BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Baru-baru ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat. Minyak bumi dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Sifat dan karakteristik dasar minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri pada pengolahannya. Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut. Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita ketahui, mengingat minyak bumi dan gas alam adalah 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri
berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari
pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam
berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur
tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.
Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa
jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan
gas bumi ini disebut petrokimia. Baru-baru ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat
digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan
berbagai jenis obat.
Minyak bumi dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Sifat dan karakteristik dasar
minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri pada
pengolahannya. Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak
tersebut.
Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita ketahui,
mengingat minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber eneri yang tidak dapat diperbaharui,
sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam kehidupan kita sehari-hari cakupannya sangat
luas dan cukup memegang peranan penting atau menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai
contoh minyak bumi dan gas alam digunakan sebagai sumber energi yang banyak digunakan
untuk memasak, kendaraan bermotor, dan industri, kedua bahan bakar tersebut berasal dari
pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Oleh karena itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus memikirkan bahan bakar
alternatif apa yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil ini, jika suatu saat
nanti bahan bakar ini habis.
1
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1. Dapat mengetahui pembentukan minyak bumi.
2. Dapat mengetahui komponen utama penyusun minyak bumi
3. Dapat mengetahui pengolahan dari minyak bumi.
4. Dapat mengetahui bagan penyulingan bertingkat
5. Dapat mengetahui kualitas bensin berdasarkan bilangan oktan
6. Dapat mengetahui penggunaan minyak bumi
7. Dapat mengetahui dampak pembakaran minyak bumi
8. Dapat mengetahui upaya mengatasi pembakaran minyak bumi
9. Dapat mengetahui energy alternative pengganti minyak bumi
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pembentukan minyak bumi?
2. Apa saja komponen utama penyusun minyak bumi ?
3. Apa saja pengolahan minyak bumi?
4. Bagaimana bentuk bagan penyulingan bertingkat?
5. Apa saja kualitas bensin berdasarkan bilangan oktan?
6. Apa saja penggunaan minyak bumi?
7. Apa dampak pembakaran minyak bumi?
8. Apa upaya mengatasi pembakaran minyak bumi?
9. Apa saja energy alternative pengganti minyak bumi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembentukan Minyak Bumi
Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukan
minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi spesifik
dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya. Karena saya adalah
seorang chemist, maka pendekatan yang saya lakukan lebih banyak kepada aspek kimianya
daripada dari aspek geologi. Pemahaman tentang proses pembentukan minyak bumi akan
diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk menginterpretasikan hasil identifikasi.
Ada banyak hipotesa tentang terbentuknya minyak bumi yang dikemukakan oleh para ahli,
beberapa diantaranya adalah :
a. Teori Biogenesis (Organik)
Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali mengemukakan pendapat
bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W. Lamanosow (Rusia,
1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukung oleh sarjana
lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938) dan Hofer.
Mereka menyatakan bahwa: “minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah
mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
b. Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali,
yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2
membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi
terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi.
Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa
minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan
bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta
ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir
beberapa planet lain.
Dari sekian banyak hipotesa tersebut yang sering dikemukakan adalah Teori Biogenesis,
karena lebih bisa. Teori pembentukan minyak bumi terus berkembang seiring dengan
berkembangnya teknologi dan teknik analisis minyak bumi, sampai kemudian pada tahun 1984 G.
D. Hobson dalam tulisannya yang berjudul “The Occurrence and Origin of Oil and Gas”.
3
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang
permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan permukaan bumi,
yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut
dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi,
artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang
kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan
dan mikroorganisme). Dalam proses ini, terjadi kebocoran kecil yang memungkinkan satu bagian
kecil karbon yang tidak dibebaskan kembali ke atmosfir dalam bentuk CO2, tetapi mengalami
transformasi yang akhirnya menjadi fosil yang dapat terbakar. Bahan bakar fosil ini jumlahnya
hanya kecil sekali. Bahan organik yang mengalami oksidasi selama pemendaman. Akibatnya,
bagian utama dari karbon organik dalam bentuk karbonat menjadi sangat kecil jumlahnya dalam
batuan sedimen.
Pada mulanya senyawa tersebut (seperti karbohidrat, protein dan lemak) diproduksi oleh
makhluk hidup sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk mempertahankan diri, untuk
berkembang biak atau sebagai komponen fisik dan makhluk hidup itu. Komponen yang dimaksud
dapat berupa konstituen sel, membran, pigmen, lemak, gula atau protein dari tumbuh-tumbuhan,
cendawan, jamur, protozoa, bakteri, invertebrata ataupun binatang berdarah dingin dan panas,
sehingga dapat ditemukan di udara, pada permukaan, dalam air atau dalam tanah. Minyak bumi
terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang
lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan
pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara
alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa
kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini
berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang
sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas
menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran.
Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan
lama di dalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik, warnanya pun
berubah menjadi cokelat tua. Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan mengeras
karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan dan terkubur semakin
dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara alami akan mengenai batuan lumpur
sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan bintin-bintik di dalam batuan mulai
mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan terkabur di perut bumi, minyak
4
yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak yang
dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan
dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.
Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di berbagai tempat
akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau batu
kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar dibandingkan
dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas. Apabila gerak ke atas
minyak bumi ini terhalang oleh batuan yang kedap cairan atau batuan tidak berpori, minyak akan
terperangkap dalam batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi juga disebut petroleum.
Petroleum berasal dari bahasa Latin, petrus artinya batu dan oleum yang artinya minyak.
Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak bumi disebut
cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari cekungan ini berupa air tawar atau air asin,
sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada di
lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa jenis minyak bumi.
Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan secara komersial
menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak bumi diambil
dari sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-lokasi sumur-sumur
minyak diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter dan struktur
sumber.
Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi:
1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari dengan
fotosintesis.
2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen
dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang
mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil
pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari
ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan
sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan
terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak mungkin dimasak.
3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama
jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang
menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah
batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-
pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan
lain di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin
5
kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk
pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus
akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah
karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun,
maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.
4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak
yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah.
Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya
yang terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih
tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi
yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika
minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka
minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang.
B. Komponen Utama Penyusun Minyak Bumi
a. Alkana (parafin)
CnH2n + 2
Alkana ini memiliki rantai lurus dan bercabang, fraksi ini merupakan yang terbesar di
dalam minyak mentah.
b. Siklo alkana (napten)
CnH2n
Sikloalkana ada yang memiliki cincin 5 (lima) yaitu siklopentana ataupun cincin 6 (enam)
yaitu sikloheksana.
c. Aromatik
CnH2n -6
Aromatik memiliki cincin 6 (enam)
Aromatik hanya terdapat dalam jumlah kecil, tetapi sangat diperlukan dalam bensin
karena :
- Memiliki harga anti knock yang tinggi
- Stabilitas penyimpanan yang baik
- Dan kegunaannya yang lain sebagai bahan bakar (fuels)
Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat tergantung pada sumber dari minyak bumi.
Pada umumnya alkana merupakan hidrokarbon yang terbanyak tetapi kadang-kadang (disebut
6
sebagai crude napthenic) mengandung sikloalkana sebagai komponen yang terbesar, sedangkan
aromatik selalu merupakan komponen yang paling sedikit.
Pengilangan/penyulingan (refining) adalah proses perubahan minyak mentah menjadi
produk yang dapat dijual (marketeble product) melalui kombinasi proses fisika dan kimia. Produk
yang dihasilkan dari proses pengilangan/penyulingan tersebut antara lain:
1. Light destilates adalah komponen dengan berat molekul terkecil.
a) Gasoline (Amerika Serikat) atau motor spirit (Inggris) atau bensin (Indonesia)
memiliki titik didih terendah dan merupakan produk kunci dalam penyulingan
yang digunakan sebagai bahan pembakar motor (:t 45% dari minyak mentah
diproses untuk menghasilkan gasolin.
b) Naphta adalah material yang memiliki titik didih antara gasolin dan kerasin.
Beberapa naphta digunakan sebagai :
- Pelarut dry cleaning (pencuci)
- Pelarut karet
- Bahan awal etilen
- Dalam kemileteran digunakan sebagai bahan bakar jet dikenanl
sebagai jP4
c) Kerosin memiliki titik didih tertinggi dan biasanya digunakan sebagai :
- Minyak tanah
- Bahan bakar jet untuk air plane
2. Intermediate destilates merupakan minyak gas atau bahan bakar diesel yang
penggunaannya sebagai bahan bakar transportasi truk-truk berat, kereta api, kapal kecil
komersial, peralatan pertanian dan lain-lain.
3. Heavy destilates merupakan komponen dengan berat molekul tinggi. Fraksi ini
biasanya dirubah menjadi minyak pelumas (lubricant oils), minyak dengan berat jenis
tinggi dari bahan bakar, lilin dan stock cracking.
4. Residu termasuk aspal, residu bahan bakar minyak dan petrolatum.
C. Pengolahan Minyak Bumi
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan
membuat sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampunga dalam kapal tanker atau dialirkan
melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.
Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau tidak sedap. Minyak
mentah belum dapat digunakan sebagai bahan baka maupun keperluan lainnya, tetapi haus diolah
7
terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon denagn jumlah atom
C-1 hingga 50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimanaminyak
mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan rentang titik didih tertentu.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 400oC,
kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan
perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan
turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian
atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung.
Sementara itu, semakin ke atas, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali komponen dengan
titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang titik
didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian atas yang lebih tinggi. Sehingga komponen yang
mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar beupa gas. Komponen berupa
gas tadi disebut gas proteleum. Melalui kompresi dan pendinginan, gas proteleum dicairkan
sehingga diperoleh LPG (Liquid Proteleum Gas).
Proses pengolahan minyak bumi akan menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan manusia. Produk utama dari hasil pengolahan minyak bumi diantaranya adalah gas
LPG, bensin, Kerosin dan minyak solar. Produk residu merupakan produk sisa hasil pengolahan
minyak bumi. Meskipun produk sisa produk residu ini tetap memiliki manfaat dalam kehidupan
manusia. Yang termasuk produk residu diantaranya minyak pelumas, aspal, parafin, gas
hidrokarbon dan arang.
LPG singkatan dari Liquefied Petrolium Gas (gas minyak bumi yang dicairkan) yang berasal
dari campuran berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah
tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana
(C3H8) dan butana (C4H10) serta mengandung juga etana (C2H6) dan pentana (C5H12) . Manfaat
Elpiji : Elpiji di Indonesia dipakai terutama sebagai bahan bakar alat dapur (terutama kompor
gas), bahan bakar kendaraan bermotor, dan dipergunakan sebagai bahan pendingin. Sifat Elpiji :
Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar ,tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau
menyengat ,dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder, dapat
menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat,lebih berat dibanding udara sehingga akan
banyak menempati daerah yang rendah. Resiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran
pada tabung atau instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran.
Bensin mengandung senyawa hidrokarbon dengan jumlah atom karbon antara 5 sampai 12
yang berasal dari fraksi nafta dan fraksi minyak gas berat (gasoline) hasil penyulingan minyak
bumi.Senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam bensin dapat berupa alkana rantai lurus,
alkanaa rantai bercabang, sikloalkanaa, aromatik, dan alkena. Kualittas bensin dinyatakan dengan
8
istilah bilangan oktan. Bilangan oktan bensin dapat ditingkatkan dengan berbagai cara,
diantaranya dengan menambahkan Tetra Ethyl Lead (TEL) dan mengubah struktur senyawa
hidrokarbon yang terdapat dalam bensin. Cara-cara pengubahan yang dapat dilakukan adalah
catalytic naphtha reforming, fluidised catalytic cracking, isomerisation, dan alkylation. Contoh
gambar bensin. Bensin jenis gasoline, biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan
bermotor.Bensin jenis Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam
industri. Beberapa naphta digunakan sebagai : Pelarut karet, Bahan awal etilen, Dalam kemiliteran
digunakan sebagai bahan bakar jet dan dikenal sebagai jP-4, Pelarut dry cleaning (pencuci).
Kerosin merupakan cairan hidrokarbon yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Kerosin
diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari minyak mentah pada suhu 150oC dan 275oC (rantai
karbon dari C12sampai C15). Nama kerosin berasal dari bahasa Yunani keros (κερωσ, wax ).
Manfaat kerosin : penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara
berkembang, membasmi serangga seperti semut dan mengusir kecoa, di gunakan juga sebagai
campuran dalam cairan pembasmi serangga Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku
pembuatan bensin melalui proses cracking. Kerosin jenis bensol digunakan sebagai bahan bakar
kapal terbang atau pesawat terbang. Serta bakar mesin jet.
Minyak solar atau minyak diesel adalah fraksi minyak bumi dengan titik didih antara 250-
340oC (rantai karbon C14 sampai rantai karbon C16). Minyak solar merupakan fraksi minyak gas
ringan. Umumnya, minyak solar mengandung belerang dengan kadar yang cukup tinggi. Kualitas
minyak solar dinyatakan dengan bilangan setena. Saat ini, Pertamina telah memproduksi bahan