Top Banner
KEJANG PADA BAYI BARU LAHIR Dr. Iskandar Syarif, SpA(K) Kasubbag. Neurologi Anak Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unand/RS. Dr. M. Djamil Padang
21

Kp 1.6.16 Kejang Pada Bbl

Sep 25, 2015

Download

Documents

mmm
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • KEJANG PADA
    BAYI BARU LAHIR

    Dr. Iskandar Syarif, SpA(K)

    Kasubbag. Neurologi Anak

    Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unand/RS. Dr. M. Djamil Padang

  • Pendahuluan

    Susunan saraf pusat bayi baru lahir (BBL) sangat rentan terhadap kejadian kejangManifestasi klinik kejang pada BBL berbeda dengan anak atau dewasaDiagnosis, investigasi dan pengobatan penting keterlambatan penanganan dampak serius terhadap perkembangan anak selanjutnyaGangguan awal dapat ringan, tapi dapat memicu aktivitas epileptik
  • Epidemiologi

    Kejang terjadi kira-kira 0,2-1,4% dari seluruh BBL1-2 per 1000 bayi cukup bulan20% pada bayi dengan berat lahir < 2500 g6-13 % pada bayi BBLSRAngka kematian berkisar 15-45%Kejang bentuk subtle paling sering ditemuiSebagian besar kejang terjadi diantar 12-24 jam setelah kelahiranKejang yang timbul lebih lambat meningitis, hipokalsemia
  • Tipe kejang pada BBL

    Klinis KorelasiEEGKlonik: Fokal atau multifokalseringTonik: Fokal atau UmumSeringJarang Mioklonik: Fokal atau multifokal UmumJarangSering Subtle/automatism motorSeringjarang
  • Tipe kejang klonik: sentakan ritmik yang mengenai satu atau beberapa bagian tubuhKejang tonik:sering terlihat pada HIE

    (Hipoksic Ischaemic enchephalopathy), perdarahan otak

    Bentuk subtle: paling sering ditemuiBentuk mioklonik: mempunyai korelasi dengan gangguan SSP yang berat dan dapat berkembang menjadi spasme infantil
  • Patofisiologi

    Perkembangan otak seseorang sangat komplekMielinisasi, sinaptogenesis,elaborasi dendrit, formasi ion channel dan reseptor neurotransmiter terjadi secara simultan dan mempengaruhi aktivitas sel saraf bayi Imaturitas mielin kejangNeurotransmiter eksitasi berkembang lebih awal dari inhibisi memudahkan timbul kejang
  • Etiologi

    HIE (Hipoksic Ischaemic enchephalopathy)

    Infeksi SSP : Meningitis atau ensefalitis

    Peradarahan intrakranial atau trombosis (arteri atau vena)

    Malformasi SSP

    Inborn error of metabolism

    Gangguan metaboloik akut (hipokalsemia, hipoglikemia, hipomagnesemia, hipo-hipernatremia)

    Gangguan peroxismal: adrenoleikodistropi, sindrom zellwegerr

  • Gangguan neurokutan: tuberosklerosis, neurofibromatosis

    Penyakit mitokondrial

    Toksin: ensefalopati bilirubin

    Ensefalopati hipertensif

    Defisiensi piridoksin (vit. B6)

    Benign neonatal seizure

  • Diagnosis

    Anamnesis perjalanan penyakit dan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi faktor risiko dan kelainan fisik yang adaPenting: riwayat prenatal, perinatal atau kelainan genetikPemeriksaan fisik difokuskan kelaianan kongenital dan abnormalitas neurologisPemeriksaan klinis dan laboratoris mengklarifikasi etiologi dan tipe kejang
  • Pemeriksaan penunjang:

    - Darah tepi, kimia darah, kulturdarah

    - Cairan LCS

    - CT scan atau MRI

    Pengobatan

    Tujuan Pengobatan kejang:

    mencegah kejang berulang dan kerusakan otak

    Pilihan utama: fenobarbital, disamping lorazepam dan diazepamSkema penatalaksanaan Kejang:
  • Kejang pada BBL

    Koreksi parameter metabolik

    Fenabarbital 18-20 mg/kg IV atau

    Lorazepam 0,05-0,1 mg/kg IV

    Fenobarbital Tingkatkan dosis fenobarbital

    3-5 mg/kg IV sampai dosis 60 mg/kg dalam

    Atau PO bid 5-10 mg/kb bolus per 5-10menit

    kejang berhentikejang tidak berhenti

  • kejang berhentikejang tidak berhenti

    Stop obat sblm pulangfenobarb 15-20 mg/kg IV,

    Atau usia 3 bulan50 mg/menit: monitor EKG

    dan tekanan darah

    kejang berhentikejang tidak berhenti

    fenobarb 5 mg/kg/2 IVPyridoxin 50-100 mg IV

    kejang berhentikejang tidak berhenti

    Pyridoksin pertimbangkan pemberian 10mg/hari PODzp, Mdz,Prl, Lido, Aoz

  • Prognosis

    Tergantung etiologi dan kerusakan otakBuruk : perdarahan intraventrikuler, malformasi serebralEfek: epilepsi, ertardasi mental, serebral palsi
  • Sindrom Epilepsi Pada Bayi dan Anak

    Sindrom epilepsi ditandai adanya sekumpulan gejala dan tanda klinik yang terjadi bersama-sama, meliputi jenis serangan etiologi, anatomi, faktor pencetus, umur onset, berat penyakit, kronisistas dan kadang-kadang prognosis.Sindrom tidak perlu mempunyai etiologi yang sama
  • Epilepsi idiopatik Parsial

    Benign Childhood Epilepsi With Centrotemporal Spike (disebut juga Benign Rolandik Epilepsi)

    Onset 2-13 thn sering 5-10thn, laki-laki>wanita.

    Serangan berupa parsial sederhana kadang-kadang menjadi umum. Gejala didominasi daerah oropharingberupa salivasi tidak dapat bicara gerakan involunter mulut dan faring,suara tenggorokan, kontraksi otot lidah dagu dan salah satu sisi wajah, rasa baal dan parastesi dagu gusi dan lidah. Umumnya terjadi waktu tidur

  • Epilepsi dengan Paroksismalitas oksipital.

    Disebut juga Epilepsi Oksipital Benigna. Onset terjadi pada umur 6 tahun sebagai serangan parsial dengan gejala visual dominan berupa buta sejenak, halusinasi yang berbentuk atau tidak. Serangan dapat berupa visual atau terjadi serangan hemiklonik, parsial komplek atau tonik klonik umum. Pasca kejang dapat terjadi sakit kepala, nausea dan muntah

  • Epilepsia Idiopatik Umum

    Kejang Neonatal Familial Benigna

    Sindrom jarang terjadi diturunkan secara dominan

    Kejang terjadi hari 2 sampai 15 setelah lahir

    Tidak ada kriteria EEG

    Sebagian kecil kejang kembali masa anak

    Kejang Neonatal Benigna

    Kejang sangat sering, dimulai sekitar hari ke 5, etilogi

    tidak jelas. Tidak terjadi Epilepsi atau kejang dikemudian

    hari. Perkembangan psikomotor normal.

    Disebut juga Fifth day fits

    Bentuk kejang selalu klonik, unilateral berpindah dari satu

    sisi ke sisi lain

  • Epilepsi Mioklonik Benigna Pada Bayi

    Jarang ditemui, serangan mioklonus pada tahun pertama / kedua. Sering ditemui riwayat keluarga. EEG gelombang paku-ombak umum dengan letupan pada awal tidur.

    Mudah dikontrol dengan obat

    Serangan sering dengan kepala menganguk sering kali.

    Bila anak sudah berdiri dapat jatuh pada serangan.

    Kesadaran menurun tidak total, serangan 1-3 detik.

    EEG dalam serangan berupa paku ombak atau paku ombak majemuk 3 spd. Bila tidak diobati dapat mempengaruhi mental dan kepribadian.

  • Epilepsi umum kriptogenik (simptomatik)

    Spasme Infantil (Sindrom West)

    Banyak dijumpai, 0nset 3-7 bln serangan berupa spasme

    berbentuk fleksor, ektensor atau campuran. Berulang kali

    dalam satu hari mirip reflek Moro tanpa provakasi.

    Terdapat retardasi atau deterisasi mental

    EEG berupa Hipsaritmia

    Sindrom Lennox-Gestaut

    Ditandai serangan epilepsi absan atipik, kejang tonik aksial

    jatuh mendadak karena serangan atonik kadang-kadang mio

    klonik. EEG paku ombak lambat difus saat bangun gel cepat

    10/det pada saat tidur.Gangguan mental dan tingkah laku

    Umur onset < 8 tahun puncak 3-5 tahun

  • Epilepsi dengan kejang Mioklonik-Astatik.

    Klinis muncul usia 7 bulan-6 tahun. Laki-laki>wanita

    Kejang berupa mioklonik, astatik, mioklonik-astatik,

    absens dengan komponen klonik, tonik dan tonik-klonik. Perjalanan penyakit bervariasi.

    Epilepsi dengan Absens Mioklonik

    Bangkitan absens diserta mioklonus dengan intensitas bervariasi, bilatral, ritmis, difus.

    EEG gambaran paku ombak 3 perdetik.

  • Epilepsi Umum Tanpa Etiologi Spesifik

    Mioklonik Ensefalopati Dini

    Onset sebelum 3 bulan, mioklonik sejak awal, kejang parsial tidak teratur atau miklonik masif dan atau spasme tonik EEG burst-supression berobah menjadi hipsaritmia atipik.

    Tidak ada perkembangan, meninggal sebelum umur 1 thn.

    Early Infantile Epileptic Encephalopathy with Suppression-Burst

    Bayi lahir normal sampai beberapa hari kemudian kejang

    berupa spasme fleksor, ektensor atau asimetris.

    Kejang menjadi sering progresif dengan defisit neurologis

    berupa kelumpuhan, ataksia atau distonia.

    EEG berupa suppression-burst

    Prognosis jelek setengah penderita akan meninggal segera setengahnya lagi cacat menetap, atau berobah jadi West-S.