xxi LAMPIRAN A: Wawancara Wawancara mengenai rumah Joglo dengan Prof. Ir. Gunawan Tjahjono, M.Arch., Ph.D. Selasa, 20 Oktober 2020. 1. Apakah rumah joglo, beserta dalem dan ketiga ruangan senthong memiliki ukuran yang spesifik atau berbeda-beda pada setiap bangunan joglonya? Apabila ada, secara umum, kira-kira berapa luas ukurannya? = Joglo dan senthong-senthong tak ada ketentuan ukuran pasti. Anda perlu mengetahui bahwa Joglo mengacu ke jenis atap yang duduk di atas tumpangsari dalam rumah orang Jawa. Tanpa tumpang sari bukan Joglo. Ukuran tergantung pada tingktan sosial seseorang. Pasti yang mampu membangun Joglo itu lebih kaya daripada yang membangun rumah dengan jenis atap limasan atau kampung. Orang Jawa yang berkedudukan sosial bukan ningrat namun kaya pada umumnya membuat jarak tiang sesuai dengan ukuran rampatan; suatu ukuran tikar yang di atasnya dapat diduduki empat orang bersila dengan penyajian serangkap hidangan untuk empat porsi. 2. Apakah ada penjelasan spesifik mengenai interior pada senthong tengah? = Senthong Tengah itu tempat untuk Dewi Sri yang melambangkan kesuburan dan kelimpahan pemasukan. Oleh sebab itu ruang tersebut lebih tinggi landasannya dibandingkan ruang lain dan di atas landasan di lapisi tempat tidur dengna dekorasi sebaik mungkin namun tak ditempati. Pada umumnya ada boneka sepasang laki dan perempuan. Sehari-hari senthong tengah itu tertutup kelambu atau tirai yang dibuka saat ada acara. Di depan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
xxi
LAMPIRAN A: Wawancara
Wawancara mengenai rumah Joglo dengan Prof. Ir. Gunawan Tjahjono, M.Arch.,
Ph.D.
Selasa, 20 Oktober 2020.
1. Apakah rumah joglo, beserta dalem dan ketiga ruangan senthong memiliki
ukuran yang spesifik atau berbeda-beda pada setiap bangunan joglonya?
Apabila ada, secara umum, kira-kira berapa luas ukurannya?
= Joglo dan senthong-senthong tak ada ketentuan ukuran pasti. Anda perlu
mengetahui bahwa Joglo mengacu ke jenis atap yang duduk di atas
tumpangsari dalam rumah orang Jawa. Tanpa tumpang sari bukan Joglo.
Ukuran tergantung pada tingktan sosial seseorang. Pasti yang mampu
membangun Joglo itu lebih kaya daripada yang membangun rumah
dengan jenis atap limasan atau kampung. Orang Jawa yang berkedudukan
sosial bukan ningrat namun kaya pada umumnya membuat jarak tiang
sesuai dengan ukuran rampatan; suatu ukuran tikar yang di atasnya dapat
diduduki empat orang bersila dengan penyajian serangkap hidangan untuk
empat porsi.
2. Apakah ada penjelasan spesifik mengenai interior pada senthong
tengah?
= Senthong Tengah itu tempat untuk Dewi Sri yang melambangkan
kesuburan dan kelimpahan pemasukan. Oleh sebab itu ruang tersebut lebih
tinggi landasannya dibandingkan ruang lain dan di atas landasan di lapisi
tempat tidur dengna dekorasi sebaik mungkin namun tak ditempati. Pada
umumnya ada boneka sepasang laki dan perempuan. Sehari-hari senthong
tengah itu tertutup kelambu atau tirai yang dibuka saat ada acara. Di depan
xxii
lantai senthong tengah, di bawah soko guru, dulu setiap Kamis malam
Jumat, pemilik rumah membakar kemenyan/dupa. Tempat itu dianggap
suci. Kini mungkin ada yang menjadikannya tempat sholat.
3. Apakah semua jenis rumah joglo mempunyai komponen yang sama dan
harus mengikutinya, baik dari jumlah, jenis ruangan sampai letaknya?
= Joglo itu jenis atap rumah Jawa yang didukung oleh konstruksi tumpang
sari di atas soku guru. Anda dapat mencari informasi tentang konstruksi
ini. Tanpa tumpang sari, bagi maestro tertentu ya bukan Joglo. Rumah
orang jawa tak diwakili Joglo saja. Pendopo yang tak ada pembagian
ruangan juga dapat memakai jenis atap Joglo. Saya pernah menulis dalam
disertasi saya yang saya kira kini dapat anda unduh via google.
4. Komponen-komponen rumah joglo, seperti pringgitan, pendhapa dan
komponen lainnya, memiliki fungsi dan nilai spiritual bagi orang jawa.
Menurut anda, apakah hal tersebut masih relevan sampai sekarang, dan
apabila ada komponen tersebut yang dihilangkan ataupun mengalami
perubahan fungsi, akan menyebabkan penurunan nilai bagi rumah
tersebut?
= Bagi orang Jawa yang berada di Kota Gede 33 tahun yang lalu rumah
yang lengkap adalah yang ada pendopo, peringgitan dan Dalem. Ini
mrupakan cita-cita dalam perjalanan hidup yang sekalian menguji
keberhasilannya mencapai status tertinggi. pada awalnya yang terpenting
ada dalem, yakni inti rumah yang ada senthong tengah. Rumah boleh saja
dimulai dengan hanya beratap kampung. Jika ada pendapatan berlebih,
maka rumah akan dilengkapi dengan pendopo dnan peringgitan.
Peringgitan itu tempat tangkap wayang. keberadaannya merupakan
penyeimbang antara pendopo yang ramai ranah pria dan dalem yang
tenang ranah perempuan. Jika ada lahan berlebih maka pemilik sering
lengkapi dengan gandok, tempat kehidupan sehari-hari berlengsung.
Dalem itu cukup angker, gelap, dan menjadi ranah spiritual. Apakah kini
xxiii
masih gayut tentu tergantung dengan lokasi orang Jawa dan keyakinan
menjalankan hidupnya. Saat saya melakukan penelitian masih banyak
yang ingin melengkapi rumahnya. Bagi yang sudah lebih banyak dana
maka atap kampung akan diganti mengikuti gaya limasan. Jika dana lebih
banyak lagi maka atap akan diubahlagi mengikuti gaya Joglo. Bagi orang
Jawa yang berada di luar pusat budaya Ygyakarta dan Surakarta tentu
sangat tergantung dari apa yang dimilikinya dan keyakinannya
memandang diri, keluarga, dan lingkungan sosialnya.
5. Rumah joglo sendiri dibagi menjadi beberapa jenis, seperti joglo
jompongan, pangrawit dan jenis lainnya. Apakah ada alasan spesifik yang
akhirnya mengakibatkan lahirnya jenis-jenis joglo tersebut?
= Jenis atau gaya turunannya sangat banyak dan saya kira tak terbatas.
otoritas menamakannya tergantugn pada maestro yang anda dapat saja
wawancarai. Dulu 33 tahun yang lalu saya sempat bertemu dengan
maestro yang bernama Mintobudoyo. Beliau dapat saja menamakan gaya
yagn diciptakannya. Tampaknya kepakarannya diakui maka gambarnya
yang dinamakan dengan cepat beredar emnjadi suatu gaya baru.
6. Mengingat bahwa bahan, pembuatan dan juga detail ukiran memiliki
biaya yang besar, rumah joglo sering disandingkan dengan status sosial
seseorang. Kira-kira, apa saja unsur yang membedakan rumah joglo yang
dimiliki orang berstatus sosial tinggi dengan yang tidak? Dan menurut
anda, apakah ada alternatif lain yang bisa membuat rumah joglo tersebut
lebih terjangkau bagi masyarakat biasa?
= Dulu hanya penguasa dan pejabat berkedudukan khusus yang
membangun Joglo agar statusnya sesuai. Kemudian orang kaya meningkat
jumlahnya dan juga ingin membangun Joglo agar kedudukan sosialnya
meningkat. Tentu dengan pencampurtangan penjajah ada kerumitan
xxiv
masalah yang bergelut dalam tt olah pembangunan rumah ini. Jadi unsur
yang melekat itu adalah konstruksi tumpang sari yang anda dapat mencari