KHAIRAN NISA’ 1420332026 OBSTETRI FISIOLOGI MAGISTER KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG TAHUN 2015 “THE ENDOMETRIUM AND DECIDUA : PREGNANCY”
KHAIRAN NISA’1420332026
OBSTETRI FISIOLOGI
MAGISTER KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ANDALAS PADANG
TAHUN 2015
“THE ENDOMETRIUM AND DECIDUA : PREGNANCY”
Endometrium
Endometrium adalah bagian dari dinding penyusun uterus. Dinding uterus memiliki tiga lapisan yaitu :
1. Perimetrium2. Miometrium3. Endomentrium
Endometrium merupakan lapisan terdalam dari uterus berupa lapisan mukosa. Tersusun atas lapisan epitel selapis silindris yang berada diatas lamina propria tebal.
Endometrium merupakan lapisan terdalam dari uterus berupa lapisan mukosa. Tersusun atas lapisan epitel selapis silindris yang berada diatas lamina propria tebal.
EndometriumEndometrium
Epitel meluas kebagian bawah kedalam jaringan ikat lamina propria dan
membentuk kelenjar uterus tubular yang
panjang
Epitel meluas kebagian bawah kedalam jaringan ikat lamina propria dan
membentuk kelenjar uterus tubular yang
panjang
Anatomi Endometrium
anatomi endometrium dapat terlihat jelas ketika berada pada fase sekretorik, yaitu pada saat kelenjar-kelenjar dan arteri-arteri uterus bergelung-gelung dan jaringan menjadi tebal. Pada fase ini dapat dilihat tiga lapisan pada endometrium, yaitu :
1. Lapisan kompaktum dibagian superfisial2. Lapisan spongiosum ditengah3. Lapisan basale yang tipis
Sistem Vaskularisasi Endometrium
• Pembuluh darah yang memasok endometrium mempunyai arti penting dalam pelepasan periodik sebagian besar lapisan ini.
• Vaskularisasi endometrium berasal dari Arteri arkuata. Arteri ini tersusun melingkar (spiralis) pd lapisan tengah miometrium.
• Dari arteri arkuata akan bercabang menjadi 2 perangkat arteri untuk memperdarahi endometrium yaitu :
1.Arteri lurus yang memasok stratum basalis dan 2.Arteri spiralis yang membawa darah ke stratum
fungsionalis.
Siklus EndometriumSelama siklus menstruasi, endometrium memiliki tiga fase, yaitu :
Fase Menstruasi
Fase Folikular Atau
Fase Proliferasi
Fase Sekretorik Atau Fase
Progestasional
Berdasarkan kesepakatan, hari pertama pada fase haid merupakan awal dimulainya siklus baru.
DESIDUA
Endometrium atau desidua lokasi anatomis terjadinya aposisi dan implantasi blastokista serta perkembangan plasenta.
Desidualisasi transformasi endometrium sekretorik
menjadi desidua bergantung pada estrogen, progesterone
dan faktor-faktor yang dieksresikan oleh blastokista
yang berimplantasi.
Desidua adalah istilah untuk lapisan rahim (endometrium) selama kehamilan, yang membentuk bagian maternal plasenta. Hal ini dibentuk di bawah
pengaruh estrogen dan bentuk sel yang sangat karakteristik
STRUKTUR DESIDUA
• Desidua diklasifikasikan menjadi tiga bagian menurut lokasi anatominya, yaitu :
yang merupakan desidua yang terletak
tepat dibawah implantasi blastokista dan dimodifikasi oleh
invasi trofoblas,
melapisi blastokista yang membesar dan
pada awalnya memisahkan
blastokista dari sisa kavitas,
berupa sisa uterus atau desidua vera bila merupakan gabungan
dari desidua kapsularis dan
parietalis.
Desidua basalis
Desidua kapsularis
Desidua parietalis
Bagian diagram dari selaput lendir rahim: A. Rahim yang tidak hamil. B. desidua parietalis; selaput lendir dalam uterus hamil dan tidak di bawah plasenta.
Desidua
Desidua parietalis dan basalis, terdiri atas tiga lapisan. 1.Zona kompakta : Lapisan pertama yang terletak
diperlukaan merupakan zona padat 2.Zona spongiosa : bagian tengah atau bagian berongga
dengan sisa kelenjar dan banyak pembuluh darah kecil, 3.Zona basalis : berupa lapisan basal.
• Zona kompakta dan spongiosa bersama membentuk zona fungsionalis. Zona basalis tertinggal setelah pelahiran dan akan membentuk endometrium baru.
Histologi Desidua
• Komponen sel utama desidua adalah sel desidua sejati, yang merupakan hasil diferensiasi sel stroma endometrium dan berbagai sel turunan sum-sum tulang ibu.
• Zona kompakta terdiri atas sel-sel besar, epiteloid, polygonal, terwarnai ringan, berinti bulat yang tersusun rapat.
• Sel-sel desidua muncul selama fase luteal dan terus berproliferasi selama masa-masa awal kehamilan, dan akhirnya melapisi keseluruhan uterus termasuk daerah implantasi
• Fungsi : membatasi kolonisasi bakteri di kutub bawah pertemuan chorion leave
REAKSI DESIDUA
• reaksi desidua dimulai dengan implantasi blastokista
• Pada awal kehamilan, desidua mulai menebal, akhirnya mencapai kedalaman 5 sampai 10 mm.
• Pada tahap kehamilan selanjutnya, seiring dengan pertumbuhan janin dan meningkatnya cairan amnion, ketebalan desidua berkurang, mungkin karena tekanan yang ditimbulkan oleh bertambahnya isi uterus.
Desidua kapsularis paling jelas tampak pada bulan kedua kehamilan, dan terdiri dari sel-sel desidua yang dilapisi oleh sebuah lapisan sel epitel gepeng tanpa bekas kelenjar.
Di sebelah dalam, bagian desidua ini berkontak dengan membran janin ekstra embionik avaskular, korion laeve. Bagian uterus sisanya dilapisi oleh desidua parietalis, yang kadang-kadang disebut desidua vera bila desidua kapsularis dan desidua parietalis menyatu.
lanjutan
• Di tempat trofoblas bertemu dengan desidua, terbentuk suatu zona degenerasi fibrinolitik yang disebut lapisan Nitabuch untuk menghalangi invasi trofoblast lebih dalam lagi
• Apabila terdapat kelainan pada desidua, seperti pada plasenta akreta, lapisan Nitabuch biasanya tidak ditemukan.
• Saat persalinan, plasenta akan terlepas dari endometrium pada lapisan nitabuch tersebut
Prolaktin Desidua
• Desidua merupakan sumber prolaktin dalam jumlah besar di dalam cairan amnion selama kehamilan
• lebih cenderung memasuki cairan amnion dan hanya sedikit yang memasuki darah ibu. Akibatnya, kadar prolaktin dalam cairan amnion sangat tinggi dan dapat mencapai 10.000 ng/ mL pada minggu ke-20 sampai ke-24. Kadar pro laktin ini sangat tinggi bila dibandingkan dengan kadarnya dalam serum janin (sampai sekitar 350 ng/mL) atau plasma ibu (150-200 ng/mL).
Peran Prolaktin DesiduaPeran Prolaktin Desidua
• Terdapat sejumlah peran yang diduga dimiliki oleh prolaktin desidua