BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemiayang ditandai dengan berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonaldan menimbulkan berbagai komplikasi akut serta kronikyang disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop elektron !"ans#oer1$$$ % PE&'ENI())*+. 'omplikasi akut meliputi koma hipoglikemiaketoasidosiskoma hiperosmolar non,ketotiksedangkan komplikasi kronik meliputi makroangiopati yang mengenai pembuluh darah besar pada #antung dan otak. "ikroangiopati yang mengenai pembuluh darah ke-ilretinopati diabetikneropati diabetikneuropati diabetikserta rentan terhadap ineksi seperti tuberkulosis paruginggi/itisineksi saluran kemih dan kaki diabetes !0uyono())*+. World Health Organization !H2+ memperkirakan #umlah penduduk dunia yang menderita diabetes mellitus pada tahun ()3) diperkirakan akan meningkat paling sedikit men#adi 3** #uta. Indonesia menempati urutan ke , 4 terbesar dalam #umlah penderita diabetes mellitus dengan pre/alensi 5*6 dari total penduduk. Hal ini menun#ukkan bah7a di Indonesiapenyakit diabetes mellitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat serius. Namun perhatian terhadap penanganan diabetes mellitus di negara berkembang masihkurangterutama tentang komplikasi yang ditimbulkan akibat diabetes mellitus !0uyono())*+. Penderita diabetes mellitus ter#adi gangguan berupa kerusakan sistem sarakerusakan sistem sara!neurophati+ dapat dibagi men#adi 3 kelompokyaitu kerusakan sistem saraperierkerusakan sistem saraotonom dan kerusakan sistem saramotorik. 'erusakan sistem saraperier pada umumnya dapat menyebabkan kesemutannyeri pada tangan dan kakiserta berkurangnya sensiti/itas atau mati rasa. 'aki yang mati rasa !insensitivity+ akan berbahaya karena penderita tidak dapat merasakan apa,apa sekalipun kakinya terlukasehingga pada umumnya penderita diabetes mellitus terlambat untuk menyadari bah7a telah ter#adi luka pada kakinyahal ini semakin diperparah karena kaki yang terluka tersebut tidak dira7at dan mendapat perha tian seriusserta ditambah dengan adanya gangguan aliran darah ke perier kaki yang disebabkan karena komplikasi makro/askularmengakibatkan luka tersebut sukar untuk sembuh dan akan men#adi borok 8 ulkus !0oebardi())*+. Ulkus tersebut dapat berkembang menjadi kematian jaringan, yang apabila tidak ditangani dengan baik secara intensivedapat menyebabkan gangren, yang pada penderita diabetes mellitus disebut dengan gangren diabetik. Gangren diabetik merupakan suatu komplikasi yang ditimbulkan akibat infeksi atau suatu proses peradangan luka pada tahap lanjut yang disebabkan karena perubahan degeneratif atau perawatan yang kurang intensive, yang dikaitkan dengan penyakit diabetes mellitus. Infeksi pada kaki diabetes dapat terjadi pada kulit, otot dan tulang yang umumnya dapat disebabkan oleh kerusakan dari pembuluh darah, syaraf dan menurunnya aliran darah kedaerah luka (Erman, 1!". #leh karena itu peneliti ingin mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman dari pasien diabetes mellitus terhadap risiko terjadiny a kaki diabetes, dengan adanya pengetahuan yang cukup maka akan menumbuhkan rasa kesadaran dan berlanjut pada kemauan yang diterapkan dalam perubahan perilaku penderita diabetes mellitus menjadi perilaku yang sehat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
1.1 Latar belakangDiabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia yang ditandai dengan berbagai kelainanmetabolik akibat gangguan hormonal dan menimbulkan berbagai komplikasi akut sertakronik yang disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan menggunakanmikroskop elektron !"ans#oer 1$$$ % PE&'ENI ())*+. 'omplikasi akut meliputi komahipoglikemia ketoasidosis koma hiperosmolar non,ketotik sedangkan komplikasi kronikmeliputi makroangiopati yang mengenai pembuluh darah besar pada #antung dan otak."ikroangiopati yang mengenai pembuluh darah ke-il retinopati diabetik neropati diabetikneuropati diabetik serta rentan terhadap ineksi seperti tuberkulosis paru ginggi/itis ineksisaluran kemih dan kaki diabetes !0uyono ())*+.
World Health Organization !H2+ memperkirakan #umlah penduduk dunia yangmenderita diabetes mellitus pada tahun ()3) diperkirakan akan meningkat paling sedikit
men#adi 3** #uta. Indonesia menempati urutan ke , 4 terbesar dalam #umlah penderitadiabetes mellitus dengan pre/alensi 5*6 dari total penduduk. Hal ini menun#ukkan bah7adi Indonesia penyakit diabetes mellitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yangsangat serius. Namun perhatian terhadap penanganan diabetes mellitus di negaraberkembang masihkurang terutama tentang komplikasi yang ditimbulkan akibat diabetesmellitus !0uyono ())*+.
Penderita diabetes mellitus ter#adi gangguan berupa kerusakan sistem sarakerusakan sistem sara !neurophati+ dapat dibagi men#adi 3 kelompok yaitu kerusakansistem sara perier kerusakan sistem sara otonom dan kerusakan sistem sara motorik.'erusakan sistem sara perier pada umumnya dapat menyebabkan kesemutan nyeri padatangan dan kaki serta berkurangnya sensiti/itas atau mati rasa. 'aki yang mati rasa!insensitivity + akan berbahaya karena penderita tidak dapat merasakan apa,apa sekalipun
kakinya terluka sehingga pada umumnya penderita diabetes mellitus terlambat untukmenyadari bah7a telah ter#adi luka pada kakinya hal ini semakin diperparah karena kakiyang terluka tersebut tidak dira7at dan mendapat perhatian serius serta ditambah denganadanya gangguan aliran darah ke perier kaki yang disebabkan karena komplikasimakro/askular mengakibatkan luka tersebut sukar untuk sembuh dan akan men#adi borok 8ulkus !0oebardi ())*+.
Ulkus tersebut dapat berkembang menjadi kematian jaringan, yang apabila tidak
ditangani dengan baik secara intensivedapat menyebabkan gangren, yang pada penderita diabetes
mellitus disebut dengan gangren diabetik. Gangren diabetik merupakan suatu komplikasi yang
ditimbulkan akibat infeksi atau suatu proses peradangan luka pada tahap lanjut yang disebabkan
karena perubahan degeneratif atau perawatan yang kurangintensive, yang dikaitkan dengan
penyakit diabetes mellitus. Infeksi pada kaki diabetes dapat terjadi pada kulit, otot dan tulang
yang umumnya dapat disebabkan oleh kerusakan dari pembuluh darah, syaraf dan menurunnya
aliran darah kedaerah luka (Erman, 1!".
#leh karena itu peneliti ingin mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman dari
pasien diabetes mellitus terhadap risiko terjadinya kaki diabetes, dengan adanya pengetahuan
yang cukup maka akan menumbuhkan rasa kesadaran dan berlanjut pada kemauan yang
diterapkan dalam perubahan perilaku penderita diabetes mellitus menjadi perilaku yang sehat
dan dapat mencegah terjadinya kaki diabetes, dengan promosi kesehatan yang dilakukan
diharapkan pengetahuan masyarakat akan bertambah dengan edukasi yang tepat guna yang
diberikan akan mengurangi risiko terjadinya kaki diabetes pada penderita diabetes mellitus.
1.( &umusan "asalah
$erdasarkan dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang diambil adalah%
1. &pa pengertian dari 'iabetes elitus )
*. &pa etiologi dari 'iabetes elitus )
+. $agaimana patofisiologi dari 'iabetes elitus)
. &pa saja manifestasi klinis dari 'iabetes elitus)
-. &pa saja pemeriksaan diagnostik dari 'iabetes elitus)
. $agaimana penatalaksanaan pasien dengan 'iabetes elitus)
/. &pa komplikasi dari 'iabetes elitus)
!. $agaimana asuhan keperawatan pasien dengan 'iabetes elitus)
1.3 9u#uan penulisan0ika dilihat dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penulis membahas 'iabetes elitus
dan asuhan keperawatannya terbagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1.3.1 9u#uan Umum"ahasis7a dapat mengetahui dan men-egah ter#adinya Diabetes "elitus sertamelaksanakan asuhan kepera7atan pada pasien dengan Diabetes "elitus.
1.3.( 9u#uan 'husus
1 engetahui pengertian dari 'iabetes elitus.
* engetahui etiologi dari 'iabetes elitus.
+ engetahui patofisiologi dari 'iabetes elitus.
engetahui berbagai manifestasi klinis dari 'iabetes elitus.
- engetahui berbagai pemeriksaan diagnostik dari 'iabetes elitus.
engetahui penatalaksanaan pasien dengan 'iabetes elitus.
/ engetahui berbagai komplikasi dari 'iabetes elitus.
! engetahui asuhan keperawatan pasien dengan 'iabetes elitus.
1.4 Manfaat Penulisan
1. endapatkan pengetahuan tentang 'iabetes elitus.
*. endapatkan pengetahuan tentang asuhan keperawatan pasien dengan 'iabetes
(.1 Deinisi'iabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar
glukosa dalam darah atau hiperglikemia ($runner dan 6uddarth,*88*".
'iabetes elitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa" darah akibat kekurangan
insulin baik absolut maupun relatif (&rjatmo, *88*".
(.( Etiologi&. Diabetes tipe I%
1. 9aktor genetik
4enderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri: tetapi mewarisi suatu
predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya ' tipe I. 5ecenderungangenetik ini ditemukan pada indi7idu yang memiliki tipe antigen ;& (;uman eucocyte
&ntigen" terrtentu. ;& merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen
transplantasi dan proses imun lainnya. 6embilan puluh lima persen pasien berkulit putih
(caucasian" dengan diabetes tipe I meningkat tiga hingga lima kali lipat pada indi7idu
yang memiliki salah satu dari kedua tipe ;& ini. 2esiko tersebut meningkat sampai 18
hingga *8 kali lipat pada indi7idu yang memiliki tipe ;& '2+ maupun '2 (jika
meningkatkan beban kerja dari insulin untuk memfasilitasi gulosa masuk dalan sel. 4eningkatan
beban kerja ini akan berakibat pada penurunan prosuk insulin.
4emberian >at kimia?obat<obatan seperti hidrokortidon akan berdampak pada peningkatan
glukosa dalam darah karena dampaknya seperti glukokortikoid.
Endokrinopati (kematian prodiksi hormone" seperti kelenjar hipofisis akan berdampak
sistemik bagi tubuh. 5arena semua produk hormon akan dialirkan keseluruh tubuh melalui
aliran darah. 5elainan ini berdampak pada penurunan metabolisme baik karbohidrat, proteinmaupun lemak yang dalam perjalanannya akan mempengaruhi produksi insulin.
4. Impaired <lukosa 9oleran-e !ganguan toleransi glukosa+5adar glukosa antara normal dan diabetes, dapat menjadi diabetes atau menjadi normal atau
tetap tidak berubah.
:. <astrointestinal Diabetes "elitus !<D"+erupakan intoleransi glukosa yang terjadi selama kehamilan. 'alan kehamilan terjadi
perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang menunjang pemanasan makanan bagi
janin serta persiapan menyusui. enjelang aterm, kebutuhan insulin meningkat sehingga
mencapai + kali lipat dari keadaan normal.bila seorang ibu tidak mampu meingkatkan produksi
insulin sehingga relatif hipoinsulin maka menhakibatkan hiperglikemi. 2esistensi insulin juga
disebabkan oleh adanya hormon estrogen, progresteron, prolaktin dan plasenta laktogen.;ormon tersebut mempengaruhi reseptor insulin pada sel sehingga mengurangi akti7itas insulin.
(.4 Patoisiologi
A. D" 9ipe I
4ada 'iabetes tipe I terdapat ketidak mampuan pankreas menghasilkan insulin
karena hancurnya sel<sel beta pulau langerhans. 'alam hal ini menimbulkan
hiperglikemia puasa dan hiperglikemia post prandial. 'engan tingginya konsentrasi
glukosa dalam darah, maka akan muncul glukosuria (glukosa dalam darah" dan ekskresi
ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan (diuresis osmotic"
sehingga pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih (poliurra" dan rasa haus
(polidipsia". 'efesiensi insulin juga mengganggu metabolisme protein dan lemak
sehingga terjadi penurunan berat badan akan muncul gejala peningkatan selera makan
(polifagia". &kibat yang lain yaitu terjadinya proses glikogenolisis (pemecahan glukosa
yang disimpan" dan glukogeonesis tanpa hambatan sehingga efeknya berupa pemecahan
lemak dan terjadi peningkatan keton yangdapat mengganggu keseimbangan asam basa
dan mangarah terjadinya ketoasidosis (@orwin, *888"
B. D" 9ipe II
3erdapat dua masalah utama pada ' 3ipe II yaitu resistensi insulin dan
gangguan sekresi insulin. Aormalnya insulin akan berkaitan pada reseptor kurang danmeskipun kadar insulin tinggi dalam darah tetap saja glukosa tidak dapat masuk kedalam
sel sehingga sel akan kekurangan glukosa. ekanisme inilah yang dikatakan sebagai
resistensi insulin. Untuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah terbentuknya glukosa
dalam darah yang berlebihan maka harus terdapat peningkatan jumlah insulin yang
disekresikan. Aamun demikian jika sel<sel beta tidak mampu mengimbanginya maka
kadar glukosa akan meningkat dan terjadilah ' tipe II (@orwin, *888"
5ekurangan insulin untuk mengangkut glukosa melalui membrane dalam sel
menyebabkan hiperglikemia sehingga serum plasma meningkat atau hiperosmolariti
menyebabkan cairan intrasel berdifusi kedalam sirkulasi atau cairan intra7askuler, aliran
darah ke ginjal meningkat sebagai akibat dari hiperosmolariti dan akibatnya akan terjadi
diuresis osmotic (poliuria".
$. 4olidipsia
&kibat meningkatnya difusi cairan dari intrasel kedalam 7askuler menyebabkan
penurunan 7olume intrasel sehingga efeknya adalah dehidrasi sel. &kibat dari dehidrasi
sel mulut menjadi kering dan sensor haus terakti7asi menyebabkan seseorang haus terus
dan ingin selalu minum (polidipsia".
@. 4oliphagia
5arena glukosa tidak dapat masuk ke sel akibat dari menurunnya kadar insulin maka
produksi energi menurun, penurunan energi akan menstimulasi rasa lapar. aka reaksi
yang terjadi adalah seseorang akan lebih banyak makan (poliphagia".'. 2asa lelah kelemahan otot akibat gangguan aliran darah pada pasien diabetes lama, katabolisme
protein di otot dan ketidakmampuan sebagian besar sel untuk menggunakkan glukosa sebagai
energi.
E. 4eningkatan angka infeksi akibat penurunan protein sebagai pembentuk antibody, peningkatan
konsentrasi glukosa disertai mukus, gangguan fungsi imun, dan penurunan aliran darah pada
penderita diabetes kronik.
9. 5elainan kulit
5elainan kulit berupa gatal<gatal biasanya terjadi di daerah ginjal. ipatan kulit seperti diketiak
dan bawah payudara. $iasanya akibat tumbuhnya jamur.G. 5esemutan rasa baal akibat terjadinya neuropati
4ada penderita ' regenerasi sel persarafan mengalami gangguan akibat kekurangan bahan
dasar utama yang berasal dari unsur protein. &kibatnya banyak sel persarafan terutama perifer
mengalami kerusakan.
;. uka atau bisul yang tidak sembuh<sembuh
4roses penyembuhan luka membutuhkan bahan dasar utama dari protein dan unsur makanan yang
lain. 4ada penderita ' bahan protein banyak di formulasikan untuk kebutuhan energi sel
sehingga bahan yang dipergunakkan untuk penggantian jaringan yang rusak mengalami
gangguan. 6elain itu luka yang sulit sembuh juga dapat diakibatkan oleh pertumbuhan
mikroorganisme yang cepat pada penderita '.
I. ata kabur disebabkan katarak atau gangguan refraksi akibat perubahan pada lensa oleh
hiperglikemia. ungkin juga disebabkan kelainan pada corpus 7itreum.
sulfonylurea atau metformin telah diterima sampai dosis maksimal tetapi
tidak tercapai sasaran glukosa darah maka dianjurkan penggunaan kombinasi
sulfonylurea dan insulin.
d. 4enyuluhan untuk merancanakan pengelolaan sangat penting untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Edukator bagi pasien diabetes yaitu
pendidikan dan pelatihan mengenai pengetahuan dan keterampilan yang
bertujuan menunjang perubahan perilaku untuk meningkatkan pemahaman
pasien akan penyakitnya, yang diperlukan untuk mencapai keadaan sehat
yang optimal. 4enyesuaian keadaan psikologik kualifas hidup yang lebih
baik. Edukasi merupakan bagian integral dari asuhan keperawatan diabetes
($are J 6u>anne, *88*"
(.5 'omplikasi
1. 'omplikasi Akut
a.
;ipoglikemia dan hiperglikemia b. 4enyakit makro7askuler % mengenai pembuluh darah besar, penyakit jantung koroner
(cerebro7askuler, penyakit pembuluh darah kapiler".
c. 4enyakit mikro7askuler, mengenai pembuluh darah kecil, retinopati, nefropati.
d. Aeuropati saraf sensorik (berpengaruh pada ekstrimitas", saraf otonom berpengaruh
pada gastro intestinal, kardio7askuler (6uddarth and $runner, 18".
(. 'omplikasi kronik
Umumnya terjadi 18 sampai 1- tahun. 5omplikasi kronik yaitu %
a. akro7askular (penyakit pembuluh darah besar", mengenai sirkulasi koroner,
7askular perifer dan 7askular selebral.
b. ikro7askular (penyakit pembuluh darah kecil", mengenai mata (retinopati" danginjal (nefropati". 5ontrol kadar glukosa darah untuk memperlambat atau menunda
awitan baik komplikasi mikro7askular maupun makro7askular.
c. 4enyakit neuropati, mengenai saraf sensorik<motorik dan autonomi serta menunjang
masalah seperti impotensi dan ulkus pada kaki.
3. 'omplikasi menahun Diabetes "ellitus
a. Aeuropati diabetik
b. 2etinopati diabetik
c. Aefropati diabetik
d. 4roteinuriae. 5elainan koroner
f. Ulkus?gangren (6oeparman, 1!/, hal +//"
3erdapat lima grade ulkus diabetikum antara lain%
1" Grade 8 % tidak ada luka
*" Grade I % kerusakan hanya sampai pada permukaan kulit
+" Grade II % kerusakan kulit mencapai otot dan tulang
" Grade % Gangren pada seluruh kaki dan tungkai bawah distal.
BAB III
A0UHAN 'EPE&AA9AN
3.1 Pengka#ian
1. Anamnese
&.
IdentitasIdentitas pada klien yang harus diketahui diantaranya% nama, umur, agama, pendidikan,
pekerjaan, suku?bangsa, alamat, jenis kelamin, status perkawinan, dan penanggung
biaya.
$. 5eluhan utama
4enderita biasanya datang dengan keluhan badan terasa sangat lemas sekali disertai
penglihatan yang kabur. eskipun muncul keluhan banyak kencing (poliuria" kadang
penderita belum tahu kalau itu salah satu tanda penyakit diabetes melitus.
@. 2iwayat penyakit
2iwayat penyakit ini biasanya yang dominan adalah munculnya sering buang air kecil
(poliuria", sering lapar dan haus (polidipsi dan polifagia", sebelumnya penderitamempunyai berat badan yang berlebih. $iasanya penderita belum menyadari kalau itu
merupakan perjalanan penyakit diabetes melitus. 4enderita baru tahu kalau sudah
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.
'. 2iwayat kesehatan dahulu
'iabetes dapat terjadi saat kehamilan, yang terjadi hanya saat hamil saja dan biasanya
tidak dialami setelah melahirkan namun perlu di waspadai akan kemungkinan
Inspeksi pada kulit apakah ada strie dan simteris adanya pembesaran organ.
&uskultasi bising usus apakah apakahbada penurunan atau peningkatan
4erkusi abdomen terhadap proporsi dan pola tympani serta kepekaan.
4alpasi untuk mengetahui adanya nyeri tekan ?massa
11. Ginjal4alpasi ginjal apakah adanya nyeri tekan sudut kosta 7etebral.
1/. Genetalia
4enis
4ada inspeksi apakah ada timosis pada prepusium dan apakah ada hipospadia pada meatus
1!. 6istem muskuloskeletal
Inspeksi persendian dan jaringan sekitar saat memeriksa berbagai kondisi tubuh.
1. Aeurosensori
4enderita diabetes millitus biasanya merasakan gejala seperti :
• 4using
• 6akit kepala
• 5esemutan, kebas kelemahan pada otot
• Gangguan penglihatan
3.( Diagnosa 'epera7atana. Deisit /olume -airan berhubungan dengan diuresis osmotikb. 'etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
deisiensi insulin8penurunan intake oral ? anoreksia abnominal pain gangguankesadaran8hipermetabolik akibat pelepasan hormone stress epinerin -ortisol <H ataukarena proses luka.
-. 'erusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka.
d. &esiko ineksi berhubungan dengan peningkatan glukosa darah
3.3 Inter/ensi 'epera7atan
1. 'efisit 7olume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik,
3ujuan %
5lien akan mendemonstrasikan hidrasi adekuat, dengan
kriteria %
1" Aadi perifer dapat teraba, turgor kulit baik.
*" ital sign dalam batas normal, haluaran urine lancer.