Top Banner

of 27

jawaban eka blok 10.pdf

Oct 17, 2015

Download

Documents

Fauziah Nabila

jwb
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • LAPORAN TUTORIAL

    BLOK X CARDIOCEREBROVASKULAR

    SKENARIO B

    KELOMPOK III

    Tutor : dr.

    Dewi Agustina (702009029)

    Utin Kamila (702011042)

    Putra Pandu Sentosa (702012005)

    Armaliah Tiara Puspa (702012012)

    Fauziah Nabila (702012037)

    Monda Darma (702012040)

    Almira Dina Mariski (702012039)

    Muhammad Alif Pakubuana (702012040)

    Siti Zalika (702012055)

    Riska Anis Az-Zahra (702012056)

    Bella Monica Putri (702012068)

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

    2012/2013

    KATA PENGANTAR

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 2

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

    karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang

    berjudul Laporan Sementara Tutorial 7 Blok VIII Skenario B sebagai

    tugas kompetensi kelompok. Shalawat serta salam senantiasa tercurah

    kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga,

    sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.

    Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh

    karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

    guna perbaikan di masa mendatang.

    Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat

    bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin

    menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :

    1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.

    2. Dr.Legiran,M.Kes selaku tutor kelompok 7

    3. Teman-teman seperjuangan

    Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal perbuatan

    kepada semua orang yang telah mendukung penulis, dan semoga laporan

    turotial ini bermanfaat bagi kita serta perkembangan ilmu pengetahuan.

    Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

    Palembang, 30 September 2013

    Kelompok 7

    BAB I

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 3

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Blok Neuromuskuloskeletal adalah blok ke delapan semester III dari

    Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

    Universitas Muhammadiyah Palembang.

    Pada kesempatan ini dilaksanakan studi kasus skenario B yang

    memaparkan kasus Gaston, 28 tahun datang ke RS dengan keluhan luka tidak

    sembuh-sembuh selama dua minggu yang disebabkan kecelakaan motor

    sehingga menyebabkan luka robek dan fraktur.

    1.2 Maksud dan Tujuan

    Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu:

    1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari

    sistem pembelajaran KBK di Fakults Kedokteran Universitas

    Muhammadiyah Palembang.

    2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan

    metode analisis pembelajran diskusi kelompok.

    3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

    BAB II

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 4

    PEMBAHASAN

    2.1 Data Tutorial

    Tutor : Yanti Rosita dr, M.Kes

    Moderator : Almira Dina Mariski

    Sekertaris meja : Fauziah Nabila

    Sekertaris papan : Almaria Tiara Puspa

    Waktu : 1. Senin, 13 Januari 2014

    2. Rabu, 15 Januari 2013

    Pukul. 08.00 10.30 WIB.

    Rule : : 1. Alat komunikasi dinonaktifkan

    2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan

    pendapat/ aktif

    3. Mengacungkan tangan saat akan mengutarakan

    pendapat,

    4. Izin terlebih dahulu saat akan keluar ruangan,

    5. Tidak boleh membawa makanan dan minuman

    pada saat proses tutorial berlangsung

    6. Dilarang memotong pembicaraan ketika ada

    yang sedang memberikan pendapat

    7. Dilarang berbisik-bisik dengan teman

    2.2 Skenario B Blok X

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 5

    Duta, anak laki-laki, usia 5 tahun datang ke puskesmas karena sering batuk

    pilek. Sejak kecil, Duta sudah mengalami batuk pilek, namun menjadi lebih

    sering dari pada biasanya sejak 1 tahun terakhir. Perawakan tubuh Duta lebih

    kecil dari teman seusianya, padahal nafsu makan seperti biasa. Duta tampak

    cepat lelah bila sedang bermain. Duta lahir dengan berat badan 3 kg, cukup

    bulan, lahir langsung menangis. Pertumbuhannya normal hanya sampai usia 3

    tahun, dan menjadi lebih lambat setelahnya. Perkembang Duta normal.

    Pemeriksaan Fisik :

    Keadaan Umum : baik

    Keadaan vital : nadi : 100 x/menit, reguler, isi cukup, pernapasan 22x/menit,

    suhu ; 36,8 C BB : 15 kg, TB ; 95 cm

    Kepala : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

    Leher : pembesaran KGB (-) , JVP 5+0 cm H2O

    Thoraks : simetris, retraksi intercostal -/-

    Pulmo : vesikuler normal, ronkhi -/-, wheezing -/-

    Cor : BJ wided fixed split, murmur ejeksi sistolik grade 3/6 di ICS 2-3 linea

    parasternalis sinistra, murmur mid diastolik grade 3/6 di ICS 4-5 linea

    parasternalis sinistra.

    Abdomen : dalam batas normal

    Ekstremitas : edema -/-, sianosis -/-, jari tubuh -/-

    Pemeriksaan Penunjang : Foto rongent thoraks : kesan kardiomegali dengan

    peningkatan corakan vaskular paru, pulmonal prominen, EKG : kesan

    hipertrofi ventrikel kanan , IRBB.

    2.3 Seven Jumps Step

    2.3.1 Klarifikasi Istilah

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 6

    1. Batuk

    2. Pilek

    3. Pertumbuhan

    4. Perkembangan

    5. Murmur

    6. Perawakan

    7. Sklera

    8. Retraksi

    9. Vesikuler

    10. Wided fixed split

    11. Wheezing

    12. IRRB

    : Ekfulsi udara dari dalam paru yang tiba-tiba

    sambil mengeluarkan suara yang berisik

    : Penyakit infeksi saluran pernapasan atas

    yang peling sering terjadi.

    : Proses kenaikan volume yang berfisat

    ireversibel (tidak dapat balik) yang terjadi

    karena adanya pertambahan sel

    : Proses perubahan yang berlangsung secara

    teratur dan terus menerus baik perubahn

    bertambah jumlah / ukuran maupun

    perubahan karena tu

    : Bunyi auskultasi terutama bunyi periodik

    berdurasi singkat berasal dari jantung/ pembuluh darah.

    : Bentuk tubuh, sikap badan

    : Lapisan luar bola mata yang putih dan keras

    yang menutupi sekitar 5/6 perm bagi

    belakangnya ke anterior

    : Tindakan menarik kembali / keadaan tertarik

    kembali : Bunyi nafas normal pada paru selama

    ventilasi, memiliki frekuensi yang rendah. : Bunyi jantung yang lebar yang tidak di

    pengaruhi oleh respirasi : Jenis bunyi kontiyu seperti bersiul : Pembesaran jantung yang abnormal.

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 7

    2.3.2 Identifikasi Masalah

    1. Duta, anak laki-laki, usia 5 tahun datang ke puskesmas karena sering batuk

    pilek. Sejak kecil, Duta sudah mengalami batuk pilek, namun menjadi lebih

    sering dari pada biasanya sejak 1 tahun terakhir

    2. Perawakan tubuh Duta lebih kecil dari teman seusianya, padahal nafsu makan

    seperti biasa. Duta tampak cepat lelah bila sedang bermain.

    3. Pertumbuhannya normal hanya sampai usia 3 tahun, dan menjadi lebih lambat

    setelahnya. Perkembang Duta normal.

    4. Pemeriksaan fisik

    Keadaan Umum : baik

    Keadaan vital : nadi : 100 x/menit, reguler, isi cukup, pernapasan 22x/menit,

    suhu ; 36,8 C BB : 15 kg, TB ; 95 cm

    Kepala : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

    Leher : pembesaran KGB (-) , JVP 5+0 cm H2O

    Thoraks : simetris, retraksi intercostal -/-

    Pulmo : vesikuler normal, ronkhi -/-, wheezing -/-

    13. Kardiomegali

    14. Hipertropi

    kelainan sistem konduksi jantung sebelah kanan.

    : Pembesaran / pertumbuhan berlebihan dari

    organ / bagian akibat penaikan ukuran se, pembentuknya

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 8

    Cor : BJ wided fixed split, murmur ejeksi sistolik grade 3/6 di ICS 2-3 linea

    parasternalis sinistra, murmur mid diastolik grade 3/6 di ICS 4-5 linea

    parasternalis sinistra.

    Abdomen : dalam batas normal

    Ekstremitas : edema -/-, sianosis -/-, jari tubuh -/-

    5. Pemeriksaan Penunjang : Foto rongent thoraks : kesan kardiomegali dengan

    peningkatan corakan vaskular paru, pulmonal prominen, EKG : kesan

    hipertrofi ventrikel kanan , IRBB.

    2.3.3 Analisis Masalah 1. Duta, anak laki-laki, usia 5 tahun datang ke puskesmas karena sering

    batuk pilek. Sejak kecil, Duta sudah mengalami batuk pilek, namun

    menjadi lebih sering dari pada biasanya sejak 1 tahun terakhir

    a) Sistem/oragan apa saja yang terganggu pada kasus ini ? kak dewi,

    kak utin, pandu

    Jawab :

    System pernapasan

    b) Bagaimana anatomi dan fisiologi dari sistem yang terlibat ? kak

    dewi,kak utin, pandu

    Jawab : hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus,

    alveolus, paru

    Saluran pernapasan dari hidug sampai bronkus dilapisi oleh

    mukosa bersilia. Sehingga dapat disaring, dilembabkan dan

    dihangatkan.

    System respirasi di bagi atas 2 bagian :

    1. system konduksi : hidung, faring, laring, trakea, bronkus,

    bronkiolus terminalis.

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 9

    Bagian ini relative kaku dan terbuka.

    Penghubunga antara lingkungan luar dan paru

    Fungsi bagian konduksi adlaah : sebagai mengalirkan udara dan

    penyaring, menghangatkan dan melembabkan sebelum samapi ke

    system respirasi

    System respirasi

    Alveolus dan bronkiolus respiratorius

    Tempat pertukaran antara udara luar dan dalam.

    Fisiologi

    Ventilasi :

    Proses masuk keluarnya udara atmosfer dan alveoli (berlangsung

    disistem pernapasan)

    Respirasi eksternal

    Rangkaian kejadian yang terlibat dalam pertukaran oksigen dan

    karbondioksida antara lingkungan ekstrenal dan tubuh (system

    pernapasan)

    Transport gas

    Pengangkutan oksigen dan CO2 di dlaam darah dan jaringan tubuh

    terjadi di sirkulasi

    Respirasi internal

    Pertukaran gas pada metabolism energy yang terjadi di dalam sel.

    (dijaringan).

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 10

    c) Bagaimana hubungan usia dengan batuk pilek ?nabila tiara,almira

    ISPA adalah saluiran pernapasan akut, 3 unsur yang mengikuti

    yaitu infeksi, saluran pernapasan dan akut.

    Infeksi : masuknya kuman atau mikroorganisme kedalam tubuh

    manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala

    penyakit

    Saluran eprnapasan : oragan dari hidung alveoli

    Pada usia kecil, sangat rentan untuk terjadinya ISPA. Dikarenakan

    system imunnya yang masih rendah.

    d) Apa saja yang dapat menyebabkan batuk pilek pada anak usia 5

    tahun ? monda,alif,eka

    Daya tahan tubuh yang rendah (system imunitas) dan ukuran jalan

    nafas yang kecil pada anak-anak yang lebih muda.

    e) Bagaimana mekanisme dari batuk dan pilek ? riska bella tiara

    Masuknya kuman atau virus ke tubuh lewat system pernapasan ->

    terjadi rx antigen antibody di bagian saluran pernapasan atas (rx

    radang)-> mucus secret banyak dihasilkan -> terangsanya vili2

    saluran pernapasan -> batuk.

    f) Mengapa batuk pilek menjadi lebih sering dari biasanya sejak 1

    tahun terakhir ? nabila almira monda

    Batuk berulang,

    Jadi bila terjadi gangguan hemodinamik (seperti pada ASD) maka

    akan menyebabkan ISPA berualang.

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 11

    Perubahan dalam sirkulasi paru perubahan system pernapasan dan penurunan kekebalan seluler setempat memudahkan seseorang terkena ispa

    Pencemaran udara , thdp saluran pernapasan -> silia kaku dan terhambat bahkan berhenti tidak memebrsihkan saluran pernapasan akibat iritas -> pengeluaran lender (penyempitan dan pengrusakan sel pembunuh bakteri) -> kesulitan bernapas -> benda asing tertarik dan bakteri lain tidak dpat dikeluarkan dari pernapasan -> memudahkan terjadinya ISPA.

    2. Perawakan tubuh Duta lebih kecil dari teman seusianya, padahal nafsu

    makan seperti biasa. Duta tampak cepat lelah bila sedang bermain.

    a) Bagaimana perawakan tubuh yang normal pada anak usia 5 tahun

    ?alif eka riska

    Jawab :

    Usia 1-6 tahun : usia *2 + 8 : 18

    Usia *6 + 77 : 107

    b) Mengapa perawakan tubuh duta lebih kecil dari teman seusianya

    padahal nafsu makan seperti biasa ?bela ka dewi kak utin

    Jawab :

    ASD -> kebutuhan energy meningkat -> kerja jantung meningkat -

    > metabolism meningkat -> pertumbuhan terganggu, cepat lelah

    Jadi disini terjadi karena ketidak cukupan antara asupan yang

    dibuthkan dengan jumlah yang di dapat.

    Walaupun dalam kasus dikatakan nafsu makan seperti biasa.

    Karena a

    c) Apa hubungan perawakan tubuh lebih kecil dengan batuk pilek

    dan mudah lelah ? pandu tiara nabila

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 12

    d) Apa saja penyebab perawakan tubuh kecil ? mira monda alif

    e) Apa saja kemungkinan yang menyebabkan duta cepat lelah saat

    bermain ? eka riska bella

    Penyakit jantung bawaan

    DM

    Penyakit tiroid

    3. Pertumbuhannya normal hanya sampai usia 3 tahun, dan menjadi lebih

    lambat setelahnya. Perkembang Duta normal.

    a) Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan anak dari usia 0 bulan

    5 tahun ? kak dewi kak utin pandu

    b) Mengapa pertumbahan duta hanya sampai 3 tahun dan menjadi

    lambat setelahnya ? tiara nabila mira

    c) Apa saja faktor yang menyebabkan gangguan pertumbuhan ?

    monda alif eka

    Kurang gizi

    Penyakit kronis

    Kelainan hormonal

    d) Apa makna pertumbuhan duta normal 3 tahun namun

    perkembangan tetap normal ? riska bela kak dewi

    4. Pemeriksaan fisik

    a) Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan

    fisik ?kak utin pandu tiara

    Usia 1-6 tahun : usia *2 + 8 : 18

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 13

    Usia *6 + 77 : 107

    Kurang <

    Cor:

    Pada DSA, umumnya besar jantung normal, atau hanya sedikit

    membesar dengan pulsasi ventrikel kanan yang teraba pada garis

    sternum kiri,

    Wided split : Komponen aorta dan pulmonal bunyi jantung II,

    dapat terbelah lebar(wide split), yang disebabkan oleh beban

    volume di ventrikel kanan, waktu ejeksi ventrikel kanan lama.

    Split itu tidak berubah baik pada saat ekspirasi atau inspirasi.

    (fixed split)

    Pada keadaan normal, durasi ejeksi ventrikel kanan bervariasi

    sesuai siklus pernapasan.

    Yaitu : peningkatan volume ventrikel kanan dan penutupan katup

    pulmunonal lambat saan inspirasi.

    Pada DSA, volume ventrikel kanan meningkat secara konstan dan

    waktu ejeksi memanjang sepanjang siklus pernapasan.

    intensitas murmur : 1/6 sedikit terdengar 2/6 mudah didengar namun lembut 3/6 mudah didengar namun keras (nyaring) Murmurs derajat 4, 5 dan 6 mempunyai getaran yang berhubungan yang dirasakan ketika dinding dada diraba: 4/6 murmur yang nyaring 5/6 murmur yang nyaring yang daat didengar dengan hanya bagian dari stethoscope menyentuh dada 6/6 murmur yang nyaring yang dapat didengar dengan stethoscope diatas dada (tidak

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 14

    menyentuh) murmur ejeksi sistolik grade 3/6 di ICS 2-3 linea parasternalis

    sinistra,

    murmur ejeksi sitolik : Peningkatan volume darah yang melintasi

    katup pulmonal membuat murmur sistolik pada batas sternum kiri

    atas. (saat jantung sedang memompa)

    Pada ASD bising sistolik terjadi karena adanya stenosis relative

    katup pulmonal

    Dengan terjadinya penambahan volume di ventrikel kanan dan

    arteri pulmonalis maka akan terjadi peningkatan tahanan di katup

    pulmonal. Peningkatan tekanan ini akan terjadi bising sistolik.

    katup pulmonal : terletak di antara ventrikel kana dan truncus

    pulmonalis (katup seminularis)

    batas ICS 2-3 parasternalis sinistra : dibentuk oleh pangkal

    pembuluh-pembuluh darah besar dan terbentang dari perbatasan

    kartilagocostalis II kiri (termasuklah arteri pulmonalis kiri)

    jadi volume meningkat -> melewati katup pulmonal (murmur

    sistolik)

    terdengar di ICS 2-3 karena katup pulmonalis terletak di antara

    ventrikel kanan dan arteri pulmonal . katup ini berada diantaranya

    dan arteri pulmonalis berada disekitar ICS 2-3.

    murmur mid diastolic grade 3/6 di ICS 4-5 linea parastrenalis

    sinistra.

    Murmur mid diastolic dpaat terdengar karena peningkatan aliran

    draah yang melewati katup tricuspid.

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 15

    Pada pirau dari kiri ke kanan besar dapat terdengar bising mid-diastolik pada tepi kiri sternum bagian bawah

    Katup tricuspid : katup A-V yang terletak di antara atrium kanan

    dan ventrikel kanan

    Apabila pada katup triskupidalis terjadi perbedaan tekanan akan

    terjadi stenosis katup trikuspidalis relative dan terdapat bising

    diastolic

    ICS 4/5 adalah

    Letak katup trikuspid letaknya setinggi ICS IV parasternal kiri,

    Letak katup trikuspid letaknya setinggi ICS IV parasternal kiri, katup bikuspid/ mitral letaknya setinggi ICS V medioklavikularis kiri, katup aorta letaknya setinggi ICS II parasternal kanan dan katup pulmonal letaknya ICS II parasternal kiri.

    b) Apa saja indeks-indeks yang bisa digunakan untuk mengukur

    pertumbuhan anak-anak ? nabila almira monda

    c) Bagaimana antomi dan fisiologi jantung ? alif eka riska

    Anatomi jantung :

    Jantung terdiri atas 4 ruang :

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 16

    d) Bagaimana fisiologi bunyi jantung ? bella kak dewi kak utin

    e) Bagaimana fisiologi katup jantung ? pandu tiara nabila

    Katup aorta dan katup pulmonalis (lebih tebal)

    Cara kerjanya cukup beda dengan katup A-V

    1. tekanan yang tinggi dalam arteri pada akhir sistolik akan

    menyebabkan katup seminularis mengatup dengan keras sehingga

    timbul keadaan tertutup, berlawanan dengan penutupan A-V yang

    lebih lembut

    2. karena pembukaan yang lebih kecil, kecepatan ejeksi darah

    melewati katup aorta dan pulmonalis jauh lebih besar dari pada

    ejeksi yang melewati katup A-V yang jauh lebih lebar.

    Juga karena penutupan dan ejeksi yang berlangsung cepat, tepi

    aorta dan pulmonalis cendrung mendapatkan abrasu mekanis yang

    lebih besar dibandigkan katup A-V

    Akhirnya katup A-V juga disokong oleh korda tendinae,

    sedangkan katup seminularis tidak memilikinnya.

    Katup A-V (lebih tipis)

    Mencegah aliran balik dari ventrikel menuju atrium selama fase

    sistolik.katup menutup sewaktu gradien tekanan balik mendorong

    darah kembali ke belakang. Dan katup ini membuka bila gradien

    tekanan kea rah depan mendorong ke depan.

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 17

    Ada musukus papilaris yang melekat pada daun2 A-V melalui

    korda tendine. Berkontraksi bila dinding ventrikel kontraksi, tapi

    tidak membantu menutup katup.

    Selama kontraksi ventrikel, muskulus papilaris menarik daun2

    katup ke dalam menuju kea rah ventrikel mencegah agar tidak

    menonjol jauh terlalu kebelakang. Ke araah atrium. Bila ini gagal

    maka tembus jauh ke atrium -> kebocoran yang hebat -> payah

    jantung (parah dan emmatikan)

    f) Bagaimana fisiologi hemodinamika jantung (berhubungan dengan

    jantung membesar ? mira monda alif

    Gangguan hemodinamik yang terjadi pada DSA disebabkan oleh

    pirau kiri ke kanan akibat adanya defek (lubang) pada dinding

    atrium jantung. Akibatnya, darah dari atrium kiri yang seharusnya

    masuk ke ventrikel kiri, akan masuk ke atrium kanan dan akhirnya

    ke ventrikel kanan. Jika lubangnya cukup besar, dapat

    meningkatkan beban volume di jantung kanan, di samping juga

    meningkatkan beban volume di jantung kiri.33

    Hemodinamik jantung

    Jantung sebagai pemompa , berfungsi memompakan darah

    keseluruh tubuh. Untuk memenuhi tubuh akan kebutuhan

    metabolism.

    Sebagai pompa, kerja jantung di pengaruhi

    Preload, beban diastolic

    Derajat peregangan serabut miokardium segera sebelum kontraksi.

    Peregangan serabut miokardium bergantung pada aliran darah

    yang meregangkan ventrikel pada akhir-diastolik. Aliran balik

    darah vena ke jantung menentukan volume akhir diastolic

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 18

    ventrikel. Peningkatan aliran balik vena meningkatkan volume

    akhir-diastolik ventrikel, yang kemudian memperkuat peregangan

    serabut miokardium.

    Aliran balik vena ke jantung meningkat volume akhir diastolic ventrikel meningkat peregangan ventrikel pada akhir diastolic.

    Afterload, beban sistolik. Beban akhir

    Tegangan serabut miokardium yang harus terbentuk untuk

    kontraksi dan pemompaan darah.

    Bila tekanan intraventrikel maupun ukuran ventrikel meningkat peningkatan tekanan diding ventrikel

    Tegangan dinding menurun bila ketebalan dinding ventrikel

    meningkat.

    Kontraktilitas jantung

    Merupakan perubahan kekuatan kontraksi yang terbentuk yang

    terjdi tanpa tergantung tanpa perubahan panjang serabut

    miokardium.

    Merupakan hasil intensifikasi hubungan jembatan penghubung

    pada sarkomer. Kekuatan kontraksi ini berhubngan dengan

    konsentrasi CA ++ di intrasel.

    Kontraksi miokardium = kalsium intrasel.

    Peningkatan denyut jantung -> kalsium tertimbun dalam sel jantung -> meningkatkan kekuatan kontraksi

    Stimulasi lewat ss simpatis -> pengikatan norepi thdp B1 -> membebaskan kalsium intrasel -> kekuatan kontraksi ditingkatkan

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 19

    Peningkatan kontraksi tanpa memandang penyebabnya,

    meningkatkan volume sekuncup dan memperkuat curah jantung.

    Mekanismenya

    Peningkatan beban akhir -> darah sedikit dikeluarkan dari jantung

    saat sistolik -> volume darah yang tetap berada di jantung saat

    sistolik berperan dalam beban awal kontraksi jantung berikutnya. -

    > peningkatan beban awal -> meregangkan serabut miokardium ->

    kontraksi jadi lebih kuat. Denyut berikutnya.

    g) Bagaimana embriologi dari jantung ? eka riska bella

    Berkembang pada pertengahan minggu ke-3, yaitu pada hari ke 18 atau 19 setelah fertilisasi, dimana pada saat itu

    embrio tidak dapat lagi mencukupi kebutuhan atau nutrisi

    dan oksigen melalui difusi saja. Berkembang dari

    splanchnic mesoderm, paraxial dan lateral mesoderm, dan

    sel2 neural crest.

    Jaringan dari dinring atas primordial atrium turun menuju ke penyatuan endoardial cushion -> membentuk septum

    primum -> membagi atrium ajdi kanan dan kiri secara tidak

    sempurna -> terbentuk foramen primum -> sel2 pada

    bagian atas sel primum mengalami apoptosis -> terbentuk

    foramen sscundum -> jaringan lain dari dinding atas

    primordial atrium turun kembali -> membentuk septum

    scundum yang terletak di samping kanan septum primum -

    > terbentuk foramen ovale-> foramen ovale tertutup setelah

    kelahiran.

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 20

    h) Bagaimana cara pemeriksaan fisik jantung ? ka dewi kak utin

    pandu

    i) Bagaimana fisologi dari sistem konduksi jantung ? tiara nabila

    mira

    5. Pemeriksaan Penunjang :

    a) bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksan

    penunjang ? monda alif eka

    Foto rongent thoraks : kesan kardiomegali dengan peningkatan

    corakan vaskular paru, pulmonal prominen,

    EKG : kesan hipertrofi ventrikel kanan : Rekaman elektrokardiografi menunjukkan hipertrofi ventrikel kanan dan hipertrofi atrium kanan karena beban tekanan berlebih sedangkan ventrikel kiri dan atrium kiri berada dalam batas-batas normal, kecuali apabila terdapat kelainan jantung lainnya.

    IRBB. menunjukkan adanya beban volume pada ventrikel kanan.

    Kelebihan volume darah pada jantung kanan -> pembesaran atrium

    dan ventrikel kanan serta dilatasi arteri pulmonalis. -> ditemukan

    pada toraks, kardiomegali, EKG , dilatasi atrium kanan dan

    hipertrovi ventrikel kanan.

    b) bagaimana teknik pemeriksaan EKG ? riska bella kak dewi

    c) bagaimana cara membaca dari hasil EKG ? kak utin pandu tiara

    d) bagaimna gambaran dari hasil EKG yang normal ? nabila almira

    monda

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 21

    6. bagaimana cara diagnosis jantung ? alif eka riska

    7. DD ? bela kak dewi kak utin

    ADP :

    DAP merupakan PJB non-sianotik yang relatif sering ditemukan.

    Secara embriologis selama dalam kehidupan intrauterin semua janin

    memiliki pembuluh darah ini, namun pada bayi normal pembuluh

    darah ini akan menutup secara spontan umumnya dalam waktu 24 jam

    sampai 7 hari setelah lahir

    Penutupan duktus arteriosus terjadi dalam dua fase, yaitu fase pertama,

    terjadi konstriksi otot pada duktus tersebut beberapa jam setelah lahir

    dikarenakan menurunnya kadar prostaglandin dan meningkatnya kadar

    oksigen dalam darah sesaat setelah lahir.12 Fase kedua, dilanjutkan

    dengan involusi tunika intima dan pelipatan tunika media duktus yang

    terjadi beberapa hari atau minggu setelah lahir sehingga terjadi

    penutupan anatomi duktus.12,13 Duktus arteriosus persisten (DAP)

    masih mungkin normal pada bayi baru lahir karena biasanya duktus

    arteriosus akan menutup secara spontan pada hari keempat.13

    DSV kecil umumnya menimbulkan gejala yang ringan, atau tanpa gejala (asimtomatik). Umumnya pasien dirujuk karena ditemukannya bising jantung (murmur) secara kebetulan. Anak tampak sehat. Pada auskultasi S1 dan S2 normal, teraba thrill, bising pansistolik derajat IV/6 dengan punktum maksimum di interkostal 3-4 pada garis parasternal kiri

    DSV sedang dapat menimbulkan gejala yang ringan berupa takipnea dan takikardia ringan. Bayi sering mengalami kesulitan minum dan makan, dan sering mengalami ISPA. Pada pemeriksaan fisis ditemukan takipnea, retraksi interkostal atau suprasternal. Pertambahan berat badan sangat lambat. Ditemukan thrill. S1 dan S2 normal, ditemukan bising pansistolik intensitas keras di interkostal 3-4 parasternalis kiri. Bising mid-diastolik sering ditemukan di apeks

    DSV besar, gejala timbul setelah 3-4 minggu. Terlihat gejala dan tanda gagal jantung kiri. Bayi mengalami takikardia, takipnea, hepatomegali. Pasien tampak sesak, tidak biru, gagal tumbuh, banyak

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 22

    keringat dan sering mengalami ISPA berulang. Bising pansistolik akan terdengar bernada rendah dan tidak terlokalisasi

    ASD VAD ADP gejala terl;ihat 2-5 bln

    BB < + (lambat bertambahn)

    Norml

    Ispa berulang + + + Hipertrovi ventrikel kiri

    + (kecil) kedua ventrikel (besra)

    Kardiomegali + (ventr kanan, atr kana)

    +

    Pembesaran atrium kiri

    +

    Peningkatan vascular paru

    +

    Mudah lelah + Pertumbuhan etrganggu

    +

    WS + RBBB + Murmur + + S2 + normal

    8. Data pertambahan (pemeriksaan penunjang) ? putra tiara nabila

    Wided split (gejala khas)

    Foto toraks :

    Dapat membantu mendiagnosis defek septum atrium : menunjukkan

    atrium kanan yang menonjol, dan dengan konus pulmonalis yang

    menonjol.

    Dan terlihat jantung yang sedikit membesar dan vaskularisasi paru

    yang bertambah sesuai dengan besarnya pirau.

    Elektrokardiogram

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 23

    Menunjukkan pola RBB, yang menunjukkan adanya beban volume

    pada ventrikel kanan.

    Adanya hipertrovi ventrikel kanan cukup sering ditemukan.

    Elektrokardiografi trans torakal (ETT) dan Doppler berawarna dapat

    ditentukan lokasi defek septum, arah pirau, ukuran atrium dan

    ventrikel kanan, keterlibatan katup mitral misalnya prolaps yang

    sering terjadi pada DSA.

    Pada elektrokardioraf didapatkan kesan berupa ASD dengan left ->

    right shunt pulmonal regugirtasi.

    Kateterisasi jantung.

    Dilakukan apabila terdapat keraguan akan adanya penyakit penyerta

    atau hipertensi pulmonal.

    9. WD ? mira monda alif

    ASD

    10. Epidemiologi ?eka riska bella

    11. Etiologi ? kak dewi kak utin pandu

    12. Patofisiologi ? tiara nabila mira

    13. Manifestasi ? monda alif eka

    14. Penatalaksanaan ? riska bella kak dewi

    15. Komplikasi ? kak utin pandu tiara

    Pembesaran jantung kanan dan penurunan komplians ventrikel kanan,

    artimia.

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 24

    Hipertensi pulmonal

    Merupakan penyakit vascular paru yang mengakibatkan peningkatan

    resistensi dan tahanan vascular paru.

    Pirau dari kiri-kanan -> meningkatnya aliran darah pulmonal.

    (hipertensi pulmonal sekunder)

    Peningkatan aliran darah dalam sirkulasi, resistensi vascular, atau

    k2nya -> hipertensi pulmonal -> vasokontriksi arteriol paru ->

    peningkatan tahanan vascular paru.

    Hipertensi yang disebabkan oleh peningkatan tahanan vascular paru

    disebut sindrom eissenmanger.

    Pada sindrom ini penutupan SDA tidak dapat di lakukan karena

    merupakan kontraindikasi.

    Pada DSA, akibat dinding ventrikel yang tipis dan dapat menampung

    darah lebih banyak, maka hipertensi pulmonal yang terjadi bersifat

    kronik. Mengakibatkan dilatasi dan hipertrofi ventrikel secara

    perlahan-lahan . menyebabkan penurunan curah jantung melalui :

    1. volume dan tekanan berlebih pada ventrikel kanan karena gangguan

    perfusi koroner dan penurunan fungsi ventrikel kiri akibat desakkan ke

    kiri septum interventricular yang disebabkan peningkatan volume

    atrium kanan

    2. peningkatan tahanan vascular mendadak menyebabkan penurunan

    aliran balik pulmonal ke atrium kanan.

    16. Prognosis ? nabila mira monda

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 25

    ASD pada masa anak baik. Masalah akan tampak pada decade ke 2

    dan ke 3. Dan hipertensi pulmonal dapat terjadi pada kurun tersebut.

    17. KDU ? alif eka riska

    18. PI ? bela kak dewi kak utin

    2.3.4 Kerangka Konsep

    2.3.5 Hipotesis Duta, anak laki-laki, usia

    2.3.6 Learning Issues

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 26

    No Pokok

    Bahasan

    What I know What I dont

    know

    What I have to

    prove

    How I will

    learn

    1. Trauma Text Book,

    journal,

    (internet)

    2 Fraktur Text Book, journal,

    (internet)

    3. Ulkus Text Book, journal,

    (internet)

    4. Infeksi

    Text Book, journal,

    (internet)

    5. Luka Text Book,

    journal,

    (internet)

    6 Inflamasi Text Book, journal, (internet)

    7 Osteomylitishematogenik

    Text Book, journal, (internet)

    8 Text Book, journal, (internet)

  • Laporan Tutorial Skenario C Blok VII Page 27

    9

    No 1 : nabila rani

    No2 : mala monda

    No3 : iza nova

    No4: pandu rachmi

    No5: bunga santa

    No6: mala pandu

    No7: iza santa

    KATA PENGANTAR