LAPORAN KASUS OCULI SINISTRA KALAZION Diajukan Guna Melengkapi Tugas Kepaniteraan Senior Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Disusun oleh: Laura Harinda 22010114210135 Pembimbing: dr. Marisa Uli Basa Penguji: dr. Riski Prihatningtyas, Sp.M 0
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN KASUS
OCULI SINISTRA KALAZION
Diajukan Guna Melengkapi Tugas Kepaniteraan Senior
Bagian Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Disusun oleh:
Laura Harinda
22010114210135
Pembimbing:
dr. Marisa Uli Basa
Penguji:
dr. Riski Prihatningtyas, Sp.M
BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
0
HALAMAN PENGESAHAN
Melaporkan kasus Oculi Sinistra Kalazion.
Penguji kasus : dr. Riski Prihatningtyas, Sp.M
Pembimbing : dr. Marisa Uli Basa
Dibacakan oleh : Laura Harinda
Dibacakan tanggal : Kamis, 28 April 2016
Diajukan guna memenuhi tugas Kepaniteraan Senior di Bagian Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Semarang, 28 April 2016
Mengetahui,
Penguji Kasus Pembimbing
dr. Riski Prihatningtyas, Sp.M dr. Marisa Uli Basa
1
I. PENDAHULUAN
Kelopak mata atau palpebra adalah bagian mata yang sangat
penting. Kelopak mata melindungi kornea dan berfungsi dalam
pendisribusian dan eliminasi air mata. Penutupan kelopak mata berguna
untuk menyalurkan air mata ke seluruh permukaan mata dan memompa air
mata melalui punctum lakrimalis.1
Kelainan dapat dijumpai pada kelopak mata bermacam-macam,
mulai dari yang proses inflamasi, infeksi mau pun masalah struktur seperti
ektropion, entropion dan blepharoptosis. Untungnya, kebanyakan dari
kelainan kelopak mata tidak mengancam jiwa atau pun mengancam
penglihatan.1,2
Kalazion terjadi pada semua umur sebanyak 75% terjadi pada usia
30-50 tahun sedangkan 25% terjadi pada rentang usia yang lain , sedangkan
prevalensi untuk laki-laki dan wanita perbandingannya sama. Pengaruh
hormonal terhadap sekresi sabaseous dan viskositas mungkin menjelaskan
terjadinya penumpukan pada masa pubertas dan selama kehamilan.3,4
Kalazion merupakan peradangan lipogranuloma pada kelenjar
Meibom atau kelenjar Zeis yang tersumbat.1 Penyebabnya tidak diketahui dan
mengakibatkan pembengkakan yang tidak sakit pada kelopak, dapat
mengenai satu atau beberapa kelenjar dan terjadi secara perlahan-lahan
sampai beberapa minggu.2,5 Pada kalazion terjadi penyumbatan kelenjar
Meibom dan kelenjar Zeis. Kelenjar Zeis pada pangkal rambut dan kelenjar
Meibom pada tarsus. kelenjar Meibom adalah kelenjar sebasea yang
menghasilkan minyak yang membentuk permukaan selaput air mata dengan
infeksi ringan dan mengakibatkan peradangan kronis pada kelenjar
tersebut.1,2,3
Pada laporan kasus ini akan membahas tentang seorang wanita, usia
19 tahun dengan diagnosis OS kalazion.
2
II. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Nn. R
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Semarang
Pekerjaan : Mahasiswa
Nomor CM : C576409
III. ANAMNESIS
(autoanamnesis tanggal 20 April 2016 di Poliklinik Mata RSUP Dr. Kariadi)
Keluhan Utama : Benjolan pada kelopak mata kiri
Riwayat Penyakit Sekarang:
Sejak ± 2 bulan yang lalu pasien mengeluhkan timbulnya sebuah benjolan
sebesar biji kacang hijau pada kelopak mata kiri atas. Awalnya pasien hanya
merasa tidak nyaman, gatal, seperti ada yang mengganjal pada kelopak mata kiri
atas saat membuka dan menutup mata. Warna benjolan sama dengan kulit sekitar.
Keluhan gatal pada kelopak mata (-), nyeri saat disentuh (-), kemeng (-),
pandangan kabur (-), silau saat melihat cahaya (-), keluar cairan dari mata (-).
Karena dirasa mengganggu, pasien memeriksakan diri ke klinik umum dan
mendapat obat tetes mata cendoxytrol dan lyncomycin serta dianjurkan untuk
melakukan kompres hangat pada mata kiri namun tidak ada perbaikan.
± 1 hari yang lalu benjolan dirasa tidak ada perbaikan, ukuran benjolan
tidak membesar, warna tidak kemerahan. Keluhan gatal pada kelopak mata (-),
nyeri saat disentuh (-), kemeng (-), pandangan kabur (-), silau saat melihat cahaya
(-), keluar cairan dari mata (-). Karena dirasa mengganggu maka pasien
memeriksakan diri ke RSUP Dr. Kariadi untuk mendapat pengobatan lebih lanjut.
Riwayat Penyakit Dahulu
▪ Riwayat pemakaian kacamata sebelumnya disangkal
▪ Riwayat trauma pada mata sebelumnya disangkal
▪ Riwayat operasi mata sebelumnya disangkal
▪ Riwayat alergi disangkal
3
Riwayat Penyakit Keluarga
▪ Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini.
Riwayat Sosial Ekonomi
▪ Pasien seorang Mahasiswa yang tinggal di kos bersama kedua temannya.
▪ Biaya pengobatan ditanggung pribadi
▪ Kesan: sosial ekonomi cukup
IV. PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK (20 April 2016)
Status Praesens
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital : tekanan darah : 120/80 mmHg
suhu badan : 36,5oC
nadi : 84/menit
respirasi : 20/menit
Pemeriksaan Fisik : kepala : mesosefal
thoraks : cor : tidak ada kelainan
paru : tidak ada kelainan
abdomen : tidak ada kelainan
ekstremitas : tidak ada kelainan
Status Ophthalmologi (Tanggal 20 April 2016)
4
Benjolan di palpebra superior
Visus dengan memakai kacamata lama – OD : 6/6 OS : 6/6
Oculus Dexter Oculus Sinistra
6/6 VISUS 6/6
6/6 E KOREKSI 6/6 E
Tidak dilakukan SENSUS COLORIS Tidak dilakukan
Gerak bola mata ke segala arah
baikPARASE/PARALYSE
Gerak bola mata ke segala arah
baik
Tidak ada kelainan SUPERCILIA Tidak ada kelainan
Edema (-), spasme (-) PALPEBRA SUPERIOR Benjolan (+), hiperemis(-),