1 PEMETAAN DAN PENGELOMPOKKAN PRODUK SUPLEMEN MULTIVITAMIN ANAK BERDASARKAN SUBSTANSI MIKRONUTRIENT DAN TINGKAT HARGA Arisman Wijaya 1) , Sony Sunaryo 2) 1) Mahasiswa S1 Statistika FMIPA-ITS (1306 100 042) 2) Dosen Jurusan Statistika FMIPA-ITS email : 1) [email protected]; 2) [email protected]Abstrak Suplemen multivitamin anak adalah multivitamin tambahan pada anak sebagai pelengkap multivitamin pokok yang berasal dari makanan utama untuk menjaga vitalitas dan tumbuh kembang optimal anak. Mikronutrient merupakan nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat sedikit (dalam ukuran miligram sampai mikrogram), seperti vitamin dan mineral. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan mikronutrient esensial yang terkandung dalam tiap kemasan maupun karakteristik banyak mikronutrient dan tingkat harga antar produk suplemen multivitamin anak serta untuk mengetahui kecenderungan dan pengelompokkan produk suplemen multivitamin anak sehingga dapat diketahui variabel-variabel yang membedakan antar kelompok. Kecenderungan pada masing-masing suplemen multivitamin anak dianalisis melalui pemetaan analisis biplot sedangkan pengelompokkan dengan analisis diskriminan yang sebelumnya dianalisis dengan MANOVA. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa ada kecenderungan yang berbeda antar suplemen multivitamin anak dan terbentuk empat kelompok yang sesuai dengan variabel pembeda yaitu variabel vitamin A, vitamin B2 dan C serta harga. Kata Kunci : Suplemen multivitamin anak, pemetaan, pengelompokkan, analisis biplot, MANOVA , analisis diskriminan 1. Pendahuluan Perkembangan ilmu dan teknologi bidang kesehatan saat ini sangat berkembang pesat. Perkembangan ini merambah hampir di semua aspek kesehatan, baik sarana prasarana maupun produk kesehatan seperti obat-obatan dan lain sebagainya. Produk- produk tersebut tentu sangat penting dan bermanfaat bagi kita dalam menjaga kesehatan. Di samping itu, produk kesehatan yang tak kalah pentingnya adalah produk suplemen multivitamin, terutama suplemen multivitamin untuk anak yang telah banyak beredar di pasaran ataupun apotek-apotek sekitar kita dan sangat bervariasi. Suplemen multivitamin anak adalah multivitamin tambahan pada anak sebagai pelengkap multivitamin pokok yang berasal dari makanan utama untuk menjaga vitalitas dan tumbuh kembang optimal anak. Suplemen multivitamin bagi anak ini sangatlah penting manfaatnya untuk anak-anak maupun balita sebagai pelengkap gizi dan mikronutrient bagi anak. Mikronutrient merupakan nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat sedikit (dalam ukuran miligram sampai mikrogram), seperti vitamin dan mineral (Sandjaja et al., 2009).Terdapat beberapa gangguan yang timbul akibat asupan gizi yang kurang baik seperti keterbelakangan mental, pertumbuhan tidak optimal, kecerdasan di bawah rata-rata. Berdasarkan data BPS 1998-2005, status gizi anak di Indonesia (gizi buruk dan kurang) masih mengkhawatirkan, yakni berada dalam kisaran 26,95%. Untuk mengatasi kasus gizi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
PEMETAAN DAN PENGELOMPOKKAN PRODUK SUPLEMEN MULTIVITAMIN ANAK BERDASARKAN SUBSTANSI
buruk pada anak perlu ada peran serta para orang tua untuk memberikan suplemen
multivitamin bagi anak-anak mereka. Namun, Produk suplemen multivitamin anak saat ini
sangat bervariasi bahkan setiap produsen mengeluarkan lebih dari satu jenis suplemen
multivitamin anak yang berbeda, baik dari varian merek, jenis suplemen, rasa, maupun
substansi mikronutrient yang berbeda dengan berbagai tingkat harga. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian ini dengan tujuan: (1) Untuk mengetahui karakteristik substansi
mikronutrient esensial, banyak mikronutrient (esensial dan non esensial) dan tingkat harga.
(2) Untuk mengetahui kecenderungan suplemen multivitamin anak terhadap kandungan gizi
mikronutrient esensial, banyaknya mikronutrient dan harga jual. (3) Untuk mengetahui
pengelompokkan produk suplemen multivitamin anak. Dengan adanya penelitian ini
diharapkan dapat membantu para orang tua untuk memilih produk suplemen multivitamin
anak secara bijak.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui
observasi. Terdapat 37 merek suplemen multivitamin anak dengan sepuluh variabel
penelitian yang akan dianalisis baik secara deskriptif kemudian dilakukan pemetaan dengan
pendekatan analisis biplot untuk mengetahui kecenderungan suplemen multivitamin anak
yang selanjutnya dilakukan klasifikasi pengelompokkan dengan analisis diskriminan untuk
mengetahui klasifikasi pengelompokkan dan variabel pembeda antar kelompok, yang
sebelumnya dianalisis dengan MANOVA.
2. Tinjauan Pustaka Pada tinjauan statistika dijelaskan mengenai tinjauan statistika maupun non statistika
yang dipakai dalam penelitian.
2.1 Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan
penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Statistika
deskriptif memberikan informasi hanya mengenai data yang bersangkutan dan sama sekali
tidak menarik kesimpulan apapun yang lebih luas. Penyajian data secara deskriptif dapat
berupa tabel, diagram, grafik serta besaran-besaran lainnya (Walpole, 1995).
2.2 Analisis Biplot
Gabriel (1971) mengembangkan metode biplot sebagai suatu alat analisis data yang
dapat meringkas informasi dari suatu matriks data yang besar, yaitu menyajikan matriks data
yang berisi baris dan kolom ke dalam suatu plot yang berdimensi dua. Selain menyajikan
posisi relatif objek beserta peubahnya juga menyajikan ragam dan korelasi antar peubah.
Analisis biplot ini merupakan pengembangan dari PCA (Principal Components
Analysis) yang digunakan untuk mengidentifikasi peubah baru dengan mengurangi
banyaknya dimensi peubah asal pada data multivariat (peubah ganda). Misalkan suatu
pangkat (rank) matriks )( pnX lebih atau sama dengan dua (r
2) maka dapat diuraikan
sebagai berikut.
'
)()()( prrnpn HGX atau jiij hgx '
(1)
di mana :
npnin
kpkik
pi
pn
xxx
xxx
xxx
X
......
......
......
1
1
1111
)(
,
....,,2,1
....,,2,1
pj
ni .
3
Adapun matrik G dah H pada biplot adalah sebagai berikut.
'
'
'
1
21
21
1211
n
j
nn
ii
g
g
g
gg
gg
gg
G
'
'
'
1
21
21
1211
p
j
pp
jj
h
h
h
hh
hh
hh
H
keterangan :
21
'
iii ggg representasi dari ipijii xxxx 1
'
21
'
jjj hhh representasi dari njijjj xxxx 1
'
Berdasarkan penguraian konsep SVD diperoleh penguraian matriks )( pnX menjadi
n
JXXX pn
*
)(. Di mana J merupakan matriks satu yang berukuran nn . Selanjutnya
dilakukan penguraian nilai singular terhadap matriks *
)( pnX yang baru sehingga diperoleh.
'
)()()(
*
)( prrrrnpn VUX (2)
Di mana matrik rdiag ,,, 21 ,
peeeV ˆ,,ˆ,ˆ21
dan
r
r
eXeXeXU ˆ1
,,ˆ1
,ˆ1 *
2
*
2
1
*
1
. Matriks *
)( pnX diperoleh dengan mengganti matrik
menjadi 0,,0,, 21
* diag , menurut teorema Eckart-Young sehingga matriks
*
)( pnX menjadi.
2
1
21
'**
)(ˆ
ˆˆˆ
e
exxVUX pn
(3)
di mana :
1x̂ : vektor berukuran 1n dari komponen utama pertama
2x̂ : vektor berukuran 1n dari komponen utama kedua.
Dalam analisis biplot, kedekatan antar obyek dapat digunakan sebagai dasar untuk
pengelompokan. Tingkat keragaman variabel ditunjukkan pada panjang vektor. Sedangkan
untuk mengetahui jarak antara dua titik dapat dihitung besarnya sudut-sudut antara dua titik
tersebut dengan rumus (Johnson dan Wichern, 2002).
yx LL
yxyx 2211)(cos
maka yx LL
yxyxarc 2211cos (4)
di mana: xL = panjang vektor X dan yL = panjang vektor Y.
Jarak antara dua vektor, misal ),( 11 yxP dan ),( 22 yxQ dapat diperoleh dengan menghitung
jarak Euclidean antara dua titik koordinat berikut.
2
22
2
11 )()( yxyxd (5)
Hubungan antara koefisien korelasi ( r ) dengan sudut ( ) yaitu.
)(cos ikyxik LLr maka
kkii
ikik
ss
sr atau
yx
ikLL
yxyxr 2211
, pk
pi
,,2,1
,,2,1
(6)
Besar dari koefisien korelasi antara kedua vektor dapat diketahui dengan menghitung nilai cosinus dari sudut yang dibentuk oleh kedua vektor tersebut. Titik variabel yang mempunyai sudut paling kecil dengan titik obyek maka jarak antara obyek dengan variabel tersebut paling dekat
4
2.3 Uji Asumsi Normal Multivariat
Analisis data dengan menggunakan analisis multivariat haruslah memenuhi asumsi
berdistribusi normal multivariat, sehingga perlu dilakukan pengujian distribusi normal
multivariat untuk menguji dugaan bahwa distribusi data yang akan dianalisis telah
berdistribusi normal multivariat. Variabel random x1, x2, …, xp) berdistribusi multinormal
dengan parameter dan ∑ jika mempunyai probability density function atau fungsi
kepadatan peluang berikut.
)()'(
2
1
2/12/21
1
)2(
1),...,,(
XX
exxxfpp
(7)
Pengujian hipotesis asumsi distribusi normal multivariat sebagai berikut.
H0 : Data berdistribusi normal multivariat.
H1 : Data tidak berdistribusi normal multivariat.
Pada nilai dan yang diestimasi dengan nilai dan untuk
(Johnson and Winchern, 2002).
= , i = 1, 2, 3, …, n (8)
di mana : = invers matriks kovarian dengan elemen matriks.
Data akan berdistribusi normal multivariat jika statistik lebih dari 50% jarak ≤ .
2.4 MANOVA
Analisis MANOVA (Multivariate Analyze of Variance) merupakan metode yang
bertujuan untuk menguji perbedaan beberapa vektor rata-rata. Dalam analisis MANOVA
terdapat asumsi-asumsi yang harus dipenuhi yaitu data harus berdistribusi normal multivariat
dan matrik varians-kovarians harus homogen. Dengan uji hipotesis sebagai berikut.
H0 : µ1 = µ2 = ... = µg
H1 : Minimal ada satu µi yang tidak sama, i = 1, 2, 3, ...., g
Statistik uji yang digunakan adalah Wilk’s Lambda (Λ*), dengan rumus sebagai berikut.
(Λ*) = DA
D (9)
dimana A dan D masing-masing adalah matrik jumlah kuadrat dan cross product antar
kelompok dan dalam kelompok dengan derajat bebas g-1 dan
g
II gn
1
.
D = g
I
n
i
IIiIIi
i
xxxx1 1
))(( (10)
A = ))((1
IIiIIi
g
I
I xxxxn (11)
di mana : Iix : vektor pengamatan ke-i pada kelompok l
Ix : vektor rata-rata kelompok ke-l
nl : jumlah individu kelompok pada kelompok ke-l
x : vektor rata-rata semua kelompok
Penolakan H0 jika (Λ*) sangat kecil. Statistik Wilk’s Lambda ini mendekati statistik uji F, jika
1
11
g
gng
I
I
. *
*1 lebih besar dari Ftabel maka H0 ditolak yang berarti terdapat perbedaan
rata-rata antar kelompok.
5
2.5 Analisis Diskriminan
Analisis Diskriminan merupakan salah satu metode analisis multivariat yang digunakan
untuk mengetahui variabel-variabel ciri yang membedakan tiap-tiap kelompok yang terbentuk
dan bertujuan untuk mengklasifikasikan beberapa kelompok data, sedemikian hingga setiap
objek menjadi anggota dari salah satu kelompok. Menurut Dillon (1984), dalam analisis
diskriminan dengan p variabel yang diukur terdapat asumsi-asumsi yang harus dipenuhi
adalah sebagai berikut.
a. Data berdistribusi normal multivariat.
b. Matriks varian kovarians antar kelompok homogen.
Dalam analisis diskriminan terdapat dua macam pengelompokkan, yaitu untuk dua
kelompok dan lebih dari dua kelompok. Namun dalam penelitian ini yang digunakan hanya
pengelompokkan untuk lebih dari dua kelompok.
Fungsi diskriminan untuk lebih dari dua kelompok (g kelompok) memiliki bentuk fungsi umum
yi = , di mana: i= 1, 2, 3, …, s.
Di mana ei merupakan eigen vektor dari W-1B. Sedangkan matriks B dan W adalah sebagai
berikut.
B = ))((1
xxxxn ii
g
I
I (12)
W = ii
g
I
n S)1(1
(13)
di mana: i = vektor rata-rata kelompok ke-i
= vektor rata-rata keseluruhan
Si = Matriks varian-kovarian kelompok ke-i
Adapun langkah-langkah dalam analisis diskriminan dalam penelitian ini adalah.
1. Uji asumsi data multivariat, yaitu uji kemultinormalan data dan pengujian kehomogenan
matrik varians-kovarians dengan uji Box’s M.
2. Pengujian vektor rata-rata antar kelompok.
3. Analisis lanjutan untuk klasifikasi dan pengelompokkan. Dengan demikian, dapat
diketahui ketepatan klasifikasi pengelompokkan (pengelompokkan obyek yang
sebenarnya maupun kesalahan pengelompokkan) serta variabel pembeda antar
kelompok.
2.6 Definisi Mikronutrient
Pada dasarnya dalam ilmu gizi, nutrisi atau yang lebih dikenal dengan zat gizi dibagi
menjadi 2 macam, yaitu makronutrisi dan mikronutrisi. Makronutrisi terdiri dari protein, lemak,
karbohidrat dan beberapa mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang besar.
Sedangkan mikronutrisi (mikronutrient) adalah nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah
sangat sedikit (dalam ukuran miligram sampai mikrogram), seperti vitamin dan mineral
(Sandjaja et al., 2009).
Vitamin
Menurut Almatsier (2001), vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan
tubuh dalam jumlah sangat kecil. Vitamin dibagi menjadi 2 kelompok yaitu vitamin yang larut
dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang tidak larut dalam air (vitamin A, D, E dan K).
Menurut Soerdarmo dan Sediaoetama (1977), satuan untuk vitamin yang larut dalam lemak
dikenal dengan Satuan Internasional (S.I) atau I.U (International Unit). Sedangkan yang larut
dalam air maka berbagai vitamin dapat diukur dengan satuan milligram atau mikrogram.
6
Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh
secara keseluruhan, berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai
kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim (Almatsier, 2001).
2.7 Definisi Suplemen Multivitamin Anak
Suplemen multivitamin anak adalah multivitamin tambahan pada anak sebagai
pelengkap multivitamin pokok yang berasal dari makanan utama untuk menjaga vitalitas dan
tumbuh kembang optimal anak.
2.8 Kandungan Mikronutrient Suplemen Multivitamin Anak
Adapun kandungan mikronutrient baik esensial maupun non esensial yang terdapat
pada kemasan produk suplemen multivitamin anak adalah sebagai berikut.
Vitamin A
Vitamin A merupakan vitamin larut lemak yang pertama ditemukan (Almatsier, 2001).
Manfaat vitamin ini berhubungan dengan kesehatan mata. Satuan yang digunakan Satuan
Internasional (SI) atau International Unit (IU) dan Retinol Ekivalen (RE). Adapun konversi
satuan vitamin A adalah 1 RE = 1 µg retinol (3,33 IU) = 6 µg β-karoten (10 IU) = 12 µg
karotenoid (10 IU).
Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B1 atau disebut juga dengan tiamin merupakan bagian terpenting vitamin B
kompleks yang memiliki peranan esensial dalam transformasi energi, konduksi membran
dan saraf serta sintesis protein dan bentuk koenzim tereduksi dari niasin (Almatsier, 2001).
Vitamin B2 (Riboflavin)
Nama lain dari vitamin B2 adalah Riboflavin yang berperan sebagai komponen
koenzim flavoprotein dalam reaksi metabolisme dan respirasi sel (Almatsier, 2001).
Vitamin B6 (Piridoksin)
Menurut Almatsier (2001), vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk yaitu
piridoksin, piridoksal dan piridoksamin. Manfaat vitamin B6 adalah membantu metabolisme
protein, membantu pembentukan antibodi dan saraf, mengatur penggunaan protein, lemak,
karbohidrat, regenerasi sel darah merah.
Vitamin B12 (Kobalamin)
Menurut Almatsier (2001), vitamin B12 atau kobalamin terdapat dalam jumlah sedikit
dalam makanan dan jaringan. Manfaatnya membantu pembentukan sel darah merah,
mengatur sistem saraf, sintesa DNA, metabolisme protein.
Vitamin C (Asam Askorbat)
Vitamin C atau asam askorbat merupakan vitamin yang larut dalam air dan mudah
teroksidasi (Winarno, 2004). Manfaat vitamin C adalah membantu pembentukan tulang, otot
dan kulit, proses penyerapan zat besi, berperan dalam penyembuhan luka, melindungi tubuh
dari radikal bebas dan daya tahan tubuh.
Vitamin D
Vitamin D merupakan vitamin larut dalam lemak yang memiliki aktivitas mirip hormon
dan erat kaitannya dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan C
(Almatsier, 2001). Satuan yang digunakan adalah IU atau SI, di mana 1 IU vitamin D sama
dengan 0,025 µg dan IU identik dengan USP unit (Winarno, 2004).
7
Lisin (Lysine)
Lisin atau lisina (lysine) merupakan asam amino tergolong esensial bagi manusia dan
kebutuhan rata-rata per hari adalah 1- 1,5 g (www.id.wikipedia.org/lisin). Lysine sangat
berperan dalam meningkatkan nafsu makan anak.
DHA (Asam Dokosaheksaenoat)
DHA lebih dikenal dengan asam dokosaheksaenoat sangat berperan penting dalam
mengoptimalkan fungsi membran sel otak, retina mata maupun proses metabolisme sel-sel
syaraf dalam otak (www.inspiredkidsmagazine.com).
Mikronutrisi lainnya
Mikronutrient lainnya yang terkandung dalam suplemen multivitamin anak antara lain
nicotinamidin, kalsium, fosfor, kolin, biotin yang secara keseluruhan memiliki fungsi
masing-masing dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.
Tabel di atas menunjukkan bahwa sudut antara variabel yang menunjukkan jarak
vektor antar variabel dalam biplot.
Gambar 1. Biplot
Berdasarkan pemetaan dan posisi relatif produk suplemen multivitamin anak dapat diketahui bahwa suplemen multivitamin anak merek KLM (Kalysmon), PCT (Picavit), KNT (Kunavit), LSN (Lysmin), LCT (Lycalvit) dan SRN (Supralysin) cenderung memiliki kemiripan ciri terhadap variabel Vitamin A. Suplemen yang cenderung mempunyai kemiripan ciri terhadap variabel Vitamin B6 maupun Vitamin B1, B2 dan Vitamin C adalah merek VAN (Vialyn) dan MCT (Mecovita). Di samping itu, merek SLG (Seltifort Gold), FTM (Fitkom), FTD (Fortepaed) dan GRE (Growee) cenderung memiliki kemiripan ciri pada variabel Vitamin B12. Sedangkan suplemen multivitamin anak yang cenderung mempunyai kemiripan ciri terhadap variabel Vitamin D adalah merek FTN (Fortelysin) dan LVT (Lyvit). Selain itu, merek OSX (Osimax), SVP (Solvita Plus), LST (Lisovit), APS (Apialys), LTX (Lytadex) dan EPA (Erpha Livita) cenderung mempunyai kemiripan ciri terhadap variabel Lysine. Suplemen yang cenderung memiliki kemiripan ciri terhadap variabel Banyak Mikronutrient adalah merek ASS (Asedas), VCN (Vicalcin), MSL (Mulsanol), ELN (Elkana), CAL (Calcidol), VDP (Vidoran Plus), LSP (Lysmin Plus), BLN (Biolysin), CVL (Cavital), BLS (Biolysin Smart), SVT (Solvita) dan BKD (Biokid). Selain itu, suplemen merek CRT (Corovit), VDL (Vidaylin), TRT (Truvit), MVN (Muveron) dan KVT (Kolivit) cenderung memiliki kemiripan ciri terhadap variabel Harga.
Berdasarkan biplot tersebut juga dapat diketahui bahwa pengelompokkan merek
suplemen multivitamin anak berdasarkan kecenderungan dan posisi relatif produk dalam
masing-masing kuadran, yaitu kelompok 1 (kotak warna kuning), kelompok 2 (kotak warna
hijau), kelompok 3 (kotak warna merah), Kelompok 4 (kotak warna coklat) Namun,
Pengelompokkan pada biplot tersebut hanya berdasarkan pada kecenderungan dan posisi
relatif suplemen dalam masing-masing kuadran, sehingga pengelompokkan tersebut masih
belum dapat dipastikan benar dan tepat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian lebih
lanjut, yang akan dijelaskan pada subbab 4.3.
4.3 Pengelompokkan Suplemen Multivitamin Anak
Berdasarkan kecenderungan dan posisi relatif suplemen multivitamin anak dalam
masing-masing kuadran dari analisis biplot, akan dicari pengelompokkan suplemen
multivitamin anak yang sesuai dengan pengujian lebih lanjut.
11
4.3.1 Uji Asumsi Normal Multivariat
Sebelum melakukan analisis selanjutnya yaitu MANOVA dan analisis diskriminan,
maka perlu diuji terlebih dahulu kemultinormalan data. Berdasarkan output macro minitab
dapat diketahui bahwa data suplemen multivitamin anak telah mengikuti distribusi normal
multivariat. Hal ini diketahui dari yang kurang dari 2
p dengan lebih besar dari 50% yaitu
sebanyak 0,648649 atau sebanyak 64,86% dari jumlah data.
4.3.2 MANOVA
Selanjutnya adalah uji Box’s M dan uji Wilk’s Lambda untuk mengetahui kehomogenan
matrik varians-kovarians dan nilai Wilk’s Lambda pada masing-masing kategori kelompok.
Tabel 4. Hasil Uji Box’s M dan Wilk’s Lambda antar Kategori Pengelompokkan
Kategori Sig. Keterangan
Kategori
Wilk’s Lambda
K=2 0,000 Tidak Homogen
K=4 0,036
K=3 0,000 Tidak Homogen
K=5 0,023
K=4 0,108 Homogen
K=6 0,005
K=5 0,108 Homogen
K=6 0,103 Homogen
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari K=2 dan K=3 kurang dari
α=0,05, sehingga matriks varians-kovarians tidak homogen maka tidak digunakan sebagai
alternatif dalam analisis selanjutnya, sedangkan nilai signifikansi untuk K=4, K=5 maupun
K=6 menunjukkan dapat disimpulkan matrik varians-kovarians untuk tiga kategori
pengelompokkan sudah homogen. Selanjutnya, berdasarkan tabel hasil pengujian Wilk’s
Lambda di atas dapat diketahui bahwa untuk kategori pengelompokkan K=4, K=5 maupun
K=6 memiliki nilai Wilk’s Lambda yang relatif kecil. Namun dalam pemilihan kategori
klasifikasi pengelompokkan yang sesuai dan terbaik masih perlu dilihat lagi ketepatan
klasifikasinya, maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut dengan analisis diskriminan.
4.3.3 Klasifikasi dengan Analisis Diskriminan
Langkah selanjutnya adalah menganalisis klasifikasi pengelompokkan dan variabel
pembeda antar kelompok dengan analisis diskriminan.
dan EPA (Erpha Livita). Sedangkan untuk vitamin B2 dan vitamin C dapat mengonsumsi
merek FTM (Fitkom), FTD (Fortepaed), SLG (Seltifort Gold), MSL (Mulsanol), GRE (Growee)
dan MCT (Mecovita). Bagi seorang anak yang membutuhkan mikronutrient lain seperti
vitamin B1, B6, B12, vitamin D dan lysine maupun banyak mikronutrient dapat
mengkonsumsi suplemen dengan merek apapun dari 37 merek dalam penelitian ini karena
kandungan hampir homogen. Begitu pula jika ingin membeli suplemen dengan harga yang
murah, maka harus menghindari suplemen merek TRT (Truvit), CRT (Corovit), LSP (Lysmin
Plus), MVN (Muveron), VDL (Vidaylin) dan SVT (Solvita) karena harganya tergolong mahal.
5. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan didapatkan kesimpulan sebagai berikut.
a. Suplemen multivitamin anak yang memiliki substansi vitamin A paling banyak adalah suplemen merek Kunavit, Lysmin, Picavit, Fortelysin, Lyvit, Supralysin, Apialys, Solvita Plus, Lisovit dan Erpha Livita. Suplemen dengan substansi vitamin B1 terbanyak adalah merek Lisovit. Substansi Vitamin B2 terbanyak adalah merek Fitkom. Suplemen merek Apialys memiliki substansi vitamin B6 terbanyak. Selain itu, suplemen dengan substansi vitamin B12 terbanyak adalah merek Seltifort Gold. Substansi vitamin C terbanyak adalah merek Cavital, Elkana, Fitkom, Seltifort Gold, Lytadex, Supralysin, Asedas, Osimax dan Vialyn. Sedangkan suplemen dengan substansi vitamin D paling banyak adalah merek Fortelysin dan Lyvit. Substansi lysine terbanyak adalah merek Apialys. Di samping itu, untuk banyak mikronutrient terbanyak dalam tiap kemasannya adalah merek Asedas.
Serta suplemen yang paling murah harganya adalah merek Fitkom.
b. Suplemen multivitamin anak merek Kalysmon, Picavit, Kunavit, Lysmin, Lycalvit dan Supralysin cenderung memiliki kemiripan ciri terhadap vitamin A. Suplemen merek Vialyn dan Mecovita cenderung mempunyai kemiripan ciri terhadap vitamin B6 maupun vitamin B1, B2 dan vitamin C. Suplemen merek Seltifort Gold, Fitkom, Fortepaed dan Growee cenderung mempunyai kemiripan ciri terhadap vitamin B12. Merek Fortelysin dan Lyvit cenderung memiliki kemiripan ciri terhadap vitamin D. Suplemen merek Osimax, Solvita Plus, Lisovit, Apialys, Lytadex dan Erpha Livita cenderung mirip terhadap substansi lysine. Untuk suplemen yang cenderung memliki kemiripan terhadap banyak mikronutrient
14
adalah merek Asedas, Vicalcin, Mulsanol, Elkana, Calcidol, Vidoran Plus, Lysmin Plus, Biolysin, Cavital, Biolysin Smart, Solvita dan Biokid. Serta merek suplemen yang cenderung memiliki kemiripan ciri terhadap harga adalah Corovit, Vidaylin, Truvit, Muveron dan Kolivit.
c. Hasil klasifikasi pengelompokkan dengan analisis diskriminan terbentuk empat kelompok suplemen multivitamin anak dengan ketepatan klasifikasi 78,4% dan empat variabel pembeda yaitu variabel vitamin A, vitamin B2, vitamin C dan harga. Kelompok 4 dicirikan oleh variabel Vitamin A, kelompok 1 dicirikan oleh variabel Vitamin B2 dan Vitamin C sedangkan kelompok 3 dicirikan oleh variabel Harga.
6. Daftar Pustaka
Almatsier, S. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Dillon, W. R,. and Goldstein, M. (1984). Multivariate Analysis Methods and Application. John
Willey & Sons: Canada.
Gabriel, K.R. (1971). The Biplot Graphics Display with Applications for Principal Component
Analysis. Biometrika 58, 3, page 453- 467.
Hanie, U. (2003). “Analisis Pengelompokkan Susu Balita berdasarkan komposisi Gizi dan
Harga Jual Studi Kasus Alfa”. Skripsi, Statistika FMIPA ITS.
Johnson, R.A. dan Wichern, D.W. (2002). Applied Multivariate Analysis, Third Edition.
Prentice Hall Inc: New Jersey.
Perdana, A.S. (2005). “Analisis Statistika Terhadap Kandungan Gizi pada Makanan Ringan”.
Tugas Akhir, Statistika FMIPA ITS.
Rahayu, D.P. (2007). “Analisis Multivariat terhadap kandungan Gizi pada Kemasan Mie
Instant”. Tugas Akhir, Statistika FMIPA ITS.
Sandjaja, et al. (2009). Kamus Gizi. Kompas : Jakarta.
Soerdarmo, P. dan Sediaoetama, A.D. (1977). Ilmu Gizi. Dian Rakyat : Jakarta.
Supranto, J. (2004). Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi. PT. Rineka Cipta: Jakarta.