BURSA SYARIAH JAKARTA ISLAMIC INDEX KURS DINAR Rabu (24/12) Sumber: Dow Jones Indexes Dipantau 17.00 WIB DJIM 2.889,13 1,84 DJIGRC 1.796,81 8,46 DJIMTR 4.530,31 2,27 DJICHM 1.732,13 3,09 DJI100X 2.420,69 3,50 DJMY25D 938,87 2,17 IMXL 3.220,22 1,74 DJICHKU 1.709,97 8,32 2.000.000 1.950.000 1.900.000 1.850.000 1.800.000 18/12 19/12 22 18/12 19/12 22/12 23/12 24/12 700,00 690,00 680,00 670,00 660,00 3,4 Sumber: BEI 10 DJICHM: Dow Jones Islamic Market CHIME 100 Index DJICHKU: Dow Jones Islamic Market China/Hongkong Titans 30 Index DJI100X: Dow Jones Islamic Market International Titans 100 Index DJMY25D: Dow Jones Islamic Market Malaysia Titans 25 Index (USD) IMXL: Dow Jones Islamic Market Titans 100 Index DJIM: Dow Jones Islamic Market World Index DJIGRC: Dow Jones Islamic Market Greater China Index DJIMTR: Dow Jones Islamic Market Turkey Index 683,11 675,49 676,36 679,01 679,71 1.909.785 1.886.339 2.020.000 Rabu (24/12) REPUBLIKA JUMAT, 26 DESEMBER 2014 ■ Irwan Kelana Bila Bank BRI dikonversi, ceruk pasar bank syariah menembus 18 persen. DEPOK — Blue print (cetak biru) Bank Indonesia menetapkan target lima persen pangsa pasar bank syariah pada 2008. Namun, faktanya hingga Agustus 2014, pangsa pasar (market share) bank syariah baru 4,9 persen. Ceruk pasar ini pada 2015 di- perkirakan cenderung stagnan bila hanya mendasarkan pada pertum- buhan pasar (organik) tanpa inter- vensi pemerintah. “Keberpihakan pemerintah diperlukan untuk me- ningkatkan pangsa pasar bank syariah,” kata pendiri Quranomics Institute, M Luthfi Hamidi, dalam acara Syariah Economic Outlook 2015 yang digelar oleh SIBER-C di Kampus SEBI Depok, Jawa Barat, Rabu (24/12). Diskusi tersebut juga menam- pilkan pembicara lainnya, yakni Oni Syahroni, pakar fikih yang menganalisa perkembangan fatwa produk-produk syariah; Azis Budi Setiawan yang mengupas outlook perbankan syariah 2015; dan En- dang Ahmad Yani yang membahas outlook IKNB syariah 2015. Selain itu, M Asmeldi Firman yang meng- upas tata kelola industri syariah dan Irwan Kelana yang membahas perspektif media atas perkem- bangan ekonomi syariah 2015. Menurut Luthfi, pertumbuhan ekonomi syariah bisa naik secara signifikan asal ada terobosan dan pemihakan dari pemerintah. “Sa- ya kira bisa mencapai tiga atau empat kali lipatnya dari ceruk yang sekarang ada,” kata dosen STIE SEBI itu. Lebih lanjut, penulis buku Qu- ranomics: The Crisis ini memapar- kan pertumbuhan itu bisa dicapai dengan mengonversi salah satu bank BUMN menjadi syariah. Bila disimulasikan, pangsa pasar eko- nomi syariah akan meningkat dari semula baru sekitar Rp 257,8 tri- liun menjadi Rp 879,81 triliun atau mendekati 18 persen. “Itu kalau pemerintah mengonversi BRI. Bila Bank Mandiri yang dikonversi, ce- ruk pasarnya bisa lebih besar lagi, yakni 20 persen lebih,” jelasnya. Ia menyebutkan, Bank BRI me- miliki aset Rp 621,970 triliun per Juni 2014, sementara pada periode yang sama Bank Mandiri mem- punyai aset Rp 674,740 triliun. Selain itu, ada pula Bank BNI yang memiliki aset Rp 388,013 triliun. “Bila Bank BNI yang di- konversi, pangsa pasar bank sya- riah akan naik menjadi 13,2 persen,” ujar Luthfi. Sebelumnya, ide konversi bank BUMN menjadi bank syariah guna meningkatkan pangsa pasar bank syariah, sudah sering digulirkan oleh sejumlah pihak. Salah satu- nya adalah Ketua Dewan Kehor- matan Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) A Riawan Amin. “Konversi bank milik BU- MN menjadi bank syariah ampuh meningkatkan market share bank syariah di Indonesia. Apabila kon- versi dilakukan pada bank BUMN terkecil, pangsa pasar bank sya- riah akan melampaui 10 persen,” ungkapnya. Riawan mengatakan semua bank BUMN cocok untuk dikon- versi. Namun, banyak kendala yang harus dihadapi dalam kon- versi. “Mulai dari pemerintah yang khawatir dividennya berkurang, DPR, dan manajemen bank BUMN yang resisten,” kata Riawan Amin (Republika, 5 April). Luthfi menegaskan, konversi bank BUMN menjadi bank syariah tidak perlu dikhawatirkan. “Justru akan memberikan dampak positif bagi pemerintah,” ujarnya. Per- tama, karena akan mengurangi be- ban pembayaran Sertifikat Bank Indonesia (SBI). “Sudah menjadi rahasia umum, bank-bank besar sebagian menaruh dana idle-nya di SBI,” ungkap penulis buku Jejak- jejak Ekonomi Syariah itu. Kedua, bank akan lebih me- lumasi ekonomi rakyat. Sebagai pembanding, bila tingkat pinjam- an terhadap simpanan pihak ke- tiga (loan to deposit ratio/LDR) bank konvensional rata-rata 80 persen, sementara bank syariah rasio pembiayaan terhadap sim- panan pihak ketiga (financing to deposit ratio/FDR) sudah menca- pai 95 persen. “Bahkan, pada 2013 pernah mencapai 120 persen.” ucapnya. Itu menunjukkan, selain 100 persen dana masyarakat yang di- simpan di bank dikembalikan ke masyarakat melalui pembiayaan, ada 20 persen lagi dana bank yang digulirkan. “Dengan kata lain, fungsi intermediasi perbankan di- optimalkan,” kata Luthfi. ■❋ Konversi Salah Satu Bank BUMN Jadi Syariah Sumber: Lap keu masing-masing bank Bank Aset Laba LDR Perubahan (Rp (Rp Pangsa Miliar) Miliar) (%) Syariah (%) BNI 388,013 6,246 80,28 13,2 BRI 621,970 12,045 94 18,89 Mandiri 674,740 9,672 85,4 20,25 Konversi Dongkrak Pangsa Pasar Tingkatkan Pangsa Pasar Seorang teller melayani nasabah di Bank Mega Syariah, Jakarta, Selasa (24/12). Pangsa pasar bank syariah belum mencapai lima persen. Pemerintah diusulkan mengkonversi salah satu bank BUMN untuk meningkatkan pangsa pasar bank syariah. Yasin Habibi/ Republika