Top Banner

of 35

KGD Akut Abdomen

Jul 06, 2018

Download

Documents

YunieOctafia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    1/35

    S1 Keperawatan VI B

    Kelompok 2 :

    Amita Winda AyuDhea Rahmanisa

    Herdiyan nor

    Masnah Mahardika

    Muhammad Riza F

    Nurwahyuni Octafa

    Rosella Puji Astuti

    STIKES MUHAMMADIYAH SAMARINDA201

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    2/35

    BAB I

    !ENDAHU"UAN

    Akut abdomen merupakan sebuah terminologi yang menunjukkan adanya keadaan

    darurat dalam abdomen yang dapat berakhir dengan kematian bila tidak ditanggulangi dengan

    pembedahan. Keadaan darurat dalam abdomen dapat disebabkan karena perdarahan, peradangan,

    perforasi atau obstruksi pada alat pencemaan. Peradangan bisa primer karena peradangan alat

    pencernaan seperti pada apendisitis atau sekunder melalui suatu peritonitis karena perforasi

    tukak lambung, perforasi dari Payer’s patch,pada typhus abdominalis atau perforasi akibat

    trauma (Dombal and Margulies, 1 !".

    Akut abdomen meliputi #$%&$' dari pasien ra at inap, dan )$%!)' dari kasus akut

    abdomen tidak memiliki diagnosis a al yang akurat (Dombal and Margulies, 1 !". Dalam

    sebuah penelitian, diperoleh data bah a penyebab terbanyak akut abdomen adalah nyeri

    abdomen non spesifik (**,$'", diikuti dengan apendisitis akut (#*,*'" dan kolik bilier (+,+'".

    yeri abdomen non spesifik banyak terdapat pada anita muda, sedangkan apendisitis akut

    banyak pada pria muda, dan kolik bilier pada anita tua. -ampir separuh kasus akut abdomen

    memerlukan tindakan operatif (Miettinen, et al, 1 !".

    Pada akut abdomen, apapun penyebabnya, gejala utama yang menonjol adalah nyeri akut pada daerah abdomen. Kadang%kadang penyebab utama sudah jelas seperti pada trauma abdomen

    berupa ulnus abdominis penetrans namun kadang%kadang diagnosis akut abdomen baru dapat

    ditegakkan setelah pemeriksaan fisik serta pemeriksaan tambahan berupa pemeriksaan

    laboratorium serta pemeriksaan radiologi yang lengkap dan masa obser asi yang ketat (Dombal

    and Margulies, 1 !".

    Pasien akut abdomen dapat jatuh pada kondisi yang mengancam nya a. /leh karena itu,

    dalam penanganannya diperlukan diagnosis a al, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan

    yang tepat.

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    3/35

    BAB II

    AKUT ABD#MEN

    2$1 De%&n&'& (an Ep&(em&olo)&

    0stilah akut abdomen merupakan tanda dan gejala yang disebabkan penyakit intra

    abdominal dengan nyeri sebagai keluhan utama, timbul mendadak, dan biasanya membutuhkan

    terapi pembedahan. anyak penyakit yang menimbulkan gejala di perut, beberapa di antaranya

    tidak memerlukan terapi pembedahan, sehingga e aluasi pasien dengan nyeri abdomen harus

    cermat. Manajemen yang benar dari pasien dengan akut abdomen memerlukan keputusan yang

    tepat terkait dengan aktu tentang perlunya untuk melakukan operasi pembedahan. Keputusanini membutuhkan e aluasi dari ri ayat pasien dan pemeriksaan fisik, data laboratorium, dan tes

    pencitraan. 2indrom acute abdominal pain menyebabkan sejumlah besar kunjungan ke rumah

    sakit dan dapat terjadi pada mereka yang sangat muda, sangat tua, laki%laki maupun perempuan,

    dan semua tingkatan sosioekonomi ( re er 3, 4olden 45,1 ".

    2emua pasien dengan nyeri abdomen harus menjalani e aluasi untuk menegakkan

    diagnosis sehingga pengobatan tepat aktu dan dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas.

    Kasus abdominal pain tercatat )' sampai 1$' dari semua kunjungan ga at darurat atau )

    sampai 1$ juta pasien di Amerika 2erikat (4raff 64, 7obinson D, #$$1".

    2tudi lain menunjukkan bah a #)' dari pasien yang datang ke ga at darurat mengeluh

    nyeri perut (8ordell 9- et all, #$$#".

    Diagnosis ber ariasi sesuai untuk kelompok usia, yaitu anak dan geriatri. 2ebagai contoh

    nyeri perut pada anak%anak lebih sering disebabkan oleh apendisitis , sedangkan penyakit

    empedu, usus di erticulitis, dan infark usus lebih umum terjadi pada bayi (4raff 64, 7obinson

    D, #$$1".

    2$2 Anatom& (an *&'&olo)&

    Perkembangan dari anatomi rongga perut dan organ%organ isera mempengaruhi

    manifestasi, patogenesis dan klinis dari penyakit abdominal peritoneum dan persarafan sensoris

    iseral sangat penting untuk e aluasi acute abdominal disease (4ray 29, 1 :".

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    4/35

    2etelah * minggu perkembangan janin, usus primitif terbagi menjadi foregut, midgut ,

    dan hindgut . Arteri mesenterika superior menyuplai dari ke midgut (bagian keempat duodenum

    sampai midtrans ersal kolon". Foregut meliputi faring, esofagus, lambung, dan proksimal

    duodenum, sedangkan hindgut terdiri dari kolon distal dan rektum. 2erabut aferen yang

    menyertai suplai askuler memberikan persarafan sensoris pada usus dan terkait peritoneum

    iseral. 2ehingga, penyakit pada proksimal duodenum (foregut) merangsang serabut

    aferen celiac axis menghasilkan nyeri epigastrium. 7angsangan di sekum atau

    apendiks (midgut) mengaktifkan saraf aferen yang menyertai arteri mesenterika superior

    menyebabkan rasa nyeri di periumbilikalis, dan penyakit kolon distal menginduksi serabut saraf

    aferen sekitar arteri mesenterika inferior menyebabkan nyeri suprapubik. 2araf prenikus dan

    serabut saraf aferen setinggi 8*, 8&, dan 8) sesuai dermatom bersama%sama dengan arteri

    prenikus mempersarafi otot%otot diafragma dan peritoneum sekitar diafragma. 7angsangan padadiafragma menyebabkan nyeri yang menjalar ke bahu. Peritoneum parietalis, dinding abdomen,

    dan jaringan lunak retroperitoneal menerima persarafan somatik sesuai dengan segmen nerve

    roots .(Diethelm et al,1 :".

    Peritoneum parietalis kaya akan iner asi saraf sehingga sensitif terhadap rangsangan.

    7angsangan pada permukaan peritoneum parietal akan menghasilkan sensasi yang tajam dan

    terlokalisir di area stimulus. Ketika peradangan pada iseral mengiritasi pada peritoneum

    parietal maka akan timbul nyeri yang terlokalisir. anyak ;peritoneal signs< yang berguna

    dalam diagnosis klinis dari acute abdominal pain . 0ner asi dual%sensorik dari ka um abdomen

    yaitu serabut aferen iseral dan saraf somatik menghasilkan pola nyeri yang khas yang

    membantu dalam diagnosis. Misalnya, nyeri pada apendisitis akut nyeri akan muncul pada area

    periumbilikalis dan nyeri akan semakin jelas terlokalisir ke kuadran kanan ba ah saat

    peradangan melibatkan peritoneum parietal. 2timulasi pada saraf perifer akan menghasilkan

    sensasi yang tajam, tiba%tiba, dan terlokalisir dengan baik. 7angsangan pada saraf sensorik

    aferen intraperitoneal pada acute abdominal pain menimbulkan nyeri yang tumpul (tidak jelas

    pusat nyerinya", nyeri tidak terlokalisasi dengan baik, dengan onset gradual= bertahap dan durasi

    yang lebih lama. er us agus tidak mengirimkan impuls nyeri dari usus.

    2istem saraf aferen simpatik mengirimkan nyeri dari esofagus ke spinal cord . 2araf

    aferen dari kapsul hepar, ligamen hepar, bagian central dari diafragma, kapsul lien, dan

    perikardium memasuki sistem saraf pusat dari 8* sampai 8). Spinal cord dari 5! sampai 5

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    5/35

    menerima serabut nyeri dari bagian diafragma perifer, kantong empedu, pankreas, dan usus

    halus. 2erabut nyeri dari colon, appendik, dan isera dari pel is memasuki sistem saraf pusat

    pada segmen 51$ sampai 611. Kolon sigmoid, rektum, pel ic renalis beserta kapsulnya, ureter

    dan testis memasuki sistem saraf pusat pada 511 dan 61. Kandung kemih dan kolon

    rektosigmoid dipersarafi saraf aferen dari 2# sampai 2&. Pemotongan, robek, hancur, atau

    terbakar biasanya tidak menghasilkan nyeri di isera pada abdomen. amun, peregangan atau

    distensi dari peritoneum akan menghasilkan sensasi nyeri. Peradangan peritoneum akan

    menghasilkan nyeri iseral, seperti halnya iskemia. Kanker dapat menyebabkan intraabdominal

    pain jika mengenai saraf sensorik.

    Abdominal pain dapat berupa iseral pain, parietal pain, atau reffered pain . Visceral

    pain bersifat tumpul dan kurang terlokalisir dengan baik, biasanya di epigastrium, regio

    periumbilikalis atau regio suprapubik. Pasien dengan nyeri iseral mungkin juga mengalamigejala berkeringat, gelisah, dan mual. yeri parietal atau nyeri somatik yang terkait dengan

    gangguan intraabdominal akan menyebabkan nyeri yang lebih inten dan terlokalisir dengan

    baik. Referred pain merupakan sensasi nyeri dirasakan jauh dari lokasi sumber stimulus yang

    sebenarnya. Misalnya, iritasi pada diafragma dapat menghasilkan rasa sakit di bahu. Penyakit

    saluran empedu atau kantong empedu dapat menghasilkan nyeri bahu.

    Distensi dari small bo el dapat menghasilkan rasa sakit ke bagian punggung ba ah.

    2elama minggu ke%) perkembangan janin, usus berkembang diluar rongga peritoneal,

    menonjol melalui dasar umbilical cord , dan mengalami rotasi 1+$ > berla anan dengan arah

    jarum jam. 2elama proses ini, usus tetap berada di luar rongga peritoneal sampai kira%kira

    minggu 1$, rotasi embryologik menempatkan organ%oragan isera pada posisi anatomis de asa,

    dan pengetahuan tentang proses rotasi semasa embriologis penting secara klinis untuk e aluasi

    pasien dengan acute abdominal pain karena ariasi dalam posisi ( misalnya, pelvic atau

    retrocecal appendix " ( uschard K, Kjaeldgaard A,1 *".

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    6/35

    2$+ Tan(a (an ,e-ala

    2$+$1$ N.er& per/t

    Keluhan yang paling menonjol pada ga at perut adalah nyeri. yeri perut ini dapat berupa nyeri

    iseral maupun nyeri somatik, dan dapat berasal dari berbagai proses pada berbagai organ di

    rongga perut atau diluar rongga perut, misalnya di rongga dada.

    a$ en&' N.er& !er/t

    a$ N.er& &'eral

    yeri iseral terjadi bila terdapat rangsangan pada organ atau struktur dalam rongga

    perut, misalnya cedera atau radang. Peritoneum iserale yang menyelimuti organ perutdipersarafi oleh sistem saraf otonom dan tidak peka terhadap perabaan, atau pemotongan.

    Dengan demikian sayatan atau penjahitan pada usus dapat dilakukan tanpa rasa nyeri pada

    pasien. Akan tetapi bila dilakukan penarikan atau peregangan organ atau terjadi kontraksi

    yang berlebihan pada otot sehingga menimbulkan iskemik, misalnya pada kolik atau radang

    pada appendisitis maka akan timbul nyeri. Pasien yang mengalami nyeri iseral biasanya tidak

    dapat menunjukkan secara tepat letak nyeri sehingga biasanya ia menggunakan seluruh

    telapak tangannya untuk menunjuk daerah yang nyeri. yeri iseral kadang disebut juga nyeri

    sentral (2jamsuhidajat et all,#$$&".

    Penderita memperlihatkan pola yang khas sesuai dengan persarafan embrional organ

    yang terlibat. 2aluran cerna berasal dari foregut yaitu lambung, duodenum, sistem hepatobilier

    dan pankreas yang menyebabkan nyeri di ulu hati atau epigastrium. agian saluran cerna yang

    berasal dari midgut yaitu usus halus usus besar sampai pertengahan kolon trans ersum yang

    menyebabkan nyeri di sekitar umbilikus. agian saluran cerna yang lainnya

    adalah hindgut yaitu pertengahan kolon trans ersum sampai dengan kolon sigmoid yang

    menimbulkan nyeri pada bagian perut ba ah. 3ika tidak disertai dengan rangsangan peritoneum nyeri tidak dipengaruhi oleh gerakan sehingga penderita biasanya dapat aktif

    bergerak(2jamsuhidajat , dkk., #$$&".

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    7/35

    3$ N.er& 'omat&k

    yeri somatik terjadi karena rangsangan pada bagian yang dipersarafi saraf tepi,

    misalnya regangan pada peritoneum parietalis, dan luka pada dinding perut. yeri dirasakan

    seperti disayat atau ditusuk, dan pasien dapat menunjuk dengan tepat dengan jari lokasi nyeri.

    7angsang yang menimbulkan nyeri dapat berupa tekanan, rangsang kimia i atau proses

    radang (2jamsuhidajat dkk., #$$&".

    4esekan antara isera yang meradang akan menimbulkan rangsang peritoneum dan dapat

    menimbulkan nyeri. Perdangannya sendiri maupun gesekan antara kedua peritoneum dapat

    menyebabkan perubahan intensitas nyeri. 4esekan inilah yang menjelaskan nyeri kontralateral

    pada appendisitis akut. 2etiap gerakan penderita, baik gerakan tubuh maupun gerakan nafasyang dalam atau batuk, juga akan menambah intensitas nyeri sehingga penderita pada akut

    abdomen berusaha untuk tidak bergerak, bernafas dangkal dan menahan batuk (2jamsuhidajat,

    dkk., #$$&".

    3$ "etak n.er& per/t

    yeri iseral dari suatu organ biasanya sesuai letaknya sama dengan asal organ tersebut

    pada masa embrional, sedangkan letak nyeri somatik biasanya dekat dengan organ sumber

    nyeri sehingga relatif mudah menentukan penyebabnya. yeri pada anak presekolah sulit

    ditentukan letaknya karena mereka selalu menunjuk daerah sekitar pusat bila ditanya tentang

    nyerinya. Anak yang lebih besar baru dapat menentukan letak nyeri (2jamsuhidajat, dkk.,

    #$$&".

    4$ S&%at n.er&

    erdasarkan letak atau penyebarannya nyeri dapat bersifat nyeri alih, dan nyeri yang

    diproyeksikan. ?ntuk penyakit tertentu, meluasnya rasa nyeri dapat membantu menegakkan

    diagnosis. yeri bilier khas menjalar ke pinggang dan ke arah belikat, nyeri pankreatitis

    dirasakan menembus ke bagian pinggang. yeri pada bahu kemungkinan terdapat rangsangan

    pada diafragma (2jamsuhidajat, dkk., #$$&".

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    8/35

    4$ N.er& al&5

    yeri alih terjadi jika suatu segmen persarafan melayani lebih dari satu daerah. Misalnya

    diafragma yang berasal dari regio leher 8*%8) pindah ke ba ah pada masa embrional

    sehingga rangsangan pada diafragma oleh perdarahan atau peradangan akan dirasakan di

    bahu. Demikian juga pada kolestitis akut, nyeri dirasakan pada daerah ujung belikat. Abses

    diba ah diafragma atau rangsangan karena radang atau trauma pada permukaan limpa atau

    hati juga dapat menyebabkan nyeri di bahu. Kolik ureter atau kolik pielum ginjal, biasanya

    dirasakan sampai ke alat kelamin luar seperti labia mayora pada anita atau testis pada pria(2jamsuhidajat, dkk., #$$&".

    ($ N.er& pro.ek'&

    yeri proyeksi adalah nyeri yang disebabkan oleh rangsangan saraf sensoris akibat

    cedera atau peradangan saraf. 8ontoh yang terkenal adalah nyeri phantom setelah amputasi,

    atau nyeri perifer setempat akibat herpes @ooster. 7adang saraf pada herpes @ooster dapat

    menyebabkan nyeri yang hebat di dinding perut sebelum gejala tau tanda herpes menjadi jelas

    (2jamsuhidajat, dkk., #$$&".

    e$ H&pere'te'&a

    -iperestesia atau hiperalgesia sering ditemukan di kulit jika ada peradangan pada rongga

    di ba ahnya. Pada ga at perut, tanda ini sering ditemukan pada peritonitis setempat maupun

    peritonitis umum. yeri peritoneum parietalis dirasakan tepat pada tempat terangsangnya

    peritoneum sehingga penderita dapat menunjuk dengan tepat lokasi nyerinya, dan pada tempatitu terdapat nyeri tekan, nyeri gerak, nyeri batuk serta tanpa rangsangan peritoneum lain dan

    defans muskuler yang sering disertai hipersetesi kulit setempat. yeri yang timbul pada pasien

    akut abdomen dapat berupa nyeri kontinyu atau nyeri kolik (2jamsuhidajat, dkk., #$$&".

    %$ N.er& kont&n./

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    9/35

    yeri akibat rangsangan pada peritoneum parietal akan dirasakan terus menerus karena

    berlangsung terus menerus, misalnya pada reaksi radang. Pada saat pemeriksaan penderita

    peritonitis, ditemukan nyeri tekan setempat. /tot dinding perut menunjukkan defans muskuler

    secara refleks untuk melindungi bagian yang meraadang dan menghindari gerakan atau

    tekanan setempat (2jamsuhidaja, dkk., #$$&".

    )$ N.er& kol&k

    Kolik merupakan nyeri iseral akibat spasme otot polos organ berongga dan biasanya

    diakibatkan oleh hambatan pasase dalam organ tersebut (obstruksi usus, batu ureter, batu

    empedu, peningkatan tekanan intraluminer". yeri ini timbul karena hipoksia yang dialami

    oleh jaringan dinding saluran. Karena kontraksi berbeda maka kolik dirasakan hilang timbul

    (2jamsuhidajat, dkk., #$$&".Kolik biasanya disertai dengan gejala mual sampai muntah. Dalam serangan, penderita sangat

    gelisah. ang khas ialah trias kolik yang terdiri dari serangan nyeri perut yang hilang timbul

    mual atau muntah dan gerak paksa.

    5$ N.er& &'kem&k

    yeri perut juga dapat berupa nyeri iskemik yang sangat hebat, menetap, dan tidak

    mereda. yeri merupakan tanda adanya jaringan yang terancam nekrosis. 6ebih lanjut akan

    tampak tanda intoksikasi umum seperti takikardia, keadaan umum yang jelek dan syok karena

    resorbsi toksin dari jaringan nekrosis.

    &$ N.er& p&n(a5

    yeri dapat berubah sesuai dengan perkembangan patologi. Misalnya pada tahap a al

    appendisitis, sebelum radang mencapai permukaan peritoneum, nyeri iseral dirasakan di

    sekitar pusat disertai rasa mual. 2etelah radang mencapai diseluruh dinding termasuk

    peritoneum iserale, terjadi nyeri akibat rangsangan yang merupakan nyeri somatik. yeri pada saat itu dirasakan tepat pada peritoneum yang meradang, yaitu perut kuadran kanan

    ba ah. 3ika appendiks mengalami nekrosis dan ganggren nyeri berubah lagi menjadi nyeri

    yang hebat menetap dan tidak mereda. Penderita dapat jatuh pada keadaan yang toksis.

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    10/35

    Pada perforasi tukak peptikduodenum, isi duodenum yang terdiri dari cairan asam garam

    empedu masuk ke rongga abdomen sehingga merangsang peritoneum setempat. Pasien akan

    merasakan nyeri pada bagian epigastrium. 2etelah beberapa saat cairan duodenum mengalir

    ke kanan ba ah, melalui jalan di sebelah lateral kolon ascendens sampai sekitar caecum.

    yeri akan berkurang karena terjadi pengenceran. Pasien sering mengeluh nyeri berpindah

    dari ulu hati pindah ke kanan ba ah.proses ini berbeda dengan yang terjadi pada appendisitis

    akut. Akan tetapi kedua keadaan ini, appendisitis akut maupun perforasi duodeum akan

    mengakibatkan general peritonitis jika tidak segera ditangani dengan baik.

    3$ !erm/laan n.er& (an &nten'&ta' n.er&

    agaimana bermulanya nyeri pada akut abdomen dapat menggambarkan sumber nyeri.

    yeri dapat tiba%tiba hebat atau secara cepat berubah menjadi hebat, tetapi dapat pula bertahapmenjadi semakin nyeri. Misalnya pada perforasi organ berongga, rangsangan peritoneum

    akibat @at kimia akan dirasakan lebih cepat dibandingkan proses inflamasi. Demikian juga

    intensitas nyerinya. 2esorang yang sehat dapat pula tiba%tiba langsung merasakan nyeri perut

    hebat yang disebabkan oleh adanya sumbatan, perforasi atau pluntiran. yeri yang bertahap

    biasanya disebabkan oleh proses radang, misalnya pada kolesistitis atau pankreatitis.

    4$ !o'&'& pa'&en

    Posisi pasien dalam mengurangi nyeri dapat menjadi petunjuk. Pada pankreatitis akut

    pasien akan berbaring ke sebelah kiri dengan fleksi pada tulang belakang, panggul dan lutut.

    Kadang penderita akan duduk bungkuk dengan fleksi sendi panggul dan lutut. Pasien dengan

    abses hati biasanya berjalan sedikit membungkuk dengan menekan daerah perut bagian atas

    seakan%akan menggendong absesnya.

    Appendisitis akut yang letaknya retrosaekum mendorong penderitanya untuk berbaring

    dengan fleksi pada sendi panggul sehingga melemaskan otot psoas yang teriritasi. 4a at perut

    yang menyebabkan diafragma teritasi akan menyebabkan pasien lebih nyaman pada posisi

    setengah duduk yang memudahkan bernafas. Penderita pada peritonitis lokal maupun umum

    tidak dapat bergerak karena nyeri, sedangkan pasien dengan kolik terpaksa bergerak karena

    nyerinya (2jamsuhidajat, dkk., #$$&".

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    11/35

    2$+$2 Tan(a6tan(a !ent&n)

    a$ Ro '&n)7' '&)n

    8ontinuous deep palpation dimulai dari atas left iliac fossa (berla anan arah jarum jam

    sepanjang colon" menyebabkan nyeri di right iliac fossa, dengan mendorong isi usus terhadap

    ileocaecal al e dan dengan demikian meningkatkan tekanan di sekitar appendiB (7o sing,

    1 $:".

    3$ !'oa' '&)nPsoas sign atau ;/bra@tso aCs sign< adalah nyeri right lo er uadrant yang dihasilkan dengan

    passi e eBtension dari right hip pasien (pasien berbaring pada sisi kiri dengan lutut fleksi" atau

    dengan acti e fleBion dari right hip saat berbaring terlentang. yeri didapat karena terjadi

    inflamasi peritoneum yang melapisi iliopsoas muscles dan inflamasi pada psoas muscles.

    Meluruskan kaki menyebabkan nyeri karena meregangkan otot%otot ini, sementara

    memfleksikan hip meregangkan iliopsoas dan menyebabkan nyeri.

    4$ #3t/rator '&)n

    3ika appendiB yang meradang berada dalam kontak dengan obturatorius internus, spasme otot

    dapat ditunjukkan oleh rotasi meregangkan dan internal pinggul. Manu er ini akan

    menyebabkan nyeri di hypogastrium agina.

    ($ D/np5.7' '&)n

    yeri bertambah saat batuk di right lo er testicle uadrant (2mall, #$$+".

    e$ Ko45er 8Ko'5er 7' '&)n

    yeri pada epigastric region atau sekitar gaster dengan pergeseran nyeri di right iliac region.

    %$ S&tko 'k&. 8Ro'en'te&n 7' '&)n

    yeri bertambah di right iliac region saat pasien berbaring pada salah satu sisi tubuhnya.

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    12/35

    )$ Bartom&er6M&45el'on7' '&)n

    yeri bertambah saat palpasi di right iliac region ketika pasien berbaring pada salah satu sisi

    tubuhnya dibandingkan saat pasien berada pada posisi terlentang.

    5$ A/re6Ro9ano a7' '&)n

    yeri bertambah pada palpasi dengan jari di right Petit triangle (bisa menjadi tanda positif

    2hchetkin% loombergCs sign". Khas untuk posisi appendiB retrocecal.

    &$ Bl/m3er) '&)n

    3uga disebut sebagai nyeri rebound. Palpasi mendalam isera atas appendiB meradang diduga

    diikuti dengan pelepasan tiba%tiba tekanan menyebabkan nyeri menunjukkan tanda lumberg

    positif dan peritonitis.

    -$ M4B/rne. '&)n

    5enderness pada #=* jarak antara umbilikus dan spina iliaka anterior superior.

    k$ M/rp5. '&)n

    Selama inspirasi, isi perut didorong ke ba ah karena diafragma bergerak turun (dan paru%paru

    membesar". 3ika pasien berhenti bernapas (kantong empedu empuk dan bergerak ke ba ah,

    ada kontak dengan jari%jari pemeriksa" dan mengernyit dengan EmenangkapC napas, tes ini

    dianggap positif. 2ebuah tes positif juga tidak memerlukan rasa sakit pada melakukan

    manu er di sisi kiri pasien.

    l$ /llen '&)n

    Perubahan arna kebiruan periumbilikalis.

    m$ ,re.6T/rner '&)nPerubahan arna pada area flank.

    n$ Ke5r '&)n

    yeri berat pada bahu kiri.

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    13/35

    o$ 5an(el&er '&)n

    Manipulasi cer iB menyebabkan pasien mengangkat panggulnya.

    2$; !en.e3a3

    2$;$1 !en.e3a3 Utama

    erikut adalah daftar beberapa kondisi yang mendasari akut abdomen yang sering terlihat dalam

    komunitas (Ka anagh, #$$&" F

    1. Acute cholecystitis.

    #. Acute appendicitis atau MeckelCs di erticulitis.

    *. Acute pancreatitis.&. Gctopic pregnancy.

    ). Di erticulitis.

    !. Peptic ulcer disease.

    :. Pel ic inflammatory disease.

    +. 0ntestinal obstruction, including paralytic ileus (adynamic obstruction".

    . 4astroenteritis.

    1$. Acute intestinal ischaemia=infarction or asculitis.

    11. 4astrointestinal (40" haemorrhage.

    1#. 7enal colic or renal tract pain.

    1*. Acute urinary retention.

    1&. Abdominal aortic aneurysm (AAA".

    1). 5esticular torsion.

    1!. onsurgical disease, e.g. myocardial infarction, pericarditis, pneumonia, sickle cell crisis,

    hepatitis, inflammatory bo el disease, opiate ithdra al, typhoid, acute intermittent

    porphyria, -0H%associated lymphadenopathy or enteritis.

    ang jarang terjadi diantaranya placenta percreta (7oca, #$$ ", phytobe@oar (Andersson, #$$ ",

    dan thromboemboli (7eed, #$$+".

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    14/35

    2$;$2 Kla'&%&ka'& !en.e3a3 Ber(a'ar "oka'& N.er&

    Perkiraan penyebab berdasarkan fakta bah a patologi struktur yang mendasari di setiap regio

    cenderung memberikan nyeri perut maksimal di regio tersebut.

    7ight hypochondriac Gpigastric 6eft hypocondriac

    7ight lo er lobe pneumonia=embolism Pancreatitis 6eft lo er lobe pneumonia=embolis

    8holecystitis 4astritis 6arge bo el obstruction

    iliary colic Pepti colic

    -epatitis Myocardial infarction

    7ight lumbar ?mbilical 6eft lumbar

    7enal colic 2mall bo el obstruction 7enal colic

    Appendicitis 0ntestinal ischaemia 6arge bo el obstruction

    Aortic aneurysm

    4astroenteritis

    8rohnCs disease

    7ight iliac -ypogastric 6eft 0liac

    Appendicitis 8ystitis 2igmoid di erticulitis

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    15/35

    8rohnCs disease ?rinary 7etention 6eft tubo%o arian pathology

    7ight tubo%o arian pathology Dysmenorrhea

    Gndometriosis

    5abel 1. Klasifikasi penyebab berdasar lokasi nyeri pada regio abdomen

    2$< D&a)no'&'

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    16/35

    A$ Anamne'&'

    Dalam anamnesis penderita akut abdomen, perlu ditanyakan dahulu permulaan nyerinya (kapan

    mulai, mendadak atau berangsur". yeri yang berangsur saat permulaan dan bertambah berat

    disebabkan karena proses peradangan yang mendasarinya. Dari letaknya (menetap, berpindah"

    dapat diperkirakan penyakit yang mendasarinya sesuai dengan asal organ pada masa embrional

    atau sesuai dengan regio abdomen di mana organ itu berada. yeri yang terlokalisasi di suatu

    tempat dan hilang timbul disebabkan kolik dari organ berlumen. Keparahannya dan sifatnya

    (seperti ditusuk, tekanan, terbakar, irisan atau bersifat kolik", seseorang yang sehat kemudian

    menderita nyeri perut yang hebat disebabkan oleh adanya sumbatan, perforasi, atau puntiran.

    Perubahan nyeri (bandingkan dengan permulannya" sesuai dengan perkembangan patologi dari

    penyekit yang mendasarinya. Misalnya pada tahap a al appendisitis, sebelum radang mencapai

    permukaan peritoneum, nyeri iseral dirasakan di sekitar pusat disertai rasa mual. 2etelah radangmencapai diseluruh dinding termasuk peritoneum iserale, terjadi nyeri akibat rangsangan yang

    merupakan nyeri somatik. yeri pada saat itu dirasakan tepat pada peritoneum yang meradang,

    yaitu perut kuadran kanan ba ah. 6ama nyeri bisa memberikan gambaran apakah termasuk akut,

    subakut, atau kronis. Dan faktor yang mempengaruhinya seperti memperingan atau memperberat

    nyeri, misalnya sikap tubuh, makanan, minuman, nafas dalam, batuk, bersin, defekasi, dan miksi.

    Posisi pasien dalam mengurangi nyeri dapat menjadi petunjuk. Pada pankreatitis akut pasien

    akan berbaring ke sebelah kiri dengan fleksi pada tulang belakang, panggul dan lutut. Kadang

    penderita akan duduk bungkuk dengan fleksi sendi panggul dan lutut. Pasien dengan abses hati

    biasanya berjalan sedikit membungkuk dengan menekan daerah perut bagian atas seakan%akan

    menggendong absesnya. Appendisitis akut yang letaknya retrosaekum mendorong penderitanya

    untuk berbaring dengan fleksi pada sendi panggul sehingga melemaskan otot psoas yang

    teriritasi. 4a at perut yang menyebabkan diafragma teritasi akan menyebabkan pasien lebih

    nyaman pada posisi setengah duduk yang memudahkan bernafas. Penderita pada peritonitis lokal

    maupun umum tidak dapat bergerak karena nyeri, sedangkan pasien dengan kolik terpaksa

    bergerak karena nyerinya (2jamsuhidajat, dkk., #$$&".

    Muntah sering didapatkan pada pasien akut abdomen. Pada obstruksi usus tinggi, muntah tidak

    akan berhenti dan bertambah berat. Konstipasi didapatkan pada obstruksi usus besar dan pada

    peritonitis umum. yeri tekan didapatkan pada iritasi peritoneum. 3ika ada radang peritoneum

    setempat ditemukan tanda rangsang peritoneum yang sering disertai defans muskuler. Pertanyaan

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    17/35

    mengenai defekasi, miksi daur haid, dan gejala lain seperti keadaan sebelum serangan akut

    abdomen harus dimasukkan dalam anamnesis (2jamsuhidajat, dkk., #$$&".

    B$ !emer&k'aan *&'&k

    Pada pemeriksaan fisik perlu diperhatikan keadaan umum, ajah, denyut nadi, pernafasan, suhu

    badan dan sikap berbaring. 4ejala dan tanda dehidrasi, perdarahan, syok dan infeksi atau sepsis

    juga perlu diperhatikan. Pada pemeriksaan perut inspeksi merupakan bagian yang penting.

    Auskultasi dilakukan sebelum perkusi dan palpasi. 6ipat paha dan tempat hernia lain diperiksa

    secara khusus. ?mumnya diperlukan colok dubur untuk membantu penegakan diagnosis.

    Pemeriksaan perut yang sukar dicapai seperti daerah retoperitoneal, regio subfrenik dan panggul

    dapat dicapai secara tidak langsung dengan uji tertentu. Dengan uji iliopsoas diperoleh informasi

    mengenai regio retroperitoneal, dengan uji obturator diperoleh informasi mengenai panggul dandengan perkusi tinju didapat informasi dari subfrenik. Dengan menarik testis ke arah kaudal

    dapat dicapai daerah dasar panggul.

    yeri yang difus pada lipatan peritoneum di ka um douglas kurang memberikan informasi pada

    peritonitis murni, nyeri pada satu sisi menunjukan kelainan di daerah panggul. 8olok dubur

    dapat membedakan antara obstruksi usus dengan paralisis usus karena pada paralisis dijumpai

    ampula rekti yang melebar, sedangkan pada obstruksi usus ampulanya kolaps. Pemeriksaan

    agina menambah informasi kemungkinan kelainan di organ ginekologis (2jamsuhidajat, dkk.,

    #$$&".

    Pemeriksaan fisik meluputi inspeksi auskultasi perkusi dan palpasi. 5anda%tanda khusus pada

    trauma daerah abdomen adalah penderita kesakitan. Pernafasan dangkal karena nyeri didaerah

    abdomen. Penderita pucat, keringat dingin. ekas%bekas trauma pada dinding abdomen, memar,

    luka, prolaps omentum atau usus. Kadang%kadang pada trauma tumpul abdomen sukar

    ditemukan tanda%tanda khusus, maka harus dilakukan pemeriksaan berulang oleh dokter yang

    sama untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya perubahan pada pemeriksaan fisik. Pada ileus

    obstruksi terlihat distensi abdomen bila obstruksinya letak rendah, dan bila orangnya kurus

    kadang%kadang terlihat peristalsis usus (!arm"steifung)#

    Palpasi pada kasus akut abdomen memberikan rangsangan peritoneum melalui peradangan atau

    iritasi peritoneum secara lokal atau umum tergantung dari luasnya daerah yang terkena iritasi.

    Palpasi akan menunjukkan # gejala yaitu nyeri dan muscular rigidity$ defense musculaire# % yeri

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    18/35

    yang memang sudah dan akan bertambah saat palpasi sehingga dikenal gejala nyeri tekan dan

    nyeri lepas. Pada peitonitis lokal akan timbul rasa nyeri di daerah peradangan dan daerah

    penekanan dinding abdomen. !efense musculaire$ muscular rigidity ditimbulkan karena rasa

    nyeri peritonitis diffusa dan rangsangan palpasi bertambah sehingga terjadi defense musculaire .

    Perkusi pada akut abdomen dapat menunjukkan # hal yaitu perasaan nyeri oleh ketokan jari yang

    disebut sebagai nyeri ketok dan bunyi timpani karena meteorismus disebabkan distensi usus yang

    berisikan gas karena ileus obstruksi letak rendah. Auskultasi tidak memberikan gejala karena

    pada akut abdomen. Pemeriksaan rectal toucher atau perabaan rektum dengan jari telunjuk juga

    merupakan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi adanya trauma rektum atau keadaan ampulla

    recti apakah berisi faeces atau teraba tumor (2jamsuhidajat et all, #$$&".

    $ !emer&k'aan !en/n-an)

    2etelah data%data pemeriksaan fisik terkumpul diperlukan juga pemeriksaan tambahan berupa

    Pemeriksaan laboratorium Pemeri&saan darah rutin Pemeriksaan -b diperlukan untuk base"line

    data bila terjadi perdarahan terus menerus. Demikian pula dengan pemeriksaan hematokrit.

    Pemeriksaan leukosit yang melebihi #$.$$$=mm tanpa terdapatnya infeksi menunjukkan adanya

    perdarahan cukup banyak terutama pada kemungkinan ruptura lienalis. 2erum amilase yang

    meninggi menunjukkan kemungkinan adanya trauma pankreas atau perforasi usus halus.

    Kenaikan transaminase menunjukkan kemungkinan trauma pads hepar. Pemeriksaan urine

    rutin menunjukkan adanya trauma pads saluran kemih bila dijumpai hematuria. ?rin yang jernih

    belum dapat menyingkirkan adanya trauma pada saluran urogenital. Pemeriksaan radiologi

    f oto thorak 2elalu harus diusahakan pembuatan foto thorak dalam posisi tegak untuk

    menyingkirkan adanya kelainan pada thoraks atau trauma pads thoraks. -arus juga diperhatikan

    adanya udara bebas di ba ah diafragma atau adanya gambaran usus dalam rongga thoraks pada

    hernia diafragmatika.

    Plain abdomen akan memperlihatkan udara bebas dalam rongga peritoneum, udara bebas

    retroperitoneal dekat duodenum, corpus alienum, perubahan gambaran usus. 'ntravenous

    Pyelogram karena alasan biaya biasanya hanya dimintakan bila ada persangkaan trauma pada

    ginjal. Pemeri&saan ltrasonografi dan *"scan ereuna sebagai pemeriksaan tambahan pada

    penderita yang belum dioperasi dan disangsikan adanya trauma pada hepar dan retroperitoneum.

    Pemeriksaan khusus a bdominal paracentesis Merupakan pemeriksaan tambahan yang sangat

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    19/35

    berguna untuk menentukan adanya perdarahan dalam rongga peritoneum. 6ebih dari 1$$.$$$

    eritrosit=mm dalam larutan a8l yang keluar dari rongga peritoneum setelah dimasukkan 1$$%

    #$$ ml larutan a8l $. ' selama ) menit, merupakan indikasi untuk laparotomi. Pemeriksaan

    laparoskopi Dilaksanakan bila ada akut abdomen untuk mengetahui langsung sumber

    penyebabnya. ila dijumpai perdarahan dan anus perlu dilakukan rektosigmoidoskopi.

    Pemasangan nasogastric tube (%+*) untuk memeriksa cairan yang keluar dari lambung pada

    trauma abdomen. Dari data yang diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan

    tambahan dan pemeriksaan khusus dapat diadakan analisis data untuk memperoleh diagnosis

    kerja dan masalah%masalah sampingan yang perlu diperhatikan. Dengan demikian dapat

    ditentukan tujuan pengobatan bagi penderita dan langkah%langkah yang diperlukan untuk

    mencapai tujuan pengobatan (2jamsuhidajat et all, #$$&".

    2$ Mana-emen

    Keputusan untuk melakukan tindak bedah pada akut abdomen sangat bergantung pada diagnosis.

    3ika sulit ditentukan apakah diperlukan operasi atau tidak, sebaiknya pasien dipantau dengan

    seksama dan berulang%ulang diperiksa kembali. 2ementara itu, saluran cerna diistirahatkan

    dengan memuaskan pasien, dekompresi lambung dengan pemasangan pipa lambung, dan

    pemberian infus. -ampir semua kelainan akut abdomen memerlukan pembedahan untuk

    mengatasi penyebabnya. eberapa keadaan seperti kolesistitis akut, pankreatitis akut, atau

    radang panggul pada tahap tertentu dapat ditanggulangi tanpa pembedahan.

    5anda dan hasil pemeriksaan yang memerlukan pertimbagan dilakukan laparotomi eksplorasi

    diantaranya F

    1. Pemeriksaan fisik

    • Defans muskuler, khususnya jika meluas

    • yeri tekan, terutama jika meluas

    • Distensi abdomen, terutama jika ketegangan meningkat

    • Massa yang nyeri, khususnya jika disertai suhu tinggi atau hipotensi

    • 5anda yang meragukan disertai dengan F

    • 5anda perdarahan seperti syok (dengan asidosis" atau anemia progresif

    • 5anda sepsis seperti panas tinggi, takikardi, takipneu, leukositosis, perubahan mental

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    20/35

    (takut, gelisah, atau somnolen"

    • 5anda iskemi oleh gangguan askular atau strangulas F

    • 5anda intoksikasi seperti suhu badan meningkat, takikardi, leukositosis

    Kondisi umum pasien memburuk saat ditangani

    #. Pemeriksaan radiologik

    • Pneumoperitoneum

    • Distensi usus hebat yang bertambah

    • Gkstra asasi bahan kontras

    • 5umor disertai suhu tinggi

    • /klusi ena atau arteri mesenterika

    *. Pemeriksaan endoskopi

    • Perforasi saluran cerna

    • Perdarahan saluran cerna yang tidak teratasi

    &. -asil parasentesis atau laparoskopi

    Darah segar, empedu, nanah, isi usus, atau urin.Pasien dengan perdarahan yang menyebabkan syok dan tidak dapat ditanggulangi secara

    konser atif, jelas harus dioperasi. Penderita denga sindrom sepsis atau tanda strangulasi juga

    memerlukan laparotomi segera.

    3ika ditemukan pneumoperitoneum pada pemeriksaan rontgen biasanya ada perforasi

    saluran cerna yang harus dibedah untuk menutup perforasi itu. egitu pula bila ada

    ekstra asasi bahan kontras. Demikian pula distensi usus yang progresif dan adanya tumor

    disertai panas tinggi sering harus dioperasi.

    3ika ditemukan tanda perforasi saluran cerna pada pemeriksaan endoskopi, perlu

    dikerjakan laparotomi. -al yang sama berlaku jika didapatkan darah segar, empedu, nanah, isi

    usus, atau urin pada pemeriksaan parasentesis atau laparoskopi (2jamsuhidajat et all, #$$&".

    erikut adalah beberapa contoh manajemen berdasar diagnosa F

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    21/35

    a$ Appen(&'&t&' ak/t

    Appendectomy tetap%satunya terapi kuratif radang appendiB, tetapi manajemen pasien dengan

    massa appendiceal biasanya dapat dibagi menjadi * kategori berikut pengobatanF

    • Pasien dengan phlegmon atau abses kecilF 2etelah intra ena (0H" terapi antibiotik,

    appendectomy inter al dapat dilakukan &%! minggu kemudian.

    • Pasien dengan abses yang didefinisikan dengan baik yang lebih besarF 2etelah drainase

    perkutan dengan antibiotik 0H dilakukan, pasien dapat dipulangkan dengan kateter di

    tempat. Appendectomy inter al dapat dilakukan setelah fistula ditutup.

    • Pasien dengan abses multicompartmentalF Pasien%pasien ini membutuhkan drainase

    bedah a al.

    Meskipun ada banyak kontro ersi atas manajemen nonoperati e apendisitis akut, antibiotik

    memiliki peran penting dalam pengobatan pasien dengan kondisi ini. Antibiotik

    dipertimbangkan untuk pasien dengan appendisitis harus memiliki jangkauan penuh aerobik

    dan anaerobik. Durasi administrasi terkait erat dengan tahap appendisitis pada saat diagnosis,

    baik mempertimbangkan temuan intraoperatif atau e olusi pasca operasi. Menurut beberapa

    penelitian, profilaksis antibiotik harus diberikan sebelum setiap appendectomy. Ketika pasienmenjadi afebris dan sel darah putih (9 8" count normal, pengobatan antibiotik dapat

    dihentikan. 8efotetan dan 8efoBitin tampaknya menjadi pilihan terbaik dari antibiotik (8raig,

    #$11".

    3$ Kol&k B&l&er

    5erapi utama kolik bilier adalah menggunakan analgesic kuat seperti diklofenak *I)$ mg atau

    ibuprofen. 9alaupun secara teoritis pemberian analgesic opioid seperti morfin dapat

    meningkatkan nyeri karena menyebabkan spasme otot sphincter /dii, pemberian opioid

    sangat efektif dalam menghilangkan nyeri pada kondisi akut. Pada kasus berat, pasien harus

    ra at inap, diberi analgesic intra ena dan cairan untuk menggantikan kehilangan melalui

    muntah.

    5erapi definiti e batu empedu termasukF

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    22/35

    • Kolesistektomi ( open surgical atau dengan endoskopi"

    • Menggunakan terapi oral untuk melarutkan garam empedu dan mengeluarkan batu,

    seperti ursodeoxycholic acid (?D8A", bila operasi dianggap tidak aman. 5erapi ini dapat

    juga digunakan sebelum operasi.• Menggunakan teknik keyhole untuk membuka sphincter /dii dan mengambil batu, atau

    mengalirkan batu keluar dengan endoscopic retrograde

    choliangiopancreatography (G78P". ila terdapat striktur atau penyempitan saluran

    empedu, dapat dilakukan sphincterotomi.

    4$ ro5n7' (&'ea'e

    5ujuan utama dari pengobatan penyakit 8rohn adalah mencapai kondisi klinis, laboratoris,

    dan histologis sebaik mungkin dengan menekan respon inflamasi. Pada anak%anak juga

    diperhatikan bagaimana cara agar pasien mendapat nutrisi yang adekuat untuk pertumbuhan.

    5erapi diberikan secara bertahap. Pasien dengan kondisi ringan diobati dengan aminosalicylic

    acid ()%A2A", antibiotik, dan terapi nutrisi. ila tidak ada respon atau bila kondisi semakin

    memburuk maka dapat diberikan kortikosteroid dan terapi imunomudalsi dengan !%

    mercaptopurine (!%MPJ Purinethol" atau methotreBate ( oleB P 2, 7heumatreB". 5indakan

    operasi memainkan peran penting dalam mengontrol gejala dan mengobati komplikasi

    penyakit 8rohn (DC-aens, #$$+".

    ($ S&'t&t&'

    Pada sistitis tanpa komplikasi dapat diberikan antibiotik 8otrimoksasol # B 1, 8iprofloksasin

    # B 1, selama ) hari terapi. Karena keadaan nyeri yang sangat menganggu karena kontraksi

    buli L buli dapat diberikan antispasmodik seperti papa erin, atau hyoscine butil%bromide.

    3ika nyeri tidak teratasi dapat diberikan analgetik. Pasien disarankan banyak minum, jangan

    minum alkohol, kopi, soda, yang menyebabkan iritasi pada buli L buli (5essy, #$$*".

    e$ Reten'& Ur&n

    ila diagnosis retensi urin sudah ditegakkan secara benar, penatalaksanaan ditetapkan

    berdasarkan masalah yang berkaitan dengan penyebab retensi urinnya. Pilihannya adalah F

    1. Kateterisasi

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    23/35

    #. 2istostomi suprapubik (trokarJ terbuka"

    *. Pungsi suprapubik (2 ier@e ski, #$11"

    %$ D.'menorr5ea

    1" Dismenore Primer

    a. Psikoterapi

    b. Medikamentosa

    L AnalgetikaF

    yeri ringanF aspirin, asetaminofen, propoksifen.

    yeri beratF prometa@in, oksikodon, butalbital

    L 2ediaan hormonalF progestin, pil kontrasepsi (estrogen rendah dan progesteron tinggi".

    L Antiprostaglandin (-older, #$11".

    #" Dismenore 2ekunder

    Pengobatan terutama ditujukan mencari dan menghilangkan penyebabnya, di samping

    pemberian obat%obat bersifat simtomatik (-older, #$11".

    )$ En(ometr&o'&'

    Penanganan endometriosis di bagi menjadi # jenis terapi yaitu terapi medik dan terapi

    pembedahan.

    1. 5erapi medik diindikasikan kepada pasien yang ingin mempertahankan kesuburannya

    atau yang gejala ringan

    #. 5erapi pembedahan dapat dilaksanakan dengan laparoskopi untuk mengangkat kista%

    kista, melepaskan adhesi , dan melenyapkan implantasi dengan sinar laser

    atau ele&tro&auter .

    5ujuan pembedahan untuk mengembalikan kesuburan dan menghilangkan gejala

    (9idjanarko, #$$ ". 5erapi bedah konser atif dilakukan pada kasus infertilitas, penyakit

    berat dengan perlekatan hebat, usia tua. 5erapi bedah konser atif antara lain meliputi

    pelepasan perlekatan, merusak jaringan endometriotik, dan rekonstruksi anatomis sebaik

    mungkin (9idjanarko, #$$ ".

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    24/35

    5$ A3'e' T/3o # ar&an

    a. 8uriga A5/ utuh tanpa gejala

    L Antibotika dengan masih dipertimbangkan pemakaian golongan F doksiklin #B = 1$$ mg =

    hari selama 1 minggu atau ampisilin & B )$$ mg = hari, selama 1 minggu.

    L Penga asan lanjut, bila masa tak mengecil dalam 1& hari atau mungkin membesar adalah

    indikasi untuk penanganan lebih lanjut dengan kemungkinan untuk laparatomi

    b. A5/ utuh dengan gejala F

    L Masuk rumah sakit, tirah baring posisi ;semi fo ler

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    25/35

    rendah disarankan selama serangan akut di erticulitis sehingga dapat mengurangi jumlah yang

    dikeluarkan melalui kolon yang dapat memperparah di erticulitis. Pada di erticulitis berat

    dengan demam tinggi dan nyeri, pasien dira at inap dan diberi antibiotic intra ena.

    /perasi dilakukan padaF

    • Pasien dengan obstruksi usus persisten dan abses yang tidak berespon pada antibiotic.

    /perasi biasanya dilakukan dengan drainase pus dan reseksi segmen kolon yang

    mengandung di ertkulum, biasanya kolon sigmoid.

    • Pendarahan di ertikulum persisten.

    • Komplikasi di ertikulum pada kandung kemih, seperti infeksi saluran kemih berulang

    dan keluarnya gas usus selama urinasi.

    • Pasien dengan serangan di erticulitis berulang yang sering dan menyebabkan

    penggunaan berbagai antibiotic, kebutuhan ra at inap, dan cuti bekerja.

    /perasi dapat dilakukan dengan menggunakan laparoskopi untuk membatasi nyeri post operasi

    dan aktu penyembuhan.

    -$ Kole'&'t&t&'

    Kolesistitis akut dapat sembuh sendiri, namun pasien kolesistitis perlu ra at inap dan

    pemberian antibiotic untuk mencegah infeksi. 0ntake oral dihentikan dan diberikan cairan

    intra ena untuk mengistirahatkan pencernaan. Di samping itu, dapat diberikan obat%obatanuntuk mengatasi nyeri abdomen hebat. 2ebagian besar pasien kolesistitis memerlukan

    kolesistektomi. Karena kandung empedu bukan organ esensial, pasien masih dapat hidup

    normal setelah kolesistektomi.

    k$ Hepat&t&' Ak/t

    0nfeksi irus hepatitis A akan mengalami penyembuhan sendiri apabila tubuh cukup kuat

    sehingga pengobatan hanya untuk mengurangi keluhan yang ada, disertai pemberian itamin

    dan istirahat yang cukup. 0nfeksi irus hepatitis pada de asa sehat ' akan mengalami

    perbaikan, tetapi apabila infeksi berlanjut dan menjadi kronis pemberian analog nukleosida

    (lami udin" dapat memberikan hasil yang baik. 0nfeksi irus hepatitis 8 jarang mengalami

    penyembuhan spontan, sehingga diperlukan pemberian anti irus dengan interferon

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    26/35

    monoterapi memberikan hasil yang baik hingga :$'. Pera atan di rumah sakit atau dengan

    isolasi diperlukan apabila penderita mengalami komplikasi dari hepatitis ini.

    Ter a p& ' / p or t &% ( & l ak / ka n ( e n) a n p e m3 a ta ' a n a k t & & ta ' = p e m3 e r &a n

    m a ka n a n t e r /t a m a 5 a r /' 4 / k/ p k a lo r & $ H & n ( ar & o 3 at 5 e p at o t ok ' & k

    ' epe r t & p a ra ' e t amo l= &n5= r&%am p &'& n $

    Tera p& m e (&kamen to ' a :

    • ?rsedeoksikolikasid (?D8A"

    • /bat anti irus F interferon, lami udin, riba irin.

    • Prednison khusus untuk H-A bentuk kolestatik.

    • Kolestasis berkepanjangan diberi itamin larut dalam lemak dan terapi simptomatis untuk

    menghilangkan rasa gatal yaitu kolestiramin.

    • -epatitis fulminan dira at intensif.

    l$ !ne/mon&a lo3/' 3awa5

    Penderita yang tidak dira at di 72F

    • 0stirahat ditempat tidur, bila panas tinggi di kompres

    • Minum banyak

    • /bat%obat penurunan panas, mukolitik, ekspektoran

    • Antibiotika

    Penderita yang dira at di 7umah 2akit, penanganannya di bagi # F

    Penatala&sanaan mum

    • Pemberian /ksigen

    • Pemasangan infuse untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit

    • Mukolitik dan ekspektoran, bila perlu dilakukan pembersihan jalan nafas

    • /bat penurunan panas hanya diberikan bila suhu &$$8, takikardi atau kelainan jantung.

    • ila nyeri pleura hebat dapat diberikan obat anti nyeri.

    Pengobatan ausal

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    27/35

    Dalam pemberian antibiotika pada penderita pneumonia sebaiknya berdasarkan

    mikroorganisme

    dan hasil uji kepekaannya, akan tetapi beberapa hal perlu diperhatikan F

    • Penyakit yang disertai panas tinggi untuk penyelamatan nya a dipertimbangkan pemberian

    antibiotika alaupun kuman belum dapat diisolasi.

    • Kuman pathogen yang berhasil diisolasi belum tentu sebagai penyebab sakit, oleh karena

    itu diputuskan pemberian antibiotika secara empiric. Pe arnaan gram sebaiknya dilakukan.

    • Perlu diketahui ri ayat antibiotika sebelumnya pada penderita.

    Pengobatan a al biasanya adalah antibiotic, yang cukup manjur mengatasi pneumonia oleh

    bakteri., mikoplasma, dan beberapa kasus ricketsia. Kebanyakan pasien juga bisa diobati di

    rumah. 2elain antibiotika, pasien juga akan mendapat pengobatan tambahan berupa pengaturan

    pola makan dan oksigen untuk meningkatkan jumlah oksigen dalam darah. Pada pasien yang

    berusia pertengahan, diperlukan istirahat lebih panjang untuk mengembalikan kondisi tubuh.

    amun, mereka yang sudah sembuh dari pneumonia mikoplasma akan letih lesu dalam aktu

    yang panjang.

    m$ ,a'troenter&t&'

    4astroenteritis terjadi secara akut dan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa membutuhkan

    terapi farmakologi.5erapi objektif adalah mengganti kehilangan cairan dan elektrolit.7ehidrasi oral pada anak lebih dipilih dengan dehidrasi ringan sampai sedang.

    Metoclopramide dan ondansentron dapat sangat berguna pada anak

    1. 7ehidrasi

    5erapi primer gastroenteritis pada anak dan de asa adalah rehidrasi yaitu mengganti

    kehilangan air dan elektrolit. -al ini dapat dicapai dengan terapi rehidrasi oral (oral

    rehydration terapi=/75", tetapi pemberian intra ena diperlukan jika terdapat penurunan

    kesadaran atau terdapat gangguan motilitas dari traktus gastrointestinal. #1,## 5erapi rehidrasi

    dengan karbohidrat kompleks yang terbuat dari gandum atau beras bisa lebih dibanding

    dengan karbohidrat sederhana.Minuman bergula seperti softdrink dan jus buah tidak

    direkomendasikan pada anak kurang dari ) tahun karena dapat memperparah diare.Air putih

    dapat digunakan apabila rehidrasi dengan karbohidrat sederhana tidak tersedia.

    1. Medikasi

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    28/35

    #. Antiemetics*. Antibiotics&. Antimotility agents). Antispasmotics

    n$ I'kem& Inte't&nal

    erbagai pendekatan terapi tersedia untuk iskemi usus berdasar pada ketajaman dan luasnya

    penyakit. Adanya tanda%tanda peritoneal perlu dilakukan eksplorasi bedah, di mana infark

    usus mungkin telah terjadi. 7eseksi usus infark serta embolectomy dapat dicapai selama

    proses ini. Dengan tidak adanya tanda%tanda peritoneal, embolectomy bedah masih dianggap

    sebagai standar pera atan. amun, pendekatan radiologi inter ensi telah efektif digunakan.

    0nfus 0ntra%arteri agen trombolitik seperti streptokinase, urokinase atau akti ator plasminogen

    jaringan rekombinan telah terbukti efektif bila digunakan dalam aktu 1# jam onset gejala.Gmbolectomy bedah berpantang mendukung pendekatan yang kurang in asif mungkin tepat

    pada pasien dengan risiko operasi yang cukup. Dalam non%oklusif iskemia mesenterika, infus

    dari asodilator intra%arteri, seperti papa erine ke dalam arteri mesenterika superior mungkin

    semua yang diperlukan untuk membalikkan asokonstriksi dan mencegah infark usus.

    Pada pasien dengan trombosis ena mesenterika, pencarian keadaan yang mendasari

    hiperkoagulasi penting untuk mencegah rekuren penyakit. Kehadiran tanda%tanda peritoneal

    harus segera dilakukan eksplorasi bedah. Pada pasien asimptomatik, antikoagulan dapat

    diberikan *%! bulan dengan e aluasi berulang. eberapa studi menunjukkan bah a pemberian

    heparin diikuti arfarin meningkatkan sur i al. Pasien dengan kondisi medis tertentu seperti

    kelainan pembekuan dan atrial fibrilasi memerlukan antukoagulan seumur hidup.

    7e askularisasi menunjukkan perbaikan gejala jangka panjang sampai !' pada pasien

    dengan iskemi mesenterika kronis yang dapat dilakukan operasi. ypass graft terdokumentasi

    dengan harapan hidup ) tahun :+'. Dekade sebelumnya, percutaneous transluminal

    mesenteric angioplasty dengan atau tanpa stent merupakan alternatif terapi untuk pasien yang

    telah diseleksi. Penelitian sebelumnya menunjukkan angiopasty memberikan hasil yang samadengan bypass dan embolektomy pada sedikit pasien. Alternatif ini digunakan pada pasien

    dengan risiko tinggi re askularisasi.

    eberapa indikasi kolitis iskemi perlu dimanajemen (Kotak *". Pada banyak kasus, iskemi

    membaik saat hipoperfusi yang mendasarinya juga membaik. anyak pasien membutuhkan

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    29/35

    istirahat usus dan pera atan pendukung.Antibiotik profilaksis sering diberikan tapi

    keuntungannya belum bisa dibuktikan. Kolitis iskemik fulminant terjadi dengan gangrene atau

    perforasi jarang terjadi dan membutuhkan eksplorasi segera. Pada beberapa kasus, kolitis

    iskemik tidak sepenuhnya membaik dan dapat berkembang menjadi striktur kolitis segmental

    kronis. 3ika gejala menetap lebih dari #%* minggu, merupakan indikasi untuk kolektomy

    segmental. 3ika striktur iskemi asimptomatik, obser asi dikerjakan dengan beberapa keadaan

    membaik dalam 1#%#& bulan.

    o$ Ane/r.'m Aorta

    Pengobatan aneurisma tergantung kepada ukurannya. 3ika lebarnya kurang dari ) cm, jarang

    pecahJ tetapi jika lebih lebar dari ! cm, sering pecah. Karena itu pada aneurisma yang lebih

    lebar dari ) cm, dilakukan pembedahan. Pada pembedahan dimasukkan pencangkokan sintetik untuk memperbaiki aneurisma (4reenhalgh, #$$+".

    p$ Kol&k Renal

    2ebagian besar batu kecil berlalu spontan dan hanya manajemen nyeri diperlukan. Diklofenak

    dan antispasmodics seperti butil bromida hiosin dapat digunakan. 5api dokter tidak harus

    memberikan morfin untuk meringankan rasa sakit, karena itu menimbulkan tekanan ureter dan

    memperburuk kondisi. iasanya tidak ada posisi antalgic untuk pasien (berbaring pada sisi

    non%sakit dan menerapkan botol panas atau handuk untuk daerah yang terkena dapat

    membantu". 3ika rasa sakit tidak terlalu intens, rilis lebih cepat dari batu dapat dicapai dengan

    berjalan kaki. atu yang lebih besar mungkin memerlukan inter ensi bedah untuk

    pengangkatan mereka, seperti perkutan nephrolithotomy.

    >$ !ankreat&t&' Ak/t

    Pengobatan untuk pancreatitis akut tergantung dari kondisinya, apakah ringan tanpa

    komplikasi atau parah dengan resiko komplikasi serius. Pan&reatitis a&ut ringan

    5ujuan utama dalam pengobatan pancreatitis akut ringan adalah untuk mendukung fungsi

    tubuh selama pancreas berada dalam masa pemulihan. Dukungan ini ada dalam tiga bentuk F

    L Penghilang nyeri. Karena pancreatitis akut ringan dapat menimbulkan nyeri sedang hingga

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    30/35

    berat, penghilang nyeri yang kuat digunakan untuk mengobati gejala tersebut. Mungkin juga

    dibutuhkan obat untuk mengontrol mual dan muntah.

    L 4i@i. ?ntuk mengistirahatkan pancreas, gi@i diberikan melalui selang makan

    L 8airan intra ena. Karena tubuh dapat mengalami dehidrasi selama pancreatitis akut, cairan

    dimasukkan melalui selang yang dihubungkan dengan ena.

    3ika tidak ada komplikasi, pankreatitis akut membaik dalam beberapa hari (nhs, #$11".

    Kebanyakan pasien yang menderita pancreatitis akut ringan akan siap meninggalkan rumah

    sakit dalam )%: hari (nih, #$$+".

    Pan&reatitis a&ut berat

    Pada kasus pancreatitis akut berat, peradangan jaringan pancreas sangat parah sehingga

    beberapa diantaranya mengalami mati=nekrosis. ekrosis jaringan sangat berbahaya karena jaringan yang mati merupakan lahan yang baik utnuk infeksi bakteri yang dapat menyebar ke

    dalam darah (sepsis" dan bagian loain dari tubuh sehingga menyebabkan kegagalan berbagai

    macam organ.

    -al lain yang membahayakan dari pancreatitis akut berat adalah hilangnya cairan yang

    banyak dari tubuh yang akan mengurangi jumlah darah dalam tubuh (syok hipo olumik".

    2yok hipo olumik dapat mengancam ji a karena tubuh membutuhkan darah kaya oksigen

    untuk bertahan. ?ntuk mengatasinya maka perlu dimasukkan dalam 08?. Penyuntikan

    antibiotic digunakan untuk menghindari jaringan yang mati dari infeksi.

    8airan intra ena digunakan untuk mengganti kehilangan cairan dan mencegah syok

    hipo olumik. Peralatan pernafasan digunakan untuk menilai pernafasan dan selang makanan

    digunakan untuk nutrisi tubuh. Pembedahan mungkin dibutuhkan untuk mengambil jaringan

    mati dari pancreas. Pasien tinggal di 08? sampai resiko infeksi, kegagalan organ dan syok

    hipo olumik sudah teratasi. -al ini bisa membutuhkan 1& hari ra at inap atau bisa lebih jika

    pancreatitis akut memberat.

    -engobati penyebab utama

    Penting untuk mengobati penyebab utama sehingga tidak jatuh pada kondisi yang lebih berat.

    3ika batu empedu bertanggungja ab terhadap terjadinya penyakit, perlu dirujuk untuk

    pembedahan mengambil batu empedu. Perlu juga saran untuk mengonsumsi makanan rendah

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    31/35

    lemak untuk mengurangi jumlah kolesterol dalam darah dan mengurangi resiko untuk

    terbentuknya batu empedu (nhs, #$11".. 2elain itu perlu disarankan untuk tidak merokok dan

    minum%minuman keras (nih, #$$+".

    r$ ,a'tr&t&'

    /bat%obatan yang mengura ngi jumlah asam lambung dapat mengurangi gejala dari gastritis dan

    membantu penyembuhan permukaan lambung. /bat%obatan tersebut adalah (3ones, #$1$" F

    L Antasid, seperti Alka%2elt@er, MaaloB, Mylanta, 7olaids dan 7io%pan. anyak merk dipasaran

    menggunakan kombinasi yang berbeda dari * dasar garam Lmagnesium, kalsium dan

    aluminium% dengan hidroksida atau ion bikarbonat untuk menetralkan asam di lambung. /bat%

    obatan ini dapat menimbulkan efek samping seperti diare atau konstipasi.

    L Penghambat -istamin # (-#", seperti famotidine (pepcid ac" dan ranitidine (@antac :)".Penghambat -# emnurunkan produksi asam.

    L Penghambat pompa proton (PP0s", seperti omepra@ole (prilosec, @egerid", lansopra@oloe

    (pre acid", pantopra@ole (protoniB", rabepra@ole (acipheB", esomepra@ole (neBium" dan

    deBlansopra@ole (kapideB". PP0s meneurunkan produksi asam lebih efektif dibanding

    penghambat -#.

    Pengukuran atau pengobatan tambahan mungkin dibutuhkan tergantung dari penyebab

    gastritis. 2ebagai contoh, jika gastritis disebabkan penggunaan 2A0D jangka panjang, dokter

    mungkin menyarankan pasien untuk menghentikan konsumsi 2A0D, menurunkan dosis

    2A0D atau mengganti kepada obat penghilang nyeri yang lain. PP0s digunakan untuk

    mencegah stress lambung pada pasien dengan sakit berat (3ones, #$1$".

    Mengobati infeksi .# pylori merupakan hal yang penting, alaupun orang tersebut tidak

    menunjukkan gejala dari infeksi. 0nfeksi .# pylori yang tidak diobati dapat menyebabkan

    terjadinya kanker atau ulkus pada lambung dan usus kecil. Pengobatan yang paling sering

    adalah terapi yang mengkobinasikan PP0 dan dua antibiotic Lbiasanya amoBicillin dan

    clarithromycin% untuk membunuh bakteri. Pengobatan dapat termasuk bismuth subsalicylate

    (pepto%bismol" untuk membunuh bakteri (3ones, #$1$".

    2etelah pengobatan, dokter akan menggunakan pernafasan atau feses untuk meyakinkan bah a

    sudah tidak ada infeksi .# pylori . Mengobati infeksi dapat diharapkan untuk menyembuhkan

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    32/35

    gastritis dan untuk menurunkan resiko penyakit yang berhubungan dengan gastritis seperti

    ulkus peptikum, kanker lambung dan limfoma (3ones, #$1$".

    '$ #3'tr/k'& U'/' Be'ar

    Pasien dengan sumbatan usus diobati di rumah sakit. 2elang nasogastrik dimasukkan le at

    hidung hingga lambung untuk membantu mengeluarkan kelebihan udara pada lambung dan

    usus. Pasien akan diberikan cairan intra ena karena tidak diperbolehkan makan atau minum

    (-ar ard, #$1$".

    2umbatan usus total membutuhkan operasi untuk membetulkan dan menghilangkan penyebab

    sumbatan (tumor, perlengketan striktur" atau mengencangkan bagian usus yang berisiko untuk terjadi ol ulus kembali. Pada operasi ini, bagian usus yang rusak atau mati juga dipotong

    (-ar ard, #$1$". /perasi segera dalam 1# L #& jam, emergensi jika cecum kaku atau diameter

    usus lebih dari + cm. Pasang selang flatus=beri barium enema untuk mengatasi ol ulus

    sigmoid (4anfyd, #$$ ".

    iasanya dokter akan menunggu sambil melihat perkembangan dari sumbatan usus sebelum

    melakukan operasi. 2ebagian pasien mungkin mebutuhkan operasi untuk menghilangkan

    penyebab sumbatan dan mencegah sumbatan selanjutnya, tapi tidak semua pasien

    membutuhkan operasi (-ar ard, #$1$".

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    33/35

    DA*TAR !USTAKA

    Andersson P, K itting 3P, Dru efors PJ / phytobe0oar in the acute abdomen . Am 3

    re er 3, 4olden 45, -itch D8, et alF /bdominal pain1 /n analysis of 2,333 consecutive cases

    in a niversity .ospital emergency room . Am 3 2urg 1*1F#1 %##*, 1 .

    uschard K, Kjaeldgaard AF 'nvestigation and analysis of the position, fixation, length, and

    embryology of the vermiform appendix . Acta 8hir 2cand 1* F# *%# +, 1 *.8ordell 9-, Keene KK, 4iles K, et alF *he high prevalence of pain in emergency

    medical care . Am 3 Gmerg Med #$F1!)%1! , #$$#.

    8ornbluth A, 2achar D , 2alomon P. 1 +. rohn’s disease . Sleisenger 4 Fordtran’s

    +astrointestinal and 5iver !isease1 Pathophysiology, !iagnosis, and -anagement . Hol #. !th.

    Philadelphia, PaF 9 2aunders 8o.

    8raig, et al. #$11. /ppendicitis *reatment and -anagement . Gmedicine.medscape.com.

    DC-aens 4, aert , an Assche 4, et al. #$$+. 6arly combined immunosuppression or

    conventional management in patients ith ne ly diagnosed rohn’s disease1 an open

    randomised trial ( httpF== .ncbi..nlm.nih.go =pubmed=1+# )$#*, diakses pada tanggal #) 3uni

    #$11"

    Diethelm A4, 2tanley 73, 7obbin M6F 5he acute abdomen. 'n 2abiston D8 (ed"F *extboo& of Surgery1 *he 7iological 7asis of -odern Surgical Practice, 28th ed . Philadelphia, 9 2aunders,

    1 :, pp +#)%+&!.

    Dombal 5, Margulies M. 1 !. /cute /bdominal Pain . 4ut.bmj.com

    http://www.ncbi/http://www.ncbi/

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    34/35

    4raff 64, 7obinson DF /bdominal pain and emergency department evaluation . Gmerg Med 8lin

    orth Am 1 F1#*%1*!, #$$1.

    4ray 29, 2kandalakis 3GF Gmbryology for 2urgeonsF *he 6mbryological 7asis for the

    *reatment of ongenital !efects . Philadelphia, 9 2aunders, 1 :".

    -older, Andre. #$11. !ysmenorrhea in 6mergency -edicine

    (httpF==emedicine.medscape.com=article=: )!::, diakses pada tanggal #: 3uni #$11.

    Ka anagh 2J *he acute abdomen 9 assessment, diagnosis and pitfalls . ?K MP2 8asebook #$$&

    ebJ1#(1"F11%1:.

    Miettinen, et al. 1 !. /cute /bdominal Pain in /dults .httpF== .ncbi.nlm.nih.go =pubmed=

    +:* #!

    Mudgil, 2hikha. #$$ . *ubo :varian /bscess (httpF==emedicine.medscape.com=article= &$&)*:%

    o er ie , diakses pada tanggal #+ 3uni #$11"

    Panes 3, 4omollon , 5aBonera 8, et al. #$$:. rohn’s disease1 a revie of current treatment

    ith a focus on biologics (httpF== .ncbi.nlm.nih.go =pubmed=1+$*&)+ , diakses pada tanggal

    #) 3uni #$11"

    7eed 46, 0bebuogu ? , 5hornton 39,J /n unrecogni0ed cause of acute abdomen in peripartum

    cardiomyopathy . 2outh Med 3. #$$+ AprJ1$1(&"F&&:%+.

    2jamsuhidajat, et al. #$$). 7u&u /;ar 'lmu 7edah 6disi < . 3akarta F G48

    2urg. #$$ ebJ1 :(#"Fe#1%#. Gpub #$$+ 2ep 11. NabstractO

    2 ier@e ski, 2tanley 3. #$11. /cute rinary Retention

    http://emedicine.medscape.com/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/%208739926http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/%208739926http://emedicine.medscape.com/article/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18034589http://www.healthcommunities.com/common/advisors/sswierzewski.shtmlhttp://emedicine.medscape.com/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/%208739926http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/%208739926http://emedicine.medscape.com/article/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18034589http://www.healthcommunities.com/common/advisors/sswierzewski.shtml

  • 8/17/2019 KGD Akut Abdomen

    35/35

    (httpF== .healthcommunities.com= acute%urinary%retention=o er ie %of%acute%urinary%

    retention.shtml, diakses pada tanggal #: 3uni #$11"

    5essy, Agus dkk. #$$*. Sistitis . uku Ajar 0lmu Penyakit Dalam. 3akarta F alai Penerbit K?0.

    5horeson 7, 8ullen 33.#$$:. Pathophysiology of inflammatory bo el disease1 an

    overvie (httpF== .ncbi.nlm.nih.go =pubmed=1:)!$&1* , diakses pada tanggal #) 3uni #$11".

    5ierney 6M. #$$1. rohn’s disease . urrent -edical !iagnosis and *reatment . &$th ed. e

    ork, F Mc4ra %-ill Professional Publishing.

    9idjarnako, . #$$ . 6ndometriosis . (httpF==obfkumj.blogspot.com= Gndometriosis.html, diakses pada tanggal #: 3uni #$11"

    http://www.healthcommunities.com/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17560413http://obfkumj.blogspot.com/http://www.healthcommunities.com/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17560413http://obfkumj.blogspot.com/