Top Banner
i KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI DAN PENGELUARAN ASI PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS BUAYAN Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh: PRI WIDAYATI B1401201 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2017
52

KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Mar 07, 2019

Download

Documents

lyxuyen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

i

KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI DAN PENGELUARAN ASI PADA IBU NIFAS

DI PUSKESMAS BUAYAN

Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh:

PRI WIDAYATI

B1401201

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2017

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

ii

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

iii

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

iv

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

v

KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE TERHADAP KELANCARAN

PRODUKSI DAN PENGELUARAN ASI PADA IBU NIFAS DI PUSKESMAS BUAYAN1 Pri Widayati2, Eni Indrayani3

INTISARI

Latar Belakang : Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang yang bernilai gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan syaraf otak bayi. Produksi ASI dan ejeksi ASI yang sedikit pada hari-hari pertama setelah melahirkan menjadi kendala dalam pemberian ASI secara dini. Lama waktu pengeluaran ASI dipengaruhi oleh hormon oksitosin dan hormon prolaktin yang dapat dikeluarkan dengan cara pijat endorphin ini dilakukan dengan belaian lembut terlebih dahulu lalu dilakukan pemijatan di punggung. Pijat endorphin merupakan intervensi yang di harapkan membantu ibu post partum memperlancar produksi ASI. Tujuan : Penerapan pijat endorphin untuk memperlancar produksi dan pengeluaran ASI, mengetahui karakteristik dan efektivitas pijat endorphin. Metode Penelitian : Menggunakan metode deskriptif analitik. Hal ini peneliti mendeskripsikan dan menggambarkan fakta yang ada yang diperoleh dari pengkajian yang didapati dari wawancara dan observasi secara langsung, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 21 Maret-7 Mei 2017. Hasil : Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan kelancaran produksi dan pengeluaran ASI. Setelah dilakukan pijat endorphin pengeluaran ASI meningkat dari 1 ml menjadi 5,5 ml (Ny. Su), 2 ml menjadi 7 ml (Ny. Wi), 0 ml menjadi 4,1 ml (Ny. Wa), 3 ml menjadi 7 ml (Ny. Ra) dan 0 ml menjadi 6 ml (Ny. Tu). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara rata-rata BAK hari pertama 5x menjadi 10x per-hari, frekuensi menyusu >6 kali per-hari, hari pertama tidur 3 jam menjadi 4 jam per-hari, kenaikan berat badan yang semula 3120 gram menjadi 3480 gram dan payudara terasa tegang sebelum disusukan serta ASI merembes keluar melalui putting terjadi pada hari ke 2 observasi. Kesimpulan : Pijat endorphin efektif dapat meningkatkan produksi dan pengelurn ASI pada ibu pada ibu post partum. Kata Kunci : Produksi dan Pengeluaran ASI, Pijat Endorphin. Kepustakaan : 2008 sampai dengan 2016. Jumlah Halaman : X + 72 halaman + 8 lampiran 1Judul 2Mahasiswa Prdi D III Kebidanan 3Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

vi

SCIENTIFIC PAPER

THE APPLICATION OF ENDORPHINE MASSAGE FOR ACCELERATING THE BREAST MILK PRODUCTION OF

POSTPARTUM MOTHER IN COMMUNITY HEALTH CENTRE 1 OF BUAYAN1

Pri Widayati2, Eni Indrayani3

ABSTRACT

Background: Breastfeeding means providing nutrients needed for the growth and development of baby's nerves. The lack of production and ejection of breast milk during the early few days after delivery are the problems of early breastfeeding. Hormone oxytocin and prolactin hormone inf;uence the long-term milk production that can be released by applying endorphin massage. This is done by giving soft cares first, then by massaging on the back. Endorphin massage is an intervention on postpartum mother to accelerate the production and ejection of breast milk. Objective: Applying endorphin massages to accelerate the production and ejection of breast milk. Knowing the characteristics and effectiveness of endorphin massage. Method: This study is an analytical descriptive. The writer describes the facts of the assessments obtained from interviews and direct observation, and documentation. Result: After having endorphine massage, the breast milk ejection was increasing – from 1 ml to be 5.5 ml (Mrs. SU), 2 ml to be 7 ml (Mrs. WI), 0 ml to be 4.1 ml (Mrs. WA), 3 ml to be 7 ml (Mrs. Ra), 0 ml to be 6 ml (Mrs. TU). furthermore, the average frequency of urination was aslo increasing – form 5 times to be 10 times a day. The sleep duration was increasing too – from 3 hours to be 4 hours per day, the average weight increased from 3120 grams to be 3480 grams and the breasts became stiff. Conclusion: Endorphine massage can increase the production and ejection of breast milk of post partum mothers. Keywords: Production and ejection of beast milk, endorphin massage. Literature: 2008 to 2016. Number of Pages: X + 72 pages + 8 appendices 1Title 2Student of D III Program of Midwifery Dept 3Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kehadirat Allah Subhannahu Wataala (SWT), yang senantiasa melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Penerapan Pijat Endorphine Terhadap Kelancaran Produksi Dan Pengeluaran ASI Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Buayan “. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat memenuhi jenjang pendidikan diploma III kebidanan Selama penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis mendapat bimbingan, masukan dan dukungan dari beberapa pihak, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

(STIKES) Muhammadiyah Gombong 2. Eka Novyriana, S. ST., M.P.H. selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

STIKes Muhammadiyah Gombong. 3. Dyah Puji Astuti, S. SiT., M.P.H selaku penguji I yang telah banyak

memberikan masukan-masukan yang dapat membimbing penulis. 4. Eni Indrayani, S. SiT., M.P.H. selaku penguji II dan pembimbing karya tulis

ilmiah yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini

5. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik materil maupun moril, dorongan semangat dan doa yang tiada henti,

6. Semua teman-temanku, yang telah membantu penulis dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini,

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini,

Menyadari adanya berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, baik pengetahuan maupun pengalaman tentunya karya tulis ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah yang tidak berkesudahan dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua (Aamiin).

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Gombong, Juli 2017

Penulis

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

viii

DAFTAR ISI HALMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... iv INTISARI ..................................................................................................... v ABSTRACT .................................................................................................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix DAFTAR TABEL.............................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Tujuan............................................................................................... 4 C. Manfaat............................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori

1. Masa Nifas ................................................................................... 6 2. Proses Laktasi dan Menyusui .................................................... 10 3. Massage ..................................................................................... 28 4. Pijat Endorphine ........................................................................ 31

B. Kerangka Teori ............................................................................... 35 BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 36 B. Partisipan ........................................................................................ 37 C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 38 D. Instrumen ........................................................................................ 38

BAB IV MANAJEMEN KASUS, HASIL DAN PEMBAHASAN A. Manajemen Kasus ........................................................................... 41 B. Hasil ................................................................................................ 57 C. Pembahasan ..................................................................................... 65

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 70 B. Saran ................................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Anatomi Payudara ........................................................................11 Gambar 2 Reflek Hisapan Bayi.....................................................................13 Gambar 3 Posisi Menyusui Dengan Berdiri Yang Benar .............................22 Gambar 4 Posisi Menyusui Dengan Duduk Yang Benar ..............................23 Gambar 5 Posisi Menyusui Dengan Rebahan Yang Benar ...........................23 Gambar 6 Cara Meletakan Bayi ....................................................................23 Gambar 7 Cara Memegang Payudara ...........................................................24 Gambar 8 Cara Merangsang Mulut Bayi ......................................................24 Gambar 9 Perlekatan Menyusu Yang Benar .................................................25 Gambar 10 Perlekatan Menyusu Yang Salah..................................................25 Gambar 11 Pijat Endorphine ...........................................................................32

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

x

DAFTAR TABEL Tabel 1 Karakteristik Partisipan .......................................................................... 57 Tabel 2 Hasil Produksi ASI sebelum dilakukan pijat endorphin ........................ 58 Tabel 3 Hasil Pengeluaran ASI sebelum dilakukan pijat endorphin .................. 58 Tabel 4 Hasil Observasi Produksi ASI setelah dilakukan pijat endorphin ......... 60 Tabel 5 Hasil Observasi Pengeluaran ASI setelah dilakukan pijat endorphine .. 62 Tabel 6 Rata-rata Pengeluaran Produksi dan Pengeluaran ASI ......................... 63

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SOP Pijat Endorphine Lampiran 2 Lembar Konsultasi Pembimbing Akademik Lampiran 3 Informed Consent Lampiran 4 Lembar Wawancara Lampiran 5 Lembar Observasi Lampiran 6 Catatan Kesehatan Ibu Bersalin, Nifas dan BBL Lampiran 7 Keterangan Lahir Lampiran 8 Dokumentasi Pijat Endorphine

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI)

(2008), salah satu upaya untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB)

yang ditetapkan di Indonesia adalah melalui pemberian ASI (air susu ibu).

ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat

memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama sehingga dapat

mencapai tumbuh kembang yang optimal. Pemberian ASI berarti

memberikan zat-zat gizi yang bernilai gizi tinggi yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan dan perkembangan syaraf dan otak, memberikan zat-zat

kekebalan terhadap beberapa penyakit dan mewujudkan ikatan emosional

antara ibu dan bayinya. Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh

kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasan, maka perlu

perhatian agar dapat terlaksana dengan benar.

Menyusui dini merupakan kunci awal dari suksesnya praktek

menyusui, dimana ASI diberikan segera dalam 3 menit setelah lahir. Produksi

ASI dan ejeksi ASI yang sedikit pada hari-hari pertama setelah melahirkan

menjadi kendala dalam pemberian ASI secara dini (Depkes RI, 2008).

Dampak negatif yang dapat terjadi pada bayi yang tidak mendapat

ASI Ekslusif memiliki resiko kematian karena diare 3,94 kali lebih besar

dibanding bayi yang mendapat ASI Ekslusif (Kementrian Kesehatan

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

2

(Kemenkes) Republik Indonesia (RI), 2010). Menurut Survei Demografi

Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKB di Indonesia 32 per 100.000

kelahiran hidup. AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 sebesar 10 per

1000 kelahiran hidup. Terjadi penurunan tetapi tidak signifikan dibandingkan

AKB tahun 2014 yaitu 10,08 per 1000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan

Provinsi (Dinkes Prov) Jawa Tengah (Jateng), 2015).

AKB di Kabupaten Kebumen Tahun 2012 terjadi peningkatan angka

kematian bayi yaitu sebesar 10,5 per 1000 kelahiran hidup. Kemudian

menurun di tahun 2013 sebesar 9,5 per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun

2014 mengalami peningkatan yaitu sebesar 10,12 per 1000 kelahiran hidup.

Pada tahun 2015 terjadi penurunan angka kematian bayi yaitu sebesar 9,83

per 1000 kelahiran hidup. Penurunan angka ini menandakan peningkatan

status kesehatan di wilayah Kabupaten Kebumen (Dinas Kesehatan

Kabupaten) (Dinkes Kab) Kebumen, 2015).

Menurut Kemenkes RI (2016), mengacu pada target rencana strategi

(renstra) pada tahun 2015 yang sebesar 39%, maka secara nasional

cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia kurang dari enam bulan

sebesar 55,7% telah mencapai target. Menurut provinsi, kisaran cakupan

ASI eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan antara 26,3% (Sulawesi Utara)

sampai 86,9% (Nusa Tenggara Barat), dari 33 provinsi yang melapor

sebanyak 29 di antaranya (88%) berhasil mencapai target renstra 2015.

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

3

Menurut Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2015), prosentasi

pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Jawa Tengah pada tahun

2015 sebesar 61,6%, sedikit meningkat dibandingkan presentase pemberian

ASI eksklusif tahun 2014 yaitu 60,7%.

Menurut Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen (2015), presentase

pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Kabupaten Kebumen selama

lima tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2011

presentase ASI Eksklusif 49,46%, tahun 2012 54,58%, tahun 2013

61,17%, tahun 2014 59,3% , dan tahun 2015 68,3%. Hal ini

menandakan adanya keberhasilan upaya peningkatan pemberian ASI

eksklusif pada bayi 0-6 bulan.

Menurut Riset Kesehatan Dasar (2013), proses mulai menyusu

terbanyak terjadi pada 1-6 jam setelah kelahiran (35,2%) dan kurang dari 1

jam IMD (inisiasi menyusui dini) sebesar 34,5%, sedangkan mulai proses

menyusu terendah terjadi pada 7-23 jam setelah kelahiran yaitu sebesar 3,7%

(Kemenkes RI, 2015)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hartono, Oktaviani, dan

Nindy (2016), hasil intervensi menunjukan bahwa dilakukannya massase

endorphin, mempunyai pengaruh yang bermakna secara statistik terhadap

volume ASI pada ibu post partum.

Faktor yang mempengaruhi produksi ASI pada ibu menyusui

diantaranya asupan nutrisi yang mendukung produksi ASI, breast massage

dan faktor psikologis ibu menyusui. Dengan keadaan psikologis yang tenang

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

4

akan memicu keluarnya hormon endorphin sehingga berpengaruh terhadap

produksi ASI. Salah satu cara penatalaksanaan untuk meningkatkan produksi

ASI serta mengurangi nyeri dengan melakukan endorphin massage

merupakan sebuah terapi sentuhan atau pijtan ringan merangsang tubuh untuk

melepaskan senyawa endorphin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat

menciptakan perasaan nyaman (Kuswandi, 2011).

Berdasarkan data Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen (2015), pada

tahun 2013 angka ASI eksklusif di puskesmas buayan sebanyak 80,6% dari

448 kelahiran hidup, pada tahun 2014 mengalami penurunan peberian ASI

eksklusif yaitu 67,8% dari 522 kelahiran hidup dan pada tahun 2015 sebanyak

67% dari 1.153 kelahiran hidup.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan studi

kasus tentang “Penerapan Pijat Endorphine Terhadap Kelancaran Produksi

dan Pengeluaran ASI Pada Ibu Nifas di Puskesmas Buayan”.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memberikan asuhan pada ibu nifas dengan pijat endorphin untuk

kelancaran produksi dan pengeluaran ASI.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik ibu nifas yang produksi dan pengeluaran

ASI belum keluar atau tidak lancar yang menyangkut umur,

pendidikan terakhir dan pekerjaan.

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

5

b. Mengetahui efektivitas pijat endorphine pada produksi ASI yang

dilihat dari payudara ibu terlihat tegang, merembes keluar sebelum

disusukan, bayi menyusu > 6 kali per-hari, bayi tertidur 3-4 jam

setelah menyusu, bayi BAK 6-8x/hari dan pengeluaran ASI di ukur

pada hari ke-1 (sebelum pemijatan) sampai ke-3 (setelah pemijatan).

C. Manfaat Penulisan

Penilitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan dan

menambah informasi khususnya bagi ilmu kebidanan terkait intervensi

komplementer yang dapat membantu ibu pasca bersalin agar proses

laktasi dapat berjalan dengan baik melalui massase endorphin menjadi

salah satu bacaan yang bermanfaat untuk penelitian dimasa yang akan

datang bagi yang memerlukan.

2. Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi informasi bagi lembaga

terkait untuk program penanggulagan masalah perdarahan serta

menjadikan intervensi yang baik untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan, khususnya pelayanan kebidanan.

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

DAFTAR PUSTAKA. Anggraini, Y. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka

Rihama. Ambarwati, R.,E. dan Wulandari, D. (2009). Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta:

Mitra Cendika Press. Aprillia dan Ritchmond. (2011). Gentle Birth “Melahirkan Nyaman Tanpa Rasa

Sakit”. Jakarta : Gramedia Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi

Revisi). Jakarta : Rineka Cipta Dewey. (2008). Efektifitas Kombinasi Areolla Massage dengan Rolling Massage

terhadap Pengeluaran Asi Secara Dini pada Ibu Post Partum di Puskesmas Panulang Dan Cakupa Banten. Depok: FIK UI. Avaible Online On https://www.google.com/search?client=firefoxbab&q=efektifitas+kombinasi+areolla+massage+dengan+rolling+massage+terhadap+pengeluaran+asi+seara+dini+pada+ibu+post+partum+di+puskesmas+panulang+dan+cakupa+banten&oq=efektifitas+kombinasi+areolla+massage+dengan+rolling+massage+terhadap+pengeluaran+asi+seara+dini+pada+ibu+post+partum+di+puskesmas+panulang+dan+cakupa+banten&gs_l=psyab.3...25538.47758.0.48223.40.37.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1.1.64.psy-ab..40.0.0.E7_z_BKoffI. Diakses tanggal 11 Februari 2017

Dewi. (2011). Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita. Jakarta : Salemba Medika. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). (2008). Panduan

manajemen laktasi: Diit gizi masyarakat. Jakarta: Depkes RI

Dinas Kesehatan Provinsi (Dinkesprov) Jawa Tengah. (2014). Buku Saku Jawa Tengah Triwulan II tahun 2014. Avaiable Online On

https://www.google.com/search?q=Buku+Saku+Jawa+Tengah+Triwulan+II+tahun+2014&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab. Diakses tanggal 7 Februari 2017 Pukul 14.52 WIB

Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkeskab) Kebumen. (2014), Profil Kesehatan Kabupaten tahun 2014. Avaible Online On https://www.google.com/search?q=Profil+Kesehatan+Kabupaten+tahun+2014&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab. Diakses tanggal 9 Februari 2017 Pukul 09.11 WIB

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Hartono., Oktaviani., dan Nindy K. (2016). Massase Endorphin Terhadap Volume ASI pada Ibu Post Partum. Vol VIII NO 02 Jurnal Kebidanan. Avaible Online On https://www.google.com/search?q=Massase+Endorphin+Terhadap+Volume+ASI+pada+Ibu+Post+Partum.&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab. Diakses tanggal 1 Februari 2017 Pukul 08.11 WIB

Hidayat, A.,A. (2010). Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif.

Jakarta: Health Books Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta. Pamuji., Supriyana., Rahayu. (2014). Pengaruh kombinasi Metode Woolwich dan

Endorphine terhadap Kadar Hormon Prolaktin dan Volume ASI (Study Pada Ibu Postpartum di Griya Hamil Sehat Majasem Kabupaten Tegal). Avaible Online On Vol 6 N0 1 BHAMADA, TITIK. https://www.google.com/search?q=Pengaruh+kombinasi+Metode+Woolwich+dan+Endorphine+terhadap+Kadar+Hormon+Prolaktin+dan+Volume+ASI+%28Study+Pada+Ibu+Postpartum+di+Griya+Hamil+Sehat+Majasem+Kabupaten+Tegal%29.&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-a. Diakses tanggal 3 Februari 2017 Pukul 10.03 WIB

Saleha. (2009). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas, Jakarta: Salemba Medika. Sugiono. (2012). Statistika untuk penelitian. Bandung : CV. Alfabeta Sukarni, I. (2013). Asuhan Kehamilan, Persalinan, dan Nifas. Yogyakarta : Nuhu

Medika Sulistyawati, A. (2009). Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta : C.V

Andi Offset. Sunarsih, T. (2011). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba

Medika. Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI). (2012). Data SDKI 2012

Kematian ibu melonjak. Avaiable Online On: http://nasional.sindonews.com/read/787480/15/data-sdki-2012-angka-kematian-ibu-melonjak-1380122625. Diakses 7 Februari 2017 Pukul 14.33 WIB

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Vidayanti, V. (2015). Pengaruh Pijat Punggung Menggunakan Minyak Esensial Lavender Terhadap Produksi Asi Pasca Bedah Sesar Di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Jurnal Medika Respati. Dosen Program Studi S-1 Ilmu Keperawatan Universitas Respati Yogyakarta. Volume X Nomor 3 Juli 2015-ISSN:1908-3887. Avaible Online On https://www.google.com/search?q=Pengaruh+Pijat+Punggung+Menggunakan+Minyak+Esensial+Lavender+Terhadap+Produksi+Asi+Pasca+Bedah+Sesar+Di+RSUD+Panembahan+Senopati+Bantul.&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab. Diunduh tanggal 11 Februari 2017.

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tindakan Metode Pijat Endorphine Berdasarkan Aplikasi Riset A. Fase Orientasi 1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri 2. Menjelaskan tujuan tindakan 3. Menjelaskan langkah prosedur 4. Menanyakan kesiapan 5. Kontrak waktu B. Fase Kerja 1. Anjuran ibu untuk mengambil posisi senyaman mungkin, bisa dilakukan

dengan duduk, atau berbaring miring. Bidan untuk duduk dengan nyaman di samping atau dibelakang ibu.

2. Anjurkan ibu untuk bernafas dalam, sambil memejamkan mata dengan lembut untuk beberapa saat. Setelah itu bidan mulai mengelus permukaan luar lengan ibu, mulai dari tangan sampai lengan bawah. Belaian ini sangat lembut dan dilakukan dengan menggunakan jari-jemari atau hanya ujung-ujung jari.

3. Setelah kira-kira lima menit, berpindah ke lengan yang lain. Walaupun sentuhan ringan ini dilakukan di kedua lengan ibu, ibu akan merasakn bahwa dampaknya sangat menenangkan di sekujur tubuh. Teknik ini juga bisa diterapkan dibagian tubuh lain, termasuk telapak tangan, leher, dan bahu, serta paha.

4. Teknik sentuhan ringan ini sangat efektif jika dilakukan di bagian punggung. Caranya, ibu dianjurkan untuk berbaring miring, atau duduk. Dimulai dari leher, memijat ringan membentuk huruf V kearah luar menuju sisi tulang rusuk. Pijatan-pijatan ini terus turun kebawah, kebelakang. Ibu di anjurkan untuk rilaks dan merasakan sensasinya.

5. Bidan dapat memperkuat efek menegangkan dengan mengucapkan kata-kata yang menentramkan saat dia memijat dengan lembut.

6. Merapikan pasien dan alat C. Fase Terminasi 1. Evaluasi hasil 2. Rencana tindak lanjut 3. Dokumentasi

Sumber : Aprillia, 2011

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 22: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 23: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 24: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

LEMBAR OBSERVASI

Nama bayi dan ibu (inisial) : Ny. Su

Umur bayi :

Kriteria

Hari ke-1

Sebelum pijat

Hari ke-2

Hari ke-3

1. Payudara ibu tegang sebelum disusukan

x √ √

2. ASI merembes dari puting susu. x √ √

3. Bayi BAK 6-8 kali per-menit 3x 6x 6x

4. Bayi menyusu > 6 kali per-hari 5x >6 x >6 x

5. Setelah disusui bayi tidur selama 3-4 jam.

2 jam 3 jam 4 jam

6. Berat badan (gram) 2900 2900 3000 7. Pengeluaran ASI (ml) 1 ml 3,1 ml 5,5 ml

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

LEMBAR OBSERVASI

Kriteria Observasi

Hari Ke-

Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

BAK

1

√ √ √

Frekuensi tidur bayi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi menyusui

√ √ √ √ √

Kriteria Observasi

Hari Ke-

Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

BAK

2

√ √ √ √ √ √

Frekuensi tidur bayi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi menyusui √ √ √ √ √ √ √

Kriteria Observasi

Hari Ke-

Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

BAK

3

√ √ √ √ √ √

Frekuensi tidur bayi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi menyusui

√ √ √ √ √ √ √

SEBELUM PIJAT

SETELAH PIJAT PIJAT

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 27: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 28: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 29: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 30: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

LEMBAR OBSERVASI

Nama bayi dan ibu (inisial) : Ny. Wi

Umur bayi :

Kriteria

Hari ke-1

Sebelum pijat

Hari ke-2

Hari ke-3

1. Payudara ibu tegang sebelum disusukan

x √ √

2. ASI merembes dari puting susu. x √ √

3. Bayi BAK 6-8 kali per-menit 4x 9x 9x

4. Bayi menyusu > 6 kali per-hari 6x >6 x >6 x

5. Setelah disusui bayi tidur selama 3-4 jam.

3 jam 4 jam 4 jam

6. Berat badan (gram) 3600 3700 3800 7. Pengeluaran ASI (ml) 2 ml 4,3 ml 7 ml

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

LEMBAR OBSERVASI

Kriteria Observasi

Hari Ke-

Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

BAK

1

√ √ √ √

Frekuensi tidur bayi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi menyusui

√ √ √ √ √ √

Kriteria Observasi

Hari Ke-

Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

BAK

2

√ √ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi tidur bayi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi menyusui

√ √ √ √ √ √

Kriteria Observasi

Hari Ke-

Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

BAK

3

√ √ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi tidur bayi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi menyusui

√ √ √ √ √ √

SEBELUM PIJAT

SETELAH PIJAT PIJAT

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 33: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 34: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 35: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 36: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

LEMBAR OBSERVASI

Nama bayi dan ibu (inisial) : Ny. Wa

Umur bayi :

Kriteria

Hari ke-1

Sebelum pijat

Hari ke-2

Hari ke-3

1. Payudara ibu tegang sebelum disusukan

x √ √

2. ASI merembes dari puting susu. x √ √

3. Bayi BAK 6-8 kali per-menit 3x 6x 8x

4. Bayi menyusu > 6 kali per-hari 5x >6 x > 6x

5. Setelah disusui bayi tidur selama 3-4 jam.

1 jam 3 jam 4 jam

6. Berat badan (gram) 2700 2700 2800 7. Pengeluaran ASI (ml) 0 ml 2 ml 4,1 ml

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

LEMBAR OBSERVASI

Kriteria Observasi

Hari Ke-

Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

BAK

1

√ √ √

Frekuensi tidur bayi

√ √ √ √ √

Frekuensi menyusui

√ √ √ √ √

Kriteria Observasi

Hari Ke-

Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

BAK

2

√ √ √ √ √ √

Frekuensi tidur bayi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi menyusui

√ √ √ √ √ √

Kriteria Observasi

Hari Ke-

Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

BAK

3

√ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi tidur bayi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi menyusui

√ √ √ √ √ √

SEBELUM PIJAT

SETELAH PIJAT PIJAT

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 39: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 40: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 41: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 42: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 43: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

LEMBAR OBSERVASI

Nama bayi dan ibu (inisial) : Ny. Ra

Umur bayi :

Kriteria

Hari ke-1

Sebelum pijat

Hari ke-2

Hari ke-3

1. Payudara ibu tegang sebelum disusukan

x √ √

2. ASI merembes dari puting susu. x √ √

3. Bayi BAK 6-8 kali per-menit 5x 10x 10x

4. Bayi menyusu > 6 kali per-hari 6x >6 x >6 x

5. Setelah disusui bayi tidur selama 3-4 jam.

3 jam 4 jam 4 jam

6. Berat badan (gram) 3900 4000 4100 7. Pengeluaran ASI (ml) 3 ml 4,3 ml 7 ml

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

LEMBAR OBSERVASI

Kriteria Observasi

Hari Ke-

Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

BAK

1

√ √ √ √ √

Frekuensi tidur bayi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi menyusui

√ √ √ √

Kriteria Observasi

Hari Ke-

Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

BAK

2

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi tidur bayi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi menyusui

√ √ √ √ √ √

Kriteria Observasi

Hari Ke-

Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

BAK

3

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi tidur bayi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi menyusui

√ √ √ √ √ √ √ √

SEBELUM PIJAT

SETELAH PIJAT PIJAT

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 46: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 47: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 48: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 49: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

LEMBAR OBSERVASI

Nama bayi dan ibu (inisial) : Ny. Tu

Umur bayi :

Kriteria

Hari ke-1

Sebelum pijat

Hari ke-2

Hari ke-3

1. Payudara ibu tegang sebelum disusukan

x √ √

2. ASI merembes dari puting susu. x √ √

3. Bayi BAK 6-8 kali per-menit 4x 6x 10x

4. Bayi menyusu > 6 kali per-hari 4x >6 x >6 x

5. Setelah disusui bayi tidur selama 3-4 jam.

2 jam 4 jam 4 jam

6. Berat badan (gram) 2700 2900 2900 7. Pengeluaran ASI (ml) 0 ml 3 ml 6 ml

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

LEMBAR OBSERVASI

Kriteria Observasi

Hari Ke-

Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

BAK

1

√ √ √ √

Frekuensi tidur bayi

√ √ √ √ √ √

Frekuensi menyusui

√ √ √ √

Kriteria Observasi

Hari Ke-

Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

BAK

2 √ √ √ √ √ √

Frekuensi tidur bayi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi menyusui

√ √ √ √ √ √ √

Kriteria Observasi

Hari Ke-

Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

BAK

3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi tidur bayi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Frekuensi menyusui

√ √ √ √ √ √ √

SEBELUM PIJAT

SETELAH PIJAT PIJAT

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Page 52: KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE …elib.stikesmuhgombong.ac.id/442/1/PRI WIDAYATI NIM. B1401201.pdf · Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu