BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara penghasil minyak kelapa sawit mentah atau CPO (crude palm oil) terbesar di dunia. Indonesia sukses menghasilkan 24 juta ton CPO dan mengalahkan Malaysia yang berada di urutan kedua dengan produksi 17 juta ton. Produksi 24 juta ton tersebut juga menempatkan industri kelapa sawit sebagai salah satu penyumbang devisa ekspor non migas terbesar dengan kontribusi yang mencapai USD 14 miliar. Selain sumbangan terhadap devisa, sektor kelapa sawit juga merupakan salah satu sektor yang menyerap tenaga kerja sangat besar, mencapai 4 juta jiwa sebagai tenaga kerja langsung. Jika dihitung dengan anggota keluarga maka ada sekitar 12 juta jiwa yang menggantungkan hidup kepada industri kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit di Indonesia berkembang dengan pesat sejak awal tahun 80-an dan sampai akhir tahun 2011 lalu, dimana luas lahan perkebunan kelapa sawit mencapai sekitar 7,5 juta hektar. Didukung dengan program pemerintah yang memberikan akses mudah dalam investasi agribisnis ini, maka tidak heran perkembangannya menjadi sangat pesat. Jutaan 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara penghasil minyak kelapa sawit mentah atau
CPO (crude palm oil) terbesar di dunia. Indonesia sukses menghasilkan 24
juta ton CPO dan mengalahkan Malaysia yang berada di urutan kedua dengan
produksi 17 juta ton. Produksi 24 juta ton tersebut juga menempatkan industri
kelapa sawit sebagai salah satu penyumbang devisa ekspor non migas terbesar
dengan kontribusi yang mencapai USD 14 miliar. Selain sumbangan terhadap
devisa, sektor kelapa sawit juga merupakan salah satu sektor yang menyerap
tenaga kerja sangat besar, mencapai 4 juta jiwa sebagai tenaga kerja langsung.
Jika dihitung dengan anggota keluarga maka ada sekitar 12 juta jiwa yang
menggantungkan hidup kepada industri kelapa sawit.
Perkebunan kelapa sawit di Indonesia berkembang dengan pesat sejak
awal tahun 80-an dan sampai akhir tahun 2011 lalu, dimana luas lahan
perkebunan kelapa sawit mencapai sekitar 7,5 juta hektar. Didukung dengan
program pemerintah yang memberikan akses mudah dalam investasi agribisnis
ini, maka tidak heran perkembangannya menjadi sangat pesat. Jutaan ton CPO
yang dihasilkan dari perkebunan di Indonesia mengalir ke berbagai negara.
Prospek industri kelapa sawit sangat cerah. Permintaan CPO di pasar dunia
akan terus meningkat. Selain sebagai bahan pangan, CPO juga bisa diolah
menjadi berbagai produk turunan mulai kosmetik, hingga biodiesel. Saat ini,
di pasar minyak nabati dunia, pangsa pasar minyak sawit sudah menjadi yang
terbesar mencapai 35%, jauh mengungguli pesaingnya seperti minyak kedelai
dan bunga matahari. Pangsa pasar besar seperti inilah yang harus
dimanfaatkan sebagai salah satu peluang usaha di negara kita.
Sampai saat ini, minyak sawit Indonesia sebagian besar masih di ekspor
dalam bentuk CPO, sedangkan di dalam negeri sekitar 80% minyak sawit
diolah menjadi produk pangan terutama minyak goreng. Kelapa sawit dan
1
produk turunannya juga memiliki nilai kompetitif yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan sumber minyak nabati lainnya. Kelapa sawit memiliki
produktivitas yang lebih tinggi dengan menghasilkan minyak sebesar 7 ton/ha,
dibandingkan dengan kedelai yang menghasilkan minyak sebesar 3 ton/ha.
Disamping itu kelapa sawit juga memiliki biaya produksi yang lebih rendah,
nilai gizi yang baik dan ramah lingkungan.
Ketersediaan minyak sawit mentah yang melimpah, dimana
produksinya terus meningkat, dan harga yang relatif murah, memberikan nilai
tambah kepada minyak sawit. Penggunaannya perlu ditingkatkan sebagai
bahan baku produk olahan untuk keperluan pangan maupun non pangan
dengan nilai ekonomi yang tinggi. Penganekaragaman produk olahan dari
minyak kelapa sawit merupakan sebuah langkah strategi unuk memacu laju
konsumsi sawit domestik dan laju ekspor produk sawit ke pasaran
internasional. Untuk meningkatkan peran kelapa sawit, berbagai usaha perlu
dilakukan dalam memecahkan berbagai masalah terutama dalam
pendayagunaan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku produk pangan
maupun non pangan. Pada makalah ini akan diuraikan secara singkat
mengenai gizi dan kesehatan yang terkandung dalam minyak sawit serta
pengolahan produk pangan dari olahan minyak sawit yang berupa minyak
goreng, margarin, dan shortening.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana aspek gizi dan kesehatan yang terkandung dalam minyak
sawit ?
2. Bagaimana cara pengolahan produk pangan dari olahan minyak sawit
yang berupa minyak goreng, margarin, dan shortening ?
C. Tujuan
1. Memberikan informasi mengenai aspek gizi dan kesehatan yang
terkandung dalam minyak sawit.
2
2. Menambah pengetahuan mengenai pengolahan produk pangan dari
olahan minyak sawit yang berupa minyak goreng, margarin, dan
shortening.
D. Manfaat
Memberikan gambaran mengenai kandungan gizi dan kesehatan yang
terkandung dalam minyak sawit serta pengolahan produk pangannya, sehingga
diharapkan dapat menstimulus pembaca dalam konsumsi produk pangan
berbahan minyak sawit serta memberikan pengetahuan mengenai pengolahan
produk pangan dari olahan minyak sawit tersebut secara umum.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aspek Gizi Dan Kesehatan Yang Terkandung Dalam Minyak Sawit
Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil
minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).
Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan
perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia
adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar didunia. Di Indonesia
penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
Minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak makan, margarin,
sabun, kosmetika, industri baja, kawat, radio, kulit, dan industri farmasi.
Minyak sawit dapat digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karena
keunggulan sifat yang dimilikinya yaiut tahan oksidasi dengan tekanan tinggi,
mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya,
mempunyai daya melapis yang tinggi, dan tidak menimbulkan iritasi pada
tubuh dalam bidang kosmetik.
Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah
buah. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang
diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya.
Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah,
rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga
diolah menjadi bahan baku margarin.
Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan
industri kosmetika. Bunga dan buahnya berupa tandan, bercabang banyak.
Buahnya kecil, bila masak berwarna merah kehitaman. Daging buahnya
padat, daging dan kulit buahnya mengandung minyak. Minyaknya itu
digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Ampasnya
dimanfaatkan untuk makanan ternak. Ampas yang disebut bungkil inti
sawit itu digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam.