Top Banner
17

Kisah Injil dengan Pancake

Apr 07, 2016

Download

Documents

Setelah makan dengan kenyang, mereka berkeliling untuk menginjili orang-orang. Bayangkan. Bayangan yang ada di belakang jemaat yang berpasang-pasangan tampak seperti prajurit Kristus yang kuat tetapi terkadang seperti domba-domba yang lemah. Mereka membawa barang untuk diberikan kepada orang yang akan diinjili. Tetapi, di wajah dan langkah kaki mereka, ada sukacita dan pengharapan yang besar saat mengabarkan Injil. Wajah dan langkah kaki mereka dipenuhi dengan sukacita, karena ada kuasa dan pekerjaan Roh Kudus yang bekerja dalam penginjilan mereka, juga ditambah dengan rekan-rekan yang sehati dalam mengabarkan Injil.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kisah Injil dengan Pancake

Kisah InjilPancake

dengan

Kesaksian Para Pengabar Injil Gereja Nowon Full Gospel yang Hidup dalam Kebahagiaan

DR. Jaepil Yoo

Page 2: Kisah Injil dengan Pancake
Page 3: Kisah Injil dengan Pancake

Kesaksian Para Pengabar Injil Gereja Nowon Full Gospel

yang Hidup dalam Kebahagiaan

Page 4: Kisah Injil dengan Pancake

Originally Published in South Korea under the title :

Kisah Injil dengan PancakeCopyright © 2008 by Jaepil Yoo

Hak terjemahan Bahasa Indonesia ada pada:

EFATA PUBLISHER

Jl. Mawar A3-No.9

Komplek Perumahan Pasadena

Bandung

Diterbitkan bekerja sama dengan :

PT. VISI ANUGERAH INDONESIA

Jl. Karasak Lama 2 – Bandung 40235

Email : [email protected]

ISBN 978-602-1315-08-8

Cetakan pertama, Mei 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini

tanpa seizin Penerbit.

Page 5: Kisah Injil dengan Pancake

DR. Jaepil Yoo

Efata Publisher

Kesaksian Para Pengabar Injil Gereja Nowon Full Gospel

yang Hidup dalam Kebahagiaan

Page 6: Kisah Injil dengan Pancake

DaftarIsi

#1

Bab 1: Kasih Lebih Kuat dari Gelombang Laut _ 12Bab 2: Kasih Akan Menjadikan Kita Sahabat _ 24Bab 3: Semangat adalah Caranya _ 46

Khotbah Injil 1 � Cinta Kepada Allah _ 61

Ada Kasih yang Terukir di Hati Pengabar Injil

#2

Bab 4: Latihan Bersama _ 74Bab 5: Pengabar Injil yang Dipanggil Saat Menderita _ 86Bab 6: Memenangkan Dunia dengan Mengabarkan Injili Kepada Bangsa Lain _ 102

Khotbah Injil 2 � Sahabat _ 122

Pengabar Injil adalah Pekerja yang Terlatih

Kata Pengantar � 7

Page 7: Kisah Injil dengan Pancake

#3

Bab 7: Roh Kudus Hadir Saat Berdoa _ 134Bab 8: Target yang Jelas Akan Menghasilkan Berkat yang

Jelas _ 144Bab 9: Meminta dengan Iman Akan Mengalami Mukjizat _ 158

Pengabar Injil yang Hidup dengan Berlutut

#4 Pengabar Injil Melihat Kemenangan Akhir

Bab 10: Allah Menyelamatkan Keluarga _ 186Bab 11: Siapa yang Mengabarkan Injil dengan Kasih Akan Menerima Sesuatu _ 208Bab 12: Gereja Mewujudkan Pekerjaan Iman _ 220

Page 8: Kisah Injil dengan Pancake

8 Kisah Injil dengan Pancake

Kesaksian Para Pengabar Injil Gereja Nowon Full Gospel

yang Hidup dalam Kebahagiaan

Page 9: Kisah Injil dengan Pancake

Kata Pengantar 9

Walaupun disembunyikan, bau harum dari kasih

akan tetap tercium juga. Walaupun tidak terlihat dan tidak

tersentuh, tetapi ia akan terkuak juga. Orang yang mengasihi

Allah dan gereja-Nya akan memuji Allah. Injil adalah kemu-

liaan Allah. Kasih Allah nyata dalam diri orang-orang yang

mengasihi sesamanya. Tidak ada alasan untuk tidak menum-

buhkan dan mengembangkan gereja-Nya.

Gereja kami begitu bersemangat untuk menginjili, dan ti-

dak hanya kepada orang-orang tertentu saja. Kantor pengin-

jilan hamba-hamba Tuhan gereja kami seperti gudang. Di

sebelah meja hamba-hamba Tuhan ada banyak hadiah yang

menumpuk untuk penginjilan. Karena kasih memberi segala-

nya dan kami akan merasa sedih jika tidak ada sesuatu yang

diberikan kepada orang lain.

KataPengantar

Page 10: Kisah Injil dengan Pancake

10 Kisah Injil dengan Pancake

Suatu hari, sebuah truk berhenti di depan gereja kami, truk

itu dipenuhi dengan barang-barang. Saat saya ingin mengeta-

hui barang-barang apa yang ada di dalam truk itu, hamba-ham-

ba Tuhan datang berkerumun seperti lebah. Truk itu ternyata

penuh dengan ubi manis. Biasanya kami mendapat kiriman

barang berupa, pancake, mie kacang, kue ketan, baso ikan, es

kacang dan sebagainya yang kami gunakan untuk penginjilan.

Tetapi hari itu, ubi manis yang harus kami bawa untuk pengin-

jilan. Sejak hari itu, tercium bau harum ubi manis bakar di

kantor hamba-hamba Tuhan untuk menjangkau orang-orang

yang belum percaya. Di gereja kami, cara penginjilan ini terus

dilakukan hingga tercium keharuman Yesus Kristus.

Sama seperti yang tertuang di dalam buku ini, saya sangat

terkesan dengan para pengabar Injil yang memiliki banyak

cara dan membawa berbagai jenis makanan untuk mengabar-

kan Injil. Mereka menggunakan segala sesuatu yang terlihat

oleh mata untuk menginjili. Jika seseorang mendapat ide yang

bagus, ide tersebut bukanlah miliknya sendiri, tetapi ia harus

menyampaikannya kepada pengabar Injil lainnya. Saya juga

sangat terkesan saat melihat penggambaran mengenai jemaat

yang hidup di dunia ini, mereka digambarkan sebagai bintang

kerajaan Allah yang bercahaya bagi Injil. Kasih yang sungguh-

sungguh kepada Allah membuat semua jemaat kami termoti-

vasi untuk menginjili, dan bukan hanya di gereja kami tetapi

juga di gereja lain di sekitar kami. Dan kami juga memberikan

pancake dan kue ketan goreng sebagai salah satu cara meng-

Page 11: Kisah Injil dengan Pancake

Kata Pengantar 11

injili. Saya sangat bersukacita dan mengucap syukur kepada

Allah. Inilah hasil dari api semangat pengabaran Injil, bukan

metode menginjili.

Saya menuliskan di buku ini, kisah-kisah yang terjadi di

gereja kami, entah itu kisah yang besar maupun kecil. Karena

banyak orang berharap melihat hati yang dipenuhi oleh api se-

mangat menginjili, saya sebagai pemimpin gereja yang berba-

hagia, ingin membagikan kasih Allah itu melalui kisah-kisah

hidup para pengabar Injil di Gereja Nowon Full Gospel yang

hidup dalam kebahagiaan. Saya berharap kisah-kisah ini men-

jadi menara bagi orang-orang yang tersesat dan yang sedang

mengembara tak tentu arah.

Page 12: Kisah Injil dengan Pancake

Apa sebenarnya kunci yang dapat memecahkan

gunung persoalan kehidupan manusia?

Kuncinya kasih Allah.

Solusi dari setiap masalah adalah kasih.

Kasih Allah dapat mengatasi penderitaan

dan ketika kita memercayai kasih Allah serta berdoa,

maka kita dapat mengatasi masalah.

Page 13: Kisah Injil dengan Pancake

Ada Kasih yang Terukir di Hati Pengabar Injil

#1

Page 14: Kisah Injil dengan Pancake

14 Kisah Injil dengan Pancake

Kunci Utama dari Setiap Persoalan!

Beberapa hari yang lalu, saya kembali ke kantor setelah

makan siang dan tanpa sengaja saya mendengar pembicaraan

dari hamba Tuhan Chu, yang bekerja di laboratorium institut

bersama pekerja-pekerja lainnya.

“Saya bertemu dengan Sungu di jalan setelah selesai makan

siang, ketika hendak pulang. Saya melihatnya sedang berjalan

dengan seorang teman wanitanya dan sungguh menyenangkan

bisa melihat mereka berdua berjalan bersama. Wow, ia tampan

sekali! Ia seorang mahasiswa teologi yang cukup matang.”

Lelaki dan perempuan berteman itu biasa. Tetapi mengapa

hamba Tuhan Chu bersukacita? Itu karena kesaksian hidup

1

Kasih Lebih Kuat dari Gelombang Laut

Page 15: Kisah Injil dengan Pancake

Bab 1 Kasih Lebih Kuat dari Gelombang Laut 15

seorang pemuda yang bernama Sungu di gereja kami. Ketika

saya melihat Sungu, saya seperti sedang menonton sebuah dra-

ma kehidupan penuh kasih yang disutradarai oleh Allah. Beri-

kut ini adalah kesaksian ibunda Sungu, melalui sebuah buletin

bulanan di gereja kami, Ruang Kasih.

“Kami dari tim medis rumah sakit, segeralah

kemari karena ada kecelakaan.”

Tiba-tiba panggilan telepon itu telah membuat ka-

cau rumah kami sebulan yang lalu, setelah kami mem-

beli sebuah restoran dan mengoperasikan restoran itu

sebagai pekerjaan baru kami. Mertua dan anak saya baru

saja selesai makan dan hendak pulang. Tetapi dalam per-

jalanan pulang ke rumah, mereka mengalami kecelakaan

lalu lintas dan harus dilarikan ke UGD Rumah Sakit

Daihan.

Dengan tergesa-gesa saya pergi ke rumah sakit di-

sertai kecemasan luar biasa. Keadaannya sangat buruk.

Mertua saya telah sadarkan diri, tetapi anak saya yang

sekarang duduk di bangku kelas 5 SD dan keponakan

perempuan saya yang sekarang kelas 2 SD, mengalami

koma dan wajahnya rusak parah sampai saya tidak dapat

mengenalinya. Di samping itu, telinga anak saya meng-

alami kebocoran sehingga saya bahkan dapat melihat

Page 16: Kisah Injil dengan Pancake

16 Kisah Injil dengan Pancake

otaknya. Setelah dua hari, keponakan saya mulai sadar-

kan diri.

“Tuhan, sungguh-sungguh menghidupkannya.”

Saya terus berdoa selama 13 hari dan anak saya pun

mulai sadarkan diri. Ia tidak ingat apapun, bahkan tidak

mengenali keluarga kami yang lain. Saya sedikit merasa

tenang saat ia melihat neneknya, ia bisa menangis sangat

keras. Saya berniat untuk memindahkannya ke rumah

sakit yang lebih besar, tetapi dokter mengatakan bahwa

hal ini sangat berbahaya karena otaknya hancur parah

dan dipenuhi dengan darah. Jika dipindahkan, maka

akan berakibat fatal. Jadi, saya mengurungkan niat saya.

Keadaan anak saya sangatlah buruk sehingga tidak

dapat dioperasi, dan saya bahkan tidak diperbolehkan

memindahkannya ke rumah sakit lain. Saat itu, seming-

gu sekali gembala gereja kami, Pendeta Jaepil Yoo,

datang mengunjungi kami dan berdoa untuk anak saya.

Anak saya beliau ajak mengucapkan Doa Bapa Kami dan

Pengakuan Iman Rasuli, tapi ia mengucapkannya den-

gan salah, serta berkata dalam bahasa-bahasa yang aneh.

“Pak Pendeta, mengapa anak saya seperti ini?”

Pendeta berkata, “Biarkanlah ia berdoa dengan ba-

hasa Roh.”

Page 17: Kisah Injil dengan Pancake

Bab 1 Kasih Lebih Kuat dari Gelombang Laut 17

Keadaan keluarga saya menjadi lebih buruk karena

pemuda yang menyebabkan kecelakaan tersebut ti-

dak memiliki Surat Izin Mengemudi, dan asuransi ke-

celakaan serta mengemudi dalam keadaan mabuk. Ia

juga baru saja keluar dari wajib militer, dan bahkan tidak

memiliki apapun. Kakak dari pemuda itu adalah seorang

misionaris. Ia datang kepada saya dan menangis serta

memohon agar masalah ini tidak diperpanjang. Kemu-

dian kami membebaskan pemuda tersebut.

Mertua, anak dan keponakan saya berbaring di

rumah sakit, saya tidak dapat merawat mereka karena

harus bekerja di restoran untuk membayar biaya rumah

sakit. Suami saya juga seringkali tidur dengan tidak nya-

man di rumah sakit dan setiap hari ia harus membersih-

kan air seni dan kotoran dari tiga orang yang sedang

diopname. Seringkali ia merasa kelelahan, sehingga be-

rat badannya dalam sebulan itu turun hingga sembilan

kilogram.

Tidak ada jalan keluar. Inilah yang sedang dihadapi

oleh keluarga saya. Tidak memiliki uang, kesehatan dan

kekuatan apapun, seperti itulah keadaan keluarga saya

saat itu. Saya tidak dapat bersandar kepada hal apapun

yang saya miliki. Saya hanya bisa bersandar kepada Al-

lah. Saya berharap dan memohon belas kasihan Allah,

agar menolong dan mengasihani keluarga saya yang

sedang berada dalam masalah besar, seperti lilin di te-

ngah-tengah hembusan angin kencang.