-
No. Halaman: 1 dari 15
INDONESIAN PRODUCT CERTIFICATION Komplek Graha Kencana Blok
BE
Jl. Raya Perjuanga 88, Kebun Jeruk
Jakarta Barat 11530
SKEMA SERTIFIKASI
KELOMPOK LAMPU LUMINER SS-IPC-19
Disyahkan oleh: Direktur LSPro-IPC
Revisi/tanggal: 01/25 September 2017
Revisi/tanggal: 02/05 Desember 2017
Revisi/tanggal: 03/02 Mei 2018
Revisi/tanggal: 04/28 September 2018
Revisi/tanggal: 05/19 Juni 2019
Tidak diperkenankan meng-Copy atau memperbanyak Skema ini, baik
seluruh isi maupun sebagian dari isinya tanpa izin tertulis dari
Direktur PT. Sertifikasi Produk Indonesia
-
No. Halaman: 2 dari 15
SKEMA SERTIFIKASI
KELOMPOK LAMPU LUMINER
1. RUANG LINGKUP
1.1. Skema ini berlaku untuk sertifikasi mengacu pada Luminer
bagian 1 persyaratan umum dan pengujian SNI IEC 60598-1:2016, serta
bagian kategori Luminer.
1.2. Daftar bagian kategori Luminer wajib SNI sesuai Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Pemberlakuan Wajib Standar Nasional Indonesia (“SNI”) di Bidang
Ketenagalistrikan adalah:
SNI IEC 60598-2-2:2016, Luminer –Bagian 2-2:Persyaratan
Khusus-Luminer Tanam
(Luminaires-Part 2-2: Particular Requirements-Recessed
Luminaires).
SNI IEC 60598-2-3:2016, Luminer –Bagian 2-3:Persyaratan
Khusus-Luminer untuk
Pencahayaan Jalan Umum (Luminaires-Part 2-3:Particular
Requirements -
Luminaires for Road and Street Lighting).
SNI IEC 60598-2-5:2016, Luminer –Bagian 2-5: Persyaratan
Khusus-Lampu Sorot (Luminaires-Part 2-5: Particular
Requirements-Floodlight).
SNI 04-6973.2.1:2005, Luminer-Bagian 2-1: Persyaratan
Khusus-Luminer magun kegunaan umum.
SNI IEC 60598-2-4:2012, Luminer –Bagian 2-4: Persyaratan
Khusus-Luminer kegunaan umun portable (Luminaires-Part 2-4:
Particular Requirements-Portable
Luminaires). 1.3 Untuk pengujian semua bagian luminer tersebut
berdasarkan SNI IEC 60598-1:2016.
Luminer – Bagian 1: Persyaratan Umum dan Pengujian (Luminaires –
Part 1: General
requirements and Test)
1.4 Peraturan Kepala Badan Standarisasi Nasional Nomor 2 Tahun
2017 tentang Tata Cara
Penggunaan Tanda SNI dan Tanda Kesesuaian Berbasis SNI.
1. TATA CARA SERTIFIKASI PRODUK LAMPU LUMINER
1.1. Tata cara sertifikasi produk Lampu Luiner dilakukan
berdasarkan tipe 5.
1.2. Tahapan penilaian untuk sertifikasi Lampu Luminer adalah
sebagai berikut:
NO KETENTUAN URAIAN
TAHAP 1: SELEKSI
1 Permohonan 1.1. Persyaratan umum permohonan seperti tercantum
dalam dokumen terkendali LSPro-IPC: DK-IPC-01:Persyaratan
permohonan SPPT SNI dan P-IPC-02: Penerimaan permohonan.
1.2. Persyaratan teknis; dalam berkas permohonan harus
disertakan: a. Hasil uji tipe (type test) oleh Lab. Internal
perusahaan
atau Lab eksternal yang terakreditasi. b. Data spesifikasi
produk/desain produk
-
No. Halaman: 3 dari 15
NO KETENTUAN URAIAN
c. Foto Wujud fisik produk atau bentuk kemasan. d. Daftar
komponen/ bahan utama. e. Rencana/program pengujian rutin/berkala
secara
internal perusahaan atau eksternal. f. Deskripsi proses produksi
:
- Daftar pemasok bahan/ komponen - Sertifikat komponen/ CoA -
Flow proses produksi dan titik-titik kritisnya - Penyimpanan produk
akhir
g. Daftar peralatan produksi utama. h. Daftar peralatan uji yang
dimiliki perusahaan serta
kalibrasi dan kemampuannya untuk menguji parameter produk yang
disyaratkan SNI IEC terkait.
2 Tipe Sertifikasi Tipe 5
3 Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan
SNI ISO 9001
4 Durasi Audit Sesuai DK-IPC-03.
5 Pelaksanaan Audit Dilakukan oleh Auditor yang terdaftar di
LSPro-IPC dan mempunyai kompetensi kelompok produk eletronik (dalam
satu tim, minimal satu orang yang kompeten untuk produk
elektronik).
6 Pengambil contoh. Dilakukan oleh Petugas Pengambil Contoh yang
terdaftar di LSPro-IPC, mempunyai kualifikasi kelompok produk
elektronik.
7 Laboratorium Uji yang digunakan
Lab Uji yang MoU dengan LSPro-IPC yang mana seluruh parameternya
terakreditasi KAN; bila akreditasi sebagian maka parameter lainnya
diuji di Lab Uji lain yang juga terakreditasi KAN
Bila menggunakan Lab Uji perusahaan, maka saat pengujian harus
di witness oleh personil yang ditunjuk oleh LSPro-IPC dan mempunyai
kompetensi bidang elektronik.
Sesuai DK-IPC-04
TAHAP II: DETERMINASI
1 Audit Tahap 1 Dilakukan sesuai P-IPC-05 dan IK-IPC-01, serta
verifikasi atas persyaratan permohonan sebagaimana disebutkan pada
tahap seleksi.
Bila hasil uji tipe (type test) dilakukan pada laboratorium yang
tidak bekerja-sama dengan LSPro, maka harus dievaluasi:
a). apakah laboratorium tersebut sudah diakreditasi oleh
lembaga akreditasi tertentu; b). apakah laboratorium tersebut
diakreditasi untuk seluruh parameter SNI IEC terkait;
-
No. Halaman: 4 dari 15
NO KETENTUAN URAIAN
c). bila butir a) atau b) atau butir a) dan b) tidak terpenuhi
maka produk yang disertifikasi harus diuji ulang pada laboratorium
yang telah bekerja-sama dengan LSPro.
2 Audit Tahap 2 Dilakukan sesuai P-IPC-05, dan IK-IPC-02;
Tim auditor
Auditor yang terdaftar pada LSPro-IPC dengan kualifikasi auditor
sesuai DK-IPC-05;
Salah seorang dari Tim Auditor harus mempunyai kompetensi ruang
lingkup kelompok produk elektronik.
Dalam hal tidak ada auditor yang kompeten dalam bidang
elektronik, maka di dalam Tim Audit diikutkan Tenaga Ahli
Elektronik.
Area yang diaudit Audit kesesuaian dilakukan terhadap semua
fungsi/departemen perusahaan.
Bila ada proses yang sub-kontrakkan, maka harus dipastikan
perusahaan mempunyai prosedur untuk menjamin mutu hasil proses yang
dikontrakkan tersebut dan auditor harus memverifikasi bukti jaminan
tersebut.
Audit proses produksi Lampu Luminer dilakukan melalui observasi
dan pemeriksaan langsung di lini produksi serta berkomunikasi
dengan personil produksi untuk menilai:
Fasilitas, peralatan, personil dan prosedur yang terkait proses
produksi kategori produk luminer
Kemampuan dan kompetensi paberik dalam memantau, mengukur dan
menguji Lampu Luminer selama dan setelah proses produksi.
Proses pengujian di Lab perusahaan dan hasil ujinya.
Kemampuan paberik dalam mengidentifikasi dan memisahkan produk
yang tidak sesuai dengan menjaga mampu-telusur.
Proses penanganan produk tidak sesuai, tindakan koreksi, dan
tindakan pencegahan.
Data analisa hasil pengendalian mutu produk dan
improvemennya.
3 Titik kritis yang perlu diperhatikan
Sewaktu audit kesesuaian harus diperhatikan titik-titik kritis
sebagai berikut:
Verifikasi data hasil uji tipe (type test), yakinkan bahwa
tipe/jenis produk yang akan disertifkasi sama persis dengan
tipe/jenis produk yang telah ada hasil uji tipe nya. (bila
sertifikasi awal)
Klasifikasi Luminer: Kelas luminer (proteksi terhadap kejut
listrik), klasifikasi terhadap masuknya benda asing (klasifikasi
nomor IP).
Penandaan, Voltase pengenal, Merk/Penanggung jawab, Temperature
Ta, Kelas luminer, IPXX, No. Model, Daya pengenal, Symbol yg harus
digunakan.
Syarat konstruksi (pengamatan): kemudahan komponen yang dapat
diganti, keselamatan jalur kawat, keselamatan
-
No. Halaman: 5 dari 15
NO KETENTUAN URAIAN
fitting lampu, blok terminal (bila dilengkapi dengan blok
terminal), terminal dan hubungan suplai aman dan terlindungi, nilai
pengenal sakelar, lapisan dan selongsong insulasi, hubungan listrik
dan bagian hantar arus, sekrup dan hubungan mekanis dan glan, batas
aman kuat mekanis, bahan yang mudah terbakar, lubang kuras untuk
tetesan air hujan, ketahanan korosi, ketahanan getaran, perisai
proteksi, proteksi hubungan pendek, kontak pembumian.
Perkawatan eksternal dan internal: kabel senur suplai jika
disuplai oleh pabrikan, metode pemasangan, penempatan dan proteksi,
sambungan dan simpang sambungan, kabel fleksibel atau kabel senur
fleksibel yang masuk dan keluar luminer yang melintasi bagian logam
dapat diakses lubangnya harus dilengkapi dengan busing dari bahan
insulasi yang kuat.
Pembumian: logam yang digunakan, permukaan sambungan, soket
konektor, sekrup, ketahanan korosi.
Proteksi kejut listrik: proteksi terhadap kontak tidak senagaja,
tidak ada akses ke bagian positif dengan jari.
Ketahanan terhadap debu, benda padat dan uap air: perhatikan
kemungkinan akses debu atau benda padat atau rembesan uap air atau
pancaran air.
Resistans insulasi dan kuat listrik: perhatikan persyaratan
resistansi minimum, perhatikan kuat listrik; acuan table 10.2 SNI
IEC 60598-1:2016.
Ketahanan terhadap bahan: insulasi proteksi kejut listrik, dan
bagian bahan insulasi menahan hantar arus harus cukup tahan
terhadap bahang.
Ketahanan nyala api dan penyulutan: bagian hantar listrik dan
bagian proteksi kejut listrik harus tahan terhadap nyala api dan
penyulutan.
Termial sekrup: luas penampang konduktor harus berdasarkan
ukuran terminal dan menurut arus maksimum, terminal harus
memberikan hubungan yang memadai untuk konduktor dan mempunyai
komposisi jumlah pilinan dan diameter nominal, tahan korosi,
kekuatan torsi mur dan baut sesuai diameter nominal ulir dihitung
dengan Nm. Sekrup dan Mur untuk mengklem konduktor harus mempunyai
ulir metric ISO dan Sekrup tidak boleh terbuat dari logam yang
lunak atau dapat mulur, seperti seng atau alumunium dan harus tahan
terhadap korosi.
Terminal nirsekrup: mengklem konduktor dengan tekanan yang cukup
dan tanpa kerusakan, bahan tembaga atau paduan dengan persen
tembaga yang dominan.
Handling Penerimaan bahan baku dan komponen.
Handling proses produksi, dari incoming material s/d final
produk test.
Pengendalian mutu produk secara rutin Sesuai Kelas luminer di
antaranya:
-
No. Halaman: 6 dari 15
NO KETENTUAN URAIAN
- Inspeksi visual penandaan, - Uji Fungsi,(Cek voltase, power
supply, frekuensi, power
factor) - Kontinuitas Pembumian, - Kuat listrik atau Resistans
Insulasi, - Uji Polaritas pada terminal masuk.
4 Kategori ketidaksesuaian
Sesuai DK-IPC-11;
Untuk ketidak-sesuaian ketegori mayor, produsen diminta
menyampaikan tindakan koreksi beserta buktinya dalam jangka waktu 1
(satu) bulan sejak tanggal audit; Proses sertifikasi belum bisa
dilanjutkan sebelum LK mayor ditutup;
Untuk ketidak-sesuaian ketegori minor, produsen diminta
menyampaikan rencana tindakan koreksi dalam jangka waktu 2 (dua)
bulan.
Proses Rapat Komite Teknis untuk memutuskan apakah perusahaan
dapat diberikan sertifikat SNI dapat dilakukan apabila semua LK
yang diterbitkan telah dilakukan tindakan koreksi dan dinyatakan
ditutup oleh auditor terkait.
OBS/OFI tidak wajib ditindak-lanjuti oleh perusahaan dalam waktu
singkat, namun akan lebih baik bila perusahaan menindak-lanjutinya
secepat mungkin dan OBS/OFI ini akan diverifikasi pada waktu audit
berikutnya.
5 Laporan Audit Sesuai dengan DK-IPC-07
6 Contoh Produk Contoh yang akan diambil dikelompokkan menurut
kategori luminer yang sejenis; Identifikasi kelompok seperti
tungsten termasuk lampu halogen tungsten, Lampu fluoresen, lampu
luah Modul LED, kelas proteksi, klasifikasi IP (Indek
proteksi).
Contoh diambil untuk uji tipe 8 sampel maksimum range wattage
dimana 5 sampel untuk uji dilaboratorium dan 3 sampel untuk arsip
di klien. Dan untuk uji varian 2 sampel diantara range wattage
dimana 1 sampel untuk uji dilaboratorium dan 1 sampel untuk arsip
di klien, setiap dalam satu kelompok produk.
Variasi tipe yang akan disertifikasi berkaitan identic dengan
bahan yang di gunakan, komponen dan teknologi yang di terapkan.
Pengambilan contoh sertifikasi awal*), survailan, dan
resertifikasi, dilakukan dialiran produksi atau gudang oleh Petugas
Pengambil Contoh. *)Untuk sertifikasi awal, bila hasil verifikasi
laporan uji tipe
terbukti bahwa tipe/jenis produk yang akan disertifikasi sama
persis dengan tipe/jenis produk pada uji tipe, maka sampel produk
tersebut tidak perlu diambil lagi.
7 Pengujian Pengujian dilakukan oleh Lab Uji terakreditsi KAN
atau Laboratorium Uji terakreditasi yang telah ada MRA (Mutual
Recognation Agreement) dengan KAN. Metode pengujian sesuai SNI IEC
60598-1:2016. Luminer – Bagian 1: Persyaratan
-
No. Halaman: 7 dari 15
NO KETENTUAN URAIAN
Umum dan Pengujian (Luminaires – Part 1: General requirements
and Test) dan acuan normatif lainnya dengan ketentuan kategori
produk:
SNI IEC 60598-2-2:2016, Luminer –Bagian 2-2:Persyaratan
Khusus-Luminer Tanam (Luminaires-Part 2-2: Particular
Requirements-Recessed Luminaires).
SNI IEC 60598-2-3:2016, Luminer –Bagian 2-3:Persyaratan
Khusus-Luminer untuk Pencahayaan Jalan Umum (Luminaires-Part
2-3:Particular Requirements - Luminaires for Road and Street
Lighting).
SNI IEC 60598-2-5:2016, Luminer –Bagian 2-5: Persyaratan
Khusus-Lampu Sorot (Luminaires-Part 2-5: Particular
Requirements-Floodlight).
SNI 04-6973.2.1:2005,Luminer-Bagian 2-1: Persyaratan Khusus-
Luminer magun kegunaan umum.
SNI IEC 60598-2-4:2012, Luminer –Bagian 2-4: Persyaratan
Khusus-Luminer kegunaan umun portable (Luminaires-Part 2-5:
Particular Requirements-Portable Luminaires)
8 Laporan Hasil Uji Laporan hasil uji mencantumkan kesesuaian
atau ketidak sesuaian dalam pemenuhan persyaratan standar
terkait.
Jika pengujian memenuhi persyaratan, maka contoh uji dinyatakan
lulus,
Jika ada parameter tidak memenuhi syarat, dapat dilakukan uji
ulang terhadap parameter yang tidak memenuhi syarat tersebut.
Uji ulang dapat diambil dari sampel arsip atau pengambilan
contoh ulang.
TAHAP III: EVALUASI DAN KEPUTUSAN
1 Evaluasi terhadap Laporan Asesmen dan Laporan Hasil Uji
dilakukan oleh Komite Teknis sebagai pengambil keputusan.
Evaluasi dilakukan oleh Komite Teknis sesuai dengan P-IPC-06 dan
IK-IPC-03.
Minimal salah satu anggota Komite Teknis harus mempunyai
kompetensi terhadap produk elektronik yang akan disertifikasi
sesuai dengak DK-IPC-05.
Dalam kondisi tertentu pengambil keputusan dapat dilakukan oleh
satu orang yang mempunyai kompetensi bidang elektronik dan memenuhi
ketentuan sesuai DK-IPC-05.
Jika hasil uji tidak mencantumkan pemenuhan standar maka Komite
Teknis LSPro-IPC harus melakukan evaluasi kesesuaian dalam
menentukan pemenuhan standar .
Apabila hasil uji dinyatakan tidak memenuhi standar, maka Komite
Teknis harus melapor kepada manajer operasional agar perusahaan
melakukan pengujian ulang. Pengujian ulang dapat dilakukan terhadap
arsip contoh uji atau dari pengambilan contoh ulang.
-
No. Halaman: 8 dari 15
NO KETENTUAN URAIAN
2 Keputusan Sertifikasi Sesuai LSPro-IPC-06, Tinjauan Keputusan
Sertifikasi.
3 Penghentian, pengurangan atau pencabutan sertifikasi
Sesuai dengan prosedur P-IPC-09, Prosedur penangguhan dan
pencabutan
4 Penambahan dan pengurangan ruang lingkup sertifikasi
Penambahan ruang lingkup dalam kurun waktu 6 bulan setelah audit
sebelumnya: - bila standar produk berbeda atau proses produksi
berbeda
dengan yang telah disertifikasi, perusahaan harus di audit
khusus proses produksi dan pengendalian mutu untuk produk
penambahan saja; tanpa audit fungsi-fungsi lain.
- bila standar produk sama atau proses produksi sama dengan yang
telah disertifikasi, penambahana hanya ukuran saja atau tipe/jenis
saja (misalnya: ukuran watt), maka perusahaan cukup mengajukan
permohonan dengan melampirkan spesifikasi produk dan hasil uji
produk dari laboratorium terakreditasi.
Penambahan ruang lingkup setelah 6 bulan setelah audit
sebelumnya, maka perusahaan harus diaudit untuk seluruh fungsi;
atau digabungkan dengan audit pengawasan berkala tahunan.
Penerbitan dan masa berlaku sertifikat penambahan ruang lingkup:
- sertifikat yang telah diterbitkan direvisi dengan penambahan
tipe/jenis, bila standar yang diacu sama dengan sertifikat yang
telah diterbitkan.
- penerbitan sertifikat baru, bila standar yang diacu berbeda
dengan acuan standar dalam sertifikat yang telah diterbitkan
- masa berlaku sertifikat dan waktu audit pengawasan berkala
disamakan dengan sertifikat yang diterbitkan terdahulu.
Pengurangan ruang lingkup: - dilakukan bila ada permintaan
tertulis dari pemegang
sertifikat - bila saat audit pengawasan berkala tahunan, sampel
tipe/
jenis produk tidak tersedia - bila hasil pengujian sampel
tipe/jenis produk tersebut tidak
memenuhi persyaratan SNI yang diacu. - sertifikat direvisi
sesuai dengan ruang lingkup yang dikurangi
TAHAP IV: LISENSI
1 Penerbitan SPPT SNI, dan Perjanjian tentang penggunaan SPPT
SNI
Perjanjian sesuai dengan F-IPC-29 b, Lisensi penggunaan SPPT SNI
dan Tanda SNI.
Perusahaan yang diberi Lisensi penggunaan SPPT SNI dan Tanda SNI
harus berkedudukan wilayah Republik Indonesia.
Dalam hal paberik pembuat produk yang disertifikasi berkedudukan
diluar wilayah Republik Indonesia, maka Lisensi penggunaan SPPT SNI
dan Tanda SNI diberikan
-
No. Halaman: 9 dari 15
NO KETENTUAN URAIAN
kepada perwakilan resmi yang berkedudukan di wilayah Republik
Indonesia. Perwakilan resmi yang dimaksud harus mempunyai dokumen
yang berkekuatan hukum tentang penunjukannya sebagai perwakilan
resmi di Indonesia.
Masa berlaku SPPT SNI adalah 4 (empat) tahun, dan dapat
diterbitkan ulang bila perusahaan menghendaki sertifikasi ulang
Ketentuan tata cara penggunaan tanda SNI harus sesuai dengan
DK-IPC-10, Ketentuan Penggunaan Tanda SNI
SPPT SNI lampu luminer mencantumkan paling sedikit: - nama dan
alamat perusahaan - nama dan alamat perwakilan/penanggung jawab
di
Indonesia - alamat paberik - merek dagang - nomor dan judul SNI,
tipe/jenis produk - masa berlaku SPPT SNI.
Bila paberik berada diluar negeri; - dalam 1 (satu) SPPT SNI
hanya dicantumkan 1(satu)
perusahaan perwakilan/importir. - Perjanjian Lisensi
ditanda-tangani oleh
perwakilan/importir di Indonesia sebagai penanggung jawab produk
di Indonesia.
2 Penandaan dan Penggunaan Tanda
SNI
2.1 Penandaan SNI dilakukan pada produk di tempat yang mudah
dilihat dan mudah dibaca serta tidak mudah rusak/hilang.
2.2 Tanda SNI dan Tanda Keselamatan dicantumkan pada produk
dan/atau kemasan Luminer menggunakanbentuk gambar sebagai berikut
:
NRP/NPB=XXXX 2.1 Ukuran Tanda SNI mengacu pada Lampiran I
Peraturan
Kepala Badan Standarisasi Nasional Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Penggunaan Tanda SNI dan Tanda Kesesuaian Berbasis
SNI.
2.2 Ukuran Tanda Keselamatan mengacu pada Lampiran II Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 2018 tentang Pemberlakuan Wajib SNI di Bidang Kelistrikan
bagian F. Ukuran luas Tanda Keselamatan tidak boleh lebih besar
dari ukuran luas Tanda SNI.
2.3 Penandaan lainnya yang harus dicantumkan dengan jelas dan
tidak mudah rusak/hilang pada produk Luminer dan/atau petunjuk yang
disertakan bersama produk
-
No. Halaman: 10 dari 15
NO KETENTUAN URAIAN
mengacu pada ketentuan SNI IEC 60598-1:2016.
TAHAP V: SURVEILAN
1
Tinjauan perubahan dan ketentuan surveilan
Harus dipastikan bahwa persyaratan sertifikasi adalah yang
terbaru sesuai dengan yang diajukan pemohon untuk memberi keyakinan
bahwa Lampu kategori Luminer yang diproduksi dan sistem untuk
mengendalikan mutu produk setelah sertifikasi awal selalu memenuhi
persyaratan terbaru yang ditentukan.
Bila ada penambahan/pengurangan ruang lingkup, perusahaan harus
mengajukan ke LSPro sebelum jatuh tempo audit surveilan
Kegiatan surveilan dilakukan setiap 1(satu) tahun terhitung
sejak tanggal penerbitan SPPT SNI dalam 1(satu) siklus sertifikasi
4(empat) tahun.
Audit Tahap 2 (Audit Kesesuaian):
Dilakukan sesuai P-IPC-07, Prosedur Audit Pengawasan
Tim auditor
Auditor yang terdaftar pada LSPro-IPC dengan kualifikasi auditor
sesuai DK-IPC-05;
Salah seorang dari Tim Auditor harus mempunyai kompetensi ruang
lingkup kelompok produk elektronik.
Dalam hal tidak ada auditor yang kompeten dalam bidang
elektronik, maka di dalam Tim Audit diikutkan Tenaga Ahli
Elektronik.
Area yang diaudit Audit kesesuaian sistem manajemen mutu (ISO
9001:2008 atau revisinya) dilakukan terhadap seluruh elemen atau
titik kritis bila perusahaan bersertifikat ISO 9001 oleh badan
sertifikasi yang diakreditasi KAN atau IAF, dan titik-titik kritis
proses produksi yang mempengaruhi mutu. Atau pada titik-titik
kritis yang direkomendasikan oleh Tim Auditor sebelumnya.
2 Titik kritis yang perlu diperhatikan
Sewaktu audit kesesuaian harus diperhatikan titik-titik kritis
sebagai berikut:
Klasifikasi Luminer: Kelas luminer (proteksi terhadap kejut
listrik), klasifikasi terhadap masuknya benda asing (klasifikasi
nomor IP).
Penandaan, Voltase pengenal, Merk/Penanggung jawab, Temperature
Ta, Kelas luminer, IPXX, No. Model, Daya pengenal, Symbol yg harus
digunakan.
Syarat konstruksi (pengamatan): kemudahan komponen yang dapat
diganti, keselamatan jalur kawat, keselamatan fitting lampu, blok
terminal (bila dilengkapi dengan blok terminal), terminal dan
hubungan suplai aman dan terlindungi, nilai pengenal sakelar,
lapisan dan selongsong insulasi, hubungan listrik dan bagian hantar
arus, sekrup
-
No. Halaman: 11 dari 15
NO KETENTUAN URAIAN
dan hubungan mekanis dan glan, batas aman kuat mekanis, bahan
yang mudah terbakar, lubang kuras untuk tetesan air hujan,
ketahanan korosi, ketahanan getaran, perisai proteksi, proteksi
hubungan pendek, kontak pembumian.
Perkawatan eksternal dan internal: kabel senur suplai jika
disuplai oleh pabrikan, metode pemasangan, penempatan dan proteksi,
sambungan dan simpang sambungan, kabel fleksibel atau kabel senur
fleksibel yang masuk dan keluar luminer yang melintasi bagian logam
dapat diakses lubangnya harus dilengkapi dengan busing dari bahan
insulasi yang kuat.
Pembumian: logam yang digunakan, permukaan sambungan, soket
konektor, sekrup, ketahanan korosi.
Proteksi kejut listrik: proteksi terhadap kontak tidak senagaja,
tidak ada akses ke bagian positif dengan jari.
Ketahanan terhadap debu, benda padat dan uap air: perhatikan
kemungkinan akses debu atau benda padat atau rembesan uap air atau
pancaran air.
Resistans insulasi dan kuat listrik: perhatikan persyaratan
resistansi minimum, perhatikan kuat listrik; acuan table 10.2 SNI
IEC 60598-1:2016.
Ketahanan terhadap bahan: insulasi proteksi kejut listrik, dan
bagian bahan insulasi menahan hantar arus harus cukup tahan
terhadap bahang.
Ketahanan nyala api dan penyulutan: bagian hantar listrik dan
bagian proteksi kejut listrik harus tahan terhadap nyala api dan
penyulutan.
Termial sekrup: luas penampang konduktor harus berdasarkan
ukuran terminal dan menurut arus maksimum, terminal harus
memberikan hubungan yang memadai untuk konduktor dan mempunyai
komposisi jumlah pilinan dan diameter nominal, tahan korosi,
kekuatan torsi mur dan baut sesuai diameter nominal ulir dihitung
dengan Nm. Sekrup dan Mur untuk mengklem konduktor harus mempunyai
ulir metric ISO dan Sekrup tidak boleh terbuat dari logam yang
lunak atau dapat mulur, seperti seng atau alumunium dan harus tahan
terhadap korosi.
Terminal nirsekrup: mengklem konduktor dengan tekanan yang cukup
dan tanpa kerusakan, bahan tembaga atau paduan dengan persen
tembaga yang dominan.
Handling Penerimaan bahan baku dan komponen.
Handling proses produksi, dari incoming material s/d final
produk test.
Pengendalian mutu produk secara rutin Sesuai Kelas luminer di
antaranya: - Inspeksi visual penandaan, - Uji Fungsi,(Cek voltase,
power supply, frekuensi, power
factor) - Kontinuitas Pembumian,
-
No. Halaman: 12 dari 15
NO KETENTUAN URAIAN
- Kuat listrik atau Resistans Insulasi, - Uji Polaritas pada
terminal masuk.
3 Kategori ketidaksesuaian
Sesuai DK-IPC-11;
Untuk ketidak-sesuaian ketegori mayor, produsen diminta
menyampaikan tindakan koreksi beserta buktinya dalam jangka waktu 1
(satu) bulan sejak tanggal audit; Proses sertifikasi belum bisa
dilanjutkan sebelum LK mayor ditutup;
Untuk ketidaksesuaian ketegori minor, produsen diminta
menyampaikan tindakan koreksi dalam jangka waktu 2 (dua) bulan.
Proses Rapat Komite Teknis untuk memutuskan apakah perusahaan
dapat diberikan sertifikat SNI dapat dilakukan apabila semua LK
yang diterbitkan telah dilakukan tindakan koreksi dan dinyatakan
ditutup oleh auditor terkait.
OBS/OFI tidak wajib ditindak-lanjuti oleh perusahaan dalam waktu
singkat, namun akan lebih baik bila perusahaan menindak-lanjutinya
secepat mungkin dan OBS/OFI ini akan diverifikasi pada waktu audit
berikutnya.
4 Contoh Produk Contoh yang akan diambil dikelompokkan menurut
kategori luminer yang sejenis; Identifikasi kelompok seperti
tungsten termasuk lampu halogen tungsten, Lampu fluoresen, lampu
luah Modul LED, kelas proteksi, klasifikasi IP (Indek
proteksi).
Pengambilan contoh Survailan untuk Uji kritikal 2 sample
diantara range wattage 1 sampel untuk uji dilaboratorium dan 1
sampel untuk arsip di klien setiap Wattage pengenal dalam satu
kelompok produk.
Jika ada perubahan atau penambahan produk maka Contoh diambil
untuk uji tipe 8 sampel maksimum range wattage, dimana 5 sampel
untuk uji dilaboratorium dan 3 sampel untuk arsip di klien. Dan
untuk uji varian 2 sampel diantara range wattage dimana 1 sampel
untuk uji dilaboratorium dan 1 sampel untuk arsip di klien dalam
satu kelompok produk.
Variasi tipe yang akan disertifikasi berkaitan identik dengan
bahan yang di gunakan, komponen dan teknologi yang di terapkan.
Pengambilan contoh survailan*), dilakukan dialiran produksi atau
gudang oleh PPC .
*) Waktu pengambilan contoh oleh PPC tidak harus bersamaan
waktunya dengan peleksanaan audit lapangan.
5 Pengujian Pengujian dilakukan oleh Lab Uji terakreditsi KAN
atau Laboratorium Uji terakreditasi yang telah ada MRA (Mutual
Recognation Agreement) dengan KAN. Metode pengujian sesuai dengan
SNI IEC 60598-1:2016. Luminer – Bagian 1: Persyaratan Umum dan
Pengujian (Luminaires – Part 1: General requirements and Test)
dengan ketentuan kategori
-
No. Halaman: 13 dari 15
NO KETENTUAN URAIAN
produk:
SNI IEC 60598-2-2:2016, Luminer –Bagian 2-2:Persyaratan
Khusus-Luminer Tanam (Luminaires-Part 2-2: Particular
Requirements-Recessed Luminaires).
SNI IEC 60598-2-3:2016, Luminer –Bagian 2-3:Persyaratan
Khusus-Luminer untuk Pencahayaan Jalan Umum (Luminaires-Part
2-3:Particular Requirements - Luminaires for Road and Street
Lighting).
SNI IEC 60598-2-5:2016, Luminer –Bagian 2-5: Persyaratan
Khusus-Lampu Sorot (Luminaires-Part 2-5: Particular
Requirements-Floodlight).
SNI 04-6973.2.1:2005,Luminer-Bagian 2-1: Persyaratan Khusus-
Luminer magun kegunaan umum.
SNI IEC 60598-2-4:2012, Luminer –Bagian 2-4: Persyaratan
Khusus-Luminer kegunaan umun portable (Luminaires-Part 2-5:
Particular Requirements-Portable Luminaires)
6 Laporan Hasil Uji Laporan hasil uji mencantumkan kesesuaian
atau ketidak sesuaian dalam pemenuhan persyaratan standar
terkait.
Jika pengujian memenuhi persyaratan, maka contoh uji dinyatakan
lulus,
Jika ada parameter tidak memenuhi syarat, dapat dilakukan uji
ulang terhadap parameter yang tidak memenuhinsyarat tersebut.
Uji ulang dapat diambil dari sampel arsip atau pengambilan
contoh ulang.
7 Evaluasi terhadap Laporan Asesmen dan Laporan Hasil Uji
dilakukan oleh Kimite Teknis sebagai pengambil keputusan.
Evaluasi dilakukan oleh Komite Teknis sesuai dengan P-IPC-06 dan
IK-IPC-03.
Minimal salah satu anggota Komite Teknis harus mempunyai
kompetensi terhadap produk elektronik yang akan disertifikasi
sesuai dengak DK-IPC-05.
Dalam kondisi tertentu pengambil keputusan dapat dilakukan oleh
satu orang yang mempunyai kompetensi bidang elektronik dan memenuhi
ketentuan sesuai DK-IPC-05.
Jika hasil uji tidak mencantumkan pemenuhan standar maka Komite
Teknis LSPro-IPC harus melakukan evaluasi kesesuaian dalam
menentukan pemenuhan standar .
Apabila hasil uji dinyatakan tidak memenuhi standar, maka Komite
Teknis harus melapor kepada manajer operasional agar perusahaan
melakukan pengujian ulang. Pengujian ulang dapat dilakukan terhadap
arsip contoh uji atau dari pengambilan contoh ulang.
Keputusan Sertifikasi melalui rapat Komite
Sesuai dokumen terkendali P-IPC-06; Tinjauan dan Keputusan
Sertifikasi.
-
No. Halaman: 14 dari 15
NO KETENTUAN URAIAN
Teknis Bila Komite Teknis memutuskan bahwa perusahaan memenuhi
persyaratan untuk melanjutkan SPPT SNI, maka LSPro-IPC akan
menerbitka Suruat Keterangan yang menyatakan bahwa SPPT SNI yang
dimiliki perusahaan dapat dilanjutkan.
-
No. Halaman: 15 dari 15
Lampiran:
DAFTAR KOMPONEN KRITIS UNTUK KATEGORI LUMINER
NO. NAMA KOMPONEN STANDAR ACUAN
01 Screw Terminal IEC 60598-1 Chapter14
02 Screwless Terminal IEC 60598-1 Chapter15
03 Plug IEC 884-1
04 Rubber Insulated Cables IEC 245
05 Polyvinyl Chloride Insulated Cable IEC 60227-1 to
IEC 60227-7
06 Automatic Electrical Control for Household and Similar
Use
IEC 730
07 Switches IEC 61058
08 Isolating Transformers and Safety
isolating Transformer requirements
IEC 60742
09 DC or AC supplied electric step-down converter
IEC 61347-2-2
10 Miscellaneous electrical circuit used with
Luminaires
IEC 61347-2-11
11 AC or AC supplied electronic controlgear for LED modules
IEC 61347-2-13
12 Appliance couplers, interconnection couplers IEC 320-1
IEC 320-2-2
13 Sealed ring, insulation enclosure,
protective glass cover
IEC 60598