BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka konsep penyusunan strategi peningkatan kinerja, maka langkah yang akan dilakukan adalah mengembangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tersebut, terutama mengantisipasi perkembangan lingkungan internal maupun eksternal sebagai konsekwensi dari perkembangan era globalisasi dan penerapan liberalisasi ekonomi. Tujuan organisasi yang telah ditetapkan wring tidak dapat diraih sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini dikarenakan tidak lain terjadinya gejolak dan kekisruhan ataupun perubahan yang terjadi pada lingkungan. Organisasi publik maupun privat didirikan tentu saja dengan tujuan yang berbeda-beda. Tujuan yang ditetapkan oleh suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh visi dan 1
96
Embed
Kinerja Puskesmas Dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka konsep penyusunan strategi peningkatan kinerja, maka
langkah yang akan dilakukan adalah mengembangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja tersebut, terutama mengantisipasi perkembangan lingkungan
internal maupun eksternal sebagai konsekwensi dari perkembangan era globalisasi
dan penerapan liberalisasi ekonomi.
Tujuan organisasi yang telah ditetapkan wring tidak dapat diraih sesuai
dengan apa yang diharapkan. Hal ini dikarenakan tidak lain terjadinya gejolak dan
kekisruhan ataupun perubahan yang terjadi pada lingkungan. Organisasi publik
maupun privat didirikan tentu saja dengan tujuan yang berbeda-beda. Tujuan yang
ditetapkan oleh suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh visi dan misi serta nilai -
nilai yang ada dalam organisasi tersebut, oleh karenanya tujuan organisasi yang baik
akan merefleksikan orientasinya pada visi dan misi organisasi.
Seperti halnya kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan
masyarakat maka perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius terutama yang
berkaitan dengan SDM (sumber daya manusia) yang bekerja pada organisasi
tersebut, sehingga dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi pencapaian
tujuan organisasi maka dituntut kesadarannya, profesionalisme, kedisiplinan dan
kinerja yang setinggi mungkin sehingga roda organisasi dapat berjalan dengan
1
efektif dan efesien.
Dalam kaitannya hal tersebut diatas, maka untuk mewujudkan cita-cita
Indonesia sehat 2010 yang memuat harapan agar penduduk Indonesia memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan
merata serta berkesinambungan. Walaupun demikian, berbagai fakta menyadarkan
bahwa pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata itu masih jauh dari
harapan masyarakat dan membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh untuk
mencapainya. (Anonim, 2003 :1).
Berkaitan dengan pentingnya aspek kesehatan dalam rangka pembangunan
nasional yang disesuaikan pada kondisi sosial budaya dan geografis penduduk
Indonesia, maka pada bulan November 1967 Pemerintah Republik Indonesia
merumuskan program kesehatan terpadu sesuai dengan kondisi social dan
kemampuan rakyat Indonesia yang dinamakan dengan PUSKESMAS (Pusat
Kesehatan Masyarakat) sebagai suatu pelayanan kesehatan yang memberikan
pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu dan menyeluruh dan mudah
dijangkau oleh masyarakat.
Dewasa ini Puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah air dan
bahkan untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas Induk dibantu
oleh Puskesmas pembantu dan Puskesmas Keliling. Tercatat pada tahun 2002
jumlah Puskesmas diseluruh Indonesia adalah 7.277 unit dan Puskesmas Pembantu
sebanyak 2L587 unit serta Puskesmas Keliling 5.084 unit (perahu 716 unit dan
Ambulance 1.302). (Warta Kesehatan Indonesia Edisi Oktober 2002)
2
Adapun jumlah Puskesmas yang ada di seluruh Wilayah Sulawesi Tenggara
sebanyak 148 unit yang tersebar disemua kecamatan. Khususnya di kecamatan
Lakudo Kabupaten Buton terdapat I Puskesmas Induk dan memiliki 7 Puskesmas
pembantu dan 4 buah Polindes serta 23 Posyandu yang tersebar di seluruh
wilayah kecamatan Lakudo. Dan salah satu Puskesmas induk yang terdapat di
kecamatan Lakudo adalah Puskesmas Lakudo yang terdapat di kelurahan Lakudo
yang juga Ibu kota Kecamatan Lakudo. (Arsip Puskemas Lakudo 2004-2005).
Permasalahan yang kemudian muncul adalah aksebilitas, mutu pelayanan dan
pemanfaatan Puskesmas serta kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan
kesehatan masyarakat khususnya di Kecamatan Lakudo serta cakupan kegiatan
program pelayanan kesehatan pada masyarakat seluruhnya belum optimal dan
terlaksana sesuai apa yang diharapkan, ini bisa dilihat dari bulan Februari - Maret
2006 jumlah pasien/pengunjung yang berobat di Puskesmas Lakudo sebanyak 155
orang, kondisi ini menunjukan bahwa pemanfaatan Puskesmas sebagai rumah
berobat masyarakat khususnya di Puskesmas Lakudo masih sangat minim,
masyarakat cenderung menggunakan tenaga dukun/ medis tradisional. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain (1). Kemampuan SDM (2).
Kemampuan biaya (3). Ketersediaan sarana dan prasarana (4). Penempatan serta
distribusi tenaga kesehatan. (Arsip pengunjung/pasien Puskesmas Lakudo Februari -
Maret 2006).
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas yang dikaitkan dengan dasar pentingnya
kinerja Puskesmas dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Maka
3
peneliti terdorong untuk melakukan kajian penelitian dengan judul penelitian : Kinerja
PUSKESMAS (Pusat Kesehatan Masyarakat) Dalam Pelayanan Kesehatan
Masyarakat. Studi Puskesmas Lakudo Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka masalah yang akan ditelaah dan
dikaji adalah masih kurang optimalnya peranan Puskesmas Lakudo dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Oleh karena itu, agar penelitian ini lebih
terarah dalam mengkaji masalah tersebut maka peneliti merumuskan pertanyaan sebagai
berikut : Bagaimana Kinerja Puskesmas Lakudo dalam memberikan pelayanan
kesehatan masyarakat?.
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas maka, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui : Kinerja Puskesmas Lakudo dalam memberikan pelayanan
kesehatan masyarakat.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
a. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah khusunya Dinas Kesehatan
dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
b. Sebagai bahan masukan bagi para petugas medis/kesehatan khususnya
petugas Puskesmas Lakudo untuk meningkatkan tugas dan
4
tanggungjawabnya sebagai petugas kesehatan serta dapat mencari
langkah-langkah konkrit untuk peningkatan/perbaikan mutu pelayanan
Puskesmas Lakudo.
c. Sebagai bahan informasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang
relevan dengan penelitian ini.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kinerja Puskesmas
Kinerja (performance) dapat didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil
atau dengan kata lain, kinerja merupakan tingkat pencapaian tujuan organisasi.
(Keban, 2000). Semakin tinggi kinerja organisasi semakin tinggi tingkat
pencapaian tujuan organisasi. Jadi suatu organisasi dikatakan memiliki kinerja
yang optimal, jika menghasilkan sesuatu yang menguntungkan.
Sandra J. Hale (dalam salusu, 1998) menyatakan " dua cara utama bagi
organisasi untuk mencapai kinerja yang tinggi adalah (1). Memusatkan pada misi
yang berorientasi kepada komitmen (2). Memastikan bahwa seluruh pegawai
dilibatkan dalam sepenuhnya dalam mengelola pekerjaannya ". Rummler dan
Brache (dalam Salusu, 1998) mengemukakan tiga tingkatan kinerja yaitu tingkat
organisasi, tingkat proses dan tingkat pelaksanaan tugas.
Kinerja diartikan sebagai hasil kerja. Hasil kerja yang dicapai tentunya
sesuai dengan persyaratan atau aturan yang ditetapkan dalam organisasi yang
bersangkutan. Simamora (1997 :327) mengatakan bahwa kinerja merupakan sua tu
pencapaian persyaratan-persyaratan tertentu yang pada akhirnya secara langsung
dapat tercermin dari out-put yang dihasilkan baik dalam jumlah maupun
kualitasnya.
6
Kirana (1997 :25) mengemukakan kinerja merupakan serangkaian akatifitas
yang dikerjakan oleh para karyawan sesuai dengan adanya budaya perusahaan,
menyangkut kreativitas kerja terhadap pelaksanaan juga melalui kemampuan
keahlian, pengetahuan dan perilaku spesifik dengan pekerjaan. Sedangkan kinerja
menurut Hasibuan (1992 :5) diartikan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kemampuan yang ditinjau dari seorang karyawan.
Untuk mengukur suatu kinerja organisasi yang efektif, efesien dan optimal
seperti halnya kinerja pada organisasi Puskesmas maka sangat dipengaruhi oleh
beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius, sebab hal tersebut
dinilai sebagai ujung tombak dalam pencapaian kinerja suatu organisasi diantaranya
adalah :
1. Perencanaan
Planning atau perencanaan merupakan proses pemikiran dan penentuan secara
jelas dari segala sesuatu yang akan dijelaskan dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi. Karena pada dasarnya setiap proses pemikiran itu memerlukan suatu
keputusan, maka planning atau perencanaan meliputi serangkaian keputusan-
keputusan termasuk keputusan dalam hal tujuan kebijaksanaan, prosedur,
program dan metode serat jadwal waktu pelaksanaan. Perencanaan merupakan
dasar atau arah atau pedoman bagi manajemen dalam melaksanakan tugas. Oleh
karena itu berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuannya sangat ditentukan
oleh rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan apabila rencana itu salah maka
7
dengan sendirinya tujuan organisasi tidak akan tercapai. (Maryati Sukarni. Kansius
1994:27)
2. Pengawasan
Pengawasan atau controlling bertujuan untuk mengetahui apakah
pelaksanaan tugas/pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya. Pengawasan menyangkut kegiatan membandingkan antara basil
nyata yang dicapai dengan standar yang telah ditetapkan dan apabila
pelaksanaannya menyimpang dari rencana maka perlu diadakan koreksi
seperlunya. Organisasi akan berhasil dan akan mencapai sasarannya apabila
pimpinan mampu melaksanakan fungsi pengawasan dengan sebaik-baiknya.
(Maryati Sukarni. Kansius 1994 :29)
3. Evaluasi
Proses evaluasi di dalam manajemen adalah sangat penting. Demikian pula
di dalam dunia kesehatan. Pembangunan kesehatan merupakan investasi social
yang cukup berperan usaha-usahanya mencakup sasaran kesejahteraan manusia.
Evaluasi sesungguhnya adalah proses kegiatan yang akan menilai segala
sesuatu yang akan diperoleh dengan apa yang sudah ditetapkan perencanaannya
atau dengan apa yang ingin dicapai melalui perencanaan semula. Karenanya untuk
menghindarkan agar penyimpangan itu tidak berlangsung terlalu jauh dari suatu
kekeliruan. Jadi kita harus melakukan point evaluasi pada setiap titik kegiatan
yang dianggap perlu. (Maryati Sukarni. Kansius 1994 :21)
Namun aspek-aspek lain yang sangat mempengaruhi dari pada kinerja suatu
8
organisasi seperti halnya kinerja Puskesmas Lakudo dalam memberikan
pelayanan kesehatan masyarakat yang banyak memberikan kontribusi di dalam
pelaksanaan program kesehatan seperti :
a. Kemampuan sumber daya manusia (SDM).
Setiap organisasi pemerintah dan swasta termasuk di Puskesmas memiliki
asset yang pada dasarnya dapat digolongkan dalam " 3 M " yaitu Man. Money dan
material. Dari ketiga unsur M tersebut pertama adalah manusia merupakan asset
yang paling penting dan menentukan, karena nilai kedua unsur M lainnya sangat
tergantung pemanfaatannya oleh manusia sebagai pelaku aktif dalam organisasi
(Atmosoepratpo, 2001 : 30).
Moekiyat (1987 :3) mengemukakan ada 3 unsur kualitas yang perlu
dikembangkan dari setiap pegawai yaitu :
a. Keahlian. Agar supaya pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan
lebih efektif.
b. Pengetahuan, agar supaya pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional
c. Sikap, agar supaya timbul kemauan kerja sama dengan teman-teman dan
pimpinannya.
Sementara Atmosoeprapto (2001 : 31) mengemukakan bahwa kemampuan
SDM meliputi kemampuan teknik, kemampuan hubungan antar pribadi dan
kemampuan konseptual. Kemampuan teknik adalah kemampuan menggunakan
ilmu pengetahuan, metode, teknik dan alat yang diperoleh melalui pengalaman,
pendidikan dan pelatihan untuk melakukan tugas-tugas khusus. Kemampuan antar
9
pribadi adalah kemampuan menilai orang dan kemampuan dalam bekerja sama.
Sedangkan kemampuan konseptual adalah kemampuan untuk mengetahui
kekompakan organisasi secara keseluruhan dan peranan dirinya dalam organisasi.
Dan bukan sekedar mendasarkan pada sasaran dan kebutuhan dari kelompoknya.
b. Kemampuan Biaya Kesehatan
Kemampuan biaya adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dari batasan ini
terlihat bahwa biaya kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut yakni (Imbalo 52-53).
1. Penyedia pelayanan kesehatan
Yang dimaksud dengan biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayanan
adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan
upaya kesehatan. Dengan pengertian seperti ini tampak bahwa biaya kesehatan
dari sudut penyedia pelayanan, adalah persoalan utama para pemerintah
ataupun pihak swasta, yakni pihak-pihak yang akan menyelenggarakan upaya
kesehatan.
2. Pemakai jasa pelayanan
Yang dimaksud dengan biaya kesehatan dari sudut pemakai jasa pelayanan
adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa
pelayanan.
Biaya kesehatan banyak macamnya hanya saja disesuaikan dengan
pembagian pelayanan kesehatan, maka biaya kesehatan tersebut secara umum
10
dapat dibedakan atas dua macam yakni :
1. Biaya pelayanan kedokteran
Biaya kedokteran adalah untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan
pelayanan kedoketeran, yakni yang tujuan utamanya adalah untuk mengobati
penyakit serta memulihkan kesehatan penderita.
2. Biaya pelayanan kesehatan masyarakat
Biaya yang dimaksud di sini adalah yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan
dan atau memanfaatkan pelayanan kesehatan masyarakat yakni tujuan
utamanya adalah untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta untuk
mencegah penyakit.
Namun dalam pembiayaan kesehatan harus mempunyai syarat-syarat pokok
yang harus dipenuhi antara lain :
- Jumlah. Jumlah adalah syarat utama dari biaya kesehatan haruslah tersedia
dalam jumlah yang cukup dalam arti dapat menyelenggarakan semua upaya
kesehatan yang dibutuhkan serta dapat menyulitkan masyarakat yang ingin
memanfaatkannya.
- Penyebaran. Syarat lain yang harus dipenuhi adalah penyebaran dana yang harus
sesuai dengan kebutuhan. Jika dana yang tersedia tidak dapat dialokasikan
dengan baik, niscaya akan menyulitkan penyelenggaraan setiap upaya
kesehatan.
- Pemanfaatan. Sekalipun jumlah dan penyebaran dana secara merata, tetapi jika
pemanfaatannya tidak mendapatkan peraturan yang seksama, niscaya akan
11
banyak menimbulkan masalah, yang jika berkelanjutan akan menyulitkan
masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
c. Ketersediaan sarana dan prasarana
Penempatan sebuah Puskesmas sekarang ini adalah lebih banyak dibangun di
ibu kota kecamatan, sedangkan untuk Puskesmas pembantu di tempatkan di
desa. Bagi masyarakat atau desa yang maju dengan penduduk yang banyak dapat
ditempatkan sebuah Puskesmas, tergantung dari ketersediaan tenaga, khususnya
tenaga dokter.
Penempatan Puskesmas juga harus dipertimbangkan permintaan masyarakat.
Sering terjadi pemempatan sebuah Puskesmas tidak berdasarkan permintaan
masyarakat, sehingga keadaan demikian Puskesmas tidak efektif dan efesien.
Kesalahan dalam penempatan Puskesmas selama ini, maka menuntut
perencanaan sebuah Puskesmas dilakukan secara efektif dan efesien. Satu hal
yang perlu dipertimbangkan terutama adalah ketersediaan tenaga medis dan para
medis dan permintaan masyarakat serat keterjangkauannya atau luas wilayah dan
jumlah penduduk cukup memadai. Termasuk dalam ketersediaan sarana dan
prasarana seperti pengadaan gedung yang layak dan pendistribusian obat-obatan.
(Kamalia Manajemen Pelayanan Rumah Sakit Dan Puskesmas 98-100)
d. Pendistribusian Tenaga Kesehatan
Pendistribusian tenaga kesehatan dewasa ini adalah menjadi masalah pokok
yang harus dituntaskan. Mengingat banyaknya tenaga kesehatan yang ditugaskan di
daerah-daerah terpencil sering meninggalkan dan melalaikan tugas-tugasnya,
12
dengan alasan mereka tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan yang akan
ditempati atau mereka menganggap bahwa penempatan mereka di daerah-daerah
terpencil tidak seimbang dengan gaji yang mereka terima. Dan mereka cenderung
memilih pindah di kota. Akhirnya masyarakat yang hendak berobat mengalami
kesulitan dan apabila mau berobat harus rela menunggu lama karena dokter
terlambat atau tidak berada ditempat.
B. Konsep Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Sejak lahir sampai tua secara individu manusia tidak pernah mampu secara
penuh memenuhi sendiri kebutuhannya dan selalu butuh pelayanan, meskipun
manusia adalah makhluk hidup tertinggi ciptaan Tuhan, tetapi makhluk yang serba
terbatas, lemah, keterbatasan manusia baik secara fisik, intelektual, moral membuat
manusia butuh pelayanan. Manusia selalu membutuhkan pelayanan sesuai dengan
masa pertumbuhan atau perkembangan kehidupannya seperti :
a. Waktu dalam kandungan dan kelahiran membutuhkan layanan dokter, bidan dan
dukun.
b. Masa balita membutuhkan layanan baby sister.
c. Masa usia sekolah membutuhkan pelayanan guru.
d. Masa remaja/ pemuda membutuhkan pelayanan konsultasi dalam berbagai
aktivitas misalnya, konsultasi seks, perkawinan, dan penyediaan lapangan kerja.
e. Masa dewasa membutuhkan pendamping setia (suami atau istri)
13
f. Selama waktu bekerja membutuhkan layanan peningkatan keterampilan,
keahlian, bimbingan, konsultasi dalam berbagai aktivitas dan bantuan sumber
daya.
g. Masa lanjut usia, membutuhkan pelayanan dalam berbagai hal.
Jadi pelayanan adalah salah satu cara melayani, membantu menyiapkan,
mengurus, menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang atau sekelompok orang.
Sementara masyarakat adalah himpunan sekelompok anggota yang mempunyai
ikatan sosial, ekonomi, tujuan, cita-cita tertentu. Dalam kehidupan bermasyarakat
ada kepentingan individu atau golongan dan kepentingan bersama. Kepentingan
umum merupakan himpunan kepentingan pribadi yang sama dari suatu
masyarakat suatu wilayah.
Dengan demikian pelayanan masyarakat dapat diartikan sebagai suatu roses
pemenuhan kebutuhan masyarakat terutama yang berkaitan dengan kepentingan
umum dan kepentingan golongan atau individu dalam bentuk barang dan jasa. Ada
sepuluh dimensi karakteristik atau atribut yang harus diperhatikan dalam
perbaikan kualitas jasa pelayanan (Vincent Gospersz, 1977) adalah :(1) kepastian
waktu pelayanan (2) akurasi pelayanan (3) kesopanan dan keramahan dalam
memberikan pelayanan (4) tanggung jawab (5) kelengkapan (6) kemudahan
mendapatkan pelayanan (7) variasi model pelayanan (8) pelayanan pribadi (9)
kenyamanan dalam memperoleh pelayanan (10) atribut pendukung pelayanan.
Secara umum yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan menurut Levey
dan Loomba (1973) dalam azwar (1996), adalah setiap upaya yang diselenggarakan
14
sendiri atau secara bersama-sama dalam sebuah organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.
Pelayanan kesehatan (Sujudi, 1997 : 11). Defenisi kesehatan yang secara
ekspansif dan mulai tertera dalam piagam Organisasi Kesehatan Dunia adalah
suatu keadaan yang menjamin adanya kesejahteraan jasmani, rohani, dan social
yang utuh. Dalam pengembangan strategi kesehatan dewasa ini telah mengangkat
isu utama yaitu peningkatan pelayanan kesehatan dasar, promosi, proteksi
kesehatan, lingkungan yang sehat, kesehatan keluarga serta perbaikan akses pada
pelayanan kesehatan seperti :
a. Mobilisasi tambahan sumber dana untuk kesehatan
b. Intensifikasi dan implementasi program kesehatan masyarakat dan pelayanan
kesehatan dasar secara integrative.
c. Perbaikan peralatan kesehatan
d. Memperbaiki kualitas dan akses terhadap air untuk minum termasuk keamanan
dan mutu produk makanan
e. Membangun pusat-pusat regional untuk pelayanan kesehatan masyarakat,
f. Memperluas pelayanan kesehatan masyarakat dengan sektor swasta (Tim
Crescent 2002 : 64).
Sementara itu pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas Lakudo
sekarang ini yang mendapat perhatian khusus diantaranya adalah sebagai berikut :
15
a. Kesehatan Ibu dan anak
Adapun evaluasi program tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
- Memelihara kesehatan ibu hamil, bersalin dan menyusui, serta anak-anak
sekolah
- Mengamati perkembangan dan pertumbuhan anak-anak dibawah lima tahun
(balita)
- Memberi nasehat tentang makanan sehat untuk mencegah munculnya gizi
buruk dan memberi pengobatan kepada ibu dan anak-anak sekolah
- Pencatatan dan pelaporan kelahiran dan kematian bayi
- Pembinaan anak-anak pada TK
- Pemberian imunisasi pada anak-anak (Data Program Puskesmas Lakudo
Tahun 2006)
b. Program Keluarga berencana
Program keluarga berencana dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan
keluarga melalui kegiatan melembagakan keluarga kecil dan sejahtera.
Usaha-usaha yang telah dilaksanakan meliputi kegiatan sebagai berikut :
- Memberikan arahan dan melayani penggunaan alat kontrasepsi, seperti pil,
suntik dan lain-lain
- Mengamati mereka yang menggunakan alat untuk mencegah kehamilan
dan mencegah efek samping yang mungkin timbul
- Memberikan pengarahan kepada generasi muda mengenai reproduksi sehat
guna bekal mereka berkeluarga.(Data Program Puskesmas Lakudo Tahun
16
2006).
c. Poli Umum
Poli Umum adalah upaya pelayanan atau usaha yang diberikan oleh Puskesmas
untuk memberikan pertolongan langsung kepada pasien yang ditangani langsung
oleh dokter umum.
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
PERENCANAAN
PENGAWASAN
EVALUASI
SDM
Ketersediaan sarana & prasarana
Kemampuan Biaya
Distribusi penempatan tenaga kesehatan
Kesehatan ibu dan anak
Keluarga Berencana (KB)
Poli Umum
17
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Lakudo Kecamatan Lakudo
Kabupaten Buton yang memfokuskan pada Kinerja Puskesmas dalam pelayanan
kesehatan. Lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan bahwa kinerja
Puskesmas Lakudo dalam pelayanan kesehatan masyarakat belum optimal, kualitas
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan yang ada di Puskesmas
Lakudo dinilai oleh masyarakat setempat masih sangat kurang. Ini disebabkan
karna kurangnya ketersedian sarana dan prasarana dan keterbatasan sumber daya
manusia termasuk masih kurangnya tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas
Lakudo.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Puskesmas Lakudo
yang berjumlah 25 orang dan warga masyarakat yang sedang berobat dan
berkunjung di Puskesmas Lakudo pada saat penelitian ini sedang
berlangsung.
18
2. Sampel
Untuk keperluan penelitian ini maka diambil sampel sebesar 28 orang dengan
menggunakan metode to ta l sampling atau ditetapkan secara sengaja, yang
terdiri dari tenaga kesehatan 13 orang dan pasien/pengunjung 15 orang.
Sampel yang diambil dari pasien/pengunjung terdiri atas:
a. 5 orang pasien/pengunjung pada poli kesehatan ibu dan anak
b. 5 orang pasien/pengunjung pada poli KB
c. 5 orang pasien/pengunjung pada poli umum
C. Tehnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dapat diperoleh antara lain :
1. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara logis langsung dari para informan
penelitian melalui tahap observasi, wawancara dan kuisoner yang diberikan
kepada informan, wawancara dengan informan dilakukan dengan pertimbangan
bahwa informan dapat memberikan data dan informasi yang diharapkan dapat
menjawab permasalahan yang sedang diteliti.
2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh melalui penelurusan sumber-sumber
tertulis seperti buku-buku, literature, laporan-laporan hasil penelitian yang relevan
dengan judul penelitian yang sedang diteliti.
D. Teknik Analisis Data
Analisis dan pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan teknik
deskriptif kualitatif, dimana data digambarkan dengan menjelaskan secara rinci dan
19
sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.
E. Defenisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang keliru terhadap konsep-konsep yang
digunakan dalam telaahan ini, maka berikut ini dikemukakan beberapa konsep
(variabel) yang digunakan sebagai berikut
1. Sumber daya manusia adalah segala kemampuan manusia yang dapat digunakan
untuk mengelola suatu kegiatan sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Sumber daya manusia meliputi kemampuan teknis,
kemampuan hubungan antar pribadi dan kemampuan konseptual.
2. Ketersediaan sarana dan prasarana adalah usaha pemerintah dalam program
kesehatan untuk membantu dan menjamin berlangsungnya program kesehatan
secara terarah dan mencapai hasil yang efektif dan efesien.
3. Kemampuan biaya adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.
4. Pendistribusian tenaga kesehatan adalah merupakan usaha pemerintah untuk
mendistribusikan tenaga kesehatan yang profesional secara merata untuk
membantu masyarakat dalam pelayanan kesehatan.
5. Kesehatan Ibu dan Anak adalah pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas bagi
seluruh ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui beserta anak balitanya.
20
6. Usaha Keluarga Berencana adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas untuk
memberikan arahan dan bimbingan dari seluruh pasangan usia subur produktif
yang menjadi peserta KB untuk menjadi keluarga kecil dan sejahtera.
7. Poli Umum adalah upaya atau usaha yang diberikan oleh Puskesmas untuk
memberikan pertolongan langsung kepada pasien yang ditangani langsung oleh
dokter umum.
21
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Lokasi Penelitian
Puskesmas Lakudo merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang
ada di Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Propinsi Sulawesi Tenggara, dimana
di tempat tersebut penulis melakukan penelitian.
a. Jumlah Desa/Kelurahan dan Batas-Batas Wilayah Kerja
Wilayah kerja Puskesmas Lakudo terdiri dari 9 desa dan 3 Kelurahan
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Gu dan Kecamatan Mawasangka
Sebelah Selatan : Selat Buton
Sebelah Barat : Kecamatan Mawasangka Timur
Sebelah Timur : Kecamatan Sangia Wambulu
b. Sarana pelayanan kesehatan
Puskesmas Lakudo merupakan Puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan
Lakudo, membina 7 buah Puskesmas Pembantu dan 4 buah Polindes serta 23
Posyandu.
22
c. Sarana non pelayanan kesehatan
Sarana non kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lakudo terdiri
dari : SMU/MAN 2 buah, SLTP/MTsN 6 buah, SD/MIN 20 buah dan TK 7 buah.
Sarana ibadah yang terdiri dari : Mesjid 19 buah dan Gereja 1 buah.
d. Jumlah Tenaga Kesehatan Dan Jenjang Pendidikan
Jumlah tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Lakudo adalah sebanyak
25 orang yang terdiri dari Pegawai Negri Sipil, Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan
Tenaga Sukarela. Secara lebih terrinci dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Distribusi Jenjang Pendidikan Tenaga Kesehatan di Puskesmas Lakudo