Top Banner

of 19

KONSEP SEHAT SAKIT

Mar 08, 2016

Download

Documents

asdfghjk
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

OM SWASTYASTU

OM SWASTYASTU

Pandangan Sehat Sakit

Pokok BahasanPandangan Sehat Sakit Menurut Masyarakat IndonesiaKonsep Pencegahan PenyakitKonsep Sehat Sakit Menurut Masyarakat Bali

PANDANGAN SEHAT SAKIT MENURUT MASYARAKAT INDONESIA

Masyarakat indonesia berpandangan bahwa lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat. Konsep sehat dan sakit menurut masyarakat indonesia dimaksudkan bahwa yang dimaksud dengan sakit adalah dimana seseorang telah mengalami disfungsi organ tubuh sehingga dia tidak dapat atau terganggu kegiatannya atau peran sosialnya.Sedangkan sehat menurut masyarakat indonesia adalah suatu kemampuan fungsional dalam menjalankan peran-peran sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat dan pengobat tradisional menganut dua konsep penyebab sakit, yaitu: Naturalistik dan Personalistik.Konsep sehat sakit yang dianut pengobat tradisional (Battra) sama dengan yang dianut masyarakat setempat, yakni suatu keadaan yang berhubungan dengan keadaan badan atau kondisi tubuh kelainan-kelainan serta gejala yang dirasakan. Sehat bagi seseorang berarti suatu keadaan yang normal, wajar, nyaman, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan gairah. Sedangkan sakit dianggap sebagai suatu keadaan badan yang kurang menyenangkan, bahkan dirasakan sebagai siksaan sehingga menyebabkan seseorang tidak dapat menjalankan aktivitas sehari-hari seperti halnya orang yang sehat.

KONSEP SEHAT SAKIT MENURUT MASYARAKAT BALI

Manusia disebut sehat apabila semua sistem dan unsur pembentuk tubuh (pancamahabhuta) yang berhubungan dengan aksara panca brahma (Sang, Bang, Tang, Ang, Ing) serta cairan tubuhnya berada dalam keadaan seimbang dan dapat berfungsi dengan baik. Secara umum, masyarakat Bali mengenal tiga jenis penyakit, yakni penyakit panes(panas),nyem(dingin), dansebaa(panas-dingin). Demikian pula tentang obatnya. Masyarakat Hindu di Bali percaya bahwa yang melaksanakan semua aktivitas ini adalahBrahma,Wisnu, danIswara. Jadi dengan kata lain, masyarakat di Bali masih percaya bahwa pengobatan denganusadhabanyak manfaatnya untuk menyembuhkan orang sakit.

Pengobatan Tradisional Bali (Usadha Bali)Kata usadha berasal dari bahasa Sansekerta, yaituausadhayang berarti tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat, atau dibuat dari tumbuh-tumbuhan. Tetapi batasan usadha di Bali lebih luas, usadha adalah semua tata cara untuk menyembuhkan penyakit, cara pengobatan, pencegahan, memperkirakan jenis penyakit/diagnosa, perjalanan penyakit dan pemulihannya.

Sukantra (1992) menyatakan, usadha adalah ilmu pengobatan tradisional Bali, yang sumber ajarannya terdapat pada lontar. Lontar tersebut dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu lontar tutur dan lontar usadha.Lontar tutur (tatwa) berisi ajaran tentang aksara gaib atau wijaksara. Ajaran anatomi, phisiologi, falsafah sehat-sakit, padewasaan mengobati orang sakit, sesana balian, dan tatenger sakit. Sedangkan, di dalam Lontar Usadha berisi tentang cara memeriksa pasien, memperkirakan penyakit (diagnosa), meramu obat (farmasi), mengobati (terapi), memperkirakan jalannya penyakit (prognosis), serta upacara yang berkaitan dengan pencegahan penyakit dan pengobatannya.

Dalam dunia kedokteran modern, kita mengenal dokter sebagai pelaksana praktisi ini sedangkan dalam usadha Bali, dokternya dikenal dengan istilah Balian.

Sistem Pemeriksaan dan Pengobatan PenyakitDalam melakukan suatu pemeriksaan dan mendiagnosa penyakit, balian menyimpulkan berdasarkan hasil wawancara/anamnesis, hasil pemeriksaan seperti pemeriksaan fisik seperti melihat aura tubuh, sinar mata, menggunakan kekuatan dasa aksara, chakra, kanda pat dan tenung.Sistem pengobatan/penatalaksanaan suatu penyakit dalam usadha terdiri atas berbagai pendekatan.

Bahan Obat dan Cara Pembuatannya.Bahan-bahan ObatTaru (tanaman) Sato atau buron (binatangYeh atau Toya (air)Unsur PertiwiMadu, susu, arak, tuak/nira, dan berem

Cara Pembuatan Proses pembuatan obat di Bali dialkukan dengan beberapa cara yaitu sebagai berikut. Dengan cara diulig (digerus).dipakpak (dikunyah)dilablab (direbus)digoreng (digoreng)dinyahnyah (dioseng)ditambus (dimasukkan ke bara api atau abu panas), danditunu (dipanggang di atas api secara langsung).

Cara Penggunaan Adapun cara-cara penggunaan obat dalam (obat yang masuk langsung ke dalam tubuh) dilakukan dengan tiga cara yaitu sebagai berikut.Tetes (diteteskan)Tutuh (dimasukkan melalui hidung atau mata)Loloh (diminum)

Sebaliknya penggunaan obat luar dilakukan melalui beberapa cara sebagai berikut.

Oles,Boreh,SimbuhUap,Usug,

SesLimpunKacekel,Tampel,

Klasifikasi dan Jenis Penyakit yang Dikenal Berdasarkan sistem klasifikasi penyakit, secara praktis masyarakat Bali menggolongkan penyakit menjadi dua golongan besar yaitu penyakit fisik (sekala) dan penyakit nonfisik (niskala). jenis penyakit fisik yang umum dikenal masyarakat Bali adalah sebagai berikut.

Penyakit DalemBarahMokanBuhPemalinan Sula

Belahan atau puruh Tilas Naga dan tilas bunga Tuju TiwangUpas

Sedangkan, jenis penyakit niskala (nonfisik) antara lain adalah sebagai berikut :

Atas ketiga jenis penyakit niskala ini, menurut konsepsi orang Bali disebabkan oleh faktor-faktor yang bersifat personalistik dan supranaturalistik. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

BuduhBebainanBeda,Leyak/desti,Cetik , Teluh,Trangjana/acep-acepan,Bebai,Kepongor,

Selain itu, dalam masyarakat Bali juga dikenal adanya jenis penyakit yang bersifat fisik, namum disebabkan oleh faktor-faktor yang bersifat, fisik dan nonfisik sebagai berikut.

Mala Letuh,

KONSEP PENCEGAHAN PENYAKIT

Pencegahan penyakit merupakan upaya yang bertujuan untuk melindungi klien dari ancaman kesehatan yang bersifat actual maupun potensial. Pencegahan penyakit terdiri dari beberapa tingkatan yaitu sebagai berikut.

Pencegahan PrimerPencegahan TersierPencegahan Sekunder

Berikut merupakan contoh pencegahan penularan penyakit TB berdasarkan budaya masing-masing daerah.

Budaya di Kabupaten Lombok BaratBudaya Kesehatan di Kota Pariaman

Pencegahan penyakit malaria berdasarkan budaya orang Papua

Pencegahan Penyakit Menurut Budaya Masyarakat Madura

Tata Letak BangunanTradisi (Upacara) SelamatanTradisi Perawatan Tubuh dan KecantikanKonsepsi pencegahan Penyakit masyarakat madura

ANY QUESTION ?

SUKSMAOM SHANTI,SHANTI,SHANTI,OM