BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangFramework merupakan gigi tiruan
sebagian lepasan yang menggantikan satu atau lebih gigi asli yang
hilang yang terbuat dari rangka logam tuang. Pada framework
terdapat beberapa komponen yaitu konektor mayor, konektor minor,
cengkeram, rest dan elemen gigi tiruan.
Pembuatan protesa framework memiliki beberapa aspek yang perlu
diperhatikan diantaranya desain yang dibuat, faktor estetik, faktor
fonetik, kenyamanan, dan kebersihan framework tersebut.Keuntungan
dari framework ini ialah lebih kuat dan dapat digunakan dalam
jangka waktu yang lama. Indikasi pemakaian framework yaitu
kehilangan satu gigi atau lebih dan gigi yang masih tertinggal
dalam keadaan baik serta memnuhi syarat sebagai gigi
abutment.Valplast atau flexi denture adalah salah satu jenis gigi
tiruan yang dengan basis atau plat yang terbuat dari bahan nylon
thermoplastic yang lebih tipis dan lebih translucen dari pada gigi
palsu biasa.Kelebihan dari valplast ini ialah sifatnya fleksibel
dan elastis sehingga tidak mudah patah, tidak menyebabkan alergi,
dan memiliki nilai estetika yag lebih baik. Indikasinya yaitu untuk
gigi tiruan yang membutuhkan fleksibilitas yang mudah saat insersi
ke mulut pasien dan bagi pasien yang alergi terhadap akrilik atau
metal.Valplast dirancang khusus untuk estetika dan fungsional,
dapat juga digunakan dalam kombinasi dengan basis framework.
Indikasinya yaitu fleksibel dan mudah insersi, desain multifungsi,
dan bagi pasien yang alergi
akrilik.No.PerbandinganValplastAkrilik
1.Sifat Fleksibel, tidak mudah patah Hipoalergenik (Tidak
Membuat Alergi) Lebih Ringan
Lebih Tipis
Tidak Ada Porositas
Tidak Berbau Kaku, Keras, Mudah Patah Tidak bisa digunakan untuk
pasien yang alergi akrilik. Lebih Tebal Lebih Berat Cenderung
Memiliki Porositas Mudah berbau dikarenakan pengaruh dari makanan
dan minuman yang dikonsumsi apalagi ditambah kebiasaan pasien yang
buruk.
2.CengkeramResin valplast tidak membutuhkan clasps logam,
sehingga menghilangkan gangguan metal yang selalu dikomplain oleh
pasien.Menggunakan cengkeram logam
3.EstetikBaik, karena tidak memakai cengkeram logamBaik dari
segi warna, tetapi kurang dari pemakaian cengkeram logam yang
terlihat berbeda dengan warna gusi pasien.
4.BahanResin nylon thermoplasticResin akrilik
5.Proses PembuatanValplast menggunakan tahap injeksi dan
pemakaian sprue.Tidak menggunakan tahap injeksi dan pemakaian
sprue.
Tabel 1.1 Perbandingan Framework Kombinasi Valplast dengan
Framework Kombinasi AkrilikAlasan penulis mengambil studi kasus
framework kombinasi valplast ialah karena framework kombinasi
valplast ini adalah suatu kombinasi yang baru, pada umumnya
framework dikombinasikan dengan akrilik dan kombinasi ini juga
mulai banyak dipesan oleh dokter gigi. Maka dari itu, penulis
memutuskan untuk mengambil studi kasus mengenai framework kombinasi
valplast.B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1. Tujuan Umum
Dapat menambah pengalaman, wawasan, dan keterampilan pada saat
pembuatan framework kombinasi valplast.2. Tujuan Khusus
a. Untuk melakukan Prosedur Pembuatan framework kombinasi
valplast.b. Untuk menyelesaikan dan mengetahui hambatan dan
permasalahan yang ada pada saat melakukan praktek kerja lapangan
pada pembuatan framework kombinasi valplast.c. Untuk mengetahui
solusi jika ada permasalahan dalam proses pembuatan framework
kombinasi valplast.C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
1. Bagi Mahasiswa
a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan teknik gigi tentang
Praktek Kerja Lapangan (PKL).
b. Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang prosedur
pembuatan framework kombinasi valplast.2. Bagi Tempat Lokasi
Praktek Kerja Lapangan
Sebagai masukan bagi laboratorium untuk dapat memperhatikan
kinerja pembuatan framework kombinasi valplast secara efesien dan
menambah mutu pelayanan yang ditujukan pada pasien secara
optimal.3. Bagi Institusi Pendidikan Teknik Gigi STIKes Hang Tuah
Pekanbaru
Diharapkan dapat menjadi masukan bagi program studi D-III Teknik
Gigi khususnya STIKes Hang Tuah Pekanbaru sebagai dasar pendidikan
bagi mahasiswa, serta sebagai data awal untuk pembuatan laporan
praktek kerja lapangan (PKL) selanjutnya.
D. Ruang Lingkup
Praktek Kerja Lapangan ini kami laksanakan di Crown Dental
Laboratory Jakarta.BAB II
ANALISIS SITUASI UMUM
A. Profil Lahan Praktik
1. Profil Crown Dental Laboratory
Crown Dental Laboratory didirikan pada tanggal 04 maret 1996
oleh drg. Sukimin dijakarta selatan. Awal mula crown dental
didirikan di Jl. Kerinci dan belum menggunakan nama crown dental
melainkan kerinci dental laboratory. Tetapi berdiri dilokasi ini
tidaklah lama, dalam kurun waktu yang singkat laboratory ini pindah
di jl. Bumi dan masih menggunakan nama yang sama. Di jl. Bumi
laboratory ini bertahan kurang lebih 7 tahun.
Setelah itu pindah lokasi kembali yaitu di jl. Kiyai Maja Kav.
56A. No. 6, kebayoran baru Jakarta Selatan hingga sekarang dan
mulai merubah nama menjadi Crown Dental Laboratory. Dengan motto WE
SERVE YOU BETTER. Di jl. Kiyai Maja bangunan yang digunakan Crown
Dental berbentuk ruko.2. Visi dan Misi Crown Dental Laboratory
Crown Dental Laboratory mempunyai Visi Dan Misi.
Adapun Visinya yaitu:
Menjadikan laboratorium nomor satu di indonesia dengan produk
yang berkualitas dengan harga kompotitif dan daya saing
tinggi.Adapun Misinya yaitu:
a. Kwalitas yang stabil
b. Penyelesaian case tepat waktu
c. Pelayanan yang baik.B. Sarana dan Prasarana Crown Dental
LaboratorySarana dan prasarana yang terdapat disebuah lokasi
pekerjaan sangat menjadi prioritas utama guna menciptakan
efektivitas para pekerja dan suasana yang kondusif. Crown Dental
Laboratory memiliki sarana dan prasarana yang sangat mendukung. Di
dalam Crown Dental Laboratory terbagi 4 lantai yang mana sesuai
dengan jenis produksinya.pertama masuk Crown Dental Laboratory akan
kita jumpai ruang administrasi, selanjutnya naik ke lantai 2 akan
di jumpai ruang produksi porselen dan gudang penyimpanan stock
bahan. Jika kita lanjutkan ke lantai 3 disana kita akan melihat
ruang meeting, produksi flexy dan juga ruang frame. Dan dilanjutkan
ke lantai 4 maka akan dijumpai ruang casting, poles dan musholla.C.
Ketenagaan Crown Dental Laboratory
Crown Dental Laboratory telah mampu memperbanyakan 76 karyawan
yang terdiri dari 44 tekniker dan 32 administrasi.BAB III
HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Pada Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang kami lakukan di tempat
praktek Crown Dental Laboratory kami mendapatkan hasil tambahan
pengetahuan serta pengalaman praktek kerja lapangan yang mana
Pembuatan Framework, Pembuatan Crown and Brige II, Pembuatan All
Ceramic, diantaranya zirconia, e-max, composite, inceram, dan
Pembuatan Valplast. Sarana dan prasarana yang terdapat dilokasi
tempat praktek sangatlah mendukung bagi para pekerja khususnya kami
yang melakukan praktek di Crown Dental Laboratory.
Dari banyak model yang masuk ke Crown Dental Laboratory bagian
Frame Denture saat ini mendapatkan satu model kasus dari dokter
gigi yang mana kami tertarik untuk mengambil kasus Framework
Kombinasi Valplast tersebut untuk dijadikan laporan praktek kerja
lapangan. Menganalisis bentuk desain dan prosedur kerja yang
dilakukan di Crown Dental Laboratory dengan menjelaskan surat
perintah kerja, bahan dan alat dan prosedur pembuatannya.1. Rencana
Perawatan
a. Surat Perintah Kerja1) No Registrasi Pasien: FN 021462) Nama
Drg: Drg Steven Phan3) Nama Pasien: X4) Tanggal Terima: Jumat, 7
Februari 20145) Tanggal kirim: Selasa, 11 Februari 20146) Tipe
Produk: Framework kombinasi valplast7) Perintah Kerja: Buatkan
framework kombinasi Valplast8) Gigitan: -9) Desain: Palatal
Strap
Gambar 1DesainKeterangan gambar: a) Elemen gigi tiruanb) Mayor
Konektorc) Cengkram Akersd) Rest
e) Pola malam2. Persiapan Alat dan Bahan pada FrameworkAlat dan
bahan yang digunakan dalam prosedur pembuatan framework kombinasi
valplast pada kasus kelas rahang atas adalah sebagai berikut:a.
Alat-Alat Kecil
1) Lecron
2) Bowl dan spatula
3) Scaple4) Lampu spiritus5) Duplicating flask6) Tang penjepit
besar
7) Investing ring
8) Martil atau palu kecil9) Macam-macam disk10) Rubber disk dan
rubber wheel11) Cuvet/ flask12) Amplas kasar dan halus.b. Alat-Alat
Besar1) Vibrator2) Trimmer3) Drying oven4) High speed grinder5)
Sanblaster6) Kompresor7) Bor gantung 8) Elektropoliser9) Mesin
poles
c. Bahan Yang Digunakan Untuk Framework:1) Model kerja2) Base
Plate-Wax3) Gips plaster (gips putih)4) Dental stone5) Hydrocolloid
reversible6) Cairan hardener7) Wax pattern 8) Wax pattern akers9)
Wax pattern double akers10) Wax pattern rest11) Meshwork12) Wax
sprue diameter 3 mm13) Wax sprue diameter 5 mm14) Chorom cobalt
Alloy15) Phospat bonded investment16) Pasir Al2O317) Vaselin18)
Pumice19) Coumpound 3. Persiapan Alat dan Bahan pada Valplasta.
Alat Alat Besar
1) Cuvet flexy
2) Silinder ring
3) Press inject
4) Mesin poles
5) Micromotor
6) Macam-macam mata bor dan alat polesb. Bahan yang digunakan
untuk Valplast1) Alginate
2) Dental stone
3) Base plate wax
4) Thermoplastic nylon dengan merk dagang aulen
5) Pumice
6) Coumpound4. Tahap-Tahap Prosedur
Terdapat beberapa tahap dalam proses pembuatan framework
Pembuatan yang dimulai dari tahap studi model yang berguna untuk
menganalisa kasus dan menentukan desain gigi tiruan. Setelah
menganalisa kasus dan menentukan desain, selanjutnya dilakukan
pembuatan basis model kerja.a. Membuat basis model kerjab. Survey
modelc. Transfer desain
d. Block out
e. Relieff. Duplicatingg. Refractory cast
h. Desain transfer ke refractory cast
i. Wax up
j. Sprueing
k. Investing dan burn outl. Castingm. Sandblastn. Pemotongan
sprueo. FittingBAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Studi kasus yang diambil yaitu berjudul Prosedur Pembuatan
Framework Kombinasi Valplast Pada Klasifikasi Kennedy Kelas III
Modifikasi III Rahang Atas, dilakukan oleh kelompok penulis dan
dibuat berdasarkan model yang diperoleh dari tempat Praktek Kerja
Lapangan Crown Dental Laboratory, setelah mendapatkan model kerja
dari dokter gigi.Pada kasus ini kami membahas tentang pembuatan
framework Kombinasi Valplast sesuai teori Klasifikasi Kennedy Kelas
III Modifikasi III Rahang Atas. Dalam proses pembuatan framework
kombinasi valplast yang dilakukan, kami mendapat kesulitan pada
tahap surveyor.Maka dari itu, kami masih memerlukan bimbingan dari
pembimbing lapangan dan karyawan-karyawan yang bersedia membantu
kami dari proses pembuatan awal hingga akhir, dan kami berusaha
untuk mempelajari dan mendalami prosedur pembuatan framework
kombinsai valplast ini.
Sebelum melakukan pembuatan framework kombinasi valplast ini,
kami mencari tahu segala informasi yang diperlukan dalam pembuatan
kasus tersebut. Dalam pembuatan kasus ini, kami harus paham setiap
tahap yang dilakukan, apalagi kami sering menemukan kendala pada
saat menyurvei model.
Rencana ini harus diteliti apakah secara teknis dapat
direncanakan, misalnya model kerja harus diserahkan dalam relasi
oklusi yang tepat, apakah model perlu dipasang dalam articulator
atau tidak, juga harus ada informasi pekerjaan yang jelas mengenai
skema rahang dan catatan rencana desain pembuatan framework
kombinasi valplast.A. Tahap Pembuatan Framework1. Membuat Basis
Model Kerja
Model kerja dibersihkan dari bubble atau nodul, kemudian kita
melakukan pembuatan basis terhadap model kerja dengan cara kita
mempersiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan untuk pembuatan
basis yaitu bowl, spatula, base former, gips stone. Untuk
pengerjaanya dilakukan pengadukan gips dan air di aduk sampai
merata, setelah itu adukan gips tersebut dituangkan ke base former,
lalu letakan model sesuai dengan garis midlinenya tunggu sampai
kering sehingga dapat lepas dari base former. lalu semua bagian
tepi model dirapikan dengan trimmer.
Gambar 1
Basis2. Surveying Model
Model kerja di survey dengan menggunakan surveyor, tujuannya
untuk mengetahui daerah undercut yang menguntungkan dan tidak
menguntungkan, serta untuk membantu pembuatan desain.
Gambar 2
Survey Model Kerja3. Block Out
Adalah memblokir undercut yang tidak di butuhkan pada model yang
di block out. Blockout di lakukan dengan memakai wax merah yang
telah dicairkan dengan menggunakan spritus. a.) Daerah undercut
yang tidak di inginkan pada gigi panjangkaran dan mukosa.b.) Daerah
yang berkontak dengan kerangka logam. Gambar 3
Block Out4. Relief
adalah membentuk dan menciptakan ruangan antara framework dengan
model atau jaringan lunak dalam mulut. Selain itu juga relief
dilakukan pada daerah tak bergigi dengan wax relief setebal 0,3 mm.
Fungsi dari wax relief ini adalah memberikan ruangan untuk basis
valplast yang terletak dibawah daerah retensi dari framework.
Gambar 4
Relief5. Duplicating
Sebelum melakukan duplicating model kerja yang akan di duplikat
terlebih dahulu di olesin vaselin tipis-tipis ke model tersebut
agar pada saat selesai menduplikat model dapat dengan mudah di
lepaskan.
Selanjutnya dilakukan prosedur duplicating diawali dengan
memotong kecil-kecil agar hydrocolloid, lalu dipanaskan. Sambil
menunggu turunnya suhu, dipersiapkan duplicating flask untuk
mendapatkan posisi yang tepat saat dituang hydrocolloid cair. Lalu
dituangkan cairan hydrocolloid tadi melalui salah satu lubang saja
dari 3 lubang yang terdapat pada flask.
Setelah penuh kemudian flask dibiarkan dingin secara alami, atau
bisa juga dilakukan pendinginan bantuan dengan cara direndam dengan
air dingin hingga batas alas bawah flask. Gambar
5DuplicatingSetelah flask dingin flask dibuka, dalam hal ini harus
berhati-hati agar tidak merusak refractory. Kemudian Proses
pengecoran mold negative dari agar (hydrocolloid reversible) dengan
bahan investment untuk mendapatkan model kerja yang dapat tahan
terhadap temperature tinggi. Gambar 6Pengecoran Bahan Invesment
Setelah itu kita masukkan model ke oven untuk mengeringkannya 30
menit. Kemudian keluarkan model tersebut dari oven untuk kita
perkuat dengan melakukan proses hardener. Model di celup-celupkan
ke dalam hardener, setelah itu model dimasukan kedalam oven.
Gambar 7Oven Model6. Transfer Desain ke Model Refractory
Setelah melakukan tahap refractory cast penulis langsung
melakukan tahap berikutnya yaitu transfer desain ke model
refractory. Transfer desain adalah Memindahkan desain dari model
kerja ke model refractory harus dilakukan dengan teliti.
Gambar 8Transfer Desain7. WaxingWaxing adalah proses pembentukan
pola malam atau pola plastik untuk membuat gigi tiruan sebagian
lepasan kerangka logam. Gambar 9Waxing8. Spruing Dan Pembuatan
Crucible Former
Sprueing adalah proses pembuatan lubang saluran logam cair
menggunakan gulungan malam dengan diameter tertentu untuk
mempersiapkan jalan masuk logam cair ke dalam mould space dan dapat
pula berfungsi sebagai reservoir. Gambar 10Sprueing dan Crucible
Former9. Investing
Tahap pekerjaan berikutnya model kerja yang telah dilakukan
waxing dan spruing terlebih dahulu diolesi cairan aceton supaya
perlekatan antara pola malam dengan bahan investment sempurna.
Kemudian refractory cast diletakkan pada investing ring dengan cara
lubang pada refractory cast disejajarkan dengan lubang alas
investing ring. Kemudian tepi-tepi model difiksir ke alas investing
ring agar tidak lepas atau berubah posisi saat investing. Kemudian
dilakukan proses investing sama seperti pada saat pembuatan
refractory cast.
Namun perlu diketahui antara pemakaian vibrator saat investing
untuk refractory cast dengan investing untuk casting, yaitu pada
saat bahan investment telah menutupi seluruh pola malam vibrator
harus segera dimatikan, karena getarannya dapat merubah posisi pola
malam yang telah ditanam dengan bahan investment didalam investing
ring.
Gambar 11Investing10. Burn Out (Wax Elimination)
Berikutnya adalah melakukan brun out yaitu proses menghilangkan
pola malam yang sudah ditanam dengan cara memanaskan, untuk
mempersiapkan mould yang akan diisi dengan logam cair, yaitu:a.
Investment dimasukan kedalam oven dengan crucible menghadap kebawah
untuk memudahkan pembakaran dan mengeluarkan wax yang mencair.b.
Kemudian dipanaskan dengan suhu kamar 25oC sampai dengan 950oC,
kemudian pada suhu 950oC didiamkan selama 15 menit agar suhu
konstan.Gambar 12Burn Out11. Casting
Pada proses casting yang dilakukan terlebih dahulu dilakukan
adalah:a. Pada proses casting alat yang akan digunakan yaitu
induction casting machine dan logam yang digunakan yaitu logam
cobalt chromium sebanyak 5-6 buah dikarenakan agar tidak terjadi
kegagalan pada saat casting.b. Putar handle dari mesin casting,
kemudian tahan dan kunci handlenya.c. Siapkan logam dan tempatkan
pada crucible clay. Lalu panaskan logam sampai meleburd. Letakkan
mufel di mesin casting dengan posisi lubang crucible menghadap
crucible clay, lalu panaskan sekali lagi agar temperatur mufel dan
logam sama. Setelah itu tekan tombol casting dan mesin akan
berputar. Setelah itu tekan stop dan tunggu sampai mesin berhentie.
Angkat mufel dengan penjepit dan biarkan sampai dingin.
Gambar 13Casting12. Deflasking
Setelah investment dingin dilakukan deflasking dengan cara
memukul bagian logam yang Nampak pada permukaan investment dengan
tidak terlalu keras hingga investment akan pecah.13.
Sandblasting
Bersihkan logam dari sisa- sisa bahan tanam investment dan
oksida hijau pada logam dengan menggunakan alat sand balaster yang
berisi pasir Al2O3.
Gambar 14Sandblasting14. Cut Of Sprue
Setelah di sandblast kemudian tahap berikutnya adalah pemotongan
sprue menggunakan diskstone dengan alat high speed, agar deposit
terangkat dan untuk menghilangkan warna suram pada logam maka
dilakukan perendaman didalam cairan elektropolishing selama 5-9
menit. Kemudian dicuci dengan air yang mengalir lalu dikeringkan
dengan hembusan angin.
Gambar 15Cut Of Sprue15. Finishing dan Polishing
Penyelesaian dan pemolesan adalah prosedur menghilangkan
permukaan kasar dan mengkilapkan permukaan kasar dan mengkilapkan
permukaaan framework dengan menggunakan bahan abrasif (hard stone
bur) untuk penyempurnaan framework.
Setelah itu kerangka logam dihaluskan permukaanya menggunakan
rubber disk dan rubber wheel. Lalu dengan menggunakan sikat hitam
dan sikat whol putih dilakukan pemolesan. Bahan polesnya adalah
coumpound untuk mendapatkan kerangka logam yang mengkilap.
Bersihkan sisa polesan dengan menggunakan air hangat dengan
campuran sedikit sabun cuci. Lakukan fitting ke model kerja
Gambar 15Finishing dan Polishing
B. Tahapan Pembuatan Kombinasi Valplast1. Survey Model
Model kerja di survey dengan tujuan untuk mengetahui daerah
undercut.a. Block out adalah memblokir undercut yang tidak di
butuhkan pada model yang di block out: Blockout di lakukan dengan
memakai wax merah yang telah dicairkan dengan menggunakan
spritus.
b. Daerah undercut yang tidak di inginkan pada gigi panjangkaran
dan mukosa.c. Daerah yang berkontak dengan kerangka logam.2.
Duplicating
Sebelum melakukan duplicating model kerja yang akan di duplikat
terlebih dahulu model di olesi vaselin dan di rendam dalam air
selama 5 menit agar alginat tidak menempel dimodel.
Selanjutnya dilakukan prosedur pencetakan model diawali dengan
mengaduk alginat 45 gr dan air 50 ml, lalu dituangkan ke sendok
cetak sambil model diletakkan di sendok cetak dan tunggu beberapa
menit sampai alginatnya mengeras.
Selanjutnya dilakukan prosedur pengadukan dental stone , lalu
tuangkan kesendok cetak dan tunggu hingga mengeras. Setelah
mengeras model dilepaskan dari sendok centak .
Gambar 16Duplicating3. Mounting (Tanam Okludator )
Setelah hasil duplicate mengeras, selanjutnya model di oklusikan
terlebih dahulu dan di mounting. Setelah model di mounting
dilanjutkan dengan penyesuaian warna gigi. Gambar 17Mounting4.
Penyusunan Gigi
Buat retensi pada daerah yang telah ditentukan.
Gambar 18Penyusunan Gigi5. Flasking dan Pemasangan Spruea. Tanam
model pada cuvet bawahb. Bagian labial/bukal dan palatal pada
daerah wax dan gigi harus terlihat jelas.
c. Haluskan tepi bahan tanam
d. Setelah bahan tanam setting dilakukan pemasangan spruee.
Centre sprue harus terisi penuh oleh waxf. Permukaan bahan tanam
diolesi dengan separating
g. cuvet atas dan cuvet bawah berkontak rapat
h. Tuang adonan bahan tanam dan getarkan.
Gambar 19Flasking dan Pemasangan Sprue6. Boiling Out
Setelah bahan tanam mengeras masukkan cuvet kedalam air panas
sekitar 30 menit. Bersihkan residu wax dengan air panas sampai
tidak ada lagi wax yang tersisa sehingga membentuk mould
space.Mould space harus bersih dari serpihan bahan tanam.
Gambar 20Boiling Out7. Injection (Injecting)a. Nyalakan furnace
dan panaskan sekitar 12 menit dengan suhu 290 C, indikasi
temperaturnya harus sesuai dengan spesifikasi furnace.b. Letakkan
silinder ring kedalam furnace pada saat dipanaskan selama 13 menit
biarkan resin berubah menjadi bentuk plastis.c. Pindahkan Silinder
ring dari furnace,lalu diletakkan pada alat press dengan posisi
vertical sejajar dengan sprue hole cuvet.d. Putar press dengan
cepat sampai pernya benar-benar kencang.e. Pindahkan cuvet lalu
pisahkan tabung dan cuvet dengan gerakan memutar,lalu biarkan cuvet
dingin sekitar 30 menit. Gambar 21Injection8. Deflasking
Ketuk perlahan bahan tanam dengan palu agar model terlepas dari
cuvet lalu bersihkan model dari bahan tanam.9. Cutting sprue
Potong sprue dengan menggunakan pemotong fiber atau disk, lalu
kurangi daerah penghubung sprue untuk penyelesaian akhir dengan
menggunakan howard bur atau bur lain yang besar. 10. Finishing dan
Polishing
Penyelesaian dan pemolesan adalah prosedur menghilangkan
permukaan kasar dan mengkilapkan valplast dengan menggunakan bahan
coumpound untuk penyempurnaan valplast.
Setelah itu valplast dihaluskan permukaanya menggunakan rubber
disk dan rubber wheel. Lalu dengan menggunakan sikat hitam dan
sikat whol putih dilakukan pemolesan. Bahan polesnya adalah phumis
dan coumpound untuk mendapatkan valplast yang mengkilap. Bersihkan
sisa polesan dengan direndam di ultrasonic cleaner, lalu lakukan
fitting ke model kerja. Gambar 22Finishing dan PolishingBAB
VPENUTUP
A. KesimpulanGigi tiruan adalah suatu alat yang berfungsi untuk
menggantikan sebagian atau seluruh gigi asli yang hilang dan
digunakan pada rahang atas maupun rahang bawah. Ada 3 jenis gigi
tiruan sebagian lepasan yang dapat dibedakan menurut bahan basis
gigi tiruannya yang pertama adalah gigi tiruan kerangka logam, yang
kedua adalah akrilik dan jenis ketiga adalah gigi tiruan dengan
bahan nilon termoplastik yang sering disebut dengan Flexi atau
Valplast. Seiring perkembangan ilmu kedokteran gigi, gigi tiruan
kerangka logam dapat dikombinasikan dengan valplast. Valplast dapat
digunakan dalam kombinasi kerangka logam sebagai gigi tiruan
gabungan dengan pengait dan saddle terbuat dari valplast dan
konektor utama dan sandaran dari logam sebagai kerangka logam
konvensional sehingga diperoleh keuntungan estetik dari valplast.B.
Saran
1. Bagi Mahasiswa
Pada saat bekerja, diperlukan kerja sama yang baik antara dokter
gigi dan teknisi gigi agar diperoleh hasil kerja yang maksimal,
nyaman dan baik untuk dipergunakan oleh pasien.
2. Bagi Crown Dental Laboratory
Bagi pihak Crown diharap selalu memberikan perlatihan-pelatihan
dan edukasi pada teknisi gigi.
3. Bagi STIKes Hang Tuah PekanbaruPihak kampus tetap menjalin
kerja sama dengan Crown Dental Laboratory. c
d
a
e
b