Top Banner
Refeksi Kasus Ketuban Pecah Dini Budi Kususmah 20090310158 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2014
30

KPD

May 13, 2017

Download

Documents

budi kusumah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KPD

Refeksi Kasus Ketuban Pecah Dini

Budi Kususmah20090310158

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2014

Page 2: KPD

Laporan Kasus IDENTITAS Nama : Ny. Heni PAgama : IslamUmur : 25 TahunPekerjaan : Ibu Rumah TanggaJenis Kelamin : PerempuanAlamat : Nogomulyo, caturtunggal,

sleman yogyakarta

Page 3: KPD

Anamnesis Keluhan utama

Keluar air dari jalan lahir Riwayat Penyakit Sekarang

Seorang perempuan G1P0A0 hamil aterm datang dengan keluhan 4 jam sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan keluar cairan merembes dari jalan lahir. Warna jernih dan tidak berbau. pasien juga mengatakan belum keluar lendir bercampur darah. Kenceng-kenceng (+) tapi tidak teratur , Air Ketuban (+) jernih (+) , Demam (-), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK dalam batas normal. Riwayat kecelakaan (-). Gerak janin masih dirasakan ibu

Page 4: KPD

Riwayat penyakit dahulu:Riwayat DM (-) Riwayat Hipertensi, asma, penyakit jantung dan alergi obat disangkal.

Riwayat penyakit keluarga:Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan serupa.Keluarga tidak ada yang menderita penyakit sama.

Riwayat Pernikahan: 1x, sudah sekitar 1 tahun dengan suami sekarang

Page 5: KPD

Riwayat haid: menarche umur 14 tahun,siklus haid : 28 hari lama haid: 6 hari dismenore: (-)

Riwayat Obstetri: HPMT : 10-07-2013HPL : 17-04-2014

Tanggal pemeriksaan: 26-03-2014UK : 37 minggu

Page 6: KPD

Kehamilan: G1P0A0

Riwayat ANC: Pemeriksaan kehamilan dilakukan rutin di bidan

Riwayat KB : (-)

Page 7: KPD

Pemeriksaan Fisik •KU: baik, sadar, tidak anemis•Vital Sign:

TD : 130/80 mmHgNadi : 90 x / menitSuhu: 36,5 CRR : 20 x / menit

Page 8: KPD

Status GeneralisKepala: Mata: subanemis (-/-), ikterus (-/-)Hidung: discharge (-), nafas cuping hidung

(-)Mulut: bibir sianosis (-), bibir kering (-) Tenggorokan: Faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (-)Leher: simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)

Page 9: KPD

Kulit: turgor baik, ptekiae (-) Thorax: cor: S1 S2 tunggal, reguler pulmo: ves +/+, Rh -/-, wheezing (-/-) Ekstremitas: edema (-), akral hangat

Page 10: KPD

Status Obstreticus

Inspeksi: striae gravidarum (+) Auscultasi: DJJ: 132 x / menit Palpasi: Janin tunggal, memanjang, preskep , puka

- Leopold I : Teraba bagian lunak (bokong), TFU 34 cm- Leopold II : Teraba bagian punggung di perut kiri

(puka)- Leopold III : Teraba bagian bulat, keras (kepala)- Leoplod IV : letak kepala sudah masuk PAP

 HIS : 1-2 x / 10’ / 10-15”

Page 11: KPD

Inspekulo : Tes lakmus (+) Keluar cairan dari OUE

Pemeriksaan Dalam: v/u tenang, portio tebal di belakang, pembukaan (-) selaput ketuban tdk dpt dinilai, kepala masih tinggi

Page 12: KPD

Pemeriksaan PenunjangHematologi- Leukosit : 10,5 rb / uL (N: 4-10) - Eritrosit : 4,29 jt / Ul- Hemoglobin : 13,0 g/dl- Hematokrit : 40 %- PLT : 251- MCV 92,4 fl- MCH : 30,4 pg- MCHC : 32,9 g/dl- RDW: 21,43 %

Page 13: KPD

Kimia Darah- Glukosa Darah Sewaktu : 100 mg/dl- SGOT : -- SGPT : -- Ureum : -- Kreatinin : -

Page 14: KPD

Diagnosis Primigravida , hamil aterm, belum dalam

persalinan, dg riwayat ketuban pecah dini 4 jam yang lalu

Page 15: KPD

Planning •Observasi keadaan umum, Tanda vital, DJJ • Infus RL • Injeksi antibiotik ceftriaxon•Evaluasi 24 jam ketuban pecah • Induksi persalinan

Page 16: KPD

Evaluasi setelah 24 jam Vital sign TD : 130/90Nadi : 112T : 37,3 C r : 24

HIS : 2x 10 menit/ 45 detik/ sedang DJJ : 128x/ menitPx dalam : v/u tenang, portio tebal di belakang, pembukaan

(2) selaput ketuban tdk dpt dinilai, kepala masih tinggiAssesment : Primigravida, hamil aterm, degnan riwayat

ketuban pecah dini

Page 17: KPD

Planning •Observasi KU, vital sign, DJJ•SC elektif• Injeksi antibiotik

Page 18: KPD

Tinjauan Pustaka Definisi•Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan

sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan

•KPD preterm adalah KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebihdari 12 jam sebelum waktunya melahirkan

Page 19: KPD

Faktor resiko 1. Inkompetensi serviks (leher rahim)2. Polihidramnion (cairan ketuban berlebih)3. Riwayat KPD sebelumya4. Kelainan atau kerusakan selaput ketuban5. Kehamilan kembar6. Trauma7. Serviks (leher rahim) yang pendek (<25mm)

pada usia kehamilan 23 minggu8. Infeksi pada kehamilan seperti bakterial

vaginosis

Page 20: KPD

PatofisiologiKolagen terdapat pada lapisan kompakta amnion, fibroblas,

jaringan retikulerkorion dan trofoblas

Sintesis maupun degradasi jaringan kolagen dikontrol oleh sistem aktifitas dan inhibisi interleukin-1 (IL-1) dan prostalglandin

Jika ada infeksi dan inflamasi

Peningkatan aktifitas IL-1 dan prostalglandin

Menghasilkan kolagenase jaringan

Depolimeisasi kolagen pada selaput korion/ amnion

Selaput ketuban tipis, lemah dan mudah pecah spontan

Page 21: KPD

Diagnosis •Menegakkan diagnosa KPD secara tepat sangat

penting.Karena diagnosa yang positif palsu berarti melakukan intervensi seperti melahirkakn bayi terlalu awal atau melakukan seksio yang sebetulnya tidak ada indikasinya.

•Sebaliknya diagnosa yangnegatif palsu berarti akan membiarkan ibu dan janin mempunyai resiko infeksi yang akanmengancam kehidupan janin, ibu atau keduanya. Oleh karena itu diperlukan diagnosayang cepat dan tepat

Page 22: KPD

Diagnosa KPD ditegakkan dengan cara :•Anamnesa1.  Penderita merasa basah pada vagina, atau

mengeluarkan cairan yang banyak secara tiba-tiba dari jalan lahir, terus menerus atau tidak.

2. Cairan berbau khas, dan perlu jugadiperhatikan warna keluanya cairan tersebut,

3. his belum teratur atau belum ada, dan 4. belum ada pengeluaran lendir darah.

Page 23: KPD

• Pemeriksaan fisik Periksa tanda-tanda vital pasien yaitu kesadaran, tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu badan.Apakah ada tanda infeksi, seperti suhu badan meningkat dan nadi cepat.

• InspeksiPengamatan dengan mata biasa akan tampak keluarnya cairan dari vagina, bila ketuban baru pecah dan jumlah air ketuban masih banyak, pemeriksaan ini akan lebih jelas.

• Pemeriksaan dengan spekulum. Pemeriksaan inspekulo secara steril merupakan langkah pemeriksaan pertama terhadapkecurigaan KPD. Pemeriksaan dengan spekulum pada KPD akan tampak keluar cairan dari orifisium uteri eksternum (OUE), kalau belum juga tampak keluar, fundus uteri ditekan, penderita diminta batuk, megejan atau lakukan manuver valsava, atau bagian terendah digoyangkan, akan tampak keluar cairan dari ostium uteri dan terkumpul pada forniks anterior/posterior.

Page 24: KPD

• Pemeriksaan dalamDidapat cairan di dalam vagina dan selaput ketuban sudah tidak ada lagi. Mengenai pemeriksaan dalam vagina dengan tocher perlu dipertimbangkan, pada kehamilan yangkurang bulan yang belum dalam persalinan tidak perlu diadakan pemeriksaan dalamkarena pada waktu pemeriksaan dalam, jari pemeriksa akan mengakumulasi segmen bawah rahim dengan flora vagina yang normal. Mikroorganisme tersebut bisa dengancepat menjadi patogen. Pemeriksaan dalam vagina hanya dilakukan kalau KPD yang sudah dalam persalinan atau yang dilakukan induksi persalinan, dan bila akandilakukan penanganan aktif (terminasi kehamilan), dan dibatasi sedikit mungkin.

Page 25: KPD

Pemeriksaan Penunjang• Pemeriksaan laboraturium

Cairan yang keluar dari vagina perlu diperiksa : warna, konsentrasi, bau dan pH nya.Cairan yang keluar dari vagina ini kecuali air ketuban mungkin juga urine atau sekretvagina.

1. Tes Lakmus (tes Nitrazin).yaitu dengan memeriksa kadar keasaman cairan vagina..

2. Mikroskopik (tes pakis), dengan meneteskan air ketuban pada gelas objek dandibiarkan kering. Pemeriksaan mikroskopik menunjukkan gambaran daun pakis. 

Pemeriksaan ultrasonografi (USG)•  Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat jumlah

cairan ketuban dalam kavumuteri.Pada kasus KPD terlihat jumlah cairan ketuban yang sedikit.Namun seringterjadi kesalahan pada penderita oligohidromnion.

Page 26: KPD

Komplikasi •Persalinan prematur • Infeksi •Hipoksia dan asfiksia •Sindrom deformitas janin

Page 27: KPD

Penatalaksanaan • Kasus KPD yang cukup bulan, kalau segera

mengakhiri kehamilan akan menaikkan insidensi bedah sesar, dan kalau menunggu persalinan spontan akan menaikkan insidensi chorioamnionitis.

• Kasus KPD yang kurang bulan kalau menempuh cara-cara aktif harus dipastikan bahwa tidak akan terjadi RDS, dan kalau menempuh cara konservatif dengan maksud untuk memberi waktu pematangan paru,harus bisa memantau keadaan janin dan infeksi yang akan memperjelek prognosis janin.

Page 28: KPD

Penatalaksanaan KPD pada kehamilan aterm (> 37 Minggu)•Sekitar 70-80 % kehamilan genap bulan akan

melahirkandalam waktu 24 jam setelah kulit ketuban pecah, bila dalam 24 jam setelah kulit ketuban pecah belum ada tanda-tanda persalinan maka dilakukan induksi persalinan, dan bila gagal dilakukan bedah caesar.

• Pemberian antibiotik profilaksis dapat menurunkan infeksi pada ibu.Walaupun antibiotik tidak berfaedah terhadap janin dalam uterus namun pencegahan terhadap chorioamninitis

Page 29: KPD

Penatalaksanaan KPD pada kehamilan preterm (< 37 minggu)•  Pada kasus-kasus KPD dengan umur kehamilan yang kurang

bulan tidak dijumpai tanda-tanda infeksi pengelolaanya bersifat konservatif disertai pemberian antibiotik yang adekuat sebagai profilaksis.

• Penderita perlu dirawat dirumah sakit, ditidurkan dalam posisi trendelenberg, tidak perlu dilakukan pemeriksaan dalam untuk mencegah terjadinya infeksi dan kehamilan diusahakan bisa mencapai 37 minggu, obat-obatan uteronelaksen atau tocolitic agent diberikan juga tujuan menunda proses persalinan.

• Tujuan dari pengelolaan konservatif dengan pemberian kortikosteroid pada pnderita KPD kehamilan kurang bulan adalah agar tercapainya pematangan paru, jika selama menunggu atau melakukan pengelolaan konservatif tersebut muncul tanda-tanda infeksi, maka segera dilakukan induksi persalinan tanpa memandangumur kehamilan

Page 30: KPD

TERIMAKASIH