Top Banner
KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon) DI TAMBAK KABUPATEN BREBES, JAWA TENGAH Rezki Antoni Suhaimi, Hasnawi, dan Erna Ratnawati Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau Jl. Makmur Dg. Sitakka No. 129, Maros 90512, Sulawesi Selatan E-mail: [email protected] (Naskah diterima: 6 Maret 2013; Disetujui publikasi: 3 September 2013) ABSTRAK Wilayah Kabupaten Brebes terletak di bagian paling Barat dari Provinsi Jawa Tengah dengan batas sebelah Utara Laut Jawa, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Banyumas dan sebelah Barat dengan Wilayah Cirebon. Evaluasi kesesuaian lahan sangat penting dilakukan karena lahan memiliki sifat fisik, sosial, ekonomi, dan geografi yang bervariasi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik lahan sebagai upaya untuk menentukan kesesuaian dan pengelolaan lahan untuk budidaya udang windu di tambak Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Faktor yang dipertimbangkan dalam mengetahui karakteristik lahan adalah: topografi dan elevasi, tanah, hidrologi, dan iklim. Analisis spasial dalam sistem informasi geografis (SIG) digunakan untuk menentukan kesesuaian lahan budidaya udang. Hasil evaluasi kesesuaian lahan yang dilakukan di dalam penelitian ini merupakan kesesuaian aktual atau kesesuaian lahan pada saat dilaksanakan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil analisis kesesuaian lahan tambak di Kabupaten Brebes, didapat nilai kesesuaian untuk budidaya udang windu, sangat sesuai (S1) seluas 134,7 ha; cukup sesuai (S2) seluas 4.290,05 ha; sesuai bersyarat (S3) seluas 6.414,73 ha; dan tidak sesuai (N) seluas 469,34 ha. KATA KUNCI: kesesuaian lahan, tambak, udang windu, Kabupaten Brebes ABSTRACT: Land suitability aquaculture for tiger prawn (Penaeus monodon) brackishwater pond in Brebes Regency, Central Java. By: Rezki Antoni Suhaimi, Hasnawi, and Erna Ratnawati Brebes district is located in the most western part of Central Java with the Java Sea North boundary, adjacent to the East and Tegal Regency, the South by the Banyumas Regency, and West to the region of Cirebon. Land suitability evaluation is very important because the land has varied of the physical, social, economic, and geography. This research was conducted to determine the characteristics of land in an effort to determine the suitability of land for cultivation and management of tiger shrimp ponds Brebes in Central Java Province. Know the factors considered in land characteristics are: topography and elevation, soil, hydrology, and climate. Spatial Analysis in Geographic Information Systems (GIS) are used for determining suitability for shrimp farming. Results of land suitability evaluation conducted in this study is the actual suitability or appropriateness of the land at the time of the research carried out. The result showed that the analysis of land suitability farms in Bradford County, obtained value suitability for tiger shrimp, very suitable (S1) area of 134.7 Kesesuaian lahan untuk budidaya udang windu di tambak ..... (Rezki Antoni Suhaimi) 465
12

KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA UDANG WINDU …

Nov 13, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA UDANG WINDU …

KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA UDANG WINDU(Penaeus monodon) DI TAMBAK KABUPATEN BREBES, JAWA TENGAH

Rezki Antoni Suhaimi, Hasnawi, dan Erna Ratnawati

Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air PayauJl. Makmur Dg. Sitakka No. 129, Maros 90512, Sulawesi Selatan

E-mail: [email protected]

(Naskah diterima: 6 Maret 2013; Disetujui publikasi: 3 September 2013)

ABSTRAK

Wilayah Kabupaten Brebes terletak di bagian paling Barat dari Provinsi Jawa Tengahdengan batas sebelah Utara Laut Jawa, sebelah Timur berbatasan dengan KabupatenTegal dan Kota Tegal, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Banyumas dansebelah Barat dengan Wilayah Cirebon. Evaluasi kesesuaian lahan sangat pentingdilakukan karena lahan memiliki sifat fisik, sosial, ekonomi, dan geografi yang bervariasi.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik lahan sebagaiupaya untuk menentukan kesesuaian dan pengelolaan lahan untuk budidaya udangwindu di tambak Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Faktor yang dipertimbangkandalam mengetahui karakteristik lahan adalah: topografi dan elevasi, tanah, hidrologi,dan iklim. Analisis spasial dalam sistem informasi geografis (SIG) digunakan untukmenentukan kesesuaian lahan budidaya udang. Hasil evaluasi kesesuaian lahan yangdilakukan di dalam penelitian ini merupakan kesesuaian aktual atau kesesuaian lahanpada saat dilaksanakan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasilanalisis kesesuaian lahan tambak di Kabupaten Brebes, didapat nilai kesesuaian untukbudidaya udang windu, sangat sesuai (S1) seluas 134,7 ha; cukup sesuai (S2) seluas4.290,05 ha; sesuai bersyarat (S3) seluas 6.414,73 ha; dan tidak sesuai (N) seluas469,34 ha.

KATA KUNCI: kesesuaian lahan, tambak, udang windu, Kabupaten Brebes

ABSTRACT: Land suitability aquaculture for tiger prawn (Penaeus monodon)brackishwater pond in Brebes Regency, Central Java. By: RezkiAntoni Suhaimi, Hasnawi, and Erna Ratnawati

Brebes district is located in the most western part of Central Java with the Java SeaNorth boundary, adjacent to the East and Tegal Regency, the South by the BanyumasRegency, and West to the region of Cirebon. Land suitability evaluation is veryimportant because the land has varied of the physical, social, economic, andgeography. This research was conducted to determine the characteristics of land inan effort to determine the suitability of land for cultivation and management of tigershrimp ponds Brebes in Central Java Province. Know the factors considered in landcharacteristics are: topography and elevation, soil, hydrology, and climate. SpatialAnalysis in Geographic Information Systems (GIS) are used for determining suitabilityfor shrimp farming. Results of land suitability evaluation conducted in this study isthe actual suitability or appropriateness of the land at the time of the researchcarried out. The result showed that the analysis of land suitability farms in BradfordCounty, obtained value suitability for tiger shrimp, very suitable (S1) area of 134.7

Kesesuaian lahan untuk budidaya udang windu di tambak ..... (Rezki Antoni Suhaimi)

465

Page 2: KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA UDANG WINDU …

PENDAHULUAN

Wilayah Kabupaten Brebes terletak dibagian paling Barat dari Provinsi Jawa Tengahdengan batas sebelah Utara Laut Jawa, sebe-lah Timur dengan Kabupaten Tegal dan KotaTegal, sebelah Selatan dengan KabupatenBanyumas dan sebelah Barat dengan WilayahCirebon. Secara topografis wilayah KabupatenBrebes memiliki potensi daerah pantai yangmeliputi Kecamatan Brebes, KecamatanWanasari, Kecamatan Bulakamba, KecamatanTanjung, dan Kecamatan Losari dengan luaslahan pertambakan 12.748 ha, dan jumlahpembudidaya tambak sebanyak 4.027 orang(Anonim, 2011).

Komoditas yang dibudidayakan di tambakKabupaten Brebes pada umumnya adalah ikanbandeng dan udang. Pada tahun 1990-an,usaha tambak bandeng dan udang adalah pri-madona bagi masyarakat pesisir KabupatenBrebes. Namun, penggunaan racun yang ber-lebihan telah membuat turunnya kualitastambak di Kabupaten Brebes. Sehingga untukselanjutnya budidaya tambak perlu memper-hatikan daya dukung lahan. Pengembangantambak yang melampaui daya dukung ling-kungan, tentunya akan membuat potensitambak tidak akan menghasilkan output yangoptimal, dan jika dibiarkan akan mempengaruhikondisi air dan tanah pertambakan.

Semua jenis komoditas termasuk komodi-tas perikanan budidaya yang berbasis lahanuntuk dapat tumbuh atau hidup dan ber-produksi memerlukan persyaratan-persyaratantertentu, yang dapat berbeda satu sama lain(Mustafa et al., 2011). Dalam kaitannya dengansumberdaya alam, dikenal istilah lahan yangmerupakan suatu lingkungan fisik yang terdiriatas tanah, topografi, hidrologi, vegetasi, daniklim di mana pada batas-batas tertentu mem-pengaruhi kemampuan penggunaan lahan(FAO, 1976).

Evaluasi kesesuaian lahan sangat pentingdilakukan karena lahan memiliki sifat fisik,sosial, ekonomi, dan geografi yang bervariasiatau lahan diciptakan tidak sama (Mustafaet al., 2008). Evaluasi kesesuaian lahan dapat

memprediksi keragaan lahan dalam hal ke-untungan yang diharapkan dari penggunaanlahan dan kendala penggunaan lahan yangproduktif, serta degradasi lingkungan yangdiperkirakan akan terjadi karena pengguna-an lahan. Kesesuaian lahan merupakan suatukunci sukses dalam kegiatan akuakultur yangmempengaruhi kesuksesan dan keberlan-jutannya, serta dapat memecahkan konflikantara berbagai kegiatan dan membuat peng-gunaan lahan lebih rasional (Bojo´rquez-Tapiaet al., 2001; Hossain & Das, 2010; Rodriguez-Gallego et al., 2012).

Sistem informasi geografis (SIG) merupa-kan suatu sistem informasi yang mampumengintegrasikan berbagai data, baik dataspasial maupun nonspasial, melalui berbagaipengolahan. Teknologi SIG dibutuhkan untukmemperbaiki kesesuaian pengolahan wilayahdan sekaligus merupakan bahan masukan bagipengambilan keputusan dalam rangka men-dukung pengembangan wilayah (Puntodewo,2003).

Penelitian ini dilakukan bertujuan untukmenentukan kesesuaian lahan untuk budi-daya udang windu di tambak KabupatenBrebes Provinsi Jawa Tengah, sehingga dapatdijadikan pertimbangan dalam pengelolaanbudidaya berkelanjutan.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli2012. Pengambilan contoh dilakukan dikecamatan yang terletak di pesisir KabupatenBrebes Provinsi Jawa Tengah (Gambar 1).

Sumber data yang digunakan adalah CitraALOS (Advanced Land Observing Satellite)AVNIR-2 (The Advanced Visible and Near Infra-red Radiometer type 2) akuisisi tahun 2010,serta peta administratif dari BAKOSURTANAL(Badan Koordinasi Survai dan Pemetaan Na-sional).

Data primer yang dikumpulkan meliputidata biofisik yaitu: pasang surut, topografidan hidrologi, kondisi tanah, dan kualitas air.Pengukuran pasang surut dilakukan di salahsatu titik pengamatan di lokasi penelitian

ha; quite suitable (S2) area of 4,290.05 ha; corresponding conditional (S3) area of6,414.73 ha; and not suitable (N) covering an area of 469.34 ha.

KEYWORDS: land suitability, brackishwater pond, tiger prawn, BrebesRegency

466

J. Ris. Akuakultur Vol. 8 No. 3 Tahun 2013: 465-477

Page 3: KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA UDANG WINDU …

dengan menggunakan palem atau rambupengamat pasang surut dengan interval satujam. Hasil pengukuran pasang surut dikoreksidengan data pasang surut dari Dinas Hidro-Oseanografi (2012) pada stasiun terdekat.

Penentuan titik-titik pengambilan contohtanah didasarkan pada peta satuan unit.Pengambilan contoh tanah dilakukan padabeberapa titik pada kedalaman 0-0,2 m dan0,5-0,7 m dari permukaan. Peubah kondisitanah yang diukur dengan pH meter langsungdi lapangan adalah pHF dan pHFOX (pH tanahyang diukur di lapangan setelah dioksidasidengan hidrogen peroksida (H2O2) 30%).

Peubah tanah dianalisis di LaboratoriumTanah Balai Penelitian dan PengembanganBudidaya Air Payau (BPPBAP) Maros meliputibahan organik dengan metode Walkley & Black(Sulaeman et al., 2005), dan tekstur denganmetode hidrometer (Agus et al., 2006).

Pengukuran dan pengambilan contoh airdilakukan di sungai, laut, saluran, dan tambak.Pengukuran dan pengambilan contoh air ditambak mengikuti titik pengambilan contohtanah. Peubah kualitas air yang diukur lang-sung di lapangan adalah suhu, salinitas,oksigen terlarut, dan pH dengan mengguna-kan Hydrolab®Minisonde. Contoh air untukanalisis di laboratorium diambil denganmenggunakan Kmerer Water Sampler dandipreservasi mengikuti petunjuk APHA (2005).Peubah kualitas air yang dianalisis di Labo-

ratorium Air BPPBAP di Maros meliputi: NH4,NO3, NO2, SO4, Fe, dan padatan tersuspensitotal mengikuti petunjuk Menon (1973), Par-son et al. (1989), dan APHA (2005). Seluruhtitik-titik pengambilan contoh ditentukan titikkoordinatnya dengan menggunakan globalpositioning system (GPS).

Setelah data terkumpul maka dilakukananalisis spasial, untuk keperluan analisisspasial dilakukan penyusunan basis data(spasial dan atribut). Penyusunan data spasialmelalui proses digitasi, editing, tranformasikoordinat, buffering, overlay dan map compo-sition.

Data atribut disusun untuk memberikaninformasi mengenai kenampakan spasial yangada. Data atribut akan ditampilkan pada ke-nampakan spasial dalam bentuk area ataupolygon. Data yang disusun meliputi dataatribut table yang merupakan info file (textfile) yang memperlihatkan hubungan antar itemyang ada (Prahasta, 2001).

Analisis spasial dilakukan untuk menentu-kan wilayah yang potensial sebagai pengem-bangan lahan untuk budidaya tambak ber-dasarkan kriteria yang telah ditentukan. Padaproses analisis menggunakan program ArcGIS9.3 dengan cara memasukkan setiap peubahdata untuk menghasilkan peta tematik bagisetiap peubah data dan selanjutnya dilakukanproses tumpang tindih. Kriteria yang diguna-kan dalam penentuan kesesuaian lahan untuk

Gambar 1. Peta titik-titik pengambilan contoh di kawasan pertambakan Kabupaten Brebes ProvinsiJawa Tengah

Figure 1. Study area and distribution of sampling points at brackishwater pond region inBrebes Regency Central Java Province

Daerah yang dipetakan

108o48’0’’E 108o51’0’’E 108o54’0’’E 108o57’0’’E 109o0’0’’E 109o3’0’’E 109o6’0’’E

108o48’0’’E 108o51’0’’E 108o54’0’’E 108o57’0’’E 109o0’0’’E 109o3’0’’E 109o6’0’’E

6o 45’

0’’S

6o 48’

0’’S

6o 51’

0’’S

6o 45’

0’’S

6o 48’

0’’S

6o 51’

0’’S

Legenda (Legend):

Pemukiman

Tambak

Sawah

Jalan

Sungai

Laut

BatasKecamatanLokasipengambilansampel

Kesesuaian lahan untuk budidaya udang windu di tambak ..... (Rezki Antoni Suhaimi)

467

Page 4: KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA UDANG WINDU …

budidaya tambak mengacu pada kriteria yangada (Tabel 1).

HASIL DAN BAHASAN

Gambaran Umum Lokasi

Kabupaten Brebes memiliki areal tambakterluas di Jawa Tengah yaitu 12.748 ha, denganjumlah pembudidaya tambak sebanyak 4.027orang (Anonim, 2011). Komoditas yang di-budidayakan pada umumnya adalah ikanbandeng dan udang. Wilayah tambak diKabupaten Brebes sepanjang Pantura meliputilima kecamatan, yaitu Kecamatan Brebes,Wanasari, Bulakamba, Tanjung, dan Losari

(Gambar 1). Jarak terjauh rentang wilayahKabupaten Brebes arah Utara-Selatan sekitar58 km dan jarak terjauh rentang Timur-Baratsekitar 50 km.

Karakteristik Lahan

Topografi

Kemiringan lahan sangat mempengaruhipengelolaan lahan tambak. Lahan yang curamselain memerlukan banyak biaya untuk peng-galian dan perataan tanah untuk pembukaanlahan baru, juga berdampak pada hilangnyalapisan tanah permukaan yang subur pada saatpembuangan air. Oleh karena itu, sangat pen-

Tabel 1. Kriteria kesesuaian lahan untuk budidaya udang windu (Penaeus monodon) di tambakTable 1. Land suitability criteria for tiger prawn (Penaeus monodon) culture in brackishwater

ponds

S1 S2 S3 N

Topografi & hidrologi (Topography & hydrology ):Kemiringan (Slope ) (%) < 1.0 1.0-2.0 2.0-3.0 > 3.0

Pasang surut (Tidal range ) (m) 1.5-2.5 1.0-1.5; 2.5-3.0

0.5-1.03.0-3.5

< 0.5; > 3.5

Kondisi tanah (Soil condit ions):Ketebalan tanah sampai mencapai batuanThickness of the soil to reaches rock (m) > 2.0 1.5-2.0 1.0-1.5 < 1.0

Kedalaman pirit (Depth of pyrite ) (m) > 2.0 1.0-2.0 0.5-1.0 < 0.5Liat (Clay ) (%) 10-20 20-30 30-60 < 10; > 60pHF-pHFOX < 0.5 0.5-1.5 1.5-4.0 > 4.0Karbon organik (Organic carbon ) (%) 1.5-2.5 0.5-1.5 < 0.5; 2.5-8.0 > 8.0

Kualitas air (Water qua lity ):

Kecerahan (Transparency ) (m) 0.30-0.40 0.25-0.30; 0.40-0.50

0.20-0.25; 0.50-0.60

< 0.20; > 0.60

Suhu (Temperature ) (oC) 28-30 20-28; 30-35 12-20; 35-40 < 12; > 40Salinitas (Salinity ) (ppt) 15-25 10-15; 25-32 5-10; 32-40 < 5; > 40

pHF-pHFOX 7.5-8.5 6.0-7.5; 8.5-9.5

4.0-6.0; 9.5-11.0

< 4.0; > 11.0

Amonia (Ammonia ) <0.1 0.1-0.2 0.2-0.3 > 0.3

Iklim (Climate ):Curah hujan tahunan (mm/tahun) Annual rainfall (mm/years)

2,500-3,000 2,000-2,500 3,000-3,500; 1,000-2,000

> 3,500; < 1,000

Bulan kering (Dry month ) (< 60 mm) 1-2 2-3 3-5 < 1; > 5

Kelas (Class)Faktor/Peubah Factor/Variables

Sumber (Source): Mustafa et al. (2007)

468

J. Ris. Akuakultur Vol. 8 No. 3 Tahun 2013: 465-477

Page 5: KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA UDANG WINDU …

ting untuk memilih lahan dengan ciri relieflahan yang datar atau dengan kemiringan ber-kisar 0%-1%.

Pada umumnya di daerah penelitian inimemiliki ciri relief datar yang berkisar 0%-1%,dengan demikian lahan tersebut layak untukdijadikan lahan tambak karena memadainyapasokan air laut dengan energi pasang danpengaliran air tawar. Pasang surut di kawasanpesisir Kabupaten Brebes tergolong sangatrendah yaitu kurang dari 1,0 m (Gambar 2) dankurang mendukung untuk usaha budidayatambak.

Kondisi Tanah

Secara umum, tanah tambak di KabupatenBrebes tergolong tanah aluvial non-sulfatmasam yang dicirikan dengan nilai pHF-pHFOXyang relatif rendah, yaitu 0,9723 (Tabel 2).

Tekstur tanah mempunyai peranan pen-ting dalam menentukan lokasi pertambakan,karena berkaitan erat dengan kualitas tanah.Tanah tidak hanya berfungsi sebagai mediatetapi juga berfungsi sebagai penyedia unsurhara bagi organisme budidaya. Dengan meng-analisis perbandingan antara fraksi-fraksitanah maka dapat diketahui kelas teksturtanah pada suatu lahan untuk pertambakan.Mangunsukardjo (1997) menyatakan bahwa,tekstur tanah adalah salah satu faktor pentingyang mempengaruhi kapasitas tanah untukmenahan air. Porositas rendah menunjukkantanah dapat menahan peresapan air danmenjadi penghalang intrusi air laut secaraberlebihan, hal ini merupakan salah satukriteria pentingnya memilih kesesuaian lahanberdasarkan tekstur. Sebaran frakis liat padatambak Kabupaten Brebes dapat dilihat padaGambar 3.

Tabel 2. Statistik deskriptif kualitas tanah di kawasan pertambakan Kabupaten Brebes ProvinsiJawa Tengah

Table 2. Descriptive statistics of soil quality in brackishwater ponds of Brebes Regency CentralJava Province

Peubah Variables Minimum Maksimum

MaximumRataan

AverageStandar deviasi

S tandard devia t ion

pHF-pHFOX 0.001 5.500 0.972 1.004Karbon organik (Organic carbon ) (%) 0.23 2.33 1.12 0.44Fraksi liat (Clay fraction) (%) 0.01 68.00 35.58 19.61

Gambar 2. Pasang surut di kawasan pesisir Kabupaten Brebes Provinsi Jawa TengahFigure 2. Tidal conditions in coastal area of Brebes Regency Central Java Province

Waktu pengamatan (jam)Observation time (hours)

Ting

gi a

ir W

ate

r hei

ght

(cm

)

80

70

60

50

40

30

20

1035

233

932

631

3

287

274

261

248

235

222

209

196

183

170

157

144

131

118

1059279 30066534027141

0

Kesesuaian lahan untuk budidaya udang windu di tambak ..... (Rezki Antoni Suhaimi)

469

Page 6: KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA UDANG WINDU …

pH tanah merupakan tingkat kemasamanatau kebasaan tanah, dalam hal ini merupa-kan konsentrasi ion hidrogen (H+) efektif ataumerupakan aktivitas ion hidrogen. Tanah yangbersifat asam akan menunjukkan nilai pH < 7dan bersifat basa pH > 7, sedangkan yang ber-sifat netral mempunyai nilai pH = 7. Reaksitanah bagi tambak harus netral atau sedikitlebih tinggi dan tidak berpotensi masam.

Menurut Tarunamulia et al. (2003), lahanpantai yang sangat baik hingga cukup baikuntuk dikembangkan menjadi tambak se-baiknya memiliki selisih nilai pHF dan pHFoxkurang dari 3. Hasil interpolasi sebaran darinilai pHF -pHFox dapat dilihat pada Gambar 4.

Bahan organik dalam tanah adalah sumberutama nitrogen dan fosfor untuk pertumbuhanmakanan alami. Makin tinggi kandungan bahanorganik makin besar kandungan nitrogennya.Namun, kandungan bahan organik yang tinggidapat menurunkan kualitas lingkungan untukbudidaya di tambak (Mustafa et al., 2008).Sebaran karbon organik pada tanah tambakKabupaten Brebes dapat dilihat pada Gambar5.

Kualitas Air

Kondisi kualitas perairan tambak dipenga-ruhi oleh sumber air (laut dan sungai). Jarakdari sumber air tidak hanya berpengaruhterhadap kuantitas air tetapi juga kualitas air.Kualitas air di kawasan pertambakan KabupatenBrebes disajikan pada Tabel 3.

Pengaruh jarak dari sumber air terhadapkondisi air tambak, juga ditentukan olehkemiringan lereng, elevasi, serta perbedaanpasang surut (Mustafa et al., 2008). Sebagainegara tropis, iklim juga turut mempengaruhikondisi kualitas air pada lokasi budidaya. Akantetapi perbedaan kondisi kualitas perairantidak akan terlalu ekstrem walau terjadi per-gantian musim.

Suhu

Suhu air yang layak untuk budidaya udangwindu berkisar antara 26oC dan 32oC dan op-timumnya antara 29oC dan 30oC (Rachmansyahet al., 2010). Lebih lanjut dikatakan bahwa padasuhu 26oC-30oC pertumbuhan udang windurelatif cepat dengan sintasan yang relatiftinggi. Dikatakan bahwa udang windu dapathidup pada suhu 14oC-40oC, tetapi kisaranoptimum untuk pertumbuhannya adalah 26oC-32oC. Di dalam tambak suhu dapat memenga-ruhi aktivitas fotosintesis alga serta kelarutangas-gas yang berada di dalamnya.

Suhu air sangat berpengaruh terhadapsifat fisik, kimia, dan biologi tambak, yangakibatnya mempengaruhi fisiologis kehidupanorganisme budidaya, secara umum laju per-tumbuhan udang akan meningkat sejalandengan kenaikan suhu sampai pada batas-batas tertentu (Irianti, 2004). Secara umumkondisi suhu pada air tambak KabupatenBrebes, masih dalam kondisi yang bisa di-gunakan untuk budidaya udang windu (Tabel3, Gambar 6).

Gambar 3. Peta fraksi liat tanah di kawasan pertambakan Kabupaten Brebes Provinsi Jawa TengahFigure 3. Clay fraction map of soil in brackishwater ponds of Brebes Regency Central Java

Province

Legenda (Legend):

Pemukiman

Jalan

Sawah

Daerah yang dipetakan

108o48’0’’E 108o51’0’’E 108o54’0’’E 108o57’0’’E 109o0’0’’E 109o3’0’’E 109o6’0’’E

108o48’0’’E 108o51’0’’E 108o54’0’’E 108o57’0’’E 109o0’0’’E 109o3’0’’E 109o6’0’’E

6o 45’

0’’S

6o 48’

0’’S

6o 51’

0’’S

6o 45’

0’’S

6o 48’

0’’S

6o 51’

0’’S

Sungai

Laut

BatasKecamatan

Kadar liat (%):68

0

470

J. Ris. Akuakultur Vol. 8 No. 3 Tahun 2013: 465-477

Page 7: KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA UDANG WINDU …

kering, sehingga penguapan yang terjadisangat besar dan tidak sebanding dengan in-put air yang masuk ke tambak. Artinya, sirkulasiair tambak sangat dibutuhkan untuk menjaganilai salinitas tambak tetap pada kondisi yangoptimal untuk budidaya.

Derajat Keasaman (pH)

Batas toleransi organisme akuatik terhadappH bervariasi dan dipengaruhi oleh banyakfaktor, antara lain suhu, oksigen terlarut,alkalinitas, serta jenis dan stadium organisme.

Kisaran pH yang baik untuk udang windu adalah7,5-8,5 dengan optimum 8,0-8,5 (Mustafa etal., 2008). Pengukuran in situ terhadap nilaipH air tambak Kabupaten Brebes menunjukkannilai yang netral dan memung-kinkan untukbudidaya tambak (Tabel 3, Gambar 8).

Amonia (NH3)

Amonia dapat berada dalam bentuk mo-lekul (NH3) atau bentuk ion NH4, di mana NH3lebih beracun daripada NH4 (Poernomo, 1988).NH3 dapat menembus bagian membran sel

Tabel 3. Kisaran parameter kualitas air di kawasan pertambakan Kabupaten Brebes ProvinsiJawa Tengah

Table 3. Range of parameter water quality in brackishwater pond region of Brebes RegencyCentral Java Province

Peubah Variables Minimum Maksimum

MaximumRataan

AverageStandar deviasi

S tandard devia t ion

Suhu (Temperature ) (oC) 24.31 36.25 30.53 2.37Salinitas (Salinity ) (ppt) 14.81 70.74 39.78 12.48Oksigen terlarut D issolved oxygen (mg/L) 1.53 7.62 3.90 1.23

pH 6.24 6.90 8.85 6.46NO3 (mg/L) 0.0177 45.832 0.3674 0.7112NO2 (mg/L) 0.0008 28.134 0.0594 0.3072NH3 (mg/L) 0.0210 16.814 0.2457 0.2442PO4 (mg/L) 0.0001 18.862 0.1678 0.2915

Daerah yang dipetakan

6o 45’

0’’S

6o 48’

0’’S

6o 51’

0’’S

6o 45’

0’’S

6o 48’

0’’S

6o 51’

0’’S

Gambar 6. Peta distribusi spasial suhu air tambak Kabupaten Brebes Provinsi Jawa TengahFigure 6. Spatial distribution map of water temperature in brackishwater pond of Brebes Re-

gency, Central Java Province

Legenda (Legend):

Pemukiman

Tambak

Sawah

Jalan

Sungai

Laut

Suhu (oC):36.25

24.31

108o48’0’’E 108o51’0’’E 108o54’0’’E 108o57’0’’E 109o0’0’’E 109o3’0’’E 109o6’0’’E

108o48’0’’E 108o51’0’’E 108o54’0’’E 108o57’0’’E 109o0’0’’E 109o3’0’’E 109o6’0’’E

472

J. Ris. Akuakultur Vol. 8 No. 3 Tahun 2013: 465-477

Page 8: KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA UDANG WINDU …

lebih cepat daripada NH4. Kandungan NH30,05-0,20 mg/L sudah menghambat pertum-buhan organisme akuatik pada umumnya.Kandungan NH3 air tambak di KabupatenBrebes tidak terdeteksi berkisar sampai 1,6814mg/L dengan rata-rata 0,2457 mg/L (Tabel 3,Gambar 9). Chanratchakool et al. (1995)menyatakan bahwa kandungan amonia yangdiperkenankan untuk budidaya udang winduadalah kurang dari 0,1 mg/L.

Curah Hujan

Kondisi rata-rata cuaca pada periode yangpanjang dikenal dengan iklim. Unsur iklim yangpenting untuk budidaya tambak adalah curahhujan. Curah hujan antara 2.000-3.000 mm/tahun dengan bulan kering 2-3 bulan cukupbaik digunakan untuk tambak (Mustafa et al.,2011) (Gambar 10).

Persiapan tambak adalah salah satu ke-giatan yang harus dilakukan sebelum dilaku-

Daerah yang dipetakan

6o 45’

0’’S

6o 48’

0’’S

6o 51’

0’’S

6o 45’

0’’S

6o 48’

0’’S

6o 51’

0’’S

Legenda (Legend):

Pemukiman

Tambak

Sawah

Jalan

Sungai

Laut

Salinitas (0/oo):70.74

14.81

108o48’0’’E 108o51’0’’E 108o54’0’’E 108o57’0’’E 109o0’0’’E 109o3’0’’E 109o6’0’’E

Gambar 7. Peta distribusi spasial salinitas air tambak Kabupaten Brebes Provinsi Jawa TengahFigure 7. Spatial distribution map of water salinity pond of Brebes Regency Central Java Pro-

vince

108o48’0’’E 108o51’0’’E 108o54’0’’E 108o57’0’’E 109o0’0’’E 109o3’0’’E 109o6’0’’E

Daerah yang dipetakan

6o 45’

0’’S

6o 48’

0’’S

6o 51’

0’’S

6o 45’

0’’S

6o 48’

0’’S

6o 51’

0’’S

Legenda (Legend):

Pemukiman

Tambak

Sawah

Jalan

Sungai

Laut

pH:9.59

6.24

108o48’0’’E 108o51’0’’E 108o54’0’’E 108o57’0’’E 109o0’0’’E 109o3’0’’E 109o6’0’’E

Gambar 8. Peta distribusi spasial pH air tambak Kabupaten Brebes Provinsi Jawa TengahFigure 8. Spatial distribution map of water pH in brackishwater ponds of Brebes Regency

Central Java Province

108o48’0’’E 108o51’0’’E 108o54’0’’E 108o57’0’’E 109o0’0’’E 109o3’0’’E 109o6’0’’E

Kesesuaian lahan untuk budidaya udang windu di tambak ..... (Rezki Antoni Suhaimi)

473

Page 9: KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA UDANG WINDU …

kan penebaran. Pada saat persiapan tambakdilakukan pengeringan tambak dengan tujuanuntuk memperbaiki sifat fisik tanah, mening-katkan mineralisasi bahan organik dan meng-hilangkan bahan-bahan beracun berupahidrogen sulfida, amonia, dan metan. Olehkarena itu, diperlukan adanya bulan-bulankering tertentu pada setiap tahun.

Evaluasi Kesesuaian Lahan

Berdasarkan hasil analisis dengan meng-gunakan perangkat lunak sistem informasi

geografis (SIG) menghasilkan peta kesesuai-an lahan tambak. Penentuan kategori ke-sesuaian diperoleh melalui penjumlahanterhadap nilai dari semua parameter untukmendapatkan skor akhir sehingga diperolehnilai kisaran antar kelas. Hasil perhitungankesesuaian lahan untuk peruntukan kategorikesesuaian ditentukan berdasarkan kisaranatau interval kelas di mana kriteria tingkatkesesuaian dibagi atas empat kelas yaitu: kelasS1: Sangat sesuai (Highly suitable), kelas S2:Cukup sesuai (Moderately suitable), kelas S3:

Gambar 10. Grafik curah hujan bulanan di Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengahtahun 2010

Figure 10. Graph of monthly rainfall in Brebes Regency Central Java Province on 2010

Legenda (Legend):

Pemukiman

Jalan

Sawah

Daerah yang dipetakan

108o48’0’’E 108o51’0’’E 108o54’0’’E 108o57’0’’E 109o0’0’’E 109o3’0’’E 109o6’0’’E

6o 45’

0’’S

6o 48’

0’’S

6o 51’

0’’S

6o 45’

0’’S

6o 48’

0’’S

6o 51’

0’’S

Sungai

Laut

BatasKecamatan

NH3 (mg/L):1.6814

0.0001

Gambar 9. Peta distribusi spasial amonia (NH3) air tambak pertambakan Kabupaten Brebes ProvinsiJawa Tengah

Figure 9. Spatial distribution map of water ammonia (NH3) in brackishwater ponds of Brebes

Regency Central Java Province

108o48’0’’E 108o51’0’’E 108o54’0’’E 108o57’0’’E 109o0’0’’E 109o3’0’’E 109o6’0’’E

Cura

h hu

jan

Rain

fall

(mm

)

Bulan (Month)Jan.

0

500450400350300250200

Feb. Mar. Apr. Mei Juni Juli Agt. Sep. Okt. Nov. Des.

150100

50

474

J. Ris. Akuakultur Vol. 8 No. 3 Tahun 2013: 465-477

Page 10: KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA UDANG WINDU …

Sesuai bersyarat (Marginally suitable), dankelas N: Tidak sesuai (Not suitable). Evaluasikelas kesesuaian didasari pada petunjuk DKP(2002) yaitu S1 (85%-100%), S2 (75%-84%), S3(65%-74%) dan N (< 65%).

Hasil evaluasi kesesuaian lahan yang di-lakukan di dalam penelitian ini merupakankesesuaian aktual atau kesesuaian lahan padasaat ini, di mana kelas kesesuaian lahan yangdihasilkan hanya didasarkan pada data yangtersedia, belum mempertimbangkan aspeksosial, ekonomi, finansial, dan aspek lainnya.

Dari hasil analisis kesesuaian lahan tam-bak di Kabupaten Brebes, didapat nilai kese-suaian untuk budidaya udang windu, sangatsesuai (S1) seluas 134,70 ha; cukup sesuai(S2) seluas 4.290,05 ha; sesuai bersyarat (S3)seluas 6.414,73 ha; dan tidak sesuai (N) seluas469,34 ha (Gambar 11). Daerah yang tergo-long sangat sesuai dapat dilakukan budidayaudang dengan teknologi semi-intensif danintensif, daerah yang tergolong cukup sesuaidapat dilakukan budidaya udang denganteknologi tradisional dan tradisional plusmaupun budidaya ikan bandeng, sedangkanyang tergolong kurang sesuai dapat dilakukanpolikultur ikan bandeng dan rumput laut.

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil analisis kesesuaian lahan tambak diKabupaten Brebes, didapat nilai kesesuaian

untuk budidaya udang windu, sangat sesuai(S1) seluas 134,70 ha; cukup sesuai (S2) seluas4.290,05 ha; sesuai bersyarat (S3) seluas6.414,73 ha; dan tidak sesuai (N) seluas469,34 ha.

Perlu diadakan kajian lebih mendalammewakili setiap musim, untuk mendapatkanhasil yang menggambarkan keadaan tambaksepanjang tahun. Penelitian selanjutnya di-sarankan mengambil data sosial-ekonomimasyarakat pesisir khususnya yang bekerjapada areal pertambakan agar informasi yangdiperoleh mengenai penggunaan lahantambak di daerah tersebut akan salingmelengkapi hasil penelitian ini.

DAFTAR ACUAN

Agus, F., Yusrial, & Sutono. 2006. Penetapantekstur tanah. Dalam Kurnia, U., Agus, F.,Adimihardja, A., & Dariah, A. (Eds.) Sifat FisikTanah dan Metode Analisisnya. Balai BesarPenelitian dan Pengembangan SumberdayaLahan Pertanian. Bogor, hlm. 43-62.

Ahern, C.R. & McElnea, A.E. 2004. Calculatedsulfur parameters. In Acid sulfate soils labo-ratory methods guidelines. QueenslandDepartment of Natural Resources, Mines,and Energy, Indooroopilly, Queensland.Australia, p. B11-1-B11-2.

Anonim. 2011. Data potensi kelautan danperikanan Kabupaten Brebes tahun 2010.

Daerah yang dipetakan

6o 45’

0’’S

6o 48’

0’’S

6o 51’

0’’S

6o 45’

0’’S

6o 48’

0’’S

6o 51’

0’’S

Legenda (Legend):S1 (Sangat sesuai):134,74 ha

108o48’0’’E 108o51’0’’E 108o54’0’’E 108o57’0’’E 109o0’0’’E 109o3’0’’E 109o6’0’’E

Gambar 11. Peta kesesuaian lahan aktual untuk budidaya udang windu di tambak KabupatenBrebes Provinsi Jawa Tengah

Figure 11. Actual land suitability map for tiger prawn in brackishwater ponds of Brebes Re-gency Central Java Province

108o48’0’’E 108o51’0’’E 108o54’0’’E 108o57’0’’E 109o0’0’’E 109o3’0’’E 109o6’0’’E

S2 (Cukup sesuai):4.290,05 ha

S3 (Sesuai bersya-rat): 6.414, 73 ha

N (Tidak sesuai):469,34 ha

Kesesuaian lahan untuk budidaya udang windu di tambak ..... (Rezki Antoni Suhaimi)

475

Page 11: KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA UDANG WINDU …

Dinas Kelautan dan Perikanan KabupatenBrebes. Brebes.

American Public Health Association (APHA).2005. Standard methods for examinationof water and wastewater. APHA-AWWA-WEF,Washington, D.C. 1,185 pp.

Bojo´rquez-Tapia, L.A., D1´az-Mondrago´n, S.,& Ezcurra, E. 2001. GIS based approach forparticipatory decision making and landsuitability assessment. International Jour-nal of Geographical Information Science,15(2): 129-151.

Boyd, C.E. 1995. Bottom soil, sediment, andpond aquaculture. Chapman and Hall. NewYork, 348 pp.

Chanratchakool, P., Turnbull, J.F., Funge-Smith,S., & Limsuwan, C. 1995. Health manage-ment in shrimp ponds. (Second edition).Aquatic Animal Health Research Institute,Department of Fisheries, Kasetsart Univer-sity Campus. Bangkok, 111 pp.

Departemen Kelautan dan Perikanan. 2002.Modul sosialisasi dan orientasi penataanruang, laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil.Ditjen Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir, danPulau-Pulau Kecil. Jakarta.

Dinas Hidro-Oseanografi. 2012. Daftar PasangSurut Tahun 2012. Dinas Hidro-oseanografiTNI AL. Jakarta, 686 hlm.

Food and Agriculture Organization (FAO). 1976.A framework for land evaluation. In FAO SoilBulletin 32. Soil Resources Managementand Conservation Service and Water De-velopment Division, FAO. Rome.

Hossain, M.S. & Das, N.G. 2010. GIS-based multi-criteria evaluation to land suitability mod-elling for giant prawn (Macrobrachiumrosenbergii) farming in CompanigonjUpazila of Noakhali, Bangladesh. Comput-ers and Electronics in Agriculture, 70(1):172-186.

Irianti, D. 2004. Evaluasi kesesuaian lahan pe-sisir untuk pengembangan budidaya tam-bak di Kabupaten Purworejo. Tesis. Univer-sitas Diponegoro, Semarang.

Mangunsukardjo, K. 1997. Inventarisasi danevaluasi sumberdaya lahan. Bahan Pela-tihan Sistem Informasi Geografis. FakultasGeografi Universitas Gadjah Mada. Yogya-karta.

Menon, R.G. 1973. Soil and water analysis: alaboratory manual for the analysis of soiland water. Proyek Survey O.K.T. SumateraSelatan. Palembang, 190 pp.

Mustafa, A., Rachmansyah, & Hanafi, A. 2007.Kelayakan lahan untuk budidaya perikananpesisir. Dalam Susilo, D.S.I., Wiadnyana,N.N., Wijayanti, E., Basmal, J., Asnawi,Supangat, A., Hanggono, A., & Insan, I. (Eds.)Prosiding Simposium Nasional Hasil RisetKelautan dan Perikanan Tahun 2007. BadanRiset Perikanan Budidaya. Jakarta, hlm. 141-157.

Mustafa, A., Hasnawi, Paena, M., & Rachmansyah.2008. Evaluasi kesesuaian lahan untukbudidaya tambak di Kabupaten PinrangProvinsi Sulawesi Selatan. J. Ris. Akuakultur,3(2): 241-261.

Mustafa, A. & Rachmansyah. 2008. Kebijakandalam pemanfaatan tanah sulfat masamuntuk budidaya tambak. Dalam Sudradjat,A., Rusastra, I W., & Budiharsono, S. (Eds.)Analisis Kebijakan Pembangunan PerikananBudidaya. Pusat Riset Perikanan Budidaya.Jakarta, hlm. 1-11.

Mustafa, A., Radiarta, I N., & Rachmansyah. 2011.Profil dan kesesuaian lahan akuakulturmendukung minapolitan. Diedit Sudradjat,A. Pusat Penelitian dan PengembanganPerikanan Budidaya. Jakarta, 91 hlm.

Parsons, T.R., Maita, Y., & Lalli, C.M. 1989. Amanual of chemical and biological meth-ods for seawater analysis. Pergamon PressOxford, 173 pp.

Poernomo, A. 1988. Pembuatan Tambak Udangdi Indonesia. Departemen Pertanian. BadanPenelitian dan Pengembangan Pertanian.Balai Penelitian Perikanan Budidaya Pantai.Maros, 40 hlm.

Prahasta, E. 2001. Konsep-Konsep Dasar SistemInformasi Geografi. Informatika. Bandung,334 hlm.

Puntedewo, A. 2003. Sistem informasi geografisuntuk pengelolaan sumberdaya alam. Cen-tre for International Forestry Research.Jakarta.

Rachmansyah, Mustafa, A., & Paena, M. 2010.Karakteristik, kesesuaian, dan pengelolaanlahan tambak di Kota Pekalongan ProvinsiJawa Tengah. J. Ris. Akuakultur, 5(3): 505-521.

Rodriguez-Gallego, L., Achkar, M., & Conde, D.2012. Land suitability assessment in thecatchment area of four Southwestern At-lantic Coastal Lagoons: Multicriteria and op-timization modeling. Environmental Man-agement, 50: 140-152.

Sulaeman, Suparto, & Eviati. 2005. Petunjukteknis analisis kimia tanah, tanaman, air,

476

J. Ris. Akuakultur Vol. 8 No. 3 Tahun 2013: 465-477

Page 12: KESESUAIAN LAHAN UNTUK BUDIDAYA UDANG WINDU …

dan pupuk. Diedit Prasetyo, B.H., Santoso,D., & Widowati, L.R. Balai Penelitian Tanah.Bogor, 136 hlm.

Tarunamulia, Mustafa, A., dan Tahe, S. 2003.Penentuan letak lapisan pirit (FeS2) ber-konsentrasi tinggi berdasarkan datum

referensi lokal pada tambak yang ber-asosiasi dengan tanah sulfat masam (studikasus pada tambak percobaan Maranak,Sulawesi Selatan). J. Pen. Perik. Indonesia,9(2): 77-88.

Kesesuaian lahan untuk budidaya udang windu di tambak ..... (Rezki Antoni Suhaimi)

477