Top Banner

of 46

Ilmu Ukur Wilayah

Oct 10, 2015

Download

Documents

Ilmu Ukur Wilayah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

http://www.ilmusipil.com/alat-ukur-waterpass-dan-theodolit (http://mymindmyown.blogspot.com/2013/02/waterpass.html)TUGAS PRAKTEK UKUR TANAH

1.Gambar Waterpass

2.Fungsi bagian-bagian waterpassPenjelas bayangan : berfungsi untuk memfokuskan bayangan dan memperjelas obyek yang dibidik.Sekrup pengungkit :berfungsi untuk menggerakkan teropong secara vertikal dengan terbatasKlem horizontal :berfungsi untuk mengunci perputaran alat arah horisontalPenggerak halus horizontal:berfungsi untuk menggerakkan waterpass pada arah horisontal secara halus setalah klem aldehide horisontal dikunci agar kedudukan benang pada alat tepat pada obyek yang dibidik.Penutup nivo :berfungsi untuk melindungi nivo tabungLensa Okuler :berfungsi untuk mengamati objek yang dibidikLensa obyektif :berfungsi untuk menerima obyek yang dibidik.Plat dasar :berfungsi sebagai tempat landasan alat di atas statifSekrup ABC :berfungsi untuk mengatur kedataran pesawat (sumbu I vertikal).

3.Perbedaan waterpass dengan teodolitTheodolitWaterpass

Berfungsi untuk mengukur jarak dan sudutBerfungsi untuk mengukur beda tinggi

Terdapat sekrup alhidade horisontal untuk memutar alat arah atas dan bawahTidak ada sekrup aldhidade horizontal dan hanya terdapat sekrup alhidade vertikal. Pergerakan alat terbatas pada arah kanan-kiri.

Untuk proses centering perlu mengatur nivo kotak dan nivo tabungUntuk proses centering hanya perlu mengatur nivo kotak

Terdapat sumbu horizontalTidak terdapat sumbu horizontal

Terdapat pembacaan lingkaran vertikal dan horizontalHanya terdapat pembacaan lingkaran vertikal

Tidak terdapat prisma pendulumTerdapat prisma pendulum

4.Kelemahan dan kelebihan waterpassKelebihan Waterpass1)Memiliki ketelitian yang cukup tinggi2)Mampu melakukan pengukuran beda tinggi secara lebih cepat3)Centering lebih cepat karena hanya centering untuk nivo kotak4)Kelemahan Waterpass1)Gerakan teropong sipat datar terbatsr sehingga kurang mampu membidik area curam.

5.Syarat pengaturan waterpassMengatur Garis Mendatar Diafragma Tegak Lurus Sumbu IPada umumnya garis mendatar diafragma (benang silang mendatar) telah dibuat tegak lurus sumbu I oleh pabrik yang memproduksi alat ukur.Mengatur Garis Arah Nivo Tegak Lurus Sumbu IPada alat ukur waterpass tipe semua tetap tanpa skrup ungkit, syarat ini penting sekali. Namun pada alat dengan skrup ungkir, syarat ini agak sedikit longgar karena apabila ada sedikit pergeseran nivo dalam pengukuran, dapat diseimbangkan dengan skrup ungkir ini.Adapun maksud dari persyaratan ini adalah apabila sumbu I telah dibuat vertikal, kemana pun teropong diputar, gelembung nivo akan tetap seimbang. Ini berarti garis bidik selalu mendatar karena garis bidik telah dibuat sejajar dengan garis arah nivo.Membuat Garis Bidik Sejajar Garis Arah NivoPada alat ukur waterpass, yang diperlukan adalah garis bidik mendatar. Untuk mengetahui apakah garis bidik sudah betul-betul mendatar atau belum, digunakan nivo tabung. Jika gelembung nivo seimbang, garis arah nivo pasti mendatar. Dengan demikian, jika kita bisa membuat garis bidik sejajar dengan garis arah nivo, garis arah nivo pasti mendatar.

6.Terdapat bagian untuk sentering pada waterpass, yaitu dengan menyeimbangkan nivo kotak dengan menggunakan sekrup A,B,C agar instrumen terletak tepat pada titik pengukuran.

7.Sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk mengukur beda tinggi, maka pada alat ukur waterpass hanya terdapat bacaan vertikal. Namun seiring berjalannya waktu, waterpass terbaru telah dilengkapi bacaan horizontal pada kiapnya sehingga juga bisa untuk mengukur jarak dan sudut.

(http://aryadhani.blogspot.com/2012/03/alat-ukur-waterpas-dalam-ilmu-ukur.html)Alat ukur waterpas dalam Ilmu Ukur Tanah

Alat ukur waterpas dapat di golongkan ke dalam beberapa jenis, yakni :a.Type semua tetap (dumpy level), dimana teropong dengan nivo menjadi satu, penyetelan kedudukan teropong di lakukan dengan tiga sekrup pengatur.b.Type nivo refreksi (wye level), dimana teropong dapat di putar pada sumbu memanjangnya.c.Type semua tetap dengan sekrup pengungkit (dumpy tilting level), pada jenis ini sumbu teropong dapat di setel dengan menggunakan sekrup pengungkit (tilting screw).d.Type otomatis (automatic level), Pada jenis ini kedudukan sumbu teropong akan horizontal secara otomatis karena di dalamnya di lengkapi dengan prisma-prisma yang di gantungkan pada plat baja.e.Hand level, dimana alat ini hanya terdiri dari teropong yang di lengkapi dengan nivo, sedangkan cara menggunakannya cukup di pegang dengan tangan. Waterpas atau sipat datar bertujuan untuk menentukan beda tinggi antara titik-titik di permukaan atas permukaan bumi secara teliti. Tinggi suatu obyek di atas permukaan bumi ditentukan dari suatu bidang referensi, yaitu bidang yang ketinggiannya dianggap nol. Dalam geodesi, bidang ini dianggap sebagaibidang geoid, yaitu bidangequipotensialyang berimpit dengan permukaan air laut rata-rata (mean sea level). Bidang equipotensial disebut juga bidang nivo. Bidang ini selalu tegak lurus dengan arah gaya berat di mana saja di permukaan bumi.Agar dapat digunakan di lapangan, alat ukur waterpas harus memenuhi beberapa syarat tertentu, baik syarat utama yang tidak dapat ditawar-tawar lagi maupun syarat tambahan yang dimaksudkan untuk memperlancar pelaksanaan pengukuran di lapangan.Adapun syarat-syarat pemakaian alat waterpass pada umumnya adalah:a.Syarat dinamis: sumbu I vertikalb.Syarat statis, antara lain :1.Garis bidik teropong sejajar dengan garis arah nivo2.Garis arah nivo tegak lurus sumbu I3.Garis mendatar diafragma tegak lurus sumbu I

Urutan persyaratan statis memang demikian. Namun agar pengaturannya lebih sistematis dan tidak berulang-ulang, urutan pengaturannya dibalik dari poin 3 ke 1.1.Mengatur Garis Mendatar Diafragma Tegak Lurus Sumbu I Pada umumnya garis mendatar diafragma (benang silang mendatar) telah dibuat tegak lurus sumbu I oleh pabrik yang memproduksi alat ukur.2.Mengatur Garis Arah Nivo Tegak Lurus Sumbu IPada alat ukur waterpass tipe semua tetap tanpa skrup ungkit, syarat ini penting sekali. Namun pada alat dengan skrup ungkir, syarat ini agak sedikit longgar karena apabila ada sedikit pergeseran nivo dalam pengukuran, dapat diseimbangkan dengan skrup ungkir ini.Adapun maksud dari persyaratan ini adalah apabila sumbu I telah dibuat vertikal, kemana pun teropong diputar, gelembung nivo akan tetap seimbang. Ini berarti garis bidik selalu mendatar karena garis bidik telah dibuat sejajar dengan garis arah nivo.3.Membuat Garis Bidik Sejajar Garis Arah NivoPada alat ukur waterpass, yang diperlukan adalah garis bidik mendatar. Untuk mengetahui apakah garis bidik sudah betul-betul mendatar atau belum, digunakan nivo tabung. Jika gelembung nivo seimbang, garis arah nivo pasti mendatar. Dengan demikian, jika kita bisa membuat garis bidik sejajar dengan garis arah nivo, garis arah nivo pasti mendatar.Jarak bidik optimum waterpass berkisar antara 40-60 m. Berikut contoh pengukuran dengan alat ukur waterpass.

Apabila alat didirikan di antara dua buah rambu, maka antara dua buah rambu dinamakanslagyang terdiri dari bidikan ke rambu muka dan rambu belakang. Selain garis bidik atau benang tengah (BT), teropong juga dilengkapi dengan benang stadia yaitu benang atas (BA) dan benang bawah (BB). Selain untuk pengukuran jarak optis, pembacaan BA dan BB juga sebagai kontrol pembacaan BT di mana seharusnya pembacaan 2BT=BA+BBApabila jarak antara dua buah titik yang akan diukur beda tingginya relatif jauh, maka dilakukan pengukuran berantai.Pada metode ini, pengukuran tak dapat dilakukan dengan satu kali berdiri alat. Oleh karena itu antara dua buah titik kontrol yang berurutan dibuat beberapaslagdengan titik-titik bantu dan pengukurannya dibuat secara berantai (differential lavelling).Seperti halnya pengukuran jarak dan sudut, pengukuran beda tinggi juga tidak cukup dilakukan dengan sekali jalan, tetapi dibuat pengukuran pergi pulang, yang pelaksanaannya dapat dilakukan dalam satu hari (dinamakanseksi), serta dimulai dan diakhiri pada titik tetao. Gabungan beberapa seksi dinamakantrayek.Persamaan yang berlaku dalam sipatdatar :a. Waterpas terbuka :h akhir h awal......................................... (II. p)b. Waterpas tertutup :0 (II. q)

Gambar 2.6. Penentuan beda tinggi dengan sipat datar

Keterangan gambar :A dan B : titik di atas permukaan bumi yang akan diukur beda tingginyaa dan b : bacaan atau tinggi garis mendatar di titik A dan B Ha dan Hb : ketinggian titik A dan B di atas bidang referensi hAB : beda tinggi antara titik A dan B

Bagian-Bagian Dari WaterpassAda berbagai macam peralatan sipat datar yang dugunakan dalam pengukuran, antara lain sebagai berikut :1.WaterpassWaterpass ini dipasangkan di atas kaki tiga dan pandangan dilakukan melalui teropong. Ada beberapa macam bagian-bagian dari waterpass, antara lain:a.Lup Lensa yang bisa disetel menjadi alat pengamat melakukan pembidikan.Lup tersebut diputar agar salib sumbu bidik berada dalam fokus.b.TeropongTabung yang menjaga agar semua lensa dan gigi fokus berada pada posisinya yang benar.b.Penahan sinar Sebuah tudung metal atau plastik yang dipasang di atas lensa obyektif untuk melindungi lensa tersebut dari kerusakan dan untuk mengurangi silau pada waktu level digunakan.c.Tombol fokus Sebuah tombol pengatur yang memfokuskan level sacara internal terhadap target yang dikehendaki.d.Piringan horizontale.Sekrup-sekrup levelSekrup-sekrup pengatur yang dipaki untuk mendatangkan level.g.AlasAlas tipis berukuran 3 x 8 yang mengikat alat pada tripod.h.Unting-unting, kait dan rantai Kait dan rantai ditempatkan tepat di tengah-tengah di bawah level, tempatunting-unting digantung bila sudut pandang akan diputar.i.Sumbu yang dapat digeser-geser Sebuah alat yang dimaksudkan untuk memungkinkan ditempatkannya sumbu alat tepat di atas suatu titik tertentu.j.Nama dan nomor seri plat.k.Sekrup tengensial horizontal. Sebuah sekrup pengatur untuk memperkirakan kelurusan antara salib sumbu bidik dan sasaran bidang horizontal.l.Tabung nivo.Sebuah tabung gelas bergraduasi yang berisi cairan yang sejajar dengan garis bidik teropong.2.Kaki tigaKaki tiga digunakan untuk menyangga alas waterpass dan menjaganya tetap stabil selama pengamatan. Kaki tiga ini mempunyai dua baut yaitu baut pertama digunakan untuk menentukan sambungan kaki dengan kepala sedangkan baut kedua digunakan untuk penyetelan kekerasan penggerak engsel antara kaki tiga dengan kepalanya.3.Mistar ukur / rambu ukurMistar ukur adalah sebuah pita ukur yang ditopang vertikal dan digunakan untuk mengukur jarak vertikal antara garis bidik dan sebuah titik tertentu yang berada di atas atau di bawah garis bidik tadi.Rambu ini terbuat dari bahan kayu atau aluminium. Panjangnya 3 meter (ada yang 4 dan 5 meter). Yang penting dari rambu ukur ini adalah pembagian skalanya harus betul-betul teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik. Di samping itu cara memegangnya harus benar-benar tegak (vertikal).

Kesalahan-Kesalahan dalam Pengukuran WaterpassWalaupun sebelum pengukuran peralatan telah dikoreksi dan syarat-syarat lain telah terpenuhi, namun karena hal-hal yang tak terduga sebelumnya, kesalahan-kesalahan yang lain tetap dapat terjadi, yaitu:1.Bersumber dari alat ukur, antara lain: a. Garis bidik tidak sejajar arah nivo Pada pengukuran dengan alat ukur waterpas, garis bidik harus dibuat sejajar dengan garis arah nivo agar hasil yang didapatkan teliti. Adapun jika garis bidik tidak sejajar dengan garis arah nivo, kesalahan dapat dihilangkan dengan membuat jarak alat ukur ke rambu muka sama dengan jarak alat ukur ke rambu belakanga.Kesalahan Titik Nol RambuKesalahan ini bisa terjadi dari pabrik, namun bisa pula terjadi karena alas rambu yang aus dimakan usia atau sebab yang lain. Pengaruh dari kesalahan ini apabila jumlahslagdibuat genap.c. Kesalahan Karena Rambu yang tidak Betul-Betul VertikalUntuk menghindari kesalahan ini maka rambu harus betul-betul vertikal dengan cara menggunakan nivo rambu atau unting-unting yang digantungkan padanya. d. Kesalahan Karena Penyinaran yang Tidak MerataSinar matahari yang jatuh tidak merata pada alat ukur waterpas akan menyebabkan panas dan pemuaian pada alat waterpas yang tidak merata pula, khususnya nivo teropong, sehingga pada saat gelembung seimbang, garis arah nivo tidak mendatar dan garis bidik juga tidak mendatar. Untuk menghindari keadaan semacam ini sebaiknya alat ukur dipayungi agar tidak langsung terkena sinar matahari.2.Bersumber dari si pengukur, antara lain:a.Kurang paham tentang pembacaan rambuUntuk menghindari kesalahan ini, pembacaan dikontrol dengan koreksi 2BT=BA+BBb. Kesalahan karena mata cacat atau lelahUntuk menghindari kesalahan ini sebaiknya mata yang cacat menggunakan kacamata dan pengamatan dilakukan dengan mata secara bergantian. Mata yang sedang tidak digunakan untuk membidik juga tidak perlu dipejamkan atau dipicingkan.c. Kondisi fisik yang lemahUntuk menghindari keadaan yang demikian, surveyor perlu istirahat di tengah hari, makan teratur dan selalu menjaga kondisi tubuhd. Pendengaran yang kurang3. Bersumber dari alam, antara lain:a. Kesalahan karena kelengkungan permukaan bumiKesalahan ini dapat diabaikan dengan membuat jarak rambu muka sama dengan jarak rambu belakangb. Kesalahan karena refraksi sinarPermukaan bumi diselimuti dengan lapisan-lapisan udara yang ketebalannya tidak sama karena suhu dan tekanan yang tidak sama. Hal ini akan mengakibatkan sinar yang sampai pada teropong dari obyek yang dibidik akan menjadi melengkung ke atas sehingga yang terbaca menjadi terlalu besar.c. Kesalahan Karena UndulasiPada tengah hari yang panas antara pukul 11 sampai pukul 14 sering terjadi undulasi, yaitu udara di permukaan bumi yang bergerak naik karena panas (fatamorgana). Jika rambu ukur didirikan di tempat yang demikian, maka apabila dibidik dengan teropong akan kelihatan seolah-olah rambu tersebut bergerak bergelombang-gelombang, sehingga sukar sekali untuk menentukan angka mana yang berimpit dengan garis bidik atau benang silang. Sehingga apabila terjadi undulasi sebaiknya pengukuran dihentikan.d. Kesalahan karena kondisi tanah tidak stabilAkibat kondisi tanah tempat berdiri alat atau rambu tidak stabil, maka setelah pembidikan ke rambu belakang, pengamat pindah posisi untuk mengamat ke rambu muka ketinggian alat atau statif akan mengalami perubahan sehingga beda tinggi yang didapat akan mengalami kesalahan. Untuk itu, hendaknya tempat berdiri alat dan rambu harus betul-betul stabil atau rambu rambu diberi alas rambu.

(http://a2karim99.wordpress.com/pengukuran-2/pengukuran-kayu/hagameter/)Hagameter;PenggunannyaPosted onJuni 17, 2012bya2karim99Hagameter adalah alat untuk mengukur tinggi pohon. Sebenarnya alat ini dapat pula difungsikan untuk mengukur tinggi apa saja, termasuk kelerengan.Kecenderungan pengukuran tinggi pohon dengan Hagameter selama ini pada posisi relatif datar. Bagaimana cara penggunaannyapada kondisi lapangan yang relatif tidak datar. Permasalahan ini sering dan berulang-ulang ditujukan kepada kami. Saya katakan kalau ada yang lebih mudah dan praktis, kenapa pilih yang susah!.Boleh dikatakan skala % (%lereng/sudut) lebih banyak dijelaskan atau digunakan jika dibanding dengan skala sudut (derajat-sudut). Namun kalau diperhatikan sungguh2 penggunaan %sudut tidak semudah yang banyak dibayangkan orang.Keterangan :B1 = jendela ; B2 = pisirP = batang skala dengan pemutar PS = skala pada batangJ = jarum skalaK = Pengunci (K1 = buka; K2 = tutup)L = lubang penggantung taliPanjang total batang-skala sekitar 14 cm atau 5,5 inchi. Sekitar 11,5 cm (4,5 inchi) yang dimanfaatkan untuk penulisan skala. Batang-skala tersebut bersisi 6 yang terdiri dari 6 skala ukur yaitu 5 skala ukur derajat/jarak dan 1 skala ukur persen. Kelima skala ukur derajat/jarak terdiri dari 1 skala Britis (inchi/feet) dan 4 skala matriks (meter/derajat).Rumusan dasarnya didasarkan pada rumus tangen dengan ilustrasi pengukuran segitiga-samasisi.Batang-skala Hagameter diilustrasikan sebagai berikut.Memperhatikan skala ukur yang ada dapat dibagi dua bagian yaitu skala derajat (a e) dan skala persen (f).Penggunaannya secara ringkas adalah :a.Tentukan skala sudut@jika menggunakan skala derajat (15, 20, 25, 30 m dan 66 ft), maka perkirakan dulu tinggi pohon yang akan diukur. Misalnya diperkirakan 15 meter, maka ukur jarak dari si pengukur ke batang pohon yang bersangkutan sejauh 15 meter. Putar batang-skala hingga tampak skala ukur untuk jarak 15 meter (b)@jika menggunakan skala persen (%lereng atau %sudut), maka perkirakan dulu tinggi pohon yang akan diukur (cukup hanya memperkirakan). Perkiraan tersebut misalnya 15 meter, maka ukur jarak dari si pengukur ke batang pohon yang bersangkutan sejauh 15 meter. Putar batang-skala hingga tampak skala ukur untuk %lereng (f)b.Buka kunci K1 (tekan) agar jarum bergerak bebas. Kemudian arahkan Haga ke batang pohon (A = pangkal batang, B = setinggi mata dan C = tajuk). Pengertian tajuk disini dapat berupa puncak tajuk (ujung batang), pada diameter tertentu atau pada bebas cabang. Setelah pembidikan tepat di titik A atau B atau C tutup kunci K2 (tekan). Catat hasil pembacaan yang ditunjukkan jarum skala saat pembidikan titik A atau B atau C.c.Tinggi pohon (T = AC)Rumusan perhitungan tinggi yang digunakan@jika menggunakan skala ukur derajat (derajat-sudut)* T = (tg tg ) . Jd@jika menggunakan skala ukur persen (%sudut)* T = [(%MC - %MA)/100].Jdsedikit berbagi ilmu, Cara penggunaannya :

1. Fungsikan alat penunjuk arah tinggi, dengan memutar tombol untuk berbagai jarak pohon dari pengukuran ( bisa 10, 15, 20m dll ).2. Atur posisi pembidik dengan jarak antara pembidik dengan pohon yang akan di ukur sesuai dengan skala jarak yang digunakan.3. Buka kunci jarum penunjuk dengan menekan knop / tombol.4. Lakukan pembidik melaluhi visir ke pangkal pohon kemudian kunci dengan menekan tombol / knop.5. Baca dan catat skala yang ditunjukkan jarum.6. Lakukan bidikan ke ujung pohon yang di inginkan ( puncak / cabang pertama ), kunci jarum penunjuk dengan menekan knop / tombol.7. Baca dan catat skala yang di tunjukkan jarum.Tinggi pohon adalah :1. Jika posisi pembidik dan pohon berada di lapangan datar, maka tinggi pohon adalah penjumlahan hasil bidikan ke pangkal dan ujung pohon.2. Jika posisi bidik berada di atas posisi pohon, maka tinggi pohon adalah pengurangan penjumlahan hasil bidikan ke pangkal dan ujung pohon3. Jika posisi bidik berada di bawah posisi pohon maka tinggi pohon adalah pengurangan hasil bidikan keatas ujung pohon dengan hasil bidikan ke pangkal pohon.

(http://frekajourney.blogspot.com/2011/11/ilmu-medan-peta-kompas.html)ILMU MEDAN PETA KOMPASILMU MEDAN PETA KOMPAS

METODEMENGUNGKAPKANARAHseorang penjelajahmembutuhkan carauntuk mengekspresikanarah yangakurat,yang disesuaikan dengansetiap bagian daridunia,dan memilikiukuranunit umum.Arahdinyatakan sebagaisatuan ukuransudut.a.System sexagesimalUnityang paling umumadalahukuranderajat ()dengansubdivisinyamenit(')dan detik(").system ini membagi lingkaran menjadi 360 derajat1derajat =60menit.1 menit=60detik.

b.system waktuSystem ini membagi lingkaran menjadi 24 jam dimana 1 jam = 60 menit1 menit = 60 detik

c. system artileriMil.Satuan ukuranlain,yangmil(disingkat), digunakanterutama diartileri,tank,meriamdan mortir.Paramilmengungkapkanukuransudutterbentuk ketikasebuah lingkarandibagi menjadi6.400sudut,dengantitikdari sudutdi pusatlingkaran.Suatu hubungandapat dibangun antaraderajat danmils.Sebuah lingkaransama dengan6400milsdibagi dengan360derajat, atau17,78milper derajat.Untuk mengkonversiderajat kemils, kalikanderajat dengan17,78. 360 derajat = 6400 mil

MACAM MACAM UTARAalam rangka untuk mengukur sesuatu, harus selalu ada titik awal atau nol pengukuran.Untuk mengungkapkan arah sebagai satuan ukuran sudut, harus ada titik awal atau ukuran nol dan titik acuan ini menunjuk dua titik dasar atau garis referensi.Ada garis-benar basis tiga utara, utara magnetis, dan grid utara.Yang paling umum digunakan adalah magnet dan grid.a.Utara sebenarnya .Bentuk bumi bukanlah sebuah bulat sempurna , namun sedikit elips yang berotasi pada porosnya dengan menarik garis khayal pada poros bumi., bias diketahui utara sebenarnya dari bumi.Sebuah garis dari setiap titik di permukaan bumi ke kutub utara.Utara sebenarnya biasanya diwakili oleh sebuah binta ng (Gambar 6-1).

b.Utara magneticArah ke kutub utara magnet, seperti yang ditunjukkan oleh jarum utara dicari dari instrumen magnetik. Pembacaan magnetik diperoleh dengan instrumen magnetis, seperti kompas Lensatic dan M2.Kutub magnetic tidak berhimpit dengan poros bumi jaraknya berselisih sejauh 1400 mil sebelah selatan kutub utara bumi utara magnetic kita gunakan sebagai dasar untuk menentukan besar sudut derajat secara mendatar.Bagian utara magnetik biasanya dilambangkan dengan garis diakhiri dengan setengah dari sebuah mata panah (Gambar 6-1).c.Utara pada peta (grid north) .Bagian utara yang didirikan dengan menggunakan garis grid vertikal pada peta yang menjadi sumbu peta ."arah utara peta tidak berhimpit dengan utara sebenarnya sehingga terdapat selisih yang disebut ikhtilap peta. Sudut ikhtilap peta tergantung pada dari lokasi peta . bias sebelah barat atau timur utara sebenarnya Grid utara mungkin dilambangkan dengan huruf atau GN huruf "y

BEBERAPA ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM IMPKA.KOMPAS1.DEFINISIDefinisi kompas. Kompas berasal dari bahasa Latin yaitu Compassus yang berarti jangka. Kompas merupakan alat penentu arah dan derajat mata angin. Kompas tediri atas magnet jarum, yang dapat berputar bebas. Kutub-kutub magnet ini selalu menunjuk arah Utara Selatan walaupun tidak tepat benar (karena adanya sudut deklinasi).Dalam menggunakan kompas perlu di perhatikan;2.YANG PERLU DI PERHATIKAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPASKompas adalah instrumen yang lembut dan harus dirawat sesuai.a.Inspeksi.Sebuah pemeriksaan rinci diperlukan ketika pertama kali mendapatkan dan menggunakan kompas.Salah satu bagian paling penting untuk memeriksa adalah dial mengambang, yang berisi jarum magnetik.Pengguna juga harus memastikan penampakan kawat lurus, bagian kaca dan kristal tidak rusak, angka-angka pada dial dapat dibaca, dan yang paling penting, yang dial tidak menempel.b. Efek Logam dan Listrik.Logam objek dan sumber listrik dapat mempengaruhi kinerja kompas.Namun, logam dan paduan nonmagnetik tidak mempengaruhi pembacaan kompas.Jarak pemisahan berikut disarankan untuk memastikan berfungsinya kompas:c. Akurasi.Sebuah kompas dalam kondisi kerja yang baik sangat akurat.Namun, kompas harus diperiksa secara berkala pada baris diketahui arah, seperti azimut disurvei menggunakan stasiun deklinasi.Kompas dengan lebih dari 3 + variasi tidak boleh digunakan.d. Perlindungan.Jika bepergian dengan kompas, dilipat, pastikan pemandangan belakang dilipat sepenuhnya turun ke cincin bezel.Hal ini akan mengunci tombol mengambang dan mencegah getaran, serta melindungi mata kristal dan belakang dari kerusakan3. BEBERAPA JENIS KOMPAS1. Kompas BidikKompas bidik adalah kompas yang biasa digunakan oleh militer, pramuka, dan pengembara. Kompas ini mudah mendapatkannya, harganyapun relatif murah, juga penggunaannya cukup sederhana serta lengkap.Bagian bagian kompas bidik:1.Dial : Permukaan diaman tertera angka/huruf seperti jam2.Visir : Pembidik Sasaran3.Kaca Pembesar : Untuk melihat sasaran dan angka pada Dial4.Jam Penunjuk : Menunjukkan lokasi magnet bumi5.Tutup Dial : Dengan 2 garis bersudut 450dan dapat diputar-putar6.Alat penggantung : Untuk tali/ dapat juga untuk menyangkutkan ibu jari tangan sewaktu melakukan pembidikanCara menggunakannya:1.tutup kompas dibuka legak lurus dengan kotak / badan kompas (90 derajat).2.ibu jari dimasukkan kecincin dan kompas diletakkan mendatar dan disana oleh jari telunjuk dan jari lainnya.3.kompas dipegang sebatas mata.4.sasaran bidik melalui takik pertengahan prisma dan garis rambut dibagian tengah ditutup.5.setelah sasaran dibidik dengan tepat, angka yang tertera dibawah garis tanda diatas pelat yang bercahaya dibaca, angka itu menunjukkan besarnya arah sudut bidikan.

2. Kompas SilvaKompas ini sudah dilengkapi busur drajat dan penggaris. Dalam penggunaannya akan sangat mudah karena kompas ini tidak dilengkapi alat bidik. Kecermatan bidik kompas ini agak kurang

3.Geografical Position SateliteSaat ini banyak pula pendaki gunung yang memanfaatkan alat navigasi sistem GPS, yang merupakan singkatan dari Geografical Position Satelite. Sistem ini dikembangkan dengan bantuan satelit militer Amerika Serikat yang digunakan untuk kebutuhan komersial.Sebenarnya alat ini digunakan untuk navigasi udara, tetapi dalam perkembangannya atau kenyataannya saat ini, juga bisa digunakan untuk navigasi darat dan laut. Secara garis besarnya bentuk alat ini kurang lebih sebesar kalkulator. Pengoperasian alat ini dibantu oleh minimal 3 buah satelit pengamat.Alat ini banyak diminati di Indonesia, walaupun ada kekhawatiran bagaimana seandainya bekas satelit militer Amerika itu tidak digunakan oleh kegiatan sipil. Menurut rencana pemerintah Indonesia akan mengorbitkan satelit sejenis dan mengoperasikannya. Jadi untuk perkembangan dunia petualangan, alat ini memang perlu dipelajari dan mempunyai prospek yang baik..

B.PROTACTORAda beberapa jenis protractors penuh lingkaran, setengah lingkaran, persegi, dan persegi panjang (Gambar 6-5).Semua dari mereka membagi lingkaran menjadi satuan ukuran sudut, dan masing-masing memiliki skala sekitar tepi luar dan tanda indeks.Tanda Indeks adalah pusat lingkaran busur dari mana semua arah diukur.Gambar 6-5.Jenis protractors.a.Para busur derajat militer, GTA 5-2-12, berisi dua skala: satu dalam derajat (skala batin) dan satu di mils (skala luar).Busur derajat ini merupakan lingkaran azimut.Skala derajat lulus 0-360 derajat, masing-masing tanda centang pada skala mewakili derajat satu derajat.Sebuah baris 0-180 derajat disebut garis dasar busur derajat.Dimana garis dasar berpotongan dengan garis horizontal, antara 90 dan 270 derajat, adalah indeks atau pusat busur derajat (Gambar 6-6).Gambar 6-6.Militer busur derajat.b.Bila menggunakan busur derajat, garis dasar selalu paralel berorientasi ke saluran jaringan utara-selatan.Para 0 - tanda atau 360-derajat selalu ke arah atas atau utara pada peta dan tanda adalah 90 ke kanan.(1) Untuk menentukan azimuth grid-(A) Buatlah garis yang menghubungkan dua titik (A dan B).(B) Tempat indeks dari busur derajat pada titik di mana garis yang ditarik melintasi garis (utara-selatan) grid vertikal.(C) Menjaga indeks pada titik ini, sejajarkan 0 - untuk 180-derajat dari garis busur derajat pada garis kotak vertikal.(D) Baca nilai sudut dari skala, ini adalah jaringan azimut dari titik A ke titik B (Gambar 6-4).(2) Untuk menggambarkan suatu azimut dari titik yang diketahui pada peta (Gambar 6-7) -(A) Mengkonversi azimut dari magnetik ke grid, jika perlu.(B) Tempatkan busur derajat pada peta dengan tanda indeks pada pusat massa dari titik dikenal dan garis dasar sejajar dengan garis kotak utara-selatan.(C) Buatlah tanda di peta di azimut yang diinginkan.(D) Hapus busur derajat dan menggambar garis yang menghubungkan titik dikenal dan tanda di peta.Ini adalah arah kotak garis (azimuth).CATATAN:Ketika mengukur suatu azimut, membaca selalu dengan derajat terdekat atau 10 mils.Jarak tidak mengubah azimut diukur secara akurat.Gambar .Merencanakan azimut pada peta.c.Untuk mendapatkan pembacaan yang akurat dengan busur derajat (untuk tingkat terdekat atau 10 mils), ada dua teknik untuk memeriksa bahwa garis dasar busur derajat sejajar dengan garis kotak utara-selatan.(1) Tempatkan indeks busur derajat mana garis azimuth memotong garis kotak utara-selatan, menyelaraskan garis dasar busur derajat langsung di atas perpotongan dari garis azimut dengan garis jaringan utara-selatan.Pengguna harus dapat menentukan apakah pembacaan azimuth awal benar.(2) Pengguna harus kembali membaca azimut antara azimuth dan utara-selatan garis grid untuk memeriksa azimuth awal.(3) Perhatikan bahwa busur derajat dipotong pada kedua bagian atas dan bawah oleh garis utara-selatan jaringan yang sama.Menghitung jumlah derajat dari tanda 0 derajat di atas busur derajat ke saluran jaringan utara-selatan dan kemudian menghitung jumlah derajat dari tanda 180-derajat di bagian bawah busur derajat ke saluran jaringan yang sama.Jika kedua jumlah yang sama, busur derajat benar selaras.

C.PETA

A. PENGERTIAN PETA Sejumlah informasi/data dari suatu daerah tertentu (sebagian dari permukaan fisik bumi) yang disajikan dalam bentuk grafis 2 dimensi (bidang datar) dengan perbandingan tertentu (skala).........KLASIFIKASI PETATidak ada klasifikasi Peta yang bersifat universal. Secara garis besar, Peta dapat dibedakan berdasarkan skala, pada bentuk penyajiannya isi atau informasi utama pada Peta dan kegunaan dari Peta tersebut.Berdasarkan Skala Peta Peta Teknis: Dengan skala dibawah 1:10.000. Peta Topografi: Atau Peta detail dengan skala lebih kecil, diantaranya 1:10.000 sampai dengan 1:100.000. Peta Geografi: Atau Peta Ikhtisar dengan skala lebih kecil dari 1:100.000.Berdasarkan Bentuk Penyajian Peta Peta Garis (Line Map). Peta yang menyajikan bayangan dari permukaan bumi dalam bentuk grafis atau garis. Peta Foto (Photo Map). Bayangan dari permukaan bumi disajikan dalam bentuk bayangan Fotografis, hasil dari suatu pemotretan Udara. Peta Digital (Digital Map). Suatu Peta yang data-datanya (Nomor titik, Koordinat Horisontal dan Vertikal) tersimpan dalam media Komputer.

Berdasarkan Isi Peta Peta Topografi (Topographic Map) Peta yang menyajikan informasi dari semua unsur yang terdapat dipermukaan Bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia. Peta Tematik (Thematik Map) Peta yang menyajikan unsur-unsur tertentu dari permukaan Bumi sesuai dengan tema Peta yang bersangkutan, dan umumnya mempunyai hubungan tertentu dengan informasi topografi. Chart Suatu Peta untuk kegunaan yang bersifat khusus, dalam hal ini data-data yang disajikan berhubungan dengan keperluan Khusus. Berdasarkan Kegunaan Peta Peta ReferensiatauPeta Serbaguna, Peta yang dijadikan dasar dari perencanaan pengembangan nasional dan regional, dan umumnya diproduksi pada satu seri Peta. Jenis dari Peta referensi diantaranya adalah: Peta Planimetris, Peta yang hanya menyajikan posisi horisontal dari unsur-unsur dipermukaan bumi tanpa menyajikan data ketinggian. Peta Kadaster, Peta yang menyajikan batas dari kepemilikan tanah. Peta Topografi, Peta yang menggambarkan tidak saja detail planimetris dari unsur-unsur dipermukaan bumi, tetapi juga menggambarkan bentuk Peta Topografi.

PETA TEMATIKAdalah Peta yang menyajikan data/informasi sebagian permukaan fisik bumi sehubungan dengan tema tertentu (bersifat khusus). Dalam pembuatan Peta Tematik, diperlukan dua elemen penting, yaitu Peta dasar serta data/informasi spesifik yang akan disajikan.Contoh dari Peta Tematik: Peta Geologi. Peta Tata Guna Tanah. Peta Sumberdaya Alam. Peta Jalan. Peta Pariwisata.

PETA TOPOGRAFIPeta yang dipergunakan dalam Navigasi Darat adalah Peta Topografi yang dipandang paling lengkap dalam penyajian informasinya. Perkataan Topografi berasal dari bahasa Yunani dan terdiri dari dua kata yaitu:TOPO= Lapangan,GRAFOS= Penjelasan tertulis, jadi Topografi berarti penjelasan tertulis tentang lapangan.Peta Topografi sering juga disebut sebagai Peta yang bersifat umum, karena alam penyajiannya tidak ada satu unsurpun yang lebih dipentingkan atau dengan perkataan lain, semua unsur pada Peta Topografi diperlakukan sama. Dengan kata lain definisi dari Peta Topografi adalah:... Peta yang menyajikan data dan informasi keadaan lapangan secara menyeluruh (sifatnya umum), baik itu unsur alam (sungai, gunung, danau, laut, dll) maupun unsur buatan (jalan, jembatan, perkampungan, bendungan, dll) dengan garis bayangan ketinggian (garis kontur ketinggian) dalam perbandingan tertentu (skala)...Dalam lembaran Peta Topografi ada beberapa informasi ditepi Peta sebagai penunjang dalam pembacaan Peta yang harus diketahui oleh seorang Navigator.

INFORMASI TEPI PETA TOPOGRAFI1.Judul PetaMenerangkan identitas atau nama dari suatu daerah yang tergambar dalam lembar Peta tersebut. Biasanya judul Peta diambil dari nama daerah yang terletak ditengah Peta atau daerah yang paling besar atau menonjol pada lembar Peta tersebut.Contoh : Sagalaherang, Mandalawangi, Ciwidey, G. Ceremai, dll.

2.Nomor Lembar/Nomor Registrasi PetaMenerangkan nomor registrasi dari tiap lembar Peta, biasanya ditempatkan disudut kanan atas dari Peta.

Cara penomoran Peta Belanda HIND 1090Cara penomoran menurut edisi Belanda, di Indonesia 1 Lintang dan Bujur dibagi dalam tiga bagian, masing-masing bagian terdiri 20. Daerah sebesar 20 x 20 dinamakansatu bagian derajat.Tiap-tiap bagian derajat yang ada dipermukaan bumi semuanya diproyeksikan diatas suatu bidang kerucut yang menyinggung permukaan bumidititik tengah bagian derajat dan mempunyai sumbu yang berimpit dengan poros bumi. Dinamakan Proyeksi Polynder.Titik tengah bagian derajat menjadi titik asal salib sumbu untuk menentukan koordinat titik-titik bagian derajatCara penomoran pada edisi Hindia belanda, yaitu : Angka latin untuk penomoran kolom tiap satu bagian derajat 20 x 20 (skala 1:100.000). Angka romawi untuk penomoran baris tiap 20. x 20. (skala 1:100.000). Hurup/abjad latin besar untuk pembagian lembar/sheet Peta tiap 10 x 10 (skala 1:50.000). Hurup/abjad latin kecil tiap 5. x 5. (skala 1:25.000).Contoh penomoran pada Peta edisi Belanda HIND 109036/XXXIX (19) untuk Peta 20 skala 1:100.00036/XXXIX (19-A) untuk Peta 10 skala 1:50.00036/XXXIX (19-a) untuk Peta 5 skala 1:25.000

Cara mencari lembar Peta edisi Hindia belanda, yaitu:Penomoran Peta HIND 1090 dimulai dari garis lintang dan bujur paling kiri atas dari wilayah Indonesia, yaitu 06 LU dan 96 BT.Dari uraian diatas kita mengetahui bahwa satu derajat terbagi dalam 3 bagian derajat pada Peta edisiini, yaitu seluas 20 x 20 terpetakan dalam skala 1 : 100.000. Misalnya kita mencari koordinat suatu tempat/titik 062530 LS dan 1093515 BT. Terdapat dilembar Peta berapa tempat/titik tersebut ?,caranya:Mencari nomor kolom1073515 BT - 96 BT = 113515 BTLihat derajat dan menitnya yaitu 1135 = 695695/20 = 34.75, artinya posisi koordinat yang dicari terdapat pada nomor kolom 35.Mencari nomor baris062530 LS - 06 LU = 122530Lihat derajat dan menitnya yaitu 1225 = 745745/20 = 37.25, artinya posisi koordinat yang dicari terdapat pada nomor baris 38 = XXXVIII.Dari hasil diatas kita mendapatkan posisi dari koordinat 062530 LS ; 1023515 BT, terdapat pada kolom 35 dan baris 38 = XXXVIII yaitu nomor lembar bagian derajat 13 maka nomor Petanya 35/XXXVIII(13) untuk Peta skala (1 : 100.000).Peta 1:50.000 mewakili daerah seluas 10. x 10., cara untuk mencari nomor lembar Petanya :Hitung bujur dari koordinat tersebut setelah dikurangi kelipatan 20113515 = 69515.......(bujur)34 x 20 = 680...............(kolom kelipatan 20)695 680 = 1515........(sisa setelah dikurangi kolom atau kelipatan 20).1515 pada bagian derajat terdapat pada kolom ke 2 yaitu lembar Peta B atau D, Peta skala 1 : 50.000. (lihat gambar 5)Untuk nomor baris hitung lintang setelah dikurangi kelipatan 20122530= 745.......(bujur)37 x 20 = 740............(kolom kelipatan 20)745 740 = 1530...(sisa setelah dikurangi baris atau kelipatan 20).1530 pada bagian derajat terdapat pada baris ke 2 yaitu lembar Peta C atau D, Peta skala 1 : 50.000. (lihat gambar 5)Dari perhitungan kolom dan baris diatas maka kita mendapatkan lembar Peta yang bertampalan yaitu dilembar D untuk Peta skala 1 : 50.000.Jadi posisi dari titik/tempat yang mempunyai koordinat 062530 LS ; 1023515 BT terdapat pada lembar Peta nomor 35/XXXVIII(13-D) pada Peta skala 1:50.000.

Cara penomoran Peta AMS(U.S.Army Map Service)Cara ini membagi satu derajat melintang dalam 3 bagian derajat dan membujur dalam 2 bagian derajat, masing-masing 30 x 20 untuk skala 1:100.000 dan 15 x 10 untuk skala 1:50.000, sehingga ukuran kertas yang digunakan yaitu 55cm x 37cm.Contoh : 4422 skala 1: 100.0004422-IV skala 1: 50.000

Cara penomoran Peta BAKOSURTANALUntuk penomoran lembar Peta Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional) atau juga disebut juga Peta Rupa Bumi, mempunyai penomoran tersendiri.Satu derajat melintang dan membujur terbagi dalam 2 bagian masingmasing 30 sehingga daerah yang diwakili satu bagian derajat adalah 30 x 30 dalam skala 1:100.000, Peta skala 1:50.000 masing-masing 15 x 15 dan skala 1:25.000 masing-masing 7,5 x 7,5 dengan ukuran kertas 55cm x 55cm. Cara penomoran Peta Bakosurtanal dinyatakan dengan angka latin : Empat angka pertama mewakili daerah seluas 1 x 130 dipetakan dengan skala 1 : 250.000. Empat angka pertama ditambah satu angka daerah seluas 30 x 30 yaitu menunjukan skala 1 : 100.000. Empat angka pertama ditambah dua angka daerah seluas 15 x 15 yaitu menunjukan skala 1 : 50.000. Empat angka pertama ditambah tiga angka daerah seluas 7,5 x 7,5 yaitu menunjukan skala 1 : 25.000.Contoh : Peta Bekasi nomor Peta 1209-5311209 : skala 1 : 250.0001209-5 : skala 1 : 100.0001209-53 : skala 1 : 50.0001209-531 : skala 1 : 25.000

3.Keterangan pembuat PetaMenerangkan silsilah, waktu, jenis proyeksi serta datum yang digunakan. Tujuan dari Peta itu dibuat serta keterangan serta alamat Instansi yang memproduksi Peta tersebut.Contoh :Repro : Direktorat Geologi 1976Dari Peta asal : US. Army Washington D.C 1943Proyeksi : Lambert Comcal Orthomorphic

4.Legenda PetaMenerangkan simbol-simbol yang tergambar pada Peta baik unsur alam maupun buatan (gunung, sawah, jalan, kampung, titik trianggulasi, titik ketinggian, dll).Bentuk serta ukuran dari simbol-simbol ini tidak dipengaruhi oleh skala (generalisasi), contoh simbol dalam legenda.

5.Bagan Pembagian lembar PetaMenerangkan bagian-bagian Peta yang bertampalan dengan Peta tersebut, sehingga mempermudah dalam penggabungan Peta untuk interprestasi daerah yang lebih luas.

6.Skala PetaMenerangkan perbandingan antara jarak di Peta dengan jarak sebenarnya dilapangan.Adabeberapa jenis skala Peta yang tercantum yaitu Skala Numeris, Skala Grafis, dan Skala Pernyataan. Skala Numeris, yaitu skala Peta yang disajikan dalam bentuk nomor/angka seperti 1:50.000, artinya setiap perbandingan 1 cm di peta sebanding dengan 50.000cm = 500m = 0,5km dilapangan. Skala Grafis, yaitu skala Peta yang disajikan dalam bentuk grafis garis. Skala grafis ini berfungsi untuk mengantisipasi dari pemuaian atau pengerutan pada bahan kertas Peta yang digunakan, yang disebabkan oleh pengaruh panas dari alat pencetak atau pengaruh dari suhu udara, sehingga dapat diketahui pergeseran akibat perubahan tersebut.Skala Pernyataan, yaitu skala Peta yang dalam penyajiannya menggunakan suatu pernyataan.Contoh : 1inch to 1 milesCara ini banyak digunakan dalam bentukchart, serta Peta-peta yang dibuat oleh Negara-negara persemakmuran Inggris.CARA MENG HITUNG SKALAInterval Kontur secara Sistematis tertulis sbb :

Skala Peta secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut :MEASURING DISTANCE(Mengukur Jarak)Langkah-langkah mengukur Jarak Datar di lapangan :Ketahui Skala PetaKetahui Jarak di Peta (JP)Secara Sistematis Jarak Datar dapat diketahui sbb :Contoh : Diketahui Skala Peta 1 : 25.000 Jarak Peta = 4 cmHitung : Jarak Datar di Lapangan ?

JPJawab : SP = JDJD = SP x JD= 4 cm x 25.000 = 100.000 cmJadi Jarak Datar =1 Km

Langkah-langkah menghitung Jarak Sebenarnya di Peta :Ketahui Skala Peta (SP)Ketahui Jarak Peta (JP)Ketahui Beda Tinggi (Interval Kontur)Ketahui Jarak Datar (JD)Secara sistematis Jarak Sebenarnya sbb :A = Jarak DatarB = Beda Tinggi/Interval KonturC = Jarak SebenarnyaContoh :Diketahui : Jarak Peta (Titik A ke B) = 5 cmSkala Peta = 1 : 25.000Jumlah Kontur pada lintasan = 7 kontur (titik A ke titik B)Hitung Jarak Sebenarnya ?

7.Sistim KoordinatYaitu sistim untuk memudahkan dalam menentukan posisi suatu titik/tempat dipeta, sistim koordinat Peta ini disajikan dalam bentukgrid(garis pembantu sistim koordinat).Adadua sistim koordinat yang disajikan didalam Peta Topografi wilayah Indonesia yaitu:Adadua sistim koordinat yang disajikan didalam Peta Topografi wilayah Indonesia yaitu:Sistim Koordinat Graticule (geografis), yaitu sistim koordinat yang menggunakanproyeksi polyndergrid yang digunakan adalah grid dengan satuan lingkaran, lintang (), dan bujur ().Contoh : koordinat Kuningan (065856 LS ; 1082834 BT)Sistim Koordinat UTM, yaitu sistim koordinat yang menggunakan grid UTM (Universal Transverse Mecator) dalam salib sumbu cartesian(absis dan ordinat). Satuan yang dipakai dalam sistim ini adalah meter.Contoh : koordinat Kuningan 221134(absis) ; 9227466(ordinat).Sistim koordinat UTM inilah yang biasanya lebih mudah dipakai dalam kegiatan Navigasi Darat, karena menggunakan grid dalam satuan jarak yaitu meter.Pada pelaksanaannya untuk mempermudah dalam proses mencari dan menghitung digunakan sistim lokal yaitu sistim yang berdiri sendiri tidak bersifat umum, sistim ini biasanya digunakan pada Peta latihan.Beberapa cara sistim koordinat lokal yaitu:Cara 6 angka(Puluh ribuan, Ribuan, dan Ratusan).Contoh : koordinat Kuningan 211;275Cara 8 angka(Puluh ribuan, Ribuan, Ratusan, dan Puluhan).Contoh : koordinat Kuningan 2113;2747

MAP SYMBOLSYang dimaksud adalah tanda-tanda yang termuat didalam peta dengan bentuk-bentuk tertentu serta mempunyai arti tertentu, sehingga memudahkan pengguna peta untuk dapat mempergunakannya.Contoh :Jalan Aspal, jalan tanah, jalan setapak, titik Ketinggian, puncak gunung, sungai, bangunan, perkampungan perkebunan, sawah, dll

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kompas)KompasDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasUntuksurat kabardi Indonesia dengan nama yang sama, lihatKompas (surat kabar).Kompasadalah alatnavigasiuntuk menentukan arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya denganmedan magnetbumisecara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arahmata anginyang ditunjuknya adalahutara,selatan,timur, danbarat. Apabila digunakan bersama-sama denganjamdansekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukanbintanguntuk menentukan arah.Penemuan bahwa jarum magnetik selalu mengarah ke utara dan selatan terjadi di Cina dan diuraikan dalam bukuLoven Heng. Di abad kesembilan, orang Cina telah mengembangkan kompas berupa jarum yang mengambang dan jarum yang berputar.Pelaut Persia memperoleh kompas dari orang Cina dan kemudian memperdagangkannya. Tetapi baru pada tahun 1877 orang Inggris, William Thomson, 1st Baron Kelvin(Lord Kelvin) membuat kompas yang dapat diterima oleh semua negara. Dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang timbul dari deviasi magnetik karena meningkatnya penggunaan besi dalam arsitektur kapal.Alat apa pun yang memiliki batang ataujarummagnetis yang bebas bergerak menunjuk arah utara magnetis darimagnetosfersebuahplanetsudah bisa dianggap sebagai kompas.Kompas jamadalah kompas yang dilengkapi denganjam matahari.Kompas variasiadalah alat khusus berstruktur rapuh yang digunakan dengan cara mengamati variasi pergerakan jarum.Girokompasdigunakan untuk menentukanutarasejati.Lokasi magnet diKutub Utaraselalu bergeser dari masa ke masa. Penelitian terakhir yang dilakukan olehThe Geological Survey ofCanadamelaporkan bahwa posisi magnet ini bergerak kira-kira 40 km per tahun ke arahbarat laut.

Kompas, si penunjuk arah.Daftar isi[sembunyikan] 1Jenis kompas 1.1Kompas analog 1.2Kompas digital 2Lihat pula 3ReferensiJenis kompas[sunting]Kompas dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kompas analog dan kompasdigital.Kompas analog[sunting]Kompas analog adalah kompas yang biasa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja kompas yang dipakai ketika acara pramuka. Sedangkan kompas digital merupakan kompas yang telah menggunakan proses digitalisasi. Dengan kata lain cara kerja kompas ini menggunakan komputerisasi.Kompas digital[sunting]Diciptakannya kompas digital bertujuan untuk melengkapi kebutuhanrobotikayang semakin canggih. Dunia robotika ini sangat membutuhkan alatnavigasiyang efektif dan efisien. Sementara itu alat sistem navigasi yang tersedia di pasaran harganya mahal. Sedangkan kompas sendiri merupakan sebuah alat sistem navigasi yang efektif dengan harga lebih murah. oleh karena itu kompas digital diharapkan bisa mensubstitusi alat sistem navigasi pada robot.Kompas-kompas digital yang ada di pasaran banyak macamnya. Di antaranya yaitu CMPS03 Magnetic Compass buatan Devantech Ltd. CMPS03 yang berukuran 4 x 4 cm ini menggunakan sensor medan magnet Philips KMZ51 yang cukup sensitif untuk mendeteksi medan magnet bumi. Kompas digital ini cukup supplai tegangan sebesar 5 Vdc dengan konsumsi arus 15mA. Pada CMPS03, arah mata angin dibagi dalam bentuk derajat yaitu: Utara (0), Timur (90), Selatan (180) dan Barat (270).Ada dua cara untuk menperoleh informasi arah dari kompas digital ini yaitu dengan membaca sinyal PWM (Pulse Width Modulation) pada pin 4 atau dengan membaca data interface I2C pada pin 2 dan 3. Sinyal PWM adalah sebuah sinyal yang telah dimodulasi lebar pulsanya. Pada CMPS03, lebar pulsa positif merepresentasikan sudut arah. Lebar pulsa bervariasi antara 1mS (00) sampai 36.99mS (359.90). Dengan kata lain lebar pulsa berubah sebesar 100uS setiap derajatnya.Sinyalakan low selama 65mS di antara pulsa, sehingga total periodanya adalah 65mS + lebar pulsa positif (antara 66mS sampai 102mS). Pulsa tersebut dihasilkan oleh timer 16 bit di dalam prosesornya, yang memberikan resolusi 1uS.Selain PWM, CMPS03 juga dilengkapi dengan interface I2C yang dapat digunakan untuk membaca data arah dalam bentuk data serial. Pada mode 8 bit, arah utara ditunjukkan dengan data 255 dengan resolusi 1,40625 derajat/bit. Pada mode 16 bit, arah utara ditunjukkan dengan data 65535 sehingga resolusinya menjadi 0,0055 derajat/bit.Dari berbagai macam kompas digital di atas dapat diketahui bahwa kompas digital CMPS03 merupakan kompas digital yang paling bagus. Walaupun kompas ini paling bagus karena gambarannya bisa ditampilkan dalam layar LCD karakter, namun kompas ini tidak bisa digunakan oleh semua jenis robot. Hal ini dikarenakan setiap robot mempunyai kebutuhan atas sistem navigasi berupa kompas digital yang beda antar robot satu dengan robot lainnya. Ada kemungkinan jenis robot A membutuhkan kompas digital jenis B, dan ada kemungkinan bahwa kompas satu tidak bisa tersubstitusikan oleh kompas lainnya.

(http://sylvesterunila.blogspot.com/2011/06/ilmu-ukur-tanah-dan-pemetaan-wilayah.html)URUSAN KEHUTANANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG2009

PENDAHULUAN

Latar BelakangIlmu ukur tanahdisebut juga plan surveying yaitu ilmu yang mempelajari cara menyajikan bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur manuia (mencakup seni dan teknologi) diatas permukaan yang dianggap datar.Bentuk bumi merupakan pusat perhatian dan kajian dari bidang ilmu ukur tanah. Bumi pada dasarnya berbentuk sangat tidak beraturan terbukti dengan adanya pegunungan dan jurang-jurang. Ilmu ukur tanah atau plan surveying dibatasi pada cakupan wilayah yang relatif sempit yaitu sekitar antara 0.5 derajat x 5.5 derajat atau 55 km x 55 km.Ilmu ukur tanah dibagi dua pengukuran:Ilmu ukur tanahadalah bagian dari ilmugeodesiyang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaanbumidan di bawahtanahuntuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah.

ALAT UKUR TANAH SEDERHANA

Ukur tanah atau dikenal pula dengan sebutan ukur wilayah(Surveying)termasuk di dalamnya pengukuran lahan pertanian adalah bidang ilmu praktis dari ilmu geodesi.Definisi sederhana dari ukur tanah adalah menentukan posisi atau letak titik di atas atau pada perkukaan bumi. Definisi yang lebih berkembang adalah pekerjaan untuk menggambarkan keadaan fisik sebagian permukaan bumi menyerupai keadaan sebenarnya dilapangan. Produk yang sesuai dengan definisi terakhir adalah peta topografi, sedangkan jenis-jenis pekerjaan yang sederhana antara lain mengukur jarak antara dua titik, mengukur panjang dan lebar atau sisi-sisi sebidang lahan, mengukur lereng dan penggambaran bentuk sebidang lahan.Pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas termasuk penentuan posisi titik dan pembuatan peta topografi pada dasarnya adalah melakukan pengukuran jarak dan sudut. Oleh karena itu pekerjaan utama dalam ukur tanah adalah mengukur jarak dan sudut dan berdasarkan ini pula, maka alat-alat ukur tanah adalah alat-alat yang dipersiapkan untuk mengukur jarak dan atau sudut.

Alat-alat yang digunakan ada yang tergolong sederhana dan ada yang tergolong modern. Sederhana atau modernnya alat ini dapat dilihat dari sederhana cara menggunakannya dan sederhana komponen alatnya. Alat-alat ini ada yang tergolong alat-alat pekerjaan kantor dan alat pekerjaanlapangan. Alat kantor umumya berkaitan dengan alat tulis, gambar dan hitung, sementara alat lapangan berkaitan dengan alat-alat ukur. Alat lapangan yang dapat digolongkan sederhana antara lain meteran, kompas, teropong pendatar tangan, odometer, dan alat sifat datar sederhana tanpa teropong.

A. MeteranMeteran, sering disebut pita ukur atautapekarena umumnya tersaji dalam bentuk pita dengan panjang tertentu. Sering juga disebut rol meter karena umumnya pita ukur ini pada keadaan tidak dipakai atau disimpan dalam bentuk gulungan atau rol, seperti terlihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Rol MeterRoll meter merupakan alat ukur yang berbentuk lempengan pelat tipis yang dapat digulung. Karena roll meter ini tipis dan panjang maka dapat digunakan untuk mengukur bidang yang melingkar. Roll meter ini terdiri dari bermacam-macam ukuran yaitu 3 m, 5 m, 10 m.

KegunaanKegunaan utama atau yang umum dari meteran ini adalah untuk mengukurjarak atau panjang. Kegunaan lain yang juga pada dasarnya adalah melakukan pengukuran jarak, antara lain (1) mengukur sudut baik suduthorizontal maupun sudut vertikal atau lereng, (2) membuat sudut siku-siku,dan (3) membuat lingkaran.Spesifikasi AlatMeteran mempunyai spesifikasi antara lain :(1) Satuan ukuran yang digunakanAda2 satuan ukuran yang biasa digunakan, yaitu satuan Inggris ( inch, feet, yard) dan satuan metrik ( mm, cm, m)(2) Satuan terkecil yang digunakan mm atau cm , inch atau feet(3) Daya muai, yaitu tingkat pemuaian akibat perubahan suhu udara(4) Daya regang, yaitu perubahan panjang akibat tegangan atau tarikan(5) Penyajian angka nol. Angka atau bacaan nol pada meteran ada yangdinyatakan tepat di ujung awal meteran dan ada pula yang dinyatakan pada jarak tertentu dari ujung awal meteran.Daya muai dan daya regang meteran dipengaruhi oleh jenis meteran, yang dibedakan berdasar-kan bahan yang digunakan dalam pembuatannya.

Jenis Meteran(1). Pita ukur dari kain (Metalic cloth)Meteran ini terbuat dari kain linen dan ayaman kawat halus dari tembaga atau kuningan.Sifat alat ini adalah :- Fleksibel- Mudah rusak- Pemuaian besar, sehingga ketelitiannya rendah(2). Pita Ukur Baja (Steel tape), terbuat dari bahan bajaSifat alat ini adalah :- Agak kaku- Tahan lama- Tahan air- Pemuaian lebih kecil , sehingga ketelitiannya tergolong agak teliti(3). Pita Ukur Baja Aloy (Steel alloy), terbuat dari campuran baja dan nikel.Sifat meteran ini adalah :- Hampir tidak dipengaruhi suhu, pemuaianya hanya 1/3 dari meteran baja, jadi alat ini lebih teliti- Tahan lama dan tahan air

Cara MenggunakanCara menggunakan alat ini relatif sederhana, cukup dengan merentangkan meteran ini dari ujung satu ke ujung lain dari objek yang diukur. Namun demikian untuk hasil yang lebih akurat cara menggunkan alat ini sebaiknya dilakukan sebagai berikut:a. Lakukan oleh 2 orangb. Seorang memegang ujung awal dan meletakan angka nol meteran di titik yang pertamac. Seorang lagi memegang rol meter menuju ke titik pengukuran lainnya, tarik meteran selurus mungkin dan letakan meteran di titik yang dituju dan baca angka meteran yang tepat di titik tersebut.

B. KompasKompasadalah sebuah alat dengan komponen utamanya jarum dan lingkaran berskala. Salah satu ujung jarumnya dibuat dari besi berani atau magnit yang ditengahnya terpasang pada suatu sumbu, sehinngga dalam keadaan mendatar jarum magnit dapat bergerak bebas ke arah horizontal atau mendatar menuju arah utara atau selatan.Kompasadalah alatnavigasiuntuk mencari arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya denganmedan magnetbumisecara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arahmata anginyang ditunjuknya adalahutara,selatan,timur, danbarat. Apabila digunakan bersama-sama denganjamdansekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukanbintanguntuk menentukan arah.Kompas adalah alat penunjuk arah yang digunakan untuk mengetahui arah utara magnetis. Karena sifat kemagnetannya, jarum kompas akan menunjuk arah utara-selatan (jika tidak dipengaruhi oleh adanya gaya-gaya magnet lainnya selain magnet bumi). Tetapi perlu diingat bahwa arah yang ditunjuk oleh jarum kompas tersebut adalah arah utara magnet bumi, jadi bukan arah utara sebenarnya.Secara fisik, kompas terdiri atas : a) Badan, yaitu tempat komponen-komponen kompas lainnya berada; b) Jarum, selalu mengarah ke utara-selatan bagaimanapun posisinya; c) Skala penunjuk, menunjukkan derajat sistem mata anginAlat apa pun yang memiliki batang ataujarummagnetis yang bebas bergerak menunjuk arah utara magnetis darimagnetosfersebuahplanetsudah bisa dianggap sebagai kompas.Kompas jamadalah kompas yang dilengkapi denganjam matahari.Kompas variasiadalah alat khusus berstruktur rapuh yang digunakan dengan cara mengamati variasi pergerakan jarum.Girokompasdigunakan untuk menentukanutarasejati.Lokasi magnet diKutub Utaraselalu bergeser dari masa ke masa. Penelitian terakhir yang dilakukan olehThe Geological Survey ofCanadamelaporkan bahwa posisi magnet ini bergerak kira-kira 40 km per tahun ke arahbarat laut.

Kompas, si penunjuk arah.Berikut ini adalah arah mata angin yang dapat ditentukan kompas.Utara (disingkat U atau N)Barat (disingkat B atau W)Timur (disingkat T atau E)Selatan (disingkat S)Barat laut (antara barat dan utara, disingkat NW)Timur laut (antara timur dan utara, disingkat NE)Barat daya (antara barat dan selatan, disingkat SW)Tenggara (antara timur dan selatan, disingkat SE)

Kompas yang lebih baik dilengkapi dengan nivo, cairan untuk menstabilkan gerakan jarum dan alat pembidik atau visir.

KegunaanKompas dipakai dengan posisi horizontal sesuai dengan arah garis medan magnet bumi. Dalam memakai kompas, perlu dijauhkan dari pengaruh benda-benda yang mengandung logam, seperti pisau, golok, karabiner, jam tangan dan lainnya. Kehadiran benda-benda tersebut akan mempengaruhi jarum kompas sehingga ketepatannya akan berkurang.Kegunaan utama atau yang umum dari kompas adalah untuk menentukan arah mata angin terutama arah utara atau selatan sesuai dengan magnit yang digunakan. Kegunaan lain yang juga didasarkan pada penunjukkan arah utara atau selatan adalah (1) penentuan arah dari satu titik/tempat ke titik/tempat lain, yang ditunjukkan oleh besarnya sudut azimut, yaitu besarnya sudut yang dimulai dari arah utara atau selatan, bergerak searah jarum jam sampai di arah yang dimaksud, (2) mengukur sudut horizontal(3) membuat sudut siku-siku.(4)untuk menentukan letak orientasi. (5) mencari arah utara magnetis.(6) Untuk mengukur besarnya sudut peta

Spesifikasi AlatAlat ini mempunyai spesifikasi, antara lain:(1). Jarum magnit yang digunakan sebagai patokan mengarah ke utara atau selatan(2). Satuan skala ukuran sudut yang digunakan derajat atau gridJenis KompasSecara garis besar dapat dikelompokan kedalam 2 jenis, yaitu :(1). Kompas tangan, yaitu kompas yang pada saat digunakan cukupdipegang dengan tangan(2). Kompas statif, yaitu kompas yang pada saat digunakan perlu dipasangpada kaki tiga atau statif. Salah satu contoh kompas ini adalah kompasBousol, seperti terlihat pada Gambar 1.2.Cara MenggunakanCara menggunakan kompas untuk menentukan arah ke suatu tujuandibedakan sesuai dengan jenis kompas yang dipakai, yaitu :(1) Untuk kompas tangana. Alat cukup dengan dipegang tangan di atas titik pengamatanb. Atur agar alat dalam keadaan mendatar agar jarum dapat bergerak dengan bebas. Kalau alat ini dilengkapi dengan nivo atur gelembung nivo ada di tengahc. Baca angka skala lingkaran yang menuju arah/titik yang dimaksud.(2) Untuk kompas statifa. Kompas yang sudah dipasang di atas statif didirikan diatas titik awal/pengamatanb. Atur agar kompas dalam keadaan mendatar agar jarum dapat bergerak dengan bebas. Kalau alat ini dilengkapi dengan nivo atur gelembung nivo ada di tengahc. Arahkan alat bidik/visir ke arah yang dituju. Baca angka skala lingkaran yang menuju arah tersebut

Gambar 1.2. BousolCara menggunakan kompas untuk orientasi peta antara lain :Ini merupakan keahlian yang mudah, dan juga merupakan hal penting pada penggunaan kompas. sbb:Peganglah peta secara horisontalLetakan kompas diatas bidang datar petaPutar peta sampai garis utara pada peta (bisa ditemukan dua garis lurus berujung panah yang menunjukan utara magnetik atau bagian atas dari abjad yang terdapat di peta adalah utara peta) sampai sama dengan utara kompas.Sekarang peta sudah terorientasi pada medan. Ini membuatnya lebih mudah dibaca.Menghitung bearingSetiap arah bisa dinyatakan sebagai sudut yang terhubung dengan utara. Pada militer ini disebut "Azimuth" dan bearing dinyatakan sebagai jumlah derajat. Orienteer menggambil jalan keluar yang gampang, dengan mensetting sudut pada kompasnya dan menjaga jarum kompasnya, dan ini membuat mereka tetap bergerak pada arah yang benar. Instruksi langkah-langkah mudah cara mengeset bearing ada pada dasar kompas type baseplate adalah:Letakan kompas diatas peta penunjuk arah mengarah kearah tujuan kita. Putar rumah kompas sehingga tanda panahnya yang terdapat pada dasar plastiknya paralel dengan panah yang tegambar pada peta (pastikan mata anak panahnya mengarah ke utara bukan selatan).Pisahkan kompas dengan peta dan pengganglah peta didepan kita jadi dengan begitu arah perjalanan kita terbentang didepan kita.Putarlah tubuh sehingga jarum kompas tepat pada tanda panah didasar rumah kompas.Pilihlah sebuah objek jelas didepan kita yang terletak dijalur perjalanan kita, ulangi prose ini(cara ini kita bisa memutari rintangan dan tetap berada pada jalur bearing kita).Kesalahan paling sering terjadi dalam satu waktu pembacaan kompas adalah disebabkan oleh jumlah titik stasiun. Pengaruh dari baja atau besi yang melingkupi kompas, kadang terlupakan. Memiringkan sisi kompas saatpembacaan juga menghasilkan kesalahan (Stevens, 1965). Memiringkan kompas dengan sudut terlalu besar, dapat menyebabkan card kompas menjadi lekat dan tidak dapat berputar. Sehingga pembacaan kompas pada stasiun yang lebih tinggi dari yang lain, akan menghasilkan kesalahan. Dengan Suunto dan kompas prismatik Mark III, kemiringan maksimum untuk pembacaan yang presisi adalah 15.Listrik dapat menyebabkan medan magnet. Garis tenaga listrik dapat mempengaruhi pembacaan kompas.C. Teropong PendatarTangan (Hand levels)Bagian utama dari alat ini adalah teropong sebagai alat pembidik dan nivo sebagai alat yang menunjukkan kondisi mendatar dan pada pengoperasiannya cukup dipegang dengan tanganKegunaanAlat ini dapat digunakan untuk :(1) memperoleh pandangan mendatar atau titik-titik yang sama tingginga dengan ketinggian teropong.(2) menentukan beda tinggi antara dua titik/tempat(3) menentukan kemiringan atau lereng antara dua titik/tempatSpesifikasi AlatAlat ini selain dibedakan dari kelengkapan alatnya juga dibedakan dari ketelitian bacaan sudur miringnya.Jenis AlatAdabeberapa jenis yang tergolong kedalam alat pendatar tangan ini, antaralain :(1) Teropong pendatar tangan biasaAlat ini hanya terdiri dari teropong yang didalamnya terdapat benang silang dan nivo sebagai penunjuk keadaan mendatar, seperti pada Gambar 1.3.(2) Abney LevelAlat ini berupa teropong yang dilengkapi dengan busur setengan lingkaran, seperti pada Gambar 1.4.

Gambar 1.3. Teropong Pendatar Tangan Biasa

Gambar 1.4. Abney Level

(3) Sunto levelsAlat ini seperti abney level, tetapi lingkaran skalanya ada di dalam alat, sehingga alat ini tidak terlihat bentuk teropongnya tetapi menyerupai kotak pipih seperti korek apiAbney level dan Sunto level umumnya dikenal sebagai alat untuk mengukur lereng atau kemiringan lahanCara MenggunakanCara menggunakan antara teropong pendatar tangan biasa dengan abeny level dan sunto level agak berbeda.a. Cara menggunakan teropong pendatar tangan biasa- Teropong dipengang, lubang pembidiknya diletakan di depan mata, berdiri di titik awal- Ukur tinggi mata kita, sebagai tinggi alat- Bidikan ke sasaran, atur agar gelembung nivo tepat di benang silang mendatar, seperti terlihat pada Gambar 1.3. (Bila dimaksudkan untum menentukan beda tinggi, maka di titik yang dibidik atau titik sasaran dipasang rambu ukur, sehingga ketinggian garis bidik di titik tersebut diketahui)b. Cara menggunakan abney atau sunto level- Alat dipengang, lubang pembidiknya diletakan di depan mata, berdiri di titik awal- Ukur tinggi mata kita, sebagai tinggi alat- Bidikan ke rambu ukur yang dipasang di titik berikutnya/titik yang akan dibidik, atur bacaan bidikan sama tingginga dengan ketinggian alat- Baca skala kemiringannya

D. OdometerOdometer merupakan alat sederhana berupa roda yang dapat digelindingkan pada tongkat pengangannya, seperti pada Gambar 1.5. Yang paling sederhana pada rodanya dipasang per yang pada setiap putaran akan menyentuh pengangan alat dan mengeluarkan bunyi. Pada alat yang lebih maju pada pengangannya dipasang alat hitung putaran (Counter) atau bahkan alat yang langsung menyatakan jarak yang ditempuhnya, seperti halnyaspeedometerpada motor.

KegunaanKegunaan alat ini adalah untuk mengukur jarakSpesifikasi AlatSpesifikasi alat ini dibedakan dari ukuran panjang jari-jari lingkarannyaJenis AlatSeperti telah dikemukaan di atas jenis alat ini hanya dibedakan dari kelengkapan alatnya, ada yang hanya sekedar bunyi pada setiap puaran dan bunyi itu dihitung secara manual, ada yang hitungannya dicacat pada alat hitung jumlah putarannya dan ada yang langsung menunjukkan jarak yang ditempuhnya.Cara MenggunakanCara menggunakan alat ini reatif mudah, yaitu :(1) Letakan alat di ujung satu dari objek yang akan diukur(2) Gelindingkan rodanya menuju ujung lain dari objek yang akan diukur (Bila jarak lurus yang diinginkan, maka arahnya harus lurus, tepi bila harus belok-belok mengukuti bentuk objek yang diukur seperti jalan atau saluran, maka jalurnya harus mengikuti objek yang diukur tadi)(3) Menghitung putaran roda(4) Menghitung jarak, yaitu sama dengan jumlah putaran kali lingkaran roda

E. Alat Sifat Datar Sederhana Tanpa TeropongKegunaanKegunaan alat ini hampir sama dengan teropong pendatar tangan, yaitu dapat digunakan untuk :(1). Memperoleh pandangan mendatar atau titik-titik yang sama tingginya(2). Menentukan beda tinggi antara dua titik/tempat yang perbedaannya tidak terlalu besar(3). Menentukan kemiringan atau lereng antara dua titik/tempat yang relative landaiJenis Alat(1). Jangka AAlat ini terbuat dari reng kayu atau bambu yang dibuat menyerupai huruf A, dengan panjang kaki-kakinya yang sama. Pada bagian yang melintang dari huruf A tersebut tengahnya diberi tanda dan di atas huruf A digantungkan untung-unting, seperti terlihat pada

(2). Dua Tabung Gelas atauTabung Pipa UAlat ini terbuat dari dua buah tabung kaca yang dihubungkan dengan pipa atau berupa tabung pipa U terbuat dari kaca atau slang pastik transparan yang dipasang di atas statif diisi dengan air.Dengan prinsip archimides air di kedua kaki sama tinggi, maka diperoleh garis bidik yang mendatar

(3). Slang PalstikAlat ini juga mempunyai prinsip bejana berhubungan, terbuat dari slang plastik transparan, sehingga permukaan air yang ada di dalamnya dapat terlihat dan sudah dapat dipastikan bila diatur dengan baik sehingga tidak ada gelembung udara di dalamnya, perkukaan air di kedua ujung selang tersebut mempunyai ketinggian yang sama.Cara Menggunakan(1). Jangka Aa. Dirikan alat, letakan salah satu kakinya di titik awal pengukuranb. Kaki yang satu lagi diatur atau digeser-geser ke tempat yang lebih tinggi atau lebih rendah, sehingga benang unting-unting tepat berada di tengah palang mendatar jangka A nya.(Bila hal ini sudah dicapai berarti ketinggian titik di kaki kedua sama dengan di kaki ke satu)c. Putar kaki kesatu menuju titik pengukuran berikutnya dan atur seperti pada langkah b di atas.(2). Pipa Ua. Dilakukan oleh 2 orangb. Seorang mendirikan alat di titik pengukuran ke satu, mengatur alat setegak mungkin, kemudian bidikan ke rambu ukur yang dipasang di titik pengukuran berikutnya yang dipegang oleh seorang lagic. Baca angka pada rambu yang dibidik. Bacaan tersebut menunjukkan ketinggian garis bidik di titik tersebut yang mempunyai ketinggian yang sama dengan ketinggian garis bidik di tempat alat.(3). Slang Palstika. Dilakukan oleh 2 orangb. Seorang memegang dan meletakkan salah satu ujung slang yangtelah diisi air dan diatur jangan sampai ada gelembung udara di dalamnya dan seorang lagi membawanya ke titik pengukuran berikutnya.c. Atur permukaan air di kedua ujung slang sampai stabil. Bila hal ini telah dicapai berarti ketinggian lokasi yang tepat dengan permukaan air di kedua ujung slang tersebut adalah sama.

Beberapa kerusakan yang sering terjadi pada alat-alat ukur tanahMerawat dan memeriksa alat merupakan dua kegiatan yang tidak kalahpentingnya dari membuat, memperbaiki dan menggunakannya.Merawat alat dimaksudkan sebagai memelihara alat dengan tujuan :a. agar alat dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lamab. agar alat dapat digunakan dengan lancar tidak terjadi hambatan, sepertimacet atau bagian tertentu lepasc. menghindari terjadinya kerusakan, sehingga alat tidak dapat digunakan.Dalam melakukan perawatan alat alangkah baik bila sekaligus dilakukanpemeriksaan terhadap alat tersebut apakah masih laik atau tidak untukdigunakan. Dari hasil pemeriksaan akan diketahui selain laik atau tidaknyauntuk digunakan atau dioperasikan juga diketahui perlunya melakukanperbaikan, agar kerusakan yang terjadi tidak lebih parah.Beberapa kerusakan yang mengakibatkan tidak atau kurang lakinya daribeberapa alat, antara lain : Meteran-Seluruh atau sebagian skala angkanya sudah tidak terlihat jelas atau terhapus-Ujung awal meteran sudah terputus, sehingga awal meteran tidal angka nol lagi Kompas-Jarum magnit sudak tidak dapat bergerak secara bebas lagi di Porosnya. Hal ini dapat terjadi karena porosnya rusak atau cairan yang tadinya ada di dalam kompas sebagian atau seluruhnya sudah habis keluar.-Skala angkanya sebagian atau seluruhnya sudah tidak terlihat jelas. Odometer-Rodanya sudah tidak bulat lagi-Rodanya sering macet tidak berputar-Bunyi atau alat penghitungnya sudah rusak Teropong pendatar tangan biasa- Nivonya rusak, atau sebagian airnya keluar, sehingga bentuk gelembung nivonya tidakkeluar atau tidak ada- Kaca yang ada benang silang untuk melakukan pembidikan rusak atau goresan benang silangnya sudah tidak ada. Abney level-Nivonya rusak, atau sebagian airnya keluar, sehingga bentuk gelembung nivonya tidak keluar atau tidak ada-Kaca yang ada benang silang untuk melakukan pembidikan rusak atau goresan benang silangnya sudah tidak ada/tidak jelas-Setengah lingkaran berskala/klinometernya rusak Sunto level-Nivonya rusak-Lingkaran berskalanya tidak bergerak bebas

PERISTILAHAN/ GLOSSARYNivoadalah bejana gelas tertutup yang pada satu sisinya cenbung, berisi cairan (biasanya ether) hampir penuh,sehingga ada bagian sisa berupa gelembung udaranya (uap ether)Nivo kotakadalah nivo dimana bejananya berbentuk kotak atau lingkaran dan sisi cembungnya berasa di bagian atas, sehingga dalam keadaan mendatar gelembungnya akan berada di tengah kotak atau lingkaran bejana tersebut.Nivo tabungadalah nivo dimana bejananya berbentuk tabung lengkung,danbagian lengkungnya berasa di bagian atas, sehingga dalam keadaanmendatar gelembungnya akan berada di tengah tabung tersebut.Nivo Uadalah nivo tabung yang diatur dengan cermin sedemikian rupa, sehingga bila berada dalam keadaan mendatar akan memperlihatkan gelembung berbentuk UGaris nivoadalah garis khayal yang menyinggung gelembung udara yang ada di dalam nivo. Garis nivo ini mendatar seandainya gelembung nivo berada di bagian atas sisi kaca baian cembungnya dan pada posisi mendatar inilah menjadi pengertian umum garis nivo.Garis bidikadalah garis pandangan mata kita melalui lubang teropong terus ke perpotongan benang diafragmaBenang diafragmaadalah dua buah benang atau goresan silang pada diafragma membentuk salib sumbu yang berada di dalam sebuah teleskop , yang satu tegak disebut benang diafragma tegak dan yang satu lagi mendatar disebut benang diafragma mendatar.Diafragmaadalah bidang berupa lempeng kaca, dimana bayangan dari benda yang berada di depan lensa objektif akan tampak.Benang stadiaadalah dua buah benang atau goresan pada diafragma yang jaraknya sama dan sejajar dengan benang diafragma mendatarTeleskopadalah teropong yang di dalamnya terdapat lensa objektif dan lensa okuler, sehingga dapat melihat benda jauh serta seringkali dilengkapi dengan benang diafragma sebagai pengarah bidikanMendirikan alatatau dengan istilahsetupadalah memasang dan mengatur alat ukur, seperti waterpas atau teodolit yang dipasang pada kaki tiga diatas sebuah titik sampai siap atau memenuhi syarat untuk melakukan pembidikanMembidikan alatadalah menepatkan garis bidik atau benang diafragma tegak dan mendatar tepat pada sasaran yang dibidik

http://riyani-dwidayanti.blogspot.com/2011/04/klinometer.htmlKLINOMETER

Klinometer adalah alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi antara garis datar dan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis datar tersebut dengan titik puncak (ujung) sebuah objek. Aplikasinya digunakan untuk mengukur tinggi (panjang) suatu objek dengan memanfaatkan sudut elevasi. Dengan kata lain fungsi atau kegunaannya adalahuntuk menentukan besar sudut elevasi dalam mengukur tinggi obyek secara tidak langsung.

A. Cara PembuatanAlat dan bahannya meliputi:1. Busur2. Tali benang/senar3. Pipa yang terbuat dari plastik, paralon, besi atau bambu4. Bandul dari kayu atau besi

B. Langkah Pembuatan1. Pasangkan busur dengan pipa, caranya bisa ditempelkan dengan lem atau diikat dengan tali.2. Letakkan tali dan bandul di tengah-tengah pipa searah sudut 0 derajat.3. Untuk memudahkan penggunaan klinometer, klinometer dapat diberi pegangan dari kayu atau besi agar bisa berdiri tegak.C. Cara PenggunaanKonsep matematika yang digunakan bisa dua macam yaitu kesebangunan dua segitiga dan nilai tangen dari suatu sudut. Tapi di sini hanya akan dibahas penggunaan konsep nilai tangen dari suatu sudut.a. Meletakkan ujung klinometer tepat di depan mata.b. Mengarahkan ujung klinometer yang lain ke arah ujung/puncak objek yang akan dicari tingginya.c. Membaca sudut yang ditunjukkan oleh benang.d. Mengukur jarak pengamat ke objek.e. Menggunakan perbandingan tinggi objek dari kepala pengamat. Jarak pengamat ke objek = nilai tan sudut.f. Menghitung tinggi objek = tinggi objek dari kepala pengamat + tinggi pengamat.

D. Contoh PenggunaanMisal tinggi benda yang akan diukur adalah tinggi pohon:1. Letakkan klinometer diatas meja dan arahkan ke puncak pohon melalui lubang pembidik klinometer, dengan puncak pohon pohon yang dibidik dan lubang pembidik dalam suatu garis lurus.2. Tentukan besar sudut elevasi, melalui letak tali bandul terhadap busur derajat dan klinometer. Jika tali bandul menunjuk pada posisi 60 derajat, maka sudut elevasinya 300(penyiku dari 600). Jika tali bandul menunjuk pada posisi 400, maka besar sudut elevasinya 500(penyiku dari 400).3. Untuk menentukan tinggi pohon juga diperlukan pengukuran tinggi mata (dalam hal ini sama dengan tinggi meja 0, jarak antara si pengukur dan pohon yang dicari tingginya).Misal jarak antara pengukur dengan pohon = 40 m dan besar sudut elevasi = 300.4. Setelah diperoleh hasil pengukuran di lapangan, tentukan tinggi pohon yang dicari melalui pengukuran dengan skala. Guru dapat meminta siswa untuk menggambar hasil-hasil pengukuran diatas selembar kertas. Misal dalam menggambarkan jarak antara si pengukur dengan pohon digunakan skala sebagai berikut: 5 m (jarak sebenarnya) dapat diwakili 8 cm ( pada gambar). Selanjutnya dengan menggunakan busur derajat, siswa diminta menggambarkan sudut elevasi sebesar 150 melalui titik A. Tinggi sebagian pohon yaitu y dapat dicari dengan jalan menarik garis tegak lurus melalui titik D, sampai memotong perpanjangan sinar yang membentuk sudut elevasi. Gambar yang diminta adalah sebagai berikut: Y dapat diukur dengan menggunakan penggaris biasa. Jika y = 2,2 cm, maka panjang y sebenarnya = 2,2 x 500 cm = 1100 cm = 11 m. Tinggi pohon seluruhnya adalah seluruhnya adalah: panjang y + tinggi meja, misal tinggi meja = 0,75 m atau 75 cm, maka tinggi pohon seluruhnya = 11 m + 0,75 m = 11,75 m.

http://su-hrman.blogspot.com/2011/09/mengukur-tinggi-pohon-dengan-klinometer.htmlMengukur Tinggi Pohon dengan KlinometerPembelajaran matematika lebih menyenangkan apabila konsep-konsep teori diterapkan pada kehidupan sesungguhnya. Misalnya pokok bahasan sudut kemiringan/elevasi, kita dapat menggunakan media sederhana yaitu klinometer untuk mengukur tinggi sebuah pohon, tebing, atau tiang bendera. Klinometer yaitu alat yang digunakan untuk mengukur sudut kemiringan/elevasi, yang dibentuk antara garis datar dengan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis datar tersebut dengan titik puncak (ujung) suatu obyek.Dengan menggunakan teoremapytaghorasmaka akan diketahui panjang sisi miring pada sebuah segitiga.

Penggunaan klinometer untuk mengukur tinggi benda, dapat diilustrasikan sebagai berikut

Cara Menggunakan :1. letakkan ujung klinometer (titik A) tepat didepan mata2. arahkan ujung lain dari klinometer ke puncak benda (titik E)3. ukur jarak titik A ke benang penunjuk sudut (titik B)4. ukur jarak pangkal benang penunjuk sudut (titik C) ke titik B5. ukur jarak pengamat ke benda yang akan diukur kitinggiannya ( FG)6. tinggi pengamat AF=DG7. jika menggunakan konsep kesebangunan segitiga, maka dapat dirumuskan

Contoh ;

Seorang anak ingin mengukur sebuah pohon, jarak anak dengan pohon 6 meter, tinggi anak 1,5 meter. Setelah diteropong, jarak mata pengamat dengan benang pemberat 3 cm, jarak mata pengamat dengan titik sumbu busur 5 cm, jarak titik sumbu busur dengan tinggi mata pengamat 4 cm, jika skala yang digunakan 1: 100 cm. Berapa tinggi pohon tersebut ?

Pembahasanjika dijabarkan sebagai berikut

jarak pengamat dengan pohon FG=6 m tinggi pengamat AF=1,5 m jarak mata pengamat dengan benang pemberat AB=3 cm jarak mata pengamat dengan titik sumbu busur AC=5 cm jarak titik sumbu busur dengan tinggi pengamat CB=4cm

Jawab ;

Dengan skala 1:100, maka 8cm=800cm atau 8m Jika AF=DG maka panjang GE = 1,5 m + 8 m = 9,5m Jadi tinggi pohon yaitu 9,5 m

http://duritajam.web.id/dunia-matematika/apa-itu-klinometer/Apa itu Klinometer?10 DESEMBER 10Teringat jaman SMP kelas 2 berarti sekitar tahun 1999, saya rajin sekali untuk ikut ekstrakulikuler pramuka yang secara hanya satu-satunya ekstrakulikuler yang mampu hidup dan bertahan rada lama di sekolah saya waktu itu. Nah, suatu minggu kami dan pemuda di daerah pembina pramuka mengadakan perjalanan edukasi ke gunung di daerah Sidoharjo Wonogiri. Salah satu mata acara dalam perjalanan itu adalah mengukur tinggi pohon cemara, dengan cara apapun boleh. Karena kami masih anget-angetnya mendapat pelajaran kesebangunan di kelas matematika maka kami gunakan saja klinometer.Klinometer merupakan alat sederhana yang digunakan untuk mengukur sudut elevasi yang dibentuk antara garis datar dengan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis datar tersebut dengan titik puncak (ujung) suatu obyek. Pada terapannya, alat ini dapat digunakan pada pekerjaan pengukuran tinggi (atau panjang) suatu obyek dengan memanfaatkan sudut elevasi.Gambarnya adalah sebagai berikut.

Cara penggunaan klinometer untuk mengukur ketinggian dapat diilustrasikan dengan gambar berikut.

Sedangkan cara menghitungnya ada dua cara.1. Menggunakan kesebangunan segitiga1. Meletakkan ujung klinometer (titik A) tepat didepan mata2. Mengarahkan ujung lain dari klinometer ke puncak benda(titik E)3. Mengukur jarak titik A kebenang penunjuk sudut (titik B)4. Mengukur jarak pangkal benang penunjuk sudut (titik C) ke titik B5. mengukur jarak pengamat ke benda yang akan diukur ketinggiannya (FG)6. Menghitung panjang DE dengan konsep kesebangunan segitiga, yaitu:[pmath]CB/AB=DE/AD[/pmath][pmath]sehingga DE={AD.CB}/AB[/pmath]7. Bila tinggi pengamat adalah AF=DG, dan tinggi DE telah diketahui, maka tinggi benda GE = AF + DE2. Menggunakan rumus tangen sudut elevasi1. Meletakkan ujung klinometer (titik A) tepat didepan mata2. Mengarahkan ujung lain dari klinometer ke puncak benda (titik E)3. Membaca skala derajat yang ditunjuk oleh benang (CB)4. Mengukur jarak pengamat ke benda (FG)5. Menghitung besar DE dengan persamaan trigonometri :[pmath]tan alpha^0=DE/FG[/pmath] sehingga [pmath]DE=FG.tan alpha^0[/pmath]6. Menghitung GE = DE+AF, dengan AF adalah tinggi pengamatOk, selamat mecoba keahlian kalian menggunakan alat sederhana ini. Bagaimana cara membuatnya? Stay tune diduritajam.web.id. Akan ada artikel yang membahasnya.