, , , . , . : ( : 102)
Kaum muslimin rahimakumullah
Pertama-tama, marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kita pada
Allah dengan berupaya maksimal melaksanakan apa saja perintah-Nya
yang termaktub dalam Al-Quran dan juga Sunnah Rasul saw. Pada waktu
yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan apa saja larangan
Allah yang termaktub dalam Al-Quran dan juga Sunnah Rasul Saw.
Hanya dengan cara itulah ketaqwaan kita mengalami peningkatan dan
perbaikan
Selanjutnya, shalawat dan salam mari kita bacakan untuk nabi
Muhammad Saw sebagaimana perintah Allah dalam Al-Quran :
Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat atas Nabi
(Muhammad Saw). Wahai orang-orang beriman, ucapkan shalawat dan
salam atas Nabi (Muhammad) Saw. ( Al-Ahzab : 56)
Kaum Muslimin rahimakumullah
Kematian adalah suatu kepastian. Ia akan datang tepat waktu,
tanpa bisa dimajukan atau diundurkan, kendati barang sedetik. Saat
menghadapi kematian, petugas pencabut nyawa, Malakul Maut akan
menyelesaikan tugasnya dengan sangat sempurna. Jika Anda adalah
orang yang sukses menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah dengan
baik ketika hidup di atas bumi Allah ini, maka Malakul Maut datang
dengan penampilan yang sangat sopan, berpakaian putih bersih dengan
aroma harum kasturi. Sambil tersenyum ia mencabut nyawa dari badan
Anda dengan sangat hati-hati sehingga nyaris tidak Anda
rasakan.
Ketika Anda menghembusakan nafas terakhir sambil mengucapkan
(Tiada tuhan yang pantas disembah selain Allah), orang-orang di
sekitar Anda akan melihat wajah Anda yang berseri-seri sambil
tersenyum simpul. Anda bisa tersenyum karena mengetahui bahwa Anda
adalah orang yang akan meraih Great Success (Kesuksesan Tanpa
Batas), yakni akan masuk syurga, insyaa Allah.
Suasana di sekeliling Anda tiba-tiba berubah menjadi isak tangis
dan kesedihan yang mendalam yang diekspresikan oleh anak, isteri,
karib kerabat, sahabat, teman sejawat Anda yang sempat hadir
menyaksikan peristiwa perpisahan sementara dengan Anda. Suasananya
sangat kontras dengan ketika Anda memasuki fase kehidupan dunia,
yakni ketika lahir sekian puluh tahun yang lalu. Ketika itu, Anda
yang berteriak menangis sejadi-jadinya, sedang orang-orang yang ada
di sekitarnya malah tersenyum dan tertawa. Sekarang suasana jadi
terbalik, giliran Anda yang tersenyum dan mereka yang menangis
sejadi-jadinya.
Sebaliknya, jika Anda adalah orang yang gagal menjalankan Misi
Ibadah dan Visi Khilafah semasa mendapat jatah hidup di dunia,
Izrail (Malakul Maut) akan datang kepada Anda dengan wajah yang
marah, garang, hitam pekat dan berbau busuk. Ia akan memperlakukan
Anda dengan sangat kasar sambil membentak-bentak dan berkata :
Wahai Hamba Allah, Inilah balasan awal dari kegagalanmu dalam
menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah, karena kesombongan diri,
pembangkangan dan kedurhakaan pada Tuhan Pencipta, Allah Rabbul
Alamin.
Jika Anda bernasib seperti itu, Malakul Maut akan mencabut nyawa
Anda dengan kasar sekasar-kasarnya. Sulit untuk dibayangkan. Dengan
melihat kondisi Anda yang sedang sekarat, gelisah, meregang nyawa,
tenggorokan Anda mengeluarkan suara yang menakutkan orang di
sekeliling. Anda membolak balikkan badan ke kiri dan ke kanan,
serta mata yang terbelalak ketakutan. Wajah Anda mengekspresikan
suasana sesungguhnya yang sedang Anda hadapi; ketakutan, kengerian
dan putus asa. Problemnya ialah Anda tidak bisa lari dari suasana
itu. Begitulah seterusnya sambil nafas Anda turun naik mengeluarkan
suara yang menyeramkan. Kondisi dan suasana serta tingkat kesulitan
yang sudah Anda alami setimpal dengan tingkat kegagalan Anda
menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah serta tingkat kedurhakaan
Anda pada Tuhan Pencipta semasa Anda hidup di dunia. Sebab itu,
sering kita melihat orang-orang seperti ini ada yang sekaratnya
berjam-jam, bahkan berhari-hari dan berbulan-bulan.
Bagaimanapun sulitnya Anda menghadapi Sakratulmaut dan melewati
pintu Kematian, namun Anda pasti akan mati juga. Karena Anda
mustahil bisa menghindar, apalagi kabur menjadi buron sebagai the
most wanted seperti ketika Anda masih hidup di dunia. Dengan
demikian, berakhirlah riwayat singkat Anda di dunia tanpa
meninggalkan kesedihan, kerinduan dan kecintaan dari orang yang
tadinya sangat baik dan akrab dengan Anda disebabkan hubungan yang
dibangun hanya karena kepentingan pribadi atau mengharapkan sesuap
nasi dari Anda. Mungkin sebagian mereka ada yang merasa lega atas
kepergian Anda, karena mereka tahu betul semasa di dunia Anda
adalah koruptor kelas kakap, tukang tilep uang negara, pezina,
pemabok, penyerobot tanah dan ladang masyarakat, suka berbuat
curang dalam melaksanakan proyek atau perdagangan. Atau mungkin
Anda suka memberikan kesaksian palsu. Ijazahpun Anda palsukan untuk
meraih kursi bupati, wali kota atau anggota legislatif lainnya.
Atau mungkin Anda tokoh pornografi dan pornoaksi, serta paling anti
pada sistem dan aturan Ilahi, Tuhan Pencipta Anda sendiri dan
Pencipta jagad raya ini.
Kegagalan dan kesulitan yang Anda hadapi ketika menghadapi
sakratul maut bisa saja karena saat hidup di dunia Anda adalah
sebagai atasan yang suka menindas bawahan. Atau pengusaha yang suka
menggusur tanah masyarakat dengan kekerasan, serta dibeli dengan
harga yang jauh di bawah harga pasar, dengan menggunakan preman dan
oknum aparat hanya untuk kepentingan bisnis pribadi atau bisnis Bos
Anda. Atau mungkin Anda orang yang diberi Allah rezeki yang
berkecukupan bahkan kaya raya namun menelantarkan anak yatim, fakir
miskin, sanak saudara yang belum beruntung ekonominya dan tidak
peduli terhadap derita kemiskinan yang melanda mayoritas
masyarakat. Atau Anda seorang pejabat legislatif yang dengan
bangganya pergi pelesiran ke luar negeri dengan dalih studi banding
sambil membawa isteri dengan menggunakan uang rakyat begitu saja di
tengah derita musibah (ujian) dari Tuhan Pencipta, dan kemiskinan
yang melanda mayoritas konstituen yang memilih Anda ketika pemilu
atau pemilukada. Atau Anda memakan uang rakyat dengan dalih lainnya
seperti hibah, fee, jatah pembelian mesin cuci, gaji ke 13,
asuransi, dana untuk memperoleh aspirasi rakyat, dan apapunlah nama
dan alasannya
Kaum Muslimin rahimakumullah
Kegagalan dan kesulitan saat menghadapi kematian itu bisa juga
karena Anda adalah pejabat dan pegawai pemerintah yag suka
mempersulit masyarakat mengurusi berbagai macam urusan dan
keperluan mereka seperti, pajak, KTP, paspor dan keperluan lainnya.
Anda sudah terbiasa memeras mereka dengan berbagai cara agar Anda
memperoleh harta secara tidak halal, padahal Anda sudah digaji
negara. Atau Anda seorang pejabat pajak yang menggelapkan tagihan
pajak sesungguhnya dari masyarakat dan tidak menyetorkannya ke kas
negara kecuali sebagiannya saja. Atau Anda mengajarkan kepada
pengusaha-pengusaha besar untuk mereduce kewajiban pajak mereka
sehingga sebagiannya diberikan kepada Anda dengan dalih komisi, fee
konsultasi dan sebagainya. Padahal, dengan tingkah polah seperti
itu Anda sesungguhnya adalah mafia atau markus yang sedang heboh
dibicarakan masyarakat akhir-akhir ini.
Atau Anda tekan pengusaha agar mereka terpaksa bernegosiasi
dengan Anda, lalu dengan mudah Anda bisa memangkas jumlah pajak
yang sebenarnya karena Anda menerima bayaran (sogokan) dari para
wajib pajak itu. Atau Anda yang tidak mau membayar zakat, kendati
sudah diundang-undangkan. Atau Anda sebagai pengacara yang
jelas-jelas membela para pelaku kejahatan tindak pidana korupsi,
atau pengusaha bajingan yang sering merugikan negara dan rakyat
dengan memanfaatkan celah hukum dari hukum yang tidak berwibawa dan
mudah dibolak-balikkan isi dan pasal-pasal karetnya itu. Anda
dengan sukacita membagi-bagikan fee (baca : sogokan) kepada para
penegak hukum seperti polisi, jaksa dan hakim yang bertugas. Hal
itu Anda lakukan murni karena Anda mendapat bayaran yang besar dari
para pelaku kejahatan itu, bukan sama sekali karena idealisme
penegakan keadilan dan kebenaran.
Atau Anda seorang menteri, asisten menteri atau siapa sajalah
yang memiliki hubungan dengan menteri sehingga dengan mudah menjadi
broker penjualan aset-aset negara yang menjadi milik rakyat itu.
Anda tidak peduli kerugian negara dan rakyat dari tindakan
kejahatan seperti itu. Yang penting bagi Anda adalah meraup
keuntungan besar yang menurut hawa nafsu Anda adalah halal karena
masih dalam kategori Fee belaka.
Atau Anda broker-broker politik dan hukum yang bergentayangan di
gedung-gedung Legislatif, Instansi Pemerintahan, Mahkamah Agung,
Kejaksaan, Pengadilan dan hotel-hotel berbintang karena mengejar
brokerage fee (White Crime Fee) yang mempercepat Anda kaya, padahal
Anda seorang pejabat negara, atau petinggi Partai Politik yang
tidak berhak melakukan itu semua. Atau Anda seorang Jendral ABRI
atau Jendral polisi yang menjadi backing pengusaha-pengusaha hitam
di mana mereka tidak bisa hidup dan berbisnis kecuali bisnis haram
atau dengan cara yang haram sehingga mereka dengan aman dan mudah
berkeliaran tanpa tersentuh hukum sedikitpun. Atau Anda pemilik
media cetak ataupun elektronik yang setiap saat menyebarkan
kemungkaran, kemusysrikan, khurafat, kebohongan, pornografi,
pornoaksi, judi, penyakit sosial seperti ghibah (gosip), budaya
hedonisme dan budaya merusak lainnya.
Kegagalan dan kesulitan yang amat dahsyat saat menghadapi
kematian itu akan menimpa jika Anda Presiden dan Pemimpin negara
yang curang selama bertahun-tahun atau puluhan tahun mengurusi
negara dan rakyat sehingga negara dan rakyat bangkrut dalam
berbagai aspek kehidupan, bahkan sampai ke titik nadir yang paling
bawah. Pada waktu yang sama, Anda, keluarga dan kroni-kroni hidup
dalam kemewahan dan harta berlimpahAtau Presiden yang merasa paling
pintar dan pemimpin yang congkak tapi tidak becus mengurusi urusan
rakyat sehingga beban hidup mereka semakin hari semakin menumpuk
dan semakin berat
Atau dengan kursi kebesaran yang Anda duduki yang bernama kursi
kepresidenan, kejaksaan agung, mahkamah agung, dewan perwakilan
rakyat dan sebagainya, Anda enggan menerapkan hukum Allah, Tuhan
Pencipta Anda sendiri dan Pencipta jagad raya, di negeri yang Anda
pimpin, dan bahkan Anda memusuhi, menangkap, memenjarakan dan
mungkin juga membunuh siapa saja dari kalangan umat Islam yang
ingin mengajak masyarakat untuk menerapkannya, agar Allah, Penguasa
Alam semesta ridha kepada penduduk negeri itu dan memberkahi
kehidupan mereka.
Siapa sajalah Anda, bagaimanapun kehebatan, kekuatan dan
kedudukan Anda semasa di dunia, Malakul Maut tidak mempedulikan itu
semua. Yang pasti, Anda sudah bertekuk lutut di hadapan bentakan
dan hentakan prajurit Tuhan Pencipata yang bernama Izrail atau
Malakul Maut itu. Ia hanya terfokus bagaimana ia mengakhiri jatah
hidup Anda di dunia ini tepat pada waktunya dan dengan cara yang
paling kasar dan menyakitkan.
Kaum Muslimin rahimakumullah
Demikianlah dua type kematian yang dihadapi saat kita
menghadapinya. Orang-orang yang semasa di dunia berhasil
menjalankan Misi Ibadah dan Visi Khilafah, akan mendapat kemudahan
dan sambutan yang begitu meriah dari malaikat yang bertugas
mencabut nyawa manusia. Bagi orang-orang yang gagal, akan melihat
dan merasakan pula hasil kegagalan mereka.
Saudaraku! Kematian itu adalah haq. Ia datang hanya satu kali,
kendati banyak sebab kematian. Kematian adalah kematian. Apakah
Anda mati karena tertimbun tanah longsor, atau tenggelam dalam laut
atau menjadi debu karena hangus terbakar atau dibakar saudara atau
teman Anda sendiri? Apakah Anda menjemput Kematian disebabkan gempa
bumi, tsunami, atau disebabkan tabrakan atau narkoba? Apakah Anda
melewatinya sendiri dengan bunuh diri atau mati dibunuh di jalan
Allah atau di jalan Setan? Apapun sebab kematian, kematian adalah
kematian yang berfungsi untuk mengakhiri kehidupan manusia di
dunia, untuk kemudian diteruskan perjalanannya menuju alam Barzakh
(pemisah), sambil menunggu kiamat atau kehancuran alam semesta, dan
kemudian kebangkitan, mahsyar (perhimpunan raksasa) dan seterusnya,
syurga atau neraka yang akan menjadi tempat Anda.
Kalau demikian halnya, pertanyaannya adalah : Sudahkah Anda siap
menyambut kematian yang pasti datang saat waktunya tiba? Apa yang
sudah Anda persiapkan untuk menyambutnya? Ataukah Anda tetap dalam
kelalaian, kebodohan, kedurhakaan dan kesombongan terhadap Allah,
Raja alam semesta dan Rasulullah, teladan semua manusia? Sekarang
saatnya Anda jawab pertanyaan-pertanyaan itu. Jangan sampai
menunggu kematian itu tiba, nanti Anda akan sangat menyesal dan
penyesalan saat kematian tiba tidak akan ada gunanya; sudah
terlambat, seperti yang Allah jelaskan dalam surat Al-Mukmin
berikut :
(99) (100)
Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia
berkata: Ya Tuhan Penciptaku, kembalikan aku kembali (ke dunia)
agar aku berbuat amal shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan.
Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang
diucapkannya saja (tidak akan didengar Tuhan Pencipta). Dan di
hadapan mereka ada barzakh (pembatas) sampai hari mereka
dibangkitkan. (Q.S. Al-Mumin /23 : 99-100)
Kaum Muslimin rahimakumullah
Sebelum terlambat, mari kita jemput kematian dengan penuh
keyakinan dan kesiapan. Persiapkan diri dari saat ini, detik ini.
Jangan tunggu nanti atau esok, karena ajal kita bukan berada di
tangan kita, tapi di tangan Allah Rabbul Alamin. Agar kita setiap
saat siap mejemput kematian, ada beberapa hal yang perlu selalu
kita benahi dan perbaiki, baik kualitas maupun kuantitasnya :
1. Evaluasi selalu akidah dan keimanan. Jangan sampai tercampur
dengan syirik dan khurafat.
2. Evaluasi selalu amal ibadah, apapun bentuknya; yang wajib
maupun yang sunnah. Jangan tercampur dengan riya (ingin dilihat
orang) atau bidah (yang menyalahi sunnah Rasul Saw.
3. Evaluasi selalu harta dan rezki yang kita peroleh. Jangan
sampai tercampur aduk dengan yang haram dan syubhat (yang belum tau
status halal atau haramnya).
4. Evaluasi selalu anak dan isteri. Sudahkah mereka dipersiapkan
menjadi orang-orang yang shaleh dan siap diselamatkan dari api
neraka?
5. Evaluasi ilmu dan pemahaman terkait dengan Islam. Jangan
sampai tercampur dengan pemahaman atau pemikiran yang menyimpang
dan tidak sejalan dengan Allah dan Rasul-Nya.
6. Evaluasi gaya hidup, cara hidup dan orientasi hidup. Jangan
sampai menyimpang dari ajaran Islam.
7. Siapkan anugerah yang Allah berikan berupa nyawa, harta dan
ilmu untuk diinfakkan di jalan Allah.
Sebelum menutup khutbah ini, mari kita renungkan hadits Rasul
saw berikut :
( )
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda : Apabila
manusia mati maka putuslah semua amalannya melainkan tiga perkara;
shodaqoh jariah, ilmu yang bermanfaat atau anak yang shaleh yang
mendoakannya. (Hadits Riwayat Muslim, No. 3087)
Kaum Muslimin rahimakumullah
Demikianlah khutbah hari ini, semoga Allah membantu dan menolong
kita dalam menyiapkan bekal menghadapi kematian dan Dia mudahkan
kita saat menghadapi sakratul maut. Semoga Allah pilih kita menjadi
orang-orang yang sukses di sisi-Nya, kendati di mata manusia
dianggap gagal. Dan semoga Allah berkenan menghimpunkan kita di
syurga Firdaus yang paling tinggi bersama Rasul Saw, para
shiddiqin, syuhada, dan shalihin sebagaimana Allah himpunkan kita
di tempat yang mulia ini. Allahumma amin