Top Banner
J EMAAH calon haji dari embarkasi Batam berun- juk rasa ke kantor Daerah Kerja (Daker) Mekah, Sabtu (6/11). Mereka mem- protes atas buruknya fasilitas pemondokan yang ditempati selama sepekan terakhir. Dengan menumpang satu bus, mereka memenuhi Kantor Daker Mekah. Ada yang duduk di lantai, di kursi, dan beberapa ruang kerja. Praktis aktivitas di kantor misi haji itu terhenti. Di Mekah, para calon haji itu me- nempati pemondokan nomor 313 Aziziah Samaliah. “Kami menyampaikan ketidak- puasan seperti ini karena kami ke Mekah adalah untuk ibadah,” kata H Azhar Yasid, 50, yang mengaku sebagai pembimbing ibadah kepada Antara. Menurutnya, aksi tersebut terpaksa ditempuh karena sudah sepekan keluhan yang disampaikan tidak ditanggapi. “Kami kesal karena keluhan tak mendapat jawaban. Karena itu kami mendatangi kantor Daker agar permasalahan yang ada cepat diatasi.” Di pemondokan, seperti dise- butkan salah satu jemaah, Ibnu Hajar, satu kamar dijejali lima sampai tujuh tempat tidur. Bah- kan ada pula yang sampai 10 tempat tidur. Hal itu tak sesuai dengan ketentuan pemerintah setempat, bahwa satu kepala menempati ruang 4 m2. Ibnu mengaku sudah me- nempati pondokan tersebut selama sepekan. Persoalan lainnya, setiap pagi air tak mengalir, lift pun kerap macet. “Bayangkan, tak ada air saat di kamar kecil,” cetusnya. Kedatangan jemaah asal Riau tersebut diterima Kadaker Mekah Cepi Supriatna. Saat berdialog, beberapa jemaah sempat melampiaskan emosi sambil menggebrak meja. Para jemaah kemudian menun- tut pengembalian uang sisa pe- mondokan. Mereka minta diper- lakukan sama dengan jemaah di pemondokan nomor 321 dan 320 yang mendapat pengembalian uang sebesar 600 riyal. Cepi Supriatna mengatakan pihaknya tak punya kewenang- an dalam pengembalian sisa se- lisih uang pondokan. Sebab ke- wenangan itu ada pada teknis urusan haji. Sementara itu, untuk persoalan air, jika dalam 1 jam tak mengalir, pihaknya akan meminta pemilik rumah untuk menyediakan air. Bila tak dipenuhi juga, pihak sektor akan mencarikannya. Haji nonkuota Sementara itu, sebanyak 250 jemaah calon haji nonkuota Indo- nesia tiba di Mekah, Jumat (5/11). “Rombongan jemaah kami se- banyak 33 orang. Ada juga dari biro lainnya,” ujar Jundullah dari Jauharoh Tour & Travel. Ia mengakui, Jauharoh sebe- narnya tak punya izin sebagai penyelenggara haji, tapi bisa memberangkatkan jemaah karena bekerja sama dengan biro resmi. “Kami bekerja sama dengan sebuah biro perjalanan haji di Jakarta yang memiliki izin resmi menyelenggarakan haji khusus.” Menurutnya, yang mengurus visa dan tiket di Jakarta adalah biro perjalanan haji resmi terse- but. Jundullah kemudian mene- rima di Mekah dan mencarikan rumah atau hotel, sesuai dengan paket yang dipilih jemaah. “Yang punya saudara di sini, kami titipkan kepada keluarga mereka. Yang tidak, kami sewa- kan rumah yang tidak laku atau hotel,” ujar Jundullah seperti dilansir situs Kemenag.go.id. Jemaah haji nonkuota men- jadi masalah dari tahun ke ta- hun. Bahkan, tak jarang jemaah seperti itu ditelantarkan di Arab Saudi. (Ant/H-3) [email protected] SULAWESI Selatan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang mengesahkan Peraturan Daerah tentang Air Susu Ibu (ASI), yaitu Perda No 6/2010. “Langkah ini diambil karena produsen susu formula gencar memasarkan produknya.” kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Rachmat Latief, kemarin. Perda yang baru disahkan bulan lalu itu dikeluarkan men- dahului Peraturan Pemerintah (PP) ASI yang masih dibahas dan rencananya ditetapkan pa- ling lambat pada 2011. Isi Perda No 6/2010 kurang lebih sama dengan RPP ASI, yaitu menge- nai pengaturan promosi susu formula yang dinilai sudah ter- lalu gencar di masyarakat. Promosi itu membuat banyak ibu enggan memberikan ASI ek- sklusif kepada bayinya dan lebih memilih susu formula. Padahal, kandungan gizi ASI sudah sem- purna, dan bayi sebenarnya tidak butuh susu formula dalam enam bulan pertama. Lewat perda, produsen susu formula yang melanggar aturan akan diganjar sanksi termasuk pencabutan izin edar di Sulsel. “Tapi, ibu tidak diberi sanksi jika tidak dapat menyusui bayinya karena alasan kesehatan.” Pemprov Sulsel kini gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama melalui layanan kesehatan milik peme- rintah dan swasta. Petugas kese- hatan pun dilarang bekerja sama dengan produsen susu formula untuk memasarkan produknya kepada ibu melahirkan. Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan salah satu alasan penetapan Perda ASI adalah jumlah balita dengan gizi buruk di Sulsel relatif tinggi. “Ini disebabkan antara lain karena pemberian ASI yang tidak lagi eksklusif kepada bayi.’’ (Ant/H-1) D ALAM dunia seni, tafsir ada untuk mem- perkaya kemung- kinan pemaknaan. Karena bagaimanapun, harus muncul perbedaan antara karya asli dan hasil penafsiran. Pun persis, dari perbedaan itulah lahir keindahan. Demikianlah Mahagenta. Grup musik yang berdiri pada 1996 itu menafsirkan opera Les Miserables karya Claude Michel Schonberg dan Allain Boublil yang pernah dipentas- kan 30 tahun lalu di Palais des Sports Paris. Dari komposisi yang dipanggungkan selama lebih dari 1 jam di Graha Bakti Bu- daya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (6/11) malam, nyata bahwa Henry Surya Panguji, biasa disapa akrab Mas Uyung, sudah menang- kap pesan yang terkandung dalam komposisi opera Les Miserables. Sebuah kegetiran hidup yang harus dijalani de- ngan tabah dan tetap meme- gang teguh keyakinan akan bertumbuhnya kebajikan. Tafsiran Mahagenta atas Les Miserables memberi kemung- kinan baru bagi pemang- gungan opera Les Miserables. Sebuah opera yang berbicara tentang penderitaan, keseng- saraan, dan kepedihan dari orang-orang yang terping- girkan. Sebuah opera yang merupakan tafsir musikal atas karya sastra Prancis abad ke-19 karangan Victor Hugo, karya yang pada masanya mampu menjadi pemicu pem- berontakan Juni 1832. Singkatnya, Les Miserables berbicara tentang kehidupan tokoh utama Jean Valjean, yang sejak lahir hingga me- ninggal seakan harus men- jalani nasib sengsara. Narasi kehidupan Jean Valjean bermula ketika Valjean mencuri roti demi memberi makan tujuh keponakannya yang kelaparan. Ternyata, atas perbuatannya itu ia harus menjalani hukuman. Selepas dari penjara, ia masih harus mendapat stereotip sebagai bekas narapidana. Kepedihan terus berlanjut sampai Valjean meninggal dunia. Namun, satu hal yang menarik: Valjean tidak pernah berhenti berbuat kebajikan, sekalipun ia mendapat bala- san yang tak setimpal dari dunia sekitar. Aslinya, komposisi asli opera Les Miserables berisi 50 lagu. Namun, Mahagenta hanya membawa 10 lagu. Uniknya, penyuntingan demikian tidak menghilangkan garis besar semangat Les Miserables yang hendak disampaikan kepada publik. Plus, lagu-lagu itu diolah seoptimal mungkin hingga sesuai dengan konsep musik Mahagenta, yakni eks- perimentasi bunyi alat musik tradisional, dari Sabang hingga Merauke, yang dipadupadan- kan dengan alat musik klasik, juga kontemporer. Puncak pertunjukan adalah ketika Mahagenta memainkan komposisi Do You Hear The People Sing yang merupakan komposisi penutup opera Les Miserables versi Mahagenta. Seketika gedung pertunjukan penuh riuh-harmonis bebunyi- an, nada-nada diatonik dari alat musik klasik berpadu laras dengan nada-nada pentatonik dari alat musik tradisional. Riuh-harmonis bebunyian berhasil menangkap aura op- timisme hidup yang hendak disampaikan dalam kompo- sisi lagu itu. Penonton pun tampaknya ikut merasakan optimisme yang hendak di- sampaikan. (Dvd/M-4) Humaniora | 11 SENIN, 8 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Jemaah Asal Riau Demo Daker Mekah Satu kamar dijejali lima sampai tujuh tempat tidur, bahkan ada pula yang sampai 10 tempat tidur. Jaka Budi Santosa Mahagenta Menafsir Kepedihan Sulsel Provinsi Pertama Terapkan Perda ASI MI/ADAM DWI MI/M IRFAN MASALAH DI PEMONDOKAN: Jemaah calon haji Indonesia berada di kamar yang dihuni enam orang di pemondokan Jarwal Gasylah, Mekah, Arab Saudi, Selasa (2/11). Mereka meminta perhatian dari pemerintah Indonesia untuk segera memperbaiki fasilitas di pemondokan tersebut. PENTAS MUSIKAL: Grup musik Mahagenta mempersembahkan pentas musikal Les Miserables, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (6/11). KAUM muslim hendaknya belajar dari kejayaan peradaban masa lalu ketika menguasai ilmu bidang kedokteran dan kesehatan. Jika tidak, kaum muslim akan terus terbelakang di bidang kedokteran dan kesehatan seperti yang terjadi saat ini. ‘’Pada masa lalu, Islam memiliki tradisi ilmu kesehatan dan kedokteran yang maju mulai abad ke-7 hingga ke-13, sedangkan Eropa saat itu masih dalam kegelapan,’’ ujar mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra di Kampus UIN Syarif Hi- dayatullah, Jakarta, Sabtu (6/11) lalu. Untuk membangkitkan kejayaan itu, ungkap Azyumardi, para akademisi dan pakar dari kaum muslim harus berusaha lebih keras menjawab tantangan masa kini dan masa depan. (Bay/H-3) MALAM apresiasi prestasi menjadi penutup kegiatan Dies Natalis ke-47 Institut Pertanian Bogor (IPB) yang digelar tahun ini. Malam apresiasi yang dilangsungkan di Graha Widya Wisuda Kampus IPB Darmaga, Bogor, Sabtu (6/11), malam itu, juga diramaikan penyanyi Ebiet G Ade serta penggalangan dana korban bencana di Mentawai dan Gunung Merapi. Kepala Humas IPB Henny Windarti mengatakan, dalam malam apresiasi itu IPB memberikan sejumlah penghargaan kepada civitas academica yang berprestasi dan mengharumkan nama IPB. ‘’Adapun untuk penggalangan dana, berhasil terkumpul 13 juta. Jika ditotal dengan sebelumnya dari IPB Peduli, menjadi Rp96 juta.’’ (Ant/DD/H-3) SEKILAS Kedokteran Kaum Muslim Tertinggal Malam Apresiasi Tutup Dies Natalis IPB
1

Jemaah Asal Riau Demo Daker Mekah - ftp.unpad.ac.id fileDaerah tentang Air Susu Ibu (ASI), yaitu Perda No 6/2010. “Langkah ini diambil karena produsen susu formula gencar memasarkan

Mar 30, 2019

Download

Documents

ngodien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Jemaah Asal Riau Demo Daker Mekah - ftp.unpad.ac.id fileDaerah tentang Air Susu Ibu (ASI), yaitu Perda No 6/2010. “Langkah ini diambil karena produsen susu formula gencar memasarkan

JEMAAH calon haji dari embarkasi Batam berun-juk rasa ke kantor Daerah Kerja (Daker) Mekah,

Sabtu (6/11). Mereka mem-protes atas buruknya fasilitas pemondokan yang ditempati selama sepekan terakhir.

Dengan menumpang satu bus, mereka memenuhi Kantor Daker Mekah. Ada yang duduk di lantai, di kursi, dan beberapa ruang kerja. Praktis aktivitas di kantor misi haji itu terhenti. Di Mekah, para calon haji itu me-nempati pemondokan nomor 313 Aziziah Samaliah.

“Kami menyampaikan ketidak-puasan seperti ini karena kami ke Mekah adalah untuk ibadah,” kata H Azhar Yasid, 50, yang mengaku sebagai pembimbing ibadah kepada Antara.

Menurutnya, aksi tersebut terpaksa ditempuh karena sudah sepekan keluhan yang disampaikan tidak ditanggapi. “Kami kesal karena keluhan tak mendapat jawaban. Karena itu kami mendatangi kantor Daker agar permasalahan yang ada cepat diatasi.”

Di pemondokan, seperti dise-butkan salah satu jemaah, Ibnu Hajar, satu kamar dijejali lima

sampai tujuh tempat tidur. Bah-kan ada pula yang sampai 10 tempat tidur. Hal itu tak sesuai dengan ketentuan pemerintah setempat, bahwa satu kepala menempati ruang 4 m2.

Ibnu mengaku sudah me-nempati pondokan tersebut selama sepekan.

Persoalan lainnya, setiap pagi air tak mengalir, lift pun kerap macet. “Bayangkan, tak ada air saat di kamar kecil,” cetusnya.

Kedatangan jemaah asal Riau tersebut diterima Kadaker Mekah Cepi Supriatna. Saat berdialog, beberapa jemaah sempat melampiaskan emosi sambil menggebrak meja.

Para jemaah kemudian menun-tut pengembalian uang sisa pe-mondokan. Mereka minta diper-lakukan sama dengan jemaah di pemondokan nomor 321 dan 320 yang mendapat pengembalian uang sebesar 600 riyal.

Cepi Supriatna mengatakan pihaknya tak punya kewenang-an dalam pengembalian sisa se-lisih uang pondokan. Sebab ke-wenangan itu ada pada teknis urusan haji. Sementara itu, untuk persoalan air, jika dalam 1 jam tak mengalir, pihaknya akan meminta pemilik rumah untuk menyediakan air. Bila tak dipenuhi juga, pihak sektor akan mencarikannya.

Haji nonkuotaSementara itu, sebanyak 250

jemaah calon haji nonkuota Indo-nesia tiba di Mekah, Jumat (5/11). “Rombongan jemaah kami se-banyak 33 orang. Ada juga dari biro lainnya,” ujar Jundullah dari Jauharoh Tour & Travel.

Ia mengakui, Jauharoh sebe-narnya tak punya izin sebagai penyelenggara haji, tapi bisa memberangkatkan jemaah karena bekerja sama dengan biro resmi. “Kami bekerja sama dengan sebuah biro perjalanan haji di Jakarta yang memiliki izin resmi menyelenggarakan haji khusus.”

Menurutnya, yang mengurus visa dan tiket di Jakarta adalah biro perjalanan haji resmi terse-but. Jundullah kemudian mene-rima di Mekah dan mencarikan rumah atau hotel, sesuai dengan paket yang dipilih jemaah. “Yang punya saudara di sini, kami titipkan kepada keluarga mereka. Yang tidak, kami sewa-kan rumah yang tidak laku atau hotel,” ujar Jundullah seperti dilansir situs Kemenag.go.id.

Jemaah haji nonkuota men-jadi masalah dari tahun ke ta-hun. Bahkan, tak jarang jemaah seperti itu ditelantarkan di Arab Saudi. (Ant/H-3)

[email protected]

SULAWESI Selatan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang mengesahkan Peraturan Daerah tentang Air Susu Ibu (ASI), yaitu Perda No 6/2010. “Langkah ini diambil karena produsen susu formula gencar memasarkan produknya.” kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Rachmat Latief, kemarin.

Perda yang baru disahkan bulan lalu itu dikeluarkan men-dahului Peraturan Pemerintah (PP) ASI yang masih dibahas dan rencananya ditetapkan pa-ling lambat pada 2011. Isi Perda No 6/2010 kurang lebih sama dengan RPP ASI, yaitu menge-

nai pengaturan promosi susu formula yang dinilai sudah ter-lalu gencar di masyarakat.

Promosi itu membuat banyak ibu enggan memberikan ASI ek-sklusif kepada bayinya dan lebih memilih susu formula. Padahal, kandungan gizi ASI sudah sem-purna, dan bayi sebenarnya tidak butuh susu formula dalam enam bulan pertama.

Lewat perda, produsen susu formula yang melanggar aturan akan diganjar sanksi termasuk pencabutan izin edar di Sulsel. “Tapi, ibu tidak diberi sanksi jika tidak dapat menyusui ba yinya karena alasan kesehatan.”

Pemprov Sulsel kini gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama melalui layanan kesehatan milik peme-rintah dan swasta. Petugas kese-hatan pun dilarang bekerja sama dengan produsen susu formula untuk memasarkan produknya kepada ibu melahirkan.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan salah satu alasan penetapan Perda ASI adalah jumlah balita dengan gizi buruk di Sulsel relatif tinggi. “Ini disebabkan antara lain karena pemberian ASI yang tidak lagi eksklusif kepada bayi.’’ (Ant/H-1)

DALAM dunia seni, tafsir ada untuk mem-perkaya kemung-

kinan pemaknaan. Karena bagaimanapun, harus muncul perbedaan antara karya asli dan hasil penafsiran. Pun persis, dari perbedaan itulah lahir keindahan.

Demikianlah Mahagenta. Grup musik yang berdiri pada 1996 itu menafsirkan opera Les Miserables karya Claude Michel Schonberg dan Allain Boublil yang pernah dipentas-kan 30 tahun lalu di Palais des Sports Paris.

Dari komposisi yang dipanggungkan selama lebih dari 1 jam di Graha Bakti Bu-daya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (6/11) malam, nyata bahwa Henry Surya Panguji, biasa disapa akrab Mas Uyung, sudah menang-kap pesan yang terkandung dalam komposisi opera Les Miserables. Sebuah kegetiran hidup yang harus dijalani de-ngan tabah dan tetap meme-gang teguh keyakinan akan bertumbuhnya kebajikan.

Tafsiran Mahagenta atas Les Miserables memberi kemung-kinan baru bagi pemang-gungan opera Les Miserables. Sebuah opera yang berbicara

tentang penderitaan, keseng-saraan, dan kepedihan dari orang-orang yang terping-girkan. Sebuah opera yang merupakan tafsir musikal atas karya sastra Prancis abad ke-19 karangan Victor Hugo, karya yang pada masanya mampu menjadi pemicu pem-berontakan Juni 1832.

Singkatnya, Les Miserables berbicara tentang kehidupan tokoh utama Jean Valjean, yang sejak lahir hingga me-ninggal seakan harus men-jalani nasib sengsara. Narasi kehidupan Jean Valjean

bermula ketika Valjean mencuri roti demi memberi makan tujuh keponakannya yang kelaparan. Ternyata, atas perbuatannya itu ia harus menjalani hukuman. Selepas dari penjara, ia masih harus mendapat stereotip sebagai bekas narapidana. Kepedihan terus berlanjut sampai Valjean meninggal dunia.

Namun, satu hal yang menarik: Valjean tidak pernah berhenti berbuat kebajikan, sekalipun ia mendapat bala-san yang tak setimpal dari dunia sekitar.

Aslinya, komposisi asli opera Les Miserables berisi 50 lagu. Namun, Mahagenta hanya membawa 10 lagu. Uniknya, penyuntingan demikian tidak menghilangkan garis besar semangat Les Miserables yang hendak disampaikan kepada publik. Plus, lagu-lagu itu diolah seoptimal mungkin hingga sesuai dengan konsep musik Mahagenta, yakni eks-perimentasi bunyi alat musik tradisional, dari Sabang hingga Merauke, yang dipadupadan-kan dengan alat musik klasik, juga kontemporer.

Puncak pertunjukan adalah ketika Mahagenta memainkan komposisi Do You Hear The People Sing yang merupakan komposisi penutup opera Les Miserables versi Mahagenta. Seketika gedung pertunjukan penuh riuh-harmonis bebunyi-an, nada-nada diatonik dari alat musik klasik berpadu laras dengan nada-nada pentatonik dari alat musik tradisional.

Riuh-harmonis bebunyian berhasil menangkap aura op-timisme hidup yang hendak disampaikan dalam kompo-sisi lagu itu. Penonton pun tampaknya ikut merasakan optimisme yang hendak di-sampaikan. (Dvd/M-4)

Humaniora | 11SENIN, 8 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Jemaah Asal RiauDemo Daker Mekah

Satu kamar dijejali lima sampai tujuh tempat tidur, bahkan ada pula yang sampai 10 tempat tidur.

Jaka Budi Santosa

Mahagenta Menafsir Kepedihan

Sulsel Provinsi PertamaTerapkan Perda ASI

MI/ADAM DWI

MI/M IRFAN

MASALAH DI PEMONDOKAN: Jemaah calon haji Indonesia berada di kamar yang dihuni enam orang di pemondokan Jarwal Gasylah, Mekah, Arab Saudi, Selasa (2/11). Mereka meminta perhatian dari pemerintah Indonesia untuk segera memperbaiki fasilitas di pemondokan tersebut.

PENTAS MUSIKAL: Grup musik Mahagenta mempersembahkan pentas musikal Les Miserables, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (6/11).

KAUM muslim hendaknya belajar dari kejayaan peradaban masa lalu ketika menguasai ilmu bidang kedokteran dan kesehatan. Jika tidak, kaum muslim akan terus terbelakang di bidang kedokteran dan kesehatan seperti yang terjadi saat ini.

‘’Pada masa lalu, Islam memiliki tradisi ilmu kesehatan dan kedokteran yang maju mulai abad ke-7 hingga ke-13, sedangkan Eropa saat itu masih dalam kegelapan,’’ ujar mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra di Kampus UIN Syarif Hi-dayatullah, Jakarta, Sabtu (6/11) lalu.

Untuk membangkitkan kejayaan itu, ungkap Azyumardi, para akademisi dan pakar dari kaum muslim harus berusaha lebih keras menjawab tantangan masa kini dan masa depan. (Bay/H-3)

MALAM apresiasi prestasi menjadi penutup kegiatan Dies Natalis ke-47 Institut Pertanian Bogor (IPB) yang digelar tahun ini. Malam apresiasi yang dilangsungkan di Graha Widya Wisuda Kampus IPB Darmaga, Bogor, Sabtu (6/11), malam itu, juga diramaikan penyanyi Ebiet G Ade serta penggalangan dana korban bencana di Mentawai dan Gunung Merapi.

Kepala Humas IPB Henny Windarti mengatakan, dalam malam apresiasi itu IPB memberikan sejumlah penghargaan kepada civitas academica yang berprestasi dan mengharumkan nama IPB. ‘’Adapun untuk penggalangan dana, berhasil terkumpul 13 juta. Jika ditotal dengan sebelumnya dari IPB Peduli, menjadi Rp96 juta.’’ (Ant/DD/H-3)

SEKILAS

Kedokteran Kaum Muslim Tertinggal Malam Apresiasi Tutup Dies Natalis IPB