Top Banner
Statistik Deskriptif Distribusi Frekuensi (Central Tendensi) Nilai tengah Nilai variasi
47

K4 - Statistik Deskriptif

Sep 25, 2015

Download

Documents

Asma Bronkial
Pengertian

Asma bronkhial adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitten, reversible dimana trakeobronkial berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.

Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatan (The American Thoracic Society).

Etiologi

Sampai saat ini etiologi dari asma bronchial belum diketahui. Berbagai teori sudah diajukan, akan tetapi yang paling disepakati adalah adanya gangguan parasimpatis (hiperaktivitas saraf kolinergik), gangguan Simpatis (blok pada reseptor beta adrenergic dan hiperaktifitas reseptor alfa adrenergik).

Berdasarkan penyebabnya, asma bronkhial dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu :

1. Ekstrinsik (alergik)

Ditandai dengan reaksi alergik yang disebabkan oleh faktor-faktor pencetus yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang, obat-obatan (antibiotic dan aspirin) dan spora jamur. Asma ekstrinsik sering dihubungkan dengan adanya suatu predisposisi genetik terhadap alergi. Oleh karena itu jika ada faktor-faktor pencetus spesifik seperti yang disebutkan di atas, maka akan terjadi serangan asma ekstrinsik.

2. Intrinsik (non alergik)

Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi saluran pernafasan dan emosi. Serangan asma ini menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya waktu dan dapat berkembang menjadi bronkhitis kronik dan emfisema. Beberapa pasien akan mengalami asma gabungan.

3. Asma gabungan

Bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk alergik dan non-alergik.

Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asma bronkhial.

1. Faktor predisposisi

Genetik. Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan foktor pencetus. Selain itu hipersentifisitas saluran pernafasannya juga bisa diturunkan.

2. Faktor presipitasi

a. Alergen, dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

· Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan (debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi)
· Ingestan, yang masuk melalui mulut (makanan dan obat-obatan)
· Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit (perhiasan, logam dan jam tangan)

b. Perubahan cuaca

Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti musim hujan, musim kemarau, musim bunga. Hal ini berhubungan dengan arah angin serbuk bunga dan debu.

c. Stress

Stress/gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress/gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.

d. Lingkungan kerja

Mempunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan asma. Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti.

e. Olahraga/ aktifitas jasmani yang berat

Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas jasmani atau olahraga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbul
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Statistik DeskriptifDistribusi Frekuensi(Central Tendensi) Nilai tengahNilai variasi

  • Statistik DeskriptifMetode dan prosedur statistik mulai dari pengumpulan data, penyajian data dan analisis sederhana. Penyajian data dalam bentuk narasi, tabulasi (tabel), diagramAnalisis sederhana : perhitungan persentase, mean, median, standar deviasi.

  • Distribusi FrekuensiData yg diperoleh, dapat ditata dlm tabel yg dikenal dgn distribusi frekuensi, bila dihitung proporsi dpt disajikan dlm tabel distribusi frek.relatif

  • Pembuatan distribusi frekuensiPenetuan rentang nilai tertinggi - terendah (R)Penentuan banyak kelas intervalRumus : sturges : m = 1+3,3 log n(n = jlh sampel)Penentuan lebar kelas I = R/m

  • Data d bawah ini adalah umur 50 orang penderita Osteoarthritis yang berkunjung ke poliklinik rheumatologi di RS X

    6359649847801869517185567238893773656686547649538392352860454948645874552867847896577657195583476439

  • Langkah-langkahRange = 98-18 = 80Banyak kelas adalah k = 1+3,3 log n k = 1+3,3 log 50 k = 1 + 5,6 = 6.6 = 7Lebar interval kelas adalahi = 80/7 = 11.43 = 12

  • Tabel 1. Distribusi frekuensi umur penderita Osteoarthritis yang berkunjung k poliklinik Rheumatologi RS X

    Umurn%16-272428-3961240-5171452-63112264-75112276-8791888-9948

  • Central Tendensi (Nilai Tengah)Nilai yang dapat mewakili sekelompok nilai hasil pengamatan

    Jenis :meanmedianmodus

  • MeanNilai rata-rata hitung jumlah semua hasil pengamatan dibagi dengan jumlah pengamatanSimbol : = rata-rata dlm populasiX = rata-rata dlm sampel(statistik)Rumus : X = X nCth : Hasil pengukuran BB, 10 org ptgs Puskesmas : 65,60,55,70,67, 53,61,64,75,50Rata-rata : 62

  • Mean

    Merupakan wakil dari keseluruhan nilaiMean sangat dipengaruhi nilai ekstrimNilai mean berasal dari semua nilai pengamatan

  • Weighted MeanPemberian bobot pada nilai rata-rata dari bbrp observasi :Rumus : X = X1(a) + X2(b) a+bCth : Hasil ujian mid semester Biostatistik Mhs FK semester II, nilai rata-rata 65,9. Hasil ujian semester rata-rata: 71,2 Bobot 1 (mid) dan 2 (semester) weighted mean : 65,9(1) + 71,2(2)1+2 69,4

  • Data yg dikelompokkanRumus : X = f X nCth : Berat Badan 32 balita berumur 4 bulan interval f x f x 3-4 5 3,5 17,5 5-6 26 5,5 143 7-8 1 7,5 7,5 168 X = 168/ 32 = 5,25 (X = rata-rata)

  • MedianSuatu nilai tengah yang membagi distribusi atas dua bagian yang sama Posisi tengah dari suatu distribusiRumus : Md = (n+1)/2Cth : Hasil pengukuran Hb dr 11 org yang datang ke Puskesmas8, 9, 14, 13, 12, 11, 18, 17, 16, 10, 15Di array : 8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18Md = (n+1)/2 = 6 (posisi ke 6) yi : 13

  • Modus

    Nilai yang menyatakan frekuensi terbanyak, data kualitatif maupun kuantitatifCth : 5,4,4,4,6,5,5,5,7Modus : 5 (frekuensi= 4)

  • Hubungan Mean-median-modusPada distribusi yg simetris, ketiga nilai sama besarnyaNilai median selalu terletak antara nilai modus, mean pada distribusi yg mencengApabila nilai mean lebih besar dari nilai median dan modus, maka dikatakan distribusi menceng ke kananBila nilai mean lebih kecil, distribusi. Menceng ke kiri

  • The Normal Distribution Bell Shaped Symmetrical Mean, Median and Mode are Equal Random Variable hasInfinite RangeMean Median ModeXf(X)

  • Variasi ???

  • Nilai VariasiNilai yang menunjukkan bagaimana bervariasinya data di dalam kelompok data itu terhadap nilai rata-ratanya. Makin besar nilai variasi maka makin bervariasi data tsb

  • PENGERTIANPENYEBARAN ATAU VARIASI DR DATA NILAI MEANUKURAN PENYIMPANGAN

    GUNA:1.INFORMASI DERAJAT PENYIMPANGAN2. MENILAI KETEPATAN NILAI TENGAH DLM MEWAKILI DISTRIBUSINYA3.PERHITUNGAN STATISTIK LEBIH LANJUT

    RANGE-Perbedaan nilai terbesar & nilai terkecil-ukuran dispusi plng sederhana, gambaran kasar-sgt dipengaruhi nilai ekstrim

    contohnilai ujian :A: 40, 45, 50, 55, 60B : 10, 25, 55, 60, 100

    Rata-rata A: 60 - 40 : 20 B: 100 - 10 : 90Rata-rata A = 50Rata-rata B = 50

    Rata A = Rata B, kedua kelompok berbeda

  • Mengapa terjadi variasi?Peristiwa alamiah pada setiap kejadianTerjadi perbedaan-perbedaan pada setiap fenomena/karakteristik yang diukur

  • Jenis Nilai VariasiRangeKuartil, desil, persentilMean DeviasiVarianStandar DeviasiCoefisien Variasi

  • RangeNilai yg menunjukkan perbedaan nilai pengamatan yang paling besar dengan nilai yg paling kecil

  • RANGE-Perbedaan nilai terbesar & nilai terkecil-ukuran dispersi plng sederhana, gambaran kasar-sgt dipengaruhi nilai ekstrim

  • Contoh:Nilai ujian mhs FK (2 klpk)

    A: 40, 45, 50, 55, 60B : 10, 25, 55, 60, 100Range A: 60 - 40 : 20 B : 100 - 10 : 90

    Berapa rata-ratanya?

  • Kuartil, desil dan persentilKuartil : data yang disusun pada suatu distribusi dibagi 4 bagian yang samaK1 = 25%, k2= 50% k3 = 75%K3 = (n+1) K2 = 2/4 (n+1) K1 = (n+1)Desial : data yang disusun pada suatu distribusi yang dibagi 10 bagian yang samaPersentil : data yang disusun pada suatu distribusi yang dibagi 100bagian yang sama

  • Mean DeviasiRata-rata dari seluruh perbedaan pengamatan dibagi banyaknya pengamatan. Untuk ini diambil nilai mutlakDasar dari standar deviasi

  • Mean deviasiKlpk 1 :klpk 2 BB Meanselisih BB mean selisih40 5010 25 50 2545 5 35 1550 0 55 555 5 60 106010 75 25

  • Mean deviasiKelompok 1Rata = 50 x-x = 30MD = 30/5= 6Kelompok 2x-x = 80MD = 80/5 = 16 --> klpk 2 --> 2,7kali lebih bervariasi

  • VarianRata-rata perbedaan antara mean dengan nilai masing-masing observasi

    Varian= pangkat dua standar deviasi dari data nilai mean suatu observasi atau studi

  • STANDAR DEVIASI

    PENYIMPANGAN DARI NILAI MEAN SUATU OBSERVASIPALING SERING DIGUNAKAN DLM STATISTIK

    Rumus Varians : SD = (X-x)2 n-1

  • Koefisien VariasiKoefisien Variasi : perbandingan antara standar deviasi dengan rata-rata.Digunakan untuk membandingkan berbagai variasi ( satuan sama atau satuan berbeda)CV = SD/X x 100%SD = Standar deviasiX = Rata-rata

  • Koefisien VarianContoh :Analis A dapat memeriksa rata-rata 40 sampel darah dgn SD =5 dan Analis B dapat memeriksa rata-rata160 sampel darah dengan standar deviasi 15. Analis mana yg mempunyai variasi lebih kecil?

  • Distribusi FrekuensiArlinda Sari WahyuniFakultas Kedokteran USUDepartemen IKM/IKK/IKP

  • Statistik DeskriptifMetode dan prosedur statistik mulai dari pengumpulan data, penyajian data dan analisis sederhana. Penyajian data dalam bentuk narasi, tabulasi (tabel), diagramAnalisis sederhana : perhitungan persentase, mean, median, standar deviasi.

  • Distribusi Frekuensi Data KuantitatifData yg diperoleh, dapat ditata dlm tabel yg dikenal dgn distribusi frekuensi, bila dihitung proporsi dpt disajikan dlm tabel distribusi frek.relatif

  • Pembuatan distribusi frekuensiPenentuan rentang nilai tertinggi - terendah (R)Penentuan banyak kelas intervalRumus : sturges : m = 1+3,3 log n(n = jlh sampel)Penentuan lebar kelas I = R/m

  • Data d bawah ini adalah umur 50 orang penderita Osteoarthritis yang berkunjung ke poliklinik rheumatologi di RS X

    6359649847801869517185567238893773656686547649538392352860454948645874552867847896577657195583476439

  • Langkah-langkahRange = 98-18 = 80Banyak kelas adalah k = 1+3,3 log n k = 1+3,3 log 50 k = 1 + 5,6 = 6.6 = 7Lebar interval kelas adalahi = 80/7 = 11.43 = 12

  • Tabel 1. Distribusi frekuensi umur penderita Osteoarthritis yang berkunjung k poliklinik Rheumatologi RS X

    Umurn%16-272428-3961240-5171452-63112264-75112276-8791888-9948

  • Distrbusi frekuensi

    Umurn

    16-272

    28-396

    40-517

    52-6311

    64-7511

    76-879

    88-994

  • Tabel distribusi frekuensi relatif

    Umurn%16-272428-3961240-5171452-63112264-75112276-8791888-9948

  • Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif

    Umurn%% Kumulatif16-2724428-396121640-517143052-6311225264-7511227476-879189288-9948100

  • Grafik Histogram

    Chart1

    412142222188

    16-27

    28-39

    40-51

    52-63

    64-75

    76-87

    88-99

    Kelompok umur

    Persentase

    Distribusi Frekuensi Umur Penderita Osteoartritis RS X

    Sheet1

    16-274

    28-3912

    40-5114

    52-6322

    64-7522

    76-8718

    88-998

    Sheet1

    16-27

    28-39

    40-51

    52-63

    64-75

    76-87

    88-99

    Kelompok umur

    Persentase

    Distribusi Frekuensi Umur Penderita Osteoartritis RS X

    Sheet2

    Sheet3

  • Grafik Histogram dan Poligon

    Chart3

    412142222188

    16-27

    28-39

    40-51

    52-63

    64-75

    76-87

    88-99

    Sheet1

    16-274SD12

    28-3912SMP22

    40-5114SMU61

    52-6322PT5

    64-7522

    76-8718

    88-998

    Sheet1

    Grafik 2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden

    Sheet2

    16-27

    28-39

    40-51

    52-63

    64-75

    76-87

    88-99

    Sheet3

  • Distribusi Kualitatif

    Pendidikann%SD1212SMP2222SMU6161PT55Total100100

  • Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden Kelurahan X

    Pendidikann%SD1212SMP2222SMU6161PT55Total100100

  • Grafik Pie

    Chart2

    12

    22

    61

    5

    Grafik 2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden

    Sheet1

    16-274SD12

    28-3912SMP22

    40-5114SMU61

    52-6322PT5

    64-7522

    76-8718

    88-998

    Sheet1

    Grafik 2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden

    Sheet2

    Sheet3