Tugas : 03 (Kelompok) Tanggal : 4 Maret 2014 Dosen : Ir Supratignyo Aji, MT. Asisten : - Memahami Wilayah Daerah Kabupaten Sukabumi Tugas ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Perancangan Wilayah Oleh : YANDI HERDIANSYAH (103060010) ARGA PURWADIBRATA (103060021) DIKA PRAMAHARDI (103060023) RANDY SUBEKTI (103060034) JURUSAN PLANOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2014
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Tugas : 03 (Kelompok)
Tanggal : 4 Maret 2014
Dosen : Ir Supratignyo Aji, MT.
Asisten : -
Memahami Wilayah Daerah Kabupaten Sukabumi
Tugas ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Perancangan Wilayah
Oleh :
YANDI HERDIANSYAH (103060010)
ARGA PURWADIBRATA (103060021)
DIKA PRAMAHARDI (103060023)
RANDY SUBEKTI (103060034)
JURUSAN PLANOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2014
Memahami Kabupaten Sukabumi
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh
96 km dari Ibukota Propinsi Jawa Barat (Bandung) dan 119 km dari Ibukota
Negara (Jakarta). Secara geografis wilayah Kabupaten Sukabumi terletak diantara 6o 57’ -
7o 25’ Lintang Selatan dan 106o49’ - 107o00’ Bujur Timur dan mempunyai luas daerah
4.128 km2 atau 14,39 persen dari luas Jawa Barat atau 3,01 persen dari luas Pulau Jawa,
dengan batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat
Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak Propinsi Banten dan Samudera
Indonesia
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Cianjur
Selain itu secara administratif Kabupaten Sukabumi juga berbatasan secara langsung
dengan wilayah Kota Sukabumi yang merupakan daerah kantong (enclave) dikelilingi
beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Kecamatan tersebut yaitu
Kecamatan Sukabumi di sebelah Utara, Kecamatan Cisaat dan Kecamatan Gunung Guruh
di sebelah Barat, Kecamatan Nyalindung di sebelah Selatan, Kecamatan Sukaraja dan
Kecamatan Kebon Pedes di sebelah Timur.
Dari tahun 2005 sampai tahun 2008 Kabupaten Sukabumi mengalami pemekaran
kecamatan dari 45 menjadi 47 kecamatan, pemekaran desa dari 345 desa menjadi 363 desa
dan 4 kelurahan. Bentuk topografi wilayah Kabupaten Sukabumi pada umumnya meliputi
permukaan yang bergelombang di daerah selatan dan bergunung di daerah utara dan
tengah. Dengan ketinggian berkisar 0 – 2.960 m. (dengan puncak tertinggi
terdapat di Gunung Salak 2.211 m dan Gunung Gede 2.958 m). Daerah pesisir pantai
dengan ketinggian 0-25 m seluas 10.455,45 ha meliputi 10 kecamatan di Sukabumi
Selatan yaitu : Ciemas, Ciracap, Surade, Cibitung, Tegalbuleud, Cidolog, Palabuhanratu,
Simpenan, Cisolok, dan Cikakak. Daerah pegunungan dengan ketinggian > 1000 m
umumnya terletak di bagian utara dengan luas 27.568,49 ha. Luas wilayah Kabupaten
Sukabumi berdasar kemampuan tanah (ketinggian). selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
2. Kondisi Fisik
Tabel 1
Luas Wilayah Kabupaten Sukabumi
Keti nggi an Luas Wilayah
(ha) Persen
0-25 10.455,45 2,52%
25-100 51.759,24 12,48%
100-500 183.710,65 44,29%
500-1000 141.253,85 34,06%
> 1000 27.568,49 6,65%
Jumlah 414.747,68 100,00%
Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi
Kabupaten Sukabumi beriklim tropis, pada tahun 2006 curah hujan sebesar
3.247 mm dari 124 hari hujan. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dengan
curah hujan 762 mm dengan hari hujan 25 hari, rata-rata hujan setahun adalah 270,6 mm
dan 10,3 hari hujan. Suhu udara Kabupaten Sukabumi berkisar 19,7o–31,3o C dan
kelembaban rata-rata sebesar 86,2 %. Dari aspek kemampuan tanah (kedalaman efektif dan
tekstur), daerah Kabupaten Sukabumi sebagian besar bertekstur tanah sedang (tanah
lempung). Kedalaman tanahnya dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) golongan besar yaitu
kedalaman tanah sangat dalam (lebih dari 90 cm) dan kedalaman tanah kurang
dalam (kurang dari 90 cm). Kedalaman tanah sangat dalam tersebar di bagian utara,
sedangkan kedalaman tanah kurang dalam tersebar di bagian tengah dan selatan. Hal ini
mengakibatkan wilayah bagian utara lebih subur dibanding wilayah bagian selatan.
Struktur geologi wilayah Kabupaten Sukabumi terbagi menjadi dua zona yaitu
zona utara dan zona selatan, dengan batas Sungai Cimandiri yang mengalir dari arah
Timur Laut ke Barat Daya. Zona Utara merupakan kawasan yang dipengaruhi oleh vulkan
dan sebagian besar merupakan daerah yang subur, dimana terdapat kawasan perkebunan,
persawahan dan kegiatan pertanian lainnya. Sedangkan zona selatan merupakan kawasan
yang berbukit-bukit yang terdiri atas kawasan pertanian lahan kering, perkebunan dan
kehutanan. Jenis tanah di bagian utara pada umumnya terdiri dari tanah latosol, andosol dan
regosol. Di bagian tengah pada umumnya terdiri dari tanah latosol dan podzolik, sedangkan
di bagian selatan sebagian besar terdiri dari tanah laterit, grumosol, podzolik dan alluvial.
Jenis tanah ini termasuk tanah yang agak peka erosi.
Kondisi hidrologi dan hidrogeologi wilayah Kabupaten Sukabumi meliputi air tanah
terutama berupa mata air, dan air permukaan berupa sungai dan anakanak sungainya. Di
wilayah Kabupaten Sukabumi banyak dijumpai mata air, biasanya tempat pemunculan mata
air ini berasal dari dasar lembah atau kaki perbukitan.
2.1 Penggunaan Lahan
Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah ± 412.799,54 ha mengalapi pergeseran pola
penggunaan lahan pada Tahun 2004 ke Tahun 2007 sebagai berikut:
Tabel 2
Pola Penggunaan Lahan Kabupaten Sukabumi (dalam hektar) Tahun 2004 – 2008
Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam,
sumberdaya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa, guna kepentingan
pembangunan berkelanjutan.
Pengembangan kawasan lindung di Kabupaten Sukabumi bertujuan untuk
mewujudkan kelestarian fungsi lingkungan hidup, meningkatkan daya dukung
lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem antar wilayah guna mendukung proses
pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Sukabumi.
Ruang kawasan lindung kabupaten, pada dasarnya diarahkan meliputi :
a. penetapkan kawasan lindung dengan luas kurang lebih sebesar 50,76 % dari luas
seluruh wilayah Kabupaten yang terdiri atas kawasan yang berfungsi lindung di
dalam kawasan hutan dan di luar kawasan hutan;
b. pelestarian kawasan resapan air dengan luas kurang lebih 7,81 % atau kawasan
yang berfungsi hidroorologis untuk menjamin ketersediaan sumberdaya air; dan
c. pengendalian pemanfaatan ruang di luar kawasan hutan sehingga tetap berfungsi
lindung.
Kawasan yang berfungsi lindung di dalam kawasan hutan terdiri atas hutan
konservasi dan hutan lindung. Sedangkan kawasan yang berfungsi lindung di luar kawasan
hutan, terdiri dari kawasan yang menunjang fungsi lindung, baik di wilayah darat
maupun laut.
Gambar 1 Peta Pola Ruang Kabupaten Sukabumi
Tabel 3
Pola Ruang Kabupaten Sukabumi Tahun 2031 dirinci menurut Luas Penggunaan Lahan
No Penggunaan Lahan * ) Luas (Ha) Proporsi
(%)
Rencana Kawasan Budidaya pada Kawasan LNH (Ha)
PLB PLK Perkebunan Perdesaan Perkotaan
A Kawasan Lindung 211,251.31 50.76 I Kawasan Lindung Hutan
1 Kawasan Hutan Konservasi 48,045.90 11.54 2 Kawasan Hutan Lindung 2,062.21 0.50
II Kawasan Lindung Non Hutan 3 Kawasan Bahaya Gunung Api 1,519.10 0.37 300.04 853.60 166.71 21.48 177.27 4 Kawasan Rawan Gerakan Tanah 97,081.20 23.33 11,376.35 22,966.33 25,099.59 32,913.31 4,725.62 5 Kawasan Resapan Air 32,501.00 7.81 3,970.47 16,578.55 3,823.54 8,127.18 1.25 6 Kawasan Rawan Tsunami 8,850.10 2.13 3,777.44 3,550.47 447.01 557.51 517.66 7 Perlindungan Geologi 14,169.20 3.40 520.79 4,058.12 1,208.56 8,381.73 - 8 Kawasan Diusulkan menjadi Hutan Lindung 7,022.60 1.69 18.37 4,667.24 1,066.40 1,244.39 26.19
B Kawasan Budidaya 204,922.20 49.24 1 Hutan Produksi Tetap 20,629.15 4.96 2 Hutan Produksi Terbatas 38,106.54 9.16 3 Pertanian Lahan Basah 27,543.04 6.62 27,543.04 4 Pertanian Lahan Kering 35,720.24 8.58 35,720.24 5 Perkebunan 24,571.92 5.90 24,571.92 6 Permukiman Perdesaan 39,906.28 9.59 39,906.28 7 Permukiman Perkotaan 13,463.96 3.24 13,463.96 8 Hutan Cadangan 853.61 0.21 9 Tubuh Air 1,711.53 0.41 10 Enclave 2,415.93 0.58
Total Keseluruhan 416,173.50 100.00 47,506.50 88,394.55 56,383.74 91,151.88 18,911.96
Kelas Jalan Kelas I - - - - - - Kelas II 49.932 49.932 49.932 - - - Kelas III - - - 426.448 426.448 426.448 Kelas IIIA - - - - - - Kelas IIIB - - - - - - Kelas IIIC - - - - - - Tidak Terinci - - - - - - Jumlah 49.932 49.932 49.932 426.448 426.448 426.448
Kelas Jalan Kelas I - - - - - - Kelas II - - - - - - Kelas III - - - - - - Kelas IIIA 278.500 278.500 278.500 - - - Kelas IIIB 18.200 18.200 18.200 - - - Kelas IIIC 1.019.30
0
1.019.30
0
1.019.300 - - - Tidak Terinci - - - 408.350 408.350 408.350 Jumlah 1.316.30
0
1.316.30
0
1.316.300 408.350 408.350 408.350
d) Perkeretaapian
Perkeretaapian diselenggarakan berdasarkan azas manfaat, adil dan merata,
berdasarkan kepada keseimbangan kepentingan umum, keterpaduan dan percaya diri
sendiri, dan bahwa perkeretaapian ditujukan untuk memperlancar perpindahan orang
dan/atau barang secara massal, menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas serta
sebagai pendorong dan penggerak pembangunan. Sampai saat ini, perkeretaapian masih
berkembang terbatas, serta kontribusi berdasarkan pangsa angkutan yang dihasilkan,
masih sangat rendah dibandingkan moda angkutan lain. Disisi lain minat masyarakat
dalam pelayanan perkeretaapian sangat tinggi, hal ini terbukti dengan sangat tingginya
jumlah penumpang.
3.1 Sarana
Tabel 8
Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Sukabumi Tahun 2008
No. Sarana Kesehatan Jumlah
1. Puskesmas 58
2. Puskesmas pembantu 111
3. Puskemas Keliling 55
4. Rumah Sakit 3
5. Posyandu 3.178
Secara administratif sarana Puskesmas yang tersedia saat ini telah menjangkau
disemua kecamatan yang berjumlah 47 Kecamatan, disamping itu dibantu dengan
tersedianya Puskesmas pembantu,puskesmas keliling ke desa-desa telah menjangkau
pelayanan kesehatan yang masing-masing disertai dengan kurang lebih dua Puskesmas
dan Puskesmas keliling. Namun dari segi bentang alam dan geografis memungkinkan
adanya wilayahwilayah yang jauh dari jangkauan sarana kesehatan.
3.2 Prasarana
Pembangunan prasarana dan sarana permukiman yang meliputi air bersih dan
penyehatan lingkungan (air limbah, persampahan dan drainase) banyak kemajuan yang
telah dicapai, namun demikian cakupan pelayanan air bersih dan penyehatan lingkungan
di Kabupaten Sukabumi masih jauh dari memadai dimana kondisinya adalah sebagai
berikut :
a. Air Bersih
Sistem air bersih terbangun baru melayani 30.545 jaringan air minum (Skala Ibukota
Kecamatan) atau 40% penduduk perkotaan, 85.475 jaringan air minum Skala Perkotaan)
dan dan yang sudah terlayani jaringan air minum (Skala Perdesaan) adalah sebanyak
172 Desa/Kelurahan dari 367 Desa/Kelurahan di Kabupaten Sukabumi. Untuk Skala
Ibukota Kecamatan dan Skala Perkotaan sebagian besar dilayani oleh PDAM (90%)
dimana permasalahannya adalah Daritahun 2007-2009 jumlah penduduk yang terlayani
air bersih meningkat tetapicakupan layanan menurun karena keterbatasan sumber air
baku. (Sumber:Persatuan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi), sedangkan jaringan
air minum (Skala Perdesaan) masih disubsidi oleh pemerintah karena masyarakat
miskin di kawasan rawan air terutama di perdesaan dan daerah terpencil masih harus
berjuang untuk mendapatkan air bersih pada saat musim kemarau dibanding kelompok
yang lebih mampu di perkotaan
b. Sanitasi (PLP)
Pelayanan sistem pengolahan air limbah di kabupaten Sukabumi masih terbatas,
pelayanan terpusat hanya pada diperkotaan tingkat pelayanan sanitasi (jamban) di
perkotaan mencapai 50% penduduk diperkotaan dan perdesaan 23 % penduduk dimana
Prasarana MCK saat ini tahun 2007 baru tersedia 360 unit dari target tahun 2010
menjadi 1100 unit jadi masih jauh dari target yang diinginkan.
c. Persampahan.
Pengelolaan persampahan di Kabupten Sukabumi baru bisa melayani 19 Kecamatan
dengan jumalah desa/kelurahan terlayani sejumlah 58 desa/kelurahan Kondisi
pengelolaan persampahan di Kabupaten Sukabumi terbagi menjadi 5 korwil. Masing-
masing korwil mempunyai cakupan pelayanan yang berbedabeda, dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 9
Wilayah Pelayanan dan Jumlah Sarana dan Prasarana Persampahan Di
Kabupaten Sukabumi Tahun 2007
No Wilayah Cakupan
Pelayanan (Jiwa) Truk Sampah TPS Kontainer TPA
1 Sukabumi 80.509 5 84 4 0
2 Cibadak 35.325 2 48 6 1
3 Cicurug 37.565 3 45 4 1
4 Palabuanratu 39.285 8 54 18 1
5 Jampangkulon 21.202 2 19 0 1
Jumlah 213.886 20 250 32 4
Sumber : Kantor Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kab. Sukabumi
Data Volume Sampah yang ditangani oleh Kantor Kebersihan berdasarkan tempat asal
sampah dari Tahun 2005 – 2007 adalah sebagai berikut :
Tabel 10
Data Volume Sampah (m3) yang Terkumpul di TPS dan Non TPS Menurut Asa
Sampah Di Kabupaten Sukabumi Tahun 2005-2007 Asal Sampah Ta hun
2005 2006 2007
Permukiman 100.087 101.892 104.892
Tempat Komersil 219.848 220.947 225.362
Kawasan Industri 26.088 26.226 26.352
Fasilitas Lain 6.552 8.971 9.216
Jumlah 352.575 358.036 365.822
Sumber : Kantor Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kab. Sukabumi
Permasalahan Yang Dihadapi adalah banyaknya timbunan sampah yang
terkumpul belum optimal penanganannya tertangani (diangkut/ditanam) sehingga pada
saat sampah tersebut menjadi terdekomposisi dan menimbulkan bau yang menganggu
pernafasan dan mengundang lalat yang merupakan pembawa dari berbagai jenis
penyakit dikarenakan masih kurangnya penyediaan tempat sampah yang memadai ,
masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah kesungai, khususnya masyarakat
perkotaan, pada beberapa daerah yang padat penduduknya TPS sangat kecil dn tidak
cukup untuk menampung sampah yang ditimbulkan, masih terbatasnya jumlah truk
yang dijadikan sebagai pengangkut sampah, luas TPA yang digunakan semakin kecil
Untuk menoptimalkan pengelolaan persampahan selanjutnya diperlukan penanganan
secara terintegrasi yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan swasta agar bisa
dicapai pelayanan secara optimal.
d. Saluran drainase di perkotaan
Perbaikan / pembangunan saluran drainase di perkotaan dilakukan untuk
menurunkan lamanya waktu genangan di daerah perkotaan belum optimal dimana
rencana Pembangunan jaringan drainase dari 18.000 m’ menjadi 50.000m’ pada tahun
2010,
e. Perumahan dan Permukiman
Masih adanya permukiman kumuh tersebar di berbagai ibu kota kecamatan
yang penduduknya padat dimana permasalahan utamanya adalah masih
rendahnya partisipasi masyarakat dalam penanganan kawasan kumuh termasuk
pendanaan dan menumbuhkan gerakan masyarakat.
5. Kependudukan
Pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas merupakan langkah
penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Hal ini diselenggarakan melalui
pengendalian kuantitas penduduk dan peningkatan kualitas insani dan sumber daya
manusia. Karakteristik pembangunan antara lain dilaksanakan melalui pengendalian
pertumbuhan penduduk, keluarga berencana, dan dengan cara pengembangan kualitas
penduduk, melalui pewujudan keluarga kecil yang berkualitas dan mobilitas penduduk.
Dalam kaitan itu, aspek penataan administrasi kependudukan merupakan hal penting
dalam mendukung perencanaan pembangunan daerah.
Jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
(lihat Tabel 2.29). Berdasar Hasil Sensus BPS Tahun 2010, penduduk Kabupaten
Sukabumi tercatat sebanyak 2.339.348 jiwa, dengan komposisi penduduk laki-laki
sebanyak 1.191.489 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 1.147.859 jiwa.
Tabel 11
Perkembangan Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Kabupaten Sukabumi