Top Banner
BAB I PENDAHULUAN Salah satu tumor primer yang sering terdiagnostik adalah meningioma, meningioma sendiri merupakan tumor yang tumbuh dari membrane pelindung yang disebut menings. Kebanyakan tumor ini sifatnya jinak (benigna), gejalahnya biasanya muncul secara bertahap pada lokasi yang terkena. Tumor ini biasa terdeteksi lambat dan paling sering terdiagnostik pada orang dewasa pada dekade ke-5 kehidupan dan perbandingannya wanita lebih sering dari laki-laki (2:1). Dalam mendiagnostik meningioma WHO telah membuat klasifikasi berdasarkan kerakteristik histopatologis yang terdiri dari Grade I, Grade II dan Grade III. 1 Dilaporkan meningioma mempunyai presentase mencapai kira- kira 30% dari semua Tumor otak primer yang terdiagnosis pada orang dewasa di Amerika Serikat. Tingkat usia disesuaikan kejadian secara keseluruhan adalah 4,52 per 100.000. Meskipun usia disesuaikan tingkat insiden yang dilaporkan sama di seluruh kelompok ras, kejadian pada wanita kira-kira dua kali lipat pada pria . Kejadian meningkat dengan bertambahnya usia, memuncak pada dekade ketujuh dan kedelapan, tumor ini sangat jarang pada anak-anak. 2 1
22

ISI referat neuro meningioma.docx

Dec 08, 2014

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ISI referat neuro meningioma.docx

BAB I

PENDAHULUAN

Salah satu tumor primer yang sering terdiagnostik adalah meningioma, meningioma

sendiri merupakan tumor yang tumbuh dari membrane pelindung yang disebut menings.

Kebanyakan tumor ini sifatnya jinak (benigna), gejalahnya biasanya muncul secara bertahap

pada lokasi yang terkena. Tumor ini biasa terdeteksi lambat dan paling sering terdiagnostik

pada orang dewasa pada dekade ke-5 kehidupan dan perbandingannya wanita lebih sering

dari laki-laki (2:1). Dalam mendiagnostik meningioma WHO telah membuat klasifikasi

berdasarkan kerakteristik histopatologis yang terdiri dari Grade I, Grade II dan Grade III.1

Dilaporkan meningioma mempunyai presentase mencapai kira-kira 30% dari semua

Tumor otak primer yang terdiagnosis pada orang dewasa di Amerika Serikat. Tingkat usia

disesuaikan kejadian secara keseluruhan adalah 4,52 per 100.000. Meskipun usia disesuaikan

tingkat insiden yang dilaporkan sama di seluruh kelompok ras, kejadian pada wanita kira-kira

dua kali lipat pada pria . Kejadian meningkat dengan bertambahnya usia, memuncak pada

dekade ketujuh dan kedelapan, tumor ini sangat jarang pada anak-anak.2

1

Page 2: ISI referat neuro meningioma.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. ANATOMI

Gambar 1. Anatomi Meninges4

Meninges merupakan selaput atau membrane yang terdiri dari connective tissue yang

melapisi dan melindungi otak, terdiri dari tiga bagian, yaitu : duramater, arachnoid, dan

piamater. 4

1. Duramater

Duramater atau pachymeninx dibentuk dari jaringan ikat fibrous. Secara konvensional

duramater ini terdiri dari dua lapis , yaitu lapisan endosteal dan lapisan meningeal.Lapisan

endosteal merupakan lapisan periosteum yang menutupi permukaan dalam tulang cranium.

Lapisan meningeal merupakan lapisan duramater yang sering disebut dengan cranial

duramater. Terdiri dari jaringan fibrous yang padat dan kuat yang membungkus otak dan

melanjutkan diri menjadi duramater spinalis setelah melewati foramen magnum yang

berakhir sampai segmen kedua dari os sacrum. Pada pemisahan dua lapisan duramater ini,

diantaranya terdapat sinus duramatris yang berisi darah vena. Sinus venosus atau duramatris

ini menerima darah dari drainase vena pada otak dan mengalir menuju vena jugularis interna.

Dinding dari sinus- sinus ini dibatasi oleh endothelium. Pada lapisan duramater ini terdapat

2

Page 3: ISI referat neuro meningioma.docx

banyak cabang-cabang pembuluh darah yang berasal dari arteri carotis interna, a.maxillaris ,

a. pharyngeus ascendens , a. occipitalis dan a. vertebralis. Dari sudut klinis , yang terpenting

adalah a.meningea media ( cabang dari a.maxillaris ) karena arteri ini umumnya sering pecah

pada keadaan trauma capitis. Pada duramater terdapat banyak ujung- ujung saraf sensorik,

dan peka terhadap regangan sehingga jika terjadi stimulasi pada ujung-saraf ini dapat

menimbulkan sakit kepala yang hebat.

2. Arachnoid.

Lapisan ini merupakan suatu membrane yang impermeable halus, yang menutupi otak

dan terletak diantara piamater dan duramater. Membran ini dipisahkan dari duramater oleh

ruang potensial yaitu spatium subdurale, dan dari piamater oleh cavum subarachnoid yang

berisi cerebrospinal fluid. Cavum subarachnoid ( subarachnoid space ) merupakan suatu

rongga atau ruangan yang dibatasi oleh arachnoid di bagian luar dan piamater pada bagian

dalam. Dinding subarachnoid space ini ditutupi oleh mesothelial cell yang pipih. Pada daerah

tertentu arachnoid menonjol kedalam sinus venosus membentuk villi arachnoidales. Agregasi

villi arachnoid disebut sebagai granulations arachnoidales. Villi arachnoidales ini berfungsi

sebagai tempat perembesan cerebrospinal fluid kedalam aliran darah. Arachnoid berhubungan

dengan piamater melalui untaian jaringan fibrosa halus yang melintasi cairan dalam cavum

subarachnoid.Struktur yang berjalan dari dan keotak menuju cranium atau foraminanya harus

melalui cavum subarachnoid.

3. Piamater

Lapisan piamater berhubungan erat dengan otak dan sum-sum tulang belakang,

mengikuti tiap sulcus dan gyrus . Piamater ini merupakan lapisan dengan banyak pembuluh

darah dan terdiri dari jaringan penyambung yang halus serta dilalui pembuluh darah yang

memberi nutrisi pada jaringan saraf.

Astrosit susunan saraf pusat mempunyai ujung-ujung yang berakhir sebagai end feet dalam

piamater untuk membentuk selaput pia-glia.Selaput ini berfungsi untuk mencegah masuknya

bahan-bahan yang merugikan kedalam susunan saraf pusat. Piamater membentuk tela

choroidea, atap ventriculus tertius dan quartus, dan menyatu dengan ependyma membentuk

plexus choroideus dalam ventriculus lateralis, tertius dan quartus.

3

Page 4: ISI referat neuro meningioma.docx

2. ETIOLOGI

Secara Umum tumor pada menings tidak diketahui penyebabnya tetapi ada beberapa

faktor yang kemungkinan dapat menyebabkan terjadinya meningioma. Faktor – faktor itu

berupa Usia, lingkungan, hormone, radiasi pengion, gaya hidup dan factor genetik. 4

Bukti terkuat sampai saat ini peningkatan meningioma terjadinya karena adanya

paparan radiasi pengion. Ini berdasarkan studi yang difokuskan pada kelompok yang

melakukan terapi radiasi penyakit tinea kapitis, tenaga medis yang terpapar dengan radiasi

saat penanganan dan korban bom atom.2,4

Para peneliti sedang mempelajari beberapa teori tentang kemungkinan asal usul

meningioma. Di antara 40% dan 80% dari meningiornas berisi kromosom 22 yang abnormal

pada lokus gen neurofibromatosis 2 (NF2). NF2 merupakan gen supresor tumor pada 22Q12,

ditemukan tidak aktif pada 40% meningioma sporadik. Pasien dengan NF2 dan beberapa

non-NF2 sindrom familial yang lain dapat berkembang menjadi meningioma multiple, dan

sering tetjadi pada usia nuida. Disamping itu, deplesi gen yang lain juga berhubungan dengan

pertumbuhan meningioma. Kromosom ini biasanya terlibat dalam menekan pertumbuhan

tumor. Penyebab kelainan ini tidak diketahui. Meningioma juga sering memiliki salinan

tambahan dari platelet diturunkan faktor pertumbuhan (PDGFR) dan epidermis reseptor

faktor pertumbuhan (EGFR) yang mungkin memberikan kontribusi pada pertumbuhan tumor

ini. Sebelumnya radiasi ke kepala, sejarah payudara kanker, atau neurofibromatosis tipe 2

dapat risiko faktor untuk mengembangkan meningioma. Multiple meningiomas terjadi pada

5% sampai 15% dari pasien, terutama mereka dengan neurofibromatosis tipe 2. Beberapa

meningioma memlliki reseptor yaiig berinteraksi dengan hormon seks progesteron, androgen,

danjarang estrogen. Ekspresi progesteron reseptor dilihat paling sering pada jinak

meningiomas, baik pada pria dan wanita. Fungsi reseptor ini belura sepenuhnya dipahami,

dan demikian, sering kali menantang bagi dokter untuk menasihati pasien perempuan mereka

tentang penggunaan hormon jika mereka memiliki sejarah suatu meningioma. Meskipun

peran tepat hormon dalam peitumbuhan meningioma belum ditentukan, peneliti telah

mengamati bahwa kadang-kadang mungkin meningioma tumbuh lebili cepat pada saat

kehamilan.2,4

3. PATOFISIOLOGI

4

Page 5: ISI referat neuro meningioma.docx

Seperti banyak kasus neoplasma lainnya, masih banyak hal yang belum diketahui dari

meningioma. Tumor otak yang tergolong jinak ini secara histopatologis berasal dari sel

pembungkus arakhnoid (arakhnoid cap cells) yang mengalami granulasi dan perubahan

bentuk. Patofisiologi terjadinya meningioma sampai saat ini masih belum jelas. Kaskade

eikosanoid diduga memainkan peranan dalam tumorogenesis dan perkembangan edema

peritumoral.5

Dari lokalisasinya Sebagian besar meningioma terletak di daerah supratentorial.

Insidens ini meningkat terutama ada daerah yang mengandung granulatio Pacchioni.

Lokalisasi terbanyak pada daerah parasagital dan yang paling sedikit pada fossa posterior.

Etiologi tumor ini diduga berhubimgan dengan genetik, terapi radiasi, hormon sex, infeksi

virus dan riwayat cedera kepala. Sekitar 40-80% tumor ini mengalami kehilangan material

genetik dari lengan panjang kromosom 22, pada lokus gen neurofibromatosis 2 (NF2). NF2

merupakan gen supresor tumor pada 22Q12, ditemukan tidak aktif pada 40% meningioma

sporadik. Pasien dengan NF2 dan beberapa non-NF2 sindrom familial yang lain dapat

berkembang menjadi meningioma multiple, dan sering terjadi pada usia muda. Disamping itu,

deplesi gen yang lain juga berhubungan dengan pertumbuhan meningioma. Terapi radiasi

juga dianggap turut berperan dalam genesis meningioma. Bagaimana peranan radiasi dalani

menimbulkan meningioma masih belum jelas. Pasien yang mendapatkan terapi radiasi dosis

rendah untuk tinea kapitis dapat berkembang menjadi meningioma multipel di tempat yang

terkena radiasi pada dekade berikutnya. Radiasi kranial dosis tinggi dapat menginduksi

terjadinya meningioma setelah periode laten yang pendek. Meningioma juga berhubungan

dengan hormon seks dan seperti halnya faktor etiologi lainnya mekanisme hormon sex hingga

memieu meningioma hingga saat ini masih menjadi perdebatan. Pada sekitar 2/3 kasus

meningioma ditemukan reseptor progesterone. Tidak hanya progesteron, reseptor hormon

lain juga ditemukan pada tumor ini termasuk estrogen, androgen, dopamine, dan reseptor

untuk platelet derived growth factor. Beberapa reseptor hormon sex diekspressikan oleh

meningioma. Dengan teknik imunohistokimia yang spesifik dan teknik biologi molekuler

diketahui bahwa estrogen diekspresikan dalam konsentrasi yang rendah. Reseptor

progesteron dapat ditemukan dalam sitosol dari meningioma. Reseptor somatostatin juga

ditemukan konsisten pada meningioma. Pada meningioma multiple, reseptor progesteron

lebih tinggi dibandingkan pada meningioma soliter. Reseptor progesteron yang ditemukan

pada meningioma sama dengan yang ditemukan pada karsinoma mammae. Meningioma

secara bermakna tidak berhubungan dengan karsinoma mammae, tapi beberapa penelitian

lainnya melaporkan hubungan karsinoma mammae dengan meningioma.2,4,5,6

5

Page 6: ISI referat neuro meningioma.docx

4. GEJALA KLINIS

Gejala umum yang terjadi disebabkan karena gangguan fungsi serebral akibat edema

otak dan tekanan intrakranial yang meningkat. Gejala spesifik terjadi akibat destruksi dan

kompresi jaringan saraf, bisa berupa nyeri kepala, muntah, kejang, penurunan kesadaran,

gangguan mental, gangguan visual dan sebagainya. Edema papil dan defisit neurologis lain

biasanya ditemukan pada stadium yang lebih lanjut. 7

Gejala klinis lain yang paling sering adalah berturut-turut sebagai berikut : kejang-

kejang (48%), gangguan visus (29%), gangguan mental (13%) dan gangguan fokal (10%)

Timbulnya gejala-gejala ini tergantung pada letak tumor dan tingginya tekanan

intrakranial. Gejala-gejala bermacam-macam sesuai dengan fungsi jaringan otak yang ditekan

atau dirusak, dapat perlahan-lahan atau cepat. Menurut Leaven, gangguan fungsi otak ini

penting untuk diagnosa dini.8

Berikut ini gejala-gejala klinis meningioma sesuai dengan lokasi anatomi 1,4,7,9

Lokasi Tumor Gejala

Meningioma falx dan parasagital nyeri tungkai

Meningioma Convexitaskejang, sakit kepala, defisit neurologis fokal,

perubahan status mental

Meningioma Sphenoid

kurangnya sensibilitas wajah, gangguan

lapangan pandang, kebutaan, dan penglihatan

ganda

Meningioma Olfaktoriuskurangnya kepekaan penciuman, masalah

visus.

Meningioma fossa posterior

nyeri tajam pada wajah, mati rasa, dan

spasme otot-otot wajah, berkurangnya

pendengaran, gangguan menelan, gangguan

gaya berjalan,

Meningioma suprasellar pembengkakan diskus optikus, masalah visus

6

Page 7: ISI referat neuro meningioma.docx

Spinal meningiom nyeri punggung, nyeri dada dan lengan

Meningioma Intraorbital penurunan visus, penonjolan bola mata

Meningioma Intraventrikular perubahan mental, sakit kepala, pusing

Tabel 1. Gejala spesifik berdasarkan lokasi tumor1

5. DIAGNOSIS

Meningioma sebagian besar dapat divisualisasikan dengan CT-scan dengan kontras,

MRI dengan gadolinium, angiografi serta histopatologi. Hal ini dihubungkan dengan fakta

bahwa meningioma ekstra-aksial dan vaskuler. CSF protein biasanya meningkat jika pungsi

lumbal dilakukan. Tidak terdapat tes laboratorium khusus untuk meningioma.1,4

Meskipun mayoritas meningioma bersifat jinak, mereka dapat memiliki presentasi

ganas. Klasifikasi meningioma didasarkan pada sistem klasifikasi WHO : 7,8,9

Jinak (kelas I) - (90%) - meningothelial, berserat, transisi, psammomatous, angioblastic

(paling agresif)

Atipikal (Grade II) - (7%) - chordoid, sel jernih, atipikal (termasuk invasi otak)

Anaplastik / ganas (III Grade) - (2%) - papiler, rhabdoid, anaplastik

Dalam review retrospektif dari kasus meningioma atipikal dan anaplastik,

kelangsungan hidup secara keseluruhan rata-rata untuk meningioma atipikal ditemukan

menjadi 11,9 tahun dan 3,3 tahun untuk meningioma anaplastik. Kelangsungan hidup bebas

untuk meningioma atipikal adalah 11,5 tahun dan 2,7 tahun untuk meningioma anaplastik.

Meningioma Anaplastik maligna adalah tumor ganas terutama dengan perilaku agresif.

Bahkan jika oleh aturan umum neoplasma sistem saraf (tumor otak) tidak dapat bermetastasis

ke dalam tubuh (karena adanya sawar darah otak) Meningioma Anaplastik bisa meskipun

mereka berada di dalam rongga otak, mereka berada di bloodside, karena meningioma

cenderung untuk "menghubungkan" diri untuk blood vessels untuk "feed". Sel kanker dapat

melarikan diri ke dalam aliran darah. Inilah sebabnya mengapa meningioma ketika mereka

bermetastasis sering berubah di sekitar paru-paru. Perlu dicatat bahwa meningioma

Anaplastik dan hemangiopericytoma sulit untuk membedakan (bahkan dengan cara

patologis), karena mereka terlihat serupa, terutama jika kejadian pertama adalah tumor

meningeal, dan keduanya tumor terjadi di tempat yang sama (jenis yang sama dari jaringan)7,9

7

Page 8: ISI referat neuro meningioma.docx

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Dalam mendiagnosis suatu tumor otak, selain klinis, peranan radiologi sangat besar.

Dahulu angiografi, kemudian CT-Scan dan terakhir MRI, terutama untuk tumor-tumor di

daerah fossa posterior, karena CT-Scan sukar mendiagnosis tumor otak akibat banyaknya

artefak, sekalipun dengan kontras. Dengan MRI suatu tumor dapat dengan jelas tervisualisasi

melalui di potongan 3 dimensi, sehingga memudahkan ahli bedah saraf untuk dapat

menentukan teknik operasi atau menentukan tumor tersebut tidak dapat dioperasi mengingat

risiko/komplikasi yang akan timbul.1,4,11,12

1. Foto polos kepala

Hiperostosis adalah salah satu gambaran mayor dari meningioma pada foto polos. Di

indikasikan untuk tumor pada mening. Tampak erosi tulang dan dekstruksi sinus

sphenoidales, kalsifikasi dan lesi litik pada tulang tengkorak. Pembesaran pembuluh darah

mening menggambarkan dilatasi arteri meningea yang mensuplai darah ke tumor. Kalsifikasi

terdapat pada 20-25% kasus dapat bersifat fokal maupun difus

2. CT scan kepala

Meningioma mempunyai gambaran yang agak khas tetapi tidak cukup spesifik apabila

diagnosis tanpa dilengkapi pemeriksaan angiografi dan eksplorasi bedah. Angiografi penting

untuk menentukan suplai pembuluh darah ke meningiomanya dan untuk menilai efek di

sekitar struktur arteri dan venanya.

Gambar 3. Meningioma otak. CT-scan nonkontras menunjukkan meningioma fossa media. Massa kalsifikasi melekat pada anterior tulang petrous kanan. Terlihat kalsifikasi berbentuk

cincin dan punctata. Tidak terlihat adanya edema 11

8

Page 9: ISI referat neuro meningioma.docx

a. CT-scan kepala tanpa kontras

Kebanyakan meningioma memperlihatkan lesi hiperdens yang homogen atau

berbintik-bintik, bentuknya reguler dan berbatas tegas. Bagian yang hiperdens dapat

memperlihatkan gambaran psammomatous calcifications. Kadang-kadang meningioma

memperlihatkan komponen hipodens yang prominen apabila disertai dengan komponen

kistik, nekrosis, degenerasi lipomatous atau rongga-rongga.Sepertiga dari meningioma

memperlihatkan gambaran isodens yang biasanya dapat dilihat berbeda dari jaringan

parenkim di sekitarnya dan, hampir semua lesi-lesi isodens ini menyebabkan efek masa yang

bermakna.

b. CT-scan kepala dengan kontras

Semua meningioma memperlihatkan enhancement kontras yang nyata kecuali lesi-

lesi dengan perkapuran. Pola enhancement biasanya homogen tajam (intense) dan berbatas

tegas. Duramater yang berlanjut ke lesinya biasanya tebal, tanda yang relatif spesifik karena

bisa tampak juga pada glioma dan metastasis.

Di sekitar lesi yang menunjukkan enhancement, bisa disertai gambaran hypodense

semilunar collar atau berbentuk cincin. Meningioma sering menunjukkan enhancement

heterogen yang kompleks.

Gambar 4. CT scan tanpa kontras (kiri) dan dengan kontras (kanan) 11

3. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

9

Page 10: ISI referat neuro meningioma.docx

Melalui MRI, suatu jaringan menunjukkan sifat-sifat karakteristik tertentu pada

gambar Tl dan T2 maupun protondensity. Intensitas jaringan tersebut biasanya berbeda pada

gambar Tl dan T2, kecuali lemak, darah segar, kalsifikasi, maupun peredaran darah yang

cepat. Dengan melihatgambar Tl maupun T2 dapat ditentukan karakteristik suatu tumor

apakah tumor tersebut padat, kistik, ada perdarahan, kalsifikasi, nekrosis maupun lemak dan

lain-lain. Intensitas jaringan tersebut mulai dari hipo, iso dan hiper intensitas terlihat jelas

pada T1 dan T2.

Gambar 5. MRI T1WI(kiri), T2WI(tengah) dan dengan kontras (kanan) 12

4. Angiografi

Kelainan pembuluh darah yang paling khas pada meningioma adalah adanya

pembuluh darah yang memberi darah pada neoplasma oleh cabang-cabang arteri sistim

karotis eksterna. Bila mendapatkan arteri karotis ekstema yang memberi darah ke tumor yang

letaknya intrakranial maka ini mungkin sekali neningioma.

Umumnya meningioma merupakan tumor vascular. Arteri dan kapiler

memperlihatkan gambaran vascular yang homogen dan prominen yang disebut dengan

mother and law phenomenon.

A B C

10

Page 11: ISI referat neuro meningioma.docx

Gambar 6. Cerebralangiogram dari meningioma sulkus olfaktorius penciuman menunjukkan perpindahan dari arteri serebral anterior (a, b) dan karakteristik tumor memerah, biasanya

karena pasokan arteri karotid eksternal (c).11

5. Histopatologi

Meningioma biasanya berbentuk globuler dan meliputi dura secara luas. Pada

permukaan potongan, tampak pucat translusen atau merah kecoklatan homogen serta dapat

seperti berpasir. Gambaran yang khas adalah adanya pusaran (whorl) yang mengelilingi

materi hialin. Jika pusaran tersebut disertai oleh deposit kalsium sehingga sebagian atau

seluruhnya tampak kalsifikasi, maka gambaran itu disebut psammoma body. Adanya

gambaran ini menunjukkan prognosis pasien yang lebih baik, karena pertumbuhannya

lambat. Pada umumnya, gambaran histopatologi meningioma spinal sama dengan bagian

meningioma intracranial. Meningothelial meningioma dan transisional meningioma

merupakan gambaran paling umum pada meningioma.10,13

Gambar 7. Psamamomatous Meningioma10

7. DIFERENSIAL DIAGNOSSIS

1. Schwannomas

11

Page 12: ISI referat neuro meningioma.docx

Tumor ini juga disebut neuromas, neurinomas, atau neurolemmomas. Tumor

iniberasal dari sel Schwann dari akar saraf, paling sering pada saraf kranial kedelapan

(schwannoma vestibular, sebelumnya disebut schwannoma akustik). Saraf kranial kelima

adalah situs kedua yang paling sering, namun, schwannomas mungkin timbul dari setiap

tengkorak atau tulang belakang akar kecuali saraf optik dan penciuman, yang myelinated oleh

oligodendroglia daripada sel Schwann. NF tipe 2 sangat predisposes untuk schwannoma

vestibular. Schwannomas dari akar saraf tulang belakang juga terjadi pada pasien dengan tipe

NF 2 sebagai serta pasien dengan tipe NF 1. Schwannomas saraf ke-VIII biasanya muncul

dari divisi vestibular saraf. Karena sistem vestibular menyesuaikan dengan memperlambat

kerusakan saraf ke-VIII, schwannomas vestibular khas hadir sebagai gangguan pendengaran

yang progresif unilateral bukan dengan pusing atau gejala vestibular lainnya. Unexplained

pendengaran unilateral kehilangan manfaat evaluasi dengan audiometri dan baik batang otak

pendengaran membangkitkan potensi atau scan MRI.10

2. Hemangiopericytomas

Dimasa lalu, hemangiopericytomas disebut meningioma angimatosus.

Hemangiopericytomas berpoliferasi sangat agresif daripada meningioma, selain itu

Hemangiopericytomas adalah tumor hypersellular dengan karekteristik berdinding tipis

bercabang yang disebut “ staghorn” 13

3. Glioma

Meningioma dapat menyerang otak dan mirip dengan glioma, dimana area yang

terkena ada pada leptomenings. Dimana jika dilakukan biopsy didapatkan protein GFAP dan

S100 hasilnya Positif ,10

Glioma merupakan neoplasma dari sel glia, tergantung darimana letak neoplasma

tersebut. Pada glioma dapat dibagi berdasarkan morfologinya, antara lain Astrositoma,

oligodendroma, ependimoma dan medullablastoma. Dari morfologi itu dapat dikatakan

bahwa astrositoma bukan berasal pada astrosit atau oligodondrioma berinduk pada

oligondrosit. 2

8. PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan meningioma tergantung dari lokasi dan ukuran tumor itu sendiri.

Terapi meningioma masih menempatkan reseksi operatif sebagai pilihan pertama. Beberapa

faktor yang mempengaruhi operasi removal massa tumor ini antara lain lokasi tumor, ukuran

12

Page 13: ISI referat neuro meningioma.docx

dan konsistensi, vaskularisasi dan pengaruh terhadap sel saraf, dan pada kasus rekurensi,

riwayat operasi sebelumnya dan atau radioterapi. Lebih jauh lagi, rencana operasi dan

tujuannya berubah berdasarkan faktor risiko, pola, dan rekurensi tumor. Tindakan operasi

tidak hanya mengangkat seluruh tumor tetapi juga termasuk dura, jaringan lunak, dan tulang

untuk menurunkan kejadian rekurensi.14

Gambar 8. Kraniotomi untuk mengekspos tumor meningioma . Setelah tumor diangkat, jaringan otak dapat kembali berkembang di rongga.1

Tumor rekurens dan harapan hidup setelah pembedahan tergantung pada tingkat

reseksi dan grade histologi dari tumor. Kekomplitan pengangkatan tumor adalah secara

frekuen digolongkan menurut Simpson scale, yang berkorelasi dengan tingkat recurans

setelah 10 tahun.1,2,4,5,6,8-14

Simpson Grade

Completeness of Resection10-year

Recurrence

Grade Icomplete removal including resection of underlying bone and associated dura

9%

Grade II complete removal + coagulation of dural attachment 19%

Grade III complete removal w/o resection of dura or coagulation 29%

Grade IV subtotal resection 40%

Tabel 2. Simpson Grading Scale 14

Radiasi

Beberapa tumor dapat dianggap dioperasi karena lokasi mereka di dekat area otak

yang mengontrol fungsi-fungsi vital seperti pernapasan atau intelek. Beberapa meningioma

ganas tumbuh kembali setelah operasi pengangkatan. Dalam kasus ini, radiasi dapat

13

Page 14: ISI referat neuro meningioma.docx

digunakan untuk merusak DNA dalam sel membuat mereka tidak mampu untuk membagi

dan bereproduksi. Tujuan dari pengobatan radiasi adalah untuk memaksimalkan dosis untuk

sel tumor yang abnormal dan meminimalkan paparan sel-sel sehat yang normal. Manfaat

radiasi tidak langsung tetapi terjadi dari waktu ke waktu. Secara bertahap, tumor akan

berhenti tumbuh, menyusut, dan dalam beberapa kasus, benar-benar hilang. Ada dua cara

untuk memberikan radiasi: beberapa dosis rendah (radioterapi) atau dosis tinggi tunggal

(radiosurgery).1,4,5,7,8,9,10,14

9. PROGNOSIS

Pada umumnya prognosa meningioma adalah baik, karena pengangkatan tumor yang

sempurna akan memberikan penyembuhan yang permanen. Pada orang dewasa kelangsungan

hidupnya relatif lebih tinggi dibandingkan pada anak-anak, dilaporkan kelangsungan hidup

rate lima tahun adalah 75%. Pada anak-anak lebih agresif, perubahan menjadi keganasan

lebih besar dan tumor dapat menjadi sangat besar. Pada penyelidikan pengarang-pengarang

barat lebih dari 10% meningioma akan mengalami keganasan dan kekambuhannya tinggi.14

Angka kematian (mortalitas) meningioma sebelum operasi jarang dilaporkan, dengan

kemajuan teknik dan pengalaman operasi para ahli bedah maka angka kematian post operasi

makin kecil. Diperkirakan angka kematian post operasi selama lima tahun (1942–1946)

adalah 7,9% dan (1957–1966) adalah 8,5%. Sebab-sebab kematian menurut laporan-laporan

yang terdahulu yaitu perdarahan dan edema otak. 7,10,11

BAB III

KESIMPULAN

Meningioma adalah tumor pada meninges, yang merupakan selaput pelindung yang

melindungi otak dan medulla spinalis. Kebanyakan tumor ini sifatnya jinak (benigna),

gejalahnya biasanya muncul secara bertahap pada lokasi yang terkena. Tumor ini biasa

terdeteksi lambat dan paling sering terdiagnostik pada orang dewasa pada dekade ke-5

14

Page 15: ISI referat neuro meningioma.docx

kehidupan dan perbandingannya wanita lebih sering dari laki-laki (2:1). Dalam

mendiagnostik meningioma WHO telah membuat klasifikasi berdasarkan kerakteristik

histopatologis yang terdiri dari Grade I, Grade II dan Grade III.

Secara Umum tumor pada menings tidak diketahui penyebabnya tetapi ada beberapa

faktor yang kemungkinan dapat menyebabkan terjadinya meningioma. Faktor – faktor itu

berupa Usia, lingkungan, hormone, radiasi pengion, gaya hidup dan factor genetik. Dari

lokalisasinya Sebagian besar meningioma terletak di daerah supratentorial. Insidens ini

meningkat terutama ada daerah yang mengandung granulatio Pacchioni. Lokalisasi terbanyak

pada daerah parasagital dan yang paling sedikit pada fossa posterior.

Gejala umum yang terjadi disebabkan karena gangguan fungsi serebral akibat edema otak dan

tekanan intrakranial yang meningkat. Gejala spesifik terjadi akibat destruksi dan kompresi jaringan

saraf, bisa berupa nyeri kepala, muntah, kejang, penurunan kesadaran, gangguan mental, gangguan

visual dan sebagainya. Edema papil dan defisit neurologis lain biasanya ditemukan pada stadium yang

lebih lanjut.

Dalam mendiagnosis suatu tumor otak, selain klinis, peranan radiologi sangat besar. Dahulu

angiografi, kemudian CT-Scan dan terakhir MRI, terutama untuk tumor-tumor di daerah fossa

posterior, karena CT-Scan sukar mendiagnosis tumor otak akibat banyaknya artefak, sekalipun

dengan kontras. Penatalaksanaan meningioma tergantung dari lokasi dan ukuran tumor itu sendiri.

Terapi meningioma masih menempatkan reseksi operatif sebagai pilihan pertama. Beberapa faktor

yang mempengaruhi operasi removal massa tumor ini antara lain lokasi tumor, ukuran dan

konsistensi, vaskularisasi dan pengaruh terhadap sel saraf, dan pada kasus rekurensi, riwayat operasi

sebelumnya dan atau radioterapi dan prognosisnya adalah baik, karena pengangkatan tumor yang

sempurna akan memberikan penyembuhan yang permanen.

15