8/17/2019 Makalah KEJANG
1/31
PERDARAHAN TALI PUSAT
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan di Indonesia merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional. Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi kesehatan setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia
yang berorientasi pada tujuan MDGs menunjukkan sangat tingginya komitmen Negara Indonesia
untuk mewujudkan pembangunan kesehatan. MDGs atau Millenium Development Goals Tujuan
Pembangunan Millenium! adalah " tujuan yang telah disetujui oleh #$# negara anggota P%%
untuk dapat di&apai pada tahun '(#) yang ditandatangani saat Deklarasi Millenium P%%.
Tujuan*tujuan MDGs tersebut adalah menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, men&apai
pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan,
menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi +I-ID/, malaria,
dan penyakit menular lainnya, memastikan kelestarian lingkungan hidup, serta mengembangkan
kemitraan global untuk pembangunan.
/alah satunya menurunkan angka kematian ibu dan anak, menurunkan angka kematian
anak hingga '-0 dalam kurun waktu #$$(*'(#). Data dari %P/ dan /D1I menunjukkan bahwa
penurunan angka kematian anak sudah sejalan dengan sasaran MDGs, yaitu angka kematian balita
dari $2 tahun #$$#! menjadi 33 perseribu kelahiran hidup tahun '((2!, angka kematian bayi dari
4" menjadi 03 perseribu kelahiran, dan neonatal dari 0' menjadi #$ perseribu kelahiran.
A. Latar Belakang
%ayi baru lahir atau neonatus meliputi umur ( 5 '" hari. 1ehidupan pada masa
neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian 6isiologik agar bayi di luar
kandungan dapat hidup sebaik*baiknya. +al ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitan
dan angka kematian neonatus. Diperkirakan '-0 kematian bayi di bawah umur satu tahun
8/17/2019 Makalah KEJANG
2/31
terjadi pada masa neonatus. Peralihan dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan
berbagai perubahan biokimia dan 6aali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah
awal proses 6isiologik.
%ayi baru lahir adalah bayi yang lahir melalui proses kelahiran sampai usia 3 minggu,
dengan usia gestasi 0"*3' minggu dan mampu menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin
ke kehidupan ekstrauterin. Pada saat adaptasi tersebut terjadi gangguan*gangguan yang
berpotensi menyebabkan kematian dan kesakitan sedangkan perawatan bayi baru lahir
meliputi tentang &ara menjaga kehangatan bayi men&egah hipotermi!, &ara menyusui yang
benar, pen&egahan in6eksi dan jadwal pemberian imunisasi. Pusdiknakes, '((0!.
%anyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau
kegagalan penyesuaian biokimia dan 6aali yang disebabkan oleh prematuritas, kelainan
anatomik, dan lingkungan yang kurang baik dalam kandungan, pada persalinan maupun
sesudah lahir.
/etiap tahun diperkirakan 3 juta bayi meninggal di dunia pada bulan pertama
kehidupan dan dua pertiganya meninggal pada minggu pertama. Penyebab utama kematian
pada minggu pertama kehidupan adalah komplikasi kehamilan dan persalinan seperti as6iksia,
sepsis dan komplikasi berat lahir rendah. 1urang lebih $"7 kematian ini terjadi di negara
berkembang dan sebagian besar kematian ini dapat di&egah dengan pen&egahan dini dan
pengobatan yang tepat.
Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesi6ik terjadi pada masa
perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga ke&a&atan. Masalah ini
timbul sebagai akibat buruknya kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang kurang memadai,
manajemen persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, kurangnya perawatan bayi baru lahir.
1alau ibu meninggal pada waktu melahirkan, si bayi akan mempunyai kesempatan hidup
yang ke&il.
/alah satu masalah yang sering terjadi pada bayi dan &ukup berbahaya adalah
perdarahan tali pusat.
Tali pusat atau 6uni&ulus umbili&alis adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam
kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama kehamilan
menyuplai 8at*8at gi8i dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak
diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.
8/17/2019 Makalah KEJANG
3/31
Perdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul sebagai akibat dari trauma
pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukkan trombus normal.
/elain itu perdarahan pada tali pusat juga bisa sebagi petunjuk adanya penyakit pada bayi.
9aktu terbaik untuk pengikatan tali pusat telah menjadi perdebatan selama beberapa
dasawarsa dan de6inisi pengikatan tali pusat dini serta tertunda bervariasi. Namun saat ini,
menurut ulasan kolaborasi :o&hrane sebagian besar peneliti mende6inisikan pengikatan tali
pusat dini bila dilakukan dalam #) detik setelah lahir, sedangkan tertunda jika dilakukan 3)
detik sampai ) menit setelah lahir dimana pada rentang waktu tersebut terjadi perpindahan
darah yang bermakna dari plasenta ke bayi 1usmiyati, '(($!.
B. Rumusan Masalah
#. pakah yang dimaksud dengan perdarahan tali pusat;
'. pakah yang menyebabkan terjadinya perdarahan tali pusat;
0. %agaimanakah gejala yang timbul jika terjadi perdarahan tali pusat tersebut;
3. %agaimanakah penatalaksanaan perdarahan tali pusat tersebut;
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang perdarahan tali
pusat, penyebab perdarahan tersebut serta gejala yang terjadi, dan bagaimana penatalaksanaan
yang tepat tentang masalah perdarahan tali pusat tersebut.
8/17/2019 Makalah KEJANG
4/31
BAB II
PEMBAHASAN
. Anatom Tal Pusat
Tali pusat adalah bagian yang sangat penting bagi kehidupan janin, pada umumnya tali
pusat tampak mengkilat dan berwarna putih kebiruan. Panjang rata*rata tali pusat adalah 4(
&m dan kurang dari # 7 dari neonatus yang mempunyai tali pusat lebih pendek atau lebih
panjang.
Tali pusat mempunyai ' arteri, # vena, alantois yang diameter sisa du&tus
om6olomesentrium dan 8at yang berupa agar*agar yang disebut jeli 9harton.
8/17/2019 Makalah KEJANG
5/31
yang halus selama ) menit. /elain itu perdarahan pada tali pusat juga bisa sebagai petunjuk
adanya penyakit pada bayi.
Perdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul sebagai akibat dari trauma
pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukkan trombus
normal. /elain itu perdarahan pada tali pusat juga bisa sebagi petunjuk adanya penyakit pada
bayi.
C. Pen"e#a# Terja!n"a Per!arahan Tal Pusat
#. >obekan umbilikus normal, biasanya terjadi karena ?
a. Partus pre&ipitatus.
b. danya trauma atau lilitan tali pusat.
&. @mbilikus pendek, sehingga menyebabkan terjadinya tarikan yang berlebihan pada saat
persalinan.
d. 1elalaian penolong persalinan yang dapat menyebabkan tersayatnya dinding umbilikus
atau pla&enta sewaktu se&tio se&area.
'. >obekan umbilikus abnormal, biasanya terjadi karena ?
a. danya hematoma pada umbilikus yang kemudian hematom tersebut pe&ah, namun
perdarahan yang terjadi masuk kembali ke dalam pla&enta. +al ini sangat berbahaya
bagi bayi dan dapat menimbulkan kematian pada bayi.
8/17/2019 Makalah KEJANG
6/31
b. arises juga dapat menyebabkan perdarahan apabila varises tersebut pe&ah.
&. neurisma pembuluh darah pada umbilikus dimana terjadi pelebaran pembuluh darah
setempat saja karena salah dalam proses perkembangan atau terjadi kemunduran
dinding pembuluh darah. Pada aneurisme pembuluh darah menyebabkan pembuluh
darah rapuh dan mudah pe&ah.
0. >obekan pembuluh darah abnormal
Pada kasus dengan robekan pembuluh darah umbilikus tanpa adanya trauma,
hendaknya dipikirkan kemungkinan adanya kelainan anatomik pembuluh darah seperti ?
a. Pembuluh darah aberan yang mudah pe&ah karena dindingnya tipis dan tidak ada
perlindungan jely wharton.
b. Insersi velamentosa tali pusat, dimana pe&ahnya pembuluh darah terjadi pada tempat
per&abangan tali pusat sampai ke membran tempat masuknya dalam pla&enta tidak ada
proteksi. @mbilikus dengan kelainan insersi ini sering terdapat pada kehamilan ganda.
&. Pla&enta multilobularis, perdarahan terjadi pembuluh darah yang menghubungkan
masing*masing lobus dengan jaringan pla&enta karena bagian tersebut sangat rapuh dan
mudah pe&ah.
3. Perdarahan akibat pla&enta previa dan abruptio pla&enta
Perdarahan akibat pla&enta previa dan abruptio pla&enta dapat membahayakan bayi.
Pada kasus pla&enta previa &enderung menyebabkan anemia, sedangkan pada kasus
abruptio pla&enta lebih sering mengakibatkan kematian intra uterin karena dapat terjadi
anoreksia. Pengamatan pada pla&enta dengan teliti untuk menentukan adanya
perdarahan pada bayi baru lahir, pada bayi baru lahir dengan kelainan pla&enta atau
dengan se&tio se&area apabila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan hemoglobin
se&ara berkala.
D. $ejala "ang Tm#ul jka Terja! Per!arahan Tal Pusat
a. Ikatan tali pusat lepas atau klem pada tali pusat lepas tapi masih menempel pada tali pusat.
b. 1ulit di sekitar tali pusat memerah dan le&et.
&. da &airan yang keluar dari tali pusat. :airan tersebut bisa berwarna kuning, hijau, atau
darah.
d. Timbul sisik di sekitar atau pada tali pusat.
8/17/2019 Makalah KEJANG
7/31
E. Penatalaksanaan Per!arahan Tal Pusat
#. Penanganan disesuaikan dengan penyebab dari perdarahan tali pusat yang terjadi.
'. @ntuk penanganan awal, harus dilakukan tindakan pen&egahan in6eksi pada tali pusat.
a. Aaga agar tali pusat tetap kering setiap saat. 1enakan popok di bawah tali pusat.
b. %iarkan tali pusat terbuka, tidak tertutup pakaian bayi sesering mungkin.
&. %ersihkan area di sekitar tali pusat.
8/17/2019 Makalah KEJANG
8/31
BAB III
PENUTUP
A. %esm&ulan
Perdarahan teli pusat merupakan suatu masalah yang la8im terjadi pada bayi yang
ditandai dengan adanya &airan darah! yang keluar di sekitar tali pusat bayi. +al ini
disebabkan oleh beberapa hal yaitu robekan umbilikus, robekan pembuluh darah, maupun
anemia pada bayi baru lahir akibat kelainan plasenta.
Dapat ditangani dengan tindakan pen&egahan in6eksi, dan apabila terjadi gejala in6eksi
pada bayi, segera lakukan rujukan.
B. Saran
+endaknya kita selalu menjaga kebersihan dan kelembaban tali pusat. 1arena jika
tidak dirawat dengan baik, dapat menyebabkan in6eksi pada bayi baru lahir.
8/17/2019 Makalah KEJANG
9/31
%ATA PEN$ANTAR
Puji syukur penulis u&apkan kepada llah /9T yang telah melimpahkan rahmat dankarunia*Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang BPerdarahan Tali PusatC.
Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas pada mata kuliah suhan Neonatus %ayi dan nak
%alita pada D3 alih jenjang Poltekkes 1emenkes /urakarta
/elama proses pembuatan makalah ini penulis tidak terlepas dari peran dan dukungan dari
berbagai pihak. @ntuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengu&apkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, /emua pihak yang telah
membantu dan memberikan masukan kepada penulis, baik langsung maupun tidak langsung
dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersi6at membangun untuk kesempurnaan makalah
ini. khir kata penulis berharap semoga makalah memberikan man6aat bagi kita semua.
/urakarta, ) Mei '(#4
PENULIS
8/17/2019 Makalah KEJANG
10/31
DA'TAR ISI
%ATA PEN$ANTAR i
DA'TAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN
. umusan Masalah... '
:. Tujuan.. 0
BAB II . PEMBAHASAN
. natomi Tali Pusat.. . 3
%. De6inisi Perdarahan Tali Pusat....... 3
:. Etiologi Perdarahan Tali Pusat.. )
D. Tanda dan Gejala Perdarahan Tali pusat... 4
E. Penanganan Perdarahan Tali Pusat .. 4
BAB III. PENUTUP
. 1esimpulan. "
%. /aran 8
DA'TAR PUSTA%A . $
8/17/2019 Makalah KEJANG
11/31
8/17/2019 Makalah KEJANG
12/31
DA'TAR PUSTA%A
yuning, T. '(#0. Tujuan-tujuan MDGs dalam Bidang Kesehatan di Indonesia.
http?--kesehatan.kompasiana.&om-ibu*dan*anak-'(#0-("-##-tujuan*tujuan*mdgs*dalam*bidang*
kesehatan*di*indonesia*)"('24.html. Diakses tanggal ) Desember '(#3. Pukul #).34 9I%.
Dewi, ivian Nanny .E. dkk. '(((. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. "ol #. Diterjemahkan oleh . /amik
9ahab. Aakarta? EG:
http?--penel*bid.blogspot.&om-'(($-(4-perdarahan*tali*pusat.html. tanggal akses ? '' November
'(##!
http?--ayurai.wordpress.&om-'(($-()-'#-talipusat*umbilli&us- tanggal akses ? '0 November '(##!
http?--ra6i6sa6aal8ena.blogspot.&om-'(#(-##-pendarahan*pada*tali*pusat.html tanggal akses ? ''
November '(##!
http?--kusmiyati.wordpress.&om-'(($-()-pengikatan*tali*pusat.html tanggal '' November '(##!
Pusdiknakes, '((0, suhan %ayi %aru I, A+IPIEGH, Aakarta
http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2013/08/11/tujuan-tujuan-mdgs-dalam-bidang-kesehatan-di-indonesia-580276.htmlhttp://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2013/08/11/tujuan-tujuan-mdgs-dalam-bidang-kesehatan-di-indonesia-580276.htmlhttp://soniatrium.blogspot.com/2013/12/perdarahan-tali-pusat-pada-neonatus.htmlhttp://soniatrium.blogspot.com/2013_12_01_archive.htmlhttps://greeneconomya101f.wordpress.com/2014/09/24/pembangunan-kesehatan-di-indonesia-dalam-mencapai-mdgs/https://greeneconomya101f.wordpress.com/2014/09/24/pembangunan-kesehatan-di-indonesia-dalam-mencapai-mdgs/https://greeneconomya101f.wordpress.com/2014/09/24/pembangunan-kesehatan-di-indonesia-dalam-mencapai-mdgs/http://soniatrium.blogspot.com/2013/12/perdarahan-tali-pusat-pada-neonatus.htmlhttp://soniatrium.blogspot.com/2013_12_01_archive.htmlhttps://greeneconomya101f.wordpress.com/2014/09/24/pembangunan-kesehatan-di-indonesia-dalam-mencapai-mdgs/https://greeneconomya101f.wordpress.com/2014/09/24/pembangunan-kesehatan-di-indonesia-dalam-mencapai-mdgs/http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2013/08/11/tujuan-tujuan-mdgs-dalam-bidang-kesehatan-di-indonesia-580276.htmlhttp://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2013/08/11/tujuan-tujuan-mdgs-dalam-bidang-kesehatan-di-indonesia-580276.html
8/17/2019 Makalah KEJANG
13/31
/urya, ndyn.'(#3. Makalah Perdarahan Tali Pusat. http?--aandyn(3.blogspot.&om- '(#3-
(0-makalah*perdarahan*tali*pusat.html. Diakses tanggal ) Desember '(#3
8/17/2019 Makalah KEJANG
14/31
%E(AN$ PADA NE)NATUS
A. De*ns %ejang &a!a Neonatus
1ejang merupakan keadaan darurat atau tanda bahaya yang sering terjadi pada neonatus
karena kejang dapat mengakibatkan hipoksia otak yang &ukup berbahaya bagi kelangsungan
hidup bayi atau dapat mengakibatkan sekuele di kemudian hari. /elain itu kejang dapat
merupakan tanda atau gejala dari satu masalah atau lebih dan memiliki e6ek jangka panjang
berupa penurunan ambang kejang, gangguan belajar dan gangguan daya ingat. ktivitas kejang
yang terjadi pada waktu di6erensiasi neuron, mielinisasi, dan proli6erasi glia pada neonatus
dianggap sebagai penyebab kerusakan otak. kejang berulang akan menyebabkan berkurangnya
oksigenasi, ventilasi, dan nutrisi di otak.#' 1ejang pada neonatus se&ara klinis dapat diartikan
sebagai perubahan paroksimal dari 6ungsi neurologik seperti perubahan perilaku, sensorik,
motorik, dan 6ungsi autonom sistem sara6 yang terjadi pada bayi berumur sampai dengan '"
hari.#0
8/17/2019 Makalah KEJANG
15/31
ngka kejadian kejang neonatus yang sebenarnya tidak diketahui se&ara pasti karena sulitnya
mengelai tanda bangkitan kejang pada neonatus. gambaran klinis kejang sangat bervariasi bahkan
sangat sulit membedakan gerakan normal bayi itu sendiri.#0 Meskipun demikian, angka kejadian
di merika /erikat berkisar antara (,"*#,' setiap #((( bayi lahir hidup setiap tahunnya.#3 /umber
pustaka lain menyebutkan angka kejadian pada umumnya berkisar antara #,) per #((( kelahiran
sampai #3 per #((( kelahiran. Di ruang perawatan intensi6, pada bayi $ berat lahir rendah yang
sakit, 6rekuensi kejang meningkat sampai ')7. 1ejang pada bayi baru lahir ")7 terjadi pada #)
hari pertama kehidupan dan 4)7 terjadi pada hari kedua dan kelima kehidupan.#0
Penelitian sebelumnya yang dilakukan di +arris :ounty, Teas menunjukkan bahwa dalam kurun
waktu kelahiran antara /eptember #$$' sampai gustus #$$3 ter&atat sebanyak '(2 neonatus dari
##4.(3" kelahiran hidup terdiagnosis se&ara klinis mengalami kejang neonatus.#( Penelitian
serupa dilakukan di :ali6ornia, @/ didapatkan '.00'."(0 kelahiran hidup dalam rentang waktu #
Aanuari #$$' hingga 0# Desember '((' dan ''#0 diantaranya mengalami kejang saat lahir.#(
8/17/2019 Makalah KEJANG
16/31
. Etolog
Menemukan etiologi dari kejang neonatus sangatlah penting. +al ini berguna untuk melakukan
penanganan se&ara spesi6ik dan juga untuk mengetahui prognosis. %erdasarkan literatur,
didapatkan beberapa etiologi dari kejang neonatus yaitu?
a. s6iksia
s6iksia perinatal menyebabkan terjadinya ense6alopati hipoksik*iskemik dan merupakan masalah
neurologis yang penting pada masa neonatal, dan menimbulkan gejala sisa neurologis di
kemudian hari. s6iksia intrauterin adalah penyebab terbanyak ense6alopati hipoksik*iskemik. +al
ini karena terjadi hipoksemia, kurangnya kadar oksigen ke jaringan otak. 1edua keadaan tersebut
#(
8/17/2019 Makalah KEJANG
17/31
dapat terjadi se&ara bersama*sama, yang satu dapat lebih dominan tetapi 6aktor iskemia merupaka
6aktor yang paling penting dibandingkan hipoksemia.#'
b. Trauma dan Perdarahan Intrakranial
Trauma dan perdarahan intrakranial biasanya terjadi pada bayi yang besar yang dilahirkan oleh
ibu dengan kehamilan primipara. +al ini terjadi pada partus lama, persalinan yang sulit
disebabkan oleh kelainan kedudukan janin dalam rahim atau kelahiran presipitatus sebelum
serviks uteri membuka &ukup lebar. Pada bayi berat lahir rendah dengan berat badan J#)(( gram
biasanya perdarahan terjadi didahului oleh keadaan as6iksia. Perdarahan intrakranial dapat terjadi
di ruang subara&hnoid, subdural, dan intraventrikular atau parenkim otak.#'
&. In6eksi
Pada bayi baru lahir in6eksi dapat terjadi di dalam rahim, selama persalinan, atau segera sesudah
lahir. In6eksi dalam rahim terjadi karena in6eksi primer dari ibu seperti to$oplasmosis, rubella,
sitomegalovirus, dan herpes. /elama persalinan atau segera sesudah lahir, bayi dapat terin6eksi
oleh virus herpes simpleks, virus %o$sa!kie, &. %olli, dan 'trepto!o!!us B yang dapat
menyebabkan ense6alitis dan meningitis.#',#)
d. Gangguan Metabolik
Gangguan metabolik yang menyebabkan kejang pada bayi baru lahir adalah gangguan
metabolisme glukosa, kalsium, magnenisum, elektrolit, dan asam amino. Gangguan metabolik ini
terdapat pada 207 bayi baru lahir dengan kerusakan otak. %erkurangnya level glukosa dari nilai
normal merupakan keadaan ##
8/17/2019 Makalah KEJANG
18/31
tersering penyebab gangguan metabolik pada bayi baru lahir. %erbagai keadaan gangguan
metabolik yang berhubungan dengan kejang pada neonatus adalah?
+ipoglikemia
+ipoglikemia pada bayi baru lahir adalah bila dalam tiga hari pertama sesudah lahir, kadar gula
darah kurang dari '(mg7 pada bayi kurang bulan atau kurang dari 0(mg7 pada bayi &ukup
bulan pada pemeriksaan kadar gula darah ' kali berturut*turut, dan kurang dari 3(mg7 pada bayi
berumur lebih dari 0 hari. +ipoglikemia sering terjadi pada bayi ke&il masa kehamilan, bayi dari
ibu penderita diabetes, atau bayi dengan penyakit berat seperti as6iksia dan sepsis.
+ipokalsemia
+ipokalsemia jarang menjadi penyebab tunggal kejang pada neonatus. biasanya hipokalsemia
disertai dengan gangguan lain, misalnya hipoglikemia, hipomagnersemia, atau hipo6os6atemia.
Diagnosis hipokalsemia adalah bila kadar kalsium dalam darah kurang dari 2 mg7. +ipokalsemia
terjadi pada masa dini dijumpai pada bayi berat lahir rendah, ense6alopati hipoksik*iskemik, bayi
dari ibu dengan diabetes melitus, bayi yang lahir akibat komplikasi berat terutama karena
as6iksia.#'
e. Gangguan Elektrolit
Gangguan keseimbangan elektrolit terutama natrium menyebabkan hiponatremia ataupun
hipernatremia yang kedua*duanya merupakan penyebab kejang. +iponatremia dapat terjadi bila
ada gangguan sekresi dari anti diuretik hormon D+! yang tidak sempurna. +al ini sering terjadi
bersamaan dengan meningitis, meningoense6alitis, sepsis, dan perdarahan intrakranial.
+iponatremia #'
8/17/2019 Makalah KEJANG
19/31
dapat terjadi pada diare akibat pengeluaran natrium berlebuham, kesalahan pemberian &airan pada
bayi, dan akibat pengeluaran keringat berlebihan. +ipernatremia terjadi bila pemberian natrium
bikarbonat berlebihan pada koreksi asidosis dengan dehidrasi.#'
+., Pato*solog %ejang
1onsep epileptogenesis pada otak imatur sangat kompleks dan &epat berkembang. Terdapat 6aktor
khusus dalam perkembangan otak yang membuat otak imatur lebih sensiti6 dalam menghasilkan
kejang. aktor tersebut meliputi karakteristik dari neuron, neurotransmitter, sinaps, reseptor,
mielinisasi, glia, dan sirkuit neuron seluler maupun regional. ungsi dasar neuron adalah
depolarisasi dan hiperpolarisasi membran yang menghasilkan aliran ion yang melintasi membran
melalui (oltage dependent and transmitter-gated !hannel . Depolarisasi membran mengawali
potensial aksi yang menyebabkan lepasnya neurotransmitter dari regio presinaps di akson
terminal. Transmitter berkaitan dengan reseptor post*sinap untuk mengawali eksitasi potensial
post*sinap atau inhibisi potensial post*sinaps. ungsi otak se&ara normal didasarkan pada
keseimbangan antara eksitasi dan inhibisi.
1ejang timbul akibat timbulnya muatan listrik depolarisasi! berlebihan pada susunan sara6 pusat
sehingga terbentul gelombang listrik yang berlebihan. Neuron dalam sistem sara6 pusat
mengalami depolarisasi sebagai hasil dari perpindahan natrium ke arah dalam, sedangkan
repolarisasi terjadi akibat keluarnya kalium. @ntuk mempertahankan potensial membran
memerlukan energi #0
8/17/2019 Makalah KEJANG
20/31
yang berasal dari TP dan bergantung pada mekanisme pompa yaitu keluarnya natrium dan
masuknya kalium. Meskipun mekanisme dasar kejang pada neonatus tidak sepenuhnya dipahami,
data terbaru menunjukkan bahwa depolarisasi berlebihan dapat diakibatkan oleh?
a. Gangguan dalam produksi energi dapat mengakibatkan kegagalan pompa natrium dan kalium
b. >angsang berlebihan dari neurotransmitter di susunan sara6 pusat
&. danya kekurangan relati6 dari inhibitor neurotransmitter dibanding eksitatorik dapat
menyebabkan depolarisasi berlebihan
d. Perubahan membran neuron menyebabkan inhibisi dari pergerakan natrium
Perubahan 6isiologis pada saat kejang berupa penurunan kadar glukosa otak yang tajam
dibandingkan kadar glukosa darah yang tetap normal atau meningkat disertai peningkatan laktat.
+al ini merupakan re6leksi dari kebutuhan otak yang tidak dapat dipenuhi se&ara adekuat.
1ebutuhan oksigen dan aliran darah ke otak sangat esensial untuk men&ukup kebutuhan oksigen
dan glukosa otak.
8/17/2019 Makalah KEJANG
21/31
sekitar kehamilan sampai bulan pertama setelah kelahiran. Pada saat bayi baru lahir, merupakan
periode tertinggi dari akti6itas eksitasi sinaps 6isiologis. Menurut penelitian, pada periode ini
keseimbangan antara eksitasi dan inhibisi pada sinaps &enderung mengarah pada eksitasi untuk
memberi jalan pada pembentukan sinaps yang bergantung pada aktivitasnya.',#4 Htak manusia
memiliki neurotransmitter seperti glutamat, K*amino*0*hydroy*)*methyl*isoa8olepropioni& a&id
MP! dan N*methyl*D*aspartate NMD!. %erdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap
tikus yang memiliki otak homolog dengan otak manusia, didapatkna bahwa reseptor NMD
meningkat tajam pada dua minggu awal kelahiran untuk membantu sinaps yang bergantung pada
aktivitasnya. /elain itu, pada periode ini merupakan saat dimana sensitivitas terhadap magnesium
berada di titik terendah. Magnesium merupakan penghalang reseptor endogen alamiah, sehingga
berdampak pada meningkatnya eksitabilitas neuronal.
8/17/2019 Makalah KEJANG
22/31
dengan aktivitas sel sara6 pada neonatus yang lebih mengakomodasi aktivitas eksitabilitas.
b. 1on6igurasi kanal ion lebih mengarah ke depolarisasi pada 6ase awal kehidupan
>egulasi kanal ion mengatur eksitabilitas neuron dan seperti reseptor neurotransmiter, regulasinya
terbentuk serta berkembang perlahan seperti yang terjadi pada mutasi kanal ion kalium 1:NL'
dan 1:NL0! yang berhubungan dengan terjadinya kejang neonatus 6amilial, menyebabkan proses
hiperpolarisasi kalium yang berakibat terjadinya penembakan potensial aksi yang berulang se&ara
&epat. Htak imatur memiliki ekspresi yang relati6 lebih rendah terhadap +:N# iso6orm yang
ber6ungsi untuk menurunkan eksitabilitas dendritik pada otak dewasa. Mutasi kanal ion daoat juga
berkontribusi dalam hipereksitabilitas pada otak imatur dan dapat memiliki e6ek kumulati6.
&. Peranan neuropeptida dalam terjadinya hipereksitabilitas pada otak imatur
/istem neuropeptida ber6luktuasi se&ara dinamis pada periode perinatal seperti yang terjadi pada
:orti&otropin >eleasing +ormone :>+! yang memi&u terjadinya potensi eksitasi pada neuron.
Aika dibandingkan dengan 6ase kehidupan selanjutnya, :>+ dikeluarkan lebih tinggi pada dua
minggu awal kehidupan seperti yang terlihat pada tikus per&obaan. :>+ juga meningkat pada
keadaan stres seperti halnya saat terjadi kejang pada otak yang imatur akan memi&u kejadian
kejang yang berulang.',#',#0 #4
+.- %las*kas %ejang
%anyak klasi6ikasi mengenai kejang pada neonatus, tapi sebagian besar literatur menggunakan
klasi6ikasi olpe sebagai a&uan. olpe mengklasi6ikasikan kejang sesuai dengan gejala klinisnya,
yaitu?
a. /ubtle
Merupakan tipe kejang tersering yang terjadi pada bayi kurang bulan. %entuk kejang ini hampir
tidak terlihat, biasanya berupa pergerakan muka, mulut, atau lidah berupa menyeringai, terkejat*
kejat, mengisap, menguyang, menelan, atau menguap. Mani6estasi kejang subtle pada mata adalah
pergerakan bola mata berkedip*kedip, deviasi bola mata horisontal, dan pergerakan bola mata
yang &epat nystagmus jerk !. Pada anggota gerak didapatkan pergerakan mengayuh atau seperti
berenang. Mani6estasi pada perna6asan berbentuk serangan apne yang biasanya didahului atau
8/17/2019 Makalah KEJANG
23/31
disertai gejala subtle misalnya gerakan kelopak mata yang berkedip*kedip. Gerakan apne saja
terutama pada bayi berat lahir rendah sering disebabkan oleh mekanisme yang lain. 1adang
bentuk kejang dapat berupa hiperapnea atau perna6asan seperti mengorok. Mengetahui gerakan
subtle termasuk serangan kejang dapat dibuktikan dengan pemeriksaan EEG dengan kelainan
berbentuk aktivias epileptik yang menyebar.
b. 1lonik
%entuk klinis kejang klonik 6okal berlangsung #*0 detik, terlokalisasi dengan baik, tidak disertai
gangguan kesadaran, dan biasanya tidak diikuti oleh 6ase tonik. %entuk kejang ini sebagai
mani6estasi akibat trauma 6okal pada #2
8/17/2019 Makalah KEJANG
24/31
kontusio &erebri pada bayi besar atau bayi &ukup bulan, atau pada kelainan ense6alopati
metabolik. 1ejang klonik multi6okal adalah bentuk kejang yang sering ddapat pada bayi baru
lahir, terutama pada bayi &ukup bulan dengan berat badan lebih dari ')((gram. %entuk kejang
merupakan gerakan klonik dari salah satu atau lebih anggota gerak yang berpindah*pindah atau
terpisah se&ara teratur. 1adang*kadang karena kejang yang satu dan yang lain sering
berkesinambungan, seolah*olah memberi kesan sebagai kejang umum. %iasanya bentuk kejang ini
terdapat pada gangguan metabolik.
&. Tonik
1ejang tonik biasa didapatkan pada bayi berat lahir rendah dengan masa kehamilan kurang dari
03 minggu dan bayi*bayi dengan komplikasi perinatal berat seperti perdarahan intraventrikuler.
%entuk klinis kejang ini yaitu pergerakan tungkai yang menyerupai sikap deserberasi atau
ekstensi tungkai dan 6leksi lengan bawah dengan bentuk dekortikasi. %entuk kejang tonik yang
menyerupai deserebrasi harus dibedakan dengan sikap opisititonus yang disebabkan oleh
rangsang meningeal karena in6eksi selaput otak atau kernikterus
d. Mioklonik
Mani6estasi klinisk kejang mioklonik yang terlihat adalah gerakan ekstensi dan 6leksi dari lengan
atau keempat anggota gerak yang berulang dan terjadi dengan &epat. Gerakan tersebut seperti
gerak re6leks Moro. 1ejang ini merupakan pertanda kerusakan susunan sara6 pusat yang luas dan
hebat, seperti #"
8/17/2019 Makalah KEJANG
25/31
pada bayi baru lahir yang dilahirkan dari ibu ke&anduan obat. Gambaran EEG kejang mioklonik
pada bayi baru lahir tidak spesi6ik.',#',#0,#2
+. 'aktor "ang Berhu#ungan
+../ 'aktor #u
+.././ Status &artas #u
Penelitian yang dilakukan Glass, dkk '(($! menunjukkan bahwa terdapat peningkatan risiko
kejang neonatus pada bayi yang lahir dari ibu primipara dibandingkan bayi yang lahir dari ibu
multipara.$ +al ini ditunjang oleh pendapat dari literatur lain yang menjelaskan bahwa bayi yang
lahir dari ibu primipara memiliki 6aktor risiko lebih tinggi terkena trauma dan perdarahan
intrakranial yang diakibatkan oleh partus lama, persalinan yang sulit disebabkan oleh kelainan
kedudukan janin dalam rahim, ataupun kelahiran presipitatus sebelum serviks uteri membuka
&ukup lebar.#" Pada bayi lahir dari ibu primipara juga memiliki 6aktor risiko terjadinya gangguan
perna6asan saat kelahiran yang diakibatkan oleh persalinan lama. Pada persalinan lama, bayi akan
mengalami gangguan na6as yang bila tidak ditangani segera akan menimbulkan as6iksia yang
akan menyebabkan timbulnya ense6alopati hipoksik*iskemik. +al ini timbul karena terjadi
hipoksemia, berkurangnya kadar oksigen dalam peredaran darah, serta iskemia dan berkurangnya
per6usi oksigen ke jaringan otak.#' #$
8/17/2019 Makalah KEJANG
26/31
Perdarahan subara&hnoid sering dijumpai akibat robekan vena super6i&ial akibat partus lama yang
sering dialami pada ibu primipara. Dalam keadaan ini biasa disertai dengan ense6alopati hipoksik*
iskemik ringan yang akan menimbulkan mani6estasi kejang pada hari pertama atau kedua
meskipun awalnya menunjukkan keadaan baik.#' Perdaharan subdural terjadi akibat robekan
tentorium di dekat 6alks serebri. +al ini disebabkan karena molase kepala yang berlebihan pada
letak verteks, letak muka, dan partus lama yang sering dialami ibu primipara. Darah terkumpul di
6ossa posterior dan dapat menekan batang otak. Mani6estasi klinis hampir sama dengan
ense6alopati hipoksik*iskemik ringan sampai sedang yang bisa berkembang menjadi kejang pada
neonatus.#'
+../.+ In*eks ntrautern
Pada bayi baru lahir in6eksi dapat terjadi di dalam rahim, selama persalinan, atau segera sesudah
lahir. In6eksi dalam rahim terjadi karena in6eksi primer dari ibu seperti to$oplasmosis, rubella,
sitomegalovirus, dan herpes. /elama persalinan atau segera sesudah lahir, bayi dapat terin6eksi
oleh virus herpes simpleks, virus %o$sa!kie, &. %olli, dan 'trepto!o!!us B yang dapat
menyebabkan ense6alitis dan meningitis.#),#$
Meningitis bakterial dapat timbul dalam 3" jam pertama sesudah kelahiran, tetapi biasanya timbul
sesudah hari kelima. Mani6estasi klasik meningitis seperti yang terdapat pada bayi yang '(
8/17/2019 Makalah KEJANG
27/31
besar atau anak jarang terlihat pada bayi baru lahir. Gejala kejang biasanya terjadi pada separuh
dari bayi baru lahir yang menderita meningitis.#' Tanda dan gejala in6eksi bakteri pada masa
kehamilan yaitu demam pada ibu dimana suhu tubuh lebih dari 02,$: sebelum dan saat
persalinan berlangsung, pe&ahnya ketuban lebih dari '3 jam sebelum kelahiran janin, &airan
amnion yang berbau busuk, tanda ikterik pada ibu, distensi adomen ibu yang berat, dan tanda*
tanda lokal lainnya seperti nyeri pada sendi, pembengkakan sendi, keterbatasan ibu dalam
bergerak, dan iritabilitas.'( In6eksi intrauterin dapat didiagnosa dengan adanya demam pada ibu,
nyeri rahim, &airan ketuban berbau busuk, atau visualisasi nanah pada saat pemeriksaan
spekulum, dan denyut jantung ibu #(( kali per menit atau denyut jantung janin #4( kali per
menit.#) In6eksi intrauterin dapat menyebabkan persalinan preterm dengan tanda ditemukannya
leukositosis darah tepi ibu.'# Persalinan preterm akan mengakibatkan organ*organ pada bayi
belum tumbuh dengan sempurna yang akan mengakibatkan rentannya bayi preterm terkena
gangguan penyakit, salah satunya adalah kejang pada neonatus.#" +al ini ditunjang oleh
penelitian yang dilakukan oleh
8/17/2019 Makalah KEJANG
28/31
+..+./ Tn!akan resustas
%ayi baru lahir memerlukan adaptasi untuk dapat bertahan hidup di luar rahim, terutama pada
menit*menit awal kehidupan. /etelah dilakukannya penjepitan tali pusat yang menghentikan
penyaluran oksigen dari plasenta, bayi akan beradaptasi untuk berna6as spontan. %ila bayi depresi
dan tidak mampu memulai na6as spontan yang memadai, bayi akan dengan segera mengalami
hipoksia berat yang akan berjalan progresi6 menjadi as6iksia.#0 ''
8/17/2019 Makalah KEJANG
29/31
Tujuan diberikannya resusitasi adalah memberikan ventilasi yang adekuat, pemberian oksigen dan
&urah jantung yang &ukup untuk menyalurkan oksigen ke otak, jantung, dan alat vital lainnya.
%ila resusitasi tidak dilakukan se&ara adekuat, bayi akan mengalami as6iksia. s6iksia adalah
penyebab kejang pada neonatus tersering. +al ini disebabkan karena as6iksia akan menyebabkan
ense6alopati hipoksik*iskemik dan merupakan masalah neurologis yang penting pada masa
neonatal dan menimbulkan gejala sisa neurologis di kemudian hari. Ense6alopati hipoksik*
iskemik akan mengurangi kadar oksigen menuju otak dan mengurangi per6usi jaringan ke otak
sehingga dapat terjadi kejang pada neonatus.',#',#0,#4
+..+.+ $a0at jann
Gawat janin adalah keadaan dimana janin tidak memperoleh pasokan oksigen yang &ukup. :iri*
&iri yang timbul pada janin dengan kegawatan adalah 6rekuensi denyut jantung janin kurang dari
#'( kali per menit atau lebih dari #4( kali per menit, berkurangnya gerakan dari janin, dan air
ketuban yang ber&ur mekonium dan berwarna kehijauan. Aanin yang mengalami kegawatan
karena berkurangnya pasokan oksigen dapat terkena as6iksia intrauterin dan menjadi penyebab
tersering terjadinya ense6alopati hipoksik*iskemik. +al ini timbul karena terjadu hipoksemia,
yaitu kurangnya kadar oksigen dalam peredaran darah dan iskemia, serta berkurangnya per6usi '0
8/17/2019 Makalah KEJANG
30/31
oksigen ke jaringan otak. 1eadaan ini merupakan penyebab tersering kejang pada neonatus.#0,#"
+..+., Masa gestas
Masa gestasi dikatakan &ukup bulan ketika janin berusia lebih dari 02 minggu dan kurang dari 3'
minggu. %ayi yang dilahirkan pada kehamilan sampai usia 02 minggu disebut dengan bayi
prematur. %ayi yang dilahirkan se&ara prematur belum memiliki organ*organ yang tumbuh dan
berkembang se&ara lengkap dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan &ukup bulan. Hleh sebab
itu, bayi prematur akan mengalami lebih banyak kesulitan untuk hidup normal di luar uterus
ibunya. Makin pendek usia kehamilannya semakin kurang sempurna pertumbuhan dan
perkembangan organ tubuh bayi tersebut, sehingga angka mortalitas serta komplikasi setelah lahir
meningkat dibanding bayi &ukup bulan.#" Pada bayi prematur akan didapatkan komplikasi baik
se&ara anatomik maupun 6isioligik seperti perdarahan bawah kulit, perdarahan intrakranial,
anemia, gangguan keseimbangan asam basa, serta as6iksia. Diantara komplikasi yang timbul
akibat bayi lahir prematur, perdarahan intrakranial, as6iksia, dan gangguan keseimbangan asam
basa yang dapat mengakibatkan kejang pada neonatus.'4
Perdarahan intrakranial yang terjadi pada bayi prematur dan berat badan lahir rendah akan
menimbulkan gejala dalam waktu '3
beberapa menit sampai beberapa jam sebagai gangguan respirasi, kejang tonik umum,
pupil ter6iksasi, kuadriparesis 6laksid, deserebrasi, dan stupor atau koma dalam.#'
8/17/2019 Makalah KEJANG
31/31
1EANG PD NEHNT@/