JULIA 1102010137 Memahami dan Menjelaskan Permasalahan gizi Cara Penilaian Status Gizi Balita Status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Berat badan anak ditimbang dengan timbangan digital yang memiliki presisi 0,1 kg, panjang badan diukur dengan length-board dengan presisi 0,1 cm, dan tinggi badan diukur dengan menggunakan microtoise dengan presisi 0,1 cm. Variabel BB dan TB anak ini disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu: berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Untuk menilai status gizi anak, maka angka berat badan dan tinggi badan setiap balita dikonversikan ke dalam bentuk nilai terstandar (Z-score) dengan menggunakan baku antropometri balita WHO 2005. Selanjutnya berdasarkan nilai Z-score masing- masing indikator tersebut ditentukan status gizi balita dengan batasan sebagai berikut : 1. Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan indikator BB/U : a. Gizi Buruk : Zscore < -3,0 b. Gizi Kurang : Zscore >= -3,0 s/d Zscore < -2,0 c. Gizi Baik : Zscore >= -2,0 s/d Zscore <= 2,0 d. Gizi Lebih : Zscore > 2,0 2. Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan indikator TB/U: a. Sangat Pendek: Zscore < -3,0 b. Pendek : Zscore >=- 3,0 s/d Zscore < -2,0 c. Normal : Zscore >= -2,0 3. Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan indikator BB/TB: 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
JULIA 1102010137
Memahami dan Menjelaskan Permasalahan gizi
Cara Penilaian Status Gizi Balita
Status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Berat badan
anak ditimbang dengan timbangan digital yang memiliki presisi 0,1 kg, panjang badan diukur
dengan length-board dengan presisi 0,1 cm, dan tinggi badan diukur dengan menggunakan
microtoise dengan presisi 0,1 cm. Variabel BB dan TB anak ini disajikan dalam bentuk tiga
indikator antropometri, yaitu: berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur
(TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Untuk menilai status gizi anak, maka
angka berat badan dan tinggi badan setiap balita dikonversikan ke dalam bentuk nilai terstandar
(Z-score) dengan menggunakan baku antropometri balita WHO 2005. Selanjutnya berdasarkan
nilai Z-score masing-masing indikator tersebut ditentukan status gizi balita dengan batasan
sebagai berikut :
1. Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan indikator BB/U :
a. Gizi Buruk : Zscore < -3,0
b. Gizi Kurang : Zscore >= -3,0 s/d Zscore < -2,0
c. Gizi Baik : Zscore >= -2,0 s/d Zscore <= 2,0
d. Gizi Lebih : Zscore > 2,0
2. Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan indikator TB/U:
a. Sangat Pendek: Zscore < -3,0
b. Pendek : Zscore >=- 3,0 s/d Zscore < -2,0
c. Normal : Zscore >= -2,0
3. Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan indikator BB/TB:
a. Sangat Kurus : Zscore < -3,0
b. Kurus : Zscore >= -3,0 s/d Zscore < -2,0
c. Normal : Zscore >= -2,0 s/d Zscore < =2,0
d. Gemuk : Zscore > 2,0
4. Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan gabungan indikator TB/U dan BB/TB:
a. Pendek-Kurus : Zscore TB/U < -2,0 dan ZScore BB/TB < -2,0
b. Pendek-Normal :Zscore TB/U < -2,0 dan Zscore BB/TB antara -2,0 s/d 2,0
c. Pendek-Gemuk :Zscore TB/U < -2,0 dan Zscore BB/TB > 2,0
d. TB Normal-Kurus :Zscore TB/U > = -2,0 dan Zscore BB/TB < -2,0
1
JULIA 1102010137
e. TB Normal-Normal :Zscore TB/U >= -2,0 dan Zscore BB/TB antara -2,0 s/d 2,0
f. TB Normal-Gemuk :Zscore TB/U >= -2,0 dan Zscore BB/TB > 2,0
Perhitungan angka prevalensi dilakukan sebagai berikut:
1. Berdasarkan indikator BB/U:
a. Prevalensi gizi buruk = (S Balita gizi buruk/S Balita) x 100%
b. Prevalensi gizi kurang =(S Balita gizi kurang/S Balita) x 100%
c. Prevalensi gizi baik = (S Balita gizi baik/S Balita) x 100%
d. Prevalensi gizi lebih =(SBalita gizi lebih/S Balita) x 100%
2. Berdasarkan indikator TB/U:
a. Prevalensi sangat pendek = (S Balita sangat pendek/S Balita) x 100%
b. Prevalensi pendek = (S Balita pendek/S Balita) x 100%
c. Prevalensi normal = (S Balita normal/S Balita) x 100%
3. Berdasarkan indikator BB/TB:
a. Prevalensi sangat kurus = (S Balita sangat kurus/S Balita) x 100%
b. Prevalensi kurus = (S Balita kurus/S Balita) x 100%
c. Prevalensi normal = (S Balita normal/S Balita) x 100%
d. Prevalensi gemuk = (S Balita gemuk/S Balita) x 100%
4. Berdasarkan gabungan indikator TB/U dan BB/TB
a. Prevalensi pendek-kurus = (S Balita pendek- kurus/ S Balita)x100%
b. Prevalensi pendek-normal =(S Balita pendek-normal/S Balita)x100%
c. Prevalensi pendek-gemuk =(S Balita pendek-gemuk/S Balita)x100%
d. Prevalensi TB normal-kurus = (S Balita normal-kurus/S Balita)x100%
e. Prevalensi TB normal-normal =(S Balita normal-normal/S Balita)x100%
f. Prevalensi TB normal-gemuk =(S Balita normal-gemuk/S Balita)x100%
Dalam laporan ini ada beberapa istilah status gizi yang digunakan, yaitu:
1. Berat Kurang :Istilah untuk gabungan gizi buruk dan gizi kurang (underweight)
2. Kependekan :Istilah untuk gabungan sangat pendek dan pendek (Stunting)
3. Kekurusan :Istilah untuk gabungan sangat kurus dan kurus (Wasting)
2
JULIA 1102010137
Sifat-Sifat Indikator Status Gizi
Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara UMUM. Indikator ini tidak
memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan
berkorelasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain, berat badan yang rendah
dapat disebabkan karena anaknya pendek (kronis) atau karena diare atau penyakit infeksi lain
(akut). Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya KRONIS sebagai akibat
dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya: kemiskinan, perilaku hidup sehat dan pola
asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan anak
menjadi PENDEK.
Indikator BB/TB dan IMT/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya AKUT
sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama (singkat), misalnya:
terjadi wabah penyakit dan kekurangan makan (kelaparan) yang mengakibatkan anak menjadi
KURUS. Disamping untuk identifikasi masalah kekurusan dan indikator BB/TB dan IMT/U
dapat juga memberikan indikasi kegemukan. Masalah kekurusan dan kegemukan pada usia dini
dapat berakibat pada rentannya terhadap berbagai penyakit degeneratif pada usia dewasa (Teori
Barker). MASALAH GIZI AKUT-KRONIS adalah masalah gizi yang memiliki sifat masalah
gizi AKUT dan KRONIS. Sebagai contoh adalah anak yang KURUS dan PENDEK.
Status Gizi Anak Umur 6-18 Tahun
Status Gizi anak umur 6-18 tahun dikelompokan menjadi tiga kelompok umur yaitu 6-12
tahun, 13-15 tahun dan 16-18 tahun. Indikator status gizi yang digunakan untuk kelompok umur
ini didasarkan pada pengukurran antropometri berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) yang
disajikan dalam bentuk tinggi badan menurut umur (TB/U) dan Indeks Massa Tubuh menurut
umur (IMT/U). Indeks massa tubuh anak dihitung berdasarkan rumus berikut:
Dengan menggunakan baku antropometri anak 5-19 tahun WHO 2007 dihitung nilai Z_score
TB/U dan IMT/U masing-masing anak. Selanjutnya berdasarkan nilai Z_score ini status gizi
anak dikategorikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan indikator TB/U:
a. Sangat pendek :Z_score < -3,
b. Pendek :Z_score >= -3,0 s/d < -2,0 dan
c. Normal :Z_score >= -2,0
3
JULIA 1102010137
2. Berdasarkan indikator IMT/U:
a. Sangat kurus :Z_score < -3,0
b. Kurus :Z_score >= -3,0 s/d < -2,0
c. Normal :Z_score > =-2,0 s/d <= 2,0
d. Gemuk :Z_score > 2,0
Status Gizi Dewasa
Status gizi dewasa adalah penilaian status gizi penduduk diatas 18 tahun yang dinilai
dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). Rumus yang digunakan, sudah diuraikan pada paragraf
sebelumnya. Berikut adalah batasan IMT yang digunakan untuk menilais status gizi penduduk
dewasa sbb:
a. Kategori kurus IMT < 18,5
b. Kategori normal IMT >=18,5 - <24,9
c. Kategori BB lebih IMT >=25,0 - <27,0
d. Kategori obese IMT >=27,0
Implikasi Bagi Upaya Penangan Masalah Gizi Balita
Dari diskusi di atas, ada dua hal yang memerlukan perhatian dalam upaya penurunan prevalensi
balita dengan BB/U kurang, yaitu:
1. Penurunan jumlah balita pendek utamanya dilakukan melalui pencegahan lahirnya balita
pendek baru, karena apabila masalah pertumbuhan sudah melewati periode kritis
pertumbuhan (2 tahun) maka balita yang mengalami gangguan gizi akan sulit untuk mengejar
pertumbuhan potensialnya. Upaya ini sudah harus sejak dini dilakukan dengan meningkatan
pelayanan kesehatan dan gizi ibu hamil, sampai pemberian ASI ekslusif pada bayi umur 0-6
bulan. Upaya edukasi gizi untuk meningkatkan kesadaran gizi bagi keluarga, diharapkan
akan membantu mempersiapkan remaja untuk memasuki jenjang perkawinan dan siap
menjadi calon bapak dan calon ibu bagi bayi.
2. Untuk menunjang upaya pada poin (1) di atas maka menjadi penting peningkatan upaya
pencegahan dan penanganan masalah balita kurus dan masalah balita gemuk. Upaya ini perlu
ditunjang dengan peningkatan survaiilens gizi untuk dapat mengidentifikasi balita kurus,
maupun untuk memantau perkembangannya.
3. Mengingat masalah gizi, baik yang bersifat akut, kronis maupun akut-kronis berkaitan
dengan masalah sosial-ekonomi keluarga (“beyond health”), maka upaya perbaikan status
4
JULIA 1102010137
gizi keluarga (UPGK) memerlukan koordinasi dan integrasi upaya secara lintasprogram
maupun lintas-sektor terkait. Upaya pemberdayaan masyarakat serta ‘publicprivate’
partnership juga perlu digalakkan.
Implikasi Untuk Upaya Perbaikan Gizi Anak Umur 6-18 Tahun
Masih tingginya prevalensi kekurusan pada kelompok umur 6-12 tahun (usia sekolah)
mengindikasikan adanya risiko terganggunya konsentrasi belajar bagi sekitar sepertiga jumlah
siswa SD/MI atau yang sederajat. Masalah kependekan yang masih tinggi, dimana prevalensi
kependekan pada anak perempuan juga tinggi yaitu sekitar 30 persen, dimana 12 persen
diantaranya adalah sangat pendek. Hal ini merupakan keadaan yang berisiko sebagai calon ibu
rumahtangga yang akan melahirkan generasi penerus. Untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut di atas maka perlu diintensifkan upaya perbaikan gizi anak sekolah, melalui:
Peningkatan edukasi gizi bagi anak sekolah baik di sektor pendidikan formal maupun informal
untuk pencapaian KADARZI UNTUK SEMUA. Untuk ini diperlukan kerjasama dengan sector
pendidikan baik negeri maupun swasta untuk merumuskan kurikulum gizi yang memadai sesuai
dengan tingkatan sekolah (SD, SLTP, SLTA atau yang sederajat). Penyediaan makanan
tambahan bagi anak sekolah (PMT-AS) terutama untuk daerah-daerah miskin, terutama untuk
anak usia sekolah (6-12 tahun). Untuk ini diperlukan kerjasama antara sektor kesehatan dengan
lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta serta sektor terkait lainnya
Implikasi Untuk Upaya Perbaikan Gizi Penduduk Dewasa
Penyuluhan gizi seimbang diikuti dengan aktivitas fisik diperlukan untuk mengatasi masalah
obesitas pada penduduk dewasa, agar dapat dicegah penyakit khronis seperti darah tinggi,
kolesterol, diabetes, dan lain-lain.
Memahami dan Menjelaskan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga
atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat.
PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bias ratusan. Misalnya tentang gizi: makan beraneka
ragam makanan, minum tablet darah, mengkonsumsi Garam beryodium, memberi bayi dan balita
Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya ,
membersihkan lingkungan.
5
JULIA 1102010137
Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanaka semua perilaku kesehatan.
Apa itu PHBS di Rumah Tangga?
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah tangga agar tahu,
mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah tangga di lakukan untuk mencapai rumah
tangga Ber-PHBS. Rumah tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS
di rumah tangga yaitu :
1. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi asi ekslusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air brsih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah.
Apa manfaat Rumah Tangga Ber-PHBS?
Bagi Rumah Tangga :
1. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
2. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3. Anggota keluarga giat bekerja.
4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
Bagi Masyarakat:
1. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
2. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah –masalah kesehatan.
3. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
4. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
seperti Posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan jamban, ambulans desa dan lain-lain.
5. Apa peran kader
6
JULIA 1102010137
Dalam mewujudkan Rumah Tangga Ber-PHBS?
a. Melakukan pendataan rumah tangga yang ada di wilayahnya dengan menggunakan Kartu
PHBS atau Pencatatan PHBS di Rumah Tangga pada buku kader.
b. Melakukan pendekatan kepada kepala desa/lurah dan tokoh masyarakat untuk memperolah
dukungan dalam pembinaan PHBS di Rumah Tangga.
c. Sosialisasi PHBS di Rumah Tangga ke seluruh rumah tangga yang ada di desa/kelurahan
melalui kelompok damawisma.
d. Memberdayakan keluarga untuk melaksanakan PHBS melalui penyuluhan perorangan,
penyuluhan kelompok, penyuluhan massa dan pergerakan masyarakat.
e. Mengembangkan kegiatan-kegiatan ang mendukung terwujudnya Rumah Tangga Ber-PHBS.
f. Memantau kemajuan pencapaian Rumah Tangga Ber-PHBS di wilayahnya setiap tahun
melalui pencatatan PHBS di Rumah Tangga.
Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan
Apa itu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan? Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya) Mengapa setiap persalinan harus
ditolong oleh tenaga kesehatan?
a. Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga
keselamatan ibid an bayi lebih terjamin.
b. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke puskesmas atau
rumah sakit.
c. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan perlatan yang aman,bersih,
dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
Apa tanda-tanda persalinan?
a. Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan semakin kuat.
b. Rahim terasa kencang bila diraba, terutama pada saat mulas.
c. Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.
d. Keluar cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir.
e. Merasa seperti mau buang air besar
Bila ada salah satu tanda persalinan tersebut, yang harus dilakukan adalah:
a. Segera hubungi tenaga kesehatan (bidan/dokter)
b. Tetap tenang dan tidak bingung
7
JULIA 1102010137
c. Ketika merasa mulas bernapas panjang, mengambil napas melalui hidung dan mengeluarkan
melalui mulut untuk mengurangi rasa sakit.
Apa tanda-tanda bahaya persalinan?
a. Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas.
b. Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan.
c. Tali pusat atau tangan/kaki nayi terlihat pada jalan lahir.
d. Tidak kuat mengejen.
e. Mengalami kejang-kejang.
f. Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas.
g. Air ketuban keruh dan berbau.
h. Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar.
i. Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat.
j. Keluar darah banyak setelah bayi lahir Bila ada tanda bahaya, ibu harus segera dibawa
kebidan/dokter.
Apa ada peran kader dalam membina rumah tangga agar melakukan persalinan oleh tenaga
kesehatan di fasilitas kesehatan?
a. Melakukan pendataan jumlah seluruh ibu hamil di wilayah kerjanya dengan memberi tanda
seperti menempelkan stiker.
b. Menganjurkan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya di bidang/ dokter.
c. Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang
pentingnya persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan, misalnya melalui
penyuluhan kelompok di posyandu, arisan, pengajian, dan kunjungan rumah.
d. Bersama tokoh masyarakat setempat berupaya untuk menggerakan masyarakat dalam
kegiatan-kegiatan yang mendukung keselamatan ibu dan bayi seperti dana sosial bersalin,
tabungan ibu bersalin, ambulans desa, calondonor darah, warga dan suami siap Antar jaga,
dan sebagainya.
e. Menganjurkan ibu dan bayinya untuk memeriksakan kesehatan ke bidan/dokter selama masa
nifas (40 hari setelah melahirkan) sedikitnya tiga kali pada hari minggu pertama, ketiga, dam
keenam setelah melahirkan.
f. Menganjurkan ibu ikut keluarga berencana setelah melahirkan
8
JULIA 1102010137
g. Menganjurkan ibu memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja sampai bayi berumur 6 bulan (ASI
Eklusif).
Memberi bayi ASI Eklusif
Apa itu bayi diberi ASI Eklusif ? Adalah bayi usia 0-6 hanya diberi ASI saja tanpa
memberikan tambahan makanan atau minuman lain. Apa itu keunggulan ASI? ASI adalah
makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan
bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu ibu pertama berupa cairan
bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat
kekebalan terhadap penyakit. Apa saja keunggulan ASI?
a. Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik
serta kecerdasan.
b. Mengandung zat kekebalan.
c. Melindungi bayi dari alergi.
d. Aman dan terjamin kebersihan, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segar.
e. Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikan kapan saja dan di
mana saja.
f. Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bayi.
Kapan dan bagaimana ASI diberikan?
a. Sebelum menyusui ibu harus yakin mampu menyusui bayinya dan mendapat dukungan dari
keluarga.
b. Bayi segera dieteki/disusui sesegera mungkin paling lambat 30 menit setelah melahirkan
untuk memasang agar ASI cepat keluar dan menghentikan pendarahan.
c. Teteki/susui bayi sesering mungkin sampai ASI keluar, setelah itu berikan ASI sesuai
kebutuhan bayi, waktu dan lama menyusui tidak perlu dibatasi, dan berikan ASI dari kedua
payudara secara bergantian.
d. Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah bayi berusia 6 bulan, selain ASI
diberikan pula Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dalam bentuk makanan lumat dan
jumlah yang sesuai dengan perkembangan umur bayi.
Pemberian ASI tetap dilanjutkab hingga berusia 2 tahun. Bagaimana cara menyusui yang benar?
a. sebelum menyusui bayi, terlebih dahulu ibu mencuci kesua tangannya dengan menggunakan
air bersih dan sabun sampai bersih.
9
JULIA 1102010137
b. Lalu bersihkan kedua putting susu dengan kapas yang telah di rendam terlebih dahulu
demngan air hangat.
c. Waktu menyusui bayi, sebaiknya ibu duduk atau berbaring dengan santai, pikiran ibu harus
dalam keadaan tenang (tidak tegang).
d. Pegang bayi pada belakang bahunya. Tidak pada dasar kepala.
e. Upayakan badan bayi menghadap rada badan ibu,rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau
bagian bawah payudara ibu.
f. Tenpelkan dagu bayi pada payudara ibu.
g. Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu
bagian dalam.
h. Bayi di susui dengan cara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu kesebelah Kanan sampaibayi
merasa kenyang.
i. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi di bersihkan dengan kapas yang
telah di rendam air hangat.
j. Sebelum di tidurkan, bayi harus di sendawakan dulu supaya udara yang terhisap bias keluar
dengan cara meletekkan bayi tegak lurus pada ibu dan perlahan-lahan di usap belakangnya
sampai bersendawa. Udara akan keluar dengan sendirinya.
Apa manfaat memberikan ASI?
Bagi ibu:
a. Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi.
b. Mengurangi pendarahan setelah persalinan.
c. Mampercepat pemulihan kesehatan ibu.
d. Menunda kehamilan berikutnya.
e. Mengurangi resiko terkena kanker payudara.
f. Lebih praktis krena ASI lebih mudah di berikan pada saat bayi membutuhkan.
Bagi bayi:
a. Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng.
b. Bayi tidak sering sakit.
Bagi keluarga:
a. Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu formula dan
perlengkapannya.
10
JULIA 1102010137
b. Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula misalnya merebus air dan
perlengkapannya.
b. Bagaimana cara menjaga mutu dan jumlah produksi asi?
a. Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, banyak makan. Sayuran dan buah-buahan.
Makan lebih banyak dari biasanya.
b. Banyak minum air putih paling sedikit 8 gelas sehari.
c. Cukup istirahat dengan tidur siang/berbaring selama 1-2 jam dan menjaga ketenangan
pikiran.
d. Susui bayi seserimg mungkin dari kedua parudara kiri dan kanan secara bergantian hingga
bayi tenang dan puas.
Apa yang perlu diperhatikan untuk membantu keberhasilan pemberian ASI Eklusif?
Dukungan suami, orang tua, ibu mertua, dan keluarga lainnya sangat diperlukan agar upaya
pemberian ASI Eklusif selama enam bulan bias berhasil.
Apa ibu yang bias memberikan ASI Eklusif?
Ibu yang bekerja tetap bias nemberikan ASI Eklusif pada bayi caranya:
a. Berikan ASI sebelum berangkat kerja.
b. Selama bekerja, bayi tetap nisa diberi ASI dengan cara memerah ASI sebelum berangkat
kerja dan ditampung digelas yang bersih dan tertutup untuk diberikan kepada bayi dirumah.
c. Setelah pulang bekerja, bayi disusui kembali seperti biasa.
Bagaimana cara menyimpan ASI di rumah?
a. ASI yang disimpan di rumah di tempat yang sejuk akan tahan 6-8 jam.
b. ASI yang disimpan di dalam termos berisi es batu akan tahan 24 jam.
c. ASI yang disimpan di lemari es akan tahan 3 kali 24 jam.
d. ASI yang disimpan di freezer akan tahan selama 2 minggu.
Bagaimana cara memberikan ASI yang disimpan?
a. Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air bersih.
b. Apabila ASI diletakan diruangan yang sejuk, segera berikan sebelum masa simpan berakhir
(8 jam).
c. Apabila ASI disimpan dalam termos atau lemari es, ASI yang disimpan dalan gelas bersih
tertutup dihangatkan dengan cara direndam dalam mangkok berisi air hangat, kemudian
ditunggu sampai ASI terasa hangat (tidak dingin).
11
JULIA 1102010137
d. ASI diberikan dengan sendok yang bersih, jangan pakai botol atau dot, karena botol dan dot
lebih sulit dibersihkan dan menghindari terjadinya bingung puting susu pada bayi.
b. Apa peran kader untuk mendukung keberhasilan pemberian ASI Eklusif?
a. Mendata jumlah seluruh ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi baru lahir yang ada di wilayah
kerjanya.
b. Menberikan penyuluhan kepada ibu hamil, dan ibu menyusui diposyandu. Tentang
pentingnya memberikan ASI Eklusif.
c. Melakukan kunjungan ruma kepada ibu nifas yang tidak dating ke posyandu dan
menganjurkan agar ritin memeriksakan kesehatan bayinya serta mempersiapkan diri untuk
memberikan ASI Eklusif.
Menimbang Balita Setiap Bulan
Mengapa balita perlu di timbang setiap bulan? Penimbangan balita di maksudkan untuk
memantau pertumbuhannya setiap bulan. kapan dan di mana penimbangan balita di lakukan?
Penimbangan balita di lakukan setiap bulan mulai dari umur 1 tahun sampai 5 tahun diposyandu.
Bagaimana mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita? Setelah balita ditimbang di buku
KIA (kesehatan ibu dan anak) atau kartu menuju sehat (KMS) maka akan terlihat berat badannya
naik atau tidak naik (lihat perkembangannya)
Naik, bila:
a. Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna pada KMS.
b. Garis pertumbuhannya pindah ke pita warna di atasnya.
Tidak naik, bila:
a. Garis pertumbuhannya menurun.
b. Garis pertumbuhannya mendatar.
c. Garis pertumbuhannya naik tetapi warna yang lebih muda.
Apa tanda-tanda balita gizi kurang?
a. Berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut-turut, badannya kurus.
b. Mudah sakit.
c. Tampak lesu dan lemah.
d. Mudah menangis dan rewel.
12
JULIA 1102010137
Ada berapa macam gizi pada balita?
Gizi buruk pada balita ada 3 macam, yaitu:
1. Kwashiorkor
2. Marasmus
3. Marasmus-kwashiorkor.
Apa tanda-tanda balita gizi buruk?
Tanda-tanda gizi buruk pada kwashiorkor:
a. Edema seluruh tubuh (terutama pada punggung kaki)
b. Wajah bulat dan sembab.
c. Cengeng dan/rewel/apatis.
d. Perut buncit.
e. Rambut kusam dan mudah di cabut.
f. Bercak kulit yang luas dan kehitaman/bintik kemerahan.
Tanda-tanda gizi buruk pada marasmus:
a. Tampak sangat kurus.
b. Wajah seperti orang tua.
c. Cengeng/rewel/apatis.
d. Iga gambang, perut cekung.
e. Otot pantat mengendor.
f. Pengeriputanotot lengan dan tungkai.
Apa manfaat penimbangan balita setiap bulan di posyandu?
a. Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
b. Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.
c. Untuk mengetahui balita yang sakit, (demam/batuk/diare).
Berat badan dua bulan berturut-turut tidak naik, balita yang berat badannya BGM (Bawah Garis
Merah) dan dicurigai Gizi buruk sehingga dapat segera di rujuk ke puskesmas.
a. Untuk mengetahui kelengkapan Imunisasi.
b. Untuk mendapatkan penyuluhan gizi.
Apa peran kader agar masyarakat Mau menimbang balita setiap bulan Diposyandu?
a. Mendata jumlah seluruh balita yang ada di wilayah kerjanya.
b. Memantau jumlah kunjungan ibu yang dating balitanya diposyandu.
13
JULIA 1102010137
c. Memanfaatkan setiap kesempatan didesa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang
pentingnya penimbangan balita, misalnya penyuluhan kelompok diposyandu, arisan,
pengajian, kunjungan rumah dan penyuluhan massa (pengeras suara di mesjid,
pengumuman kelurahan, poster, slebaran dll)
d. Melakukan kunjungan rumah kepada ibu yang tidak dating keposyandu membawa
balitanya dan menganjurkan agar rutin menimbang balitanya di poyandu.
e. Mengadakan kegiatan-kegiatan yang menarik perhatian dan mendorong masyarakat sepeti:
lomba balita sehat, lomba memasak makanan balita sehat, kegiatan makan bersama untuk
balita dan sebagainya.
Menggunakan Air Bersih
Mengapa kita harus menggunakan air bersih?
Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum, memasak,
mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan
sebagainya, Agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar sakit.
Apa syarat-syarat air bersih itu?
Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indra kita, antara lain (dapat dilihat, dirasa,
dicium, dan diraba):
a. Air tidak berwarna harus bening/jernih.
b. Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotoran lainnya.
c. Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan tidak pahit harus
bebas dari bahan kimia beracun.
d. Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau belerang.
Apa manfaat menggunakan air bersih?
a. Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera, Disentri, Thypus, Kecacingan,
penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan.
b. Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
Di mana dapat memperoleh sumber air bersih?
a. Mata air
b. Air sumur atau air sumur pompa
c. Air ledeng atau perusahaan air minum
d. Air hujan
e. Air dalam kemasan
14
JULIA 1102010137
Bagaimana menjaga kebersihan sumber air bersih?
a. Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah paling sedikit 10
meter.
b. Sumber mata air harus dilindungi dari pencemaran.
c. Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga bangunannya atidak rusak
seperti lantai sumur tidak boleh retak, bibir sumur harus diplester dan sumur sebaiknya
diberi penutup.
d. Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada bercak-bercak kotoran, tidak berlumut pada
lantai/lantai dinding sumur. Ember/gayung pengambil air harus tetap bersih dan diletakan di
lantai (ember/gayung digantung di tiang sumur).
Mengapa air bersih harus dimasak mendidih bila ingin diminum?
Meski terlihat bersih, air belum tentu bebas kuman penyakit. kuman penyakit dalam air mati
pada suhu 100 derajat C (saat mendidih). Apa peran kader dalam menggerakan masyarakat untuk
menggunakan air bersih?
a. Melakukan pendataan rumah tangga yang sudah dan belum memiliki ketersediaan air bersih
dirumahnya.
b. Melakukan pendataan rumah tangga yang sulit mendapatkan air bersih.
c. Melaporkan kepada pemerintah desa/kelurahan tentang jumlah rumah tangga yang sulit
untuk mendapatkan air bersih.
d. Bersama pemerintah desa/kelurahan dan tokoh masyarakat setempat berupaya untuk
memberi kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan air bersih di lingkungan tempat
tinggalnya.
e. Mengadakan arisan warga untuk membangun sumur gali atau sumur pompa secara bergilir.
f. Membentuk kelompok pemakai air pompa (POKMAIR) untuk memelihara sumber air bersih
yang dipakai secara bersama, bagi daerah sulit air.
g. Menggalang dunia usaha setempat untuk member bantuan dalam penyediaan air bersih.
h. Memanfaatkan setiap kesempatan didesa/kelurahan untuk memberkan penyuluhan tentang
pentingnya menggunakan air bersih, misalnya melalui penyuluhan kelompok diposyandu,
prtemuan Dasa Wisma, arisan, pengajian, pertemuan desa/kelurahan, kunjungan rumah dan
lain-lain.
15
JULIA 1102010137
Mencuci Tangan Dengan Air Bersih Dan Sabun
Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun?
a. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila
digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke
dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.
b. Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan
kuman masih tertinggal di tangan.
Kapan saja harus mencuci tangan?
a. Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang binatang, berkebun, dll).
b. Setelah buang air besar
c. Setelah menceboki bayi atau anak
d. Sebelum makan dan menyuapi anak
e. Sebelum memegang makanan
f. Sebelum menyusui bayi
Apa manfaat mencuci tangan?
a. Membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
b. Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typus, kecacingan, penyakit
kulit, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Flu burung atau Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).
c. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
a. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun.
b. Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung tangan.
c. Setelah itu keringkan dengan lap bersih.
Apa peran kader Dalam membina perilaku cuci tangan
a. Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang
pentingnya perilaku cuci tangan, misalnya penyuluhan kelompok diposyandu, arisan,
pengajian, pertemuan kelompok Dasa Wisma, dan kunjungan rumah.
b. Mengadakan kegiatan gerakan cuci tangan bersama untuk menarik perhatian masyarakat,
misalnya pada peringaan hari-hari besar kesehatan atau ulang tahun kemerdekaan.
16
JULIA 1102010137
Menggunakan Jamban Sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang
terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa (cemplung) yang dilengkapi
dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkanya.
Apa saja jenis jamban yang digunakan?
1. Jamban cemplung Adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi
menyimpan kotoran/tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran kedasar lubang. Untuk
jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau.
2. Jamban tangki septik/leher angsa Adalah jamban berbentuk leher angsa yang
penampungannya berupa tangki septik kedap air yang befungsi sebagai wadah proses
penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapan.
Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air.
Jamban tangki septik/leher angsa digunakan untuk:
1. Daerah yang cukup air
2. Daerah yang padat penduduk, karena dapat menggunakan “multiple latrine” yaitu satu
lubang penampungan tinja/tangki septik digunakan oleh beberapa jamban (satu lubang dapat
menampung kotoran/tinja dari 3-5 jamban) Daerah pasang surut, tempat penampungan
kotoran/tinja hendaknya ditinggikan kurang lebih 60 cm dari permukaan air pasang.
Siapa yang diharapkan menggunakan jamban?
Setiap anggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk buang air besar/buang air kecil.
Mengapa harus menggunakan jamban?
a. Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau.
b. Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
c. Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular penyakit
Diare, Kolera Disentri,Typus, kecacingan, penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit, dan
keracunan.
Apa saja syarat jamban sehat?
a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan lubang
penampungan minimal 10 meter)
b. Tidak berbau.
17
JULIA 1102010137
c. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
d. Tidak mencemari tanah sekitarnya.
e. mudah dibersihkan dan aman digunakan.
f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
g. Penerangan dan ventilasi yang cukup.
h. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
i. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
Bagaimana cara memelihara jamban sehat?
a. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.
b. Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih.
c. Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
d. Tidak ada serangga,(kecoa,lalat,) dan tikus yang berkeliaran.
e. Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).
f. Bila ada kerusakan, segera perbaiki.
Apa peran kader dalam membina masyarakat
Untuk memiliki dan menggunakan jamban sehat?
a. Melakukan pendataan rumah tangga yang sudah dan belum memiliki serta menggunakan
jamban dirumahnnya.
b. Melaporkan kepada pemerintah desa/kelurahan tentang jumlah rumah rumah tangga yang
belum memiliki jamban sehat.
c. Bersama pemerintah desa/kelurahan dan tokoh masyarakat setempat berupaya untuk
menggerakan masyarakat untuk memiliki jamban.
d. Mengadakan arisan warga untuk membangun jamban sehat secara bergilir.
e. Menggalang dunia usaha setempat untuk member bantuan dalam penyediaan jamban sehat.
f. Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberi penyuluhan tentang
pentingnya memiliki dan menggunakan jamban sehat, misalnya melalui penyuluhan
kelompok di posyandu, pertemuan kelompok Dasa Wisma, arisan, pengajian, pertemuan
desa/kelurahan, kumjungan rumah dan lain-lain.
g. Meminta bantuan petugas Puskesmas setempat untuk memberikan bimbingan teknis tentang
cara-cara membuat jamban sehat yang sesuai dengan situasi dan kodisi daerah setempat.
18
JULIA 1102010137
Memberantas Jentik Dirumah Sekali Seminggu
Mengapa harus memberantas jentik di rumah? Agar rumah bebas jentik.
Apa itu rumah bebas jentik? Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan
pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.
Apa itu pemeriksaan jentik berkala (PJB)? Adalah pemeriksaan tempat-tempat
perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat penampungan air) yang ada didalam rumah seperti
bak mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas, dll dan diluar rumah seperti talang air, alas pot
kembang, ketiak daun, lubang pohon, pagar bambu, dll yang dilakukan secara teratur sekali
dalam seminggu.
Siapa yang melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala?
a. Anggota rumah tangga
b. Kader
c. Juru pemantau jentik (Jumatik)
d. Tenga pemeriksa jentik lainnya.
Apa yang pelu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik?
a. Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus (Menguras, Menutup,
Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).
b. PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk penular
berbagai penyakit seperti Demam Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (kaki
gajah) di tempat-tempat perkembangannya.
3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tatakan kulkas,
tatakan pot kembang dan tempat air minum burung.
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak control, lubang pohon,
lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan.
3. Mengubur ataumenyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air seperti ban
bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua,
plastik kresek, dll).
Plus Menghindari gigitan nyamuk, yaitu:
a. Menggunakan kelambu ketika tidur.
b. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya obat nyamuk ; bakar,
semprot, oles/usap ke kulit, dll.
19
JULIA 1102010137
c. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam kamar.
d. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai
e. Memperbaiki saluran talang air yang rusak
f. Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempat-tempat yang sulit dikuras
misalnya di talang air atau di daerah sulit air.
g. Memilihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air, misalnya ikan cupang, ikan
nila, dll.
h. Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya, Zodia,Lavender,Rosemerry, dll.
Apa manfaat Rumah Bebas Jentik?
a. Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit dengan perantara nyamuk
dapat dicegah atau dikurangi.
b. Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar seperti Demam Berdarah
Dengue (DBD), Malaria, Cikungunya atau kaki gajah.
c. Lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat.
Bagaimana cara Pemeriksaan Jentik Berkala?
a. Mengunjungi setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja untuk memeriksa tempat yang
sering menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk/tempat penampungan air di dalam dan di
luar rumah serta memberikan penyuluhan tentang PSN kepada anggota rumah tangga.
b. Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik.
c. Jika ditemukan jentik, anggota rumah tangga diminta untuk ikut. Menyaksikan/melihat
jentik, kemudian langsung dilanjutkan dengan PSN kepada anggota rumah tangga
d. Mencatat hasil pemeriksaan jentik pada Kartu Jentik Rumah (kartu yang ditinggalkan di
rumah) dan pada formulir pelaporan ke puskesmas.
Apa peran kader dalam membina rumah tangga
Agar menciptakan Rumah Bebas Jentik?
Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang PSN
dan PJB, misalnya melalui penyuluhan kelompok diposyandu, pertemuan kelompok Dasa
Wisma, arisan, pengajian, pertemuan desa/kelurahan, kunjungan rumah dan melalui media cetak
(poster, slebaran, spanduk).
a. Bersama pemerintah desa/kelurahan tokoh masyarakat setempat menggerakan masyarakat
untuk melakukan PSN dan PJB.
20
JULIA 1102010137
b. Melakukan pemeriksaan jentik berkala secara teratur setiap minggu dan mencatat angka
jentik yang ditemukan pada Kartu Jentik Rumah.
c. Mengumpulkan data angka bebas jentik dari setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja
dan melaporkan secara rutin kepada puskesmas terdekat untuk mendapat tindak lanjut
penanganan bila terjadi masalah/kasus.
d. Menginformasikan angka jentik yang ditemukan kepada setiap rumah tangga yang
dikunjungi sekaligus memberikan penyuluhan agar tetap melaksanakan pemberantasan
sarang nyamuk secara rutin dan menegur secara baik apabila masih terdapat jentik nyamuk.
Makan Sayur Dan Buah Setiap Hari
Siapa yang diharapkan makan sayur dan buah? Setiap anggota rumah tangga mengkonsunsi
minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaiknya setiap hari. Mengapa kita harus makan
sayuran dan buah? Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena:
a. Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
b. Mengandung serat yang tinggi.
Apa manfaat vitamin yang ada di dalam sayur dan buah?
a. Vitamin A untuk pemeliharaan kesehatan mata
b. Vitamin D untuk kesehatan tulang
c. Vitamin E untuk kesuburan dan awet muda
d. Vitamin K untuk pembekuan darah
e. Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi
f. Vitamin B mencegah penyakit beri-beri
g. Vitamin B12 meningkatkan nafsu makan.
Apa manfaat serat yang ada di dalam sayur dan buah?
Serat adalah makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang sangat berfungsi untuk
memelihara usus. Serata tidak dapat dicerna oleh pencernaan sehingga serat tidak menghasilkan
tenaga dan dibuang melalui tinja. Serat tidak untuk mengenyangkan tetapi dapat menunda
pengosongan lambung sehingga orang menjadi tidak cepat lapar.
Manfaat makanan berserat, yaitu:
a. Mencegah Diabetes .
b. Melancarkan buang air besar.
c. Menurunkan berat badan.
d. Membantu proses pembersihan racun
(detoksifikasi)
e. Membuat awet muda.
21
JULIA 1102010137
f. Mencegah kanker
g. Memperindah kulit, rambut dan kuku.
h. Membantu mengatasi Anemia (kurang
darah)
i. Membantu perkembangan bakteri yang
baiok dalam usus.
Berapa banyak sayur dan buah dalam sehari harus kita makan?
Sayur harus dimakan 2 porsi setiap hari, dengan ukuran satu porsi sama dengan satu