Top Banner
Oleh : Awanda Erna (/APTA/2012) Sindrana (1204/APTA/2012) Wahyu Setyaka (1314/APTA/2012) Johan Saputra (/APTA/2012) Heru E. Wibowo (1326/APTA/2012)
71

Kelapa Sawit

Apr 22, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kelapa Sawit

Oleh :Awanda Erna (/APTA/2012) Sindrana (1204/APTA/2012)

Wahyu Setyaka (1314/APTA/2012) Johan Saputra (/APTA/2012)

Heru E. Wibowo (1326/APTA/2012)

Page 2: Kelapa Sawit

Pendahuluan• Kelapa sawit berbentuk pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.

• Seperti jenis palma lainnya, daunnya tersusun majemuk menyirip. Daun berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya agak mirip dengan tanaman salak , hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga penampilan menjadi mirip dengan kelapa.

Page 3: Kelapa Sawit

TaksonomiDivisi : SpermatophytaSub divisi : AngiospermaeKelas : DicotyledonaeKeluarga : PalmaceaeSub keluarga : CocoideaeGenus : ElaeisSpesies : Elaeis guineensis Jack

Page 4: Kelapa Sawit

Varietas berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah

Varietas Dura = type Delitebal tempurung 2-5 mmdaging buah 50-70 %

tempurung/buah 20-40 %inti 10 %

Varietas Tenera = type Lesobetebal tempurung 0,5-2,5 mm

daging buah 70-85 %tempurung/buah 5-20 %

inti 8-10 %

Varietas Pisiferatebal tempurung +- 0 mmdaging buah 85-100 %tempurung/buah +- 0 %

inti 0-5 %

Page 5: Kelapa Sawit

Varietas Berdasarkan warna kulit

NigrescensSaat matang berwarna jingga kehitaman

VirescensSaat masak berwarnajingga kemerahan dengan ujung

hijau

AlbescensSaat muda berwarna putih

saat masak berwarna kekuningan ujungnya hitam

Page 6: Kelapa Sawit

Morfologi Tanaman

Page 7: Kelapa Sawit

Daun (Polium)Daun kelapa sawit terdiri dari

beberapa bagian sebagai berikut.• Kumpulan anak daun (leaflets)yang

mempunyai helaian (lamina) dan tulang anak daun (midrip).

• Rachis yang merupakan tempat anak daun melekat.

• Tangkai daun (petiole) yan merupakan bagian antara daun dan batang.

• Seludang daun (sheath)yang berfungsi sebagai pelindung dari kuncup dan memberi kekuatan pada batang.

Page 8: Kelapa Sawit

Batang (Caulis)    Batang merupakan elemen penting pada tanaman karena memiliki banyak fungsi vital diantaranya:

1.sebagai struktur yang mendukung pertumbuhan bunga,buah dan daun.

2.sebagai pembuluh yang mengangkut zat-zat yang diperlukan oleh tanaman dari akar ke daun dan sebaliknya.

3.sebagai organ penimbun zat makanan.

Page 9: Kelapa Sawit

Akar (Radix)

Page 10: Kelapa Sawit

Bunga (flos)

Page 11: Kelapa Sawit

Buah (Fructus)Buah akan terbentuk apabila penyerbukan pada kelapa sawit berhasil. Buah akan tumbuh pada keriak daun kelapa sawit.Buah sawit akan berwarna jingga kemerahan apabila matang.Pada buah kelapa sawit terdapat beberapa bagian, bagian- bagian tersebut adalah:

1. Eksocarpium, Yaitu bagian terluar pada buah kelapa sawit yang licin dan berwarna kemerahan.

2. Mesocarpium,Yaitu bagian buah yang paling banyak mengandung minyak.

3. Endocarpium,Yaitu cangkang buah.Memiliki tekstur yang keras dan berwarna hitam.

4. Kernel (inti buah),Yaitu bagian inti yang berwarna putih.Atau dapat dikatakan sebagai biji tanaman kelapa sawit.

Page 12: Kelapa Sawit

Syarat Tumbuh• sangat cocok ditanam di daerah tropis dengan curah hujan rata-rata 1.500-3.000 mm per tahun. Kelapa sawit akan tumbuh optimal di dataran rendah dengan ketinggian 200-400 meter di atas permukaan laut.

• Kelapa sawit akan tumbuh dengan baik apabila lama penyinaran langsung matahari 1-7 jam setiap harinya

• Buah kelapa sawit yang dihasilkan akan jauh lebih optimal saat tanaman tersebut tumbuh di daerah dengan suhu rata-rata 25-27 derajat Celcius.

• Tanaman kelapa sawit menuntut tanah yang gembur, subur, dan mempunyai drainase baik untuk tumbuh optimal dengan pH tanah 4,0-6,5.

Page 13: Kelapa Sawit

1. Persiapan benih2. Seleksi biji3. Perkecambahan4. Pesemaian

(pre-nursery)5. Pembibitan

(main-nursery)

PERSIAPAN BAHAN TANAM

Page 14: Kelapa Sawit

Persiapan benih

1.1. Tangkai tandan buah dilepaskan dari spikeletnya.Tangkai tandan buah dilepaskan dari spikeletnya.2.2. Tandan buah diperam 3 hari dan disiram air.Tandan buah diperam 3 hari dan disiram air.3.3. Buah dipisahkan dari tandannya, diperam lagi selama 3 Buah dipisahkan dari tandannya, diperam lagi selama 3

harihari4.4. Buah dimasukkan ke dalam mesin pengaduk Buah dimasukkan ke dalam mesin pengaduk untuk memisahkan untuk memisahkan

daging buah dari benih, untuk selanjutnya benih dicuci daging buah dari benih, untuk selanjutnya benih dicuci dengan air dan direndam dalam larutan Dithane M-45 0,2% dengan air dan direndam dalam larutan Dithane M-45 0,2% selama 3 menit.selama 3 menit.

5. Benih lalu dikeringanginkan dan diseleksi untuk lalu dikeringanginkan dan diseleksi untuk memberoleh biji yang berukuran seragam. Semua benih memberoleh biji yang berukuran seragam. Semua benih disimpan di dalam ruangan bertemperatur 22 °C dan disimpan di dalam ruangan bertemperatur 22 °C dan kelembaban 60% - 70% sebelum dikecambahkankelembaban 60% - 70% sebelum dikecambahkan

Page 15: Kelapa Sawit

Seleksi biji•Berasal dari persilangan varietas unggul (Dura dan Pisifera)

•Diambil dari tandan buah yang besar dari pohon yang telah diseleksi dan diketahui sifat-sifatnya

•Tandan yang telah dipanen dibawa ke lab persiapan biji

•Biji direndam selama 3 menit dalam larutan Dithane dan dikeringanginkan

•Biji disimpan min 1 bulan sebelum dikecambahkan

Page 16: Kelapa Sawit

Persiapan perkecambahan

•Untuk mempercepat perkecambahan : menipiskan kulit biji dengan mengasahnya atau dengan melarutkan biji dengan larutan HCl 0,1%

•Pemeriksaan kadar air biji, jika < 18% maka perlu direndam

•Biji dikeringanginkan pada ruangan pengeringan.

Page 17: Kelapa Sawit

Perkecambahan• Biji-biji dimasukkan ke dalam kantung plastik, setiap kantung berisi 500 – 1000 butir biji

• Kantung diatur pada rak-rak di dalam germinator selama 80 hari dengan suhu rata-rata 39,5C dan tidak perlu disiram

• Setelah 80 hari, biji dikeluarkan dan dipindahkan ke ruangan lain bersuhu 28C

• Biji dikeluarkan dan direndam dalam bak perendaman selama 3 hari untuk menaikkan kadar air dari 18% menjadi 23 %

• Biji dikeringanginkan selama 1 hari dan kembali dimasukkan ke dalam kantung plastik serta diletakkan pada rak-rak di dalam ruangan perkecambahan bertemperatur 26-28C

• Setelah 12 -15 hari biji akan mulai berkecambah dan selanjutnya tiap minggu diperiksa dan dikeluarkan

• Setelah 4-5 minggu persentase kecambah mencapai 70 – 85%dan ada yang mencapai 90%

• Biji yang tidak tumbuh pada minggu ke-6 diperiksa apakah viabilitasnya msih baik atau tidak. Jika masih baik maka dapat dipanaskan kembali selama 20 hari

Page 18: Kelapa Sawit

Kecambah Kelapa Sawit Kultivar Sungai Pancur 2 (SP 2) berumur 21 HSS

Page 19: Kelapa Sawit

Pesemaian (pre-nursery)

•Pesemaian dalam bentuk bedengan•Pesemaian dalam polibeg

Bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan bibit yang merata sebelum dipindahkan ke pembibitan

Media pesemaian biasanya dipilih pasir atau tanah berpasir

Page 20: Kelapa Sawit

Pesemaian dalam bentuk bedengan• Terdapat dua cara yaitu di atas tanah langsung dan dengan menggunakan bak semai

• Pesemaian di atas tanah dilakukan dengan cara mencangkul tanah sedalam 20 cm, digemburkan lalu dicampur dengan pasir yang telah disterilkan

• Bedengan dapat dibuat dari kotak dengan ukuran (120x60x50)cm

• Untuk mempermudah penyiraman dan pemindahan bibit, bak-bak semai ditempatkan di atas para-para setinggi 60 cm

• Benih yang telah berkecambah dan berakar ditanam dengan jarak 7,5x7,5 cm sedalam 2-5 cm atau tergantung panjang akarnya

• Dilakukan penyiraman 2 kali sehari• Pemupukan dilakukan dengan pupuk nitrogen setiap dua minggu sekali

• Setelah 4 bulan di pesemaian dan berdaun 2-4 helai, benih mulai dapat dipindahkan ke pembibitan.

Page 21: Kelapa Sawit

Pesemaian dalam polibeg• Dapat dilakukan di kantung plastik, keranjang bambu atau bakul.

• Kantung plastik yang digunakan berukuran (15x16)cm• Media tanah yang mengandung kotoran dimasukkan ke dalam polibeg

• Benih yang telah berkecambah dan berakar ditanam sedalam 2 – 5 cm

• Bibit yang telah dipindahkan selama 2 minggu ditempatkan di bawah naungan

• Penyiraman dilakukan 2 kali sehari• Pemupukan dengan pupuk majemuk atau urea. Setiap 400 bibit memerlukan 56 gram pupuk urea, sedangkan pupuk majemuk hanya 28 gram. Dilakukan setiap minggu

• Setelah 3 bulan di pesemaian dilakukan seleksi bibit

Page 22: Kelapa Sawit

Pesemaian kelapa sawit dalam polibeg di bawah atap naungan

Page 23: Kelapa Sawit

Pembibitan (main nursery)• Pembibitan dapat dilakukan di lapangan maupun dengan menggunakan kantung plastik besar

• Terbagi menjadi :a. Pembibitan lapangan (field nursery)b. Pembibitan kantung plastik besar

Page 24: Kelapa Sawit

Pembibitan lapangan• Mengolah tanah dengan cara mencangkul tanah sedalam 40 cm sambil membersihkan tanaman pengganggu atau kotoran yang ada

• Membuat saluran drainase• Pemupukan dengan pupuk kandang sebanyak 10toh/ha atau campuran 500 kg urea dengan 500 g SP36/ha

• Areal pembibitan dibagi menjadi bedengan dengan lebar 5 – 10 barisan bibit, panjang bedengan antara 25 – 30 m dan jarak antar bedengan 70 cm

• Jarak tanam (60x60x75x75)cm• Lubang tanam dibuat sesuai besar tanah (bibit putaran ) atau panjang akar (bibit cabutan)

• Penyiraman bibit disesuaikan dengan curah hujan, suhu dan penguapan baik oleh bibit maupun tanah

• Pemupukan• Pemindahan bibit yang berumur 12 -14 bulan ke lapangan• Penyulaman

Page 25: Kelapa Sawit

Pembibitan kantung plastik besar•Pembuatan media tanam•Pengisian polibeg•Penanaman•Kantung-kantung plastik dalam pembibitan diatur berbentuk segitiga sama sisi dengan jarak (90x90x90)cm

•Penyiraman dilakukan sesuai kebutuhan

Page 26: Kelapa Sawit

Sistem pembibitan• Sistem pembibitan tahap ganda (double stage system)

a.Pembibitan pendahuluan yaitu kecambah ditanam dengan menggunakan polibeg kecil sampai bibit berumur 3 bulan

b.Pembibitan utama (main-nursery) yaitu bibit ditanam dalam polibeg besar selama 9 bulan

• Sistem pembibitan tahap tunggal (single stage system)

Bibit langsung ditanam dalam polibeg besar hingga berumur 12 bulan tanpa harus ditanam dalam polibeg kecil terlebih dahulu

Page 27: Kelapa Sawit

Pembibitan tahap ganda kelapa sawit Pembibitan kelapa sawit dilakukan dua tahap yaitu pembibitan awal (pre-nursery) dan pembibitan utama (main nursery).

1.1. Pembibitan awal (Pembibitan awal (pre nurserypre nursery) dilakukan sampai umur 3-4 dilakukan sampai umur 3-4 bulan atau kecambah sudah memiliki daun 4 helai. bulan atau kecambah sudah memiliki daun 4 helai. Sebaiknya dinaungi, naungan awal dengan intensitas Sebaiknya dinaungi, naungan awal dengan intensitas cahaya 50% - 60% dan secara bertahap naungan tersebut cahaya 50% - 60% dan secara bertahap naungan tersebut dikurangi untuk lebih menguatkan bibit terhadap sinar dikurangi untuk lebih menguatkan bibit terhadap sinar matahari langsung.matahari langsung.

2.2. Pembibitan utama (Pembibitan utama (main nurserymain nursery) dilakukan sampai umur 8-11 ) dilakukan sampai umur 8-11 bulan kemudian ditanam di lapangan.bulan kemudian ditanam di lapangan.

Page 28: Kelapa Sawit

Bibit pre-nursery yang telah berumur 3 bulan siap dipindahkan ke main nursery

Page 29: Kelapa Sawit

Keuntungan dan kekurangan sistem pembibitan tahap tunggal :

1.Tidak membutuhkan naungan dan bedengan yang digunakan sebagai tempat berlindung bibit yang masih muda

2.Tidak adanya kekawatiran akan terjadinya transplanting sock pada bibit

3.Biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada pembibitan tahap ganda.

4.Waktu persiapan areal, sarana dan prasarana pembibitan menggunakan polibeg besar akan menjadi lebih pendek karena bibit tidak melalui tahapan pendahuluan.

Page 30: Kelapa Sawit

Keuntungan dan kekurangan sistem pembibitan tahap ganda :

1.Biaya perawatan dan pengawasan bibit selama 3 bulan akan lebih kecil dan lebih mudah dilakukan.

2.Pada pembibitan pendahuluan sudah dilakukan seleksi bibit sebelum dipindahkan ke pembibitan utama sehingga dapat menghemat penggunaan media dan plastik besar.

3.Perlu kesabaran pada saat melakukan pemindahan bibit dari pembibitan pendahuluan ke pembibitan utama karena pada masa ini bibit sering mengalami transpalanting sock jika akarnya banyak yang rusak.

Page 31: Kelapa Sawit

PERSIAPAN AREAL DAN PENANAMAN

Kegiatan terdiri atas : • merintis dan mengukur, • pembukaan areal, • pemberantasan alang-alang,

• penanaman penutup tanah,

• pengajiran, • pembuatan petakan, • pembuatan lubang tanam.

• Bersamaan dengan kegiatan tersebut, biasanya dilakukan pembuatan jalan dan sarana penunjang lainnya.

Page 32: Kelapa Sawit

a. Merintis dan mengukur

Kegiatan survei di lapangan untuk mengetahui :

•bentuk areal, batas-batas areal, topografi tanah, jenis vegetasi dan keadaan lapangan lainnya----------- sebagai pedoman perencanaan kegiatan selanjutnya dalam bentuk peta yang lebih terinci daripada peta dasarnya.

Page 33: Kelapa Sawit

b. Pembukaan areal•Kegiatan pertama pembukaan areal adalah tebas-babat semak belukar dan pepohonan yang berdiameter < 5 cm, bertujuan membersihkan areal sehingga tahap kegiatan selanjutnya dapat dilakukan dengan lebih mudah

Page 34: Kelapa Sawit

• penebangan pepohonan dengan gergaji mesin (chain-shaw), gergaji tangan dan kapak.

• Pemotongan batang dan perancahan dahan dan ranting

• Perumpukan dahan dan ranting yang telah kering.

• Pembakaran, kalau perlu diulang sampai 2 atau 3 kali (tidak lagi dilakukan setelah metode TANPA Bakar)

• Pembongkaran tunggul pohon jika perlu dan mungkin.

• Metode tanpa bakar : perumpukan dan bongkar tunggul secara mekanisasi (alat-alat berat dozer dan excavator).

Page 35: Kelapa Sawit
Page 36: Kelapa Sawit

c. Pemberantasan Alang-alang•Areal yang terbuka merangsang pertumbuhan alang-alang yang cepat------------. perlu pengendalian alang-alang sedini mungkin.

•secara kimiawi dengan menggunakan herbisida

•secara mekanis dengan menggunakan bajak dan garu.

•Dowpon-M dan Roundup merupakan contoh herbisida yang sering digunakan. Selang antar aplikasi masing-masing tiga minggu. Biasanya pada aplikasi terakhir, penyemprotan dilakukan secara spot.

Page 37: Kelapa Sawit

d. Penanaman Penutup Tanah•Untuk mencegah erosi permukaan serta pertumbuhan alang-alang. Pada keadaan demikian perlu dilakukan penanaman tanaman penutup tanah.

•Penanaman penutup tanah (benih dengan dosis 14 kg/ha): ▫4 kg Pureria javanica (PJ),▫6 kg Calopogonium mucunoides (CM) ▫4 kg Centrosema pubescent (CP)

Page 38: Kelapa Sawit
Page 39: Kelapa Sawit

• Penanaman dilakukan dengan menggunakan sistem larikan ▫ dengan mencangkul dangkal sedalam mata garu ( 5 - 10 cm

▫ Benih ditabur dalam larikan tersebut, kemudian ditimbun kembali.

•Pemeliharaan tanaman penutup tanah: - pemupukan dan - pemurnian tanaman penutup tanah dengan cara membersihkan dari gulma yang dilakukan secara manual. Pemurnian dilakukan secara intensif terutama pada saat tanaman penutup tanah belum menutup sempurna.

Page 40: Kelapa Sawit

Pengajiran

•Untuk mendapatkan pertanaman yang teratur, sebelum penanaman bibit di lapangan dilakukan pengajiran. Hal ini berguna dalam menentukan di mana bibit akan ditanam serta di mana jalan dan sarana lainnya akan dibuat

•Jarak tanam, jarak antar baris dan kerapatan tanaman per ha.

Page 41: Kelapa Sawit
Page 42: Kelapa Sawit

Jarak tanam

Page 43: Kelapa Sawit

Segi empat Segi tiga

ruang kosong

Page 44: Kelapa Sawit

Tabel . Hubungan jarak tanam, bentuk jarak tanam, dan populasi tanaman

----------------------------------------------------------

Jarak tanam segi empat segi tiga----------------------------------------------------------6m 278 320 7m 204 2368m 156 1809m 123 143

-----------------------------------------------------------

Page 45: Kelapa Sawit

Pembuatan Lubang Tanam

•Pembuatan Lubang Tanam Lubang tanam dibuat pada ajir-ajir

Lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm pada segitiga atas

40 cm x 40 cm x 40 cm pada bagian dasarnya

kedalaman 60 cm.

Page 46: Kelapa Sawit

Lubang TanamLapisan Lapisan

tanah atas tanah bawah

Pupuk Pupuk OrganikOrganik

Page 47: Kelapa Sawit

Cara Penanaman

•Masukkan bibit ke dalam lubang dengan hati-hati dan kantong plastik dibuka.

•Lubang ditutup dengan tanah, tidak boleh diinjak-injak agar tidak terjadi kerusakan.

•Bibit yang tingginya lebih dari 150 cm, daunnya dipotong untuk mengurangi penguapan.

•Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan.

Page 48: Kelapa Sawit
Page 49: Kelapa Sawit

Kegiatan Setelah Penanaman•Umpan tikus•Pemberian mulsa dengan janjangan kosong

•Penyisipan•Konsolidasi

Page 50: Kelapa Sawit

Umpan tikus•Sebagai tindakan pencegahan terhadap serangan tikus

•Per pokok bibit diberi 2 butir umpan tikus, 1 butir diletakkan disebelah kiri pokok dan 1 butir lagi diletakkan di sebelah kanan pokok

•Pemberian umpan tikus selanjutnya disesuaikan dengan kebutuhan

Page 51: Kelapa Sawit

Pemberian mulsa dengan janjangan Pemberian mulsa dengan janjangan kosongkosong•Semua bibit yang baru ditanam di lahan harus diberikan janjangan kosong (dosis 25 ton/ha)

•Janjangan kosong diletakkan disekitar piringan bibit, dalam bentuk lingkaran

•Janjangan kosong yang digunakan haruslah yang masih segar, yang diproduksi dalam kurun waktu 2 minggu sebelum digunakan

Page 52: Kelapa Sawit

PenyisipanPenyisipan •Penyisipan dilakukan secepat mungkin, tidak boleh lebih dari 2 tahun setelah tanam

•Menggunakan bibit advanced planting material

Konsolidasi Konsolidasi Pemeriksaan rutin terhadap Pemeriksaan rutin terhadap tanaman sawit yang miring atau tanaman sawit yang miring atau roboh, kemudian ditegakkan roboh, kemudian ditegakkan kembalikembali

Page 53: Kelapa Sawit

PEMELIHARAAN TANAMAN•Lakukan penyulaman untuk mengganti tanaman yang mati dengan tanaman baru yang seumur dengan tanaman yang mati.

•Cadangan bibit untuk penyulaman terus dipelihara sampai dengan umur 3 tahun dan selalu dipindahkan ke kantong plastik yang lebih besar.

•Penyiangan gulma dilakukan 1 bulan sekali.

•Lakukan perawatan dan perbaikan parit drainage.

•Anjuran pemupukan tanaman belum menghasilkan (TBM) seperti pada table 1.

•Sedangkan pemupukan tanaman menghasilkan (TM), kebutuhan pupuk berkisar antara 400 - 1000 kg N, P, K, Mg, Bo per Ha/tahun.

Page 54: Kelapa Sawit

PEMELIHARAAN TANAMAN• Penyulaman dan PenjaranganTanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan. Populasi 1 hektar ± 135-145 pohon agar tidak ada persaingan sinar matahari.

• PenyianganTanah di sekitar pohon harus bersih dari gulma.

• PemupukanAnjuran pemupukan sebagai berikut :

Page 55: Kelapa Sawit

Pemupukan TBM

Page 56: Kelapa Sawit

• ● : pohon kelapa sawit ● : pohon kelapa sawit

• : daerah penyebaran pupuk N : daerah penyebaran N, P, K, Mg

Gambar : Penyebaran pupuk N, P, K, dan Mg pada piringan KS TM

Jari-jari Piringan

0.50 m

1.00 m

2.75 m

Page 57: Kelapa Sawit

Pemangkasan DaunTerdapat tiga jenis pemangkasan yaitu:a. Pemangkasan pasir Membuang daun kering, buah pertama atau buah

busuk waktu tanaman berumur 16-20 bulan.b. Pemangkasan produksi Memotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk

(songgo dua) untuk persiapan panen umur 20-28

bulan.c. Pemangkasan pemeliharaan Membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga

pada pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 28-54

helai.

Page 58: Kelapa Sawit

Kastrasi : Membuang bunga jantan

Keuntungan kastrasi pada tanaman kelapa sawit antara lain :

1. Merangsang pertumbuhan vegetatif dan menghemat penggunaan unsur hara dan air.

2. Menyeragamkan pembungaan.3. Menciptakan kondisi tanaman yang

bersih sehingga dapat mengurangi serangan penyakit busuk buah.

Kastrasi masih dilakukan sampai sekitar 6 bln sebelum panen pertama

Page 59: Kelapa Sawit

Penyerbukan Buatan• Untuk mengoptimalkan jumlah tandan yang berbuah, dibantu penyerbukan buatan oleh manusia atau serangga.

a. Penyerbukan oleh manusia, dilakukan saat

tanaman berumur 2-7 minggu pada bunga betina

yang sedang reseptif (bunga betina siap untuk

diserbuki oleh serbuk sari jantan). Ciri bunga

reseptif adalah kepala putik terbuka, warna putik

kemerah-merahan dan berlendir.

Page 60: Kelapa Sawit

Cara penyerbukan: 1. Buka seludang bunga. 2. Campurkan serbuk sari dengan talk murni ( 1:2 ).

Serbuk sari diambil dari pohon yang baik dan

biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium,

semprotkan serbuk sari pada kepala putik dengan

menggunakan baby duster/puffer.b. Penyerbukan oleh Serangga Penyerbuk Kelapa SawitSerangga penyerbuk Elaeidobius camerunicus tertarik pada bau bunga jantan. Serangga dilepas saat bunga betina sedang represif. Keunggulan cara ini adalah tandan buah lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi minyak lebih besar 15% dan produksi inti (minyak inti) meningkat sampai 30%.

Page 61: Kelapa Sawit
Page 62: Kelapa Sawit

Faktor Biotik : Hama, Penyakit dan Gulma Jenis Hama, Tingkat Kepentingan dan Kemudahan Diatasi•Hama yang umumnya menyerang tanaman kelapa sawit adalah serangga. Tabel 8 berikut ini merupakan jenis hama yang umum menyerang kelapa sawit dan cara menanggulanginya.

•Berbagai jenis hama tersebut dapat dengan cepat tersebar dari suatu areal kebun ke areal lainnya. Keadaan yang demikian menghendaki adanya upaya pengendalian hama secara berkelompok dari petani-petani sehamparan.

Page 63: Kelapa Sawit

Jenis Hama dan Cara Menanggulanginya

No. Jenis Hama Cara Menanggulanginya

1 Serangga (kumbang malam, kutu daun, belalang dan ulat api) pada tahap pembibitan

Menggunakan insektisida dengan sangat hati-hati karena bibit peka terhadap bahan-bahan kimia

2 Mammalia, seperti landak (Porcupine), gajah, babi dan tikus pada tanaman

muda dan pohon dewasa

Dengan pestisida, mekanis, biologis (burung hantu utk tikus)Sumber : Vademekum Kelapa Sawit

(1993)

Page 64: Kelapa Sawit

Jenis Penyakit, Tingkat Kepentingan

•Penyakit, patogen penyebab, gejala dan cara menanggulangi disajikan pada Tabel 9

Page 65: Kelapa Sawit

Tabel 9. Jenis Penyakit dan Cara MenanggulanginyaNo. Jenis Penyakit Gejala Cara

Menanggulangi- nya

1 Anthracnose Daun membusuk, berwarna kelabu dan sangat rapuh

Fungisida

2 Helminthosporium Bercak pada daun Fungisida

3 Phytopthora Daun berwarna kecoklatan

Fungisida

4 Rhizotonia sp. Dan Phytium

sp.

Warna daun berubah menjadi

coklat kemerahan seperti

terbakar dan akar busuk

Fungisida

5 Botiodiplodia sp., Glomaerella singulata, Melacoiem elaedis (Anthracnose)

Menyerap daun (bercak daun

hijau)

Fungisida

6 Culvularia sp., Helminthosporium

sp.

Bercak daun/black spot FungisidaSumber : Vademekum Kelapa Sawit (1993)

Page 66: Kelapa Sawit

Jenis Gulma Dominan dan Pengendaliannya

Gulma yang biasa sukar diatasi pada tanaman kelapa sawit umumnya adalah alang-alang dan pakis-pakisan. Jenis-jenis gulma dan cara menanggulanginya selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 10.

Page 67: Kelapa Sawit

Tabel 10. Jenis Gulma Dominan dan Cara

Menanggulanginya

No.Jenis Gulma Cara Menanggulanginya

1. Alang-alang, cynodon,

cyperus dan beberapa jenis rumput-

rumputan (berdaun sempit)

Secara manual dengan babat

tangan dan kored dan secara kimia dengan

herbisida. Jenis herbisida yang

digunakan disesuaikan dengan

kelompok disesuaikan dengan

kelompok spesies pada areal

yang sangat luas.

2. Mikania micrantha, Eupathorium odoratum, Boreraria alata

(berdaun lebar)

3. Paku-pakuanSumber : Vademekum Kelapa Sawit (1993)

Page 68: Kelapa Sawit

Beberapa gejala visual tanaman yang tumbuh tidak normal di lapangan dan perlu disulam antara lain 1. Pertumbuhan pelepah daun berputar (twisted

frond).2. Tanaman memperlihatkan gejala bercak oranye

(orange spotting).3. Helaian daun melengkung berputar ke bawah,

sebagian daunnya membusuk.4. Susunan anak daun pada pelepah sempit memanjang

(narrow leaves).5. Susunan anak daun sangat rapat seperti sirip

ikan.6. Pohon kerdil atau kurus akibat terserang

penyakit.7. Tanaman bertunas atau bercabang (Viviparous).8. Anak daun keriting-kusut (Wrinckled).

Page 69: Kelapa Sawit

Penunasan dilakukan dengan tujuan :1. Sanitasi tanaman untuk mencegah

serangan cendawan Marasmius sp, tikus dan tumbuhnya pakis.

2. Menghindari tersangkutnya brondolan.3. Memudahkan pengamatan terhadap buah

matang.4. Memperlancar proses penyerbukan

alami.5. Merangsang pembungaan dan

perkembangan buah.6. Memudahkan pelaksanaan panen.

Page 70: Kelapa Sawit

P A N E N•Kelapa sawit telah dapat menghasilkan pada umur 30 bulan setelah tanam.

•Jumlah pohon yang dapat dipanen per hektar sebanyak 60%.

•Dipilih tandan yang buahnya sudah masak dengan tanda adanya sejumlah buah merah yang jatuh (brondol ).

•Cara panen dengan memotong tandan buah.

•Pemanenan dilakukan 1 kali seminggu.

Page 71: Kelapa Sawit

““SEMOGA SEMOGA BERMANFAAT“BERMANFAAT“

Sekian Sekian presentasi presentasi

kamikami