Top Banner
PENGARUH POLUTAN UDARA TERHADAP LINGKUNGAN Makalah Diajukan ke Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas sebagai Tugas Mata Kuliah Toksikologi Industri Oleh: FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ANDALAS Padang, 2013
40

Kelompok 2

Apr 04, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kelompok 2

PENGARUH POLUTAN UDARA TERHADAP LINGKUNGAN

Makalah

Diajukan ke Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat

Universitas Andalas sebagai Tugas Mata Kuliah

Toksikologi Industri

Oleh:

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

Padang, 2013

Page 2: Kelompok 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena

berkah dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan makalah ini dengan judul “Pengaruh Polutan Udara

terhadap Lingkungan”. Penulisan ini diserahkan dengan maksud

sebagai tugas pada mata kuliah Higiene Industri.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

dosen pengampu yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

memberikan petunjuk serta saran selama berlangsungnya

perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak

kekurangannya dan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, April 2013

Penulis

2

Page 3: Kelompok 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................DAFTAR ISI....................................................BAB 1 PENDAHULUAN.............................................1.1. Latar Belakang..........................................1.2. Rumusan Masalah.........................................1.3. Tujuan..................................................

BAB 2 PEMBAHASAN..............................................2.1. Pengaruh Zat CO terhadap LIngkungan.....................2.2. Pengaruh Gas NOx terhadap Lingkungan....................2.3. Pengaruh Hidrokarbon dan Oksidan Fotokimia terhadap Lingkungan...................................................2.4. Pengaruh Gas SOx terhadap Lingkungan ...................2.5. Pengaruh Polusi Partikel terhadap Lingkungan. ..........

BAB 3 PENUTUP.................................................3.1. Kesimpulan..............................................3.2. Saran...................................................

Daftar Pustaka ..............................................

3

Page 4: Kelompok 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPolusi udara kota di beberapa kota besar di Indonesia telah

sangat memprihatinkan. Beberapa hasil penelitian tentangpolusi udara dengan segala resikonya telah dipublikasikan,termasuk resiko kanker darah. Namun, jarang disadari entahberapa ribu warga kota yang meninggal setiap tahunnya karenainfeksi saluran pernapasan, asma, maupun kanker paru-paruakibat polusi udara kota. Meskipun sesekali telah turun hujanlangit di kota-kota besar di Indonesia tidak biru lagi. Udarakota telah dipenuhi oleh jelaga dan gas-gas yang berbahayabagi kesehatan manusia. Diperkirakan dalam sepuluh tahunmendatang terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan. Bukan hanya infeksi saluranpernapasan akut yang kini menempati urutan pertama dalam polapenyakit diberbagai wilayah di Indonesia, tetapi jugameningkatnya jumlah penderita penyakit asma dan kanker paru-paru.

Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotorsebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkankontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanyaberkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaranlain,misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaranhutan, dll. Sebenarnya banyak polutan udara yang perludiwaspadai, tetapi organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkanbeberapa jenis polutan yang dianggap serius.Polutan udara yangberbahaya bagi kesehatan manusia, hewan,serta mudah merusakharta benda adalah partikulat yang mengandung partikel aspadan jelaga, hidrokarbon, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida.Semuanya diemisikan oleh kendaraan bermotor. WHO memperkirakanbahwa 70% penduduk kota di dunia pernah menghirup udara kotorakibat emisi kendaraan bermotor, sedagkan 10% sisanya

4

Page 5: Kelompok 2

menghirup udara yang bersifat marginal. Akibatnya fatal bagibayi dan anak-anak. Orang dewasa yang beresiko tinggi,misalnya wanita hamil, usia lanjut, serta orang yang telahmemiliki riwayat penyakit paru dan saluran pernapasan menahun.Celakanya, para penderita maupun keluarganya tidak menyadaribahwa berbagai akibat negatif tersebut berasal dari polusiudara akibat emisi kendaraan bermotor yang semakinmemprihatinkan.

Indonesia merupakan negara kepulauan dikelilingi lautan danterletak di daerah katulistiwa, sehingga menyebabkan anginbertiup sepanjang tahun dengan kecepatan yang relatif stabil.Hal ini sangat menguntungkan, mengingat iklim dan kecepatanangin menentukan derajat pencemaran udara di suatu tempat.Udara merupakan komponen kehidupan dan perikehidupan yangsangat penting untuk kelangsungan hidup manusia maupun makhlukhidup lainnya seperti tumbuhan dan hewan. Tanpa makan danminum kita bisa hidup untuk beberapa hari tetapi tanpa udarakita hanya dapat hidup untuk beberapa menit saja. Kualitasdari udara yang telah berubah komposisinya dari komposisiudara alamiahnya adalah udara yang sudah tercemar sehinggatidak dapat menyangga kehidupan. Ada beberapa alasan mengapapencemaran udara menjadi masalah yang perlu diperhatikanyaitu:

a. pencemaran melalui udara dapat berjalan dengan cepat danmenyebar secara luas bahkan dapat bersifat global.

b. manusia tidak mempunyai daya pilih terhadap bahan-bahanberbahaya yang ada di udara, artinya pada saat bernafassemua zat-zat yang ada di udara dapat masuk ke dalamsaluran pernapasan.

c. Saluran pernapasan mempunyai bidang permukaan yang sangatluas yang dapat kontak dengan bahan pencemar sehinggadosis pemaparannya begitu besar.

5

Page 6: Kelompok 2

d. Demikian pentingnya membahas mengenai masalah pencemaranudara, maka penulis menyusun makalah berjudul ”PengaruhPulutan Udara terhadap Lingkungan”.

1.2 Rumusan Masalah1. Apakah pengaruh dari zat CO terhadap lingkungan?2. Apakah Pengaruh zat nox therhadap lingkungan ?3. Apakah Pengaruh Hidrokarbon dan Oksidan Fotokimia terhadap

Lingkungan?4. Apakah Pengaruh Gas SOx terhadap Lingkungan ?5. Apakah Pengaruh Polusi Partikel terhadap Lingkungan?

1.3 Tujuan

Penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh zat CO terhadap lingkungan2. Pengaruh zat NOx therhadap lingkungan 3. Pengaruh Hidrokarbon dan Oksidan Fotokimia terhadap

Lingkungan4. Pengaruh Gas SOx terhadap Lingkungan 5. Pengaruh Polusi Partikel terhadap Lingkungan.

6

Page 7: Kelompok 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Zat CO terhadap Lingkungan

2.1.1 Carbon MonoksidaA. Sifat Fisika Dan KimiaKarbon dan Oksigen dapat bergabung membentuk senyawa karbon

monoksida (CO) sebagai hasil pembakaran yang tidak sempurnaKarbon monoksida merupakan senyawa yang tidak berbau, tidakberasa dan pada suhu udara normal berbentuk gas yang tidakberwarna. Tidak seperti senyawa CO mempunyai potensi bersifatracun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang kuatdengan pigmen darah yaitu haemoglobin.

B. Sumber Dan DistribusiKarbon monoksida di lingkungan dapat terbentuk secara

alamiah, tetapi sumber utamanya adalah dari kegiatan manusia,karbon monoksida yang berasal dari alam termasuk dari lautan,oksidasi metal di atmosfir, pegunungan, kebakaran hutan dan badailistrik alam. Sumber CO buatan antara lain kendaraan bermotor,terutama yang menggunakan bahan bakar bensin. Berdasarkanestimasi, Jumlah CO dari sumber buatan diperkirakan mendekati 60juta Ton per tahun. Separuh dari jumlah ini berasal darikendaraan bermotor yang menggunakan bakan bakar bensin dansepertiganya berasal dari sumber tidak bergerak sepertipembakaran batubara dan minyak dari industri dan pembakaransampah domestik. Didalam laporan WHO (1992) dinyatakan palingtidak 90% dari CO diudara perkotaan berasal dari emisi kendaraanbermotor. Selain itu asap rokok juga mengandung CO, sehingga paraperokok dapat memajan dirinya sendiri dari asap rokok yang sedangdihisapnya.

Sumber CO dari dalam ruang (indoor) termasuk dari tungkudapur rumah tangga dan tungku pemanas ruang. Dalam beberapa

7

Page 8: Kelompok 2

penelitian ditemukan kadar CO yang cukup tinggi didalam kendaraansedan maupun bus.

Kadar CO diperkotaan cukup bervariasi tergantung darikepadatan kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar bensindan umumnya ditemukan kadar maksimum CO yang bersamaan denganjam-jam sibuk pada pagi dan malam hari.

Selain cuaca, variasi dari kadar CO juga dipengaruhi olehtopografi jalan dan bangunan disekitarnya. Pemajanan CO dariudara ambien dapat direfleksikan dalam bentuk kadar karboksi-haemoglobin (HbCO) dalam darah yang terbentuk dengan sangatpelahan karena butuh waktu 4-12 jam untuk tercapainyakeseimbangan antara kadar CO diudara dan HbCO dalam darah. Olehkarena itu kadar CO didalam lingkungan, cenderung dinyatakansebagai kadar rata-rata dalam 8 jam pemajanan Data CO yangdinyatakan dalam rata-rata setiap 8 jam pengukuran sepajang hari(moving 8 hour average concentration) adalah lebih baikdibandingkan dari data CO yang dinyatakan dalam rata-rata dari 3kali pengukuran pada periode waktu 8 jam yang berbeda dalamsehari. Perhitungan tersebut akan lebih mendekati gambaran darirespons tubuh manusia tyerhadap keracunan CO dari udara.

Karbon monoksida yang bersumber dari dalam ruang (indoor)terutama berasal dari alat pemanas ruang yang menggunakan bahanbakar fosil dan tungku masak. Kadar nya akan lebih tinggi bilaruangan tempat alat tersebut bekerja, tidak memadai ventilasinya.Namun umunnya pemajanan yang berasal dari dalam ruangan kadarnyalebih kecil dibandingkan dari kadar CO hasil pemajanan asaprokok.

Beberapa Individu juga dapat terpajan oleh CO karenalingkungan kerjanya. Kelompok masyarakat yang paling terpajanoleh CO termasuk polisi lalu lintas atau tukang pakir, pekerjabengkel mobil, petugas industri logam, industri bahan bakarbensin, industri gas kimia dan pemadam kebakaran.

8

Page 9: Kelompok 2

Pemajanan Co dari lingkungan kerja seperti yang tersebutdiatas perlu mendapat perhatian. Misalnya kadar CO di bengkelkendaraan bermotor ditemukan mencapai setinggi 600 mg/m3 dandidalam darah para pekerja bengkel tersebut bisa mengandung HbCOsampai lima kali lebih tinggi dari kadar nomal. Para petugas yangbekerja dijalan raya diketahui mengandung HbCO dengan kadar 4–7,6% (porokok) dan 1,4–3,8% (bukan perokok) selama seharibekarja. Sebaliknya kadar HbCO pada masyarakat umum jarang yangmelampaui 1% walaupun studi yang dilakukan di 18 kota besar diAmerika Utara menunjukan bahwa 45 % dari masyarakat bukan perokokyang terpajan oleh CO udara, di dalam darahnya terkandung HbCOmelampaui 1,5%. Perlu juga diketahui bahwa manusia sendiri dapatmemproduksi CO akibat proses metabolismenya yang normal. ProduksiCO didalam tubuh sendiri ini (endogenous) bisa sekitar 0,1+1%dari total HbCO dalam darah.

C. Dampak Terhadap LingkunganPembakaran bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan

bermotor dan industri menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gasini juga dihasilkan dari kebakaran hutan, yang akan berkumpul diatmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akanmenghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga panasakan diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu diBumi menjadi lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca(green house effect). Selain gas CO2, gas lain yang menimbulkanefek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari aerosol, juga gasmetan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan.

Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadinaik secara global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global.Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi berubah.Permukaan laut menjadi naik, sebagai akibat mencairnya es dikutub sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaantersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem danmembahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.

9

Page 10: Kelompok 2

Akibat lain yang ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinyahujan asam. Jika hujan asam terjadi secara terus menerus akanmenyebabkan tanah, danau, atau air sungai menjadi asam. Keadaanitu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup didalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruhterhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.

Ekosistem dan Lingkungan

Di udara,karbon monoksida (CO) terdapat dalam jumlah yangsangat sedikit, hanya sekitar 0,1 ppm. Di perkotaan dengan lalulintas yang padat konsentrasi gas CO antara 10-15 ppm. Sudahsejak lama diketahui bahwa gas CO dalam jumlah banyak(konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan pada ekosistemdan lingkungan kita.

Hewan

Pada hewan, dampak dari kadar karbon monoksida yangberlebihan hamper menyerupai dampak yang terjadi pada manusia,dapat menyebabkan kematian.

Tumbuhan

Bagi Tumbuhan, kadar CO 100ppm pengaruhnya hamper tidak adakhususnya tumbuhan tingkat tinggi. Kadar CO 200ppm dengan waktukontak 24 jam dapat mempengaruhi kemampuan fiksasi nitrogen olehbakteri bebas terutama yang terdapat pada akar tumbuhan.

2.2 Pengaruh Zat NOx terhadap Lingkungan

2.2.1 Nitrogen DioksidaA. Sifat Fisika Dan KimiaOksida Nitrogen (NOx) adalah kelompok gas nitrogen yang

terdapat di atmosfir yang terdiri dari nitrogen monoksida (NO)dan nitrogen dioksida (NO2). Walaupun ada bentuk oksida nitrogen

10

Page 11: Kelompok 2

lainnya, tetapi kedua gas tersebut yang paling banyak diketahuisebagai bahan pencemar udara. Nitrogen monoksida merupakan gasyang tidak berwarna dan tidak berbau sebaliknya nitrogen dioksidaberwarna coklat kemerahan dan berbau tajam.

Nitrogen monoksida terdapat diudara dalam jumlah lebih besardaripada NO2. Pembentukan NO dan NO2 merupakan reaksi antaranitrogen dan oksigen diudara sehingga membentuk NO, yang bereaksilebih lanjut dengan lebih banyak oksigen membentuk NO2.

Udara terdiri dari 80% Volume nitrogen dan 20% Volumeoksigen. Pada suhu kamar, hanya sedikit kecendrungan nitrogen danoksigen untuk bereaksi satu sama lainnya. Pada suhu yang lebihtinggi (diatas 1210C) keduanya dapat bereaksi membentuk NO dalamjumlah banyak sehingga mengakibatkan pencemaran udara. Dalamproses pembakaran, suhu yang digunakan biasanya mencapai 1210 –1.765 C, oleh karena itu reaksi ini merupakan sumber NO yangpenting. Jadi reaksi pembentukan NO merupakan hasil samping dariproses pembakaran.

B. Sumber dan DistribusiDari seluruh jumlah oksigen nitrogen ( NOx ) yang dibebaskan

ke udara, jumlah yang terbanyak adalah dalam bentuk NO yangdiproduksi oleh aktivitas bakteri. Akan tetapi pencemaran NO darisumber alami ini tidak merupakan masalah karena tersebar secaramerata sehingga jumlah nya menjadi kecil. Yang menjadi masalahadalah pencemaran NO yang diproduksi oleh kegiatan manusia karenajumlahnya akan meningkat pada tempat-tempat tertentu.

Kadar NOx diudara perkotaan biasanya 10–100 kali lebihtinggi dari pada di udara pedesaan. Kadar NOx diudara daerahperkotaan dapat mencapai 0,5 ppm (500 ppb). Seperti halnya CO,emisi NOx dipengaruhi oleh kepadatan penduduk karena sumber utamaNOx yang diproduksi manusia adalah dari pembakaran dan kebanyakanpembakaran disebabkan oleh kendaraan bermotor, produksi energi

11

Page 12: Kelompok 2

dan pembuangan sampah. Sebagian besar emisi NOx buatan manusiaberasal dari pembakaran arang, minyak, gas, dan bensin.

Kadar NOx di udara dalam suatu kota bervariasi sepanjanghari tergantung dari intensitas sinar mataharia dan aktivitaskendaraan bermotor. Perubahan kadar NOx berlangsung sebagaiberikut :

a) Sebelum matahari terbit, kadar NO dan NO2 tetap stabildengan kadar sedikit lebih tinggi dari kadar minimumseharihari.

b) Setelah aktifitas manusia meningkat ( jam 6-8 pagi )kadar NO meningkat terutama karena meningkatnya aktivitaslalulintas yaitu kendaraan bermotor. Kadar NO tetinggipada saat ini dapat mencapai 1-2 ppm.

c) Dengan terbitnya sinar matahari yang memancarkan sinarultra violet kadar NO2 ( sekunder ) kadar NO2 pada saatini dapat mencapai 0,5 ppm.

d) Kadar ozon meningkat dengan menurunnya kadar NO sampai0,1 ppm.

e) Jika intensitas sinar matahari menurun pada sore hari (jam 5-8 malam ) kadar NO meningkat kembali.

f) Energi matahari tidak mengubah NO menjadi NO2 (melaluireaksi hidrokarbon) tetapi O3 yang terkumpul sepanjanghari akan bereaksi dengan NO. Akibatnya terjadi kenaikankadar NO2 dan penurunan kadar O3.

g) Produk akhir dari pencemaran NOx di udara dapat berupaasam nitrat, yang kemudian diendapkan sebagai garamgaramnitrat didalam air hujan atau debu. Merkanisme utamapembentukan asam nitrat dari NO2 di udara masih terusdipelajari Salah satu reaksi dibawah ini diduga jugaterjadi diudara tetapi diudara tetapi peranannya mungkin

12

Page 13: Kelompok 2

sangat kecil dalam menentukan jumlah asam nitrat diudara.

h) Kemungkinan lain pembentukan HNO3 didalam udaratercemar adalah adanya reaksi dengan ozon pada kadar NO2maksimum O3 memegang peranan penting dan kemungkinanterjadi tahapan reaksi sebagai berikut :

O3 + NO2 ---- NO3 + O2

NO3 + NO2 ----- N2O5

N2O5 + 2HNO3 ---- 2HNO3

Reaksi tersebut diatas masih terus dibuktikan kebenarannya,tetapi yang penting adalah bahwa proses-proses di udaramengakibatkan perubahan NOx menjadi HNO3 yang kemudian bereaksimembentuk partikel-partikel.

C. Dampak Terhadap KesehatanGas nitrogen oksida (NOx) ada dua macam , yakni gas nitrogen

monoksida (NO) dan gas nitrogen dioksida (NO2). Kedua macam gastersebut mempunyai sifat yang berbeda dan keduanya sangatberbahaya bagi kesehatan. Gas NO yang mencemari udara secaravisual sulit diamati karena gas tersebut tidak berwarna dan tidakberbau.

Sedangkan gas NO2 bila mencemari udara mudah diamati daribaunya yang sangat menyengat dan warnanya coklat kemerahan. Udarayang mengandung gas NO dalam batas normal relatif aman dan tidakberbahaya, kecuali jika gas NO berada dalam konsentrasi tinggi.Konsentrasi gas NO yang tinggi dapat menyebabkan gangguan padasystem saraf yang mengakibatkan kejang-kejang. Bila keracunan initerus berlanjut akan dapat menyebabkan kelumpuhan. Gas NO akanmenjadi lebih berbahaya apabila gas itu teroksidasi oleh oksigensehinggga menjadi gas NO2.

13

Page 14: Kelompok 2

Udara yang telah tercemar oleh gas nitrogen oksida tidakhanya berbahaya bagi manusia dan hewan saja, tetapi jugaberbahaya bagi kehidupan tanaman. Pengaruh gas NOx pada tanamanantara lain timbulnya bintik-bintik pada permukaan daun. Padakonsentrasi yang lebih tinggi gas tersebut dapat menyebabkannekrosis atau kerusakan pada jaringan daun. Dalam keadaan sepertiini daun tidak dapat berfungsi sempurna sebagai temapatterbentuknya karbohidrat melalui proses fotosintesis. Akibatnyatanaman tidak dapat berproduksi seperti yang diharapkan.Konsentrasi NO sebanyak 10 ppm sudah dapat menurunkan kemampuanfotosintesis daun sampai sekitar 60% hingga 70%.

Pencemaran udara oleh gas NOx dapat menyebabkan timbulnyaPeroxy Acetil Nitrates yang disingkat dengan PAN. Peroxi AcetilNitrates ini menyebabkan iritasi pada mata yang menyebabkan mataterasa pedih dan berair. Campuran PAN bersama senyawa kimialainnya yang ada di udara dapat menyebabkan terjadinya kabut fotokimia atau Photo Chemistry Smog yang sangat menggangu lingkungan.

2.3 Pengaruh Hidrokarbon dan Oksidan Fotokimia terhadap Lingkungan

2.3.1 Hidrokarbon (HC)Hidrokarbon dapat berasal dari proses industri yang diemisikan

ke udara dan kemudian merupakan sumber fotokimia dari ozon. HCmerupakan polutan primer karena dilepas ke udara ambien secaralangsung, sedangkan oksidan fotokima merupakan polutan sekunderyang dihasilkan di atmosfir dari hasil reaksi-reaksi yangmelibatkan polutan primer. Kegiatan industri yang berpotensimenimbulkan cemaran dalam bentuk HC adalah industri plastik,resin, pigmen, zat warna, pestisida dan pemrosesan karet.Diperkirakan emisi industri sebesar 10 % berupa HC. Sumber HCdapat pula berasal dari sarana transportasi. Kondisi mesin yangkurang baik akan menghasilkan HC. Pada umumnya pada pagi hari

14

Page 15: Kelompok 2

kadar HC di udara tinggi, namun pada siang hari menurun. Sorehari kadar HC akan meningkat dan kemudian menurun lagi pada malamhari. Adanya hidrokarbon di udara terutama metana, dapat berasaldari sumber-sumber alami terutama proses biologi aktivitasgeothermal seperti explorasi dan pemanfaatan gas alam dan minyakbumi dan sebagainya. Jumlah yang cukup besar juga berasal dariproses dekomposisi bahan organik pada permukaan tanah, demikianjuga pembuangan sampah, kebakaran hutan dan kegiatan manusialainnya mempunyai peranan yang cukup besar dalam memproduksi gashidrakarbon di atmosfir.

2.3.2 Pengaruh Terhadap Kesehatan Manusia

Beberapa dari bahan bahan pencemar ini merupakan senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik dan mutagenik, seperti etilen,formaldehid, benzena, metil nitrit dan hidrokarbon poliaromatik (PAH). Emisikendaraan bermotor yang mengandung senyawa karsinogenikdiperkirakan dapat menimbulkan tumor pada organ lain selain paru.Akan tetapi untuk membuktikan apakah pembentukan tumor tersebuthanya diakibatkan karena asap solar atau gas lain yang bersifatsebagai iritan (Tugaswati, 2004).Menurut Anonim (2004), hidrokarbon di udara akan bereaksi denganbahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang disebutplycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerahindustri dan padat lalulintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paruakan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.Pengaruh hidrokarbon aromatic pada kesehatan manusia dapatterlihat pada tabel dibawah ini :

Konsentrasi JenisHidrokarbon (ppm)

Dampak Kesehatan

Benzena (C6H6)1003000

Iritasi membran mukosaLemas setelah ½ – 1 jam

15

Page 16: Kelompok 2

7500

20000

Pengaruh sangat berbahayasetelah pemaparan 1 jamKematian setelah pemaparan 5-10menit

Toluena (C7H8)200

600

Pusing lemah dan berkunang-kunang setelah pemaparan 8 jamKehilangan koordinasi bola mataterbalik setelah pemaparan 8jam

2.3.3 Pengaruh Terhadap Lingkungan Sekitar

Pembakaran hidrokarbon menghasilkan panas. Panas yang tinggimenimbulkan peristiwa pemecahan (Cracking) menghasilkan rantaihidrokarbon pendek atau partikel karbon. Gas hidrokarbon dapatbercampur dengan gas buangan lainnya. Cairan hidrokarbonmembentuk kabut minyak (droplet). Padatan hidrokarbon akanmembentuk asap pekat dan menggumpal menjadi debu/partikel.Hidrokarbon bereaksi dengan NO2 dan O2 mengahsilkan PAN (PeroxyAcetyl Nitrates). Campuran PAN dengan gas CO dan O3 disebut kabutfoto kimia (Photo Chemistry Smog) yang dapat merusak tanaman. Daunmenjadi pucat karena selnya mati. Jika hidrokarbon bercampurbahan lain toksitasnya akan meningkat (Anonim, 2008).

2.3.4 Pengaruh Oksidan Foto Kimia Terhadap Lingkungan

Yang dimaksud dengan oksidan fotokimia meliputi Ozon, Nitrogendioksida, dan peroksiasetilnitrat (PAN) karena lebih dari 90%total oksidan terdapat dalam bentuk ozon maka hasil monitoringudara ambien dinyatakan sebagai kadar ozon. Karena pengaruhpencemaran udara jenis oksidan cukup akut dan cepatnya perubahanpola pencemaran selama sehari dan dari suatu tempat ketempatlain, maka waktu dimana kadar Ozon paling tinggi secara umumditentukan dalam pemantauan. Mencatat jumlah perjam per hari,

16

Page 17: Kelompok 2

perminggu, per musim atau per tahun selama kadar tertentudilampaui juga merupakan cara yang berguna untuk melaporkansejauh mana Ozon menjadi masalah.

Kadar ozon alami yang berubah-ubah sesuai dengan musimpertahunnya berkisar antara 10–100mg/m3 (0,005–0,05 ppm).Diwilayah pedesaan kadar ozon dapat menjadi tinggi karena adanyakiriman jarak jauh O3 dari udara yang berasal dari perkotaan.Didaerah perkotaan yang besar, tingkat ozon atau total oksidanmaksimum 1 jam dapat berkisar dari 300–800 mg/m3 (0,15-0,40 ppm)atau lebih. 5–30% hasil pemantauan di beberapa kota besardidapatkan kadar oksida maksimum 1jam yang melampaui 200 mg/m3(0,1 ppm). Peroksiasetilnitrat umumnya terbentuk secara serentakbersama dengan ozon.

2.3.5 Dampak Terhadap Kesehatan

Oksidan fotokimia masuk kedalam tubuh dan pada kadar subletaldapat mengganggu proses pernafasan normal, selain itu oksidanfotokimia juga dapat menyebabkan iritasi mata. Beberapa gejalayang dapat diamati pada manusia yang diberi perlakuan kontakdengan ozon, sampai dengan kadar 0,2 ppm tidak ditemukan pengaruhapapun, pada kadar 0,3 ppm mulai terjadi iritasi pada hidung dantenggorokan. Kontak dengan Ozon pada kadar 1,0–3,0 ppm selama 2jam pada orang-orang yang sensitif dapat mengakibatkan pusingberat dan kehilangan koordinasi. Pada kebanyakan orang, kontakdengan ozon dengan kadar 9,0 ppm selama beberapa waktu akanmengakibatkan edema pulmonari.Pada kadar di udara ambien yang normal, peroksiasetilnitrat (PAN)dan Peroksiabenzoilnitrat (PbzN) mungkin menyebabkan iritasi matatetapi tidak berbahaya bagi kesehatan. Peroksibenzoilnitrat(PbzN) lebih cepat menyebabkan iritasi mata.

2.3.6 Dampak Terhadap Lingkungan

17

Page 18: Kelompok 2

1. Kerusakan Lapisan OzonApabila freon yang merupakan bahan kimia artifisial terlepas

ke udara dan mencapai stratosfir (ruang 10 – 50 km di atastanah), maka ia akan menjadi penyebab rusaknya lapisan ozon distratosfir, dan hal ini menjadi masalah di tahun-tahun terakhirini. Karena lapisan ozon berfungsi sebagai penyerap sebagianbesar sinar ultra violet yang berbahaya bagi manusia, makaapabila lapisan ozon rusak jumlah sinar ultra violet yangmencapai bumi akan meningkat dan ini akan memberikan efek burukkepada kesehatan manusia dan ekologi. Meningkatnya jumlah sinarultra violet yang mencapai bumi menimbulkan kekhawatiran terhadapefek buruk pada kesehatan manusia seperti kanker kulit, katarak,menurunnya kekebalan dan efek buruk terhadap tumbuhan darat danekologi air. Akhir-akhir ini mulai terlihat gejala yang disebutlubang ozon, yaitu menipisnya lapisan ozon di stratosfir di ataskutub selatan (Gambar 3), dan pada tahun 1998 lubang ozon yangterjadi adalah yang terbesar dibanding masa-masa sebelumnya.Kecenderungan berkurangnya lapisan ozon terjadi hampir di seluruhdunia kecuali wilayah tropis.

2. Hujan AsamHujan asam adalah air hujan, embun dan salju yang memiliki

tingkat keasaman tinggi (pH rendah) akibat terlarutnya asamsulfat dan asam nitrat. Ini disebabkan terutama karena emisi SOxdan NOx dari pembakaran bahan bakar fosil ke udara. Akibat hujanasam ini air di atas bumi seperti air danau dan air sungaimenjadi asam, dan ini akan memberikan pengaruh kepadapengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam, memberikan pengaruhkepada berbagai jenis ikan, memberikan pengaruh kepada hutankarena tanah menjadi asam, juga secara langsung menempel padabangunan kayu atau warisan budaya yang menyebabkan rusaknyabangunan tersebut. Jadi, rentang pengaruhnya luas. Hujan asambisa mencapai wilayah 500 – 1000 km dari sumber lepasan materipenyebab hujan asam, dan karena itu salah satu karakteristiknya

18

Page 19: Kelompok 2

adalah bahwa gejala ini melingkupi wilayah yang luas, melampauibatas-batas negara.

Di Amerika dan Eropa di mana hujan asam sudah lebih dahulumenjadi masalah, terdapat laporan mengenai air danau yang menjadiasam, berkurangnya luas hutan, matinya ikan-ikan, dan lain-lainakibat hujan asam (Gambar 4). Laporan mengenai hal ini jugaterdapat di Jepang. Hujan asam yang sebelumnya menjadi masalah dinegara-negara maju, kini juga semakin menjadi masalah besar dinegara-negara berkembang akibat industrialisasi.

2.3.7 Oksidan fotokimia (Photochemistry Oxidant)Oksidan fotokimia adalah polutan primer berupa NOx dan

hidrokarbon (HC) yang dilepaskan dari pabrik dan kendaraanbermotor. Setelah menerima sinar matahari akan mengalami reaksifotokimia berubah menjadi materi sekunder berupa ozon, dan inimenjadi penyebab terjadinya kabut fotokimia (photochemistry smog).Oksidan fotokimia memiliki sifat pengasaman yang tinggi, dalamkonsentrasi tinggi memberikan rangsangan pada mata atautenggorokan, memberikan pengaruh kepada organ pernafasan, danjuga kepada produk pertanian.

2.4 Pengaruh Gas SOx terhadap Lingkungan

Sulfur yang ada di udara hanya sepertiga yang merupakanhasil aktivitas manusia, dan kebanyakan dalam bentuk SO2,sedangkan duapertiga dari jumlah sulfur di udara berasal darisumber-sumber alam seperi volkano dan terdapat dalam bentuk H2Sdan oksida.

Udara yang tercemar Sulfur Oksida (SOx) menyebabkan manusiaakan mengalami gangguan pada sistem pernafasannya. Hal ini karenagas SOx yang mudah menjadi asam tersebut menyerang selaput lendirpada hidung, tenggorokan, dan saluran nafas yang lain sampai ke

19

Page 20: Kelompok 2

paru-paru. Serangan gas SOx tersebut menyebabkan iritasi padabagian tubuh yang terkena.

Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasisistem pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasitenggorokan terjadi pada konsentrasi SO2 sebesar 5 ppm ataulebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitive iritasiterjadai pada konsentrasi 1-2 ppm. SO2 dianggap polutan yangberbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua danpenderita yang mengalami penyakit kronis pada sistem pernafasandan kardiovaskular.

Sulfur dioksida (SO2) bersifat iritan kuat pada kulit danlendir, pada konsentrasi 6-12 ppm mudah diserap oleh selaputlendir saluran pernafasan bagian atas, dan pada kadar rendahdapat menimbulkan spesme tergores otot-otot polos padabronchioli, speme ini dapat menjadi hebat pada keadaan dingin danpada konsentrasi yang lebih besar terjadi produksi lendir disaluran pernafasan bagian atas, dan apabila kadarnya bertambahbesar maka akan terjadi reaksi peradangan yang hebat pada selaputlendir disertai dengan paralycis cilia, dan apabila pemaparan initerjadi berulang kali, maka iritasi yang berulang-ulang dapatmenyebabkan terjadi hyper plasia dan meta plasia sel-sel epiteldan dicurigai dapat menjadi kanker.

Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx terdiri atasgas SO2 dan gas SO3 yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas SO2

berbau tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3 bersifatsangat reaktif. Gas SO3 mudah bereaksi dengan uap air yang adadiudara untuk membentuk asam sulfat atau H2SO4. Asam sulfat inisangat reaktif, mudah bereaksi (memakan) benda-benda lain yangmengakibatkan kerusakan, seperti proses perkaratan (korosi) danproses kimiawi lainnya.

20

Page 21: Kelompok 2

SOx mempunyai ciri bau yang tajam, bersifat korosif (penyebabkarat), beracun karena selalu mengikat oksigen untuk mencapaikestabilan phasa gasnya. Sox menimbulkan gangguan sitempernafasan, jika kadar 400-500 ppm akan sangat berbahaya, 8-12ppm menimbulkan iritasi mata, 3-5 ppm menimbulkan bau.

Konsentrasi gas SO2 diudara akan mulai terdeteksi oleh inderamanusia (tercium baunya) manakala kensentrasinya berkisar antara0,3 – 1 ppm. Jadi dalam hal ini yang dominan adalah gas SO2.Namun demikian gas tersebut akan bertemu dengan oksigen yang adadiudara dan kemudian membentuk gas SO3 melalui reaksi berikut :

2SO2 + O2 (udara)        ->               2SO3

Pemakaian batu bara sebagai bahan bakar pada beberapa kegiatanindustri seperti yang terjadi di negara Eropa Barat dan Amerika,menyebabkan kadar gas SOx diudara meningkat. Reaksi antara gasSOx dengan uap air yang terdapat di udara akan membentuk asamsulfat maupun asam sulfit. Apabila asam sulfat dan asam sulfitturun ke bumi bersama-sama dengan jatuhnya hujan, terjadilah apayang dikenal denagn Acid Rain atau hujan asam . Hujan asam sangatmerugikan karena dapat merusak tanaman maupun kesuburan tanah.Pada beberapa negara industri, hujan asam sudah banyak menjadipersoalan yang sangat serius karena sifatnya yang merusak. Hutanyang gundul akibat jatuhnya hujan asam akan mengakibatkanlingkungan semakin parah.

Pencemaran SOx diudara terutama berasal dari pemakaian baru barayang digunakan pada kegiatan industri, transportasi, dan lainsebagainya. Belerang dalam batu bara berupa mineral besi peritisatau FeS2 dan dapat pula berbentuk mineral logam sulfida lainnyaseperti PbS, HgS, ZnS, CuFeS2 dan Cu2S. Dalam proses industribesi dan baja (tanur logam) banyak dihasilkan SOx karena mineral-mineral logam banyak terikat dalam bentuk sulfida. Pada prosespeleburan sulfida logam diubah menjadi oksida logam. Proses ini

21

Page 22: Kelompok 2

juga sekaligus menghilangkan belerang dari kandungan logam karenabelerang merupakan pengotor logam. Pada suhu tinggi sulfida logammudah dioksida menjadi oksida logam melalui reaksi berikut :

2ZnS + 3O2 -> 2ZnO + 2SO2

2PbS + 3O2 -> 2PbO + 2SO2

Selain tergantung dari pemecahan batu bara yang dipakai sebagaibahan bakar, penyebaran gas SOx, ke lingkungan juga tergnatungdrai keadaan meteorologi dan geografi setempat. Kelembaban udarajuga mempengaruhi kecepatan perubahan SOx menjadi asam sulfatmaupun asam sulfit yang akan berkumpul bersama awan yang akhirnyaakan jatuh sebagai hujan asam. Hujan asam inilah yang menyebabkankerusakan hutan di Eropa (terutama di Jerman) karena banyakindustri peleburan besi dan baja yang melibatkan pemakaian batubara maupun minyak bumi di negeri itu.

2.4.1 Sumber dan pola PaparanMeskipun sumber alami (gunung berapi atau panas bumi) mungkinhadir pada beberapa tempat, sumber antropogenik, pembakaran bahanbakar fosil yang mengandung sulfur, mendominasi daerah perkotaan.Ini termasuk :

Sumber pokok (pembangkit tenaga listrik, pabrik pembakaran,pertambangan dan pengolahan logam)

Sumber daerah (pemanasan domestik dan distrik) Sumber bergerak (mesin diesel)

Pola paparandan durasi sering menunjukkan perbedaan daerah danmusim yang signifikan, bergantung pada sumber dominan dandistribusi ruang, cuaca dan pola penyebaran. Pada konsentrasitinggi, dimana berlangsung untuk beberapa hari selama musimdingin, bulan musim dingin yang stabil ketika penyebaranterbatas, masih terjadi pada banyak bagian dunia dimana batu baradigunakan untuk tempat pemanasan. Sumber daerah biasanya

22

Page 23: Kelompok 2

mendominasi pada beberapa peristiwa, hasil pada pola homogenkonsentrasi dan paparan/pembukaan.

Sebaliknya, jarak peristiwa waktu-singkat dari menit ke jammungkin terjadi sebagai hasil pengasapan, penyebaran atau arahangin dari sumber utama. Hasil pola paparan bervariasi secarasubstantial, tergantung pada ketinggian emisi, dan kondisi cuaca.Variabel sementara dari konsentrasi ambient juga sering tinggipada keadaan tertentu, khususnya untuk sumber lokal.

2.4.2 Dampak Pencemaran oleh Belerang Oksida (SOx)Sebagian besar pencemaran udara oleh gas belerang oksida (SOx)berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama batu bara.Adanya uap air dalam udara akan mengakibatkan terjadinya reaksipembentukan asam sulfat maupun asam sulfit. Reaksinya adalahsebagai berikut:

SO2 + H2O      ->                  H2SO3

SO3 + H2O      ->                  H2SO4

Apabila asam sulfat maupun asam sulfit tersebut ikutberkondensasi di udara dan kemudian jatuh bersama-sama air hujansehingga pencemaran berupa hujan asam tidak dapat dihindari lagi.Hujan asam ini dapat merusak tanaman, terkecuali tanaman hutan.Kerusakan hutan ini akan mengakibatkan terjadinya pengikisanlapisan tanah yang subur.

Walaupun konsentrasi gas SOx yang terdispersi ke lingkungan ituberkadar rendah, namun bila waktu kontak terhadap tanaman cukuplama maka kerusakan tanaman dapat saja terjadi. Konsentrasisekitar 0,5 ppm sudah dapat merusakan tanaman, terlebih lagi bilakonsentrasi SOx di Udara lingkungan dapat dilihat dari timbulnyabintik-bintik pada permukaan daun. Kalau waktu paparan lama, makadaun itu akan gugur. Hal ini akan mengakibatkan produktivitastanaman menurun.

23

Page 24: Kelompok 2

Udara yang telah tercemar SOx menyebabkan manusia akan mengalamigangguan pada sistem pernapasaannya. Hal ini karena gas SOx yangmudah menjadi asam tersebut menyerang selaput lendir pada hidung,tenggorokan dan saluran napas yang lain sampai ke paru-paru.Serangan gas SOx tersebut menyebabkan iritasi pada bagian tubuhyang terkena.

2.4.3 Lapisan SO2 Dan Bahaya Bagi Kesehatan

SO2 mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kesehatan yang akut dankronis. dalam bentuk gas, SO2 dapat mengiritasi sistempernapasan; pada paparan yang tinggi (waktu singkat) mempengaruhifungsi paru-paru.

SO2 merupakan produk sampingan H2SO4 yang mempengaruhi sistempernapasan. Senyawanya, terdiri dari garam ammonium polinukliratau organosulfat, mempengaruhi kerja alveoli dan sebagai bahankimia yang larut, mereka melewati membran selaput lendir padasistem pernapasan pada makhluk hidup.

Aerosol partikulat dibentuk oleh gas ke pembentukan partikelditemukan bergabung dengan pengaruh kesehatan yang banyak.

Secara global, senyawa-senyawa belerang dalam jumlah cukup besarmasuk ke atmosfer melalui aktivitas manusia sekitar 100 jutametric ton belerang setiap tahunnya, terutama sebagai SO2 daripembakaran batu bara dan gas buangan pembakaran bensin. Jumlahyang cukup besar dari senyawa belerang juga dihasilkan olehkegiatan gunung berapi dalam bentuk H2S, proses perombakan bahanorganik, dan reduksi sulfat secara biologis. Jumlah yangdihasilkan oleh proses biologis ini dapat mencapai lebih 1 jutametric ton H2S per tahun.

24

Page 25: Kelompok 2

Sebagian dari H2S yang mencapai atmosfer secara cepat diubahmenjadi SO2 melaui reaksi :

H2S + 3/2 O2 SO2 + H2O

reaksi bermula dari pelepasan ion hidrogen oleh radikal hidroksil,

H2S + HO- HS- + H2O

yang kemudian dilanjutkan dengan reaksi berikut ini menghasilkanSO2

HS- + O2 HO- + SO

SO + O2 SO2 + O

Hampir setengahnya dari belerang yang terkandung dalam batu baradalam bentuk pyrit, FeS2, dan setengahnya lagi dalam bentuksulfur organik. Sulfur dioksida yang dihasilkan oleh perubahanpyrit melalui reaksi sebagai berikut :

4FeS2 + 11O2 2 Fe2O3 + 8 SO2

Pada dasarnya, semua sulfur yang memasuki atmosfer dirubah dalambentuk SO2 dan hanya 1% atau 2% saja sebagai SO2

Walaupun SO2 yang dihasilkan oleh aktivitas manusia hanyamerupakan bagian kecil dari SO2 yang ada diatmosfer, tetapipengaruhnya sangat serius karena SO2 langsung dapat meracunimakhluk disekitarnya. SO2 yang ada diatmosfer menyebabkan iritasisaluran pernapasandan kenaikan sekresi mucus. Orang yangmempunyai pernapasan lemah sangat peka terhadap kandungan SO2

yang tinggi diatmosfer. Dengan konsentrasi 500 ppm, SO2 dapatmenyebabkan kematian pada manusia.

25

Page 26: Kelompok 2

Pencemaran yang cukup tinggi oleh SO2 telah menimbulkanmalapetaka yang cukup serius. Seperti yang terjadi di lembahNerse Belgia pada 1930, tingkat kandungan SO2 diudara mencapai 38ppm dan menyebabkan toksisitas akut. Selama periode inimenyebabkan kematian 60 orang dan sejumlah ternak sapi.

Sulfur dioksida juga berbahaya bagi tanaman. Adanya gas ini padakonsentrasi tinggi dapat membunuh jaringan pada daun. pinggirandaun dan daerah diantara tulang-tulang daun rusak. Secara kronisSO2 menyebabkan terjadinya khlorosis. Kerusakan tanaman iniakandiperparah dengan kenaikan kelembaban udara. SO2 diudara akanberubah menjadi asam sulfat. Oleh karena itu, didaerah denganadanya pencemaran oleh SO2 yang cukup tinggi, tanaman akan rusakoleh aerosol asam sulfat.

Kerusakan juga dialami oleh bangunan yang bahan-bahannya sepertibatu kapur, batu pualam, dolomit akan dirusak oleh SO2 dariudara. Efek dari kerusakan ini akan tampak pada penampilannya,integritas struktur, dan umur dari gedung tersebut.

2.5 Pengaruh Polusi Partikel terhadap Lingkungan.

2.5.1 Materi partikulatMateri-materi partikulat yang banyak terdapat di area

pabrik, konstruksi bangunan, dan pertambangan seperti serbuk batubara, serbuk kapas, serbuk kuarsa, dan serat asbes, dapatmenyebabkan penyakit paru-paru.  Tingkat keparahan penyakit dapatberagam, mulai dari peradangan sampai pembentukan tumor paru-paru.

Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapatmenimbulkan bebagai macam penyakit saluran pernapasan ataupneumoconiosis.  Pneumoconiosis adalah penyakit saluranpernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang masuk

26

Page 27: Kelompok 2

atau mengendap di dalam paru-paru.  Partikel yang berukurankurang dari 5 mikron tertahan di saluran pernapasan bagian atas,partikel berukuran 3 sampai 5 mikron akan tertahan pada saluranpernapasan bagian tengah, sedangkan partikel yang berukuran 1sampai 3 mikron akan masuk ke dalam kantung udara paru-parukemudian menempel pada alveoli.  Partikel yang kurang dari 1mikron akan ikut keluar saat napas dihembuskan.

Beberapa jenis penyakit pneumoconiosis yang banyak dijumpai didaerah kegiata indutri dan teknologi antara lain:

1)      Silikosis

Silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas,berupa SiO2 yang terhisap masuk ke paru-paru, kemudian mengendapdengan masa inkubasi sekitar 2 sampai 4 tahun.  Penyakitsilikosis di tndai dengan sesak napas yang disertai batuk,seringkali tidak disertai dahak.  Bila silikosis sudah berat,sesak napas akan semakin parah, kemudian diikuti denganhipertropi jantung sebelah kanan yang akan mengakibatkankegagalan kerja jantung.

2)      Asbestosis

Penyakit asbestosis disebabkan oleh debu atau serat asbes,yaitu campuran dari berbagai macam silikat terutama magnesiumsilikat.  Gejala yang ditunjukkan berupa sesak napas dan batukdengan dahak.  Pemeriksaan pada dahak akan menunjukkan adanyadebu asbes dalam dahal tersebut.  Ujung-ujung jari penderitanyaakan tampak membesar atau melebar.

3)      Bisinosis

Bisinosis adalah penyakit pneumoconiosis yang disebabkanoleh serat kapas.  Masa inkubasinya yaitu sekitar 5 tahun, dengan tanda-tanda awal berupa sesak napas dan terasa berat padadada.  Pada bisinosis tingkat lanjut atau berat, biasanya diikuti

27

Page 28: Kelompok 2

dengan penyakit bronchitis kronis dan mungkin juga disertaidengan emphysema.

4)      Antrakosis

Antrakosis adalah penyakit saluran pernapasan yangdisebabkan oleh debu batu bara.  Masa inkubasi antara 2 sampai 4tahun.  Karena pada debu batu bara terkadang juga terdapat debusilikat, penyakit antrakosis juga sering disertai dengan penyakitsilikosis sehingga disebut silikoantrakosis.

5)      Beriliosis

Beriliosis disebabkan oleh debu logam, baik berupa logammurni, oksida, sulfat, maupun dalam bentuk halogenida.  Debulogam dapat menyebabkan nesoparingitis, bronchitis, danpneumonitis yang ditandai dengan gejala sedikit demam, batukkering dan sesak napas. 

Penyakit beriliosis banyak timbul pada pekerja industry yangmenggunakan logam campuran berilium, tembaga, seng, mangan, padapekerja pabrik fluoresen, pabrik pembuatan tabung radio, danpengolahan bahan penunjang industry nuklir, dengan masa inkubasi5 tahun. Penyakit beriliosis ditandai dengan gejala mudah lelah,berat badan yang menurun dan sesak napas. 

Materi partikulat lain yang dapat membahayakan kesehatanadalah timbal.  Timbal sangat beracun (toksik) dan dapatterakumulasi dalam tubuh, serta menyerang berbagai sistem tubuh,seperti sistem pencernaan dan sistem saraf, fungsi jantung danginjal. Anak-anak lebih rentan terhadap efek timbal dibandingkanorang dewasa.  Timbal dapat menyebabkan keterbelakangan mentalpada anak-anak.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa timbal dapatmenyebabkan gangguan kesehatan pada hewan.

a.  Asap rokok

28

Page 29: Kelompok 2

Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya seperti benzo-α-pyrene dan formaldehid yang berpotensi menimbulkan bermacam-macam penyakit seperti ganggua pernapasan, penyakit jantung dankanker paru-paru.

b.  Zat-zat penyebab kanker

zat-zat penyebab kanker antara lain kloroform, para-diklorobenzena, tetrakloroetilen, trikloroetan, dan radioaktif(misalnya radon).  Zat-zat tersebut umumnya merupakan jenispolutan udara di dalam ruangan (indoor air pollutans).

c. Asbut

Istilah asbut (asap kabut) di adaptasi dari bahasa Inggrissmog (smoke dan fog). Istilah ini muncul sekitar awal abad ke-20,ketika asap dan kabut tebal tampak di kota London akibat revolusiindustri di kota tersebut.

Berdasarkan jenis polutan penyebabnya, asbut dapat dibedakanmenjadi asbut industri dan asbut fotokimia. Polutan utamapenyebab asbut industri adalah sulfur oksida dan materipartikulat yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil olehindustri, warnanya tampak keabuan.  Asbut ini sering terlihatkeluar dari cerobong asap pabrik.

Polutan utama penyebab asbut fotokimia adalah nitrogenoksida yang berasal dari kendaraan bermotor dan hidrokarbon yangberasal dari berbagai sumber.  Kedua polutan ini akan mengalamireaksi fotokimia membentuk ozon.  Ozon tersebut dapat bereaksidengan berbagai polutan udara lainnya membentuk ratusan jenispolutan sekunder yang membahayakan kesehatan.  Nitrogen oksidamenyebabkan asbut fotokimia tampak berwarna kecoklatan.  Asbutini sering terlihat di langit kota-kota besar, seperti Jakarta.

Asbut dapat mengganggu penglihatan sehingga menghambatberbagai aktivitas manusia, seperti penerbangan.  Selain itu,

29

Page 30: Kelompok 2

asbut juga mengganggu pernapasan sehingga dapat menyebabkankematian.  Contoh akibat asbut yang fatal adalah asbut industriyang terjadi pada tahun 1952 di kota London, yang menyebabkankematian 12.000 orang.  Di Indonesia, kasus asbut cukup seringterjadi, misalnya akibat kebakaran hutan di Kalimantan danSumatra atau karena banyaknya pabrik dan kendaraan bermotor dikota-kota besar.

2.5.2 Pengaruh Partikulat terhadap Lingkungan

a.  Pengaruh terhadap TanamanPengaruh partikulat terhadap tanaman terutama adalah dalam

bentuk debunya,dimana debu tersebut jika bergabung dengan uap airatau air hujan gerimis akan membentuk kerak yang tebal padapermukaan daun, dan tidak dapat tercuci dengan air hujan kecualidengan menggosoknya. Lapisan kerak tersebut akan menggangguproses fotosintesis pada tanaman karena menghambat masuknya sinarmatahari dan mencegah pertukaran CO2 dengan atmosfer. Akibatnyapetumbuhan tanaman menjadi terganggu. Bahaya lain yangditimbulkan dari pengumpulan partikulat padatanaman adalahkemungkinan bahwa partikulat tersebut mengandung komponen kimiayang berbahaya bagi hewan yang memakan tanaman tersebut.b. Pengaruh terhadap Manusia

Polutan partikulat masuk ke dalam tubuh manusia terutamamelalui sistem pernapasan, oleh karena itu pengaruh yangmerugikan langsung terutama terjadi pada sistem pernafasan.Faktor yang paling berpengaruh terhadap sistem pernafasanterutama adalah ukuran partikulat, karena ukuran partikulatyangmenentukan seberapa jauh penetrasi partikulat ke dalam sistempernafasan.

Sistem pernafasan mempunyai beberapa sistem pertahanan yangmencegah masuknya partikulat-partikulat, baik berbentuk padatmaupun cair, ke dalam paru-paru. Bulu-bulu hidung akan mencegahmasuknya partikulat-partikulat berukuran besar, sedangkanpartrikel-partikulat yang lebih kecil akan dicegah masuk oleh

30

Page 31: Kelompok 2

membran mukosa yang terdapat di sepanjang sistem pernafasan danmerupakan permukaan tempat partikulat menempel.

Pada beberapa bagian sistem pernafasan terdapat bulu-buluhalus (silia) yang bergerak ke depan dan ke belakang bersama-samamukosa sehingga membentuk aliran yang membawa partikulat yangditangkapnya keluar dari sistem pernafasan ke tenggorokan, dimanapartikulat tersebut tertelan. Partikulat yang mempunyai diameterlebih besar dari pada 5,0 mikron akan berhenti dan terkumpulterutama di dalam hidung dan tenggorokan. Meskipun partikulattersebut sebagian dapat masuk ke dalam paru-paru tetapi tidakpernah lebih jauh dari kantung-kantung udara atau bronchi, bahkansegera dapat dikeluarkan oleh gerakan silia.

Partikulat yang berukuran diameter 0,5 - 5,0 mikron daparterkumpul di dalam paru-paru sampai pada bronchioli, dan hanyasebagian kecil yang sampai pada alveoli. Sebagian besarpartikulat yang terkumpul di dalam bronchioli akan dikeluarkanoleh silia dalam 2 jam. Partikulat yang berukuran diameter kurangdari 0,5 mikron dapat mencapai dan tinggal di dalam alveoli.Pembersihan partikulat-partikulat yang sangat kecil tersebut darialveoli sangat lambat dan tidak sempurna dibandingkan dengan didalam saluran yang lebih besar. Beberapa partikulat yang tetaptertinggal di dalam alveoli dapat terabsorpsi ke dalam darah.Partikulat-partikulat yang masuk dan tertinggal di dalam paru-paru mungkin berbahaya bagi kesehatan karena tiga hal penting,yaitu :

1. Partikulat tersebut mungkin beracun karena sifat-sifat kimiadan fisiknya.

2. Partikulat tersebut mungkin bersifat inert (tidak bereaksi)tetapi jika tertinggal di dalam saluran pernafasan dapatmengganggu pembersihan bahan-bahan lain yang berbahaya.

3. partikulat-partikulat tersebut mungkin dapat membawamolekul-molekul gas yang berbahaya, baik dengan caramengabsorbsi atau mengabsorpsi, sehingga molekul-molekul gas

31

Page 32: Kelompok 2

tersebut dapat mencapai dantertinggal di bagian paru-paruyang sensitif. Karbon merupakan partikulat yang umum dengankemampuan yang baik untuk mengabsorbsi molekul-molekul gaspada permukaannya.

Partikulat-partikulat yang beracun biasanya tidak terdapatdalam jumlah tinggi di atmosfer, kecuali aerosol asam sulfat,melainkan terdapat dalam jumlah sangat kecil. Tabel di bawah inimemperlihatkan berbagai partikulat logam yang berbahaya yangbiasanya terdapat dalam jumlah kecil sekali. Tetapi konsentrasitersebut dapat meningkat karena aktivitas manusia.

Tabel 2. Partikulat-partikulat logam yang berbahaya bagikesehatan

NO. ELEMEN SUMBER PENGARUH1. Nikel Minyak diesel, minyak

residu, batu arang,asap tembakau, bahan kimia dan katalis, baja dan logam lain

Kanker paru-paru (sebagai karbonil)

2. Berilium Batu karang, industri tenaga nuklear

Keracunan akut dan khronis, kanker

3. Boron Batu arang, bahan pembersih, kedikteran, industri gelas dan industri lain

Tidak beracun kecualidalam bentuk boran

4. Germanium Batu arang Keracunan ringan5. Arsenik Batu arang, petroleum,

deterjen, pestisidaKemungkinan kanker

6. Selenium Batu arang, sulfur Karang gigi, karsinogenik pada tikus, penting pada mamalia pada dosis rendah

32

Page 33: Kelompok 2

7. Titrium Batu arang, petroleum Karsinogenik terhadaptikus jika kontak dalamwaktulama

8. Merkuri Batu arang, baterai elektrik, industri lain

Kerusakan syaraf dan kematian

9. Vanadium Petroleum, kimia dan katalis, baja, dan logamlain

Tidak berbahaya pada konsentrasi yang pernah ada

10. Kadmium Batu arang, peleburan seng, pipa air, asap tembakau

Penyakit jantung dan hipertensi pada manusia, mengganggu metabolisme seng dan tembaga

11. Antimoni Industri Memperpendek umur tikus

12. Timbal Buangan mobil (dari bensin), cat (sebelum 1948)

Kerusakan otak, konvulsi, gangguan tingkah laku, kematian

c . Pengaruh terhadap Bahan LainPartikulat-partikulat yang terdapat di udara dapat

mengakibatkan berbagai kerusakan padaberbagai bahan. Jenis dantingkat kerusakan yang dihasilkan oleh partikulat dipengaruhioleh komposisi kimia dansifat fisik partikulat tersebut.Kerusakan pasif terjadi jika partikulat menempel atau mengendappada bahan-bahan yang terbuat dari tanah sehingga harus seringdibersihkan. Proses pembersihan sering mengakibatkan cacat padapermukaan benda-benda dari tanah tersebut. Kerusakan kimiaterjadi jika partikulat yang menempel bersifat korosif ataupartikulat tersebut membawa komponen lain yang bersifat korosif.

Logam biasanya tahan terhadap korosi di dalam udara keringatau di udara bersih yang hanya mengandung sedikit air.

33

Page 34: Kelompok 2

Partikulat dapat merangsang korosi, terutama dengan adanya-komponen-yang-mengandung-sulfur.             Fungsi partikulat dalam merangsang kecepatan korosiadalah karena partikulat dapat berungsi sebagai inti dimana uapair dapat mengalami kondensasi, sehingga gas yang diserap olehpartikulat akan terlarut di dalam droplet air yang terbentuk.Polutan partikulat juga dapat merusak bahan bangunan yang terbuatdari tanah, cat, dan tekstil.d. Pengaruh terhadap Radiasi Sinar Matahari dan Iklim

Partikulat yang terdapat di atmosfer berpengaruh terhadapjumlah dan jenis radiasi sinar matahari yang dapat mencapaipermukaan bumi. Pengaruh ini disebabkan oleh penyebaran danabsorbsi sinar oleh partikulat. Salah satu pengaruh utama adalahpenurunan visibilitas. Sinar yang melalui objek ke pengamat akandiabsorbsi dan disebarkan oleh partikulat sebelum mencapaipengamat, sehingga intensitas yang diterima dari objek dan darilatar belakangnya akan berkurang.

Akibatnya perbedaan antara kedua intensitas intensitas sinartersebut hilang sehingga keduanya (objek dan latar belakang)menjadi kurang kontras atau kabur. Penurunan visibilitas inidapat membahayakan, misalnya pada waktu mengendarai kendaraanatau kapal terbang. Jumlah polutan partikulat bervariasi denganmanusia atau iklim. Pada musim gugur dan salju, sistem pemanasdidalam rumah-rumah dan gedung meningkat sehingga dibutuhkantenaga yang lebih tinggi yang mengakibatkan terbentuknya lebihbanyak partikulat.

Iklim dapat dipengaruhi oleh polusi partikulat dalam duacara. Partikulat di dalam atmosfer dapat mempengaruhi pembentukanawan, hujan dan salju dengan cara berfungsi sebagai inti dimanaair dapat mengalami kondensasi. Selain itu penurunan jumlahradiasi solar yang mencapai permukaan bumi karena adanyapartikulat dapat mengalami kondensasi. Selain itu penurunanjumlah radiasi solar yang mencapai permukaan bumi karena adanya

34

Page 35: Kelompok 2

partikulat dapat mengganggu keseimbangan panas pada atmosferbumi. Suhu atmosfer bumi ternyata menurun sedikit sejak tahun1940, meskipun pada beberapa abad terakhir ini terjadi kenaikankandungan CO2 di atmosfer yang seharusnya mengakibatkan kenaikansuhu atmosfer. Peningkatan refleksi radiasi solar oleh partikulatmungkin berperan dalam penurunan suhu atmosfer tersebut.

35

Page 36: Kelompok 2

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengaruh pelutan udara terhadap lingkungan ada berbagai macam :

a. Karbon MonoksidaDi udara,karbon monoksida (CO) terdapat dalam jumlah yang

sangat sedikit, hanya sekitar 0,1 ppm. Di perkotaan dengan lalulintas yang padat konsentrasi gas CO antara 10-15 ppm. Sudahsejak lama diketahui bahwa gas CO dalam jumlah banyak(konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan pada ekosistemdan lingkungan kita.Pada hewan, dampak dari kadar karbonmonoksida yang berlebihan hamper menyerupai dampak yang terjadipada manusia, dapat menyebabkan kematian. Bagi Tumbuhan, kadar CO100ppm pengaruhnya hamper tidak ada khususnya tumbuhan tingkattinggi. Kadar CO 200ppm dengan waktu kontak 24 jam dapatmempengaruhi kemampuan fiksasi nitrogen oleh bakteri bebasterutama yang terdapat pada akar tumbuhan.

b. Zat NOxKadar NOx diudara perkotaan biasanya 10–100 kali lebih

tinggi dari pada di udara pedesaan. Kadar NOx diudara daerahperkotaan dapat mencapai 0,5 ppm (500 ppb). Seperti halnya CO,emisi NOx dipengaruhi oleh kepadatan penduduk karena sumber utamaNOx yang diproduksi manusia adalah dari pembakaran dan kebanyakanpembakaran disebabkan oleh kendaraan bermotor, produksi energidan pembuangan sampah. Sebagian besar emisi NOx buatan manusiaberasal dari pembakaran arang, minyak, gas, dan bensin.

c. Zat Hirdokarbon dan Oksidan FotokimiaYang dimaksud dengan oksidan fotokimia meliputi Ozon,

Nitrogen dioksida, dan peroksiasetilnitrat (PAN) karena lebih

36

Page 37: Kelompok 2

dari 90% total oksidan terdapat dalam bentuk ozon maka hasilmonitoring udara ambien dinyatakan sebagai kadar ozon. Karenapengaruh pencemaran udara jenis oksidan cukup akut dan cepatnyaperubahan pola pencemaran selama sehari dan dari suatu tempatketempat lain, maka waktu dimana kadar Ozon paling tinggi secaraumum ditentukan dalam pemantauan. Mencatat jumlah perjam perhari, perminggu, per musim atau per tahun selama kadar tertentudilampaui juga merupakan cara yang berguna untuk melaporkansejauh mana Ozon menjadi masalah.

d. Gas SOxUdara yang tercemar Sulfur Oksida (SOx) menyebabkan manusia

akan mengalami gangguan pada sistem pernafasannya. Hal ini karenagas SOx yang mudah menjadi asam tersebut menyerang selaput lendirpada hidung, tenggorokan, dan saluran nafas yang lain sampai keparu-paru. Serangan gas SOx tersebut menyebabkan iritasi padabagian tubuh yang terkena. Pengaruh utama polutan SOx terhadapmanusia adalah iritasi sistem pernafasan. Beberapa penelitianmenunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada konsentrasiSO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu yangsensitive iritasi terjadai pada konsentrasi 1-2 ppm. SO2 dianggappolutan yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tuadan penderita yang mengalami penyakit kronis pada sistempernafasan dan kardiovaskular.

e. Pulusi PartikelPada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat

menimbulkan bebagai macam penyakit saluran pernapasan ataupneumoconiosis.  Pneumoconiosis adalah penyakit saluranpernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang masukatau mengendap di dalam paru-paru.  Partikel yang berukurankurang dari 5 mikron tertahan di saluran pernapasan bagian atas,partikel berukuran 3 sampai 5 mikron akan tertahan pada saluran

37

Page 38: Kelompok 2

pernapasan bagian tengah, sedangkan partikel yang berukuran 1sampai 3 mikron akan masuk ke dalam kantung udara paru-parukemudian menempel pada alveoli.  Partikel yang kurang dari 1mikron akan ikut keluar saat napas dihembuskan.

3.2 Saran

Saran untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukanpada pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besarlain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kotadan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya.

* Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum,perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakintua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besarpotensi untuk memberi kontribusi polutan udara.

* Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalahkemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalulintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaranberkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas danmengurangi polusi udara.

* Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman ataugang-gang yang sering diistilahkan dengan “polisi tidur” justrumerupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambatlaju

* Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraanumum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check).Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahanbagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di sampingmemeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.

* Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta disudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.

38

Page 39: Kelompok 2

39

Page 40: Kelompok 2

Daftar Pustaka

Soemarno. Parameter pencemar udara dan dampaknya terhadap

kesehatan dalam http:// soemarno.multiply.multiplycontent.com diakses

pada tanggal 27 Maret 2013 19:12:33 WIB.

2011. CO (karbon monoksida) dalam

http://sacenplastique.blogspot.com/2011/02/co-karbon-monoksida.html.

diakses pada tanggal 27 Maret 2013. 19:33:10 WIB.

2010. Dampak Pencemaran Nitrogen Oksida ( NOx ) dalam

http://dwiseptari.blogspot.com/2010/05/dampak-pencemaran-nitrogen-oksida-

nox.html. diakses pada tanggal 27 Maret 2013. 21:46:11 WIB

http://klikbelajar.com/pelajaran-sains/macam-macam-polutan/

http://recyclearea.wordpress.com/2009/12/29/pencemaran-udara/

http://yuli-ipasmkn1kaligondang.blogspot.com/2012/02/dampak-polusi-

udara-bagi-kesehatan.html

http://jurnalingkungan.wordpress.com/oksidan/

http://www.batan.go.id/ensiklopedi/01/01/02/02/01-01-02-02.html

40