KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA PEMBELAJARAN MODEL NUMBER HEAD TOGETHER BERDASARKAN GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VIII Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika oleh Aulia Trisna Ningsih 4101412012 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
57
Embed
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/28952/1/4101412012.pdf · Model Number Head Together Berdasarkan Gaya Kognitif Peserta Didik Kelas VIII.Skripsi,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA PEMBELAJARAN MODEL NUMBER HEAD
TOGETHER BERDASARKAN GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VIII
Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
oleh
Aulia Trisna Ningsih
4101412012
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
ii
iii
iv
v
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Orang – orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal
yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka
menyukainya atau tidak.” – Aldous Huxley
“Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit
kembali setiap kali kita jatuh” – Confusius
PERSEMBAHAN
1. Untuk kedua orang tuaku, Bapak
Sutrisna dan Ibu Darsilah yang
memberikan doa, motivasi, dan
dukungan.
2. Untuk adik - adikku, Anisa Trisna
Rahmahnia, Yumna Pradesti Santoso,
dan Attallah Human Hammam Santoso
yang selalu memberikan semangat.
vi
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya serta sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Kemampuan Komunikasi Matematis pada Pembelajaran Model Number Head
Together berdasarkan Gaya Kognitif Siswa Kelas VIII”.
Skripsi ini dapat tersusun dengan baik berkat bantuan dan bimbingan banyak
pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si.,Akt, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
3. Drs. Arief Agoestanto, M.Si., Ketua Jurusan Matematika FMIPA
Universitas Negeri Semarang.
4. Prof. Dr. Hardi Suyitno, M.Pd., Dosen Wali yang telah memberikan arahan
dan motivasi.
5. Dr. Masrukan, M.Si., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan
dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Dra. Sunarmi, M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan arahan
dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Dra. Kristina Wijayanti, M.S., Dosen Penguji yang telah memberikan saran
dalam penyusunan skripsi dan telah membimbing penulis selama menjalani
studi.
vii
vii
8. Bapak/ Ibu Dosen Jurusan Matematika yang telah memberikan bekal ilmu.
9. Menik Mustikatun, S.Pd., Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kaliori yang telah
memberi izin penelitian.
10. Isti Handayani, S.Pd., Guru matematika SMP Negeri 2 Kaliori yang telah
membimbing selama penelitian.
11. Kedua orang tua yang telah memberikan doa, semangat, dan dukungan yang
tak ternilai harganya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman – teman Pendidikan Matematika FMIPA Unnes angkatan 2012 atas
bantuan dan semangat yang diberikan.
13. Keluarga besar The MATe FMIPA Unnes, Kos Syantik, PPL SMP N 1
Secang dan KKN Ds. Banyuwangi atas keceriaan dan semangat yang
diberikan.
14. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Terima Kasih.
Semarang, Agustus 2016
Penulis
viii
viii
ABSTRAK
Ningsih, A.T. 2016. Kemampuan Komunikasi Matematis pada Pembelajaran Model Number Head Together Berdasarkan Gaya Kognitif Peserta Didik Kelas VIII.Skripsi, Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Semarang, Pembimbing Pertama Dr. Masrukan, M.Si.,
dan Pembimbing kedua Dra. Sunarmi, M.Si.
Kata Kunci: kemampuan komunikasi matematis, NHT, gaya kognitif.
Kemampuan komunikasi matematis siswa SMP kurang memuaskan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa kemampuan komunikasi
matematis siswa pada pembelajaran model NHT mencapai ketuntasan klasikal,
kemampuan komunikasi siswa pada pembelajaran model NHT lebih tinggi
dibandingkan dengan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan
pembelajaran konvensional, kemampuan komunikasi matematis siswa dengan
model NHT meningkat, serta untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi
matematis pada pembelajaran model NHT berdasarkan gaya kognitif FD dan FI. Jenis penelitian ini adalah penelitian kombinasi atau mixed methods yaitu
menggabungkan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian ini dari
SMP N 2 Kaliori. Metode pengumpulan data menggunakan teknik tes dan
wawancara, kemudian dianalisis dengan uji proporsi, uji t, uji gain dan kualitatif
deskriptif.
Berdasarkan analisis kuantitatif diperoleh kemampuan komunikasi
matematis siswa pada pembelajaran model NHT mencapai ketuntasan klasikal,
rata – rata kemampuan komunikasi siswa pada pembelajaran model NHT lebih
tinggi dibandingkan kemampuan komunikasi siswa pada pembelajaran
konvensional, kemampuan komunikasi matematis siswa pada pembelajaran model
NHT meningkat. Berdasarkan analisis deskriptif diperoleh kemampuan
komunikasi siswa dengan gaya kognitif FD mencapai indikator komunikasi
matematis seperti mengekspresikan ide matematis, memberikan penilaian
terhadap permasalahan, dan menggunakan simbol matematis dalam
memformulasikan permasalahan namun dalam menyelesaikan masalah subjek FD
kurang teliti, tidak menggunakan analisis yang benar, tidak dapat menggambar
secara visual dengan tepat dan melihat permasalahan secara menyeluruh, siswa
dengan gaya kognitif FI mencapai semua indikator komunikasi matematis dengan
baik seperti mengekspresikan ide matematis, mendemonstrasikan ide matematis,
menggambar secara visual, menginterpretasikan ide matematis, mengevaluasi dan
menggunakan simbol matematis, subjek FI dapat menyelesaikan permasalahan
dengan teliti, menganalisis dengan benar dan rinci.
ix
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERNYATAAN .............................................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
Limas adalah bangun ruang yang alasnya berbentuk segi-n dan bidang sisi
tegaknya berbentuk segitiga yang berpotongan pada satu titik. Titik potong dari
sisi – sisi tegak limas disebut titik puncak limas (Nuharin et al.,2008 : 225).
Seperti prisma, nama limas juga berdasarkan jumlah segi-n sisi alasnya.
Apabila alas limas berupa segi-n beraturan dan setiap sisi tegaknya merupakan
segitiga sama kaki yang kongruen, maka limasnya disebut limas segi-n beraturan.
(a) Luas Permukaan
Untuk menghitung luas permukaan limas dapat dilakukan dengan
merebahkan sisi limas maka hasilnya merupakan jaring-jaring limas, luas jaring-
jaring limas inilah yang merupakan luas permukaan limas. Untuk menghitung luas
permukaan limas sangat tergantung dari bentuk alasnya. Jika terdapat limas
segitiga seperti gambar dibawah ini, maka luas permukaan limas tersebut adalah
jumlah luas permukaan segitiga alas di tambah luas segitiga sisi-sisi tegaknya.
A
T
C B
A B
C T T
T
Gambar 2.4 Bangun Ruang dan Jaring - Jaring Limas Segitiga
28
29
Semua limas tersebut mempunyai titik pusat O. Salah satu limasnya
ditunjukkan pada gambar di samping. Alasnya adalah semua bidang sisi kubus.
Tinggi limas sama dengan setengah panjang rusuk kubus ( ). Bila volume
masing-masing limas adalah V, maka jumlah volume enam limas sama dengan
volume kubus.
Volume enam limas = Volume kubus
6 V = s × s × s = (s × s) × × 2
= L × t × 2
.
Jadi, volume limas = × luas alas × tinggi
2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian oleh Arifin
dkk (2015) tentang profil pemecahan masalah matematika siswa ditinjau dari gaya
kognitif dan efikasi diri pada siswa kelas VIII unggulan SMPN 1 Watampone.
Berdasarkan penelitian tersebut siswa dengan gaya kognitif FI memiliki respon
pemecahan masalah yang lebih kompleks dibanding dengan FD yang cara
pengerjaannya lebih umum.
Penelitian oleh Pratiwi dkk tentang kemampuan komunikasi matematis
dalam pemecahan masalah matematika sesuai dengan gaya kognitif pada siswa
kelas IX SMP Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013. Berdasarkan
penelitian ini, siswa dengan gaya kognitif FD dapat mengkomunikasikan ide – ide
matematis secara tertulis dengan baik tetapi secara lisan mereka mengalami
30
kesulitan. Sementara itu, siswa dengan gaya kognitif FI dapat
mengkomunikasikan ide – ide dengan lancar, baik secara lisan maupun tulisan.
2.3 Kerangka Berpikir
Komunikasi dalam pembelajaran matematika sangat penting. NCTM
merumuskan bahwa siswa harus mempelajari matematika melalui pemahaman
dan aktif membangun pengetahuan baru dan pengalaman serta pengetahuan yang
dipelajari sebelumnya. Pemahaman kemampuan komunikasi berdasarkan tingkat
gaya kognitf yang berbeda. Adapun dalam penelitian ini gaya kognitif yang
digunakan yaitu gaya kognitif FD dan FI. Dalam menyelesaikan masalah, siswa
memiliki cara penyelesaian yang berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh gaya
kognitif. Gaya kognitif dari siswa tersebutlah yang akan membuat kemampuan
komunikasi siswa berbeda pula. Pembelajaran dengan model NHT baik
digunakan untuk pembelajaran kooperatif, karena dengan model NHT siswa
dikelompokan dan diharapkan siap semua dalam pembelajaran. Tidak ada siswa
yang bergantung terhadap siswa lain. Hanya saja mereka saling bekerjasama
dalam kelompoknya.
Berdasarkan alasan yang telah disampaikan sebelumnya, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan komunikasi peserta didik
dalam pembelajaran dengan model NHT berdasarkan gaya kognitifnya. Hal ini
diharapkan dapat mendeskripsikan kemampuan komunikasi peserta didik
berdasarkan gaya kognitif FI FD dan mengetahui keefektifan model yang
diterapkan dalam pembelajaran tersebut. Sementara kerangka berpikir penelitian
disajikan dalam gambar berikut.
31
Gambar 2.7 Kerangka Berpikir
Ada perbedaan gaya kognitif, perbedaan
kemampuan komunikasi dan penggunaan
model pembelajaran yang sederhana
Analisis gaya kognitif
Field Dependent Field Independent
Model Number Head Together
Analisis kemampuan komunikasi
Keefektifan
model NHT
dalam
pembelajaran
Wawancara
Analisis
Terdeskripsinya kemampuan
komunikasi matematis
berdasarkan gaya kognitif siswa
dalam pembelajaran dengan
model NHT
32
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
(1) Kemampuan komunikasi peserta didik pada pembelajaran dengan model
NHT dapat mencapai ketuntasan belajar.
(2) Kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang mengikuti
pembelajaran dengan model NHT lebih tinggi dibanding peserta didik
yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional.
(3) Kemampuan komunikasi matematis peserta didik dalam pembelajaran
dengan model NHT mengalami peningkatan.
130
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan mengenai hasil penelitian,
simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
(1) Model NHT efektif dalam peningkatan kemampuan komunikasi
matematis :
a. Kemampuan komunikasi matematis siswa pada pembelajaran
model NHT mencapai ketuntasan klasikal.
b. Kemampuan komunikasi matematis siswa pada pembelajaran
dengan model NHT lebih baik daripada kemampuan komunikasi
matematis siswa pada pembelajaran konvensional.
c. Kemampuan komunikasi matematis siswa pada pembelajaran
model NHT mengalami peningkatan.
(2) Kemampuan komunikasi matematis berdasarkan gaya kognitif peserta
didik, diperoleh hasil berikut :
a. Kemampuan komunikasi matematis peserta didik dalam kelompok
gaya kognitif Field Dependent
1) Peserta didik kelompok FD dapat mengekspresikan ide
matematis.
2) Peserta didik kelompok FD tidak dapat mendemonstrasikan ide
matematis dengan baik.
131
3) Peserta didik kelompok FD tidak dapat membuat gambar
secara visual dengan baik jika keterangan gambar tidak
disajikan dengan lengkap.
4) Peserta didik FD tidak dapat menginterpretasi informasi
gambar dengan baik.
5) Peserta didik FD dapat memberikan penilaian terhadap
permasalahan
6) Peserta didik FD dapat menggunakan simbol matematis dengan
baik dalam memformulasikan permasalahan.
b. Kemampuan komunikasi matematis peserta didik dalam kelompok
gaya kognitif Field Independent
1) Peserta didik FI dapat mengekspresikan penyelesaian
permasalahan dengan benar, tepat dan rinci sesuai dengan soal.
2) Peserta didik FI dapat mendemonstrasikan permasalahan
dengan benar, disertai keterangan yang sesuai dan mendukung
penyelesaian.
3) Peserta didik FI dapat menggambarkan situasi masalah secara
visual, dapat menggambar berdasarkan analisis yang tepat.
4) Peserta didik FI dapat menginterpretasi informasi gambar
secara rinci dan tepat, serta memahami informasi gambar
secara terpisah sehingga hasil yang diberikan lebih lengkap dan
5) Peserta didik FI dapat memberikan penilaian dengan tepat
disertai alasan yang tepat.
132
6) Peserta didik FI dapat menggunakan simbol matematis dengan
benar dan sesuai dengan soal serta dapat menyelesaikan
permasalahan dengan benar.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan serta simpulan, dalam meningkatkan
kemampuan komunikasi matematis peserta didik pada pembelajaran
disarankan kepada guru matematika sebagai berikut :
a. Guru sebaiknya lebih teliti dalam penggunaan model pembelajaran
sesuai dengan situasi kelas dengan melihat antusiasme peserta
didik.
b. Guru harus memberikan perhatiannya terhadap semua siswa,
terlebih pada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran seperti
siswa dengan gaya kognitif FD yang aktif saat pembelajaran secara
berkelompok dan memberikan pemahaman lebih terhadap seluruh
peserta didik, sehingga peserta didik benar – benar memahami isi
materi dalam pembelajaran,
.
133
133
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, S., A. Rahman & Asdar. 2015. Profil Pemecahan Masalah Matematika Siswa Ditinjau dari Gaya Kognitif dan Efikasi Diri pada Siswa Kelas VIII Unggulan SMPN 1 Watampone. 3(1):21
Arikunto, S. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta: Bumi
Aksara
Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Bumi
Aksara
Candiasa, I. M. 2002. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Kognitif Terhadap Kemampuan Memprogram Komputer. 4(3): 11 ISSN: 1411-2744
Creswell, J. W. 2012. Educational Research Planning, Conducting and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Boston: Pearson Education, Inc
Darkasyi, M., R. Johar, & A. Ahmad. 2014.Penerapan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Motivasi Siswa dengan Pembelajaran Pendekatan Quantum Learning pada Siswa SMP N 5 Lhokseumawe. 1(1): 22 ISSN : 2355-4185
Effendi, A., Sjarkawi & Asrial. 2011. Pengaruh Interaksi Media dan Gaya Kognitif Terhadap Penguasaan Konsep Bangun Datar dan Bangun Ruang. 1(2)
ISSN 2088-205X
Huda, M., 2014. Model – Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
PUSTAKA PELAJAR.
Karyadi, J. Widodo & Muhsin. 2012. Keefektifan Metode Pembelajaran Numbered Head Together (nht) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan.Jurnal Unnes. 1(1) ISSN: 2252-6544
Istiningrum & Sukanti. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Akutansi pada Siswa Kelas X AK 2 smk YPKK 2 Sleman Tahun Pelajaran 2011/2012.10(2): 67
134
Jantan, R. B. 2014. Relationship between Students’ Cognitive Style (Field Dependent and Field Independent Cognitive Style) with their Mathematic Achievement in Primary School. 1(10): 88 ISSN 2349-0373 (Print) & ISSN 2349 – 0381
(Online)
Jayanti, T. 2012. Mengurangi Perilaku Siswa Tidak Tegas Melalui Pendekatan REBT
dengan Teknik Assertive Training. Jurnal Unnes. 1(1) : 3 ISSN 2252-6374
Jihad, A. & A. Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo
Matin, H. Z. 2010. Relationship between Interpersonal Communication Skill and Organizational Commitment (Case Study : Jahad Keshavarzi and University of Qom, Iran).13(3):388
Mulyono. 2011. Proses Berpikir Mahasiswa Field Independent dan Field Dependent dalam Merekonstruksi Konsep Grafik Fungsi Berorientasi pada teori APOS. Disertasi : Universitas Negeri Surabaya
National Council of Teachers of Mathematics (2000). Principle and Standarts for School Mathematics. USA: The National Council of Teachers of
Mathematics, Inc.
National Council of Teachers of Mathematics (1989). Assesment Standar for School Mathematics USA: The National Council of Teachers of Mathematics, Inc.
Ngilawajan, D. A. 2013. Proses Berpikir Siswa SMA salam Memecahkan masalah Matematika Materi Turunan ditinjau dari Gaya Kognitif Field Independent dan Field Dependent. 2(1) ; 74
Nuharini, D. & T. Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya : untuk SMP/MTs Kelas VIII.Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional
Pratiwi, D. D., I. Sujadi & Pangadi. 2012. Kemampuan Komunikasi Matematis dalam Pemecahan Masalah Matematika sesuai dengan Gaya Kognitif pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013
Priyatno, D. 2010. Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta :
MediaKom
135
Racmayani, D. 2014. Penerapan Pembelajaran Reciprocal Teaching untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kemandirian Belajar Matematika Siswa .2(1): 14 ISSN:2338-2996.
136
Racmayani, D. 2014. Penerapan Pembelajaran Reciprocal Teaching untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kemandirian Belajar Matematika Siswa. 2(1): 17 ISSN: 2338-2996.
Rifa’I, A., C. T. Anni. 2012. Psikologi Pendidikan.Semarang : UNNES PRESS.
Santia, I. 2015. Representasi Siswa Sma Dalam Memecahkan Masalah Nilai Optimum Berdasarkan Gaya Kognitif Fild Independent Dan Field
Dependent. 1(1): 70
Siregar, F. A. 2012. Pengaruh Model Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Medan.1(1): 34 ISSN 2252-732X
Son, A. L. 2015. Pentingnya Kemampuan Komunikasi Matematika bagi Mahasiswa Calon Guru Matematika.7(1): 5 ISSN 1693-7945
Sudjana, N. 2005. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suhaedi, D. 2012. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Makalah.
Yogyakarta:Jurusan Matematika Universitas Islam Bandung ISBN : 978-
979-16353-8-7
Suryanti, N. 2014. Pengaruh Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Keuangan Menengah 1. Jurnal Ilmiah Akutansi dan Humanika (JINAH) .
Singaraja. ISSN : 2089 – 3310
Susanto, H. A., U. Murwaningsih. 2015. Improving Students’ Activity In Mathematics Communication Trough Metacognitive Learning Approach Based On Lesson Study. 3(2): 169 ISSN : 2201-6333(Print) ISSN: 2201-6740(Online)
Suyitno, H. 2014. Filsafat Matematika.Semarang : FMIPA Unnes