Top Banner
KLASIFIKASI POHON
20

Klasifikasi Pohon

Feb 01, 2016

Download

Documents

Farit Amrullah

Semoga Bermanfaat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Klasifikasi Pohon

KLASIFIKASI POHON

Page 2: Klasifikasi Pohon

POHON Variasi ukuran dalam hutan :

Variasi genetik secara turun temurun.

Variasi faktor tempat tumbuh.

Pohon : Tumbuh Dewasa Beregenerasi Menua Mati

Apabila tidak terpenuhi kebutuhan hidupnya, maka siklus tidak terpenuhi mati tanpa mencapai tingkat optimum.

Pohon tumbuh bersaing dengan yang lain bertahan hidup dengan menjadi paling tinggi, besar (persaingan cahaya dan unsur hara).

Page 3: Klasifikasi Pohon

POHONPOHON

PENGERTIAN

~ Tumbuh-tumbuhan yang mempunyai

akar, batang, dan tajuk yang jelas,

dengan tinggi minimum 5 m (DENGLER).

~ Tumbuh-tumbuhan berkayu, yang mempunyai batang pokok yang jelas serta tajuk yang kurang lebih bentuknya jelas, tinggi biasanya tidak kurang dari 8 ft (BAKER).

Page 4: Klasifikasi Pohon

Bentuk PohonBentuk atau habitus pohon ditentukan oleh bentuk tajuknya, sedang tajuk ini ditentukan oleh percabangan :

Silinder/kubah seperti mlinjo

(Gnetum gnemon). Bulat seperti Filicium sp. Kerucut seperti Pinus

merkusii. Pagoda seperti ketapang

(Terminalia catapa), dan randu (Ceiba petandra).

Payung seperti sengon (Paraserianthes falcataria).

Page 5: Klasifikasi Pohon

TINGKAT-TINGKAT HIDUP POHON

BAKER (US) Semai = anakan pohon (seedlings); sejak mulai

berkecambah sampai mencapai tinggi 3 ft. Sapihan kecil (sapling, small); tinggi antara 3-10 ft. Sapihan besar (sapling, large); tinggi antara 10 ft;

4 in (dbh). Tiang kecil (pole, small) : 4 – 8 in (dbh). Tiang besar (pole, large) : 8 – 12 in (dbh). Pohon standar (standard): 12 –24 in (dbh). Pohon veteran (veteran) : 24 in ke atas

(dbh).

Page 6: Klasifikasi Pohon

TINGKAT-TINGKAT HIDUP POHON

MALAYSIA Semai = anakan pohon (seedling) :

sejak berkecambah sampai tinggi 5 ft. Sapihan (sapling) : tinggi antara 5 – 10 ft .

tinggi 10 ft dan 6 in (dbh). Tiang (pole) :

6 in – 1 ft (dbh). Pohon (tree) :

di atas 1 ft (dbh).

Page 7: Klasifikasi Pohon

TINGKAT-TINGKAT HIDUP POHON

TPTI (1989/1993) Semai (seedling) : Sejak berkecambah sampai tinggi 150 cm. Sapihan (sapling) : Anakan pohon tinggi 150-300 cm,

diameter (dbh) < 10 cm. Tiang (pole) :

diameter (dbh) 10-20 cm. Pohon (tree) :

diameter (dbh) > 20 cm.

Page 8: Klasifikasi Pohon

KLASIFIKASI POHON ATAS DASAR KEDUDUKANNYA DI DALAM HUTAN

POHON DOMINAN (DOMINANT TREES)

Tajuk terdapat pada lapis paling atas dari sengkuap tajuk.

Mendapat cahaya matahari penuh dari atas dan sebagian dari samping.

Pohon-pohon lebih besar dari rata-rata pohon dalam tegakan.

Bentuk tajuknya bagus. Kadang memiliki percabangan

besar dan mendesak pohon sekitarnya.

Page 9: Klasifikasi Pohon

KLASIFIKASI POHON ATAS DASAR KEDUDUKANNYA DI DALAM HUTAN

POHON KODOMINAN (CO-DOMINANT TREES)

Tidak setinggi pohon dominan.

Masih mendapat cahaya matahari penuh dari atas, cahaya dari samping terganggu oleh pohon dominan.

Pohon dominan dan kodominan dalam suatu tegakan menduduki lapisan tajuk utama (lapisan tajuk teratas).

Page 10: Klasifikasi Pohon

KLASIFIKASI POHON ATAS DASAR KEDUDUKANNYA DI DALAM HUTAN

POHON TENGAHAN (INTERMEDIATE TREES)

Tajuknya berada di bawah tajuk pohon dominan dan kodominan.

Masih mendapat cahaya matahari dari atas, tapi tidak dari samping.

Page 11: Klasifikasi Pohon

KLASIFIKASI POHON ATAS DASAR KEDUDUKANNYA DI DALAM HUTAN

POHON TERTEKAN (SUPPRESSED TREES)

Tajuknya sama sekali tertutup oleh pohon-pohon dari kelas tajuk di atasnya.

Mendapat cahaya matahari melalui lubang-lubang dalam sengkuap tajuk.

Pertumbuhan sangat lemah dan lambat.

Page 12: Klasifikasi Pohon

KLASIFIKASI POHON ATAS DASAR KEDUDUKANNYA DI DALAM HUTAN

POHON MATI (DEAD TREES)

Pohon-pohon yang mati dan yang sedang dalam proses kematian.

Page 13: Klasifikasi Pohon

BAGIAN-BAGIAN DARI HUTAN Tegakan atas (overstorey): terdiri dari

beberapa pohon tertinggi, mendapat sinar matahari penuh.

Kanopi: lapisan tajuk atas yang berwarna hijau.

Understorey (tegakan bawah): terdiri dari anakan-anakan pohon yang menggantikan pohon-pohon yang mati.

Penutup tanah (ground cover): terdiri dari rumput-rumput, semak dan perdu.

Lantai hutan (forest floor): terdiri dari seresah (litter) yaitu daun-daun, ranting dan cabang pohon/tumbuhan yang gugur, serta sampah hutan yang terletak di atas permukaan tanah.

Page 14: Klasifikasi Pohon

LAPISAN DALAM HUTAN

Pohon-pohon dalam hutan hujan tumbuh membentuk lapisan yang beragam.

Biasanya dikelompokkan dalam 5 lapisan :

3 lapisan utama, 2 lapisan semak.

Lapisan-lapisan ini memungkinkan berbagai tumbuhan dan hewan hidup dalam luasan areal yang sempit.

Page 15: Klasifikasi Pohon

LAPISAN EMERGENT (EMERGENT LAYER)

Lapisan ini merupakan lapisan tertinggi. Terdiri dari kumpulan pohon-pohon yang tertinggi.

Pohon-pohon ini terlihat seperti payung yang menutupi pohon-pohon lain.

Lapisan emergent ini tidak disadari keberadaannya sampai ketika peneliti dapat membangun menara dan jembatan layang di antara pohon-pohon.

Pada pohon-pohon lapisan ini hidup dan bertengger berbagai hewan a.l. burung, kupu-kupu, monyet kecil, kelelawar, ular dan serangga lain.

Page 16: Klasifikasi Pohon

LAPISAN KANOPI (CANOPY LAYER)

Sebagian besar pohon-pohon lapisan ini tumbuh setinggi 25-30 m, membentuk langit-langit (atap) yang disebut kanopi.

Hanya sedikit pohon dari lapisan ini dapat tumbuh lebih tinggi melebihi lapisan langit-langit untuk membentuk lapisan emergent.

Lapisan ini menahan sebagian besar cahaya untuk masuk ke dalam hutan.

Kanopi merupakan lapisan yang penting karena berfungsi melindungi tanah hutan dari erosi saat terjadi hujan lebat.

Kanopi merupakan rumah bagi burung, monyet, kodok, bunglon, ular, dan berbagai serangga.

Page 17: Klasifikasi Pohon

LAPISAN BAWAH (UNDERSTORY)

Pohon-pohon tersebut berhenti tumbuh persis di bawah kanopi, menunggu sampai terjadi rumpang (gap) yang dapat menjadi ruang bagi mereka untuk tumbuh lebih lanjut.

Pohon-pohon lapisan ini berukuran kecil dengan batang ramping. Tinggi rata-rata sekitar 20 m.

Lapisan ini merupakan rumah bagi burung,kupu-kupu, kodok dan ular.

Page 18: Klasifikasi Pohon

LAPISAN SEMAK (SHRUB LAYER)

Merupakan lapisan yang terjadi antara pohon-pohon kecil pada lapisan bawah (understory) dan lapisan lantai hutan.

Lapisan ini terdiri dari paku-pakuan dan semak-semak.

Page 19: Klasifikasi Pohon

LAPISAN LANTAI HUTAN (FOREST FLOOR)

Lantai hutan sangat gelap karena pohon-pohon di lapisan lebih atas membuat sinar matahari tidak dapat menembus sampai ke bagian ini.

Diperkirakan hanya 2% cahaya yang benar-benar mencapai lantai hutan.

Tanah lantai hutan tertutup oleh lapisan daun, ranting, dan tanaman mati, yang dengan cepat akan membusuk dan terdekomposisi untuk menyediakan nutrien bagi tanaman hutan.

Seresah daun penuh dengan invertebrata dan mikroorganisme yang dengan cepat akan mendekomposisi lapisan permukaan tersebut.

Page 20: Klasifikasi Pohon

LAPISAN LANTAI HUTAN (FOREST FLOOR)

Lumut dan paku-pakuan tumbuh di lantai hutan yang hangat, lembab, dan teduh.

Tanah lantai hutan hanya memiliki lapisan tipis vegetasi yang membusuk.

Tanpa adanya pohon, tanah hutan akan dengan cepat kehilangan kemampuannya untuk mendukung kehidupan tanaman dan akan menjadi kondisi seperti gurun (jika tanahnya berpasir).

Lantai hutan merupakan rumah bagi hewan-hewan besar seperti macan dan gajah di Asia, gorilla dan leopard di Afrika, serta tapir dan jaguar di Amerika Selatan.