BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pertumbuhan perekonomian di Kab Blitar khususnya di daerah kecamatan Sutojayan, maka pemerintah setempat membangun sebuah sarana kesehatan yang lebih memadai, peningkatan itu dengan mengubah fasilitas lama yaitu puskesmas Sutojayan menjadi rumah sakit type D. Gedung RS pada tahap I ini terdiri dari bangunan Poliklinik. Pembangunan gedung Poliklinik ini terdiri dari 2 lantai bangunan, yang di dalamnya terdapat fasilitas kantor, ruang operasi dan ruang radiologi yang dalam pembangunannya memerlukan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu di perlukan optimasi dan efektifitas pendanaan dalam pembangunan proyek gedung poliklinik ini. Kebutuhan akan optimasi dan efektifitas pendanaan proyek membutuhkan teknik dan pengendalian proyek yang terencana dengan baik. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengoptimalan dana tanpa mengurangi nilai fungsi yang dapat diterapkan adalah metode Rekayasa Nilai (Value Engineering). 1.2 Perumusan Masalah Dari penulisan latar belakang tersebut diatas, maka permasalahan yang perlu ditinjau adalah : 1. Apa saja item pekerjaan yang dapat dilakukan rekayasa nilai? 2. Apakah alternatif terbaik yang dapat mengganti desain awal pada item pekerjaan terpilih? 3. Berapa penghematan biaya yang diperoleh dari penerapan Rekayasa Nilai pada Proyek Pembangunan Gedung Poliklinik RSUD Sutojayan? 1.3 Tujuan Penulisan Maksud dan tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Mendapatkan item pekerjaan yang akan dilakukan rekayasa nilai. 2. Mendapatkan desain alternatif terbaik untuk mengganti desain awal pada item pekerjaan terpilih. 3. Menghitung penghematan biaya dari penerapan Rekayasa Nilai pada Proyek Pembangunan Gedung Poliklinik RSUD Sutojayan. 1.4. Batasan Masalah Dalam penyusunan Tugas Akhir ruang lingkup dan batasan masalalahnya adalah: 1. Rekayasa Nilai dilakukan pada pekerjaan sipil dan arsitektur pada Gedung Poliklinik RSUD Sutojayan saja tidak termasuk pekerjaan mekanikal dan elektrikal. 2. Desain awal adalah desain yang dibuat oleh konsultan perencana. 3. Penerapan Rekayasa Nilai dilakukan pada tahap desain. 4. Anggaran biaya dan harga satuan diambil sesuai dengan data yang ada pada Rencana Anggaran Biaya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rekayasa Nilai a. Rekayasa Nilai adalah Usaha yang terorganisasi secara sistematis dan mengaplikasikan suatu teknik yang telah diakui, yaitu teknik mengidentifikasi fungsi produk atau jasa yang bertujuan memenuhi fungsi yang diperlukan dengan harga yang terendah (paling ekonomis). (Iman Soeharto, 1995) b. Rekayasa Nilai adalah Sebuah teknik dalam manajemen menggunakan pendekatan sistematis untuk mencari keseimbangan fungsi terbaik antara biaya, keandalan dan kinerja sebuah proyek. (Dell’Isola, 1975) c. Rekayasa Nilai adalah sebuah pendekatan yang bersifat kreatif dan sistematis dengan tujuan untuk mengurangi/menghilangkan biaya-biaya yang tidak diperlukan. (Zimmerman , 1982) 2.2 Waktu Penerapan Rekayasa Nilai Rekayasa nilai akan efektif jika dapat diterapkan seawal mungkin pada tahap perencanaan untuk menghasilkan penghematan yang sebesar-besarnya. Sebenarnya secara teori rekayasa nilai dapat diterapkan pada setiap tahap sepanjang waktu berlangsungnya proyek, tetapi jika semakin lama penerapan rekayasa nilai potensi penghematan yang akan dicapai menjadi semakin kecil, sedangkan biaya untuk melakukan perubahan akibat adanya rekayasa nilai semakin besar. Pada suatu saat potensi penghematan dan biaya perubahan akan mencapai titik impas yang berarti tidak ada penghematan yang dapat dicapai. 2.3 Konsep Dasar Rekayasa Nilai Dalam rekayasa nilai terdapat unsur-unsur penunjang utama yang digunakan untuk mendukung suatu proses untuk menganalisa suatu permasalahan. Menurut Zimmerman (1982), ada unsur utama dikenal sebagai Key of Value Engineering. Unsur utama tersebut antara lain sebagai berikut : Analisa Fungsi (Function Analysis) Model Biaya (Cost Model) Biaya Siklus Hidup (The Life Cycle Casting) Teknik Sistem Analisa Fungsi (Function Analysis Technique / FAST) Rencana Kerja Rekayasa Nilai (VE Job Plan) Berfikir Kreatif (Creatif Thinking) Kebiasaan dan Sikap (Human Dynamics) Biaya dan Nilai (cost and Worth) Managemen Hubungan Antar Pelaku Dalam Rekayasa Nilai (Managing The Owner/Designer/Value Consultant Relation Ship) 2.4 Rencana Kerja Rekayasa Nilai TAHAP INFORMASI o Tabel Breakdown Cost Model o Grafik Hukum Distribusi Pareto Tabel Analisa Fungsi TAHAP ANALISA o Analisa Biaya Siklus Hidup Proyek o Analisa Pemilihan Alternatif TAHAP REKOMENDASI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangSejalan dengan pertumbuhan perekonomian di Kab
Blitar khususnya di daerah kecamatan Sutojayan, maka pemerintahsetempat membangun sebuah sarana kesehatan yang lebihmemadai, peningkatan itu dengan mengubah fasilitas lama yaitupuskesmas Sutojayan menjadi rumah sakit type D. Gedung RSpada tahap I ini terdiri dari bangunan Poliklinik.
Pembangunan gedung Poliklinik ini terdiri dari 2 lantaibangunan, yang di dalamnya terdapat fasilitas kantor, ruangoperasi dan ruang radiologi yang dalam pembangunannyamemerlukan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu di perlukanoptimasi dan efektifitas pendanaan dalam pembangunan proyekgedung poliklinik ini.
Kebutuhan akan optimasi dan efektifitas pendanaanproyek membutuhkan teknik dan pengendalian proyek yangterencana dengan baik. Salah satu metode yang dapat digunakanuntuk pengoptimalan dana tanpa mengurangi nilai fungsi yangdapat diterapkan adalah metode Rekayasa Nilai (ValueEngineering).
1.2 Perumusan MasalahDari penulisan latar belakang tersebut diatas, maka
permasalahan yang perlu ditinjau adalah :1. Apa saja item pekerjaan yang dapat dilakukan rekayasa
nilai?2. Apakah alternatif terbaik yang dapat mengganti desain awal
pada item pekerjaan terpilih?3. Berapa penghematan biaya yang diperoleh dari penerapan
Rekayasa Nilai pada Proyek Pembangunan GedungPoliklinik RSUD Sutojayan?
1.3 Tujuan PenulisanMaksud dan tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan
tugas akhir ini adalah :1. Mendapatkan item pekerjaan yang akan dilakukan rekayasa
nilai.2. Mendapatkan desain alternatif terbaik untuk mengganti desain
awal pada item pekerjaan terpilih.3. Menghitung penghematan biaya dari penerapan Rekayasa
Nilai pada Proyek Pembangunan Gedung Poliklinik RSUDSutojayan.
1.4. Batasan MasalahDalam penyusunan Tugas Akhir ruang lingkup dan
batasan masalalahnya adalah:1. Rekayasa Nilai dilakukan pada pekerjaan sipil dan arsitektur
pada Gedung Poliklinik RSUD Sutojayan saja tidaktermasuk pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
2. Desain awal adalah desain yang dibuat oleh konsultanperencana.
3. Penerapan Rekayasa Nilai dilakukan pada tahap desain.4. Anggaran biaya dan harga satuan diambil sesuai dengan data
yang ada pada Rencana Anggaran Biaya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Rekayasa Nilaia. Rekayasa Nilai adalah Usaha yang terorganisasi secara
sistematis dan mengaplikasikan suatu teknik yang telah diakui,yaitu teknik mengidentifikasi fungsi produk atau jasa yangbertujuan memenuhi fungsi yang diperlukan dengan hargayang terendah (paling ekonomis). (Iman Soeharto, 1995)
b. Rekayasa Nilai adalah Sebuah teknik dalam manajemenmenggunakan pendekatan sistematis untuk mencarikeseimbangan fungsi terbaik antara biaya, keandalan dankinerja sebuah proyek. (Dell’Isola, 1975)
c. Rekayasa Nilai adalah sebuah pendekatan yang bersifat kreatifdan sistematis dengan tujuan untukmengurangi/menghilangkan biaya-biaya yang tidakdiperlukan. (Zimmerman , 1982)
2.2 Waktu Penerapan Rekayasa NilaiRekayasa nilai akan efektif jika dapat diterapkan seawal
mungkin pada tahap perencanaan untuk menghasilkanpenghematan yang sebesar-besarnya. Sebenarnya secara teorirekayasa nilai dapat diterapkan pada setiap tahap sepanjang waktuberlangsungnya proyek, tetapi jika semakin lama penerapanrekayasa nilai potensi penghematan yang akan dicapai menjadisemakin kecil, sedangkan biaya untuk melakukan perubahan akibatadanya rekayasa nilai semakin besar. Pada suatu saat potensipenghematan dan biaya perubahan akan mencapai titik impas yangberarti tidak ada penghematan yang dapat dicapai.
2.3 Konsep Dasar Rekayasa NilaiDalam rekayasa nilai terdapat unsur-unsur penunjang
utama yang digunakan untuk mendukung suatu proses untukmenganalisa suatu permasalahan. Menurut Zimmerman (1982),ada unsur utama dikenal sebagai Key of Value Engineering. Unsurutama tersebut antara lain sebagai berikut :
Analisa Fungsi (Function Analysis) Model Biaya (Cost Model) Biaya Siklus Hidup (The Life Cycle Casting) Teknik Sistem Analisa Fungsi (Function Analysis
Technique / FAST) Rencana Kerja Rekayasa Nilai (VE Job Plan) Berfikir Kreatif (Creatif Thinking) Kebiasaan dan Sikap (Human Dynamics) Biaya dan Nilai (cost and Worth) Managemen Hubungan Antar Pelaku Dalam Rekayasa
Nilai (Managing The Owner/Designer/Value ConsultantRelation Ship)
2.4 Rencana Kerja Rekayasa Nilai TAHAP INFORMASI
o Tabel Breakdown Cost Modelo Grafik Hukum Distribusi Pareto
Tabel Analisa Fungsi TAHAP ANALISA
o Analisa Biaya Siklus Hidup Proyeko Analisa Pemilihan Alternatif
TAHAP REKOMENDASI
BAB III
METODOLOGI
3.1 Obyek PenelitianObyek yang diambil pada penelitian Tugas Akhir ini adalah
Proyek Pembangunan Gedung Poliklinik RSUD Sutojayan yangterletak di kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. Penerapanrekayasa nilai dikhususkan pada pekerjaan sipil dan arsitekturbangunan Poliklinik RSUD Sutojayan saja tidak termasuk pekerjaanmekanikal dan elektrikal. Dalam penelitian penerapan rekayasa nilaiini digunakan metode atau teknik Rencana Kerja Rekayasa Nilai (JobPlan) berdasarkan teori Dell’Isola.
3.2 Data PenelitianJENIS DATA Data Primer
Data Langsung dari proyek melalui Tanyajawab dankonsultasi dengan pihak konsultan.
Data SekunderData yang di dapat di luar data primer sebagai dataPelengkap ( RAB, Gambar Desain, Daftar Harga Material)
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Studi Pustaka Pengamatan
3.3. Tahapan Penelitian Menentukan latar belakang Menentukan permasalahan dan tujuan Melakukan studi pustaka/ literatur Pengumpulan data proyek: Rencana Anggaran Biaya
(RAB), Gambar Desain Rencana, Daftar Harga Material. Menerapkan langkah awal pada rencana kerja rekayasa
nilai, yaitu tahap informasi dengan melakukan pemilihanitem berbiaya tinggi dengan cara penyusunan bagan biaya,breakdown analysis dan dianalisis Hukum Pareto untukmemperoleh garis batas item berbiaya tinggi. Kemudianpemilihan item kerja yang dilakukan rekayasa nilai melaluiidentifikasi item terpilih yang memiliki biaya tidakdiperlukan dengan analisa fungsi, disimpulkan berdasarkanrasio c/w
Dilakukan langkah-langkah pada tahap kreatif. Pada tahapini melakukan pendekatan secara kreatif denganmenggunakan ide-ide penggunaan material yang dipakaiyang kemudian di analisis.
Dilanjutkan ke Tahap Analisa dengan cara melakukanseleksi sebagai berikut:
o Biaya siklus hidup proyek (LCC)o Analytic Hierarchy Process (AHP)
Setelah dilakukan Tahap Analisa, selanjutnya adalah TahapRekomendasi. Pada tahap ini dilakukan pelaporan danperekomendasian dari alternatif yang dipilih.
3.4 Analisa Data Mendapatkan item pekerjaan yang akan di lakukan
rekayasa nilai.o Cost Modelo Analisa Fungsi
Mendapatkan desain alternatif terbaik untuk menggantidesain awal pada item pekerjaan terpilih.
Pengumpulan dasain alternatifo Life cycle costo Analisa Pembobotan kriteria dengan AHP
Menghitung penghematan biaya dari penerapanRekayasa Nilai.
Latar Belakang
Permasalahan & Tujuan
Tahap KreatifPengumpulan gagasan alternatif
Studi Pustaka/Literatur
Pengumpulan data:- RAB- Gambar desain- Literatur
Tahap Informasi:- Informasi umum- Breakdown cost model- Grafik pareto- Analisa fungsi
Tahap Analisa:
- Analisa Biaya Daur Hidup Proyek- Analisa Pemilihan Alternatif
Dari hasil Breakdown Cost Model dan Grafik Pareto dariGedung Poliklinik Sutojayan didapatkan 9 Item pekerjaan yangmemiliki biaya yang tinggi yaitu :
1. Struktural Concrete2. Central Cooling Equipment3. Ceramik Tilling4. Metal Doors and Frames5. Structural Stainless-Steel Framing6. Clay Unit Mansory7. Plaster and Gypsum Board Assemblies8. Electrical and Cathodic Protection9. Lighting
Dengan mendapatkan item pekerjaan dari BreakdownCost Model seperti diatas, maka item pekerjaan yang dipilih untukselanjutnya dilakukan analisa fungsi adalah pekerjaan Strukturbeton, Penutup Keramik, Pintu, Rangka Atap, Pekerjaan Dindingdan Plesteran.
Pada Pekerjaan Pintu, diambil sample pada pintu jenis(P3) dan untuk Pekerjaan Penutup Keramik diambil contohpekerjaan keramik lantai 40x40 polos, di karenakan kedua itempekerjaan tersebut memiliki sub item yang banyak, dan sub itempekerjaan tersebut dipilih karena memiliki biaya tertinggi darimasing-masing pekerjaan sejenis tersebut.
Pekerjaan Mekanikal Elektrikal tidak di analisadikarenakan penulis tidak menguasai pendidikan bidang tersebut.
4.1.2 Identifikasi Item kerja Berbiaya tidak diperlukanMelakukan analisa Cost / Worth untuk masing– masing
item pekerjaan yang termasuk dalam item pekerjaan berbiayatinggi. Rasio cost/ worth mengindikasikan efisiensi dari suatudesain atau item. Dari sini juga dapat diketahui biaya – biaya tinggimaupun biaya – biaya yang tidak diperlukan. Dari matrik fungsibiaya dapat diketahui alokasi biaya yang tidak diperlukan.
Analisa Fungsi Pekerjaan Struktur Beton
Analisa Fungsi Pekerjaan Keramik Lantai
Analisa Fungsi Pekerjaan Pintu
Analisa Fungsi Pekerjaan Rangka Atap
Analisa Fungsi Pekerjaan Dinding
Dari hasil analisa cost/worth pada masing – masing itempekerjaan diatas, penulis mengambil 3 item pekerjaan dengan nilai c/wtertinggi yakni, Pekerjaan Dinding didapatkan bahwa nilai c/w > 2,artinya pekerjaan tersebut perlau di tinjau ulang, ditambah denganpekerjaan pintu dan penutup lantai yang mempunyai nilai c/w 1.86 dan1.81 dimana kemungkinan ada biaya yang tidak di perlukan. Sehinggaketiga item tersebut diatas layak untuk dilakukan penerapan rekayasanilai.
4.2 Tahap Kreatif
Alternatif Pekerjaan Dinding
Alternatif Pekerjaan Pintu (P3)
Alternatif Pekerjaan Keramik Lantai
4.3 Tahap Analisa
Setelah pada tahap sebelumnya dilakukan penggalianalternatif-alternatif desain, untuk tahap ini dilakukan pemilihanalternatif terbaik dari sekian alternatif tersebut. Dimana sepertipenjelasan pada bab sebelumnya, analisa untuk memilihalternatif yang dilakukan pada tahap ini meliputi : analisa biayasiklus hidup proyek, dan analisa pemilihan alternatif denganmemakai metode AHP.
4.3.1 Analisa Biaya Siklus Hidup Proyek
Analisa Biaya Siklus Hidup Pekerjaan Dinding
Analisa Biaya Siklus Hidup Pekerjaan Pintu
Analisa Biaya Siklus Hidup Keramik Lantai
4.3.2 Analisa Pengambilan Keputusan Dengan Metode AHP( Analitical Hierarchy Procces )
4.3.2.1 Penentuan Pohon Keputusan
Hierarki Keputusan Pekerjaan Dinding
Penentuan Bobot KriteriaRATA_RATA GEOMETRIK TERHADAP KRITERIA PADA PEK. DINDING
Perbandingan Alternatif Berdasarkan Kriteria Kekuatan (F)
Normalisasi Berdasarkan Kriteria Kekuatan (F)
SINTESA PENILAIAN PEKERJAAN DINDING
Berdasarkan hasil dari sintesa maka diperoleh prioritas alternatifsebagai berikut :Prioritas 1 :Alternatif 2 (A2): Batako, Spesi (PC-PP), Plesteran Dinding (PC-PP),
Perbandingan Alternatif Berdasarkan Kriteria Kekuatan (F)
Normalisasi Berdasarkan Kriteria Kekuatan (F)
SINTESA PENILAIAN PEKERJAAN KERAMIK LANTAI
Berdasarkan hasil dari sintesa maka diperoleh prioritas alternatifsebagai berikut :
Prioritas 1 :Alternatif 1 (C1) : Keramik 30x30 Polos Mulia, Mortar, Semen warna.Prioritas 2 :Alternatif 2 (C2):Granito 40x40 Polos Mulia, Mortar, Semen warna.Prioritas 3 :Alternatif 3 (C3): Tegel Wafel 20x20, Mortar, Semen warna.d.Prioritas 4 :Desain Awal (C0): Keramik 40x40 Polos Super Milan, Mortar, Semen
warna.
Tahap Rekomendasi Setelah dilakukan analisa pemilihan alternatif secara
keseluruhan dari beberapa alternatif yang ada, tahap yang dilaluiselanjutnya dalam rekayasa nilai adalah Tahap Rekomendasi.Pada tahap ini, yang dilakukan adalah memberikan rekomendasiatas hasil studi analisa yang telah dilaksanakan untuk dapatdijadikan sebagai alat bantu dalam mengambil langkah-langkahpenghematan biaya pada proyek pembangunan ini.
TAHAP REKOMENDASIItem Pekerjaan : Pekerjaan DindingFungsi : Membatasi Ruang
1. Rencana Awal
Bata, Spesi (PC-PP), Plesteran Dinding (PC-PP), Cat Decolith.Biaya Rp 363.082.739.84
1. Usulan :
Batako, Spesi (PC-PP), Plesteran Dinding (PC-PP), Cat Paragon.Biaya Rp 323.110.711.36
2. Penghematan Biaya : Rp. 39.972.028,48Sebesar 11% dari desain awal
4. Dasar Pertimbangan :- Berdasarkan analisa biaya siklus hidup proyek dan analisa
pengambilan keputusan dengan menggunakan metode AHP
TAHAP REKOMENDASIItem Pekerjaan : Pekerjaan PintuFungsi : Menghubungkan Ruang
1. Rencana Awal :Kusen Aluminium 5/10, Slimar Aluminium 3/10, Kaca Bening 5mm,Multipleks 9mm, Aksesoris (engsel, handle dan plat stainless, kunci,stiker sand blast, Benangan kusen).Biaya Rp 38.596.788.002. Usulan :Kusen Kayu Meranti 5/10, Slimar Kayu Meranti 3/10, Kaca Bening 5mm,Multipleks 9mm, Aksesoris (engsel, handle dan plat stainless, kunci,stiker sand blast, Benangan kusen).Biaya Rp 24.649.308.00
.3. Penghematan Biaya : Rp. 13.947.480,00Sebesar 36 % dari desain awal
4. Dasar Pertimbangan :- Berdasarkan analisa biaya siklus hidup proyek dan analisa pengambilan
keputusan dengan menggunakan metode AHP
TAHAP REKOMENDASIItem Pekerjaan : Pekerjaan Keramik LantaiFungsi : Menutup Lantai
1. Rencana Awal
Keramik 40x40 Polos Super Milan, Mortar, Semen warna.Biaya Rp 167.878.325.90
2.Usulan :
Keramik 30x30 Polos Mulia, Mortar, Semen warna.Biaya Rp 140.412.212.42
3.Penghematan Biaya : Rp. 27.466.113.48Sebesar 16% dari desain awal
4. Dasar Pertimbangan :- Berdasarkan analisa biaya siklus hidup proyek dan analisa
pengambilan keputusan dengan menggunakan metode AHP
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil breakdown cost model, terdapat 9 item
pekerjaan yaitu sebanyak 27 % dari item pekerjaan totalproyek yang memiliki biaya tinggi hingga mencapai 79 %dari nilai total proyek. Lalu Dari analisa fungsi didapatkan 3item pekerjaan yang memiliki nilai cost/worth terbesar, yaitupekerjaan dinding memiliki nilai c/w >2, pekerjaan pintumemiliki nilai c/w 1.83 dan pekerjaan penutup lantaimemiliki nilai c/w 1.81 sehingga ketiga item pekerjaantersebut layak untuk di lakukan rekayasa nilai.
Berdasarkan analisa LCC dan AHP didapat desain alternatifantara lain: pasangan batako dengan campuran spesi (PC-PP)finish plesteran dan cat Paragon untuk pekerjaan dinding.Kusen kayu meranti 5/10, slimar meranti 3/10, kaca bening 5mm, multipleks 5 mm beserta acsesoris untuk pekerjaanpintu. Dan untuk pekerjaan penutup lantai didapat keramiklantai 30x30 polos Mulia, mortar dan semen warna.
Untuk pekerjaan dinding didapat penghematan Rp39.972.028,48 (Sebersar 11% dari desain awal). Untukpekerjaan pintu didapatkan penghematan Rp. 13.947.480,00(sebesar 36% dari desain awal). Sedangkan untuk pekerjaankeramik didapat penghematan Rp. 27.466.113.48 (sebesar16% dari desain awal. Dengan Penghematan total sebesarRp. 81.385.621.00 atau sebesar 1.48% dari desain awal
5.2 Saran
Penerapan rekayasa nilai pada proyek pembangunanGedung Poliklinik RSUD Sutojayan ini, akan lebih baikdilakukan pada tahap perencanaan sebelum gambar DED sesesai,karena dapat sekaligus di tentukan batasan-batasan desain padaitem pekerjaan yang memiliki pendanaan yang optimal.