I. Analisis Masalah 1. Tn. B, 35 tahun, mempunyai BB 95 kg dan TB 165 cm, datang ke Poliklinik Khusus Endokrin & Metabolisme RSMH Palembang dengan keluhan utama merasa mudah lelah sejak 3 bulan yang lalu. a. Bagaimana BMI Tn. B & interpretasinya? Eno, ami BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan tinggi badan. Walaupun dinamakan "indeks", BMI sebenarnya adalah rasio atau nisbah yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI sebesar 30 atau lebih. Rumus: Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional : Rumus : Dimana adalah berat badan dalam satuan metrik kilogram dan adalah tinggi badan dalam meter. BMI Tuan B: 95 kg/1.65 2 = 34.89
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I. Analisis Masalah
1. Tn. B, 35 tahun, mempunyai BB 95 kg dan TB 165 cm, datang ke
Poliklinik Khusus Endokrin & Metabolisme RSMH Palembang dengan
keluhan utama merasa mudah lelah sejak 3 bulan yang lalu.
a. Bagaimana BMI Tn. B & interpretasinya? Eno, ami
BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan
(membandingkan) berat badan dengan tinggi badan. Walaupun dinamakan
"indeks", BMI sebenarnya adalah rasio atau nisbah yang dinyatakan sebagai
berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam
meter). Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI
sebesar 30 atau lebih.
Rumus:
Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional :
Rumus :
Dimana adalah berat badan dalam satuan metrik kilogram dan adalah
tinggi badan dalam meter.
BMI Tuan B: 95 kg/1.652
= 34.89
Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI)
BMI Klasifikasi
< 18.5 berat badan di bawah normal
18.5–24.9 normal
25.0–29.9 normal tinggi
30.0–34.9 Obesitas tingkat 1
35.0–39.9 Obesitas tingkat 2
≥ 40.0 Obesitas tingkat 3
Berdasaarkan BMI, Tn B termasuk dalam kategori Obesitas tingkat 1
b. Apa resiko yang akan muncul dari BMI Tn. B ? beby, alifvia
c. Bagaimana patofisiologi mudah lelah ? garina, maya
2. Dia juga mengeluh merasa cepat haus dan lapar sejak 2 bulan yang lalu
disertai sering buang air kecil di malam hari. Di samping itu ia juga
mengeluh kesemutan dan gatal-gatal seluruh tubuh sejak 6 bulan yang lalu.
a. Bagaimana mekanisme cepat haus pada kasus ini? Juli, dodi
b. Bagaimana mekanisme cepat lapar pada kasus ini? Jane, ferina
c. Bagaimana mekanisme sering BAK pada malam hari pada kasus ini? Eno,
garina
Hiperosmolaritas ialah adanya kelebihan tekanan osmotik pada
plasma sel karena adanya peningkatan konsentrasi zat. Pada
penderita diabetes mellitus, terjadinya hiperosmolaritas karena
peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah. Peningkatan glukosa
dalam darah akan berkibat terjadinya kelebihan ambang pada ginjal
untuk memfiltrasi dan reabsorbsi glukosa. Kelebihan ini
selanjutnya menimbulkan efek pembuangan glukosa melalui urin
(glikosuria). Ekskresi molekul glukosa yang aktif secara osmosis
menyebabkan kehilangan sejumlah besar air (diuresis osmotik) dan
berakibat peningkatan volume air (poliuria). Proses seperti ini
mengakibatkan dehidrasi dengan ekstraseluler dan juga di ruangan
intraseluler.
d. Bagaimana mekanisme kesemutan pada kasus ini? Juli, ferina
e. Bagaimana mekanisme gatal-gatal seluruh tubuh pada kasus ini ? maya, alifvia
f. Bagaimana hubungan keluhan dengan kasus? Jane, beby
3. Tn. B mempunyai riwayat keluarga menderita hipertensi (ayah) dan
diabetes (ibu dan kakek).
a. Bagaimana pengaruh riwayat penyakit keluarga dengan penyakit pada kasus ?
Ferina, dodi
b. Bagaimana hubungan DM dan hipertensi (sindrom metabolik) pada kasus?
Eno, ami
Perkembangan resistensi insulin pada sindrom metabolik disebabkan olehbanyaknya asam
lemak bebas yang beredar di plasma pada orang dengan obesitassentral.
Gambar 2. Patofisiologi gangguan pada sindrom metabolik
Berdasarkan gambar diatas, adanya resistensi insulin ini akan semakinmeningkatkan
pemecahan asam lemak bebas (lipolisis) di jaringan adiposa yangmenyebabkan terjadinya
beberapa gangguan pada sistem organ antara lain:
- Jaringan otot
Terjadi penurunan ambilan glukosa (Glucose uptake)
- Hati
Terjadi peningkatan pemecahan glukosa di hati (glukoneogenesis)
- Pankreas
Terjadi peningkatan sekresi insulin oleh sel-β pancreas
- Pembuluh darah
Terjadinya vasokonstriksi dan penurunan relaksasi pembuluh darah akibatpenurunan
Nitrit oxide.
Resistensi insulin dapat menyebabkan dislipidemia melalui peningkatanasam lemak
bebas yang dapat meningkatkan sintesis dan sekresi apoB100 sebagaikofaktor dari trigliserid
dan VLDL. Pada hipertrigliseridemia terjadi penurunan isiester kolesterol dari inti lipoprotein
menyebabkan penurunan isi kolesterol HDLdengan peningkatan beragam trigliserida
menjadikan partikel kecil dan padat. Halini menyebabkan peningkatan bersihan HDL di
sirkulasi.
Gambar 3. Patofisiologi dislipidemia pada sindrom metabolic
Hipertensi pada sindrom metabolik dapat disebabkan oleh mekanismeyang sulit
dipisahkan satu sama lain karena adanya resistensi insulin dan obesitas.Adanya resistensi
insulin akan mengganggu produksi endothelial Nitric OxideSynthase (eNOS) sehingga
menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah.
Gambar 3. Patofisiologi hipertensi pada sindrom metabolik
Selain itu, obesitas juga dapat menimbulkan hipertensi melalui beberapamekanisme
berikut:
- Pada individu obese terjadi peningkatan volume darah, stroke volume dancardiac output
sehingga terjadi peningkatan peripheral vascular resistancepada individu obese yang
dapat menimbulkan kondisi hipertensi
- Obesitas dikaitkan dengan disfungsi endotel, resistensi insulin, perubahansistem saraf
simpatik, dan pelepasan mediator proinflamasi (Tumor NecrosisFactor/TNF-α dan
Intrleukin/IL6) sehingga terjadi peningkatan peripheralvascular resistance.
4. Pemeriksaan Fisik :
Tekanan Darah 160/95 mmHg, acanthosis nigricans, obesitas sentral
dengan lingkar perut 120 cm
a. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik pada kasus? Juli, ferina
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan fisik pada kasus ?