Top Banner

of 31

Makalah KEJANG

Jul 06, 2018

Download

Documents

maryani
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    1/31

    PERDARAHAN TALI PUSAT

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pembangunan kesehatan di Indonesia merupakan bagian integral dari pembangunan

    nasional. Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,

    kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi kesehatan setiap orang agar terwujud derajat

    kesehatan masyarakat yang optimal. Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia

    yang berorientasi pada tujuan MDGs menunjukkan sangat tingginya komitmen Negara Indonesia

    untuk mewujudkan pembangunan kesehatan. MDGs atau Millenium Development Goals Tujuan

    Pembangunan Millenium! adalah " tujuan yang telah disetujui oleh #$# negara anggota P%%

    untuk dapat di&apai pada tahun '(#) yang ditandatangani saat Deklarasi Millenium P%%.

    Tujuan*tujuan MDGs tersebut adalah menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, men&apai

     pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan,

    menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi +I-ID/, malaria,

    dan penyakit menular lainnya, memastikan kelestarian lingkungan hidup, serta mengembangkan

    kemitraan global untuk pembangunan.

    /alah satunya menurunkan angka kematian ibu dan anak, menurunkan angka kematian

    anak hingga '-0 dalam kurun waktu #$$(*'(#). Data dari %P/ dan /D1I menunjukkan bahwa

     penurunan angka kematian anak sudah sejalan dengan sasaran MDGs, yaitu angka kematian balita

    dari $2 tahun #$$#! menjadi 33 perseribu kelahiran hidup tahun '((2!, angka kematian bayi dari

    4" menjadi 03 perseribu kelahiran, dan neonatal dari 0' menjadi #$ perseribu kelahiran.

    A. Latar Belakang

    %ayi baru lahir atau neonatus meliputi umur ( 5 '" hari. 1ehidupan pada masa

    neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian 6isiologik agar bayi di luar 

    kandungan dapat hidup sebaik*baiknya. +al ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitan

    dan angka kematian neonatus. Diperkirakan '-0 kematian bayi di bawah umur satu tahun

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    2/31

    terjadi pada masa neonatus. Peralihan dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan

     berbagai perubahan biokimia dan 6aali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah

    awal proses 6isiologik.

    %ayi baru lahir adalah bayi yang lahir melalui proses kelahiran sampai usia 3 minggu,

    dengan usia gestasi 0"*3' minggu dan mampu menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin

    ke kehidupan ekstrauterin. Pada saat adaptasi tersebut terjadi gangguan*gangguan yang

     berpotensi menyebabkan kematian dan kesakitan sedangkan perawatan bayi baru lahir 

    meliputi tentang &ara menjaga kehangatan bayi men&egah hipotermi!, &ara menyusui yang

     benar, pen&egahan in6eksi dan jadwal pemberian imunisasi. Pusdiknakes, '((0!.

    %anyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau

    kegagalan penyesuaian biokimia dan 6aali yang disebabkan oleh prematuritas, kelainan

    anatomik, dan lingkungan yang kurang baik dalam kandungan, pada persalinan maupun

    sesudah lahir.

    /etiap tahun diperkirakan 3 juta bayi meninggal di dunia pada bulan pertama

    kehidupan dan dua pertiganya meninggal pada minggu pertama. Penyebab utama kematian

     pada minggu pertama kehidupan adalah komplikasi kehamilan dan persalinan seperti as6iksia,

    sepsis dan komplikasi berat lahir rendah. 1urang lebih $"7 kematian ini terjadi di negara

     berkembang dan sebagian besar kematian ini dapat di&egah dengan pen&egahan dini dan

     pengobatan yang tepat.

    Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesi6ik terjadi pada masa

     perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga ke&a&atan. Masalah ini

    timbul sebagai akibat buruknya kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang kurang memadai,

    manajemen persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, kurangnya perawatan bayi baru lahir.

    1alau ibu meninggal pada waktu melahirkan, si bayi akan mempunyai kesempatan hidup

    yang ke&il.

    /alah satu masalah yang sering terjadi pada bayi dan &ukup berbahaya adalah

     perdarahan tali pusat.

    Tali pusat atau 6uni&ulus umbili&alis adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam

    kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama kehamilan

    menyuplai 8at*8at gi8i dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak 

    diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    3/31

    Perdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul sebagai akibat dari trauma

     pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukkan trombus normal.

    /elain itu perdarahan pada tali pusat juga bisa sebagi petunjuk adanya penyakit pada bayi.

    9aktu terbaik untuk pengikatan tali pusat telah menjadi perdebatan selama beberapa

    dasawarsa dan de6inisi pengikatan tali pusat dini serta tertunda bervariasi. Namun saat ini,

    menurut ulasan kolaborasi :o&hrane sebagian besar peneliti mende6inisikan pengikatan tali

     pusat dini bila dilakukan dalam #) detik setelah lahir, sedangkan tertunda jika dilakukan 3)

    detik sampai ) menit setelah lahir dimana pada rentang waktu tersebut terjadi perpindahan

    darah yang bermakna dari plasenta ke bayi 1usmiyati, '(($!.

    B. Rumusan Masalah

    #. pakah yang dimaksud dengan perdarahan tali pusat;

    '. pakah yang menyebabkan terjadinya perdarahan tali pusat;

    0. %agaimanakah gejala yang timbul jika terjadi perdarahan tali pusat tersebut;

    3. %agaimanakah penatalaksanaan perdarahan tali pusat tersebut;

    C. Tujuan

    Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang perdarahan tali

     pusat, penyebab perdarahan tersebut serta gejala yang terjadi, dan bagaimana penatalaksanaan

    yang tepat tentang masalah perdarahan tali pusat tersebut.

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    4/31

    BAB II

    PEMBAHASAN

    . Anatom Tal Pusat

    Tali pusat adalah bagian yang sangat penting bagi kehidupan janin, pada umumnya tali

     pusat tampak mengkilat dan berwarna putih kebiruan. Panjang rata*rata tali pusat adalah 4(

    &m dan kurang dari # 7 dari neonatus yang mempunyai tali pusat lebih pendek atau lebih

     panjang.

    Tali pusat mempunyai ' arteri, # vena, alantois yang diameter sisa du&tus

    om6olomesentrium dan 8at yang berupa agar*agar yang disebut jeli 9harton.

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    5/31

    yang halus selama ) menit. /elain itu perdarahan pada tali pusat juga bisa sebagai petunjuk 

    adanya penyakit pada bayi.

    Perdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul sebagai akibat dari trauma

     pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukkan trombus

    normal. /elain itu perdarahan pada tali pusat juga bisa sebagi petunjuk adanya penyakit pada

     bayi.

    C. Pen"e#a# Terja!n"a Per!arahan Tal Pusat

    #. >obekan umbilikus normal, biasanya terjadi karena ?

    a. Partus pre&ipitatus.

     b. danya trauma atau lilitan tali pusat.

    &. @mbilikus pendek, sehingga menyebabkan terjadinya tarikan yang berlebihan pada saat

     persalinan.

    d. 1elalaian penolong persalinan yang dapat menyebabkan tersayatnya dinding umbilikus

    atau pla&enta sewaktu se&tio se&area.

    '. >obekan umbilikus abnormal, biasanya terjadi karena ?

    a. danya hematoma pada umbilikus yang kemudian hematom tersebut pe&ah, namun

     perdarahan yang terjadi masuk kembali ke dalam pla&enta. +al ini sangat berbahaya

     bagi bayi dan dapat menimbulkan kematian pada bayi.

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    6/31

     b. arises juga dapat menyebabkan perdarahan apabila varises tersebut pe&ah.

    &. neurisma pembuluh darah pada umbilikus dimana terjadi pelebaran pembuluh darah

    setempat saja karena salah dalam proses perkembangan atau terjadi kemunduran

    dinding pembuluh darah. Pada aneurisme pembuluh darah menyebabkan pembuluh

    darah rapuh dan mudah pe&ah.

    0. >obekan pembuluh darah abnormal

    Pada kasus dengan robekan pembuluh darah umbilikus tanpa adanya trauma,

    hendaknya dipikirkan kemungkinan adanya kelainan anatomik pembuluh darah seperti ?

    a. Pembuluh darah aberan yang mudah pe&ah karena dindingnya tipis dan tidak ada

     perlindungan jely wharton.

     b. Insersi velamentosa tali pusat, dimana pe&ahnya pembuluh darah terjadi pada tempat

     per&abangan tali pusat sampai ke membran tempat masuknya dalam pla&enta tidak ada

     proteksi. @mbilikus dengan kelainan insersi ini sering terdapat pada kehamilan ganda.

    &. Pla&enta multilobularis, perdarahan terjadi pembuluh darah yang menghubungkan

    masing*masing lobus dengan jaringan pla&enta karena bagian tersebut sangat rapuh dan

    mudah pe&ah.

    3. Perdarahan akibat pla&enta previa dan abruptio pla&enta

    Perdarahan akibat pla&enta previa dan abruptio pla&enta dapat membahayakan bayi.

    Pada kasus pla&enta previa &enderung menyebabkan anemia, sedangkan pada kasus

    abruptio pla&enta lebih sering mengakibatkan kematian intra uterin karena dapat terjadi

    anoreksia. Pengamatan pada pla&enta dengan teliti untuk menentukan adanya

     perdarahan pada bayi baru lahir, pada bayi baru lahir dengan kelainan pla&enta atau

    dengan se&tio se&area apabila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan hemoglobin

    se&ara berkala.

    D. $ejala "ang Tm#ul jka Terja! Per!arahan Tal Pusat

    a. Ikatan tali pusat lepas atau klem pada tali pusat lepas tapi masih menempel pada tali pusat.

     b. 1ulit di sekitar tali pusat memerah dan le&et.

    &. da &airan yang keluar dari tali pusat. :airan tersebut bisa berwarna kuning, hijau, atau

    darah.

    d. Timbul sisik di sekitar atau pada tali pusat.

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    7/31

    E. Penatalaksanaan Per!arahan Tal Pusat

    #. Penanganan disesuaikan dengan penyebab dari perdarahan tali pusat yang terjadi.

    '. @ntuk penanganan awal, harus dilakukan tindakan pen&egahan in6eksi pada tali pusat.

    a. Aaga agar tali pusat tetap kering setiap saat. 1enakan popok di bawah tali pusat.

     b. %iarkan tali pusat terbuka, tidak tertutup pakaian bayi sesering mungkin.

    &. %ersihkan area di sekitar tali pusat.

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    8/31

    BAB III

    PENUTUP

    A. %esm&ulan

    Perdarahan teli pusat merupakan suatu masalah yang la8im terjadi pada bayi yang

    ditandai dengan adanya &airan darah! yang keluar di sekitar tali pusat bayi. +al ini

    disebabkan oleh beberapa hal yaitu robekan umbilikus, robekan pembuluh darah, maupun

    anemia pada bayi baru lahir akibat kelainan plasenta.

    Dapat ditangani dengan tindakan pen&egahan in6eksi, dan apabila terjadi gejala in6eksi

     pada bayi, segera lakukan rujukan.

    B.  Saran

    +endaknya kita selalu menjaga kebersihan dan kelembaban tali pusat. 1arena jika

    tidak dirawat dengan baik, dapat menyebabkan in6eksi pada bayi baru lahir.

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    9/31

    %ATA PEN$ANTAR 

    Puji syukur penulis u&apkan kepada llah /9T yang telah melimpahkan rahmat dankarunia*Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang BPerdarahan Tali PusatC.

    Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas pada mata kuliah suhan Neonatus %ayi dan nak 

    %alita pada D3 alih jenjang Poltekkes 1emenkes /urakarta

    /elama proses pembuatan makalah ini penulis tidak terlepas dari peran dan dukungan dari

     berbagai pihak. @ntuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengu&apkan terima kasih kepada

    semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, /emua pihak yang telah

    membantu dan memberikan masukan kepada penulis, baik langsung maupun tidak langsung

    dalam penyelesaian makalah ini. 

    Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu

     penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersi6at membangun untuk kesempurnaan makalah

    ini. khir kata penulis berharap semoga makalah memberikan man6aat bagi kita semua.

      /urakarta, ) Mei '(#4

     

    PENULIS

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    10/31

    DA'TAR ISI

    %ATA PEN$ANTAR   i

    DA'TAR ISI ii

    BAB I. PENDAHULUAN

    . umusan Masalah... '

    :. Tujuan.. 0

    BAB II . PEMBAHASAN

    . natomi Tali Pusat.. . 3

    %. De6inisi Perdarahan Tali Pusat....... 3

    :. Etiologi Perdarahan Tali Pusat.. )

    D. Tanda dan Gejala Perdarahan Tali pusat... 4

    E. Penanganan Perdarahan Tali Pusat .. 4

    BAB III. PENUTUP

    . 1esimpulan. "

    %. /aran 8

    DA'TAR PUSTA%A . $

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    11/31

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    12/31

    DA'TAR PUSTA%A

    yuning, T. '(#0. Tujuan-tujuan MDGs dalam Bidang Kesehatan di Indonesia.

    http?--kesehatan.kompasiana.&om-ibu*dan*anak-'(#0-("-##-tujuan*tujuan*mdgs*dalam*bidang*

    kesehatan*di*indonesia*)"('24.html. Diakses tanggal ) Desember '(#3. Pukul #).34 9I%.

    Dewi, ivian Nanny .E. dkk. '(((.  Ilmu Kesehatan Anak Nelson. "ol #. Diterjemahkan oleh . /amik 

    9ahab. Aakarta? EG:

    http?--penel*bid.blogspot.&om-'(($-(4-perdarahan*tali*pusat.html. tanggal akses ? '' November 

    '(##!

    http?--ayurai.wordpress.&om-'(($-()-'#-talipusat*umbilli&us- tanggal akses ? '0 November '(##!

    http?--ra6i6sa6aal8ena.blogspot.&om-'(#(-##-pendarahan*pada*tali*pusat.html tanggal akses ? ''

     November '(##!

    http?--kusmiyati.wordpress.&om-'(($-()-pengikatan*tali*pusat.html tanggal '' November '(##!

    Pusdiknakes, '((0, suhan %ayi %aru I, A+IPIEGH, Aakarta

    http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2013/08/11/tujuan-tujuan-mdgs-dalam-bidang-kesehatan-di-indonesia-580276.htmlhttp://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2013/08/11/tujuan-tujuan-mdgs-dalam-bidang-kesehatan-di-indonesia-580276.htmlhttp://soniatrium.blogspot.com/2013/12/perdarahan-tali-pusat-pada-neonatus.htmlhttp://soniatrium.blogspot.com/2013_12_01_archive.htmlhttps://greeneconomya101f.wordpress.com/2014/09/24/pembangunan-kesehatan-di-indonesia-dalam-mencapai-mdgs/https://greeneconomya101f.wordpress.com/2014/09/24/pembangunan-kesehatan-di-indonesia-dalam-mencapai-mdgs/https://greeneconomya101f.wordpress.com/2014/09/24/pembangunan-kesehatan-di-indonesia-dalam-mencapai-mdgs/http://soniatrium.blogspot.com/2013/12/perdarahan-tali-pusat-pada-neonatus.htmlhttp://soniatrium.blogspot.com/2013_12_01_archive.htmlhttps://greeneconomya101f.wordpress.com/2014/09/24/pembangunan-kesehatan-di-indonesia-dalam-mencapai-mdgs/https://greeneconomya101f.wordpress.com/2014/09/24/pembangunan-kesehatan-di-indonesia-dalam-mencapai-mdgs/http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2013/08/11/tujuan-tujuan-mdgs-dalam-bidang-kesehatan-di-indonesia-580276.htmlhttp://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2013/08/11/tujuan-tujuan-mdgs-dalam-bidang-kesehatan-di-indonesia-580276.html

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    13/31

    /urya, ndyn.'(#3.  Makalah Perdarahan Tali Pusat.  http?--aandyn(3.blogspot.&om- '(#3-

    (0-makalah*perdarahan*tali*pusat.html. Diakses tanggal ) Desember '(#3

     

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    14/31

    %E(AN$ PADA NE)NATUS

    A. De*ns %ejang &a!a Neonatus

    1ejang merupakan keadaan darurat atau tanda bahaya yang sering terjadi pada neonatus

    karena kejang dapat mengakibatkan hipoksia otak yang &ukup berbahaya bagi kelangsungan

    hidup bayi atau dapat mengakibatkan sekuele di kemudian hari. /elain itu kejang dapat

    merupakan tanda atau gejala dari satu masalah atau lebih dan memiliki e6ek jangka panjang

     berupa penurunan ambang kejang, gangguan belajar dan gangguan daya ingat. ktivitas kejang

    yang terjadi pada waktu di6erensiasi neuron, mielinisasi, dan proli6erasi glia pada neonatus

    dianggap sebagai penyebab kerusakan otak. kejang berulang akan menyebabkan berkurangnya

    oksigenasi, ventilasi, dan nutrisi di otak.#' 1ejang pada neonatus se&ara klinis dapat diartikan

    sebagai perubahan paroksimal dari 6ungsi neurologik seperti perubahan perilaku, sensorik,

    motorik, dan 6ungsi autonom sistem sara6 yang terjadi pada bayi berumur sampai dengan '"

    hari.#0

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    15/31

    ngka kejadian kejang neonatus yang sebenarnya tidak diketahui se&ara pasti karena sulitnya

    mengelai tanda bangkitan kejang pada neonatus. gambaran klinis kejang sangat bervariasi bahkan

    sangat sulit membedakan gerakan normal bayi itu sendiri.#0 Meskipun demikian, angka kejadian

    di merika /erikat berkisar antara (,"*#,' setiap #((( bayi lahir hidup setiap tahunnya.#3 /umber 

     pustaka lain menyebutkan angka kejadian pada umumnya berkisar antara #,) per #((( kelahiran

    sampai #3 per #((( kelahiran. Di ruang perawatan intensi6, pada bayi $ berat lahir rendah yang

    sakit, 6rekuensi kejang meningkat sampai ')7. 1ejang pada bayi baru lahir ")7 terjadi pada #)

    hari pertama kehidupan dan 4)7 terjadi pada hari kedua dan kelima kehidupan.#0

    Penelitian sebelumnya yang dilakukan di +arris :ounty, Teas menunjukkan bahwa dalam kurun

    waktu kelahiran antara /eptember #$$' sampai gustus #$$3 ter&atat sebanyak '(2 neonatus dari

    ##4.(3" kelahiran hidup terdiagnosis se&ara klinis mengalami kejang neonatus.#( Penelitian

    serupa dilakukan di :ali6ornia, @/ didapatkan '.00'."(0 kelahiran hidup dalam rentang waktu #

    Aanuari #$$' hingga 0# Desember '((' dan ''#0 diantaranya mengalami kejang saat lahir.#(

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    16/31

    . Etolog

    Menemukan etiologi dari kejang neonatus sangatlah penting. +al ini berguna untuk melakukan

     penanganan se&ara spesi6ik dan juga untuk mengetahui prognosis. %erdasarkan literatur,

    didapatkan beberapa etiologi dari kejang neonatus yaitu?

    a. s6iksia

    s6iksia perinatal menyebabkan terjadinya ense6alopati hipoksik*iskemik dan merupakan masalah

    neurologis yang penting pada masa neonatal, dan menimbulkan gejala sisa neurologis di

    kemudian hari. s6iksia intrauterin adalah penyebab terbanyak ense6alopati hipoksik*iskemik. +al

    ini karena terjadi hipoksemia, kurangnya kadar oksigen ke jaringan otak. 1edua keadaan tersebut

    #(

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    17/31

    dapat terjadi se&ara bersama*sama, yang satu dapat lebih dominan tetapi 6aktor iskemia merupaka

    6aktor yang paling penting dibandingkan hipoksemia.#'

     b. Trauma dan Perdarahan Intrakranial

    Trauma dan perdarahan intrakranial biasanya terjadi pada bayi yang besar yang dilahirkan oleh

    ibu dengan kehamilan primipara. +al ini terjadi pada partus lama, persalinan yang sulit

    disebabkan oleh kelainan kedudukan janin dalam rahim atau kelahiran presipitatus sebelum

    serviks uteri membuka &ukup lebar. Pada bayi berat lahir rendah dengan berat badan J#)(( gram

     biasanya perdarahan terjadi didahului oleh keadaan as6iksia. Perdarahan intrakranial dapat terjadi

    di ruang subara&hnoid, subdural, dan intraventrikular atau parenkim otak.#'

    &. In6eksi

    Pada bayi baru lahir in6eksi dapat terjadi di dalam rahim, selama persalinan, atau segera sesudah

    lahir. In6eksi dalam rahim terjadi karena in6eksi primer dari ibu seperti to$oplasmosis, rubella,

    sitomegalovirus, dan herpes. /elama persalinan atau segera sesudah lahir, bayi dapat terin6eksi

    oleh virus herpes simpleks, virus %o$sa!kie,  &. %olli, dan 'trepto!o!!us B yang dapat

    menyebabkan ense6alitis dan meningitis.#',#)

    d. Gangguan Metabolik

    Gangguan metabolik yang menyebabkan kejang pada bayi baru lahir adalah gangguan

    metabolisme glukosa, kalsium, magnenisum, elektrolit, dan asam amino. Gangguan metabolik ini

    terdapat pada 207 bayi baru lahir dengan kerusakan otak. %erkurangnya level glukosa dari nilai

    normal merupakan keadaan ##

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    18/31

    tersering penyebab gangguan metabolik pada bayi baru lahir. %erbagai keadaan gangguan

    metabolik yang berhubungan dengan kejang pada neonatus adalah?

    +ipoglikemia

    +ipoglikemia pada bayi baru lahir adalah bila dalam tiga hari pertama sesudah lahir, kadar gula

    darah kurang dari '(mg7 pada bayi kurang bulan atau kurang dari 0(mg7 pada bayi &ukup

     bulan pada pemeriksaan kadar gula darah ' kali berturut*turut, dan kurang dari 3(mg7 pada bayi

     berumur lebih dari 0 hari. +ipoglikemia sering terjadi pada bayi ke&il masa kehamilan, bayi dari

    ibu penderita diabetes, atau bayi dengan penyakit berat seperti as6iksia dan sepsis.

    +ipokalsemia

    +ipokalsemia jarang menjadi penyebab tunggal kejang pada neonatus. biasanya hipokalsemia

    disertai dengan gangguan lain, misalnya hipoglikemia, hipomagnersemia, atau hipo6os6atemia.

    Diagnosis hipokalsemia adalah bila kadar kalsium dalam darah kurang dari 2 mg7. +ipokalsemia

    terjadi pada masa dini dijumpai pada bayi berat lahir rendah, ense6alopati hipoksik*iskemik, bayi

    dari ibu dengan diabetes melitus, bayi yang lahir akibat komplikasi berat terutama karena

    as6iksia.#'

    e. Gangguan Elektrolit

    Gangguan keseimbangan elektrolit terutama natrium menyebabkan hiponatremia ataupun

    hipernatremia yang kedua*duanya merupakan penyebab kejang. +iponatremia dapat terjadi bila

    ada gangguan sekresi dari anti diuretik hormon D+! yang tidak sempurna. +al ini sering terjadi

     bersamaan dengan meningitis, meningoense6alitis, sepsis, dan perdarahan intrakranial.

    +iponatremia #'

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    19/31

    dapat terjadi pada diare akibat pengeluaran natrium berlebuham, kesalahan pemberian &airan pada

     bayi, dan akibat pengeluaran keringat berlebihan. +ipernatremia terjadi bila pemberian natrium

     bikarbonat berlebihan pada koreksi asidosis dengan dehidrasi.#'

    +., Pato*solog %ejang

    1onsep epileptogenesis pada otak imatur sangat kompleks dan &epat berkembang. Terdapat 6aktor 

    khusus dalam perkembangan otak yang membuat otak imatur lebih sensiti6 dalam menghasilkan

    kejang. aktor tersebut meliputi karakteristik dari neuron, neurotransmitter, sinaps, reseptor,

    mielinisasi, glia, dan sirkuit neuron seluler maupun regional. ungsi dasar neuron adalah

    depolarisasi dan hiperpolarisasi membran yang menghasilkan aliran ion yang melintasi membran

    melalui (oltage dependent and transmitter-gated !hannel . Depolarisasi membran mengawali

     potensial aksi yang menyebabkan lepasnya neurotransmitter dari regio presinaps di akson

    terminal. Transmitter berkaitan dengan reseptor post*sinap untuk mengawali eksitasi potensial

     post*sinap atau inhibisi potensial post*sinaps. ungsi otak se&ara normal didasarkan pada

    keseimbangan antara eksitasi dan inhibisi.

    1ejang timbul akibat timbulnya muatan listrik depolarisasi! berlebihan pada susunan sara6 pusat

    sehingga terbentul gelombang listrik yang berlebihan. Neuron dalam sistem sara6 pusat

    mengalami depolarisasi sebagai hasil dari perpindahan natrium ke arah dalam, sedangkan

    repolarisasi terjadi akibat keluarnya kalium. @ntuk mempertahankan potensial membran

    memerlukan energi #0

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    20/31

    yang berasal dari TP dan bergantung pada mekanisme pompa yaitu keluarnya natrium dan

    masuknya kalium. Meskipun mekanisme dasar kejang pada neonatus tidak sepenuhnya dipahami,

    data terbaru menunjukkan bahwa depolarisasi berlebihan dapat diakibatkan oleh?

    a. Gangguan dalam produksi energi dapat mengakibatkan kegagalan pompa natrium dan kalium

     b. >angsang berlebihan dari neurotransmitter di susunan sara6 pusat

    &. danya kekurangan relati6 dari inhibitor neurotransmitter dibanding eksitatorik dapat

    menyebabkan depolarisasi berlebihan

    d. Perubahan membran neuron menyebabkan inhibisi dari pergerakan natrium

    Perubahan 6isiologis pada saat kejang berupa penurunan kadar glukosa otak yang tajam

    dibandingkan kadar glukosa darah yang tetap normal atau meningkat disertai peningkatan laktat.

    +al ini merupakan re6leksi dari kebutuhan otak yang tidak dapat dipenuhi se&ara adekuat.

    1ebutuhan oksigen dan aliran darah ke otak sangat esensial untuk men&ukup kebutuhan oksigen

    dan glukosa otak.

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    21/31

    sekitar kehamilan sampai bulan pertama setelah kelahiran. Pada saat bayi baru lahir, merupakan

     periode tertinggi dari akti6itas eksitasi sinaps 6isiologis. Menurut penelitian, pada periode ini

    keseimbangan antara eksitasi dan inhibisi pada sinaps &enderung mengarah pada eksitasi untuk 

    memberi jalan pada pembentukan sinaps yang bergantung pada aktivitasnya.',#4 Htak manusia

    memiliki neurotransmitter seperti glutamat, K*amino*0*hydroy*)*methyl*isoa8olepropioni& a&id

    MP! dan N*methyl*D*aspartate NMD!. %erdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap

    tikus yang memiliki otak homolog dengan otak manusia, didapatkna bahwa reseptor NMD

    meningkat tajam pada dua minggu awal kelahiran untuk membantu sinaps yang bergantung pada

    aktivitasnya. /elain itu, pada periode ini merupakan saat dimana sensitivitas terhadap magnesium

     berada di titik terendah. Magnesium merupakan penghalang reseptor endogen alamiah, sehingga

     berdampak pada meningkatnya eksitabilitas neuronal.

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    22/31

    dengan aktivitas sel sara6 pada neonatus yang lebih mengakomodasi aktivitas eksitabilitas.

     b. 1on6igurasi kanal ion lebih mengarah ke depolarisasi pada 6ase awal kehidupan

    >egulasi kanal ion mengatur eksitabilitas neuron dan seperti reseptor neurotransmiter, regulasinya

    terbentuk serta berkembang perlahan seperti yang terjadi pada mutasi kanal ion kalium 1:NL'

    dan 1:NL0! yang berhubungan dengan terjadinya kejang neonatus 6amilial, menyebabkan proses

    hiperpolarisasi kalium yang berakibat terjadinya penembakan potensial aksi yang berulang se&ara

    &epat. Htak imatur memiliki ekspresi yang relati6 lebih rendah terhadap +:N# iso6orm yang

     ber6ungsi untuk menurunkan eksitabilitas dendritik pada otak dewasa. Mutasi kanal ion daoat juga

     berkontribusi dalam hipereksitabilitas pada otak imatur dan dapat memiliki e6ek kumulati6.

    &. Peranan neuropeptida dalam terjadinya hipereksitabilitas pada otak imatur

    /istem neuropeptida ber6luktuasi se&ara dinamis pada periode perinatal seperti yang terjadi pada

    :orti&otropin >eleasing +ormone :>+! yang memi&u terjadinya potensi eksitasi pada neuron.

    Aika dibandingkan dengan 6ase kehidupan selanjutnya, :>+ dikeluarkan lebih tinggi pada dua

    minggu awal kehidupan seperti yang terlihat pada tikus per&obaan. :>+ juga meningkat pada

    keadaan stres seperti halnya saat terjadi kejang pada otak yang imatur akan memi&u kejadian

    kejang yang berulang.',#',#0 #4

    +.- %las*kas %ejang

    %anyak klasi6ikasi mengenai kejang pada neonatus, tapi sebagian besar literatur menggunakan

    klasi6ikasi olpe sebagai a&uan. olpe mengklasi6ikasikan kejang sesuai dengan gejala klinisnya,

    yaitu?

    a. /ubtle

    Merupakan tipe kejang tersering yang terjadi pada bayi kurang bulan. %entuk kejang ini hampir 

    tidak terlihat, biasanya berupa pergerakan muka, mulut, atau lidah berupa menyeringai, terkejat*

    kejat, mengisap, menguyang, menelan, atau menguap. Mani6estasi kejang subtle pada mata adalah

     pergerakan bola mata berkedip*kedip, deviasi bola mata horisontal, dan pergerakan bola mata

    yang &epat nystagmus jerk !. Pada anggota gerak didapatkan pergerakan mengayuh atau seperti

     berenang. Mani6estasi pada perna6asan berbentuk serangan apne yang biasanya didahului atau

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    23/31

    disertai gejala subtle misalnya gerakan kelopak mata yang berkedip*kedip. Gerakan apne saja

    terutama pada bayi berat lahir rendah sering disebabkan oleh mekanisme yang lain. 1adang

     bentuk kejang dapat berupa hiperapnea atau perna6asan seperti mengorok. Mengetahui gerakan

    subtle termasuk serangan kejang dapat dibuktikan dengan pemeriksaan EEG dengan kelainan

     berbentuk aktivias epileptik yang menyebar.

     b. 1lonik

    %entuk klinis kejang klonik 6okal berlangsung #*0 detik, terlokalisasi dengan baik, tidak disertai

    gangguan kesadaran, dan biasanya tidak diikuti oleh 6ase tonik. %entuk kejang ini sebagai

    mani6estasi akibat trauma 6okal pada #2

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    24/31

    kontusio &erebri pada bayi besar atau bayi &ukup bulan, atau pada kelainan ense6alopati

    metabolik. 1ejang klonik multi6okal adalah bentuk kejang yang sering ddapat pada bayi baru

    lahir, terutama pada bayi &ukup bulan dengan berat badan lebih dari ')((gram. %entuk kejang

    merupakan gerakan klonik dari salah satu atau lebih anggota gerak yang berpindah*pindah atau

    terpisah se&ara teratur. 1adang*kadang karena kejang yang satu dan yang lain sering

     berkesinambungan, seolah*olah memberi kesan sebagai kejang umum. %iasanya bentuk kejang ini

    terdapat pada gangguan metabolik.

    &. Tonik

    1ejang tonik biasa didapatkan pada bayi berat lahir rendah dengan masa kehamilan kurang dari

    03 minggu dan bayi*bayi dengan komplikasi perinatal berat seperti perdarahan intraventrikuler.

    %entuk klinis kejang ini yaitu pergerakan tungkai yang menyerupai sikap deserberasi atau

    ekstensi tungkai dan 6leksi lengan bawah dengan bentuk dekortikasi. %entuk kejang tonik yang

    menyerupai deserebrasi harus dibedakan dengan sikap opisititonus yang disebabkan oleh

    rangsang meningeal karena in6eksi selaput otak atau kernikterus

    d. Mioklonik

    Mani6estasi klinisk kejang mioklonik yang terlihat adalah gerakan ekstensi dan 6leksi dari lengan

    atau keempat anggota gerak yang berulang dan terjadi dengan &epat. Gerakan tersebut seperti

    gerak re6leks Moro. 1ejang ini merupakan pertanda kerusakan susunan sara6 pusat yang luas dan

    hebat, seperti #"

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    25/31

     pada bayi baru lahir yang dilahirkan dari ibu ke&anduan obat. Gambaran EEG kejang mioklonik 

     pada bayi baru lahir tidak spesi6ik.',#',#0,#2

    +. 'aktor "ang Berhu#ungan

    +../ 'aktor #u

    +.././ Status &artas #u

    Penelitian yang dilakukan Glass, dkk '(($! menunjukkan bahwa terdapat peningkatan risiko

    kejang neonatus pada bayi yang lahir dari ibu primipara dibandingkan bayi yang lahir dari ibu

    multipara.$ +al ini ditunjang oleh pendapat dari literatur lain yang menjelaskan bahwa bayi yang

    lahir dari ibu primipara memiliki 6aktor risiko lebih tinggi terkena trauma dan perdarahan

    intrakranial yang diakibatkan oleh partus lama, persalinan yang sulit disebabkan oleh kelainan

    kedudukan janin dalam rahim, ataupun kelahiran presipitatus sebelum serviks uteri membuka

    &ukup lebar.#" Pada bayi lahir dari ibu primipara juga memiliki 6aktor risiko terjadinya gangguan

     perna6asan saat kelahiran yang diakibatkan oleh persalinan lama. Pada persalinan lama, bayi akan

    mengalami gangguan na6as yang bila tidak ditangani segera akan menimbulkan as6iksia yang

    akan menyebabkan timbulnya ense6alopati hipoksik*iskemik. +al ini timbul karena terjadi

    hipoksemia, berkurangnya kadar oksigen dalam peredaran darah, serta iskemia dan berkurangnya

     per6usi oksigen ke jaringan otak.#' #$

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    26/31

    Perdarahan subara&hnoid sering dijumpai akibat robekan vena super6i&ial akibat partus lama yang

    sering dialami pada ibu primipara. Dalam keadaan ini biasa disertai dengan ense6alopati hipoksik*

    iskemik ringan yang akan menimbulkan mani6estasi kejang pada hari pertama atau kedua

    meskipun awalnya menunjukkan keadaan baik.#' Perdaharan subdural terjadi akibat robekan

    tentorium di dekat 6alks serebri. +al ini disebabkan karena molase kepala yang berlebihan pada

    letak verteks, letak muka, dan partus lama yang sering dialami ibu primipara. Darah terkumpul di

    6ossa posterior dan dapat menekan batang otak. Mani6estasi klinis hampir sama dengan

    ense6alopati hipoksik*iskemik ringan sampai sedang yang bisa berkembang menjadi kejang pada

    neonatus.#'

    +../.+ In*eks ntrautern

    Pada bayi baru lahir in6eksi dapat terjadi di dalam rahim, selama persalinan, atau segera sesudah

    lahir. In6eksi dalam rahim terjadi karena in6eksi primer dari ibu seperti to$oplasmosis, rubella,

    sitomegalovirus, dan herpes. /elama persalinan atau segera sesudah lahir, bayi dapat terin6eksi

    oleh virus herpes simpleks, virus %o$sa!kie,  &. %olli, dan 'trepto!o!!us B yang dapat

    menyebabkan ense6alitis dan meningitis.#),#$

    Meningitis bakterial dapat timbul dalam 3" jam pertama sesudah kelahiran, tetapi biasanya timbul

    sesudah hari kelima. Mani6estasi klasik meningitis seperti yang terdapat pada bayi yang '(

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    27/31

     besar atau anak jarang terlihat pada bayi baru lahir. Gejala kejang biasanya terjadi pada separuh

    dari bayi baru lahir yang menderita meningitis.#' Tanda dan gejala in6eksi bakteri pada masa

    kehamilan yaitu demam pada ibu dimana suhu tubuh lebih dari 02,$: sebelum dan saat

     persalinan berlangsung, pe&ahnya ketuban lebih dari '3 jam sebelum kelahiran janin, &airan

    amnion yang berbau busuk, tanda ikterik pada ibu, distensi adomen ibu yang berat, dan tanda*

    tanda lokal lainnya seperti nyeri pada sendi, pembengkakan sendi, keterbatasan ibu dalam

     bergerak, dan iritabilitas.'( In6eksi intrauterin dapat didiagnosa dengan adanya demam pada ibu,

    nyeri rahim, &airan ketuban berbau busuk, atau visualisasi nanah pada saat pemeriksaan

    spekulum, dan denyut jantung ibu #(( kali per menit atau denyut jantung janin #4( kali per 

    menit.#) In6eksi intrauterin dapat menyebabkan persalinan preterm dengan tanda ditemukannya

    leukositosis darah tepi ibu.'# Persalinan preterm akan mengakibatkan organ*organ pada bayi

     belum tumbuh dengan sempurna yang akan mengakibatkan rentannya bayi preterm terkena

    gangguan penyakit, salah satunya adalah kejang pada neonatus.#" +al ini ditunjang oleh

     penelitian yang dilakukan oleh

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    28/31

    +..+./ Tn!akan resustas

    %ayi baru lahir memerlukan adaptasi untuk dapat bertahan hidup di luar rahim, terutama pada

    menit*menit awal kehidupan. /etelah dilakukannya penjepitan tali pusat yang menghentikan

     penyaluran oksigen dari plasenta, bayi akan beradaptasi untuk berna6as spontan. %ila bayi depresi

    dan tidak mampu memulai na6as spontan yang memadai, bayi akan dengan segera mengalami

    hipoksia berat yang akan berjalan progresi6 menjadi as6iksia.#0 ''

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    29/31

    Tujuan diberikannya resusitasi adalah memberikan ventilasi yang adekuat, pemberian oksigen dan

    &urah jantung yang &ukup untuk menyalurkan oksigen ke otak, jantung, dan alat vital lainnya.

    %ila resusitasi tidak dilakukan se&ara adekuat, bayi akan mengalami as6iksia. s6iksia adalah

     penyebab kejang pada neonatus tersering. +al ini disebabkan karena as6iksia akan menyebabkan

    ense6alopati hipoksik*iskemik dan merupakan masalah neurologis yang penting pada masa

    neonatal dan menimbulkan gejala sisa neurologis di kemudian hari. Ense6alopati hipoksik*

    iskemik akan mengurangi kadar oksigen menuju otak dan mengurangi per6usi jaringan ke otak 

    sehingga dapat terjadi kejang pada neonatus.',#',#0,#4

    +..+.+ $a0at jann

    Gawat janin adalah keadaan dimana janin tidak memperoleh pasokan oksigen yang &ukup. :iri*

    &iri yang timbul pada janin dengan kegawatan adalah 6rekuensi denyut jantung janin kurang dari

    #'( kali per menit atau lebih dari #4( kali per menit, berkurangnya gerakan dari janin, dan air 

    ketuban yang ber&ampur mekonium dan berwarna kehijauan. Aanin yang mengalami kegawatan

    karena berkurangnya pasokan oksigen dapat terkena as6iksia intrauterin dan menjadi penyebab

    tersering terjadinya ense6alopati hipoksik*iskemik. +al ini timbul karena terjadu hipoksemia,

    yaitu kurangnya kadar oksigen dalam peredaran darah dan iskemia, serta berkurangnya per6usi '0

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    30/31

    oksigen ke jaringan otak. 1eadaan ini merupakan penyebab tersering kejang pada neonatus.#0,#"

    +..+., Masa gestas

    Masa gestasi dikatakan &ukup bulan ketika janin berusia lebih dari 02 minggu dan kurang dari 3'

    minggu. %ayi yang dilahirkan pada kehamilan sampai usia 02 minggu disebut dengan bayi

     prematur. %ayi yang dilahirkan se&ara prematur belum memiliki organ*organ yang tumbuh dan

     berkembang se&ara lengkap dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan &ukup bulan. Hleh sebab

    itu, bayi prematur akan mengalami lebih banyak kesulitan untuk hidup normal di luar uterus

    ibunya. Makin pendek usia kehamilannya semakin kurang sempurna pertumbuhan dan

     perkembangan organ tubuh bayi tersebut, sehingga angka mortalitas serta komplikasi setelah lahir 

    meningkat dibanding bayi &ukup bulan.#" Pada bayi prematur akan didapatkan komplikasi baik 

    se&ara anatomik maupun 6isioligik seperti perdarahan bawah kulit, perdarahan intrakranial,

    anemia, gangguan keseimbangan asam basa, serta as6iksia. Diantara komplikasi yang timbul

    akibat bayi lahir prematur, perdarahan intrakranial, as6iksia, dan gangguan keseimbangan asam

     basa yang dapat mengakibatkan kejang pada neonatus.'4

    Perdarahan intrakranial yang terjadi pada bayi prematur dan berat badan lahir rendah akan

    menimbulkan gejala dalam waktu '3

     beberapa menit sampai beberapa jam sebagai gangguan respirasi, kejang tonik umum,

     pupil ter6iksasi, kuadriparesis 6laksid, deserebrasi, dan stupor atau koma dalam.#' 

  • 8/17/2019 Makalah KEJANG

    31/31

    1EANG PD NEHNT@/