Produsen Kedelai Edamame Mitra Tani Jember Konsultasi ke
Balitkabi
Senin, 19 Januari 2015 14:30
Balitkabi sebagai sumber ilmu dan teknologi kedelai sudah
relatif memasyarakat, baik untuk individu maupun lembaga pemerintah
dan swasta yang berkait dengan kedelai. Demikian juga dengan
perusahaan penghasil kedelai edamame, Mitra Tani. Jumat, 16 Januari
2015 Balitkabi kedatangan tamu dari Mitra Tani Jember yang
berjumlah lima orang yaitu Bapak Guntaryo sebagai Direktur Mitra
Tani, Bapak Edi, Bapak Wahyu, Bapak Suroso serta Ibu Novi.
Kedatangan mereka bertujuan untuk mendapatkan solusi dari problem
yang sedang dihadapi Mitra Tani. Kedatangan mereka disambut oleh
Plh. Kepala Balitkabi Dr. Yusmani Prayogo.
Pada tahun 20102011 produksi kedelai Edamame mengalami puncak
tertinggi, di mana kedelai yang ditanam merupakan hasil kontribusi
antara Dr. Muchlish Adie (Pemulia kedelai Balitkabi) dengan PT
Mitra Tani, produktivitasnya mencapai 12 t/ha, hal itu dipaparkan
oleh Direktur Mitra Tani. Akan tetapi, mulai tahun 2012 hingga 2014
produktivitas mulai menurun. Beberapa kendala yang menyebabkan
penurunan produktivitas tersebut antara lain: polong hampa, bercak
Pseudomonas, populasi kutu kebul yang tinggi serta adanya serangan
jamur Colletotricum. Beberapa solusi untuk memecahkan permasalahan
tersebut disampaikan oleh beberapa peneliti yang ikut dalam
pertemuan tersebut di antaranya Prof. Arief Harsono yang
menyarankan untuk melihat kembali pH tanah dan kandungan rhizobium
yang ada pada pertanaman. Dr. Suharsono, Ir. Sri Wahyuni Indiati,
MS, Dr. Yusmani dan Ir. Mudji Rahayu, MS menyarankan berbagai
solusi dalam pengendalian hama dan penyakit yang ada di antaranya
menggunakan pestisida nabati mimba. Dr. Gatut Wahyu A dan Dr. Rudi
Iswanto menyarankan dari segi pemuliaan untuk memasukkan gen-gen
ketahanan terhadap hama atau penyakit baik secara konvensional
maupun genetik.
Saran-saran yang diajukan oleh para peneliti Balitkabi
didokumentasikan sebagai pertimbangan dalam memecahkan problem yang
dihadapi. Sebagai penutup Plh. Ka Balai memberikan publikasi yang
dimiliki Balitkabi sebagai bekal mereka.
Selasa, 19 November 2013 16:40 WIB
Ekspor ke Jepang, Produsen Kedelai dari Jember Incar Pendapatan
Rp 121 MiliarJaringNews
Pabrik Kedelai Edamame Ekspor (Ist.)"Kedelai edamame ini banyak
diminati oleh masyarakat Jepang karena dikenal kaya nutrisi,
non-kolesterol, dan bebas bahan kimia,"JEMBER, Jaringnews.com -
Produsen kedelai edamame berkualitas ekspor PT Mitra Tani Dua Tujuh
mengincar pendapatan sebesar Rp 121 miliar hingga akhir tahun ini.
Pendapatan perusahaan yang berbasis di Jember, Jawa Timur, ini
mayoritas ditopang oleh pasar ekspor, terutama ke Jepang."Dari
target pendapatan Rp121 miliar tersebut, Rp 102 miliar di antaranya
berasal dari ekspor ke Jepang. Tahun ini kami menargetkan ekspor
sebanyak 5.593 ton edamame, naik dari tahun lalu 5.238 ton. Sejauh
ini kami on the right track untuk mencapai target," ujar Direktur
Mitra Tani, Wasis Pramono. Mitra Tani Dua Tujuh adalah perusahaan
gabungan dari BUMN PT Perkebunan Nusantara X dan PT Bahana Artha
Ventura.Adapun untuk pasar dalam negeri, Mitra Tani tahun ini
menjual 1.360 ton edamame dan okra, meningkat dari tahun lalu
sebesar 1.317 ton.Bisnis inti Mitra Tani adalah sayuran beku dengan
fokus ekspor ke Jepang. Komoditas yang dihasilkan adalah kedelai
edamame, mukimame, edatski, dan okra. Produksi terbesar adalah
edamame yang merupakan penganan yang sangat diminati pasar ekspor.
Untuk pasar ekspor, 80% ditujukan ke Jepang, dan sisanya ke Amerika
Serikat, Eropa, dan Singapura.Saat ini, jumlah konsumen besar untuk
penjualan ekspor adalah 22 konsumen yang merupakan perusahaan dan
distributor makanan besar di Jepang dan sejumlah negara lainnya.
Adalah di dalam negeri, Mitra Tani mempunyai 21 konsumen besar yang
kemudian didistribusikanke supermarket, restoran, kafe, dan hotel
berbintang di banyak kota besar."Kedelai edamame ini banyak
diminati oleh masyarakat Jepang karena dikenal kaya nutrisi,
non-kolesterol, dan bebas bahan kimia," kata Wasis.Dia mengatakan,
produk edamame kini juga semakin diminati pasar lokal seiring
pertumbuhan jumlah kelas menengah di Indonesia yang cukup tinggi.
"Kelas menengah adalah penyuka produk-produk pertanian berkualitas
tinggi. Edamame dinilai mewakili produk pertanian tersebut,
sehingga edamame banyak disajikan di restoran dan hotel
berbintang," jelasnya.Wasis menambahkan, saat ini luas lahan panen
mencapai 1.100 hektar yang tersebar di Kabupaten Jember. Mitra Tani
juga mempunyai lahan pembenihan di Bondowoso, Jawa Timur.Selain
memasarkan produk edamame dan okra, Mitra Tani juga mengembangkan
pemasaran produk bumbu siap pakai dan sayuran siap makan.
Perusahaan ini telah memasok aneka bumbu dan sayur siap pakai ke PT
Freeport Indonesia dengan nilai mencapai belasan milliar rupiah
setiap tahunnya.Wasis mengatakan, pihaknya memroduksi sekitar 64
bumbu dan sayur siap pakai, antara lain bumbu rendang, bumbu rujak,
bumbu rica-rica, bumbu sambal goreng dan masih banyak aneka bumbu
lainnya. Sementara untuk sayur dan makanan kecil beku meliputi
sayur sop, cap cay, perkedel, masih banyak lainnya."Selama ini,
kami mengirim aneka bumbu dan sayur ke PT Freeport. Alhamdulillah,
tiap tahun jumlahnya meningkat terus," ungkapnya.Sejak dua tahun
lalu, Mitra Tani sudah mengirim ke PT Freeport Indonesia dengan
omzet Rp 6 milliar untuk tahun 2011 dan kini meningkat 200%."Untuk
tahun 2013, kurang lebih omzet produk bumbu siap pakai sekitar Rp
11 milliar. Dalam dua bulan saja November-Desember 2013 ini saja
kami dapat pesanan 141 ton bumbu dan sayuran siap pakai dari
Freeport," sebutnya.Wasis menambahkan, prospek pasar bumbu siap
pakai cukup menjanjikan. "Kami mencoba untuk menawarkan ke
perusahaan pertambangan dan pengeboran minyak milik asing. Di sana
produk bumbu dan sayur beku siap pakai kami tinggal dimasak,"
ujarnya.
Kedelai Jember Tembus Pasar InternasionalOleh: Desk Informasi ;
Diposkan pada: 12 Nov 2014 ; 612184 Views Kategori: Pro Rakyat
Provinsi Jawa Timur (Jatim) merupakan lumbung kedelai terbesar
di Indonesia yang menyumbang sekitar 42% produksi kedelai nasional.
Produksi kedelai Jatim tahun 2013 tercatat 329.461 ton atau 42,23%
dari produksi kedelai nasional yang mencapai 779.992 ton, sementara
pada tahun 2014 produksi kedelai Jatim diperkirakan mencapai
326.154 ton atau 36,37% dari angka ramalan kedelai nasional yang
diperkirakan mencapai 896.602 ton.Penghasil kedelai di Jatim
menyebar di berbagai kabupaten terutama Banyuwangi, Bojonegoro,
Pasuruan, Lamongan, Sampang dan Jember. Saat ini kabupaten
penghasil kedelai tertinggi diduduki Banyuwangi yang menyumbang
sekitar 17,28% dari total produksi kedelai Jatim.Khusus kabupaten
Jember, produksi kedelai tahun 2013 tercatat 27.732 ton dengan
kebutuhan konsumsi 25.473 ton sehingga mengalami surplus 2.259 ton.
Selain surplus, kedelai yang dihasilkan Kabupaten Jember memiliki
keunggulan tersendiri karena berhasil menembus pasar internasional
alias ekspor ke mancanegara. Adapun negara tujuan ekspor adalah
Jepang, Taiwan, Malaysia, Singapura, Eropa dan Amerika Serikat.
Setiap tahun sekitar 4.500 5.000 ton kedelai berhasil diekspor
dengan menghasilkan devisa USD 10 juta.Kedelai yang diekspor adalah
jenis edamame yang dikenal dengan kedelai jenis sayur atau soybean
vegetable. Karena termasuk jenis sayur, maka edamame harus langsung
diolah dalam bentuk beku dan siap santap atau frozen ready to eat.
Artinya, edamame yang dipanen dari sawah harus langsung diolah pada
hari itu juga, untuk diolah, dimasak dan dibekukan hingga siap
ekspor.Kedelai jenis edamame merupakan produk unggulan Jember
karena memiliki berbagai keunggulan. Pertama, produktivitas yang
tinggi di mana satu hektar bisa menghasilkan 10 12 ton bahkan bisa
lebih. Hal ini tentu saja jauh di atas rata-rata jenis kedelai
lainnya yang berkisar 1,5 ton 3 ton per hektar.Kedua, kedelai jenis
edamame memiliki keunggulan kandungan protein tinggi dan lengkap,
di mana kandungan protein edamame mencapai 36%, lebih tinggi
dibanding kedelai lain. Edamame juga mengandung sembilan asam amino
esensial yang diperlukan tubuh. Edamame juga tidak mengandung
kolesterol dan sedikit lemak jenuh, plus kaya serat, vitamin C dan
B, serta kalsium, zat besi atau magnesium, dan asam folat. Karena
itulah, edamame sangat cocok bagi yang menginginkan camilan rendah
lemak, tetapi tinggi protein. Masyarakat yang vegetarian dan ingin
mendapatkan sumber protein bisa mengonsumsi edamame karena
kandungan proteinnya lengkap.Ketiga, cepat panen, karena waktu
tanam edamame cukup pendek berkisar 68 70 hari. Para petani yang
menanam edamame bisa lebih cepat panen, sehingga lebih cepat
menikmati hasilnya. Hal ini lebih cepat dibanding umur kedelai pada
umumnya yang mencapai 80 90 hari.
Keempat, pasar ekspor edamame masih terbuka luas, sementara
pengembangan edamame saat ini baru dilakukan di Kabupaten Jember.
Untuk pangsa pasar Jepang saja mencapai 70.000 ton. Dari kebutuhan
sebanyak itu, sebagian dipasok dari Cina yang menguasai 50%, Taiwan
35% sisanya disuplai Thailand, Vietnam, dan Indonesia. Belum lagi
pasar Asia lainnya, Eropa dan Amerika Serikat, sehingga banyak
peluang untuk pengembangan edameme di kabupaten lain di Jatim yang
selama ini menjadi sentra kedelai, bahkan di seluruh wilayah di
tanah air.Kelima, harga edamame di pasar ekspor cukup tinggi
sekitar USD 1,9 atau Rp 20 ribu Rp 22 ribu per kilogram. Hal ini
tentu cukup menggiurkan, karena bisa menghasilkan devisa besar
serta sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani
kedelai.Pengembangan edamame di Jember dilakukan PT Mitratani Dua
Tujuh, yang merupakan anak perusahaan BUMN PTPN X bekerjasama
dengan PT Kelola Mina Laut (KML), sebuah perusahaan produk
pertanian yang memiliki jaringan ekspor cukup luas di Asia dan
Eropa. Kepemilikan saham mayoritas dimiliki BUMN PTPN X sebesar 65%
sementara PT KML sebesar 35%.Saat ini edamame di Jember
dikembangkan di area seluas kurang lebih 1.200 hektar yang
merupakan milik perusahaan dan petani yang menjadi mitra. Dengan
luasan tersebut, maka pengembangan edamame di Jember mampu menyerap
sekitar 4.700 tenaga kerja. Perinciannya, sebanyak 3.200 pekerja
yang terserap di lahan pertanian dan 1.500 pekerja terserap di
pabrik pengolahan edamame.Para petani di Jember bisa bermitra
dengan perusahaan untuk pengembangan edamame dengan persyaratan
memiliki lahan minimal 1,5 hektar, suplai air cukup dan stabil,
pembuangan air lancar dan bisa menghasilkan minimal 8 ton per
hektar. Bagi petani yang mengajukan menjadi mitra akan disurvei
terkait kondisi lahan, jika memang memenuhi persyaratan maka bisa
menjadi mitra.Keuntungan menjadi mitra adalah diberikan pinjaman
bibit edamame, diberikan bimbingan dan konsultasi, hasil edamame
langsung ditampung di pabrik serta harga jual yang stabil. Untuk
harga edamame dari petani terdiri dari dua jenis, yakni pertama
harga edameme kualitas super yakni Rp 5.500 per kilogram dan harga
untuk kualitas di bawahnya Rp 3.000 per kilogram. Hasil panen
edamame dari petani biasanya sekitar 50 60 merupakan kualitas super
dan sisanya kualitas di bawahnya. Ciri edamame berkualitas super
adalah jumlah polong per 500 gram maksimal 170 polong, warna hijau
relatif seragam, besar polong seragam, kadar gula maksimal 8, tidak
terdapat polong patah dan tidak terdapat ulat pada polong.Para
petani yang menjadi mitra juga diberikan buku petunjuk lengkap
terkait pembudidayaan edamame. Mereka juga bisa bertanya dan
berkonsultasi kapanpun dengan supervisor atau pengawas yang
ditunjuk oleh perusahaan. Dengan bimbingan yang lengkap, maka hasil
edamame pun cukup tinggi berkisar 10 12 ton per hektar. Hal lain
yang hendaknya diperhatikan petani adalah terkait penggunaan
pestisida yang diatur secara ketat dan pada 20 hari sebelum panen,
penggunaan pestisida dihentikan. Hal ini untuk menekan residu
sesuai dengan standar dari negara-negara yang menjadi importir
edamame.Standar yang tinggi juga diterapkan pada pengolahan edamame
di pabrik mulai dari masuknya bahan baku hingga ke pengepakan.
Bahan baku atau edamame yang masuk ke pabrik harus dari hasil panen
pada hari itu juga, karena standar edamame harus diolah maksimal 6
jam setelah dipanen.Edamame yang masuk akan ditimbang dahulu untuk
menentukan berat yang akan diolah, sekaligus menjadi catatan jumlah
hasil panen yang didapat oleh petani mitra maupun dari lahan
perusahaan. Pabrik pengolahan edamame di Jember saat ini telah
mampu mengolah 50 ton edamame setiap harinya. Setelah ditimbang,
edamame akan dibersihkan dan dicuci sebanyak dua kali dengan
menggunakan konveyor. Dalam proses pencucian ini akan dipisahkan
antara edamame dengan kotoran ringan seperti daun, gagang dan lain
sebagainya. Pencucian dilakukan sebanyak dua kali untuk menjamin
edamame dalam keadaan bersih.Setelah dilakukan pencucian dan
pembersihan, selanjutnya akan dilakukan pemilahan atau standarisasi
(grading). Dalam tahap ini, edamame akan dibagi menjadi 4 jenis
yakni pertama, Standar Quality (SQ) untuk ekspor, kedua Premium
untuk pasar lokal, ketiga Bahan Baku Mukimame (BBM) yakni edamame
yang dikupas diperuntukkan pasar ekspor dan keempat Edatsuki yakni
edamame yang disertai dengan tangkainya dan juga untuk pasar
ekspor.Tahap berikutnya adalah tahap pemasakan (blencing) di mana
edamame akan dimasak pada suhu 100 derajat selama 2 menit. Selama
proses pemasakan suhu tersebut harus stabil, sehingga edamame bisa
matang secara merata dalam waktu cepat. Hasilnya memang luar biasa,
edamame matang masih dalam kondisi hijau dan segar hampir sama
seperti habis dipetik dari sawah. Di sinilah salah satu kuncinya,
kenapa protein edamame tinggi, karena dimasak sebentar tetapi
matang sempurna.Proses pemasakan ini dilengkapi alat pendeteksi
suhu, agar stabil pada 100 derajat. Jika suhu pada mesin pemasak
yang berkapasitas 2 ton per jam ini tidak stabil, maka konveyor
yang membawa edamame akan otomatis berhenti sampai suhu kembali
stabil 100 derajat.Setelah dimasak selama 2 menit, edamame akan
didinginkan dalam konveyor yang berisi air dengan suhu sekitar 30
derajat, kemudian didinginkan kembali pada suhu antara 12 15
derajat. Setelah pendinginan, tahap berikutnya adalah pembekuan
edamame pada suhu minus 30 35 derajat yang berlangsung selama 7
menit. Hasilnya, edamame menjadi beku sehingga tahan lama
kesegarannya dan kemudian disimpan pada gudang penyimpann (cold
storage) dengan suhu minus 20 derajat. Di pabrik ini tersedia 11
unit cold storage dengan kapasitas masing-masing 150 200 ton. Dari
gudang penyimpanan inilah kemudian dilanjutkan dengan pengemasan
(packaging) untuk kemudian siap diekspor sesuai dengan negara
tujuan.
Setiap bulan sekitar 20 kontainer edamame berkapasitas
masing-masing 22 ton yang diekspor ke mancanegara terutama Jepang.
Artinya setiap bulan sekitar 4.000 hingga 4.500 ton edamame dari
Jember berhasil menembus pasar internasional dan menjadi konsumsi
masyarakat internasional. Hal ini sangat membanggakan, karena
ekspor makanan memiliki aturan yang ketat terutama dari sisi
kesehatan, kebersihan dan kandungan gizinya. Pasar internasional
tidak pernah mentolerir sedikitpun jika ada kesalahan dalam produk
makanan. Sebagai contoh, jika dalam kemasan edamame, edamame yang
terkelupas (hanya ada isi edamame), dan menurut logika umum hal itu
wajar, maka akan dianggap sebagai benda asing, sehingga edamame
akan dikembalikan ke Indonesia.Dengan ketatnya aturan produk olahan
makanan, maka mengekspor edamame bukan hanya menjual produk hasil
pertanian yang memiliki gizi tinggi dan kelebihan lainnya, tetapi
juga menjual sistem pengolahan yang memberikan jaminan semuanya
diolah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Karena itulah, dalam
pabrik pengolahan edamame, semua instruksi kerja dibuat dengan
jelas dan tertulis dan harus dipatuhi oleh semua pekerja.Kebersihan
sangat dijaga sehingga semua pekerja maupun tamu, jika ingin
memasuki ruang pengolahan harus memakai pakaian khusus, topi
khusus, sepatu khusus dan masker. Setiap memasuki ruangan harus
mencuci tangan terlebih dahulu dan diperiksa satu-persatu dari
kotoran, rambut atau benda lainnya yang menempel di badan. Jika
kita memasuki tiga ruangan berbeda, maka harus mencuci tangan tiga
kali dan diperiksa atau dibersihkan tubuh kita sebanyak tiga kali
juga. Tidak peduli siapapun, termasuk Presiden SBY ketika
berkunjung ke pabrik ini pada tahun 2013 silam.Kehadiran pabrik
pengolahan edamame di Jember disambut positif oleh masyarakat,
karena mereka bisa bekerja dan bermitra dengan perusahaan.
Masyarakat merasa senang karena terbukanya lapangan pekerjaan.
Tingkat kesejahteraan karyawan di pabrik cukup baik yang salah
satunya ditandai dengan meningkatnya kepemilikan kendaraan bermotor
yang di parkir di pabrik. Para pekerja di pabrik ini rata-rata
memperoleh pendapatan 1,2 juta hingga 1,5 juta per bulan.Salah satu
pekerja bagian pengepakan Rois dan Istianah menyatakan senang bisa
bekerja di pabrik pengolahan edamame. Rois yang merupakan warga
Kecamatan Jenggawah dan sudah lima tahun bekerja di pabrik
menyatakan betah bekerja karena banyak temannya serta memperoleh
penghasilan lumayan. Setiap minggu ia bisa memperoleh pendapatan
sekitar 300 ribu 350 ribu.Respon positif juga disampaikan Dirman,
petani edamame yang menjadi mitra perusahaan. Petani yang tinggal
di Munigsari Lor, Kecamatan Panti ini memiliki lahan seluas 3,5
hektar yang ditanami edamame. Setiap hektar menghasilkan sekitar 12
ton edamame. Saya senang menjadi mitra, karena dibimbing caranya
menanam edamame, diberikan buku petunjuk lengkap dan bibit juga
diberi pinjaman. Dengan bermitra, saya tidak bingung untuk menjual
edamame, karena semuanya ditampung di pabrik, ujarnya. Kehadiran
edamame memang menjadikan Jember memiliki komoditas unggulan yang
diakui dunia, berjejer mendampingi komoditas unggulan lainnya
seperi tembakau dan kakao. Edamame bisa dikembangkan lebih luas
baik di Jember, karena lahan persawahan yang luas di mana satu kali
dalam setahun bisa ditanami edamame. Selain itu, edamame juga bisa
dikembangkan di wilayah lain di Jatim dan bahkan di seluruh wilayah
Indonesia. (Firmansyah; Dhuha)
Outlet Edamame MT27Edamame masuk kategori sayur-sayuran (green
soybeen vegetable). Berasal dari Jepang, kedelai ini biasa
dijadikan makanan sayuran dan camilan. Ini makanan sehat, dan di
Amerika Serikat menjadi bahan baku produk kosmetik. Edamame
mengandung isofl avon, beta karoten, serat, dan sembilan jenis asam
amino esensial. Asam amino esensial ini sangat berguna untuk
menjadi stabilisator kadar gula darah, sekaligus meningkatkan
metabolisme. Meningkatnya metabolism membangun selsel sistem
kekebalan dalam tubuh. Edamame memang mirip kedelai. Namun, ia
memiliki kadar Trypisin Inhibitor yang lebih rendah dan
menyehatkan. Selain itu, edamame memiliki kandungan protein hingga
16 persen, yang berarti dua kalu lipat daripada protein dalam
kacang buncis. Kandungan protein edamame bias mengurangi kolesterol
jahat. Tak heran jika ia bias menggantikan protein daging, telur,
dan susu. Kandungan kalsiumnya dapat membangun kepadatan tulang,
isofl avon bisa mencegah kanker dan menunda menopause. Edamame
sangat cocok bagi seorang vegetarian yang ingin mencegah terjadinya
penuaan dini, diabetes mellitus, dan kanker. Tidak sulit untuk
mendapatkannya, silahkan berkunjung ke Outlet MT27 sebelum anda
keluar dari kota Jember. Banyak pilihan makanan sehat untuk
menemani perjalanan atau sebagai oleh-oleh untuk keluarga di
rumah.
EdamameFrom Wikipedia, the free encyclopediaThis article has
multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on
the talk page.
This article needs additional citations for verification.
(December 2011)
The examples and perspective in this deal primarily with Japan
& USA and do not represent a worldwide view of the subject.
(August 2013)
Edamame
Boiled green fruit soybeans in the pod.
CourseAppetizer, side dish
Main ingredientsSoybeans
Cookbook:Edamame Edamame
Edamame (?) /dmme/ or edamame bean is a preparation of immature
soybeans in the pod, found in the cuisine of China, Japan,
Indonesia, Korea and Hawaii. The pods are boiled or steamed and
served with salt.Outside East Asia, the dish is most often found in
Japanese restaurants, some Chinese restaurants, and health food
restaurants. In the United States it is sold packaged in frozen
sections of grocery stores, in cans, or fresh in the produce
sections of health food stores.Contents 1 Name 2 History 3
Preparation 4 Nutrient content 5 Footnotes 6 References 7 External
linksName
Edamame beans and a Japanese beer.The Japanese name, edamame
(?), is used commonly to refer to the dish.A It literally means,
"stem bean" (eda = "branch" or "stem" + mame = "bean"), because the
beans were often boiled while still attached to the stem.HistoryThe
earliest documented reference to the term "edamame" dates from the
year 1275, when the Japanese monk Nichiren wrote a note thanking a
parishioner for the gift of "edamame" he had left at the temple.[1]
In 1406 during the Ming Dynasty in China, the leaves of the
soybeans were eaten and during outbreaks of famine, it was
recommended for citizens to eat the beans whole or use them
grounded up and added to flour. Years later in China in 1620 they
are referred to again, but as Maodou, which translates to the term
hairy bean. They are found in the records of the Runan vegetable
gardens and stated as having a medicinal purpose as well as being a
snack type food.[1] Edamame appeared in haikai verse in Japanese in
the Edo period (1603 1868), with one example as early as 1638.[2]
They were first recognized in the United States in 1855 when a
farmer commented on the difficulties he had shelling them after
harvest. In March 1923, the immature soy bean is first referred to
in text in the United States. In this book they are first pictured
and shown as being eaten out of open shell pods. The first
nutritional facts about them are published and some recipes are
included as they were a new type of vegetable to the public.[1] The
earliest recorded usage in English of the word edamame is in 1951
in the journal Folklore Studies.[3] Edamame appeared as a new term
in the Oxford English Dictionary in 2003, and in the
Merriam-Webster dictionary in 2008.[4] In 2008, the first soybeans
were grown in Europe to be sold in grocery stores as edamame and
eaten as an alternative source of protein.[5]PreparationTo
effectively harvest edamame, the pods should be picked by hand and
not by machine to avoid stems and leaves. Green soybeans in the pod
are picked before they ripen in order to prepare edamame. The ends
of the pod may be cut before boiling or steaming.Pods may be boiled
in water, steamed, or microwaved. The most common preparation uses
salt for taste, either dissolved in the boiling water before
introducing the soybean pods or added after cooking. Fresh edamame
should be blanched first before being frozen.[6]Edamame is a
popular side dish at Japanese izakaya restaurants with local
varieties being in demand, depending on the season.[citation
needed] Salt and garlic are typical condiments for edamame. In
Japan, a coarse salt wet with brine is preferred on beans eaten
directly from the pod.[7][8]Edamame purchased fresh is preferred
when eaten the same day, but will stay edible for two days when
stored in the refrigerator if not already brown. Freezing fresh
edamame is another option for maintaining good quality over a few
months.[9]Nutrient contentEdamame, frozen, prepared
Nutritional value per 100g (3.5oz)
Energy509kJ (122kcal)
Carbohydrates9.94 g
Sugars2.18 g
Dietary fiber5.2 g
Fat5.2 g
Protein10.88 g
Vitamins
Thiamine (B1)(17%)0.2 mg
Riboflavin (B2)(13%)0.155 mg
Niacin (B3)(6%)0.915 mg
Pantothenic acid(B5)(8%)0.395 mg
Vitamin B6(8%)0.1 mg
Folate (B9)(78%)311 g
Vitamin C(7%)6.1 mg
Vitamin E(5%)0.68 mg
Vitamin K(26%)26.8 g
Trace metals
Calcium(6%)63 mg
Iron(17%)2.27 mg
Magnesium(18%)64 mg
Manganese(49%)1.024 mg
Phosphorus(24%)169 mg
Potassium(9%)436 mg
Zinc(14%)1.37 mg
Link to USDA Database entry
Units g = micrograms mg = milligrams IU = International
units
Percentages are roughly approximated using USrecommendations for
adults.Source: USDA Nutrient Database
The United States Department of Agriculture states that edamame
beans are, "a soybean that can be eaten fresh and are best known as
a snack with a nutritional punch".[10]Edamame and other
preparations of soybeans are rich in protein, dietary fiber, and
micronutrients, particularly folate, manganese, phosphorus and
vitamin K (table).[11]The balance of fatty acids in 100 grams of
edamame is 361mg of omega-3 fatty acids to 1794mg of omega-6 fatty
acids.[12]As a significant source of plant protein, edamame beans
are under research to establish whether a relationship exists for
soy consumption with reduction of disease risk.[13]FootnotesA.^ The
Nihon Kokugo Daijiten records two regional name variants for the
word edamame: rakkasei (?) in Tottori Prefecture, and daizu (?),
the generic word for soybeans, in Wakayama
Prefecture.[2]References1. History of Edamame, Green Vegetable
Soybeans, and Vegetable-Type Soybeans (1275-2009) "" [Edamame].
Nihon Kokugo Daijiten (in Japanese). Tokyo: Shogakukan. 2012.
OCLC56431036. Retrieved 2012-06-06. "Edamame, n.". Oxford English
dictionary (3rd ed.). Oxford, England: Oxford University Press.
March 2012. LCCN2002565560. OCLC357047940. Retrieved June 6, 2012.
"Edamame". Jh chishiki imidas (in Japanese). Tky: Sheisha. 2012.
OCLC297351993. Retrieved June 6, 2012. Prince, Rose. "British grown
edamame beans arrive in supermarkets". The Telegraph. Retrieved
2015-05-07. "HFreezing". National Center for Home Food
Preservation. 2014-05-28. Ono, Tadashi (2011). The Japanese Grill:
From Classic Yakatori to Steak, Seafood, and Vegetables. Crown
Publishing Group. p.7. ISBN978-1580087377. Shurtleff, William;
Aoyagi, Akiko. History of Edamame, Green Vegetable Soybeans, and
Vegetable-Type Soybeans (PDF). Soyinfo Center.
ISBN978-1-928914-24-2. Daley, Bill. "Edamame". Chicago Tribune.
Retrieved 2015-05-07. USDA government article about edamame.
"Edamame nutrition profile (frozen, unprepared)". NutritionData.
Retrieved 2010-04-08. "Edamame nutrition profile (frozen,
prepared)". NutritionData. Retrieved 2012-03-24. Michelfelder A (1
January 2009). "Soy: A complete source of protein". Am Family
Physician. pp.437. Retrieved 7 May 2015.
Khasiat Edamame Tidak SepeleSelasa, 1 November 2011 | 13:46
WIBBerita Terkait Cara Aman Konsumsi Kedelai 8 Manfaat Kedelai Bagi
Kesehatan Kedelai Cegah Kekambuhan Kanker Payudara 0 0 +0 0
KOMPAS.com Dulu kedelai rebus sering dianggap makanan murahan.
Mereka yang mengonsumsi makanan ini juga dianggap kurang modern.
Padahal, kedelai merupakan sumber protein, lemak, serat, dan
antioksidan terbaik.Seiring meningkatkan pengetahuan gizi
masyarakat, kini kedelai kembali naik daun. Terlebih lagi sejak
kepopuleran edamame (kedelai Jepang) sebagai camilan. Edamame
dipanen ketika kedelai ini baru 80 persen matang. Yang membedakan
edamame dengan kedelai lain adalah bijinya lebih besar, teksturnya
halus, rasanya lebih manis, dan lebih mudah dicerna.Edamame
mengandung antioksidan dan isoflavon. Konsumsi makanan yang kaya
akan antioksidan dikaitkan dengan penguatan sistem imun tubuh dan
mengurangi risiko kanker.Isoflavon juga terbukti mengurangi risiko
kanker prostat dan kanker payudara, mencegah penyakit jantung,
menurunkan tekanan darah, dan mengurangi gangguan saat
menopause.Sementara itu, kandungan protein di dalam edamame
mencapai 36 persen, jauh lebih tinggi dibanding kedelai matang.
Panganan ini juga mengandung minyak yang rendah. Dikombinasikan
dengan kandungan proteinnya yang tinggi, camilan ini sangat ideal
untuk mereka yang ingin mencari panganan rendah lemak, tetapi
tinggi protein.Penganut vegetarian dan vegan yang ingin mengasup
sumber protein juga disarankan mengonsumsi edamame karena kandungan
proteinnya lengkap. Ini berarti ia mengandung sembilan asam amino
esensial yang diperlukan tubuh.Edamame juga tidak mengandung
kolesterol dan sedikit lemak jenuh. Panganan ini juga kaya vitamin
C dan B. Kandungan lainnya adalah mineral penting seperti kalsium,
zat besi, atau magnesium. Ia juga mengandung vitamin K dan asam
folat.Terakhir, menambahkan edamame dalam pola makan Anda akan
meningkatkan asupan serat. Setengah cangkir edamame mengandung 4
gram serat. Kandungan serat diperlukan tubuh untuk menjaga
kesehatan saluran cerna hingga menurunkan kolesterol.Alasan lain
untuk mengasup edamame adalah ia membuat perut terasa kenyang lebih
lama.Editor: Lusia Kus Anna
Sumber:
Kunci Sukses Budidaya EdamameTanaman Edamame dapat tumbuh dengan
baik bila ditanam di dataran tinggi, minimal 200-500 mdplSelasa, 16
Desember 2014 dibaca 1343xPanen Edamame dilakukan pada saat tanaman
berumur 70 hari. FOTO : ISTIMEWA JAKARTA, JITUNEWS.COM - Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya Edamame yang
merupakan kunci sukses budidaya, antara lain:Lokasi dan Pengolahan
Lahan. Tanaman Edamame dapat tumbuh dengan baik bila ditanam di
dataran tinggi, minimal 200-500 meter di atas permukaan laut. Suhu
optimal untuk Edamame berkisar dari 20-30 C. Jenis tanah yang cocok
adalah tanah yang mempunyai drainase yang baik. Tanah tersebut
harus subur, gembur, dan kaya akan bahan organik. Derajat keasaman
(pH) yang optimal untuk pertumbuhan tanaman Edamame adalah 5,8-7.
Sebagai indikator yang paling mudah adalah jagung, bila tanah baik
untuk jagung maka akan baik juga untuk budidaya Edamame.Sebelum
digunakan, area penanaman sebaiknya dibersihkan dari gulma, kotoran
dan sisa tanaman lama. Kemudian diberi dolomit dan pupuk kandang
minimal 10 bal/Ha (1 bal=25 kg), baru dibajak dan digaru. Setelah
itu dibuat guludan/bedengan dengan lebar 70 cm dan tinggi 20 cm,
jarak tanam sekitar 20x20 cm dan kedalaman bedengan sekitar 3 cm.
Setelah jarak tanam ditentukan, maka pekerjaan selanjutnya adalah
membuat lubang tanam dengan cara ditugal.Persiapan Benih.
Pembudidaya Edamame asal Bogor, Jawa Barat, Abdul Majid menggunakan
benih Edamame tua yang dikeringkan. Benih tersebut harus
benar-benar kering di pohon, dan sebelum ditanam pun harus
dipastikan benar-benar kering. Sebelum benih digunakan, Majid
biasanya mencampurkan benih dengan Furadan, yang bertujuan untuk
lebih mensterilkan benih. Dosis Furadan adalah sebanyak kg per 10
kg benih.Majid mengatakan, pengadaan benih Edamame produksi sendiri
ini tidak bisa mendadak. Bila mau tanam, benih tersebut harus
disediakan selang 3 minggu sebelum tanam. Benih tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 1 benih/lubang. Kebutuhan
benih sebanyak 12 kg per hektar lahan.Pemeliharaan. Menurut Majid,
membudidayakan Edamame tergolong mudah, meski begitu kita harus
rutin mencabut rumput atau tanaman liar di sekitar Edamame yang
bisa menghambat pertumbuhan Edamame. Setelah 10 hari masa tanam,
Edamame diberi pupuk kandang (kotoran ayam dan campuran sekam).
Dengan catatan pupuk kandang ini harus disaimpan terlebih dahulu
selama 2 minggu sebelum digunakan. Pupuk tersebut ditabur di lahan
penanaman dengan takaran per Ha sebanyak 20 karung (1 karung = 25
kg). Setelah 2 minggu masa tanam, kita harus sering menyiangi
rumput liar dan menyemprot tanaman dengan menggunakan insektisida
Curacron ataupun Decis dengan dosis 1 cc/L. Penyemprotan dilakukan
minimal 3 kali seminggu.Pupuk kimia diberikan minimal setelah 3
minggu masa tanam. Pupuk yang digunakan antara lain urea, poska,
dan KCL. Majid kerap memberikan pupuk tambahan seperti gandasil
daun dan buah, dengan dosis 1-2 sendok teh per 17 liter (1
sprayer).Menurut Majid, saat musim hujan Edamame tak perlu disiram,
kecuali di musim kemarau minimal disiram seminggu 2 kali.Panen.
Panen Edamame dilakukan pada saat tanaman berumur 70 hari. Saat
panen Edamame biasanya berukuran 4-5 cm dan berwarna hijau. Panen
tidak dapat dilakukan serentak karena harus diseleksi. Majid
biasanya memanen Edamame selang 2 hari sekali. Edamame yang telah
dipetik kemudian dicuci untuk menghilangkan residu pestisida, lalu
diangin-anginkan di udara terbuka, sebelum akhirnya di-packing
menggunakan karung. Untuk 1 hektar lahan dapat dipanen sebanyak 1
ton kedelai Edamame kondisi segar.Penulis:-
Editor:Riana
Cara Menanam Edamame Edamamemerupakan kedelai asal Jepang,
secara umum bentuknya lebih besar dibandingkan kedelai biasa. Berat
Edamame bisa mencapai 30 gram per seratus bijinya. Edamame bisa
dikonsumsi muda sebagai sayur saat polong masih berwarna hijau.
Edamame bisa juga dikonsumsi sebagai penganan kecil dalam bentuk
edamame rebus. Saat ini edamame juga banyak diolah menjadi susu
bubuk, jus, pastry edamame, keripik edamame dan lainya.Edamame
mempunyai kandungan protein yang lengkap dengan kualitas yang
setara dengan kandungan protein pada susu, telur maupun daging.
Selain itu edamame juga mengandung zat anti kolesterol sehingga
sangat baik untuk dikonsumsi.Varietas yang banyak dibudidayakan
antara lain Ryoko, Taiso, Surumidori dan Surunoko. Ryoko merupakan
varietas yang paling banyak dibudidayakan karena polongnya lebih
besar, rasanya lebih manis dan bulu halus pada polongnya lebih
sedikit.Edamame meliliki peluang yang bagus, prospek pasarnya masih
terbuka lebar. Harga Edamame juga relatif baik , harganya berkisar
antara Rp. 7.500 Rp. 9.500 per kilogram untuk Edamame segar.
membudidaya edamame ini masih relatif sedikit, sedangkan kebutuhan
pasarnya besar. Selain untuk konsumsi di dalam negeri, Edamame juga
diekspor untuk memenuhi kebutuhan pasar Jepang. Kebutuhan di dalam
negeri kurang lebih 700 ton per tahun, sedangkan untuk ekspor ke
Jepang diperkirakan mencapai 40 kontainer per bulan sedangkan
kemampuan pasokan kita baru mencapai 4 kontainer per bulan.Budidaya
edamame sebenarnya relatif tidak sulit, secara umum hampir sama
dengan kedelai. Secara singkat budidaya edamame adalah sebagai
berikut :Syarat Tumbuh.Edamame menghendaki ketinggian lahan minimal
200 m diatas permukaan laut (dpl), suhu berkisar 26 30 C, dengan
penyinaran matahari penuh. Edamame menghendaki tanah yang subur
dengan pengairan yang baik dan kemasaman tanah netral.Persiapan
Lahan. Tanah dibajak 3 minggu sebelum tanam, 2 minggu kemudian
dibuat bedengan lebar 1,2 meter, panjang 10 meter dan tinggi
bedengan 20 25 cm. jarak antar bedengan 0, 5 meter. Pemupukan dasar
diberikan 3 hari sebelum tanam dengan cara ditabur merata di atas
bedengan. Pupuk dasar terdiri dari SP 36 sebanyak 200 kg / hektar
dan penambahan kapur pertanian 600 kg /hektar.Benih.Benih Edamame
yang diperlukan berkisar antara 80 100 kg per hektar. Varietas
Edamame yang ditanam disesuaikan dengan pasar, antara lain yang
paling banyak ditanam petani adalah varietas Ryoko. Varietas ini
polongnya lebih besar dan rasanya lebih manis.Penanaman. Benih
Edamame ditanam pada bedengan dengan jarak tanam 12 X 20 cm atau 20
X 20 cm dan kedalaman tanam 1,5 2 cm kemudian ditutup dengan tanah
gembur. Benih yang ditanam antara 2 -3 benih per lubang
tanam.Penyulaman.Penyulaman dilakukan 7 hari setelah tanam (HST)
apabila ada tanaman yang mati atau tidak normal tumbuhnya, dengan
mengambil tanaman yang ada di tepi atau tanaman persiapan yang
khusus untuk sulaman.Penyiangan. Rereumputan atau gulma lainya
perlu dibersihkan agar tidak bersaing dengan Edamame, penyiangan
dilakukan pada saat tanaman berumur 9 HST. Penyiangan selanjutnya
dilakukan sesuai kondisi pertanaman.Pengairan. Pengairan dilakukan
dengan penggenangan sampai air dalam kapasitas lapang, pengairan
dilakukan 7 hari sekali serta memperhatikan kondisi
pertanamanya.Pemupukan. Pemupukan susulan dilakukan pada saat
tanaman berumur 10 HST, terdiri dari KCL 50 kg/Ha, Urea 150 kg/Ha
dan Za 50 kg/Ha. Pemupukan susulan yang kedua pada saat tanaman
berumur 21 HST terdiri dari KCl 100 kg/Ha, Urea 50 kg/Ha dan ZA 100
kg/Ha.Pengendalian OPT. Edamame tidak luput terkena serangan
organisme penganggu tanaman (OPT) baik hama maupun penyakit.
Pengendalian dilakukan secara terpadu sesuai dengan jenis hama
maupun penyakitnya. Penggunaan pestisida dilakukan secara selektif
dan terkendali. Jenis OPT yang menyerang edamame biasanya sama juga
dengan OPT yang menyerang kedelai, sehingga pengendalianya tidak
berbeda jauh dengan pengendalian pada kedelai.Lalat pucuk, ulat
grayak, pengerek batak, dan jamur bisa disemprot dengan Reagent 50
C dengan dosis 1 gr / liter air dan Ingrofol 50 WP dengan dosis 1,5
l/Ha.Pengendalian OPT ini sangat penting karena bisa berpengaruh
terhadap kualitas Edamame. Edamame yang diminta oleh pasar lokal
maupun ekspor adalah Edamame yang bernas, warna hijau segar dan
harus bebas dari bekas serangan hama atau penyakit. Sehingga sangat
penting untuk memperhatikan hal ini, baik hama pengerek batang
maupun pengerek polong.Panen dan Pasca Panen. Panen polong muda
saat polong berwarna masih hijau bisa mencapai 7,5 ton per hektar.
Edamame bisa dipanen dalam keadaan segar saat polong masih berwarna
hijau pada saat berumur minimal 45 HST sesuai varietasnya, jika
terlalu tua kurang disukai konsumen. Panen tidak dilakukan secara
serentak tetapi diseleksi dengan interval panen 2 hari sekali.
Polong yang dipetik adalah yang bernas namun warnanya masih belum
kuning. Jika akan dipergunakan untuk benih panen harus dilakukan
pada saat polong sudah masak penuh kurang lebih pada saat edamame
berumur 90 100 HST.Edamame yang di panen muda sebaiknya segera di
bawa ke tempat yang teduh dan hindari dari panas matahari agar
Edamame tetap segar, tidak layu atau warnanya rusak. Jika polongnya
kotor bisa dicuci dengan air yang mengalir dan ditiriskan.
Selanjutnya dipacking sebelum dipasarkan.Edamame yang diminta pasar
adalah Edamame dengan kualitas yang baik. Polong berisi 2-3 biji
per polong dengan jumlah polong antara 150 175 polong per setengah
kilogram dan bobot per polong antara 2,5 3,5 gram. Selain itu
polong Edamame harus berwarna hijau segar dan harus bebas dari
bekas serangan hama maupun penyakit.Biasanya Edamame yang segar ini
dikelompokkan menjadi 4 klas mutu atau grade, antara lain : Grade 1
: Kualitas super (Super quality), dengan ciri-ciri kulit polong
mulus, warna hijau tua, polong berisi penuh dengan isi polong 3.
Grade 2 : Kualitas Premium, dengan ciri-ciri warna hijau mulus
namun polong hanya berisi 2 biji. Grade 3 : Kualitas Deluxe, dengan
kualitas masih dibawah Grade 2, warna kurang bagus, polong kurang
bernas. Grade 4 : Kualitas grade ini disebut dengan Mukimame,
biasanya digunakan untuk olahan lebih lanjut, bukan dikonsumsi
segar.Pemasaran Edamame ini bisa dilakukan dengan kerjasama dengan
para pemasok maupun eksportir edamame. Pasar lokal sasaranya ke
perhotelan, restoran maupun supermarket. Asal kualitas yang diminta
dapat dipenuhi dengan baik, pasar dengan sendirinya akan terbuka
lebar.