TUGAS MAKALAH HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM TERPADU AZ’ZAHRA SRAGEN Dosen Pengampu :Dyah Ayu Wulandari, S. SiT., M. Keb Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata Kuliah Metodologi Penelitian Disusun Oleh : Agus Silviyani .T Aliffiana Nur Fitrasara Anggelika Sidrata Bere Anjar Lufitasari Anna Alfiyana Aprilia Ainul Fitri PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS MAKALAH
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHEDI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM
TERPADU AZ’ZAHRA SRAGEN
Dosen Pengampu :Dyah Ayu Wulandari, S. SiT., M. Keb
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
Kuliah Metodologi Penelitian
Disusun Oleh :
Agus Silviyani .T
Aliffiana Nur Fitrasara
Anggelika Sidrata Bere
Anjar Lufitasari
Anna Alfiyana
Aprilia Ainul Fitri
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
TAHUN AJARAN 2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam
rentan usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa
pubertas sebelum memasuki masa reproduksi. Menarche merupakan tanda
awal adanya segala bentuk perubahan baik fisik maupun psikologi.
(Proverawati, 2011 : 10).
Ada banyak hal yang mempengaruhi usia menarche, diantaranya:
status gizi, pola makan, status ekonomi keluarga, dan aktivitas olahraga.
Status gizi dapat diinterpretasikan dari Indeks Massa Tubuh (IMT)
seseorang. IMT ditentukan oleh berat badan dan tinggi badan. Berat badan
sangat mempengaruhi status gizi dalam kaitanya terhadap usia menarche.
Usia menarche yang cepat dikalangan remaja putri berpengaruh pada status
gizi yang beragam (Sayogo, 2006 : 26).
Mengingat pada proses menstruasi terjadi pengelupasan endometrium
disertai perdarahan, maka sudah tentu gizi pada saat menstruasi diperlukan
untuk mengganti komponen darah yang hilang. Pada prinsipnya gizi pada
saat menstruasi harus memperhatikan pola makan seimbang sesuai dengan
kebutuhan (Fairus ,2011 : 16).
Kebutuhan zat gizi salah satunya untuk tumbuh kembang remaja
perempuan. Kebutuhan tersebut harus dicukupi setiap harinya baik dari segi
kualitas maupun dari segi kuantita dan disesuaikan dengan kecukupuan gizi
masing-masing individu (Sayogo, 2006 : 27).
Hasil penelitian presentase perempuan 10-59 tahun menurut kelompok
umur pertama kali haid dan karakteristik, riskesdas 2010 usia menarche 13
tahun sebanyak 20 %, anak yang berusia 14 tahun 17,5% ,anak yang berusia
15 tahun sebanyak 15,2%.
Berdasarkan study pendahuluan yang kami lakukan di beberapa
sekolah di Kecamatan Sragen diantaranya tiga sekolah yaitu SMPN 1
Sragen yang siswanya berjumlah 110 siswa putri sekitar (63%) yang sudah
menstruasi. Yang kedua SMPN 5 sragen yang siswanya berjumlah 124 siswi
(73%) diantaranya sudah mengalami menstruasi. Yang SMPN 2 Sragen
yang siswinya berjumlah 147 siswi (79%) diantaranya sudah mengalami
menstruasi. Yang terakhir sekolah menengah pertama islam terpadu sragen
pada tanggal 5 April 2014. Di SMPIT Az-Zahra Kecamatan Sragen
Kabupaten Sragen siswinya berjumlah 99 siswi kelas 7 dan (8,90%)
diantaranya sudah mengalami menstruasi. Dari hasil studi pendahuluan
tersebut, maka peneliti tertarik ingin meneliti tentang hubungan status gizi
dengan usiamenarchepada siswi sekolah menengah pertama islam terpadu
Az Zahra di wilayah Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen.
Ayu, 10/07/14,
Data tentang status gizi?
Ayu, 10/07/14,
Data tentang status gizi belum munculPermasalahannya apa, sehingga menarik untuk diteliti?
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan
permasalahan yang ada sebagai berikut : “Adakah Hubungan Status Gizi
dengan Usia Menarche di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Az-
Zahra Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen ?”
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
a. Mengetahui hubungan status gizi dengan usiamenarche di
Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Az-Zahra Kecamatan
Sragen Kabupaten Sragen.
b. Meningkatkan kualitas hidup perempuan dalam pengetahuan dan
konseling terhadap kesehatan reproduksi, khususnya tentang
menarche.
2. Tujuan Khusus
a. Mengukur status gizi pada siswi sekolah menengah pertama di
wilayah Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen.
b. Mengetahui usiamenarche pada siswi sekolah menengah pertama
di wilayah Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen.
c. Menganalisa hubungan antara status gizi dengan usiamenache di
Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Az-Zahra Kecamatan
Sragen Kabupaten Sragen.
Ayu, 10/03/14,
Perlu tidak?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
1. Status Gizi
a. Pengertian status gizi
Status gizi (nutrition status) adalah Ekpresi dari keadaan
keseimbangan dalam bentuk variable tertentu, atau perwujudan
dari nutriture dalam bentuk variable tertentu (Gibson, 1990:84).
b. Factor–factor yang mempengaruhi status gizi
1) Penyebab langsung
Gizi kurang secara langsung disebabkan oleh kurangya
konsumsi makanan dan adanya penyakit infeksi.
2) Penyebab tidak langsung
ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, serta
pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan.
c. Penilaian Status Gizi
1) Antropometri
Antropometri secara umum digunakan untuk melihat
keseimbangan asupan protein dan energi.
2) Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode untuk menilai status gizi
berdasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi
dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi, seperti kulit,
Ayu, 10/07/14,
Teori hanya definisinya saja
mata, rambut, dan mukosa oral atau organ yang dekat dengan
permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid
3) Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan
spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada
berbagai macam jaringan.
4) Biofisik
Penilaian status gizi secara biofisik adalah metode penentuan
status gizi dengan melibatkan kemamapuan fungsi dan
melihat perubahan struktur dari jaringan.
d. Penilaian status gizi secara tidak Iangsung menurut Supariasa,
1) Survey Konsumsi Makanan
2) Statistik Vital
3) Faktor Ekologi
e. Jenis parameter status gizi
1) Umur
2) Berat Badan
3) Tinggi Badan
4) Lingkar lengan atas (LILA)
5) Lingkar kepala
6) Lipatan kulit
f. Indeks Masa Tubuh
Berat Badan (kg )IMT =
Tinggi badan (m ) x Tinggi badan ( m )
Tabel 2.1Batas ambang indeks masa tubuh
Status Gizi IMTKurus tingkat beratKurus tingkat ringanNormal Gemuk tingkat ringanGemuk tingkat berat
< 1717,0 – 18,418,5 – 25,025,1 – 27,0
>27( Arisman, 2009 : 87)
Untuk menilai status gizi anak usia 5-18 tahun dihitung
IMTnya kemudian dibandingan dengan umur pada table standar
status gizi IMT/U.
Tabel 2.2Indeks masa tubuh berdasarkan umur 10 tahun – 13 tahun
Umur IMTKurus Normal Gemuk
10 th 12.4-13.49 13.50-19.10 19.11-22.7
11 th 12.8-13.89 13.90-19.90 19.91-23.8
12 th 13.2-14.39 14.40-20.90 20.91-25.0
13 th 14.0-15.39 15.40-22.60 15.40-22.60
(WHO)
2. Menarche
a. Pengertian menarche\
b. Menarche adalah saat haid/menstruasi yang datang pertama kali
pada seorang wanita yang sedang menginjak dewasa.
c. Macam-macam menarche
1) Menarche prekoks
2) Menarche tarda
d. Usia terjadinya menarche
e. Factor yang mempengaruhi menarche
1) Keadaan Gizi
2) Menarche dan kesuburannya
3) Pengaruh waktu terjadinya menarche
4) Menarche dan lingkungan social
5) Umur menarche dan status sosial ekonomi
3. Hubungan status gizi dengan menarche
B. KERANGKA TEORI
Gambar 2.1 Kerangka Teori( Menurut Unicef ;1998, Proverawati, 2009 ;71)
C. KERANGKA KONSEP
Status Gizi Usia Menarche
Usia Menarche
1. Cepat usia < 12th
2. Normal usia 12th-16th
3. Lambat usia >16th
Factor yang mempengaruhi Menarche
1. Keadaan gizi2. Aspek Psikologi3. Menarche dan kesuburan4. Pengaruh waktu5. Lingkungan social6. Umur menarche dan status
sosial ekonomi
Factor yang mempengaruhi Status Gizi
1. Penyebab langsung.Kurangnya bahan makanan dan penyakit infeksi
2. Penyebab tidak langsunga. ketahanan pangan di
keluargab. pola pengasuhan anakc. pelayanan kesehatan dan
kesehatan lingkungan
Ayu, 10/07/14,
Ini diteliti tidak?
Gambar 2.2 kerangka konsep
D. HIPOTESIS
Ada hubungan Status Gizi dengan UsiaMenarche di Sekolah Menengah
Pertama Islam Terpadu AZ-ZahraSragen.
Ayu, 10/07/14,
Ini hipotesis apa?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Dalam rancangan ini menggunakan metode observasional analitik
dengan pendekatan Cross Sectional.
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
a. Penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Islam
Terpadu Az Zahra Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen.
b. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Juli 2014.
C. SUBYEK PENELITIAN
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah kelas 7 dan 8 Sekolah
Menengah Pertama Islam Terpadu Az Zahra kecamatan Sragen
Kabupaten Sragen dengan jumlah sampel 92.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas 7 dan 8 Sekolah
Menengah Pertama Islam Terpadu Az Zahra Kecamatan Sragen
Kabupaten Sragen dengan jumlah sampel 92.
3. Tehnik Sampling
Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tehnik sampling jenuh yaitu semua populasidijadikan responden
(<100) relative kecil
( Hidayat , 2007: 83 ).
D. VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Status Gizi kelas 7 dan
8 Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Az Zahra Kecamatan
Sragen Kabupaten Sragen.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat alam penelitian ini adalah usia menarche.
E. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang
dimaksut, atau tentang apa yang di ukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoadmojdo , 2010 : 112).
Tabel 3.1Difinisi Operasional
No Variabel Definisi opersasional
Alat ukur Nilai Skala
1. Variabel BebasStatus gizi
Hasil penimbangan dan pengukuran berat badan dan
Berat badan (kg ) dengan timbangan Tinggi Badan (cm )
Usia 10 tahunKurus : 12.4-13.49Sedang : 13.50-19.10
Ordinal
Ayu, 10/07/14,
Masuk BAB II
tinggi badan remaja berdasarkan umur.
dengan microtoise dan lembar observasi
Berat : 19.11-22.7Usia 11 tahunKurus : 12.8-13.89Sedang : 13.90-19.90Berat : 19.91-23.8Usis 12 tahun Kurus : 13.2-14.39Sedang: 14.40-20.90Berat : 20.91-25.Umur 13 tahunKurus : 14.0-15.39Sedang : 15.40-22.60Berat : 15.40-22.6( Dalam IMT )
2. Variabel terikatUsia menarche
Usia pertama kali mendapatkan menarche
Menggunakan lembar observasi
Cepat : < 12th
Normal : 12th – 16th
Lambat : > 16th
Ordinal
F. INSTRUMEN PENELITIAN
Alat dalam instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi,
timbangan , microtoise.
G. VALIDITAS DAN REABILITAS
Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan uji validitas dan
realibilitas dikarenakan alat ukur yang digunakan sudah berstandart World
Health Organization (WHO) yaitu dengan meggunakan Indeks Massa
Tubuh (IMT).
H. TEHNIK PENGUMPULAN DATA
1. Data primer
Dalam penelitian ini menggunakan data primer dimana data IMT dan
usia menarche diperoleh langsung dari responden.
Ayu, 10/07/14,
Dijelaskan masing2 fungsi instrumen
Data primer dari dalam penelitian ini adalah pengukuran status gizi
dengan indeks masa tubuh (IMT) dan menstruasi yang pertama yang
didapat oleh siswa.
I. TEHNIK ANALISA DATA
1. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data
ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara atau rumus
tertentu. Pengolahan data meliputi kegiatan berikut :
a) Editing data
Pada proses penelitian pengisian angket berat badan, tingi badan
dan usia waktu menarche masih banyak data yang belum urut dan
kurang lengkap. Disini editing dilakukan untuk megurutkan data
dan melengkapi data yang dibutuhkan.
b) Coding
Pemberian kode dalam proses pembuatan hasil penelitian untuk
memasukkan data supaya bisa di masukkan dalam rumus untuk
pembuatan hasil analisa data.
c) Entry data
Memasukkan semua data yang sudah jadi atau sudah diolah di
masukkan kedalam computer atau pengolah data elektronik
sehingga pada saat penyampaian hasil lebih efektif dan efisien.
Ayu, 10/03/14,
Sebutkan variabel apa saja yang dikoding
d) Cleaning data
Data – data yang sudah jadi , dikoreksi kembali dan di hilangkan
sesuai yang dibutuhkan. sehingga menjadi data yang lebih
representative.
Pada proses pengolahan data awal sebelumnya data obyektif
siswi yang sudah menstruasi khususnya berat badan dan tinggi
badan diolah mengunakan rumus indeks masa tubuh yaitu TB/BB²
dan dikategorikan dalam tabel IMT sesuai usianya.
2. Analisa Data
a) Analisis Univariat
Didalam penelitian ini dalam analisis univariatnya digunakan
untuk karakteristik responden . Pada variabel bebas yaitu status gizi
untuk mengetahui status gizi pada remaja dan variabel terikatnya
usia menarche untuk mengetahui pertama kali remaja mendapat
menstruasi (Sukirman, 2011 : 239).
b) Analisis Bivariat
Variabel bebasnya status gizi, dan variabel terikatnya adalah
usiamenarche.
Menurut (Sugiyono, 2011 : 253) analisa data yang digunakan
adalah statistik non parametrik teknik bivariat dengan uji hipotesis
Kendall Tau (), dengan rumus:
=
∑ A−∑ B
N ( N−1)2
dimana:
: Koefisien korelasi kendal tau yang besarnya antara
(-1 < 0 < l)
A : Jumlah rangking atas
B : Jumlah rangking bawah
N : Jumlah sampel
Untuk uji signifikan dilakukan dengan rumus Z:
Z= τ
√ Z (2N+5)9N (N−1)
Selanjutnya zhitung dibandingkan dengan ztabel (α = 5 % uji dua
pihak). Apabila zhitung lebih besar dari ztabel, hubungan signifikan (Ho
ditolak, Ha diterima). Bila zhitung lebih kecil ztabel hubungan tidak
signifikan atau Ho diterima Ha ditolak.
Menurut(Sugiyono, 2011 : 231) untuk interpretasi terhadap
koefisien korelasi akan ditunjukkan pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.2
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah0,20 – 0,399 Rendah0,40 – 0,599 Sedang0,60 – 0,799 Kuat0,80 – 1,000 Sangat Kuat
J. JALANNYA PENELITIAN
1. Tahap Persiapan.
Yang pertama mulai dari pengurusan perijinan dari pihak institusi
Stikes Aisyiyah Surakarta untuk melakukan study pendahuluan yang
ditujukan kepada Kepala Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Az
Zahra Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen dengan cara wawancara
dengan beberapa siswi, kemudian menyiapkan lembar observasi dan
pengkuran tinggi badan dan berat badan.
2. Tahap Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan melalui pengumpulan data awal dari hasil
study pendahuluan sebagai bahan untuk menyusun latar belakang.
Selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan tahapan sebagai berikut :
a. Melakukan observasi ke beberapa sekolah menengah pertama di
kecamatan sragen.
b. Permintaan surat ijin study pendahuluan oleh institusi Stikes Aisyiyah
Surakarta.
c. Mengajukan surat ijin study pendahuluan ke Sekolah Menengah
Pertama Islam Terpadu Az Zahra kecamatan Sragen Kabupaten
Sragen dilanjutkan meminta jadwal untuk pelaksanaan study
pendahuluan dan penelitian.
d. Melakukan study pendahuluan di Sekolah Menengah Pertama Islam
Terpadu Az Zahra Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen
e. Menghitung jumlah populasi yaitu sebesar 92 orang dan besarnya
sampel 92 responden.
f. Responden yang telah dipilih sebagai sampel dan telah
menandatangani lembar persetujuan untuk menjad responden,
selanjutnya dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan serta
wawancara pertama kali menarche.
g. Memeriksa lembar observasi, kemudian melakukan tabulasi data
untuk dilakukan pengolahan dan analisa data.
3. Tahap penyusunan laporan
Pelaporan dilakukan setelah data terkumpul diolah dan dianalisa
kemudian disajikan, dilaporkan, disimpulkan, dan dibuat dalam bentuk
laporan penelitian.
K. ETIKA PENELITIAN
1) Informed consent
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan
dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
2) Anomity (tanpa nama)
Memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan
cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar
alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau
hasil penelitian yang disajikan.
3) Confidentiality (kerahasiaan)
Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi
maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
Disini peneliti mendapatkan ijin dari pihak institusi STIKES
‘Aisyiyah Surakarta dan Kepala Sekolah, Sekolah Menengah Pertama
Islam Terpadu Az Zahra kecamatan Sragen Kabupaten Sragen.