“KAJIAN PROPERTIES BAHAN BAKAR BATUBARA CAIR MELALUI CAMPURAN BATUBARA – MDO (MARINE DIESEL OIL)” MURBAYU ARDHANA 4210105016 DOSEN PEMBIMBING I : Ir. Aguk Zuhdi Muhammad Fathallah, M.Eng, PhD DOSEN PEMBIMBING II : I Made Ariana, S.T., M.T., Dr.MarSc JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013
22
Embed
“KAJIAN PROPERTIES BAHAN BAKAR BATUBARA CAIR …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30568-4210105016-Presentation.pdfMenurut laporan BP Statistical ... dengan masa produksi selama
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
“KAJIAN PROPERTIES BAHAN BAKAR BATUBARA CAIR MELALUI CAMPURAN
DOSEN PEMBIMBING I : Ir. Aguk Zuhdi Muhammad Fathallah, M.Eng, PhDDOSEN PEMBIMBING II : I Made Ariana, S.T., M.T., Dr.MarSc
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALANFAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA
2013
Latar BelakangNegara Republik Indonesia memiliki cadangan minyak bumi yangsemakin menurun jumlahnya. Hal ini disebabkan oleh penggunaansehari-hari dalam jumlah besar. Penggunaan ini cenderung semakinmeningkat dari tahun ke tahun. Menurut laporan BP StatisticalReview pada bulan Juli 2013, minyak Indonesia bakal habis 11tahun lagi dengan cadangan sekitar 3,7 miliar barel. Sumber dayaalam ini diperkirakan hanya bertahan 300 tahun lagi di bumi.Sementara gas alam yang merupakan salah satu sumber energiutama di Indonesia, hanya memiliki cadangan yang ekuivalendengan masa produksi selama 35,54 tahun. Dengan kenyataanseperti itu, Indonesia harus bijak menggunakan cadangan minyakbumi dan gas yang tersisa. Hal ini sudah menjadi perhatian besarbagi pemerintah jauh hari sebelumnya mengenai carapenghematan bagi penggunaan sumber energi.
Identifikasi dan Perumusan Masalah Penelitian
Sumber energi alternatif melalui batu bara cair diharapkanmampu menggantikan peran utama bahan bakarsebelumnya yang tergolong semakin menipisketersediaannya. Oleh karena itu, perlu dilakukannyaeksperimen slurry batu bara cair antara campuran batubara dan minyak Marine Diesel Oil (MDO) untukmendapatkan properties-nya. Namun, untuk memperolehkomposisi yang ideal perlu dilakukan pemvariabelan zatadiktif campuran antara batu bara dan MDO.
• Bagaimana pengaruh variabel zat adiktif terhadap stabilitas COM ?
• Bagaimana properties COM hasil campuran antara batu bara - MDO ?
Batasan Masalah
• Batu bara yang digunakan adalah tipe low-grade, dalam eksperimen ini mengguanakan sub-bituminous.
• Ukuran batu bara yang digunakan hingga 120 mesh.
• Zat adiktif yang digunakan adalah jenis CMC (Carboxy Methyl Celullose) dan Xylene.
• Properties yang diujikan adalah nilaidensitas, viskositas, dan kalor.
Manfaat Skripsi
Manfaat dari pengerjaan skripsi ini adalahuntuk mendapatkan bahan bakar alternatifuntuk engine kapal yang sudah melalui ujilaboratorium dan juga sebagai referensi untukmelakukan pengembangan eksperimenselanjutnya tentang batu bara cair.
Tujuan Skripsi
• Mengetahui pengaruh zat adiktif terhadap stabilitas COM.
Berdasarkan data yang diperoleh, terlihat bahwa zat adiktifsurfaktan CMC yang merupakan zat anionic tidakmenjadikan MDO dan batu bara saling beremulsi dalamwaktu lama, paling lama sekitar tiga jam. Justru surfaktanini memurnikan (purify) MDO dari pengotor-pengotornya.Hal ini terlihat dari volum komposisi batu bara setelahdicampur mengalami peningkatan, sedang layer MDOmengalami penurunan. Kemungkinan juga disebabkanbeberapa persen MDO luruh dan masuk ke dalam partikelbatu bara. Kode A1 memiliki deposit terendah, sedangkansampel kode A3 memiliki deposit terbanyak diantara yanglain. Namun ketiganya tidak menunjukkan perbedaaanyang signifikan. Sehingga dapat dikatakan zat CMC tidakdapat digunakan sebagai zat adiktif campuran COM.
HASIL EKSPERIMEN
Gambar:Tampilan fisik COM dengan kode B
Data Tinggi dan Volum Layer COM Dengan KODE B.Alcofuel COM B1 B2 B3
Jari-jari wadah 28,95 mm 28,95 mm 28,95 mmTinggi Layer Atas (awal)
22,35 mm 26,20 mm 28,55 mm
Tinggi Layer Atas (akhir)11,69 mm 17,11 mm 11,67 mm
Tinggi Deposit 10,25 mm 6,45 mm 7,10 mmVolum Layer Atas (awal)
43,00 mL 48,85 mL 54,58 mL
Volum Layer Atas (akhir)22,49 mL 31,90 mL 22,31 mL
Volum Deposit 26,97 mL 16,97 mL 18,68 mLKomposisi akhir (%)
Berdasarkan data yang diperoleh praktikan,membuktikan bahwa larutan Xylene tidakmemberikan pengaruh stabilitas COM. Xylene yangmerupakan larutan organik hidrokarbon aromatik,terlarut dan tercampur dengan baik beresama MDO.Namun tidak membuat MDO dan batu bara samasekali saling beremulsi. Ada beberapa partikel alcofuelyang berpindah ke dalam partikel batu bara dan jugahilang karena sifat larutan Xylene yang mudahmenguap. Dari ketiga sampel terlihat bahwa sampelkode B1 merupakan sampel dengan deposit terbesar,sedangkan B2 dengan volum deposit terendah.
SAMPEL YANG DIPILIH UJI PROPERTIES
Tinggi deposit Jari-jari wadah
Volum deposit
A1 7,20 mm 28,95 mm 18,95 mLA2 7,70 mm 28,95 mm 20,26 mLA3 9,10 mm 28,95 mm 23,95 mLB1 10,25 mm 28,95 mm 26,97 mLB2 6,45 mm 28,95 mm 16,97 mLB3 7,10 mm 28,95 mm 18,68 mL
A1 B2 B3
Sample yang dipilih untuk kepengujian Properties yaituSample A1, B2 dan B3 karenamempunyai nilai Depositterendah dari ke enam sample
Berat jenis kode A1 (kondisi 15°C)Berat gelas ukur kosong = 92,8 gramBerat gelas ukur sampel = 134,2 gramVolume sampel = 50 mL
= 50 cm3DensityP = berat / volume
= 41,4 / 50= 0,828 gram / cm3
= 828 kg / m3
No. Sampel Hasil Uji Density pada suhu 15°C (kg/m3)
1 A1 8282 B2 8523 B3 872
Tabel Hasil Uji Density
800
810
820
830
840
850
860
870
880
Den
sity
(kg/
m3 )
Hasil Uji Density
A1
B2
B3
Grafik Hasil Uji Density
Uji DensityCONTOH PERHITUNGAN UNTUK
Hasil Uji Density
Dari uji properties density diatas menunjukkanbahwa semua sampel memenuhi propertiesdensity HFO menurut ISO 3675 sebesar max991/1010 dan density menurut S50MC-CProject guide sebesar ≤ 991, Di manaproperties MDO menunjukkan densitas padasuhu 15°C adalah max 880 kg/m³
Uji Properties Viskositas (cSt)
Grafik Uji Properties Viskositas (cSt)Hasil Uji ini tidak ada yang memenuhi spec HFO,Seharusnya viscosity pada 100 ̊C sebesar 55 cSt,dan pada 50 ̊C sebesar 700 cS sehingga perlu ujilaboratorium
TABLE Uji Properties Viskositas (cSt)
A1 B2 B3 Pengujia
n
50°C 5,52 2,65 1,74 ASTM D445-
03
70°C 3,26 1,86 1,26 ASTM D445-
03
100°C 2,65 1,32 1,08 ASTM D445-
03
0
1
2
3
4
5
6
50°C 70°C 100°C
visk
osita
s (cS
t)
suhu
A1
B2
B3
UJI DAN ANALISA PROPERTIES NILAI KALOR
Kode Nilai Kalori (kcal/kg)
Pengujian
A1 10346 ASTM D5865-03
B2 10226 ASTM D5865-03
B3 9725 ASTM D5865-03
Hasil Properties Nilai Kalor
9400
9600
9800
10000
10200
10400
A1 B2 B3
kcal/kg
Grafik Hasil Uji Nilai Kalor
DARI ketiga sampel, kode A1, B2 dan B3A1 dan B2 memenuhi standar nilaikalor untuk HFO minimal sebesar18000 Btu/lb atau 9900 kcal/kg
Kesimpulan• Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil eksperimen, membuktikan
bahwa zat adiktif yang digunakan yaitu surfaktan CMC (Carboxy Methyl Celullose) dan pelarut Xylene tidak dapat digunakan sebagai adiktif dalamproses pembuatan COM (Coal Oil Mixture. Stabilitas campuran denganCMC hanya bertahan sekitar tiga jam, setelah itu terjadi pemisahan. Sedangkan dengan Xylene lebih cepat lagi terpisah, atau cenderung tidaksaling beremulsi antara keduanya.
• Nilai densitas pada suhu 15°C pada sampel kode A1, B2 dan B3 secaraberurutan adalah 828, 852, dan 872 dalam satuan kg/m³. Nilai viskositasdengan variasi suhu 50, 70, dan 100 dalam satuan celcius menghasilkantingkat kekentalan dengan range 1,08 sampai 5,52 centiStokes. Nilai kaloryang diperoleh secara berurutan adalah 10346, 10226, dan 9725 dalamkcal/kg. Dari hasil uji properties yang telah dilakukan ada kemungkinanbukan properties batu bara cair. Karena justru sebagian volum bahan bakarberpindah masuk ke partikel batu bara, bukan sebaliknya seperti yang diharapkan.
Saran
• Perlu treatment khusus baik sebelum atau sesudahproses pembuatan COM.
• Peralatan yang digunakan hendaknya yang bisamempertahankan tekanan dan suhu.
• Perlu pemvariasian zat adiktif yang lebih banyak lagi.• Ukuran partikel batu bara hendaknya dibuat lebih kecil
lagi semisal dengan menggunakan teknologi nano.• Untuk bahan bakar motor ruang bakar dalam tetap
diperlukan alat pengaduk yang terus berputar, agar COM tetap tercampur sebelum masuk ke ruang bakar.