~ibunJahar o SeJasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1~ 14 15 (2~ 21 22 23 24 25 26 27 28 29 o Mar OApr OMei OJun OJul OAgs .Sep OOkt ONov Mengatasi Kerniskh di .Iawa Barat ~ referat Dede Mariana Guru Besar IImu Pemerintahan Unpad SECARA teoretik, kernis- kinan itu hanya ada dua yakni kemiskinan secara . struktutal dan kemiskinan secara kultural. Para ahli kemudian silang pendapat soal sebab-sebab kerniskin- an, soal mana ~ahulu yang harus diatasi, kemiskinan struktural kah' atau kernis- kinan kultural? Tetapi ba- gaimana pun juga kernis- kinan adalah tetap kernis- kinan, baik itu secara struk- tural maupun secara kul- tural. Secara konsepsi, ma- sih juga bisa diperdebatkan, apakah kemiskinan meru- pakan obyek pembangun- an yang harus ditanggula- ngi, atau justru kemiskinan adalah gejala pembangun- an itu sendiri? Kemiskinan adalah keti- dakmampuan memenuhi kebutuhan: sandang-pa- ngan-papan. Entah karena langka didapat atau karena memang rendahnya daya bell untuk mencukupi san- dang-pangan-papan terse- but. Secara antropologis, kemiskinan ini menyangkut lemahnya mentalitas bang- sa (Koentjaraningrat, 1985: 74). Cara merubah mentali- tas lemah ini; Pertama, de- . ngan memberi contoh yang baik. Kedua, dengan mem- beri perangsang-perang- sang yang cocok. Kefiga, dengan persuasi dan pene- rangan. Keernpat, dengan pembinaan dan pengasuh- an suatu generasi yang baru untuk masa yang akan da- tang sejak kecil dalam ka- langan keluarga. Fenomena di Jawa Barat Tingkat kemiskinan pen: duduk di [awa Barat meng- alami peningkatan. Selain itu, nilai Indeks Kemiskinan Masyarakat (IKM) [awa Barat sebesar 25,2 lebih tinggi dari IKM Nasional (Bapeda [abar, 2007). Berda- sarkan klasifikasi yang di- --~----~~--------------~--~--~--- berikan oleh UNDP, derajat kemiskinan pendudukJawa Barat berada pada klasifi- kasi menengah tinggi. Ting- kat kemiskinan penduduk Jawa Barat relatif masih ting- gi darr tentu diperlukan pe- ran pemerintah daerah yang lebih maksimal untuk mengentaskannya. Karena sebagian besar penduduk miskin di jawa Barat berada di Desa (60%) maka salah satu jalan pengentasannya adalah dengan kebijakan pembangunan desa. Berdasarkan data Bapeda Jabar (2007), sebenarnya di [awa Barat terdapat berba- gai Program Penanggu- langan Kemiskinan, baik program nasional maupun program khusus pernerin- tah Provinsi Jawa Barat. Program nasional diantara- nya adalah: Program Pe- nanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP); Program Jaring Pengaman Sosial UPS); Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS); Program Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan (JPSBK);Dana Operasional dan Pemeliha- raan Puskesmas (DOP Pus- kesmas );Program Beasiswa dan Dana Bantuan Opera- sional Pendidikan Dasar dan Menengah (BS dan DBO Dikdasmen);Dana Operasional dan Pemeliha- raan Sekolah Dasar /Madra- sah Ibtidaiyah (DOP-SD / MI);Jaring Pengaman Sosial Bidang Sosial UPS-BS); Pra- karsa Khusus untuk Pe- nganggur Perempuan atau Special Initiative for Wo- men's Unemployment (PK- PP /SIWU); Padat Karya Perkotaan (PKP); Pember- dayaan Daerah dalam Me- ngatasi dampak Krisis Eko- nomi (PDM-DKE). Sementara itu, program dari Pemda Jabar yang re- levan dengan tema kernis- kinan adalah: Bidang Pern- berdayaan Usaha Kecil dan Menengah, meliputi: Meng- gali potensi Corporate So- cial Responsibility (CSR) baik dari BUMN, BUMD, BMN, BMD dan pengusaha pengusaha swasta. Mem- bentuk koperasi PSM atau binaan binaan PSM. Me- manfaatkan limbah limbah industri maupun non indus- tri untuk diolah kembali menjadi suatu yang mern- punyai nilai ekonomis dan mempunyai nilai jual. Menyadarkan para peta- ni dan juga Pemerintah se- tempat untuk kembali menggunakan pupuk orga- nik dimasa mendatang de- ngan mendirikan pabrik pupuk organik. Turut mem- bina dan menghimpun para pengusaha kecil, agar me- reka bangkit dan berdaya dalam menghadapi per- saingan usaha. Mengem- bangkan Lembaga Ekono- mi Desa atau Badan usaha milik Desa (BUMDES) di tiap tiap Desa.Mencari produk produk unggulan yang siap dipasarkan kepada masya- rakat. Memberikan bimbingan dan pembinaan kepada ke- lompok usaha bersama - Usaha Ekonomi roduktif (KUBE - UEP). Menyeleng- garakan pelatihan enter- preunership yang bekerja- sama dengan lembaga ter- kait (KADIN, AKADEMIS dll.). Mengadakan dan me- nyelenggarakan pameran rutin untuk mengangkat produk produk hasil binaan PS. Sedangkan Bidang Pembangunan Daerah Ter- pencil dan Daerah Pedesaan, meliputi: Turut menjaga ni- lai nilai tradional yang po- sitif dan dapat dijadikan po- tensi kearifan lokal. Meng- hidupkan kembali "Beras Perelek" dan Lumbung Paceklik di Desa Desa. Ber- sama sama fihak Pemerin- tah memanfaatkan lahan lahan kritis, agar dapat ber- manfaat.Turut ambil bagian dalam pelaksanaan, Pro- gram Keluarga Harapan (pendamping PKH). Mem- fasilitasi masyarakat pede- sa an dan terpencil untuk mendapatkan akses pro- an