Top Banner
Analisis Deskriptif Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas Konsumen KFC Margonda Raya Depok 1 st Amelda Tasyania Asadera 2 nd Ekaning Setyarini Abstrak Tujuan penelitian ini untuk menganalisis deskripsi kualitas pelayanan, kepuasan konsuemn terhadap Loyalitas konsumen KFC Margonda Raya Depok. Penelitian ini dilakukan dengan survey dan menyebar dengan sampel 125 mahasiswa Gunadarma angkatan 2016 yang sedang dan pernah makan di KFC Margonda Raya Depok. kualitas pelayanan masuk dalam kategori setuju. Hal ini menyatakan bahwa konsumen setuju dalam menilai bahwa KFC memiliki kualitas pelayanan yang baik, dapat dilihat dari aspek fisik, kehandalan, interaksi personal, pemecahan masalah, dan kebijakan, konsumen merasa puas denan pelayanan yang diberikan KFC Margonda. Dari segi Loyalitas menyatakan bahwa konsumen KFC setuju ingin kembali mengunjungi KFC, tidak ingin beralih ke restoran cepat saji lainnya karena merasa cocok dengan pelayanan KFC, dan bersedia untuk membeli menu baru KFC. Kata kunci : kualitas pelayanan, kepuasan konsumen, loyalitas Latar Belakang Perkembangan bisnis saat ini terus berkembang, salah satunya bisnis waralaba (franchise) yang sangat pesat. Di Indonesia sekarang ini banyak bermunculan restoran (tempat makan), baik yang berasal dari dalam negeri maupun restoran franchise (waralaba) dari luar negeri. Dapat dilihat dengan maraknya restoran cepat saji yang berdiri di Indonesia. Saat ini restoran cepat saji merupakan pilihan utama bagi sebagian masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini disebabkan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin banyak menghabiskan waktu di luar rumah, juga karena kecepatan dalam menghidangkan makanan tersebut. Sumber: SINDONEWS.com Grafik 1.1 Jumlah Gerai Restoran Cepat Saji Terbesar di Indonesia 400 120 200 120 0 100 200 300 400 500 KFC McDonald's Pizza Hut Hoka-hoka Bento Jumlah Gerai Restoran Cepat Saji Terbesar di Indonesia Total Gerai
36

Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen terhadap ...eqanienk.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/...Analisis Deskriptif Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas

Oct 22, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Analisis Deskriptif Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas

    Konsumen KFC Margonda Raya Depok

    1st Amelda Tasyania Asadera

    2 nd Ekaning Setyarini

    Abstrak

    Tujuan penelitian ini untuk menganalisis deskripsi kualitas pelayanan, kepuasan konsuemn

    terhadap Loyalitas konsumen KFC Margonda Raya Depok. Penelitian ini dilakukan dengan

    survey dan menyebar dengan sampel 125 mahasiswa Gunadarma angkatan 2016 yang sedang

    dan pernah makan di KFC Margonda Raya Depok. kualitas pelayanan masuk dalam kategori

    setuju. Hal ini menyatakan bahwa konsumen setuju dalam menilai bahwa KFC memiliki

    kualitas pelayanan yang baik, dapat dilihat dari aspek fisik, kehandalan, interaksi personal,

    pemecahan masalah, dan kebijakan, konsumen merasa puas denan pelayanan yang diberikan

    KFC Margonda. Dari segi Loyalitas menyatakan bahwa konsumen KFC setuju ingin kembali

    mengunjungi KFC, tidak ingin beralih ke restoran cepat saji lainnya karena merasa cocok

    dengan pelayanan KFC, dan bersedia untuk membeli menu baru KFC.

    Kata kunci : kualitas pelayanan, kepuasan konsumen, loyalitas

    Latar Belakang

    Perkembangan bisnis saat ini terus berkembang, salah satunya bisnis waralaba (franchise) yang

    sangat pesat. Di Indonesia sekarang ini banyak bermunculan restoran (tempat makan), baik

    yang berasal dari dalam negeri maupun restoran franchise (waralaba) dari luar negeri. Dapat

    dilihat dengan maraknya restoran cepat saji yang berdiri di Indonesia. Saat ini restoran cepat

    saji merupakan pilihan utama bagi sebagian masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Hal

    ini disebabkan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin banyak menghabiskan waktu

    di luar rumah, juga karena kecepatan dalam menghidangkan makanan tersebut.

    Sumber: SINDONEWS.com

    Grafik 1.1

    Jumlah Gerai Restoran Cepat Saji Terbesar di Indonesia

    400

    120200

    1200

    100200300400500

    KFC McDonald's Pizza Hut Hoka-hokaBento

    Jumlah Gerai Restoran Cepat Saji Terbesar di Indonesia

    Total Gerai

  • Berdasarkan grafik 1.1 dapat dilihat jumlah restoran cepat saji yang mencapai 840 gerai di

    Indonesia, tetapi jumlah tersebut hanya sebagian kecil dari restoran cepat saji yang ada di

    Indonesia. Semakin banyaknya restoran cepat saji yang ada di Indonesia dapat

    menimbulkan persaingan untuk mendapatkan calon pembeli. Persaingan restoran cepat

    saji ini menimbulkan peluang bagi perusahaan untuk memberikan pelayanan yang lebih

    baik dari para pesaingnya. Pelayanan yang baik dapat memberikan nilai lebih terhadap

    para konsumen dan juga bisa mempengaruhi kepuasan konsumen karena terjadinya

    interaksi antara konsumen dengan perusahaan yang bisa saling bekerja sama, jika

    konsumen merasa puas maka konsumen tersebut akan membeli produk secara berulang

    (loyal). Pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa seorang kosumen yang loyal akan

    menjadi aset yang sangat berharga bagi perusahaan.

    Menurut Bastos dan Gallego (2008) mengembangkan sebuah model untuk menunjukkan

    bahwa loyalitas merupakan sebuah konsekuensi dari kualitas pelayanan dan kepuasan

    konsumen. Menurut Tjiptono (2008) bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap

    kepuasan konsumen atau kepuasan konsumen. Menurut Sudarso (2016) kualitas pelayanan

    merupakan salah satu elemen penting yang menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam

    melakukan pembelian suatu produk. Kualitas pelayanan merupakan penilaian atau sikap

    global berkenaan dengan superioritas suatu pelayanan. Menurut Kotler dan Keller (2006),

    kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah

    membandingkan kinerja atau hasil suatu produk yang dipikirkan terhadap kinerja atau hasil

    yang diharapkan. Pernyataan oleh Maimunah (2019) yaitu meningkatkan kepuasan

    konsumen dengan memberikan yang terbaik, agar konsumen merasa nyaman dan

    konsumen yang loyal dalam melakukan pembelian. Menurut Hurriyati (2005) loyalitas

    konsumen merupakan komitmen pada konsumen dalam berlangganan kembali, bisa juga

    dikatakan sebagai pembelian ulang produk dan jasa agar terpilih secara konsisten.

  • Sumber : idx.co.id (PT FAST FOOD INDONESIA TBK PUBLIC EXPOSE 2018)

    Grafik 1.2

    Perkembangan Restoran KFC

    Grafik 1.1 menunjukkan perkembangan KFC sebagai salah satu restoran cepat saji di Indonesia

    yang telah membuka gerainya sebanyak 632 di seluruh Indonesia. Restoran KFC yang telah

    berdiri sejak tahun 1979 oleh PT. Fast Food Indonesia Tbk. membuktikan kesuksesannya

    dalam memperluas jangkauan restoran mereka ke seluruh Indonesia terutama di kota-kota besar

    di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado.

    Pencapaian ini didapat karena KFC konsisten dalam menyajikan produk yang berkualitas

    dengan pelayanan yang baik serta dapat beradaptasi dengan masyarakat Indonesia.

    Berdasarkan fakta empiris salah satu faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah

    kualitas pelayanan (Alamana, Sudarmanto, dan Wekke, 2018). Hasil penelitian terdahulu yaitu

    kualitas pelayanan memiliki efek signifikan terhadap kepuasan konsumen maupun loyalitas

    konsumen (Nasrul dan Zulkifli, 2019). Hasil penelitian oleh Djumarno, Tanando, dan Permana

    (2019), kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen

    dan loyalitas konsumen.

    Berdasarkan fakta lapangan dan hasil penelitian terdahulu, maka dari itu penulis tertarik untuk

    melakukan penelitian mengenai “Analisis deskriptif Kualitas Pelayanan dan Kepuasan

    Konsumen terhadap Loyalitas Konsumen KFC Margonda Raya Depok”.

    Rumusan , Batasan Masalah dan Tujuan penelitian

    Rumusan masalah berdasarkan latar belakang yang diuraikan yaitu bagaimana analisis

    deskriptif kualitas pelayanan, kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen KFC

    Margonda.

    Batasan Masalah

    Dalam penulisan ini saya membatasi pada analisis deskripsi Kualitas Pelayann, kepuasan

    Konsumen terhadap Loyalitas Konsumen KFC Margonda Raya Depok (Studi pada Mahasiswa

    540 575628 632

    400

    500

    600

    700

    2015 2016 2017 Jun-18

    Perkembangan Restoran KFC

    Total RestoranUnits

  • Universitas Gunadarma Angkatan 2016). Survey dilakukan dengan menyebarkan kuesioner

    pada tanggal 1 April sampai 30 Mei 2020 dengan 100 responden konsumen daerah Universitas

    Gunadarma Depok.

    Tujuan penelitian ini untuk menganalisis deskripsi kualitas pelayanan, kepuasan konsuemn

    terhadap Loyalitas konsumen KFC Margonda Raya Depok.

    TELAAH PUSTAKA

    2.1 Pemasaran

    Kegiatan pemasaran merupakan hal penting dalam sebuah perusahaan guna meningkatkan

    volume penjualan serta mengenalkan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada

    masyarakat, agar masyarakat mengetahui barang atau jasa apa yang ditawarkan.

    Menurut Kotler (1996) marketing is a social and managerial process by which individual and

    groups obtain what they need and what through creating, offering and exchanging product of

    value or with other (pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan

    kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan melalui penciptaan, penawaran dan

    pertukaran produk bernilai atau dengan yang lain).

    American Marketing Association mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses

    perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, ide-ide, dan jasa-jasa, untuk melakukan

    pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya.

    Menurut Kotler dan Amstrong (2008), pelayanan adalah semua kegiatan atau manfaat yang

    dapat ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tak berwujud dan tidak

    menghasilkan kepemilikan sesuatu. Kualitas pelayanan merupakan perbedaan antara

    kenyataan yang diharapkan konsumen dalam pelayanan yang diterima/peroleh (Parasuraman,

    1998). Menurut Parasuraman, Zeithmal dan Berry (1990) kualitas pelayanan merupakan

    penilaian atai sikap global berkenaan dengan superioritas suatu pelayanan. Definisi ini

    didasarkan pada tiga landasan konseptual utama yaitu, (1) kualitas pelayanan lebih sulit

    dievaluasi konsumen dibandingkan dengan kualitas barang, (2) persepsi terhadap kualitas

    pelayanan merupakan hasil perbandingan antara harapan konsumen dengan kinerja aktual

  • pelayanan, (3) evaluasi kualitas pelayanan tidak hanyak dilakukan atas hasil pelayanan, namun

    juga mencakup evaluasi terhadap proses penyampaian pelayanan.

    Dimensi Kualitas Pelayanan

    Zeithaml, Berry dan Parasuraman (1985) mengidentifikasi ada lima dimensi kualitas jasa

    yang digunakan konsumen dalam mengevaluasi kualitas jasa antara lain:

    1. Bukti fisik (tangibles) ditunjukkan dari kemampuan suatu perusahaan dalam

    menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan kantor dan karyawan,

    kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan (termasuk fasilitas komunikasi), serta

    lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi

    jasa.

    2. Keandalan (reliability) adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan

    sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.

    3. Daya Tanggap (responsiveness) adalah suatu kemauan untuk membantu dan memberikan

    pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada konsumen melalui penyampaian

    informasi yang jelas, serta didukung oleh adanya keinginan para staf dan karyawan untuk

    membantu para konsumen dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

    4. Jaminan (assurance) adalah pengetahuan, kesopansantunan dan kemampuan para

    pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para konsumen kepada

    perusahaan, meliputi pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya

    yang dimiliki staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

    5. Empati (emphaty) adalah memberikan perhatian yang tulus sifat individu/pribadi yang

    diberikan kepada para konsumen dengan berupaya memahami keinginan konsumen,

    meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi, yang baik dan memahami

    kebutuhan konsumen.

    Menurut Kotler dan Keller (2009) terdapat lima dimensi kualitas pelayanan (jasa) yaitu:

    1. Tangible (fasilitas fisik) yaitu berbentuk fasilitas fisik, peralatan personalia dan bahan-

    bahan komunikasi yang dapat memberikan bayangan kepada konsumen atau jasa yang

    akan diterimanya.

    2. Emphaty (kemudahan) yaitu kesediaan karyawan dan pengusaha untuk lebih peduli

    memberikan perhatian secara pribadi kepada konsumen. Kemudahan dalam melkukan

    hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para

    konsumen.

  • 3. Responsiveness (cepat tanggap) yaitu keinginan para karyawan untuk membantu para

    konsumen dan memberikan pelayanan dengan cepat serta mendengarkan dan mengatasi

    keluhan dari para konsumen.

    4. Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan

    yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Ada dua aspek dalam dimensi ini

    pertama kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan seperti yang dijanjikan,

    kedua adalah seberapa jauh perusahaan mampu memberikan pelayanan uang akurat.

    5. Assurance (kepastian) yaitu kemampuan karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan

    kepercayaan yang telah dikemukakan kepada konsumen.

    2.2 Kepuasan Konsumen

    Tjiptono (2000) menyatakan perasaan puas konsumen timbul ketika konsumen

    membandingakn persepsi mereka mengenai performace product atau jasa dengan harapan

    mereka. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen adalah respon konsumen terhadap evaluasi

    ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya atau norma kerja

    lainnya, dengan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya.

    Menurut Kotler dan Keller (2006), kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang

    yang muncul setelah membandingkan kinerja atau hasil suatu produk yang dipikirkan terhadap

    kinerja atau hasil yang diharapkan. Jika kinerja berada di bawah harapan, konsumen puas. Jika

    kinerja di atas atau melampaui harapan, konsumen amat puas atau senang. Kepuasan adalah

    semacam langkah perbandingan antara pengalaman dengan evaluasi hasil, dapat menghasilkan

    sesuatu yang nyaman secara rohani, bukan hanya nyaman karena dibayangkan atau diharapkan.

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen

    Menurut Lupiyoadi (2001) ada lima faktor utama yang perlu diperhatikan dalam

    kaitannya dengan kepuasan konsumen yaitu:

    1. Kualitas Produk

    Konsumen akan puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang

    mereka gunakan berkualitas.

    2. Kualitas Pelayanan

    Konsumen akan merasa puas bila mendapatkan pelyanan yang baik atau yang sesuai

    dengan harapan.

    3. Emosional

  • Konsumen akan merasa banga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan

    kagum bila seseorang menggunakan produk yang bermerek dan cenderung mempunyai

    kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk

    tetapi nilai sosial yang membuat konsumen menjadi puas dengan merek tertentu.

    4. Harga

    Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah

    akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumennya.

    5. Biaya

    Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang

    waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau

    jasa tersebut.

    Pengukuran Kepuasan Konsumen

    Menurut Kotler dan Keller (2009), terdapat sejumlah metode untuk mengukur tinggi tidaknya

    kepuasan konsumen terhadap suatu perusahaan. Beberapa metode tersebut yaitu:

    1. Survei Berkala

    Survei berkala mampu melacak kepuasan konsumen secara langsung dan juga

    mengajukan pertanyaan tambahan untuk mengukur niat pembelian kembali dan

    kemungkinan atau kesediaan responden untuk merekomendasikan suatu perusahaan dan

    merek kepada orang lain.

    2. Tingkat Kehilangan Konsumen

    Pengukuran tingkat kehilangan konsumen dapat dilakukan dengan mengamati secara

    langsung kepada konsumen yang merupakan konsumen tetap. Pencegahan yang dapat

    dilakukan kepada konsumen yang tidak lagi datang ke perusahaan kita adalah dengan

    menghubungi konsumen tersebut.

    3. Konsumen Misterius

    Konsumen misterius merupakan seseorang yang berperan sebagai pembeli potensial dan

    melaporkan titik kuat dan titik lemah yang dialaminya dalam berbelanja produk di

    perusahaan tersebut ataupun saat berbelanja di perusahaan kompetitor.

  • Dimensi Kepuasan Konsumen

    Menurut Kotler dan Keller (2009) terdapat lima dimensi untuk mengukur kepuasan

    konsumen yaitu:

    1. Membeli lagi.

    2. Mengatakan hal-hal yang baik tentang perusahaan kepada orang lain dan

    merekomendasikan.

    3. Kurang memperhatikan merek dan iklan produk pesaing.

    4. Membeli produk lain dari perusahaan yang sama.

    5. Menawarkan ide produk atau jasa kepada perusahaan.

    2.3 Loyalitas Konsumen

    Menurut Hasan (2008) loyalitas konsumen didefinisikan sebagai orang yang membeli,

    khususnya membeli secara teratur dan berulang-ulang. Menurut Gremler dan Brown (dalam

    Hasan, 2008) bahwa loyalitas konsumen adalah konsumen yang tidak hanya membeli ulang

    suatu barang dan jasa, tetapi juga mempunyai komitmen dan sikap positif terhadap perusahaan

    jasa. Menurut Engle, Blackwell, Miniardi (dalam Hasan, 2008) mengemukakan bahwa

    loyalitas konsumen merupakan kebiasaan perilaku pengulangan pembelian, keterkaitan dan

    keterlibatan yang tinggi pada pilihannya, dan berincikan dengan pencarian informasi.

    Menurut Tjiptono (2008) loyalitas merupakan komitmen konsumen terhadap toko, merek

    ataupun pemasok yang didasarkan atas sikap positif yang tercermin dalam bentuk pembelian

    berulang secara konsisten. Menurut Griffin (2003) menguraikan bahwa loyalitas dapat

    didefinisikan berdasarkan perilaku pembeli. Konsumen yang loyal adalah:

    1. Melakukan pembelian berulang secara teratur.

    Merupakan suatu perilaku konsumen yang membeli suatu produk secara terus-menerus

    dan melakukan pembelian apabila ada prduk baru.

    2. Mereferensikan kepada orang lain.

    Merupakan perilaku konsumen yang merekomendasikan suatu produk dan mengajak

    orang lain untuk menggunakan suatu produk.

    3. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesain lain.

    Merupakan perilaku konsumen yang menganggap bahwa produk yang digunakan adalah

    produk terbaik apabila dibandingkan dengan produk lain.

    Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat dipahami bahwa loyalitas konsumen yaitu

    sikap konsumen yang membeli ulang produk atau jasa tersebut, karena adanya rasa percaya

  • untuk menggunakan kembali produk atau jasa tersebut. Konsumen yang loyal akan

    memperkenalkan produk atau yang digunakan kepada orang-orang disekitarnya.

    Karakteritik Loyalitas Konsumen

    Konsumen yang loyal memiliki karakteristik untuk menunjukkan bahwa konsumen

    tersebut loyal terhadap suatu produk atau jasa. Konsumen yang loyal menurut Kotler dan Keller

    (2016) memiliki karakteristik sebagai berikut:

    1. Satisfaction : Tetap bersama perusahaan selama ekspektasi terpenuhi.

    2. Repeat purchase : Kembali ke perusahaan untuk membeli lagi.

    3. Word of mouth/Buzz : Memasang reputasinya untuk memberi tahu orang lain mengenai

    perusahaan.

    4. Evangelism : Meyakinkan orang lain untuk membeli produk perusahaan.

    5. Ownership : Merasa bertanggung jawab atas kesuksesan perusahaan yang berkelanjutan.

    Dimensi Loyalitas Konsumen

    Menurut Lupiyoadi (2013) dimensi loyalitas konsumen yaitu sebagai berikut:

    1. Loyalitas atau kesetiaan kepada perusahaan (loyalty).

    2. Keinginan untuk beralih produk (switch).

    3. Kemauan untuk membayar lebih (willingness to pay more).

    4. Respon lingkungan eksternal pada penyelesaian masalah (external response to problem).

    5. Respon lingkungan internal pada penyelesaian masalah (internal response to problem).

    Tahapan Loyalitas Konsumen

    Seorang konsumen yang loyal terbentuk melalui tahapan loyalitas konsumen menurut

    Griffin (2005) yaitu:

    1. Terduga (suspects)

    Meliputi semua orang yang mungkin akan membeli barang atau jasa perusahaan, tetapi

    sama sekali belum mengenal perusahaan dan produk atau jasa yang ditawarkan.

    2. Prospek (prospects)

    Orang-orang yang memiliki kebutuhan akan produk atau jasa tertentu dan mempunyai

    kemampuan untuk membelinya, meskipun belum melakukan pembelian, para prospek

    telah mengetahui keberadaan perusahaan dan produk atau jasa yang ditawarkan karena

    telah direkomendasikan oleh seseorang.

  • 3. Prospek terdiskualifikasi (disqualified prospects)

    Prospek yang telah mengetahui keadaan produk atau jasa tertentu tetapi tidak mempunyai

    kebutuhan akan produk atau jasa tersebut.

    4. Konsumen awal (first time customer)

    Konsumen yang membeli untuk pertama kalinya. Mereka masih menjadi konsumen yang

    baru.

    5. Konsumen berulang (repeat customer)

    Konsumen yang telah membeli produk yang sama sebanyak dua kali atau lebih atau

    membeli dua macam produk yang berbeda dalam dua kesempatan yang berbeda pula.

    6. Klien

    Klien membeli semua produk atau jasa yang ditawarkan dan dibutuhkan. Mereka

    membeli secara teratur. Hubungan dengan jenis konsumen ini sudah kuat dan

    berlangsung lama, yang membuat mereka tidak terpengaruh dengan produk pesaing.

    7. Pendukung (advocates)

    Seperti halnya dengan klien, pendukung membeli produk atau jasa yang ditawarkan dan

    dibutuhkan, serta melakukan pembelian secar teratur. Selain itu mereka mendorong

    teman-teman mereka agar membeli produk atau jasa perusahaan atau merekomendasikan

    produk perusahaan tersebut pada orang lain.

    8. Mitra

    Mitra merupakan bentuk hubungan yang paling kuat antara konsumen dan perusahaan,

    berlangsung secara terus menerus karena kedua belah pihak melihatnya sebagai sebuah

    hubungan yang saling menguntungkan.

    Tabel 2.1

    Kajian sejenis

    No Nama Peneliti Judul

    Penelitian Variabel Objek Hasil Peneltian

    1. Djumarno,

    Martin

    Tanando, dan

    Dudi Permana

    International

    Journal of

    Business

    Effect of

    Service

    Quality,

    Brand

    Image and

    Product

    Quality on

    Variabel

    Independen:

    1. Kualitas

    Pelayanan

    (Service

    Quality)

    2. Citra

    Fast Food

    Restaurant

    1. Kualitas

    pelayanan

    berpengaruh positif

    dan signifikan

    terhadap kepuasan

    konsumen.

    2. Citra merek

  • Marketing and

    Management

    (IJBMM), Vol.

    4, Issue 8,

    2019.

    Customer

    Loyalty

    through

    Customer

    Satisfactio

    n on Fast

    Food

    Restaurant

    Merek

    (Brand

    Image)

    3. Kualitas

    Produk

    (Product

    Quality)

    Variabel

    Dependen:

    1. Kepuasan

    Konsumen

    (Customer

    Satisfaction)

    2. Loyalitas

    Konsumen

    (Customer

    Loyalty)

    berpengaruh positif

    dan signifikan

    terhadap kepuasan

    konsumen.

    3. Kualitas produk

    berpengaruh positif

    dan signifkan

    terhadap kepuasan

    konsumen.

    4. Kepuasan

    konsumen

    berpengaruh positif

    dan signifikan

    terhadap loyalitas

    konsumen.

    2. Fredirikus

    Timo,

    Mugiono, dan

    Achmad Helmy

    Djawahir

    South East Asia

    Journal of

    Contemporary

    Business,

    Economics and

    Law, Vol. 19,

    Issue 5, 2019.

    The Effect

    of Product

    Quality

    and

    Service

    Qualitty

    on

    Customer

    Loyalty

    Mediated

    by

    Customer

    Satisfactio

    n

    (Evidence

    Variabel

    Independen:

    1. Kualitas

    Produk

    (Product

    Quality)

    2. Kualitas

    Pelayanan

    (Service

    Quality)

    Variabel

    Dependen:

    1. Kepuasan

    Konsumen

    Kharisma

    Store in

    Belu

    District

    East Nusa

    Tenggara

    Province

    1. Kualitas Produk

    dapat

    meningkatkan

    kepuasan

    konsumen.

    2. Kepuasan

    konsumen dapat

    meningkatkan

    loyalitas

    konsumen.

    3. Kualitas

    pelayanan dapat

    meningkatkan

    loyalitas

    konsumen.

  • on

    Kharisma

    Store in

    Belu

    District,

    East Nusa

    Tenggara

    Province)

    (Customer

    Satisfaction)

    2. Loyalitas

    Konsumen

    (Customer

    Loyalty)

    3. Herni Widiyah

    Nasrul dan

    ZulkifliDIMEN

    SI, Vol. 8, No.

    2, 2019.

    Efek

    Harga,

    Promosi,

    dan

    Kualitas

    Layanan

    terhadap

    Loyalitas

    Konsumen

    melalui

    Kepuasan

    Konsumen

    Variabel

    Independen:

    1. Harga

    2. Promosi

    3. Kualitas

    Layanan

    Variabel

    Dependen:

    1. Kepuasan

    Konsumen

    2. Loyalitas

    Konsumen

    Burger

    King Di

    Kota

    Batam

    1. Harga memiliki

    efek signifikan

    terhadap kepuasan

    konsumen.

    2. Promosi

    memiliki efek

    signifikan terhadap

    kepuasan

    konsumen.

    3. Kualitas

    pelayanan memiliki

    efek signifikan

    terhadap kepuasan

    konsumen.

    4. Kepuasan

    konsumen

    memiliki efek

    signifikan terhadap

    loyalitas

    konsumen.

    5. Harga memiliki

    efek signifikan

    terhadap loyalitas

    konsumen.

  • 6. Promosi

    memiliki efek

    signifikan terhadap

    loyalitas

    konsumen.

    7. Kualitas

    pelayanan memiliki

    efek signifikan

    terhadap loyalitas

    konsumen.

    8. Harga secara

    tidak langsung

    tidak memiliki efek

    signifikan terhadap

    Kesetiaan

    Konsumenmelalui

    Kepuasan

    Konsumen.

    9. Promosi secara

    tidak langsung

    tidak memiliki efek

    signifikan terhadap

    Kesetiaan

    Konsumen melalui

    Kepuasan

    Konsumen.

    10. Kualitas

    Pelayanan secara

    tidak langsung

    memiliki efek

    signifikan terhadap

    KesetiaanKonsume

  • n melalui Kepuasan

    Konsumen.

    4. Muhammad

    Rizal Afandi,

    Trias Setyowati,

    dan Nur Saidah

    Jurnal

    Penelitian

    Ipteks, Vol. 4,

    No 1, 2019.

    Dampak

    Kualitas

    Layanan

    Terhadap

    Kepuasan

    Konsume

    n dan

    Loyalitas

    Konsume

    n Pada

    Dira Cafe

    & Pool

    Pontang

    Ambulu

    Jember

    Variabel

    Independen:

    1. Kualitas

    Pelayanan

    Variabel

    Dependen:

    1. Kepuasan

    Konsumen

    2. Loyalitas

    Konsumen

    Dira Cafe

    & Pool

    Pontang

    Ambulu

    Jember

    1. Kualitas

    pelayanan

    berpengaruh positif

    terhadap loyalitas

    konsumen.

    2. Kualitas

    pelayanan

    berpengaruh positif

    terhadap lkepuasan

    konsumen.

    3. Kepuasan

    konsumen

    berpengaruh positif

    terhadap loyalitas

    konsumen

    5. Aldeline Nolitas

    Devia, Siti

    Aisjah, dan

    Astrid

    Puspaningrum

    Management

    and Economics

    Journal, Vol. 2,

    Issue 2, 2018.

    The

    Influence

    of Brand

    Experince

    and

    Service

    Quality to

    Customer

    Loyalty

    Mediated

    by

    Customer

    Satisfactio

    n in

    Starbucks

    Variabel

    Independen:

    1.

    Pengalaman

    Merek

    (Experience

    Brand)

    2. Kualitas

    Pelayanan

    (Service

    Quality)

    Variabel

    Dependen:

    1. Kepuasan

    Konsumen

    Starbucks

    Coffee

    Malang

    1. Pengalaman

    merek berpengaruh

    signifkan terhadap

    loyalitas

    konsumen.

    2. Kualitas

    pelayanan

    berpengaruh

    loyalitas

    konsumen.

    3. Pengalaman

    merek berpengaruh

    signifikan terhadap

    kepuasan

    konsumen.

    4. Kualitas

  • Coffee

    Malang

    (Customer

    Satisfaction)

    2. Loyalitas

    Konsumen

    (Customer

    Loyalty)

    pelayanan

    berpengaruh

    signifkan terhadap

    kepuasan

    konsumen.

    5. Kepuasan

    konsumen

    berpengaruh

    signifkan terhadap

    loyalitas

    konsumen.

    6. Pengalaman

    merek berpengaruh

    signifikan terhadap

    loyalitas konsumen

    tang di mediasi

    oleh kepuasan

    konsumen.

    7. Kualitas

    pelayanan

    berpengaruh

    signifkan terhadap

    loyalitas konsumen

    yang di mediasi

    oleh kepuasan

    konsumen.

    METODE PENELTIAN

    3.1 Objek Penelitian

    Objek dalam penelitian ini adalah masyarakat yang menjadi sumber informasi yang dapat

    memberikan data yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Objek penelitian menurut

    Sugiyono (2012) yaitu sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

  • tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu).

    Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah mahasiswa Gunadarma angkatan 2016 yang

    sedang makan dan pernah makan pada KFC Margonda Raya Depok.

    3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

    Lokasi penelitian ini dilakukan di kota Depok tepatnya di kampus Gunadarma Depok dan

    restoran KFC Margonda Raya Depok. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini yaitu sejak 1

    Mei 2020 sampai 30 Mei 2020.

    3.3 Jenis dan Sumber Data

    Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek darimana data yang diperoleh

    (Suharsimi, 2010). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

    1. Data Primer

    Menurut Sugiyono (2012) data primer merupakan sumber data yang langsung

    memberikan data kepada pengumpul data. Data primer dalam penelitian ini bersumber

    dari penyebaran kuesioner kepada mahasiswa Gunadarma angkatan 2016 yang sedang

    dan pernah makan di KFC Margonda Raya Depok.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder menurut Sugiyono (2012) adalah sumber yang tidak langsung

    memberikan data kepada pengumpul data, misalnya dari pihak lain atau lewat

    dokumen. Data sekunder dalam penelitian ini tersusun dalam arsip yang

    dipublikasikan dan data yang tidak dipublikasikan, berupa referensi dari buku, jurnal,

    dan internet.

    3.4 Populasi dan Sampel

    Populasi

    Populasi menurut Sugiyono (2012) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

    subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

    untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penulis menyimpulkan bahwa populasi

    yaitu keseluruhan objek atau subjek yang menjadi perhatian untuk diselediki. Populasi dalam

    penelitian ini adalah mahasiswa Gunadarma angkatan 2016 yang sedang dan pernah makan di

    KFC Margonda Raya Depok.

  • Sampel

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

    (Sugiyono, 2012). Sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu mahasiswa Gunadarma

    angkatan 2016 dimana jumlah populasinya tidak diketahui. Penentuan jumlah sampel minimal

    pada penelitian ini mengacu pada pernyataan Hair, Black, Babin, dan Anderson (2010) bahwa

    banyaknya sampel sebagai responden harus disesuaikan dengan banyaknya indikator

    pertanyaan yang digunakan pada kuesioner, dengan asumsi n x 5 observed variable (indikator).

    Hair dkk (2010) juga mengemukakan bahwa ukuran sampel yang sesuai berkisar antara 100-

    200 responden. Pada penelitian ini jumlah indikatornya sebesar 25 indikator (item pertanyaan).

    25 x 5 = 125 responden

    Maka sampel penelitian ini yaitu 125 mahasiswa Gunadarma angkatan 2016 yang sedang dan

    pernah makan di KFC Margonda Raya Depok.

    3.5 Teknik Penarikan Sampel

    Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Non Probability

    Sampling dengan teknik yang digunakan yaitu Accidental Sampling merupakan penarikan

    sampel yang dilakukan dengan cara memilih orang yang kebetulan ditemui. Menurut Sugiyono

    (2012) Accidental Sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yakni siapa

    saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sebagai sampel, bila

    dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sebagai sumber data.

    3.6 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner, yaitu

    teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

    pernyataaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012).

    3.7 Variabel Penelitian

    Pengertian variabel penelitian menurut Sugiyono (2012) adalah suatu atribut atau sifat atau

    nilai dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi yang tertentu yang diterapkan

    oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sesuai dengan penelitian

    “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan

    Konsumen KFC Margonda Raya Depok (Studi pada Mahasiswa Universitas Gunadarma

    Angkatan 2016)” penulis melakukan pengujian dengan menggunakan dua variabel penelitian

    yaitu sebagai berikut:

  • 1. Variabel Bebas (Independent Variable)

    Menurut Sugiyono (2012) variabel independen atau sering disebut variabel bebas

    merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

    timbulnya variabel dependen (terikat), dalam SEM variabel independen disebut juga

    sebagai variabel eksogen. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kualitas pelayanan

    (X).

    2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

    Menurut Sugiyono (2012) variabel dependen atau disebet dengan variabel terikat yaitu

    variabel yang dipengaruhi atu yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas,

    dalam SEM variabel dependen disebut sebagai variabel endogen. Variabel terikat

    dalam penelitian ini yaitu loyalitas konsumen (Y).

    3.8 Definisi Operasional Variabel

    Definisi dari operasional variabel menurut Sugiyono (2012) yaitu segala sesuatu yang dibentuk

    apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

    hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Operasional variabel ini berfungsi untuk

    menjelaskan variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini, maka dapat sebagai berikut:

    Tabel 3.1

    Definisi Operasional Variabel

    Variabel

    Penelitian Definisi Operasional Indikator

    Kualitas

    Pelayanan

    Dabholkar, Thorpe, dan Rentz

    (1996) menyatakan bahwa

    ukuran kualitas pelayanan ritel

    harus menangkap

    1. Aspek fisik (Physical

    Aspects)

    2. Kehandalan (Reliability)

    3. Interaksi Personal

    dimensi tambahan sebagai hasil

    dari fokus banyak kelompok

    (Personal Interaction)

    4. Pemecahan Masalah

    (Problem Solving)

    5. Kebijakan (Policy)

  • Kepuasan

    Konsumen

    Menurut Kotler dan Keller

    (2009) kepuasan (satisfaction)

    adalah perasaan senang atau

    kecewa seseorang yang timbul

    kerena membandingkan kinerja

    yang dipersepsikan produk

    (atau hasil) terhadap ekspektasi

    mereka.

    6. Membeli lagi.

    7. Mengatakan hal-hal yang

    baik tentang perusahaan

    kepada orang lain dan

    merekomendasikan.

    8. Kurang memperhatikan

    merek dan iklan produk

    pesaing.

    9. Membeli produk lain dari

    perusahaan yang sama.

    10. Menawarkan ide produk

    atau jasa kepada

    perusahaan.

    Loyalitas

    Konsumen

    Menurut Tjiptono (2011)

    loyalitas konsumen yaitu

    perilaku pembelian ulang

    semata mata menyangkut

    pembelian merek tertentu yang

    sama secara berulang kali (bisa

    dikarenakan memang hanya

    satu satu nya merk yang

    tersedia, merk termurah dan

    sebagainya).

    6. Loyalitas atau kesetiaan

    kepada perusahaan

    (loyalty).

    7. Keinginan untuk beralih

    produk (switch).

    8. Kemauan untuk membayar

    lebih (willingness to pay

    more).

    9. Respon lingkungan

    eksternal pada penyelesaian

    masalah (external response

    to problem).

    10. Respon lingkungan internal

    pada penyelesaian masalah

    (internal response to

    problem).

    3.9 Skala Likert

    Pada penelitian ini, penulis menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2012) skala likert

    digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

  • tentang fenomena sosial. Menurut Budiaji (2013) dalam jurnalnya Skala Pengukuran dan

    Jumlah Respon Skala Likert menyatakan bahwa jumlah titik respon pada skala likert yang

    disarankan adalah 7 titik respon karena lebih disukai responden dan mempunyai kriteria

    validitas, reliabilitas, kekuatan diskriminasi, dan stabilitas yang cukup baik.

    Pengukuran variabel kualitas pelayanan, loyalitas konsumen, dan kepuasan konsumen diukur

    dengan menggunakan skala likert 1 sampai 7, dimana poin 1 menunjukkan skala yang sangat

    rendah dan jawaban poin 7 menunjukkan skala yang sangat tinggi. Masing-masing rincian

    sebagai berikut:

    Tabel 3.2

    Skala Likert

    Variabel Keterangan

    Skala Rentang Skala Likert

    Keterangan

    Skala

    X Sangat Tidak

    Setuju 1 (...) (...) (...) (...) (...) (...) (...) 7 Sangat Setuju

    Y Sangat Tidak

    Loyal 1 (...) (...) (...) (...) (...) (...) (...) 7 Sangat Loyal

    Z Sangat Tidak

    Puas 1 (...) (...) (...) (...) (...) (...) (...) 7 Sangat Puas

    3.10 Uji Instrumen Penelitian

    Uji Validitas

    Menurut Sugiyono (2012) uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan

    terhadap isi (content) dari suatu istrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen

    yang digunakan dalam suatu penelitian. Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir

    pertanyaan di uji validitasnya.

    Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 23 for windows.

    Kriteria setiap butir pertanyaan pada kuesioner dikatakan valid jika r-hitung > r-tabel dan tidak

    valid jika r-hitung < r-tabel. Uji validitas ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden,

  • dengan df=n-2 (df=100-2=98) dan alpha sebesar 0,05 sehingga didapatkan nilai r-tabel=0,1966

    (Ghozali, 2013).

    Uji Reliabilitas

    Menurut Sugiyono (2012) reliabilitas adalah berkenaan dengan derajat konsistensi dan

    stabilitas data atau temuan, dalam pandangan positif (kuantitatif), suatu data dinyatakan

    reliabel apabila dua atau lebih penelitian dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama,

    atau kelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang tidak berbeda. Uji

    reliabilitas dalam penelitian menggunakan bantuin SPSS versi 23 for windows. Suatu konstruk

    atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 dan tidak

    reliabel jika Cronbach’s Alpha < 0,6 (Ghozali, 2016).

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Karakteristik Responden

    Peneliti memberikan daftar kuesioner mengenai “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan

    Terhadap Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan Konsumen (Studi pada Mahasiswa

    Gunadarma Angkatan 2016)” yang hasilnya ditabulasikan kemudian dianalisis sebagai berikut:

    4.2.1 Jenis Kelamin Responden

    Berdasarkan hasil penelitian terhadap 125 orang responden diketahui didominasi oleh

    responden perempuan sebesar 60,8% dan sisanya 39,2% responden adalah laki-laki, hal ini

    disebabkan oleh mayoritas mahasiswa Universitas Gunadarma Angkatan 2016 adalah

    perempuan. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa perempuan lebih sering menghabiskan

    waktunya untuk makan/belanja di restoran daripada laki-laki.

    Tabel 4.1

    Jenis Kelamin Responden

    Jenis Kelamin Jumlah Persentase

    Laki-laki

    Perempuan

    49

    76

    39,2%

    60,8%

    Jumlah 125 100%

    Sumber: data kuesioner (April 2020)

  • Gambar 4.1

    Jenis Kelamin Responden

    4.2.2 Usia Responden

    Hasil yang ditunjukkan data bahwa konsumen mahasiswa Gunadarma angkatan 2016 yang

    makan dan pernah makan di KFC Margonda Raya Depok mayoritas berusia 20-22 tahun

    sebesar 113 responden dengan persentase 90,4% dan paling sedikit dengan usia kurang dari 20

    tahun sebesar 4 responden dengan persentase 3,2%, hal tersebut dikarenakan studi yang

    dilakukan pada mahasiswa Universitas Gunadarma Angkatan 2016 sehingga rata-rata usia

    yang mengisi kuesioner penelitian ini yaitu antara 20-22 tahun.

    Tabel 4.2

    Usia Responden

    Usia Jumlah Persentase

    < 20 tahun

    20-22 tahun

    23-25 tahun

    > 25 tahun

    4

    113

    8

    -

    3,2%

    90,4%

    6,4%

    -

    Jumlah 125 100%

    Sumber: data kuesioner (April 2020)

    Gambar 4.2

    Usia Responden

    39.2%60.8%

    Jenis Kelamin…

    Laki-laki

    Perempuan

    3.2%

    90.4%

    6.4%

    Usia Responden

    < 20 tahun

    20-22 tahun

    23-25 tahun

  • 4.2.3 Jurusan Responden

    Data berikut diketahui jurusan responden yaitu mayoritas manajemen sebesar 80 responden

    dengan persentase 64%, sementara paling sedikit yaitu akuntansi, teknik industri dan

    komunikasi sebesar 10 responden dengan persentase 8%. Hasil tersebut dikarenakan penulis

    berasal dari manajemen sehingga cakupan responden lebih banyak dari jurusan manajemen,

    tetapi terdapat jurusan lain yang mewakili jurusan lain yang ada di Universitas Gunadarma.

    Tabel 4.3

    Jurusan Responden

    Jurusan Jumlah Persentase

    Manajemen

    Akuntansi

    Teknik Industri

    Ilmu Komunikasi

    Lainnya

    80

    10

    10

    15

    10

    64%

    8%

    8%

    12%

    8%

    Jumlah 125 100%

    Sumber: data kuesioner (April 2020)

    Gambar 4.3

    Jurusan Responden

    4.2.4 Uang Saku Perbulan Responden

    Berikut dapat diketahui tingkat uang saku dalam satu bulan yaitu mayoritas antara lebih besar

    dari Rp500.000,00 sampai Rp1.500.000,00 sebesar 66 responden dengan persentase 52,8%,

    sementara lebih dari Rp 2.500.000,00 sebesar 13 responden dengan persentase 10,4%. Hasil

    tersebut disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa Gunadarma angkatan 2016 memiliki uang

    64%8%8%12%

    8%

    Jurusan Responden

    Manajemen

    Akuntansi

    Teknik Industri

    Ilmu Komunikasi

  • saku yang berkecukupan dan dapat disimpulkan mampu untuk membelanjakan uang sakunya

    untuk makan/belanja di KFC Margonda Raya Depok.

    Tabel 4.4

    Uang Saku Perbulan Responden

    Uang Saku Perbulan Jumlah Persentase

    Kurang dari Rp 500.000,00

    > Rp 500.000,00-Rp 1.500.000,00

    > Rp 1.500.000,00-Rp 2.500.000,00

    > Rp 2.500.000,00

    16

    66

    30

    13

    12,8%

    52,8%

    24%

    10,4%

    Jumlah 40 100%

    Sumber: data kuesioner (April 2020)

    Gambar 4.4

    Uang Saku Perbulan Responden

    4.2 Analisis Deskriptif

    Deskriptif menurut Sugiyono (2012) adalah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan

    atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah

    terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang

    berlaku umum.

    Menurut Budiaji (2013) dalam penelitiannya menyatakan hasil bahwa jumlah titik respon pada

    skala likert yang disarankan adalah 7 titik respon karena lebih disukai responden dan

    mempunyai kriteria validitas, reliabilitas, kekuatan diskriminasi, dan stabilitas yang cukup

    baik.

    12.8%

    52.8%24%10.4%

    Uang Saku Perbulan Responden

    Kurang dari Rp500.000,00

  • Berdasarkan jumlah 125 responden dalam penelitian ini, maka ditentukan bobot untuk

    penilaian dengan menggunakan jarak yang dapat dihitung melalui nilai tertinggi dan nilai

    terendah dengan perhitungan sebagai berikut:

    Nilai Tertinggi = Total responden × Bobot terbesar

    = 125 × 7

    = 875

    Nilai Terendah = Total responden × Bobot terkecil

    = 125 × 1

    = 125

    Jarak = Nilai Tertinggi − Nilai Terendah

    = 875 − 125

    = 750

    Interval =𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘

    𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠

    =750

    7

    = 107,14

    Berdasarkan perhitungan nilai tertinggi, nilai terendah, jarak, dan interval, maka penulis dapat

    menyimpulkan kriteria yang digunakan setiap variabel yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.5

    Penilaian dan Kelas Interval

    Kategori Interval

    Sangat Tidak Setuju 125 – 231,14

    Tidak Setuju 232,14 – 338,28

    Agak Tidak Setuju 339,28 – 445,42

    Cukup Setuju 446,42 – 552,56

    Agak Setuju 553,56 – 559,7

    Setuju 660,7 – 766,84

    Sangat Setuju 767,84 – 874,98

  • 4.3.1 Analisis Data Variabel Kualitas Pelayanan (X)

    Berikut adalah hasil analisis deskriptif tanggapan responden mengenai kualitas pelayanan:

    Tabel 4.6

    Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Pelayanan

    No Pertanyaan Penilaian

    Jumlah 1 2 3 4 5 6 7

    Aspek Fisik (Physical Aspects)

    1. Restoran KFC memiliki

    peralatan dan

    perlengkapan yang

    modern.

    0 0 0 15 36 45 29 125

    0 0 0 60 180 270 203 713

    2. Restoran KFC selalu

    terjaga kebersihannya.

    0 1 2 18 37 48 19 125

    0 2 6 72 185 288 133 686

    3. Fasilitas fisik restoran

    KFC menarik secara

    visual.

    0 0 1 15 30 51 28 125

    0 0 3 60 150 306 196 715

    Kehandalan (Reliability)

    4. Restoran KFC

    memberikan pelayanan

    yang baik dari awal

    hingga akhir

    0 0 1 11 31 62 20 125

    0 0 3 44 155 372 140 714

    5. Restoran KFC

    menyediakan produk

    sesuai dengan

    permintaan

    konsumennya.

    0 0 3 10 24 55 33 125

    0 0 9 40 120 330 231 730

    6. Pembayaran di restoran

    KFC minim kesalahan.

    0 0 3 16 26 47 33 125

    0 0 9 64 130 282 231 716

    Interaksi Personal (Personal Interaction)

  • 7. Karyawan restoran KFC

    memiliki pengetahuan

    mengenai produk KFC.

    1 0 1 9 17 57 40 125

    1 0 3 36 85 342 280 747

    8. Konsumen merasa aman

    bertransaksi di restoran

    KFC.

    0 1 1 6 23 58 36 125

    0 2 3 24 115 348 252 744

    9. Karyawan restoran KFC

    memberikan pelayanan

    yang cepat.

    0 1 1 17 40 51 15 125

    0 2 3 68 200 306 105 684

    Pemecahan Masalah (Problem Solving)

    10. Pihak restoran KFC

    bersedia menangani

    penukaran produk jika

    terdapat kerusakan.

    0 3 3 13 39 48 19 125

    0 6 9 52 195 288 133 683

    11. Karyawan restoran KFC

    dengan tulus mendengar

    keluhan konsumen.

    0 1 4 15 44 47 14 125

    0 2 12 60 220 282 98 674

    12. Karyawan restoran KFC

    menangani dengan cepat

    dan tanggap jika terdapat

    komplain.

    0 0 3 16 26 47 33 125

    0 0 9 64 130 282 231 716

    Kebijakan (Policy)

    13. Restoran KFC menjual

    produk yang berkualitas

    tinggi.

    0 0 3 18 23 48 33 125

    0 0 9 72 115 288 231 715

    14. Restoran KFC memiliki

    kemudahan dalam

    proses transaksi

    pembayaran.

    0 2 2 9 29 48 35 125

    0 4 6 36 145 288 245 724

    15. Restoran KFC

    menyediakan tempat

    parkir yang nyaman dan

    0 1 3 16 26 47 33 125

    0 2 9 64 130 282 231 718

  • luas bagi para

    konsumen.

    Jumlah Rata-rata 711,93

    Sumber: Hasil Kuesioner (2020)

    Berdasarkan Tabel 4.6 jumlah tanggapan responden terhadap variabel kualitas pelayanan

    sebesar 711,93. Nilai rata-rata 711,93 termasuk ke dalam interval 660,7 – 765,84, maka dapat

    disimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan masuk dalam kategori setuju. Hal ini

    menyatakan bahwa konsumen KFC yaitu mahasiswa Gunadarma angkatan 2016 setuju dalam

    menilai bahwa KFC memiliki kualitas pelayanan yang baik, dapat dilihat dari aspek fisik,

    kehandalan, interaksi personal, pemecahan masalah, dan kebijakan.

    4.3.2 Analisis Data Variabel Loyalitas Konsumen (Y)

    Berikut adalah hasil analisis deskriptif tanggapan responden mengenai loyalitas konsumen:

    Tabel 4.7

    Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Konsumen

    No Pertanyaan Penilaian

    Jumlah 1 2 3 4 5 6 7

    1. Saya akan kembali

    mengunjungi restoran

    KFC.

    0 1 3 21 21 53 26 125

    0 2 9 84 105 318 182 700

    2. Saya tidak akan

    beralih ke restoran

    cepat saji lainnya

    karena merasa cocok

    dengan pelayanan

    yang diberikan

    restoran KFC.

    1 3 13 23 29 41 15 125

    1 6 39 92 145 246 105 634

    3. Bila restoran KFC

    mengeluarkan

    makanan lain, saya

    bersedia membelinya.

    0 2 5 25 35 41 17 125

    0 4 15 100 175 246 119 659

    4. 0 0 3 17 27 46 32 125

  • Saya merasa senang

    makan/berbelanja di

    restoran KFC.

    0 0 9 68 135 276 224 712

    5. Saya merasa puas

    makan/berbelanja di

    restoran KFC.

    0 0 1 15 20 54 35 125

    0 0 3 60 100 324 245 732

    Jumlah Rata-rata 687,4

    Sumber: Hasil Kuesioner (2020)

    Berdasarkan Tabel 4.7 jumlah tanggapan responden terhadap variabel kualitas pelayanan

    sebesar 687,4. Nilai rata-rata 687,4 termasuk ke dalam interval 660,7 – 765,84, maka dapat

    disimpulkan bahwa variabel loyalitas konsumen masuk dalam kategori setuju. Hal ini

    menyatakan bahwa konsumen KFC yaitu mahasiswa Gunadarma angkatan 2016 setuju

    ingin kembali mengunjungi KFC, tidak ingin beralih ke restoran cepat saji lainnya karena

    merasa cocok dengan pelayanan KFC, dan bersedia untuk membeli menu baru KFC.

    4.3.3 Analisis Data Variabel Kepuasan Konsumen

    Berikut adalah hasil analisis deskriptif tanggapan responden mengenai kepuasan konsumen:

    Tabel 4.8

    Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan Konsumen

    No Pertanyaan Penilaian

    Jumlah 1 2 3 4 5 6 7

    1. Saya akan

    menceritakan hal-hal

    positif tentang restoran

    KFC.

    0 1 4 19 37 40 24 125

    0 2 12 76 185 240 168 683

    2. Saya akan

    merekomendasikan

    kepada kerabat untuk

    makan/belanja di

    restoran KFC.

    0 2 6 18 32 44 23 125

    0 4 18 72 160 264 161 679

  • 3. Saya akan memilih

    restoran KFC

    dibandingkan dengan

    toko serupa, karena

    pelayannya yang baik.

    0 0 4 19 28 43 31 125

    0 0 12 76 140 258 217 703

    4. Saya akan

    makan/berbelanja lagi

    di restoran KFC pada

    masa mendatang.

    0 1 5 21 24 50 24 125

    0 2 15 84 120 300 168 689

    5. Saya secara

    keseluruhan merasa

    puas terhadap

    pelayanan restoran

    KFC.

    0 1 5 13 26 51 29 125

    0 2 15 52 130 306 203 708

    Jumlah Rata-rata 692,4

    Sumber: Hasil Kuesioner (2020)

    Berdasarkan Tabel 4.7 jumlah tanggapan responden terhadap variabel kualitas pelayanan

    sebesar 692,4. Nilai rata-rata 692,4 termasuk ke dalam interval 660,7 – 765,84, maka dapat

    disimpulkan bahwa variabel kepuasan konsumen masuk dalam kategori setuju. Hal ini

    menyatakan bahwa konsumen KFC yaitu mahasiswa Gunadarma angkatan 2016 setuju

    ingin menceritakan hal-hal positif tentang KFC, merekomendasikan kepada kerabat untuk

    makan di KFC, lebih memilih KFC daripada toko lain karena pelayanannya yang baik, dan

    akan berkunjung kembali ke KFC, sehingga konsumen merasa puas dengan pelayanan KFC.

    4.3 Uji Instrumen Penelitian

    Uji Validitas

    Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 23 for

    windows. Kriteria setiap butir pertanyaan pada kuesioner dikatakan valid jika r-hitung > r-tabel

    dan tidak valid jika r-hitung < r-tabel. Uji validitas ini menggunakan sampel kecil sebanyak 50

    responden, dengan df=n-2 (df=50-2=48) dan alpha sebesar 0,05 sehingga didapatkan nilai

    r-tabel=0,278. Hasil uji validitas dengan bantuin program SPSS versi 23 for windows adalah

    sebagai berikut:

  • Tabel 4.9

    Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan

    Butir

    Pertanyaan

    Corrected Item Total

    Correlation (r-hitung)

    r-tabel

    (df=48 dan alpha=0,05) Keterangan

    KP1 0,815 0,278 Valid

    KP2 0,507 0,278 Valid

    KP3 0,882 0,278 Valid

    KP4 0,603 0,278 Valid

    KP5 0,691 0,278 Valid

    KP6 0,914 0,278 Valid

    KP7 0,402 0,278 Valid

    KP8 0,720 0,278 Valid

    KP9 0,464 0,278 Valid

    KP10 0,564 0,278 Valid

    KP11 0,677 0,278 Valid

    KP12 0,914 0,278 Valid

    KP13 0,768 0,278 Valid

    KP14 0,730 0,278 Valid

    KP15 0,914 0,278 Valid

    Sumber: data primer yang diolah SPSS v23 (Mei 2020)

    Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel kualitas

    pelayanan (X) memiliki nilai r-hitung > 0,278 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh butir

    pertanyaan pada variabel tersebut dinyatakan valid.

    Tabel 4.10

    Hasil Uji Validitas Variabel Loyalitas Konsumen

    Butir

    Pertanyaan

    Corrected Item Total

    Correlation (r-hitung)

    r-tabel

    (df=48 dan alpha=0,05) Keterangan

    L1 0,833 0,278 Valid

    L2 0,676 0,278 Valid

    L3 0,720 0,278 Valid

    L4 0,889 0,278 Valid

  • L5 0,745 0,278 Valid

    Sumber: data primer yang diolah SPSS v23 (Mei 2020)

    Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel loyalitas

    konsumen (Y) memiliki nilai r-hitung > 0,278 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh butir

    pertanyaan pada variabel tersebut dinyatakan valid.

    Tabel 4.11

    Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Konsumen

    Butir

    Pertanyaan

    Corrected Item Total

    Correlation (r-hitung)

    r-tabel

    (df=48 dan alpha=0,05) Keterangan

    K1 0,807 0,278 Valid

    K2 0,737 0,278 Valid

    K3 0,899 0,278 Valid

    K4 0,741 0,278 Valid

    K5 0,734 0,278 Valid

    Sumber: data primer yang diolah SPSS v23 (Mei 2020)

    Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel kepuasan

    konsumen (Z) memiliki nilai r-hitung > 0,278 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh butir

    pertanyaan pada variabel tersebut dinyatakan valid.

    Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas dalam penelitian menggunakan bantuin SPSS versi 23 for windows. Suatu

    konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 dan

    tidak reliabel jika Cronbach’s Alpha < 0,6. Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan

    SPSS versi 23 for windows sebagai berikut:

    Tabel 4.12

    Hasil Uji Reliabilitas

    Variabel Cronbach’s Alpha

    Hitung

    Cronbach’s Alpha

    Pengujian Keterangan

    X 0,940 0,6 Reliabel

    Y 0,876 0,6 Reliabel

  • Z 0,900 0,6 Reliabel

    Sumber: data primer yang diolah SPSS v23 (Mei 2020)

    Tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai cronbach’s alpha hitung pertanyaan dari variabel kualitas

    pelayanan (X), loyalitas konsumen (Y), dan kepuasan konsumen (Z) memiliki nilai > 0,6

    sehingga seluruh pertanyaan pada variabel tersebut adalah realibel.

    Pembahasan

    Berdasarkan hasil survey melalui penyebaran kuesioner , maka berdasarkan tabel hasil diatas

    1. Kualitas Pelayanan

    kualitas pelayanan masuk dalam kategori setuju. Hal ini menyatakan bahwa

    konsumen KFC yaitu mahasiswa Gunadarma angkatan 2016 setuju dalam menilai

    bahwa KFC memiliki kualitas pelayanan yang baik, dapat dilihat dari aspek fisik,

    kehandalan, interaksi personal, pemecahan masalah, dan kebijakan, arti nya secara

    keseluruhan kualitas pelayanan dinyatakan baik. Dilihat dari sisi aspek fisik

    konsumen menyatakan kebersihan tempat terjaga dengan baik. Secara kehadalan

    karyawan memberikan pelayana dari awal hingga akhir dengan baik sdan

    memberikan informasi menu yang sesuai dengan daftar yang disampaikan. Selian

    itu karyawan juga ramah dan sopan dalam meyalani semua konsumen yang datang,

    serta memberikan solusi kepada konsumen pada saat mereka membutuhkan bantuan.

    KFC Margonda Depok juga memberikan area parkir yang memadai,menjual produk

    yang berkualitas serta kemudahan dalam bertransaksi.

    2. Kepuasan Konsumen

    menyatakan bahwa konsumen KFC yaitu mahasiswa Gunadarma angkatan 2016

    setuju ingin menceritakan hal-hal positif tentang KFC, merekomendasikan kepada

    kerabat untuk makan di KFC, lebih memilih KFC daripada toko lain karena

    pelayanannya yang baik, dan akan berkunjung kembali ke KFC, sehingga konsumen

    merasa puas dengan pelayanan KFC.

    3. Loyalitas Konsumen

    menyatakan bahwa konsumen KFC yaitu mahasiswa Gunadarma angkatan 2016

    setuju ingin kembali mengunjungi KFC, tidak ingin beralih ke restoran cepat saji

    lainnya karena merasa cocok dengan pelayanan KFC, dan bersedia untuk membeli

    menu baru KFC.

  • Simpulan

    Berdasarkan pembahasan diatas maka, dapat diambil kesimpulan, bahwa secara

    keseluruhan bahwa konsumen KFC Margonda Depok bahwa konsumen menyatakan

    pelayanan KFC Margonda Depok secara keseluruhan baik. Kualitas Pelayanan yang baik

    membuat konsumen merasa puas dan pada akhirnya konsumen setuju untuk kembali

    berkunjung ke KFC Margonda Depok

    Daftar pustaka

    Almana, La Ode, Sudarmanto, dan Ismail Suardi Wekke. 2018. Tata Kelola Perguruan

    Tinggi Berbasis Akreditasi. Yogyakarta: Deepublish.

    Bastos, Jose Augusto Rosa, dan Pablo de Munoz Gallego. 2008. Pharmacies Customer

    Satisfaction and Loyalty – A Framework Analyis. Universidad de Salamanca.

    Devia, Aldeline Nolitas, Siti Aisjah, dan Astrid Puspaningrum. 2018. The Influence of

    Brand Experience and Service Quality to Customer Loyalty Mediated by Customer

    Satisfaction in Starbucks Coffe Malang. Management and Economics Journal. Vol. 2,

    Issue 2.

    Djumarno, Martin Tanando, dan Dudi Permana. 2019. Effect of Service Quality, Brand

    Image and Product Quality on Customer Loyalty through Customer Satisfaction on Fast

    Food Restaurant. Journal of Business Marketing and Management (IJBMM). Vol. 4,

    Issue 8.

    Griffin, Jill. 2003. Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan Pelanggan.

    Jakarta: Erlangga.

    Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan

    Pelanggan. Jakarta: Erlangga.

    Hasan, Ali. 2008. Marketing. Yogyakarta: Media Pressindo.

    Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.

    Kartajaya, Hermawan. 2006. Hermawan Kartajaya on Selling. Jakarta: PT Mizan.

    Kasali, Rhenald. 2007. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi, Targeting, dan Positioning.

    Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

  • Kotler, Phillip. 2002. Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1. Jakarta: Prenhalindo.

    Kotler, Phillip. 2008. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Edisi 12. Jakarta: PT Indeks.

    Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2006. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Edisi 12.

    Jakarta: PT Indeks.

    Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Edisi 13.

    Jakarta: Erlangga.

    Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2016. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Edisi 12.

    Jakarta: PT Indeks.

    Lovelock, Christoper dan Lauren K. Wright. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: PT

    Indeks.

    Lupiyoadi, Rahmat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik. Jakarta: Salemba

    Empat.

    Lupiyoadi, Rahmat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

    Lupiyoadi, Rahmat dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Salemba

    Empat.

    Maimunah, Siti. 2019. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Persepsi Harga, Citra Rasa Terhadap

    Kepuasan Konsumen dan Loyalitas Konsumen. IQTISHADequity. Vol. 1, No. 2.

    Nasrul, Herni Widiyah dan Zulkifli. 2019. Efek Harga, Promosi, dan Kualitas Layanan

    Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan. DIMENSI. Vol. 8, No.2.

    Parasuraman, A., Valerie A. Zeithaml, dan Leonard L. Berry. 1985. A Conceptual Model of

    Service Quality and Its Implications for Future Research. The Journal of Marketing. Vol.

    49, No. 4, pp. 41-50.

    Shinta, Agustina. 2011. Manajemen Pemasaran. Malang: Universitas Brawijaya Press.

    Sudarso, Andriasan. 2016. Manajemen Pemasaran Jasa Perhotelan. Yogyakarta:

    Deepublish.

    Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Jasa. Edisi 2. Yogyakarta: Andi Offset.

    Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI

    Zeithaml, Valerie A., A. Parasuraman, dan Leonard L. Berry. 1990. Delivering Quality

    Service: Balancing Customer Perception and Expectations. New York: The Free Press.

  • Sumber lain:

    https://kfcku.com/visi-misi-obyektif

    https://kfcku.com/visi-misi-obyektif

    Tabel 4.1Gambar 4.1Tabel 4.2Gambar 4.2Tabel 4.3Gambar 4.3Tabel 4.4Gambar 4.4Tabel 4.5Tabel 4.6Tabel 4.7Tabel 4.8Tabel 4.9Tabel 4.10Tabel 4.11Tabel 4.12