Top Banner

of 41

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Oleh kelompok 1 :

Lela Juwita Sari Riski Sulistyani Eka Puspita Sari Lia Indrianita

Cairan

tubuh adalah larutan yang terdiri air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). 2 jenis Cairan Tubuh :

Cairan Intraseluler Cairan Ekstraseluler

(CIS) (CES)

Cairan Intraseluler

cairan yang berada di dalam sel tubuh. Sekitar 28 dari 42 liter cairan tubuh ada di dalam 75 triliun sel. Cairan ini merupakan 40% dari berat badan total pada orang ratarata

Cairan Ekstraseluler

cairan yang berada di luar sel. Cairan ini merupakan 20% dari berat badan atau sekitar 14 liter pada orang dewasa normal dengan berat badan 70 kg. Cairan ekstrasel terbesar adalah cairan interstisial dengan jumlah lebih dari sedangkan plasma berjumlah atau sekitar 3 liter.

CES

Cairan Intravaskuler (Plasma)

Cairan Interstitial

Cairan

intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler. Cairan interstisial adalah cairan yang terletak di antara sel. Cairan transeluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler dan sekresi saluran cerna. Cairan ini seluruhnya berjumlah sekitar 1-2 liter.

CIS

CES

Ion K, Mg, Fosfat

Ion Na, Cl, O2, CO2, Bikarbonat

Protein, Ph = 7,0

Glukosa, As.Lemak, as.Amino, pH = 7.4

Kenaikan

suhu tubuh maksimal hanya 7 derajat Celcius lebih metabolisme meningkat merusak sel Konsentrasi Ion Kalium (K) kurang (1/3 Normal) kelumpuhan ketidakmampuan saraf untuk menjalankan sistem saraf sebaliknya jika lebih otot jantung bekerja berat tekanan bagi tubuh pH pada CES maksimal 7,4 jika kurang akan mengalami letal.

Cairan

Ekstrasel diangkut , 2 tahap pergerakan darah keseluruh tubuh dengan pembuluh darah dan pergerakan cairan antara kapiler darah dan ruang ruang diantara sel sel jaringan kapiler darah pertukaran cairan ekstrasel antara plasma darah dan cairan interstitial di ruang antarsel kapiler permeabel dapat dimasuki apa saja, kecuali proten plasma besar dapat difusi karena adanya gerakan kinetik antara dinding kapiler dengan cairan ekstrasel.

Adalah

Pemeliharaan berbagai jenis kondisi yang hampir selalu konstan / tetap di lingkungan dalam. (Guyton and Hall, 2007) Adalah bentuk penstabilan kondisi lingkungan dalam (internal) dalam keadaan makhluk hidup melakukan aktivitasnya di luar lingkungan. Contoh : Paru paru menyediakan oksigen bagi cairan ekstrasel untuk menggantikan oksigen yang dipakai didalam sel.

Membran

sel memiliki keunikan, membran tidak selalu mampu dilewati oleh berbagai jenis molekul, sehingga adanya proses lain yang digunakan

Tersusun

atas protein dan

lipid Disebut lapisan bilayer lipid dan salah satunya adalah fosfolipid (hifrofobik dan hidrofilik) Protein integral dan periferal Membran sel bersifat selektif permeabel sehingga tidak seluruhnya zat dapat berlalu lalang secara bebas

Gerakan

molekul yang saling memantul dan betubrukan antara molekul A dan B dalam cairan maupun gas.

DIFUSI

DIFUSI SEDERHANA

DIFUSI TERFASILITASI

Difusi

terjadi melalui suatu celah membran atau melalui ruang antar molekul tanpa berinteraksi dengan protein pembawa dalam membran (celah pada lapisan lipid, protein kanal pada protein transpor besar)

Difusi terjadi dengan bantuan protein pembawa yang spesifik (protein dalam membran). Contoh : Glukosa dan Asam Amino

perbedaan konsentrasi Kecepatan difusi dalam = konsentrasi molekul di luar, kecepatan difusi luar = Konsentrasi molekul di dalam. Difusi = C1 C2 Potensial Listrik Membran terhadap Difusi Ion Konsentrasi luar membran berniali (-), dalam (+), positif akan menarik negatif sehingga seluruh molekul tertarik. Perbedaan Tekanan antara kedua sisi membran tekanan pada salah satu sisi membran, menumbuk pada sisi tersebut sehingga molekulnya berdifusi ke sisi lainnya Pengaruh

Pergerakan

OSMOSIS

suatu molekul dari konsentrasi pelarut dari konsentrasi rendah ke tinggi melalui membran semipermeabel.

Perbedaan

cairan antara konsentrasi rendah (Air) ke tinggi (NaCl) saling kolom cairan semakin jauh perbedaan tekanan. Perbedaan tekanan = tekanan osmotik larutan yang tak dapat berdifusi Tekanan osmotik dipengaruhi oleh Jumlah partikel/unit bukan massa partikel. Satuan konsentrasi Osmolalitas osmol. 1 osmol zat yang larut dalam 1 kilogram air memiliki osmolalitas sebesar 1 osmol /Kg.

Suhu

tubuh normal (37 Derajat C), konsentrasi 1 mol/liter Po = 19.300 mmHg. 1 miliosmol = 19,3 x 300 miliosmol (konsentrasi cairan tubuh) = 5790 mmHg. Pengukuran Asli = 5500 mmHg Sebab banyaknya ion ion didalam cairan tubuh , saling tarik menarik, tidak bergerak bebas, tidak menimbulkan tekanan osmotik sesungguhnya.

Proses

TRANSPOR AKTIF

suatu membran sel menggerakkan molekul atau Ion untuk melawan gradien konsentrasi (melawan gradien listrik / gradien tekanan) dengan menggunakan sejumlah ATP (energi)

TRANSPOR AKTIF PRIMER

TRANSPOR AKTIF SEKUNDER

Energi

berasal dari pemecahan ATP (Adenosin Tri Phospat) , senyawa Fosfat berenergi Tinggi. Ingat kembali jalur Phospat!!

Energi

berasal dari Perbedaan konsentrasi Ion dari molekul atau zat Ion antara kedua sisi membran yang ditimbulkan oleh aktivitas Transpor Aktif Primer sebelumnya

PROTEIN PEMBAWA

Contoh : Pompa Natrium Kalium (Na+ K+ ) Memompa Natrium keluar dari sel, dan Memompa Kalium masuk dari luar kedalam sel. Protein Pembawa terdiri dari subunit alfa dan subunti Beta. Subunti alfa memiliki keistimewaan : 1. Memiliki tiga reseptor tempat pengikatan ion Na pada bagian yang menonjol pada bagian sel 2. Memiliki dua reseptor untuk ion kalium pada bagian luar protein 3. Bagian dalam protein yang terletak dekat dengan tempat pengikatan Na, memiliki aktivitas ATPase

Dua

ion Kalium terikat dengan protein pembawa 3 ion Natrium menempel dibagian dalam sel ATP ase secara otomatis aktif ATPase memcah ATP menjadi ADP 1 fosfat bebas energi mengubah bentuk konformasi kimiawi protein pembawa energi Natrium keluar Kalium Masuk.

Contoh

: Ko- Transpor glukosa, asam amino dan Hidrogen. Na berusaha berdifusi ke dalam sel energinya menarik zat lain (Glukosa, asam amino, Kalsium, Hidrogen) untuk ikut kedalamnya Ko Transpor. Dalam kondisi zat dalam sel harus keluar sel, sehingga secara otomatis Natrium akan berikatan dengan Protein Pembawa. Ada 2 sisi aktif untuk menempel, 1 untuk Na dan 1 lagi untuk zat lain (glukosa/Asam Amino/dll)

Natrium

membwa Glukosa zat dikeluarkan dari dalam sel Natrium berikatan dengan ujung luar protein pembawa 2 sisi aktif, 1 ditempel Natrium, 1 lagi oleh Glukosa Zat dari dalam sel keluar Natrium dan Glukosa masuk ke dalam sel. Terjadi pada : sel epitel saluran cerna, sel tubulus renalis pada ginjal.

Adalah

proses pengeluaran protein protein dengan menggunakan Granula yang berasal dari Golgi. Granula bergerak menuju membran sel membran menyatu dengan membran sel bagian yang berfusi terurai isi granula keluar sel, membran sel tetap utuh. Memerlukan adanya Energi, PROTEIN dan Kalsium.

Adalah

proses pengambilan zat makanan dalam bentuk padat maupun cairan dengan menggunakan vesikula dari badan golgi dari luar sel kedalam dalam sel. Terbagi 2 :Pinositosis pengambilan zat makanan dalam bentuk cairan Fagositosisi pengambilan zat makanan dalam bentuk padat

Jumlah

glomerulus ikan air tawar lebih banyak dan diameternya lebih besar dibandingkan dengan ikan laut. Diameter glomerulus ikan air tawar: 48-104 mikron(rata-rata 71 mikron) Diameter glomerulus ikanlaut: 27-94 mikron(rata-rata 48 mikron) Proses Homeostasis pada Ginjal contohnya Osmoregulasi.

Osmoregulasi: Pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan ikan, sehingga proses - proses fisiologis tubuhnya berfungsi normal. Osmoregulasi dilakukan dengan berbagai cara melalui: 1. Ginjal 2. Kulit 3. Membran mulut

Cairan tubuh bersifat Hiperosmotik terhadap lingkungan air masuk kedalam tubuhnya tanpa kendali lewat difusi kulitnya yang licin, basah dan lembab. terus menerus garam garam tubuh akan hilang cairan tubuh tidak dapat menyokong fungsi fungsi fisologis secara normal ginjal memompa kelebihan air (air seni) dengan struktur (Glomerolus banyak, diameter besar) menahan garam keluar tubuh memompa air seni sebanyak banyaknya cairan dari badan malpighi masuk ke tubulus glukosA DISERAP LAGI OLEH TUBULUS PROKSIMAL GARAM GARAM diserap oleh tubulus Distal urin ENCER asam urukat, amonia, kreatin.

Ikan

laut hidup pada lingkungan yang hipertonik terhadap jaringan dan cairan tubuhnya kehilangan air melalui kulit dan insang dan kemasukkan garam garam Kehilangan air ikan minum sebanyak banyaknya kandungan garam meningkat tubulus pada ginjal berpotensi untuk menahan air urin yang dihasilkan sedikit (pekat) Senyawa yang dihasilkan : 1. Nitrogen, 2. Kreatin , 3. Trimetilalamin Oksida

Saat

amphibi berada pada tingkat berudu, sistem osmoregulasinya merupakan sistem osmoregulasi hewan air. Sedangkan pada tingkat dewasa maka sistem osmoregulasinya menggunakan sistem pada hewan darat. Kulit pada amphibi sangat permeabel terhadap gas dan air jadi sebagian besar amphibi bernapas dengan kulit serta sebagai penyeimbang kehilangan air oleh lapisan kutan.

Kulit

reptil memiliki struktur yang lebih halus dari amphibi dan digunakan untuk mempertahankan suhu tubuhnya sehingga tidak terlalu banyak mengeluarkan air Reptil menjaga stabilitas cairan tubuhnya dengan menyeimbangkan suhu tubuhnya dengan lingkungan sekitarnya Cairan tubuhnya diseimbangkan dengan dua ginjal kecil yang masih primitif (metanefros) yang tidak memiliki lengkung henle sehingga reabsorpsi air dibantu oleh usus besar Air yang berlebihan akan disimpan di nasal dan garam berlebih disimpan di lidah (lingua)

Pengaturan

cairan tubuh pada aves adalah dengan bantuan ginjal metanefros dan tanpa menggunakan kandung kemih (vesica urinaria) sehingga urin dikeluarkan langsung menuju kloaka dan tidak ditampung Kelebihan air dan garam akan dikeluarkan melalui nasal (rongga hidung) dan tidak menggunakan kulit sebagai alat pengeluaran cairan berlebih dalam tubuhnya

Pengaturan

cairan tubuh dibantu oleh ginjal dan kulit. Sepasang ginjal dengan kompleksnya yang lengkap (kapsula bowman, glomerolus, tubulus proksimal, ansa henle, tubulus distal , vesica urinaria dan ureter) Adaptasi pengeluaran jumlah sedikit dan banyaknya urin ditentukan oleh kondisi suhu eksternal (dingin atau panas) Kelebihan air dan garam tidak disimpan dalam rongga hidung atau lidah (seperti pada reptil dan aves) melainkan disimpan dalam kelenjar keringat dan juga ginjal itu sendiri

Selain

itu terdapat hormon ADH (Antidiuretik) yang berperan dalam pengaturan pengeluaran urin (bentuk dan jumlah) Urin pekat adalah bentuk perubahan osmolaritas pada segmen tubulus yakni tubulus proksimal, ansa henle, tubulus distal dan koligentes Hasil metabolisme berupa air juga dikeluarkan dalam bentuk keringat yang dikeluarkan melalui kulit

Manusia

pada umumnya pengaturan cairan tubuh hampir sama dengan mamalia, yang membedakan adalah jenis spesies dan juga lingkungan tempat tinggal sebagai bentuk adaptasi dari sistem kerja tubuh.