i DAFTAR ISI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2014-2018 i Daftar Isi i Daftar Tabel ii Daftar Grafik iii BAB I PENDAHULUAN I/ 1-13 1.1. Latar Belakang I/ 1-13 1.2. Dasar Hukum Penyusunan I/ 3-13 1.3. Hubungan Antar dokumen I/ 8-13 1.4. Sistematika Penulisan I/ 10-13 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II/ 1-72 2.1. Aspek Geografis dan Demografis II/ 1-72 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat II/ 16-72 2.3. Aspek Pelayanan Umum II/ 35-72 2.4 Aspek Daya Saing Daerah II/ 68-72 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH III/ 1-20 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu III/ 2-20 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu III/ 9-20 3.3. Kerangka Pendanaan III/ 15-20 BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IV/ 1-36 4.1. Permasalahan Pembangunan IV/ 1-36 4.2. Isu-Isu Strategi IV/28-36 BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V/ 1-7 5.1. Visi V/ 1-7 5.2 Misi V/ 2-7 5.3. Tujuan dan Sasaran V/ 4-7 BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI/ 1-11 BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII/ 1-23 7.1. Urusan Wajib VII/ 1-23 7.2. Urusan Pilihan VII/18-23 BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN VIII/1-1 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH IX/1-14 BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN X/ 1-2 10.1. Pedoman Transisi X/ 1-2 10.2. Kaidah Pelaksanaan X/ 1-2 LAMPIRAN 1.1 s/d 1.6 1-19 LAMPIRAN 2.1 s/d 2.6 20-48 LAMPIRAN 3.1 s/d 3.6 49-66 LAMPIRAN 4.1 s/d 4.6 68-90
309
Embed
i DAFTAR ISI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
DAFTAR ISI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2014-2018
i
Daftar Isi i Daftar Tabel ii Daftar Grafik iii BAB I PENDAHULUAN I/ 1-13 1.1. Latar Belakang I/ 1-13 1.2. Dasar Hukum Penyusunan I/ 3-13 1.3. Hubungan Antar dokumen I/ 8-13 1.4. Sistematika Penulisan
I/ 10-13
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II/ 1-72 2.1. Aspek Geografis dan Demografis II/ 1-72 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat II/ 16-72 2.3. Aspek Pelayanan Umum II/ 35-72 2.4 Aspek Daya Saing Daerah II/ 68-72
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH III/ 1-20 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu III/ 2-20 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu III/ 9-20 3.3. Kerangka Pendanaan III/ 15-20
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IV/ 1-36 4.1. Permasalahan Pembangunan IV/ 1-36 4.2. Isu-Isu Strategi IV/28-36 BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V/ 1-7 5.1. Visi V/ 1-7 5.2 Misi V/ 2-7 5.3.
Tujuan dan Sasaran V/ 4-7
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI/ 1-11 BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH VII/ 1-23
7.1. Urusan Wajib VII/ 1-23 7.2. Urusan Pilihan VII/18-23 BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN VIII/1-1
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH IX/1-14 BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN X/ 1-2 10.1. Pedoman Transisi X/ 1-2
Tabel 2.1 Ketinggian dan Luas Wilayah Kabupaten Nganjuk Perkecamatan (Berdasarkan Podes 2008)
II/ 2-72
Tabel 2.2 Statistik Geografis Kabupaten Nganjuk Tahun 2011-2012
II/ 3-72
Tabel 2.3 Jenis Tanah Menurut Kecamatan II/ 5-72 Tabel 2.4 Lokasi dan Banyaknya Hari Hujan Per Kecamatan
2012 II/ 6-72
Tabel 2.5 Luas Lahan Kritis Tahun 2012 II/ 8-72 Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Kabupaten Nganjuk II/ 9-72 Tabel 2.7 Jumlah Penyebaran Penduduk per Kecamatan II/ 10-72 Tabel 2.8 Kepadatan penduduk per kecamatan II/ 11-72 Tabel 2.9 Jumlah Pemeluk Agama Kabupate Nganjuk Tahun
2012 II/ 11-72
Tabel 2.10 Penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur hasil olah Susenas Tahun 2012
II/ 13-72
Tabel 2.11 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)
II/ 17-72
Tabel 2.12 Kontribusi per sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk Menurt Harga Berlaku Tahun 2000 (Juta Rupiah)
II/ 17-72
Tabel 2.13 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk Menurut Harga Konstan Tahun 2000 (Juta Rupiah)
II/ 18-72
Tabel 2.14 Kontribusi per sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nganjuk Menurt Harga Konstan Tahun 2000 (Juta Rupiah)
II/ 18-72
Tabel 2.15 Pertumbuhan Sektoral PDRB Kabupaten Nganjuk Menurut Harga Konstan Tahun 2000 ( % )
II/ 21-72
Tabel 2.16 Data komponen IPM Tahun 2008 – 2011 II/ 25-72 Tabel 2.17 Tingkat Keberhasilan Bidang Pendidikan Tahun 2008 -
2012 II/ 26-72
Tabel 2.18 Indikator Bidang Kesehatan II/ 27-72 Tabel 2.19 Jumlah Balita Gizi Buruk Tahun 2008 – 2012 II/ 27-72 Tabel 2.20 Jumlah realisasi perusahaan berjamsostek dan yan
menerapkan K3 TAhun 2009-2012 II/ 28-72
Tabel 2.21 Ketenagakerjaan sampai Tahun 2012 (Pencari Kerj yang Ditempatkan Menurut Tingkat Pendidikan)
II/ 29-72
Tabel 2.22 Pencari Kerja dan Lowongan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012
II/30-72
Tabel 2.23 Jumlah Lowongan Baru Yang Terdaftar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012
II/31-72
Tabel 2.24 Ketenagakerjaan Tahun 2008-2012 II/33-72 Tabel 2.25 Organisasi Kesenian Menurut jenis Kesenian tahun
2009 - 2012 II/34-72
Tabel 2.26 Angka Putus Sekolah SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/36-72
Tabel 2.27 Rata - Rata Nilai UN dan UASB di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/37-72
Tabel 2.28 Rasio Murid terhadap Guru dalam 5 tahun terakhir II/37-72
Tabel 2.29 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kab. Nganjuk 2008 - 2012
II/38-72
Tabel 2.30 Jumlah Tenaga Medis Tahun 2012 II/39-72 Tabel 2.31 Prasarana jalan dan jembatan Kondisi Tahun 2008-
2012 II/40-72
Tabel 2.32 Jumlah Jembatan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/41-72
Tabel 2.33 Perkembangan Jaringan Irigasi di Kabupaten Nganjuk Tahun 2009-2013
II/41-72
Tabel 2.34 Prasarana Air Bersih Perpipaan dan Pemugaran Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/42-72
Tabel 2.35 Capaian Kinerja Urusan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk tahun 2008-2012
II/43-72
Tabel 2.36 Ketersediaan Dokumen Perencanaan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/44-72
Tabel 2.37 Jumlah Ijin Trayek Yang Dikeluarkan Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/45-72
Tabel 2.38 Perkembangan Transportasi Darat (Trayek Angkutan Umum) Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/46-72
Tabel 2.39 Peningkatan Pelayanan Prasarana Jalan Untuk Kelancaran Dan Keselamatan Lalu Lintas Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/46-72
Tabel 2.40 Volume Sampah Yang Tertangani di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012.
II/48-72
Tabel 2.41 Rasio TPS Terhadap Jumlah Penduduk di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/48-72
Tabel 2.42 Jumlah Aset Tanah Pemda Yang sudah Bersertifikat Tahun 2008-2012
II/49-72
Tabel 2.43 Kepemilikan KTP dan Akte Kelahiran di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012.
II/50-72
Tabel 2.44 Persentase Peserta KB Aktif II/51-72 Tabel 2.45 Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial Nganjuk di Kabupaten Tahun 2008-2012 II/52-72
Tabel 2.46 Ketenagakerjaan Sampai Tahun 2012 (Jumlah Pencari Kerja dan Lowongan Kerja)
II/52-72
Tabel 2.47 Jumlah Lowongan Yang Terdaftar Persektor Lapangan Tahun 2009 -2012
II/53-72
Tabel 2.48 Pencari Pekerjaan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2009 -2012
II/53-72
Tabel 2.49 Capaian Kegiatan Pengembangan Kualitas Sumber Daya Tenaga Kerja
II/54-72
Tabel 2.50 Jumlah Grup Kesenian di Kabupaten Nganjuk tahun 2008-2012
II/56-72
Tabel 2.51 Jumlah Cabang Olah Raga berprestasi di Kabupaten Nganjuk tahun 2008 - 2012
II/56-72
Tabel 2.52 Data Pegawai yang telah mengikuti diklat di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/57-72
Tabel 2.53 Ketersediaan Bahan Pangan serta penyaluran Raskin II/58-72
di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 Tabel 2.54 Jumlah Pengurus yang telah mengikuti Pelatihan
BUMDES di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012 II/59-72
Tabel 2.55 Tersediaan Dokumen Statistik di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/59-72
Tabel 2.56 Pengelolaan Arsip SKPD Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/60-72
Tabel 2.57 Capaian Kinerja Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/61-72
Tabel 2.58 Jumlah Pengunjung dan Buku Perpustakaan II/62-72 Tabel 2.59 Produktifitas Pertanian Tanaman Pangan,
Perkebunan, Ternak dan Perikanan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/63-72
Tabel 2.60 Luas Hutan Menurut Kecamatan dan Fungsinya 2012 II/ 64-72 Tabel 2.61 Perkembangan Unit Usaha di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2008-2012 II/ 67-72
Tabel 2.62 Perkembangan Usaha Sektor Industri dan Kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/ 67-72
Tabel 2.63 Jumlah Transmigran Umum yang diberangkatkan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012.
II/ 68-72
Tabel 2.64 Perkembangan Ekonomi Makro Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/ 69-72
Tabel 2.65 Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/ 70-72
Tabel 2.66 Sumber Daya Manusia Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/ 71-72
Tabel 2.67 Data Ketenagakerjaan Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
II/ 72-72
Tabel 3.1 Perkembangan pendapatan Daerah Tahun 2008-2012 III/ 3-20 Tabel 3.2 Tren Perkembangan Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012 III/ 4-20
Tabel 3.3 Komposisi Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2008 – 2012
III/ 5-20
Tabel 3.4 Perkembangan Belanja Daerah Tahun 2008 - 2012 III/ 7-20 Tabel 3.5 Pembiayaan Daerah Kabupaten Nganjuk tahun 2008-
2012 III/ 9-20
Tabel 3.6 Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 s.d tahun 2018
Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 s.d Tahun 2018 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Nganjuk Misi Pertama Penetapan Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Nganjuk Misi Kedua Penetapan Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Nganjuk Misi Ketiga Penetapan Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Nganjuk Misi Keempat Penetapan Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Nganjuk Misi Kelima
Persentase Rumah Sehat 43,13 43,13 46,93 46,93 46,93
Angka kematian bayi menunjukkan trend peningkatan bila dibandingkan
dengan tahun 2008. Hal ini terjadi karena proses perhitungan angka
kematian bayi yang mengalami perubahan parameter sehingga rentang
perhitungan menjadi lebih luas. Namun bila dibandingkan dengan
capaian MDGs (23 per 1000 kelahiran hidup) maka angka tersebut
masih lebih kecil. Namun demikian di tahun 2011 hingga 2012 angka
kematian bayi mulai menurun.
Demikian pula angka kematian ibu melahirkan yang standard capaian
MDGs pada angka < 166, maka angka kematian ibu melahirkan berada
di bawah angka tersebut.
Capaian bidang kesehatan yang paling tampak adalah pada penurunan
angka balita gizi buruk, penduduk yang memanfaatkan puskesmas, dan
peningkatan rumah sehat.
Tabel 2.19 Jumlah Balita Gizi Buruk Tahun 2008 – 2012
Balita Gizi
Buruk 2008 2009 2010 2011 2012
Balita Gizi buruk
715 670 550 289 216
Balita Gizi Buruk yang ditangani
650 625 550 289 216
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/28-72
2.2.2.3 Ketenagakerjaan
Peningkatan kesejahteraan di bidang ketenagakerjaan yang dilaksanakan pada 5 tahun yang lalu difokuskan pada peningkatan kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan-ketentuan di bidang ketenagakerjaan. Langkah ini dilakukan untuk memberikan kepastian terhadap hak-hak buruh agar dapat diperoleh sebagaimana mestinya. Kebijakan yang diambil diantaranya : a. Meningkatkan kepatuhan perusahaan terhadap Norma Jamsostek;
dan b. Meningkatkan jumlah perusahaan yang menerapkan Norma
keselamatan dan kesehatan kerja; Kedua hal tersebut menjadi sangat penting untuk lebih meningkatkan kepedulian perusahaan terkait dengan jaminan kesehatan pekerja dan pengurangan kecelakaan kerja. Untuk diketahui jumlah perusahaan yang ada di Kabupaten Nganjuk mengalami kenaikan pada tahun 2009 sejumlah 914 menjadi 922 di tahun 2013 (data tabel 2.20).
Tabel 2.20 Jumlah realisasi perusahaan berjamsostek dan yang menerapkan
K3 tahun 2009 -2012
No Perusahaan 2009 2010 2011 2012
Jml % Jml % Jml % Jml %
1 Seluruh perusahaan di Nganjuk
914 919 914 922
2 Perusahaan yang menerapkan Jamsostek
76 8,32% 92 10,0% 108 11,8% 125 13,6%
3 Perusahaan yang menerapkan K3
186 20,4% 214 23,3% 228 24,9% 230 24,9%
Masih tingginya tingkat pengangguran disebabkan karena pertambahan angkatan kerja lebih besar dari pada lapangan kerja, rendahnya kualitas dan ketrampilan tenaga kerja, serta adanya PHK disamping itu juga kurangnya minat pencari kerja untuk berkerja keluar daerah (Batam) maupun keluar negeri. Tingginya Pencari kerja (15.318 orang) dibandingkan dengan lowongan yang ada (443) ditambah dengan lowongan kerja baru (903) akan meningkatkan jumlah pencari kerja di semua sektor. Dari semua sektor
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/29-72
ini, kesempatan kerja di level memengah yang dapat terdeteksi dan di kalangan lulusan pendidikan tinggi tidak terdeteksi dengan baik. Asumsinya bahwa sebagian besar angkatan kerja yang memiliki keahlian pendidikan tinggi terserap oleh kesempatan kerja. Pencari kerja terdaftar kondisinya sangat fluktuatif, paling tinggi pada tahun 2008 (3.597) dan 2009 (3.017), 2010 (1.359), 2011 (1.989) dan pada tahun 2012 sejumlah 1.904 orang . Menurunnya pencari kerja Tahun 2012 memberikan gambaran bahwa semakin banyak angkatan kerja yang mencari peluang sebagai wirausaha atau membuka lapangan usaha mandiri.
Tabel 2.21 Ketenagakerjaan sampai Tahun 2012
(Pencari Kerja yang Ditempatkan Menurut Tingkat Pendidikan)
Pendidikan
Pencari Kerja Yang Ditempatkan ( % )
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Persentase
(1) (2) (3) (4) (5) 01. Tidak Tamat SD 02. SD/ Elementary School 03. SMP/ Junior High School 04. SMA /Senior High School
a. SMA b. STM c. SMEA
05. Sarjana Muda / Academician 06. Sarjana/ Scholar 07. S-2
0 4
90
81 66
0 0 0 0
0
19 432
79 10
120 1 0 0
0
23 512
160 76
120 1
0 0
0
2.58 57.4
17.94
8.52 13.45
0,11 0 0
Jumlah /Total 2012 2011 2010 2009 2008
241 258 406
2 249 1 575
651 574 953 768
2 022
892 832
1 359 3 017 3 597
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/30-72
Tabel 2.22 Pencari Kerja dan Lowongan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012
U r a i a n
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
(1) (2) (3) (4)
A. Pencari Kerja
1.Belum Ditempatkan pada 2011
2.Yang Terdaftar TA 2012
3.Yang Ditempatkan
4. Dihapus
5. Yang Belum Ditempatkan
Pada Akhir TA Ini
B. Lowongan Kerja
1.Belum Terpenuhi Pada
Akhir TA Yang Lalu
2.Yang Terdaftar Pada T A Ini
3.Yang Terpenuhi
4.Yang Dihapus
5.Yang Belum Terpenuhi Pada Akhir
TA Ini
8264
803
219
1018
7246
206
243
241
127
79
7054
1101
651
1110
5944
237
660
651
120
117
15318
1984
870
2128
13190
443
903
892
247
196
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/31-72
Tabel 2.23 Jumlah Lowongan Baru Yang Terdaftar Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2012
Sektor Lapangan Usaha
Jumlah Lowongan
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Persentase ( % )
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Pertanian, Perkebunan,
Kehutanan dan Perikanan
02. Pertambangan,
Penggalian
03. Industri Pengolahan
04. Listrik, Gas dan Air
05. Bangunan/Konstruksi
06. Perdagangan, Rumah
Makan dan Hotel
07. Angkutan, Perdagangan
dan Komunikasi
08. Keuangan , Asuransi dan
Persewaan
09. Jasa Kemasyarakatan
Sosial dan Perorangan
0
0
167
0
30
0
45
0
1
0
0
358
0
0
0
80
0
262
0
0
512
0
30
0
85
0
263
0
0
58,14
0
3.32
0
9.41
0
29.13
Jumlah Total 2012 2011 2010 2009 2008 2007
243 361 607
2 251 1 585 1 441
660 673
1 243 1 058 1 925 1 925
903 1 034 1 850 3 309 3 510 3 366
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka Tahun 2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/32-72
2.2.2.4. Pengangguran dan Kemiskinan
Dari total penduduk usia kerja (15 tahun keatas), lebih dari dua pertiga
penduduk Kabupaten Nganjuk termasuk dalam angkatan kerja. Tingkat
partisipasi angkatan kerja mengalami fluktuasi selama periode 2009-
2011, yaitu dari 69.27 persen pada tahun 2009, 65.66 % pada tahun
2010, dan 70.48 % pada tahun 2011.
Tingkat pengangguran disebabkan karena pertambahan angkatan kerja
lebih besar dari pada lapangan kerja, masih relative rendahnya kualitas
dan ketrampilan tenaga kerja. Disamping itu faktor alam terutama
anomali musim sering menjadi masalah untuk daerah pertanian seperti
Nganjuk. Jumlah kesempatan kerja Tahun 2008-2012 juga berfluktuatif.
Jumlah kesempatan kerja Tahun 2009 sebanyak 94,77%, tahun 2010
(93,42%), tahun 2011 (95,27%) sedangkan tahun 2012 (95,78%).
Upah Minimum Kabupaten di Nganjuk terus mengalami peningkatan.
Selama periode 2009-2011 UMK Kabupaten Nganjuk meningkat dari Rp
510 ribu menjadi Rp 710 ribu, dan pada Tahun 2012 menjadi Rp
785.000,00/bulan. Upah minimum selama Tahun 2008-2012 mengalami
kenaikan sebesar 6,15%-16,39%, dengan kenaikan tertinggi pada Tahun
2009, yaitu sebesar 16,39% atau Rp 100.000,00.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/33-72
Tabel 2.24 Ketenagakerjaan Tahun 2008-2012
Jenis Data Satuan Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
Ketenagakerjaan a. Angkatan Kerja Orang 560.440 539.091 550.412 582.225 523.702 b. Kesempatan Kerja % 93,38 94,77 93,42 95,27 95,78 c. Penganggur
Terbuka/Pencari Kerja Orang 37.101 40.278 35.980 27.540 22.114
d. Penempatan TKI ke Luar Negeri Orang 1,091 282 512 537 510
e. PHK pada tahun yang bersangkutan Kasus 9 9 8 4 2
f. Jumlah TK di-PHK Orang 10 9 8 7 2 g. Rata-rata Kebutuhan
Hidup Minimum Rupiah 661.689 686.523 749.156 824.703 865,210
h. Rata-rata Upah Minimum Rupiah 510.000 610.000 650.000 710.000 785,000
i. Pencari Kerja Terdaftar Orang 11.179 5.699 4.240 1.989 1.904
Sumber : Dinas Sosial Tenagakerja dan Transmigrasi Kabupaten Nganjuk
Berdasarkan data pendataan oleh BPS melalui Pendataan Program
Perlindungan Sosial Tahun 2008 (PPLS 08) keadaan 30 Oktober 2009,
jumlah keluarga miskin Kabupaten Nganjuk 94,561 Keluarga atau 34,00
%, sedangkan pada Tahun 2009/2010 berdasarkan data Non
Gremakertasusila Tahun 2010 oleh BPS Provinsi Jawa Timur jumlah
keluarga miskin Kabupaten Nganjuk sejumlah 92.188 Keluarga atau
32,56 % dari jumlah rumah tangga, sehingga dibanding tahun 2008
telah terjadi penurunan prosentase jumlah keluarga miskin sebesar 2,51
%. Hasil Pendataan BPS melalui program PPLS Tahun 2011 data
finalnya tidak dipublikasikan secara luas tetapi diserahkan kepada Tim
Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Dalam PPLS 2011
data yang diperoleh disusun/diurutkan menurut pengeluaran setiap
rumah tangga, dengan demikian tidak menggunakan lagi kategori :
hampir miskin, miskin atau sangat miskin.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/34-72
2.2.3. SENI BUDAYA DAN OLAH RAGA Seni budaya dan olahraga terdiri atas dua aspek yaitu : seni dan
budaya serta pemuda dan olahraga.
2.2.3.1 Seni Budaya Pada dasarnya kebudayaan di Kabupaten Nganjuk adalah
kebudayaan jawa. Meskipun dalam perkembangannya
dipengaruhi oleh kebudayaan dari luar daerah maupun dari luar
negeri. Kebudayaan yang berkembang saat ini merupakan warisan
yang pada jamanya merupakan identitas daerah yang sangat
berkembang sebagai bagian dari budaya agraris sehingga
memunculkan sistem sosial seperti gotong royong dan toleransi
terhadap adanya perbedaan.
Kegiatan budaya dan kesenian masyarakat yang saat ini masih
menjadi tradisi diantaranya adalah :
- Upacara/ prosesi siraman sedudo yang dilaksanakan pada
awal bulan syuro ;
- Tradisi bersih desa/ nyadranan.
Tabel 2.25
Organisasi Kesenian Menurut jenis Kesenian tahun 2009 - 2012
2 SLTP/MTs Nilai 6,3 6,45 6,61 6,3 6,74 3 SMA/MA/SMK Nilai 4,67 4,67 4 4,63 4,18 Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Nganjuk c. Rasio Guru/Murid Rasio Guru/Murid dalam hal ini adalah perbandingan jumlah guru dengan
jumlah murid untuk masing-masing tingkat pendidikan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2008-2012
Tabel 2.28 Rasio Murid terhadap Guru dalam 5 tahun terakhir
Jenjang Negeri Swasta
SD SMP SLTA SD SMP SLTA
2008 16.8 16.6 12,3 6,1 4,2 12,1
2009 11.1 14.9 12,6 6,5 4,7 12,3
2010 10.4 14.3 10,0 4,4 4,5 11,7
2011 14,49 14.5 16,6 4,5 6,1 12,9
2012 14,6 15,78 17,4 5,4 4,9 13,1 Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Nganjuk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/38-72
2.3.1.2. Urusan Kesehatan Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan kesehatan salah
usatunya dapat dilihat dari indikator sebagai berikut :
a. Jumlah Rumah Sakit rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsi
16 Fisioterapis - - 1 Sumber: Dinas Kesehatan Daerah Kab. Nganjuk 2.3.1.3. Urusan Panjang Jaringan Jalan Dengan Kondisi Baik Sarana dan prasarana wilayah yang meliputi infrastruktur transportasi,
sumber daya air dan irigasi, telekomunikasi, listrik dan energi serta sarana
dan prasarana dasar permukiman merupakan aspek utama dalam
pembangunan suatu daerah serta memiliki peran yang penting bagi
peningkatan perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat.
Prasarana transportasi merupakan tulang punggung pengembangan wilayah
sehingga sangat penting untuk menunjang kelancaran aktivitas sosial dan
ekonomi. Jaringan jalan yang baik, memiliki keterkaitan yang sangat kuat
dengan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah maupun terhadap kondisi sosial
budaya kehidupan masyarakat. Infrastruktur jalan yang baik adalah modal
sosial masyarakat dalam menjalani roda perekonomian, sehingga
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/40-72
pertumbuhan ekonomi yang tingi tidak mungkin dicapai tanpa ketersediaan
infrastruktur jalan yang baik dan memadai.
Pada saat ini prasarana transportasi masih belum maksimal dalam
memfasilitasi tingginya pergerakan masyarakat yang ditunjukkan oleh masih
terdapat jalan dalam kondisi yang rusak. Belum maksimalnya infrastruktur
transportasi dalam memfasilitasi pergerakan masyarakat disebabkan
rendahnya jumlah jalan dalam kondisi baik dan pembangunan jalan-jalan
baru, serta belum maksimalnya struktur konstruksi jalan. Kondisi tersebut
diperburuk dengan tingginya bebab lalu lintas yang sering melampaui
kapasitas. Namun demikian dari data yang dihimpun, selai peningkatan
panjang jalan, dapat dilihat proporsi kondisi jalan yang baik tiap tahun
mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Tabel 2.31 Prasarana jalan dan jembatan Kondisi Tahun 2008-2012
No Uraian Panjang (Km) 2008 2009 2010 2011 2012
I Jalan Berdasarkan Kelas 1 Nasional 35,90 35,90 35,90 35,90 35,90 2 Provinsi 34,14 34,14 34,14 34,14 34,14 3 Kab/Kota 1.577,63 1.577,63 1.577,63 1.577,63 1.577,63 4 Desa/Lokal - - - - -
Kondisi 1 Baik 260,66 481,90 571,62 611,10 684,20 2 Sedang 654,71 345,30 345,30 345,30 330,30 3 Rusak 367,36 522,84 433,12 393,63 378,63 4 Rusak berat 294,90 227,60 227,60 227,60 184,18
II Jembatan 1 Panjang 5.569,00 5.617,00 5.662,00 5.717,00 5.735,00 2 Jumlah (Buah) 629,00 637,00 646,00 648,00 652,00
Data akhir Triwulan III 2012 Sumber : Dinas PU Bina Marga Tahun 2012
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/41-72
b. Kondisi Jembatan Perkembangan kondisi jembatan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.32 Jumlah Jembatan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
No. Indikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
1 Panjang ( m) 5.569,00 5.617,00 5.662,00 5.717,00 5.735,00
2 Jumlah 629,00 637,00 646,00 648,00 652,00
Sumber Data : Dinas PU Bina Marga Kabupaten Nganjuk c. Perkembangan Jaringan Irigasi salah satu infrastruktur yang sangat diperlukan untuk peningkatan produksi
pertanian khususnya produksi beras adalah jaringan irigasi. Jaringan irigasi
diperlukan untuk pengaturan air, mulai dari penyediaan, pengambilan,
pembagian, pemberian dan penggunaanya. Secara operasional jaringan
irigasi dibedakan ke dalam tiga kategori yaitu jaringan irigasi primer,
sekunder dan tersier. Berikut secara lengkap disajikan data mengenai
gambaran jaringan irigasi di Kabupaten Nganjuk Tahun 2009-2012.
Tabel 2.33 Perkembangan Jaringan Irigasi di Kabupaten Nganjuk Tahun 2009-2012
No. Jenis Data Satuan 2009 2010 2011 2012 1. Luas Irigasi Ha 39.955 39.949 39.938 39.936 2. Volume Jaringan
Irigasi Rusak % 30 28 26 22
3. Panjang Jaringan Irigasi
M 628.197 628.197 628.797 628.797
4. Panjang Jaringan Irigasi Permanen
% 65 68 72 75
5. Panjang Jalan Inspeksi
m 22.099 22.099 22.099 22.099
6. Jumlah Bangunan Air
buah 582 582 582 582
7. Jumlah Bangunan Air berfungsi dalam daerah irigasi
buah 407 436 465 494
8. Jumlah Juru/PPA/Pekarya
orang 59/77/21 59/77/21 59/77/21 59/90/21
Sumber Data : Dinas PU Pengairan Kabupaten Nganjuk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/42-72
2.3.1.4. Urusan Perumahan Pembangunan prasarana dasar permukiman pada hakikatnya untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat secara merata dan menyediakan
pelayanan dasar. Pembangunan prasarana dasar permukiman meliputi
penyediaan prasarana air minum, sanitasi, drainase, perumahan dan
permukiman serta penataan dan pengendalian pemanfaatan ruang. Berbagai
isu strategis yang dihadapi di bidang keciptakaryaan antara lain : masih
rendahnya tingkat pelayanan prasarana air minum, sebagian masyarakat
tingkat kemampuannya masih ada yang relatif rendah untuk memiliki rumah
layak huni serta belum mantapnya dukungan aspek pembiayaan dan sumber
daya lainnya.
Kebutuhan perumahan diperkirakan akan terus bertambah dari tahun ke
tahun diakibatkan sebagai konsekuensi pertumbuhan penduduk dan seiring
dengan perkembangan kemajuan Kabupaten Nganjuk. Capaian kinerja
urusan perumahan dapat dilihat dari perkembangan penyediaan prasarana
air bersih perpipaan, dan lantainisasi/pemugaran rumah tidak layak huni
yang dijelasakan pada tabel berikut :
Tabel 2.34
Prasarana Air Bersih Perpipaan dan Pemugaran Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
No. Indikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
1. Prasarana air bersih perpipaan (m)
37.534 34.945 9.017 27.584 30.249
2. Pemugaran rumah tidak layak huni keluarga tidak mampu
100 120 210 550 2579
Sumber Data : Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Kab. Nganjuk 2.3.1.5. Urusan Penataan Ruang Dengan tersusunnya Perda Nomor 2 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten
Nganjuk Tahun 2010-2030 yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 27
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang secara otomatis semua peraturan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/43-72
tentang tata ruang harus mengacu pada Perda tersebut. Capaian kinerja
urusan tata ruang dapat dilihat di tabel berikut :
Tabel 2.35 Capaian Kinerja Urusan Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/44-72
program/kegiatan pembangunan yang dilaksanakan dapat berjalan
secara efektif, efisien dan tepat sasaran.
Dokumen perencanaan daerah diantaraannya terdiri dari:
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
3. Rencana Strategis SKPD
4. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
5. Rencana Kerja SKPD
Lebih jelasnya ketersediaan dokumen perencanaan di Kabupaten Nganjuk
dapat dilihat pada tabel 2.34 sebagai berikut :
Tabel 2.36 Ketersediaan Dokumen Perencanaan di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2008-2012 No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
Ada Tidak ada
Ada Tidak ada
Ada Tidak ada
Ada Tidak ada
Ada Tidak ada
1. Dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda
v v V v v
2. Dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda atau Perbup
v v v v v
3. Dokumen Renstra SKPD yang telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati
v v v v v
4. Dokumen RKPD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati
v v v v v
5. Dokumen Renja
v v v v v
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/45-72
No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 Ada Tidak
ada Ada Tidak
ada Ada Tidak
ada Ada Tidak
ada Ada Tidak
ada SKPD yang telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati
Sumber Data : Bappeda Kabupaten Nganjuk 2.3.1.7. Urusan Perhubungan
Pembangunan perhubungan diarahkan untuk mewujudkan
pembangunan transportasi terpadu berbasis pengembangan
wilayah, meningkatkan keselamatan transportasi secara terpadu,
serta mendorong pengembangan industri jasa transportasi yang
bersifat komersial di daerah yang telah berkembang dengan
melibatkan peran serta swasta dan masyarakat. Beberapa indikator
kinerja terkait dengan pembangunan bidang perhubungan antara
lain sebagai berikut :
a. Jumlah Izin Trayek yang dikeluarkan (Izin Trayek) izin trayek diwajibkan bagi seluruh angkutan umum. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan penataan, pengaturan dan
pengendalian trayek angkutan umum, sehingga ini dapat
meminimalisir trayek ilegal yang dilakukan para pengendara
angkutan umum.
Tabel 2.37 Jumlah Izin Trayek yang Dikeluarkan Kabupaten Nganjuk
Tahun 2008-2012
No Uraian Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 1. Antar Propinsi (ditangani Pemerintah Pusat) - Bus buah 154 2. Antar Kota Dalam Prop (ditangani Pemerintah Propinsi) - Bus Buah 114 - MPU Buah 0 0 0 0 0 3. Antar Kec. Dalam Kab. - Bus Buah 0 0 0 0 0 - MPU Buah 236 205 170 155 143 - Angkutan Kota dan
Angkutan Desa Buah 0 0 0 0 0
- Lain-lain (kendaraan plat hitam)
Buah 0 0 0 0 0
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/46-72
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nganjuk
b. Perkembangan Angkutan Umum seluruh angkutan umum yang masuk di Kabupaten Nganjuk baik
yang akan dioperasikan di jalan wajib memiliki pengujian agar
memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Hal ini dimaksudkan
menjamin keselamatan penumpang angkutan umum dan menjaga
keseimbangan ekosistem lingkungan.
Tabel 2.38 Perkembangan Transportasi Darat (Trayek Angkutan Umum)
Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
No. Uraian Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 1. Antar Propinsi (ditangani Pemerintah Pusat) - Bus Buah 174 174 174 174 174 2. Antar Kota Dalam Prop (ditangani Pemerintah Propinsi) - Bus Buah 131 131 131 131 131 - MPU Buah 0 0 0 0 0 3. Antar Kec. Dalam Kab. - Bus Buah 0 0 0 0 0 - MPU Buah 0 0 0 0 0 - Angkutan Kota dan
Angkutan Desa Buah 55 55 55 55 55
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nganjuk
c. Pemasangan Rambu-Rambu Lalu Lintas Pemasangan rambu-rambu lalu lintas bertujuan untuk mengatur lalu
lintas kendaraan bermotor, sehingga hal ini dapat meminimalisir
jumlah kecelakaan yang terjadi di wilayah Kabupaten Nganjuk.
Sarana yang untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas
sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.39 Peningkatan Pelayanan Prasarana Jalan Untuk Kelancaran Dan Keselamatan Lalu Lintas Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
No Uraian Satuan 2009 2010 2011 2012 1 Jumlah APILL buah 19 20 22 23 2 Jumlah APILL yang
dibangun buah 1 1 2 1
3 Jumlah kebutuhan APILL buah 3 2 2 1 4 Jumlah lampu isyarat (Flash
Light) buah 68 71 73 77
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/47-72
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Nganjuk 2.3.1.8. Urusan Lingkungan Hidup
Dalam rangka mendayagunakan sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat harus memperhatikan aspek
keselarasan, keserasian dan keseimbangan dengan fungsi
lingkungan, yang dapat menjamin pembangunan daerah
berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan mutu lingkungan
dengan pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal.
a. Penanganan Sampah. Salah satu masalah yang dihadapi Kabupaten Nganjuk seperti
halnya permasalahan kota-kota di Indonesia adalah masalah
persampahan. Salah satu masalah persampahan yang cukup
rumit dalam penyelesaiannya adalah pengadaan dan
pengelolaan fasilitas tempat pembuangan akhir (TPA) yang
layak, baik secara teknis maupun non teknis. Keberadaan TPA
selain dapat menampung timbunan sampah yang dihasilkan juga
harus dapat meminimalisasi bahaya yang mungkin timbul akibat
penimbunan sampah tersebut.
Berikut disajikan data tentang kondisi persampahan di
Kabupaten Nganjuk secara lengkap pada tahun 2008-2012.
5 Jumlah lampu isyarat (Flash Light) yang terpasang di ruas jalan
buah 12 3 2 4
6 Jumlah lampu isyarat (Flash Light) yang seharusnya terpasang di ruas jalan
buah 7 7 6 6
7 Jumlah Guardrail yang ada m 41 41 - 100 8 Jumlah kebutuhan Guardrail m 250 200 200 200 9 Jumlah ruas jalan dengan
marka LL cukup m 1000 - - 1400
10 Jumlah ruas jalan yang seharusnya dilengkapi marka
m 3500 3500 3500 3500
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/48-72
Tabel 2.40 Volume Sampah Yang Tertangani di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-
2012.
No Indikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah Volume Sampah Yang Tertangani (ton)
170.916,9
176.210,2
180.124,17
186.683,8
164.606
2 Jumlah Volume Sampah Yang Dihasilkan (ton)
239.513,59
239.513,7
237.505,49
237.511,2
195.749,8
3 Presentase 71,36
73,57
75,84
78,60
84,09
Sumber Data : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk.
b. Rasio Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) per Satuan Penduduk. Sebelum sampah diangkut/dibuang ke Tempat Pembuangan
Akhir (TPA), terlebih dahulu sampah dikumpulkan di beberapa
lokasi TPS yang sudah ditentukan. Jumlah TPS di Kabupaten
Nganjuk pada tahun 2012 sebanyak 27 buah.
Dengan kondisi tersebut dapat diketahui bahwa sampah yang
dihasilkan oleh 1.000 orang jumlah penduduk Kabupaten
Nganjuk hanya dapat ditampung pada lokasi TPS.
Tabel 2.41 Rasio TPS Terhadap Jumlah Penduduk di Kabupaten Nganjuk
Tahun 2008-2012.
No Indikator Tahun 2008 2009 2010 1011 2012
1 Jumlah TPS (Unit) 23 23 24 25 27 2 Jumlah Daya
Tampung TPS (m3) 115 115 120 125 135
3 Jumlah Penduduk (Jiwa)
100.013 100.253 101.660 102.275 104.609
4 Rasio Daya Tampung TPS
870 872 847 818 774
Sumber Data : Dinas PU Cipta Karya dan tata Ruang Kabupaten Nganjuk. 2.3.1.9. Urusan Pertanahan
Kondisi daerah Kabupaten Nganjuk terkait dengan urusan
pertanahan salah satunya dapat dilihat dari presentase luas lahan
bersertifikat. Indikator ini bertujuan untuk menggambarkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/49-72
/mengetahui tertib administrasi sebagai kepastian didalam
kepemilikan lahan. Semakin besar tingkat ketertiban administrasi
aset tanah Pemda dan desa. Jumlah aset tanah Pemda dan desa
yang sudah tersertifikasi dapat dilihat pada tabel sebagai berkut :
Tabel 2.42 Jumlah Aset Tanah Pemda Yang Sudah Bersertifikat
Tahun 2008-2012.
No. Uraian Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 1 Jumlah aset tanah
Pemda Bidang 1.185 1.185 1.225 1.272 1.354
2 Jumlah Aset Tanah Pemda Yang Sudah Bersertifikat
Bidang 765 765 805 867 960
3 Persentase Jumlah Aset Tanah Pemda Yang Sudah Bersertifikat
%
65 65 66 68 71
Sumber Data : DPPKAD Kabupaten Nganjuk. 2.3.1.10. Urusan Catatan Sipil dan Kependudukan
Pembangunan Catatan Sipil dan Kependudukan diarahkan untuk
meningkatkan pelayanan dan memberikan kepastian hukum pada
masyarakat dengan menertibkan akta-akta kependudukan sebagai
pendataan diri dan status seseorang.
Indikator yang digunakan adalah jumlah penduduk yang sudah
terdaftar dalam catatan sipil. Hal ini dapat menggambarkan tertib
administrasi kependudukan. Salah satu bentuk tertib administrasi
kependudukan dapat dilihat dari jumlah penduduk yang telah
memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Akte Kelahiran. Bila
dilihat selama kurun waktu 5 tahun terakhir (tahun 2008-2012),
Jumlah penduduk yang telah memiliki KTP, dan Akte kelahiran rata-
rata mengalami peningkatan, peningkatan ini menggambarkan
bahwa telah meningkat pula kesadaran masyarakat akan
Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nganjuk
2.3.1.11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemberdayaan Perempuan dalam pembangunan di Kabupaten
Nganjuk dilakukan dengan peningkatan peran perempuan dalam
pengambilan keputusan. Selain itu perlu fasilitasi pemberdayaan
perempuan menuju keluarga sehat dan sejahtera dengan
meningkatkan ketrampilan perempuan dan kualitas hidup
perempuan di bidang pendidikan, kesehatan, hukum, ketenaga
kerjaan, sosial dan pemberdayaan ekonomi.
2.3.1.12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Salah satu indikator kinerja untuk urusan keluarga berencana dan
sejahtera di Kabupaten Nganjuk adalah perkembangan rasio
akseptor KB. Tingkat fertilitas pasangan usia subur (PUS) di
Kabupaten Nganjuk cukup Baik. Masyarakat Kabupaten
Nganjuksaat ini sudah memandang bahwa kualitas anak lebih
penting dari pada kuantitasnya. Berkaitan dengan dengan itu dapat
diketahui bahwa jumlah peserta KB di Kabupaten Nganjuk pada
tahun 2012 sebanyak 180.206 peserta dari 223.764 pasangan usia
subur. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.44 berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/51-72
Tabel : 2.44 Persentase Peserta KB Aktif
Tahun Pasangan Usia
Subur
Peserta KB Aktif
( % )
(1) (2) (3) (4)
2012 2011 2010 2009 2008
223.764
219.959
216.752
217.076
207.530
180.206
176.536
174. 909
175.239
171.953
80.53
80.26
80.70
80.73
82.86
Sumber : Badan PPKB 2.3.1.13. Urusan Sosial Kondisi masyarakat Kabupaten Nganjuk yang sebagian besar
bermata pencaharian petani masih banyak yang tergolong sebagai
masyarakat miskin. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya
komitmen pemerintah untuk membantu memberdayakan secara
ekonomi masyarakat miskin, penyendang cacat, fakir miskin, anak
terlantar, anak jalanan dan kelompok rentan sosial lainnya dan
meningkatkan prakarsa dan peran aktif masyarakat termasuk
masyarakat mampu, dunia usaha, perguruan tinggi dan organisasi
Sosial/LSM dengan memberikan bantuan sosial, bantuan
permodalan dan bantuan pendidikan dan pelatihan ketrampilan
agar mampu dan mandiri. Indikator yang dapat digunakan untuk
melihat kondisi sosial masyarakat salah satunya adalah
keberadaan sarana sosial dan PMKS (Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial) Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.45
berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/52-72
Tabel 2.45 Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
di Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012
No Indikator Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
1 Persentase Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
3.8 3.80 5.35 5.99 6.20
2 Persentase peningkatan jumlah penanganan PMKS)
7.55 11.98 29.06 36.31 36.54
Sumber Data : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nganjuk. 2.3.1.14 Urusan Ketenagakerjaan
Masih tingginya tingkat pengangguran yang disebabkan oleh tidak seimbangnya pertambahan angkatan kerja dibanding jumlah ketersediaan lapangan kerja yang ada menyebabkan makin tingginya angka pencari kerja yang tidak tersalurkan. Tingginya lulusan baik sekolah menengah maupun perguruan tinggi tiap tahun merupakan potensi pencari kerja yang akan menambah jumlah makin besar rasio pencari kerja bila dibandingkan dengan jumlah lowongan yang tersedia. Data di bawah menggambarkan tingkat kemampuan lowongan kerja yang disediakan tiap tahun terhadap jumlah pencari kerja yang makin bertambah.
Tabel 2.46 Ketenagakerjaan sampai Tahun 2012
(Jumlah Pencari Kerja dan Lowongan Kerja)
Tahun Jumlah Pencari Kerja Jumlah Lowongan Kerja Laki-laki Perempuan Total
2009
7.178
7.297
14.475 3.309
2010
8.466
7.911
16.377 1.850
2011
8.264
7.054
15.318 1.034
2012
7.246
5.944
13.190 903
Data di atas memperlihatkan data lowongan kerja menurun secara
signifikan. Jumlah lowongan pekerjaan yang menampung para
pencari kerja sebagian besar berasal dari sektor lapangan usaha
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/53-72
bidang industri pengolahan, yang disusul oleh sektor bangunan /
konstruksi (data tabel 2.47).
Tabel 2.47 Jumlah Lowongan Yang Terdaftar Per Sektor Lapangan Kerja
Tahun 2009-2013
Sektor Lapangan Usaha Tahun 2009 2010 2011 2012
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Perikanan 11 57 54 0 Pertambangan, Penggalian 0 0 23 0 Industri Pengolahan 613 660 231 525 Listrik, Gas dan Air 0 3 0 0 Bangunan/Konstruksi 1901 34 38 30 Perdagangan, Rumah Makan dan Hotel 21 134 245 0 Angkutan, Perdagangan dan Komunikasi 30 63 147 85 Keuangan , Asuransi dan Persewaan 24 103 17 0 Jasa Kemasyarakatan Sosial dan Perorangan 709 796 279 263
Berdasarkan penyebarannya maka pencari kerja di Kabupaten Nganjuk dalam kurun waktu 4 tahun yaitu tahun 2009-2012 masih didominasi oleh lulusan sekolah menengah tingakat pertama yang disusul dengan sekolah menengah tingkat atas (tabel 2.48)
Tabel. 2.48 Pencari Pekerjaan Berdasarkan Pendidikan
Tahun 2009-2012 PENDIDIKAN TAHUN
2009 2010 2011 2012 Tidak Tamat SD - - 1 0 SD/ Elementary School 902 31 72 23 SMTP/ Junior High School 1.222 152 358 512 SMTA /Senior High School
a. SMA 804 500 562 160
b.STM 550 119 400 76 c. SMEA 204 260 227 120 d. SPG / PGA 7 12 0 0 e. SPP / SPMA DSJ 59 - 24 f. SKKA, SGO DSJ 1 - 0
b. Pertambangan & penggalian % 1,37 1,34 1,25 1,28 1,32
c. Industri pengolahan % 8,23 8,28 8,21 8,12 8,03 d. Listrik, gas, air bersih % 0,62 0,63 0,62 0,61 0,59 e. Bangunan % 0,50 0,52 0,57 0,59 0,61 f. Perdagangan, hotel &
restoran % 31,96 32,83 34,85 36,38 37,84
g. Angkutan & komunikasi % 2,23 2,20 2,21 2,17 2,12 h. Keuangan, persewaan,
jasa perusahaan % 3,67 3,69 3,74 3,76 3,77
i. Jasa-jasa % 17,34 17,55 17,40 17,56 17,57
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab II/70-72
yang menggunakan listrik dan presentase penduduk yang
menggunakan HP/telepon.
Tabel 2.65 Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Kabupaten Nganjuk Tahun 2008-2012.
No Indikator Tahun
2008 2009 2010 1011 2012 1 Kondisi jalan Kabupaten
Dengan demikian, kerangka pendanaan pembangunan dalam APBD
Kabupaten Nganjuk yang mencakup pendapatan daerah dan belanja daerah
secara keseluruhan menunjukkan trend kenaikan selama tahun 2014-2018,
dengan tetap mengupayakan pembiayaan netto yang semakin menurun dari
tahun ke tahun. Sedangkan untuk rincian Pagu Indikatif Per Program Per
Urusan dan Per SKPD lihat Lampiran III
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/18-20
3.1.2. Analisa Neraca Daerah
Analisa Neraca Daerah ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan
keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk.
Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir Neraca Daerah secara umum
menunjukan pertumbuhan yang positif, walaupun terdapat beberapa
komponen yang mengalami penurunan negatif antara lain adalah kontruksi
yang sedang dalam pengerjaan, kewajiban jangka pendek dan jangka
panjang, serta ekuitas dana yang dicadangkan untuk pembayaran utang
jangka pendek. Rata-rata pertumbuhan neraca dari Tahun 2010 sampai
dengan Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2. Neraca Kabupaten Nganjuk per 31 Desember 2012 dan 2011
ASET ASET LANCAR Kas di Kas Daerah 142.349.526.821,55 107.842.654.726,45 Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00 Kas di Bendahara Pengeluaran 14.646.000,00 9.871.477,00 Kas di Badan Layanan Umum
Piutang Piutang BLUD 3.639.475.620,00 11.275.041.105,00 Piutang Dana Bagi Hasil Provinsi 8.786.795.398,00 2.338.025.923,00 Piutang Lainnya 2.157.545.857,00 2.215.825.684,84 Penyisihan Piutang (348.788.625,45) (143.430.519,09) Persediaan 26.158.124.794,36 12.191.940.985,20 Jumlah Aset Lancar 197.040.129.983,43 144.896.025.963,24 INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Non Permanen Investasi Non Permanen lainnya 9.566.065.233,78 12.465.564.350,00 Jumlah Investasi Non Permanen 9.566.065.233,78 12.465.564.350,00 Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerin-tah
Daerah 22.673.047.514,75 11.377.184.333,43
Jumlah Investasi Permanen 22.673.047.514,75 11.377.184.333,43 Jumlah Investasi Jangka Panjang 32.239.112.748,53 23.842.748.683,43 ASET TETAP Tanah 267.570.934.882,80 266.184.886.082,80 Peralatan dan Mesin 220.129.595.657,89 194.861.770.602,10 Gedung dan Bangunan 482.366.666.362,32 400.415.253.737,32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/19-20
Jalan, Jaringan dan Instalasi 2.022.519.621.180,00 1.958.506.795.477,00 Aset Tetap Lainnya 28.219.793.050,00 24.156.265.100,00 Konstruksi dalam Pengerjaan 4.057.926.000,00 144.077.200,00 Jumlah Aset Tetap 3.024.864.537.133,01 2.844.269.048.199,22 DANA CADANGAN Dana Cadangan 0,00 0,00 Jumlah Dana Cadangan 0,00 0,00 ASET LAINNYA Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian
Daerah 0,00 0,00
Kemitraan pada pihak ketiga 0,00 0,00 Aset Tak Berwujud 0,00 0,00 Aset Lain-lain 0,00 0,00 JUMLAH ASET 3.258.648.117.406,18 3.016.096.120.045,89 KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Utang Perhitungan Fihak Ketiga
(PFK) 51.120.932,00 8.832.967,00
Utang Bunga 0,00 0,00 Utang Pajak 0,00 0,00 Utang kepada pegawai 43.917.680,00 1.816.714.213,00 Utang kepada pihak ketiga 2.425.620.853,00 2.279.537.032,00 Utang Transfer 353.313.003,50 249.616.635,40 Bagian Lancar Utang Jangka
Panjang 0,00 0,00
Pendapatan Diterima Dimuka 0,00 0,00 Utang Jangka Pendek Lainnya 38.927.800,00 47.932.425,00 Jumlah Kewajiban Jangka
Pendek 2.912.900.268,50 4.402.633.272,40
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Dalam Negeri 0,00 0,00 Utang Luar Negeri 0,00 0,00 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00 JUMLAH KEWAJIBAN 2.912.900.268,50 4.402.633.272,40 EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
(SILPA) 156.289.764.521,52 116.900.516.970,00
Cadangan untuk Piutang 14.541.119.735,55 15.794.735.041,04 Cadangan untuk Persediaan 26.158.124.794,36 12.191.940.985,20 Dana yang harus disediakan untuk
Pendapatan yang ditangguhkan 0,00 0,00 Jumlah ekuitas dana lancar 194.127.229.714,93 140.493.392.690,84
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab III/20-20
EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Investasi
Jangka Panjang 32.239.112.748,53 23.842.748.683,43
Diinvestasikan dalam aset tetap 3.024.864.537.133,01 2.844.269.048.199,22 Diinvestasikan dalam aset lainnya 4.504.337.541,21 3.088.297.200,00 Dana yang harus disediakan untuk
pembayaran hutang jangka panjang
0,00 0,00
Jumlah Ekuitas Dana Investasi 3.061.607.987.422,75 2.871.200.094.082,65 EKUITAS DANA CADANGAN Diinvestasikan dalam Dana
Cadangan 0,00 0,00
Jumlah Ekuitas Dana Cadangan 0,00 0,00 JUMLAH EKUITAS DANA 3.255.735.217.137,68 3.011.693.486.773,49 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 3.258.648.117.406,18 3.016.096.120.045,89
Sumber : DPPKAD Kab. Nganjuk, 2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/1-36
BAB IV
ANALISIS ISU – ISU STRATEGIS
Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan dalam kerangka
keterpaduan perencanaan pembangunan nasional maupun regional. Oleh
karena itu tahap awal dari perencanaan pembangunan daerah dimulai
dengan melakukan analisis terhadap hasil pembangunan dan
permasalahannya. Tujuannya adalah agar perencanaan pembangunan
daerah dapat bersinergi dan memberikan kontribusi dalam pemecahan
permasalahan pembangunan baik di daerah, regional maupun tingkat
nasional.
Selanjutnya secara rinci permasalahan pembangunan menurut fungsi dan
urusan pemerintahan daerah sebagai perumusan kebijakan umum dan
program-program pembangunan untuk lima tahun ke depan adalah sebagai
berikut:
4.1. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
4.1.1 URUSAN WAJIB 4.1.1.1. Pendidikan Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia dalam upaya
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Tanggung jawab
penyelenggaraan pendidikan berada pada pemerintah, masyarakat dan
orang tua. Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas, merata
dan relevan berdasarkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pemerintah berkewajiban meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan
yang dapat diartikan kemampuan masyarakat dalam menjangkau kebutuhan
terhadap penyediaan pendidikan oleh Pemerintah yang memadai dan
berkualitas.
a. Permasalahan:
1) Masih terbatasnya sarana, prasarana dan SDM pengelola Pendidikan
Anak usia Dini (PAUD);
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/2-36
2) Masih belum optimalnya penataan pengelolaan pendidikan dasar;
3) Masih rendahnya Angka Partipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi
Murni (APM) jenjang SMA/SMK/MA;
4) Masih rendahnya Profesionalisme guru dan distribusinya belum merata;
5) Masih tingginya kesejangan pemerataan sarana dan prasarana serta
kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan perdesaan;
6) Masih kurangnya akses pendidikan bagi keluarga miskin dan daerah
perdesaan yang jauh dari pusat pemerintahan;
7) Kompetensi lulusan siswa SMA/SMK belum sesuai dengan pasar kerja.
8) Masih belum terpenuhinya rasio jumlah murid SMK : SMA sebesar 45% :
55%;
9) Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan masih
kurang;
10) Sarana prasarana minimal pada jenjang TK dan SD terutama
perpustakaan dan laboratorium serta mebelair masih kurang;
11) Masih belum optimalnya pemetaan kompetensi dan distribusi guru;
b. Isu Strategis pada urusan pendidikan adalah belum optimalnya
aksesibilitas pendidikan, sarana dan prasarana dan peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan pendidikan.
4.1.1.2. Kesehatan Dalam rangka memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu akses atas
kebutuhan pelayanan kesehatan telah dicapai kemajuan penting berupa
peningkatan sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan. Namun demikian aksesibilitas dan kuailtas pelayanan kesehatan
perlu terus ditingkatkan seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan
peningkatan permasalahan kesehatan.
a. Permasalahan:
1) Masih kurangnya aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan
2) Ketersediaan sumberdaya kesehatan yang belum memadai khususnya
dokter spesialis dan dokter ahli;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/3-36
3) Kasus balita gizi buruk masih ada;
4) Meningkatnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan;
5) Ancaman penyakit menular maupun penyakit yang tidak menular masih
terjadi;
6) Masih kurangnya kemandirian masyarakat untuk melaksanakan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
7) Kurangnya Fasilitas pelayanan kesehatan lanjutan bagi penyandang
cacat dan lansia;
8) Masih banyaknya sarana dan prasarana kesehatan dalam rangka
mewujudkan peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang
belum memadai dan perlu dikembangkan seperti puskesmas-puskesmas
dan Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono;
b. Isu Strategis pada urusan kesehatan adalah terbatasnya sumberdaya
kesehatan dokter spesialis dan dokter ahli, belum optimalnya kualitas
pelayanan kesehatan, dan masih belum akuratnya data keluarga miskin
untuk mendapat jaminan kesehatan.
4.1.1.3. Pekerjaan Umum Keberadaan sarana dan prasarana infrastruktur yang baik mutlak sangat
diperlukan dalam pembangunan daerah, sehingga akses informasi dan
komunikasi serta distribusi barang dan jasa dapat dirasakan secara lebih
merata oleh masyarakat karena semua masyarakat mempunyai kesempatan
untuk tumbuh dan berkembang serta maju bersama sehingga dapat
mengurangi tingkat kesenjangan antar wilayah. Pelaksanaan urusan
pekerjaan umum meliputi pengelolaan jalan, jembatan, dan pengairan.
Peningkatan kualitas dan kapasitas jalan dan jembatan terus diupayakan
untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas dan perkembangan
perekonomian daerah. Peningkatan ketersediaan air baik bagi kebutuhan
baku air minum, air irigasi bagi pertanian maupun air industri menjadi salah
satu target utama di bidang pengairan.
a. Permasalahan :
a.1. Kebinamargaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/4-36
1) Tingkat kerusakan jalan dan jembatan kabupaten lebih cepat dibanding
laju pembangunan jalan;
2) Kelebihan tonase angkutan barang mempercepat kerusakan jalan dan
jembatan;
3) Pelanggaran pemanfaatan ruang tepi jalan masih banyak terjadi;
4) Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan prasarana
pekerjaan umum masih kurang;
5) Peralatan penunjang pelaksanaan urusan pekerjaan umum masih
belum optimal;
6) Masih kurangnya tenaga teknis bidang pekerjaan umum;
7) Masih belum diselesaikannya pembangunan jembatan Kelutan–Papar;
8) Masih kurangnya aksesibilitas jalan pada jalur Berbek-Sawahan-
Sedudo, Loceret-Tanjunganom-Prambon-kelutan- Ke Papar (Kediri);
9) Masih belum memadainya akses Jalan untuk rencana pengembangan
Kawasan Industri Nganjuk (Nganjuk-Ngangkatan-Gondang-lengkong-
Jatikalen- ke Ploso (Jombang).
10) Masih belum tuntasnya penyelesaian ganti rugi tanah untuk
pembangunan jalan tol;
11) Masih belum terealisirnya pengembangan Jalan Lingkar Wilis
12) Rendahnya akses jalan dan jembatan serta penyediaan infrastruktur
penunjang pada wilayah perbatasan
a.2. Pengairan
1) Tingkat kerusakan sarana dan prasarana irigasi masih cukup tinggi;
2) Masih terjadi di setiap tahun peristiwa kekurangan air baku untuk air
minum dan air irigasi di beberapa lokasi di musim kemarau dan
sebaliknya kejadian banjir dimusim hujan terutama di wilayah
Kabupaten Nganjuk bagian utara;
3) Di bagian utara tidak adanya satu bangunan wadukpun yang masih
digenangi air di musim kemarau;
4) Perlu dipersiapkannya ketersediaan air untuk industri dalam menunjang
wilayah bagian utara yang telah ditetapkan sebagai kawasan industri.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/5-36
5) Masih minimnya upaya konservasi sumberdaya air khususnya
rehabilitasi/pembangunan bendungan, waduk dan embung.
b. Isu strategis pada urusan pekerjaan umum adalah :
• Tingkat kerusakan jalan, jembatan, dan irigasi tidak sebanding dengan
pembangunannya;
• Peningkatan pengembangan dan pembangunan infrastruktur jalan dan
jembatan antar daerah perbatasan dan pelebaran jalan jalur Berbek-
Sawahan-Sedudo, Loceret-Tanjunganom-Prambon-kelutan- Ke Papar
(Kediri) serta jalur rencana pengembangan Kawasan Industri Nganjuk
• Peningkatan pegelolaan sumber daya air baik untuk kepentingan
konservasi maupun penyediaan air baku, air irigasi bagi pertanian dan air
industri melalui pembangunan bendungan, waduk, embung dan
bangunan- bangunan konservasi lainnya yang salah satunya adalah
dengan segera merealisasikan pembangunan Bendungan Semantok yang
berada di Desa Sambikerep Kecamatan Rejoso.
4.1.1.4. Perumahan Permukiman akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk. Pelaksanaan urusan perumahan meliputi
penataan perumahan; prasarana dan sarana lingkungan perumahan: air
bersih, drainase, jalan lingkungan, sanitasi, persampahan, permakaman.
a. Permasalahan:
a.1 Permasalahan Perumahan dan Permukiman
1) Kurangnya nya tingkat pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak
dan terjangkau;
2) Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan dan pendayagunaan sarana
dan prasarana permukiman masih kurang;
3) Masih terbatasnya penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman
dikawasan tertinggal, dan dikawasan pinggiran hutan di perdesaan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/6-36
4) Pelayanan air bersih belum menjangkau seluruh wilayah Kabupaten
Nganjuk;
5) Pelayanan sanitasi belum menjangkau seluruh masyarakat;
6) Rumah tidak layak huni masih cukup banyak;
7) Penyediaan tempat pemakaman umum bagi perumahan masih kurang;
8) Pengelolaan sistem drainase belum memadai;
9) Rumah yang belum ber- IMB masih cukup banyak.
10) Masih belum efektifnya penerapan konsep pengendalian permukiman
melalui dukungan prasarana dan sarana dasar permukiman Kawasan
Siap Bangun (Kasiba) / Lingkungan Siap Bangun (Lisiba);
11) Masih kurangnya upaya peningkatan kualitas kawasan Tradisional/
Bersejarah;
12) Masih kurangnya pemeliharaan dan rehabilitasi bangunan gedung
pemerintah daerah.
a.2 Permasalahan Air Bersih dan Air Limbah
1) Kurangnya peningkatan pelayanan air bersih di perkotaan dan
perdesaan;
2) Masih adanya desa rawan air / kekeringan bila musim kemarau;
3) Rendahnya kualitas penyediaan air minum yang dilakukan oleh PDAM;
4) Permasalahan tarif air minum yang tidak mampu mengimbangi biaya
produksi;
5) Pada beberapa daerah terjadi konflik kepentingan dalam pemanfaatan
sumber air baku;
6) Pelayanan air bersih perpipaan di perdesaan belum terkelola dan
teridentifikasi dengan baik dan mandiri;
7) Masih terbatasnya pelayanan pengolahan sistem air limbah Rumah
Tangga, pasar hewan, industri Rumah Tangga dan industri besar dan
di perkotaan dan perdesaan;
8) Belum memadainya pelayanan sanitasi yang menyebabkan pencemaran
terhadap air permukaan dan air tanah.
a.3 Permasalahan Sampah
1) Masih belum efektifnya penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle);
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/7-36
2) Masih rendahnya kualitas pengelolaan manajemen dan teknis TPA yang
menimbulkan memburuknya kualitas lingkungan disekitarnya
(pencemaran udara, tanah, dan air tanah serta air permukaan);
3) Belum mantapnya sistem pembiayaan dan pengelolaan retribusi
sampah, serta belum optimalnya upaya pengelolaan sampah yang dapat
menghasilkan cost recovery;
4) Masih belum optimalnya kelembagaan institusi pengelola sampah;
5) Masih belum optimalnya kerjasama antar pihak terkait dalam
pengelolaan sampah terpadu;
6) Luas wilayah cakupan sampah, TPS dan TPA tidak sebanding dengan
jumlah SDM dan sarana prasarana persampahan;
7) Belum adanya Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).
8) perlu upaya untuk relokasi TPA Kedungdowo sebagai langkah antisipasi
penetapan wilayah tersebut sebagai kawasan industri.
a.4 Permasalahan Drainase
1) Belum adanya dokumen perencanaan induk dan perencanaan detail
drainase yang dapat dipakai sebagai acuan dalam menyusun rencana
tindak;
2) Tidak berfungsinya saluran drainase sebagai pematus air hujan, hal ini
disebabkan antara lain karena masyarakat membuang sampah ke
saluran drainase, akibat dari rendahnya penegakan hukum khususnya
dalam pemanfaatan badan air.
3) Masih belum optimalnya penanganan banjir di perkotaan Nganjuk.
4) Belum mantapnya peraturan dan standar pengelolaan drainase
a.5 Permasalahan Pengembangan Kawasan Perkotaan
1) Pesatnya perkembangan sektor informal di perkotaan, namun kurang
terkendali dalam hal pemanfaatan ruang terbuka hijau dan fasilitas
umum;
2) Perkembangan kawasan perkotaan yang tidak seimbang, dan belum
sesuai dengan pemanfaatannya;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/8-36
3) Kurang memadainya penataan kawasan ruang terbuka hijau dan sarana
prasarana di kawasan perkotaan di Kabupaten Nganjuk;
4) Belum adanya dokumen perencanaan sebagai pedoman dalam rencana
tindak pemenuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan;
5) Belum efektifnya penerapan konsep keterkaitan desa kota (Urban-Rural-
Linkage) dalam upaya pengembangan agropolitan.
b. Isu Strategis pada urusan perumahan adalah belum memadainya
penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman dan masih banyaknya
rumah yang tidak layak huni.
4.1.1.5. Penataan Ruang Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang diarahkan
untuk mewujudkan visi penataan ruang: yaitu ruang yang aman, nyaman,
produktif, dan berkelanjutan. Aman bagi masyarakat dalam menjalankan
aktivitas kehidupannya, nyaman untuk menjalankan aktivitas dalam suasana
yang tenang dan damai, produktif sehingga proses produksi dan distribusi
berjalan secara efisien, dan berkelanjutan dalam mempertahankan kualitas
lingkungan fisik untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.
a. Permasalahan:
1) Belum tersusunnya rencana rinci berupa rencana detail tata ruang kota
dan kawasan strategis menjadi Perda.
2) Belum efektifnya penerapan regulasi maupun dokumen perencanaan
tata ruang dalam pengendalian pemanfaatan ruang.
3) Masih tingginya kesenjangan pembangunan antar kawasan.
Pertumbuhan ekonomi masih terpusat pada titik-titik tertentu saja, yang
pada akhirnya menimbulkan kesenjangan antar kawasan;
4) Masih adanya kawasan tertinggal, yaitu masyarakatnya memiliki
keterbatasan akses kepada pelayanan sosial, ekonomi dan politik serta
terisolir dari wilayah sekitarnya;
5) Belum dikembangkannya Kawasan Strategis Cepat Tumbuh, hal ini
disebabkan oleh belum berkembangnya sinergitas serta kerjasama antar
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/9-36
pelaku-pelaku pengembangan kawasan (pemerintah, swasta,
masyarakat);
6) Masih belum disusunya perencanaan penataan dan pengembangan
kawasan strategis sekitar jalan tol;
7) Masih belum efektifnya peran dan fungsi Tim Badan Koordinasi
Penataan Ruang Daerah dalam perencanaan ruang, Pemanfaatan
ruang, serta Pemanfaatan dan pengendalian ruang;
8) Masih lemahnya pengelolaan dan optimalisasi pengendalian izin
pembangunan dan pemanfaatan ruang;
9) Lemahnya pengawasan dan pengendalian alih fungsi lahan untuk
pembangunan perumahan dan permukiman.
b. Isu Strategis pada urusan penataan ruang adalah belum semua wilayah di
Kabupaten Nganjuk mempunyai RDTR, belum optimalnya peran BKPRD dan
kurangnya kesadaran masyarakat dalam tertib penataan ruang.
4.1.1.6 Perencanaan Pembangunan Perencanaan pembangunan adalah suatu proses untuk menentukan tujuan,
sasaran serta kebijakan dan strategi pembangunan, melalui urutan pilihan,
dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan
pembangunan daerah dimaksudkan untuk menghasilkan pembangunan yang
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Proses penyusunan perencanaan
pembangunan di Kabupaten Nganjuk secara teknokratik, partisipatif, top
down dan bottom up masih menghadapi berbagai kendala.
a. Permasalahan :
1) Perhatian SKPD terhadap pentingnya dokumen perencanaan masih
kurang;
2) Kemampuan keuangan daerah dalam pembiayaan program
pembangunan masih terbatas;
3) Data pendukung perencanaan pembangunan kurang akurat;
4) Belum sinerginya proses perencanaan pembangunan dari pendekatan
politik (proses politik) ke pendekatan teknokratik;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/10-36
5) Dokumen perencanaan yang disusun belum menekankan pada
perencanaan yang terfokus dan belum disusun berdasarkan pada
ketersediaan anggaran;
6) Adanya ego atau kepentingan antar sektor, sehingga persoalan yang
bersifat lintas sektor seringkali ditangani secara parsial.
7) Semakin menurunnya tingkat partisipasi masyarakat dalam musyawarah
perencanaan pembangunan, khususnya di tingkat desa/kelurahan dan
kecamatan karena kurangnya konsistensi antara perencanaan
(program/kegiatan) pembangunan yang dihasilkan melalui proses
Musrenbang dengan alokasi penganggarannya;
8) Belum optimalnya sistem pengendalian dan evaluasinya pembangunan.
b. Isu strategis pada urusan perencanaan pembangunan adalah belum
optimalnya kualitas perencanaan pembangunan serta Semakin menurunnya
tingkat partisipasi masyarakat dalam musyawarah perencanaan
pembangunan, khususnya di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan karena
kurangnya konsistensi antara perencanaan pembangunan yang dihasilkan
melalui proses Musrenbang dengan alokasi penganggaran di APBD;
4.1.1.7. Perhubungan Sistem dan manajemen transportasi yang baik merupakan faktor pendukung
utama untuk mengembangkan kegiatan ekonomi, sosial budaya, politik,
keamanan dan ketertiban serta sarana meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu memelihara dan meningkatkan kualitas
prasarana transportasi agar tetap dalam kondisi mantap serta
mengembangkan sarana transportasi perdesaan dan perkotaan secara
terpadu menjadi penting.
a. Permasalahan:
1) Masih kurangnya sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan;
2) Semakin menurunnya peranan angkutan umum sebagai sarana
pergerakan/angkutan orang, barang dan jasa;
4) Pelayanan angkutan umum belum memadai;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/11-36
5) Pengelolaan parkir belum berjalan secara optimal;
6)Pemilik kendaraan wajib uji belum semua melakukan pengujian
kendaraannya secara berkala.
b. Isu strategis pada urusan perhubungan adalah kurangnya sarana dan
prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, serta kurangnya kesadaran
masyarakat dalam berlalu lintas.
4.1.1.8. Lingkungan Hidup Sumber daya alam dan lingkungan harus tetap dijaga kelestariannya karena
kerusakan keseimbangan alam pada akhirnya akan merugikan manusia itu
sendiri. Oleh sebab itu, pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan sumber
daya alam harus berjalan dengan seimbang, guna mewujudkan
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
a. Permasalahan:
1) Belum optimalnya pengendalian terhadap pencemaran dan kerusakan
lingkungan;
2) Belum efektifnya pengelolaan dan konservasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup dalam mengatasi degradasi lingkungan;
3) Meningkatnya kerusakan lingungan akibat penambanagan liar;
4) Masih kurangnya pemahaman masyarakat dan dunia usaha dalam
implementasi pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan;
5) Masih lemahnya penegakan hukum lingkungan;
6) Masih lemahnya koordinasi kebijakan dalam pengelolaan lingkungan.
7) Semakin berkurangnya Keanekaragaman hayati baik flora maupun
fauna;
8) Pelayanan persampahan belum menjangkau pada semua masyarakat
perkotaan;
9) Penanganan air limbah rumah tangga /domestik belum dilakukan secara
terpadu;
10) Kesadaran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan lingkungan hidup
masih kurang;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/12-36
b. Isu strategis pada urusan lingkungan hidup adalah Belum efektifnya
pengelolaan dan konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam
mengatasi degradasi lingkungan; belum optimalnya pengendalian terhadap
pencemaran dan kerusakan lingkungan serta penambangan liar;
4.1.1.9. Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang tertib sangat penting
dalam perumusan dan implementasi kebijakan dan program pembangunan.
Tertib administrasi kependudukan dan pencatatan sipil diwujudkan dengan
kondisi yang teratur, terencana, sistematis, bahwa seluruh penduduk di
Nganjuk terdaftar dengan pasti, jelas, dan mempunyai identitas, baik
kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, KTP, NIK dan KK.
a. Permasalahan:
1) Validitas data penduduk masih rendah;
2) Migrasi penduduk antar wilayah cukup tinggi;
3) Sistem administrasi kependudukan di tingkat desa/kelurahan belum
optimal;
4) Sarana dan prasarana pendukung sistem informasi administrasi
kependudukan masih sangat terbatas;
5) Petugas khusus yang menangani administrasi kependudukan di tingkat
desa belum tersedia;
6) Kesadaran masyarakat terhadap tertib administrasi kependudukan masih
kurang;
7) Belum optimalnya pengelolaan kependudukan dan pencatatan sipil
b. Isu Strategis pada urusan kependudukan dan pencatatan sipil adalah
rendahnya kesadaran masyarakat terhadap tertib administrasi
kependudukan dan) Belum optimalnya pengelolaan kependudukan dan
pencatatan sipil .
4.1.1.10. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pembangunan manusia ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia tanpa membedakan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan).
Sebagai sumberdaya insani, sebenarnya potensi yang dimiliki perempuan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/13-36
dan laki-laki seimbang. Namun demikian masih terdapat kesenjangan
gender. Anak sebagai generasi penerus bangsa harus mendapat
perlindungan untuk memperoleh haknya untuk menjaga keberlanjutan
generasi yang berkualitas.
a. Permasalahan:
1) Partisipasi perempuan dalam pembangunan masih kurang;
2) Tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak masih terjadi;
3) Kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak masih
lemah;
4) Belum optimalnya penanganan anak jalanan, anak korban narkoba, nak
terlantar dan anak putus sekolah masih ada;
5) Perlindungan anak terhadap pengaruh negatif media masih kurang.
b. Isu Strategis pada urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak adalah kurangnya partisipasi perempuan dalam pembangunan,
terdapatnya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, tingginya
pengaruh negatif media terhadap pembentukan kepribadian anak, dan
lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan
perlindungan anak.
4.1.1.11. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Perkembangan program keluarga berencana di Kabupaten Nganjuk cukup
baik. Salah satu keberhasilan program KB ditandai dengan meningkatnya
prevalensi peserta KB (peserta aktif/pasangan usia subur). Pembangunan
kependudukan dan keluarga kecil berkualitas merupakan langkah penting
dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Hal ini diselenggarakan
melalui pengendalian kuantitas penduduk dan peningkatan kualitas
penduduk.
a. Permasalahan:
1) Pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan reproduksi belum merata;
2) Tingkat partisipasi KB pria masih rendah;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/14-36
3) Petugas Keluarga Berencana (KB) masih kurang;
4) Pengembangan advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
belum menyentuh dan masyarakat pedesaan;
5) Pasangan usia subur tidak ber KB yang tidak ingin anak lagi dan ingin
anak ditunda perlu pembinaan menjadi peserta KB;
6) Pemberdayaan ekonomi keluarga, khususnya melalui kelompok Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) belum optimal;
7) Pengembangan ketahanan dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga,
masih perlu peningkatan peran kelompok dalam masyarakat.
b. Isu Strategis pada urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera
adalah belum meratanya pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan
reproduksi, belum optimalnya pengembangan advokasi dan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE), cukup tingginya kepesertaan pasangan usia
subur tidak ber-KB.
4.1.1.12. Sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah seseorang,
keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan
atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dan karenanya
tidak dapat menjalin hubungan yang serasi dan kreatif dengan
lingkungannya sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani,
rohani dan sosial) secara memadai dan wajar. Hambatan, kesulitan dan
gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan,
ketunasosialan, keterbelakangan/keterasingan dan kondisi atau perubahan
lingkungan yang kurang mendukung.
a. Permasalahan:
1) Prosentase keluarga miskin masih cukup tinggi;
2) Masih kurang optimalnya penanggulangan kemiskinan;
3) Masih adanya gelandangan, pengemis, anak jalanan dan wanita rawan
sosial ekonomi;
4) Kemandirian dan produktivitas penyandang cacat masih rendah;
5) Aksesibilitas fasilitas umum bagi difabel belum memadai;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/15-36
6) Peran kelembagaan kesejahteraan sosial belum optimal;
7) Kualitas manajemen dan profesionalisme pelayanan kesejahteraan
sosial belum optimal;
8) Jumlah dan kualitas tenaga pelayanan sosial masih terbatas.
9) Belum tersedianya data PMKS yang akurat.
b. Isu Strategis pada urusan sosial adalah masih cukup tingginya angka
kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
4.1.1.13. Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan merupakan aspek yang mendasar dalam kehidupan
masyarakat dan pembangunan karena meliputi dimensi ekonomi dan sosial
yang luas. Urusan ketenagakerjaan berkaitan dengan kondisi penduduk usia
kerja, angkatan kerja, dan ketersediaan lapangan kerja.
a. Permasalahan:
1) Perluasan lapangan kerja belum sebanding dengan pertumbuhan
angkatan kerja;
2) Tingginya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) usia muda dan masih
besarnya angkatan kerja yang berpendidikan rendah;
3) Kualitas dan daya saing calon tenaga kerja masih rendah dan belum
sesuai kebutuhan pasar;
4) Sarana prasarana penyelenggaraan pelatihan kerja belum sesuai
dengan perkembangan kebutuhan pasar kerja;
5) Sistem informasi ketenagakerjaan belum memadai;
b. Isu Strategis pada urusan ketenagakerjaan adalah kualitas dan daya saing
calon tenaga kerja masih rendah dan tidak sesuai kebutuhan pasar
4.1.1.14. Usaha Kecil Menengah dan Koperasi Pembangunan ekonomi masyarakat terkait erat dengan pembangunan
sektor usaha kecil, menengah dan koperasi. Pembangunan usaha kecil
menengah dan koperasi memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/16-36
taraf hidup masyarakat. Peranan koperasi sebagai sokoguru perekonomian
dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah terbukti lebih mampu
bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi.
a. Permasalahan:
1) Kualitas SDM pengelola koperasi/UMKM masih rendah;
2) Inovasi dan adopsi teknologi, pengembangan disain produk, yang
berdampak pada kualitas, produktifitas dan diversifikasi produk masih
rendah;
3) Jaringan pasar industri kecil dan kemitraan dalam usaha pemasaran
masih terbatas;
4) Akses modal bagi UMKM masih terbatas.
5) Masih rendahnya daya saing produk UMKM dan koperasi
b. Isu strategis pada urusan koperasi dan usaha kecil menengah adalah
terbatasnya akses modal, pasar dan adopsi teknologi.
4.1.1.15 Penanaman Modal Peningkatan perekonomian daerah terkait erat dengan peningkatan
investasi. Investasi di daerah perlu lebih didorong dan difasilitasi karena akan
meningkatkan faktor-faktor produksi dan dapat menyerap tenaga kerja.
Keberhasilan investasi/penanaman modal juga akan memberikan kontribusi
padakegiatan ekonomi riil dan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi selama ini sebagian besar ditopang dari besarnya konsumsi dalam
negeri atau regional bukan dari pertumbuhan investasi maupun ekspor.
a. Permasalahan:
1) Masih rendahnya investasi;
2) Pengelolaan promosi investasi belum optimal;
3) Iklim investasi belum kondusif, khususnya dalam hal pelayanan
perijinan;
4) Masih rendahnya daya beli masyarakat sehingga kurang menarik
investor;
5) Masih terbatasnya infrastruktur pendukung investasi.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/17-36
6) Belum tersedianya sistem informasi pelayanan perizinan secara online.
b. Isu strategis pada urusan penanaman modal adalah belum optimalnya
pengelolaan investasi dan pelayanan perijinan.
4.1.1.16. Kebudayaan Pengembangan dan pembinaan kebudayaan daerah yang bersumber dari
warisan budaya leluhur yang mengandung nilai-nilai universal, diharapkan
mampu menanamkan nilai-nilai moral yang mendukung pembangunan
daerah. Pembangunan kebudayaan di Kabupaten Nganjuk bertujuan untuk
mengembangkan penanganan kawasan cagar budaya dan,meningkatkan
kualitas seni dan budaya, meningkatkan kesadaran budaya dan sejarah
bangsa, melestarikan warisan budaya daerah/nasional, inovasi dan
kreativitas dalam mengelola museum, serta penempatan bahasa dan sastra
jawa sebagai aset dan kekayaan daerah yang bernilai tinggi.
a. Permasalahan:
1) Penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam kehidupan sehari-hari masih
rendah;
2) Pengelolaan kekayaan budaya yang belum optimal;
3) Partisipasi generasi muda dalam seni dan budaya masih kurang;
5) Menurunnya minat dan apresiasi generasi muda terhadap seni dan
budaya tradisional;
6) Semakin menurunya penggunaan dan kemampuan berbahasa jawa bagi
generasi muda;
4) Masuknya nilai dan budaya asing yang berpengaruh negatif cukup
banyak;
5) Kualitas sumberdaya manusia pelaku budaya masih terbatas;
6) Menurunnya kepedulian masyarakat terhadap kepedulian sosial.
b. Isu strategis pada urusan kebudayaan adalah masih rendahnya
penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam kehidupan sehari-hari, belum
optimalnya pengelolaan kekayaan budaya, dan masih terbatasnya kualitas
sumberdaya manusia pelaku budaya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/18-36
4.1.1.17. Kepemudaan dan Olahraga Potensi, peran pemuda serta prestasi olahraga yang telah dicapai dalam
pembangunan sumberdaya manusia selama ini sangatlah besar bagi
kemajuan pembangunan di Kabupaten Nganjuk.
a. Permasalahan:
1) Akses dan kesempatan bagi pemuda yang tergolong tidak mampu untuk
memperoleh pendidikan dan keterampilan masih rendah;
2) Meningkatnya masalah sosial di kalangan pemuda seperti miras,
narkotika, psikotropika, zat adiktif (NAPZA);
3) Sarana dan prasarana pengembangan pemuda dan olah raga belum
mencukupi;
4) Jiwa kewirausahaan di kalangan pemuda masih rendah;
5) Pemuda belum sebagai “agent of change”;
6) Pembinaan olah raga belum optimal;
7) Pembentukan karakter kepribadian pemuda belum optimal.
b. Isu Strategis pada urusan kepemudaan dan olah raga adalah banyaknya
masalah sosial di kalangan pemuda, terbatasnya sarana dan prasarana
pengembangan pemuda dan olah raga, dan kurangnya pembinaan pemuda
dan olah raga.
4.1.1.18. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kondisi daerah yang aman dan kondusif menjadi prasyarat utama
pelaksanaan pembangunan daerah. Penciptaaan kondisi daerah yang
aman, tertib, dan tenteram menjadi isu utama pelaksanaan urusan kesatuan
bangsa dan politik dalam negeri.
a. Permasalahan:
1) Penegakan Perda belum optimal;
2) Masih kurangnya kesadaran masyarakat dan dunia usaha untuk
mematuhi peraturan;
3) Sarana dan prasarana keamanan dan ketertiban belum memadai;
4) Kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi masih kurang;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/19-36
5) Menurunnya partisipasi masyarakat dalam bidang politik;
6) semakin menurunnya jiwa nasionalisme dan patriotisme;
7) Kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia masih kurang.
b. Isu strategis pada urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri
adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi peraturan
dan menurunnya jiwa nasionalisme dan patriotisme;
4.1.1.19. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, dan Kepegawaian Reformasi birokrasi dimaksudkan untuk lebih meningkatkan efektifitas dan
efisiensi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan
publik.
Namun demikian reformasi birokrasi sejak pelaksanaan otonomi daerah
Tahun 2001 hasilnya belum seperti yang diharapkan. Reformasi birokrasi
dan pelayanan publik sangat diperlukan untuk dapat mengantisipasi
perubahan lingkungan, paradigma dan kemajuan teknologi. Salah satu
tugas pemerintah daerah di bidang pemerintahan umum adalah secara dini
mampu mencegah bencana dan menanggulanginya.
a. Permasalahan
1) Potensi keuangan daerah belum tergali secara optimal;
2) Pengadaan pegawai belum sesuai antara formasi riil dengan formasi
pegawai yang ditetapkan Pemerintah;
3) Masih kurangnya profesionalisme aparatur;
4) Belum optimalnya penerapan Reward and punisment bagi aparatur.
5) Penegakan hukum belum efektif;
6) Produk hukum daerah masih banyak yang belum sesuai dengan
perkembangan keadaan;
7) Belum semua SKPD memiliki dan menerapkan Standar Pelayanan
Minimal dan Standar Operasional Prosedur;
8) Belum optimalnya pelayanan perijinan;
9) Belum optimalnya pengelolaan aset daerah;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/20-36
10) Hasil pengawasan belum sepenuhnya menjadi input perencanaan
pembangunan;
11) Masih belum berkembangnya kelembagaan dan peningkatan kapasitas
pemerintahan dan masyarakat dalam rangka penanggulangan bencana,
pengurangan resiko bencana dan pemberantasan penyakit menular
maupun Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah penyakit;
12) Masih lebarnya kesenjangan antara pelaksanaan agama secara
seremonial dengan perilaku dalam kehidupan.
b. Isu strategis pada urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan
Persandian adalah belum optimalnya pelayanan kepada masyarakat
disebabkan masih kurangnya profesionalisme aparatur dan terbatasnya
kemampuan keuangan daerah serta Masih belum berkembangnya
kelembagaan dan peningkatan kapasitas pemerintahan dan masyarakat
dalam rangka penanggulangan bencana, pengurangan resiko bencana dan
pemberantasan penyakit menular maupun Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah
penyakit serta Masih lebarnya kesenjangan antara pelaksanaan agama
secara seremonial dengan pengamalan dalam kehidupan.
4.1.1.20. Ketahanan Pangan Ketahanan pangan merupakan upaya pemberdayaan masyarakat agar
mampu memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya ketahanan pangan serta
mampu mengatasi kendala dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Ketahanan pangan merupakan suatu sistem pangan yang terdiri atas tiga
subsistem yaitu ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup di tingkat
rumah tangga, distribusi pangan yang lancar dan konsumsi pangan yang
bermutu dan aman.
a. Permasalahan:
1) Diversifikasi produk pangan lokal hasil pertanian belum optimal;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/21-36
2) Kurangnya pola pengelolaan pengembangan produk olahan jagung
sebagai salah satu komoditi utama pertanian dalam mendukung
kebijakan CORN TO CARE
3) Masih tingginya penggunaan bahan kimia berbahaya untuk bahan
tambahan pangan;
4) Penegakan hukum distribusi pangan masih belum optimal;
5) Kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi produk pangan lokal
cenderung menurun;
6) Pengelolaan lumbung pangan lokal belum optimal.
b. Isu Strategis pada urusan ketahanan pangan adalah belum optimalnya
diversifikasi produk pangan lokal terutama jagung dalam menunjang
ketahanan pangan daerah dan masih banyaknya penggunaan bahan adiktif
yang berpengaruh pada keamanan pangan
4.1.1.21. Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Pemberdayaan Masyarakat dimaksudkan guna dapat mengembangkan
kemampuan dan kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam
pembangunan, agar secara bertahap masyarakat mampu membangun diri
dan lingkungannya secara mandiri.
a. Permasalahan
1) Teknologi Tepat Guna yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
belum dimanfaatkan secara optimal;
2) Peran dan fungsi pemerintahan desa kelembagaan masyarakat belum
optimal;
3) Peran serta partisipasi masyarakat dalam pembangunan di kawasan
perkotaan cenderung menurun;
4) Pelayanan pemerintahan desa kepada masyarakat belum optimal;
5) Kemampuan keuangan desa dalam pembangunan masih terbatas;
7) Pengelolaan administrasi pemerintahan desa kurang tertib.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/22-36
b. Isu strategis pada urusan pemberdayaan masyarakat dan desa adalah
belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat desa, dan tata
kelola pemerintahan desa.
4.1.1.22. Statistik Perencanaan pembangunan daerah harus didasarkan pada data yang akurat
dan memadai. Kewenangan daerah dalam urusan statistik meliputi
pengumpulan dan pemanfaatan data dan statistik daerah.
a. Permasalahan
1) Kurangnya konsistensi data sektoral dari SKPD;
2) Masih kurangnya kesadaran dan komitmen aparatur terhadap
pentingnya data;
3) Masih kurangnya kemampuan analisis data statistik;
b. Isu strategis pada urusan statistik adalah kurang konsistennya data
sektoral dari SKPD masih kurangnya kemampuan analisis terhadap data
statistik.
4.1.1.23. Kearsipan Penyelengaraan urusan kearsipan mempunyai fungsi strategis bagi
perkembangan daerah karena menangani arsip aktif, arsip inaktif, dan
dokumentasi daerah.
a. Permasalahan:
1) Sarana dan prasarana kearsipan belum memadai;
2) Kualitas dan kuantitas SDM belum memadai;
3) Manajemen arsip belum dilaksanakan secara menyeluruh;
4) Pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan arsip belum optimal.
b. Isu-isu strategis pada urusan kearsipan adalah belum memadainya sarana
dan prasarana kearsipan dan pemanfaatan teknologi pengelolaan arsip.
4.1.1.24. Komunikasi dan Informatika Kemajuan dibidang komunikasi dan informatika telah mendorong munculnya
globalisasi dengan berbagai perspektifnya. Beberapa peraturan
perundangan yang terkait dengan urusan komunikasi dan informatika adalah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/23-36
Undang-undang nomor 11 Tahun 2008 tentang Transaksi Elektronik dan
Undang-undang nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik.
a. Permasalahan:
1) Sarana dan prasarana teknologi informasi belum memadai;
2) Sistem informasi manajemen yang tersedia belum dimanfaatkan secara
optimal;
3) E-government belum diimplementasikan secara optimal;
4) Kualitas sumberdaya manusia di bidang Teknologi Informasi belum
memadai ;
5) Belum optimalnya peranan Website Nganjukkab.go.id sebagai media
informasi kebijakan pemerintah daerah dan pelaksanaan pembangunan;
6) Belum optimalnya penyampaian informasi kepada masyarakat tentang
perencanaan pembangunan, penganggaran serta laporan
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
b. Isu strategis pada urusan komunikasi dan informatika adalah belum
optimalnya implementasi e-government.
4.1.1.25. Perpustakaan Perpustakaan merupakan sumber informasi dan sarana strategis
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Pelaksanaan urusan
perpustakaan mengacu pada Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007
tentang Perpustakaan, yang antara lain mengatur kewajiban Pemerintah
Daerah dalam pengelolaan perpustakaan.
a. Permasalahan
1) Sarana dan prasarana pengelolan perpustakaan belum memadai;
2) Kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia belum memadai;
3) Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi untuk perpustakaan.
4) Masih kurangnya minat baca masyarakat.
b. Isu Strategis pada urusan perpustakaan adalah belum memadainya
sarana dan prasarana perpustakaan dan pemanfaatan teknologi informasi
untuk pengelolaan perpustakaan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/24-36
4.1.2. URUSAN PILIHAN 4.1.2.1. Pertanian Kabupaten Nganjuk termasuk daerah agraris sehingga mayoritas
masyarakat bermata pencaharian sebagai petani atau bekerja di bidang
pertanian. Sektor pertanian masih menjadi sumber pertumbuhan ekonomi
utama di Kabupaten Nganjuk. Namun demikian, pertumbuhan sektor
pertanian relatif kecil dan mulai Tahun 2010 peranannya sebagai
penyumbang pertumbuhan ekonomi yang utama telah digeser oleh sektor
perdagangan hotel dan restoran. Dengan demikian untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat, bidang urusan pertanian yang meliputi pertanian
tanaman pangan, peternakan dan perkebunan perlu mendapatkan perhatian
khusus dalam rangka memberdayakan potensi dan sumberdaya daerah.
Produktivitas pertanian di Kabupaten Nganjuk sudah cukup tinggi, akan
tetapi daya saing produk pertanian yang masih rendah berdampak pada
rendahnya pendapatan petani.
a. Permasalahan :
1) Keterbatasan dan penurunan kapasitas sumberdaya pertanian;
2) Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian masih cukup tinggi;
3) Usaha agribisnis untuk meningkatkan nilai tambah (agriculture value
added) belum maksimal;
4) Masih belum adanya dukungan idustri pengolahan hasil
pertanian/peternakan/perkebunan.
5) Rantai tata niaga pertanian yang panjang dan belum adil;
6) Adanya liberalisasi perdagangan, sehingga sebagian hasil pertanian
tidak mampu bersaing dengan komoditi impor;
7) Kemampuan dalam pengolahan pasca panen dan pemasaran hasil
produk pertanian masih rendah;
8) Pengelolaan lahan tegalan dan pekarangan belum optimal;
9) Kualitas sumberdaya petani dan kelembagaan pertanian belum memadai
dalam persaingan pertanian modern.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/25-36
b. Isu Strategis pada urusan pertanian adalah masih cukup tingginya alih
fungsi lahan, biaya produksi tidak sebanding dengan harga jual, belum
optimalnya manajemen agribisnis, dan akses permodalan yang belum
merata.
4.1.2.2. Kehutanan Pembangunan urusan kehutanan di Kabupaten Nganjuk sesuai dengan
potensinya seharusnya lebih diarahkan untuk konservasi, bukan produksi.
Disamping kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani, sebagian
masyarakat di kabupaten Nganjuk juga membudidayakan beberapa jenis
tanaman kayu sebagai kawasan konservasi dan hutan tanaman industri.
a. Permasalahan
1) Ancaman kerusakan hutan oleh penjarahan dan kebakaran;
2) Fungsi kelembagaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) belum
optimal;
3) Akses petani kehutanan terhadap sumber permodalan masih kurang;
4) Luas hutan rakyat semakin berkurang akibat dari kegiatan penambangan
maupun alih fungsi lahan;
5) Masih tingginya luas lahan kritis.
b. Isu strategis pada urusan kehutanan adalah semakin berkurangnya luas
hutan rakyat dan masih cukup luasnya lahan kritis.
4.1.2.3. Energi dan Sumber Daya Mineral Di bidang energi, semua desa di Kabupaten Nganjuk sudah terdapat jaringan
listrik dari PLN, tetapi masih terdapat beberapa dusun yang belum
terjangkau, terutama pada daerah terpencil. Sumberdaya mineral yang
terdapat di Kabupaten Nganjuk semua masuk kategori bahan galian bukan
logam dan batuan. Potensi yang paling besar adalah tanah urug, pasir dan
batu.
a. Permasalahan:
1) Potensi energi terbarukan seperti energi matahari dan mikrohidro belum
dimanfaatkan secara optimal;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/26-36
2) Perubahan pola penggunaan energi fosil dan kayu bakar ke gas LPG
belum dilakukan oleh seluruh masyarakat;
3) Banyaknya kegiatan penambangan liar;
4) Kegiatan penambangan rakyat pada lahan produktif masih cukup
banyak;
5) Kegiatan penambangan banyak tidak menggunakan kaidah teknis yang
benar;
6) Kerusakan lahan akibat penambangan yang tidak diikuti dengan
reklamasi masih cukup banyak.
b. Isu strategis pada urusan energi dan sumberdaya mineral adalah
meningkatnya penambangan liar dan penambangan yang tidak ramah
lingkungan.
4.1.2.4. Pariwisata Pariwisata merupakan bagian dari gaya hidup memiliki dampak yang cukup
signifikan terhadap kunjungan wisatawan. Data statistik angka kunjungan
wisatawan ke obyek-obyek wisata di Nganjuk menunjukkan peningkatan.
Dengan potensi pariwisata yang terbatas, perlu dikembangkan destinasi
pariwisata baik potensi alam khususnya agrowisata maupun seni dan
budaya. Meningkatnya obyek dan daya tarik wisata (ODTW) akan
berpengaruh pada angka kunjungan dan lama tinggal wisatawan.
a. Permasalahan
1) Partisipasi mayarakat dalam pengembangan pariwisata masih kurang;
2) Kreativitas, inovasi dan kompetensi daya saing ODTW masih kurang;
3) Kualitas SDM petugas dan pelaku usaha pariwisata belum optimal;
4) Pengembangan manajemen pariwisata yang mendukung keberlajutan
pengembangan ekonomi lokal belum optimal;
5) Keterpaduan dan sinergi antar pelaku wisata dalam pengembangan
pariwisata dan infrastruktur masih rendah.
b. Isu Strategis pada urusan pariwisata adalah masih kurangnya partisipasi
mayarakat dalam pengembangan pariwisata, kreativitas, inovasi dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/27-36
kompetensi daya saing ODTW, dan belum optimalnya kualitas SDM
petugasdan pelaku usaha pariwisata.
4.1.2.5 Kelautan dan Perikanan Secara geografis Kabupaten Nganjuk tidak mempunyai wilayah perairan laut.
Upaya peningkatan produksi perikanan budidaya tetap menjadi perhatian
baik pada kolam budidaya, maupun waduk. Pasar komoditas perikanan
khususnya ikan konsumsi untuk wilayah dalam dan luar Kabupaten Nganjuk
masih terbuka lebar.
a. Permasalahan:
1) Tata guna dan tata kelola air belum optimal;
2) Fungsi kelembagaan petani pembudidaya perikanan belum optimal;
3) Produksi ikan konsumsi belum mampu mencukupi kebutuhan konsumen;
4) Akses permodalan petani perikanan masih kurang;
5) Kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan ekosistem perairan
umum masih kurang.
b. Isu strategis pada urusan perikanan adalah belum optimalnya tataguna
dan tata kelola air serta fungsi kelembagaan petani pembudidaya perikanan,
serta masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan
ekosistem perairan.
4.1.2.6. Perdagangan Dalam rangka usaha pengembangan urusan perdagangan, maka harus
terdapat kesesuaian antara produk, kelancaran distribusi, sarana prasarana,
informasi pasar dan pengembangan perdagangan daerah. Disamping
menangani perdagangan antar wilayah regional maupun internasional, juga
dituntut mampu menyediakan pasar tradisional yang mempunyai daya saing
dan berkualitas.
a. Permasalahan:
1) Daya saing produk Nganjuk di pasar nasional maupun global masih
rendah;
2) Kelancaran distribusi bahan pokok / barang strategis belum optimal;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/28-36
3) Pelaku usaha dalam membaca peluang pasar kurang optimal;
4) Perlindungan konsumen belum optimal;
5) Kondisi sarana prasarana pasar tradisional kurang memadai.
b. Isu strategis pada urusan perdagangan adalah masih rendahnya daya
saing produk Nganjuk di pasar nasional maupun global, belum lancarnya
distribusi bahan pokok/barang strategis, dan kurang memadainya kondisi
sarana-prasarana pasar tradisional.
4.1.2.7 Perindustrian Kabupaten Nganjuk belum mempunyai kawasan industri yang sangat
diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan investasi dan penyerapan
tenaga kerja. Disamping mengupayakan areal kawasan industri pembinaan
industri di Kabupaten Nganjuk diutamakan bagi industri yang ramah
lingkungan dan padat karya.
a. Permasalahan:
1) Penguasaan dan penerapan teknologi bagi UMKM masih kurang;
2) Kualitas manajemen pengelolaan usaha bagi UMKM masih rendah;
3) Inovasi produk belum mampu mengimbangi kebutuhan pasar;
4) Akses permodalan bagi UMKM masih rendah;
5) Ketersediaan bahan baku industri masih terbatas;
6) Kemitraan antar pelaku usaha belum optimal.
7) Belum tersedianya lahan untuk kawasan industri.
b. Isu Strategis pada urusan industri belum tersedianya kawasan idustri,
inovasi produk belum mampu mengimbangi kebutuhan pasar, dan belum
optimalnya kemitraan antar pelaku usaha.
4.1.2.8. Ketransmigrasian Pelaksanaan transmigrasi di Kabupaten Nganjuk selama ini mendasarkan
pada kerjasama antara pemerintah daerah (baik pengirim maupun penerima)
dan pemerintah pusat sebagai fasilitator, sedangkan pola transmigrasi yang
dilaksanakan adalah melalui Transmigrasi Umum dan Transmigrasi
Swakarya Mandiri (TSM).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/29-36
a. Permasalahan
1) Program transmigrasi masih sepenuhnya tergantung dari kebijakan
pemerintah pusat;
2) Relatif tingginya animo masyarakat untuk bertransmigrasi yang tidak
sebanding dengan jumlah kuota dari pemerintah pusat;
3) Lokasi tujuan transmigrasi seringkali belum siap, baik sarana
danprasarana dan administrasi pertanahan.
b. Isu strategis pada urusan transmigrasi adalah animo masyarakat untuk
bertransmigrasi relative tinggi tidak sebanding dengan kuota pemerintah
pusat dan ketidaksiapan daerah penerima/lokasi transmigrasi.
4.2. ISU-ISU STRATEGIS
Isu strategis memberikan gambaran tentang hal-hal yang menjadi fokus dan
prioritas penanganan karena pengaruhnya yang besar, luas dan signifikan
terhadap perbaikan kondisi masyarakat pada 5 (lima) tahun mendatang.
Berdasarkan permasalahan pembangunan yang dihadapi, tantangan dan
potensi daerah yang telah disinergikan dengan telaahan isu strategis
internasional, nasional maupun regional akan dirumuskan isu-isu strategis
Kabupaten Nganjuk 5 tahun kedepan.
4.2.1 Penelaahan Isu Strategis Internasional / Milenium Development Goals (MDGs)
Salah satu isu strategis di tingkat internasional yang relevan bagi
perencanaan pembangunan antara lain : pencapaian tujuan pembangunan
milenium ( Milenium Development Goals / MDGs. Indonesia sebagai salah
satu negara yang meratifikasi pencapaian tujuan pembangunan milenium (
Milenium Development Goals / MDGs) berkewajiban untuk mendukung
pencapaian target MDGs. Konsep MDGs pada intinya bertujuab untuk
membawa pembangunan kearah yang lebih adil bagi semua pihak, baik
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/30-36
untuk manusia dan lingkungan hidup, bagi laki-laki dan perempuan, bagi
orang tua dan anak-anak, serta bagi generasi sekarang dan generasi yang
akan datang. Program MDGs, secara lengkap adalah :
1. Menghilangkan angka kemiskinan absolut;
2. Memberlakukan pendidikan dasar yang universal;
3. Mengembangkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan;
4. Menurunkan angka kematian anak;
5. Memperbaiki kesehatan maternal;
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainya;
7. Menjamin kesinambungan lingkungan hisdup; dan
8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan
Pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Nganjuk juga harus mendukung
pencapaian target MDGs, yang juga merupakan cerminan pelayanan kepada
masyarakat dan penyelenggaraaan pembangunan di Kabupaten Nganjuk.
Dibidang perdagangan internasional, Indonesia telah meratifikasi dalam
rangka meningkatkan kerja sama ekonomi antar negara ASEAN juga telah
ditanda tangani ASEAN Free Trade Area (AFTA) atau area perdagangan
bebas ASEAN. Pencapaian tujuan afta dicapai melalui penghapusan
hambatan tarif dan non tarif dengan target penurunan mencapai 0-5% yang
memiliki muatan ASEAn sebesar 40% dalam kurun waktu 10 tahun sejak
Tahun 1993. Selain dari itu juga telah ditandatangan Perjanjian antara 10
negara ASEAN dengan Cina yang disebut China- ASEAN Free Trade Area
(C-AFTA) atau area perdagangan bebas ASEAN-Cina yang akan berlaku
mulai Tahun 2010 . Melalui kerjasama tersebut produk Cina akan mudah
masuk ke negara-negara ASEAN dan lebih murah karena adanya
pengurangan dan penghapusan tarif menjadi 0% dalam jangka waktu 3
tahun.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/31-36
Berkaitan hal tersebut bagi produk dalam negeri khususnya UMKM perlu
diberikan fasilitasi dan pembinaan dalam rangka meningkatkan daya saing
menghadapi pasar bebas regional AFTA (ASEAN Free Trade Area), ACFTA
(ASEAN-China Free Trade Area).
4.2.2 Penelaahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014
Sebagai bagian dari sistem perencanaan pembangunan nasional maka
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang
merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah,
penyusunannya harus berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) dan memperhatikan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Telaahan RPJMN Tahun 2010-2014
dimaksudkan agar selaras dengan cita-cita bersama seluruh rakyat
Indonesia.
Visi RPJMN Tahun 2010-2014 adalah :”Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur” yang akan dicapai dengan tiga agenda pembangunan sebagai
berikut:
1. Pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat;
2. Perbaikan tata kelola pemerintahan;
3. Penegakan pilar demokrasi.
Pembangunan jangka menengah nasional selama 2010-2014 diarahkan
pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, daya saing perekonomian,
dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Pelayanan
Publik (SPP). Dengan demikian upaya pelayanan yang memenuhi SPM dan
SPP menjadi prioritas pembangunan Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2015,
dan akan terus ditingkatkan untuk pencapaian SPM pada tahun-tahun
berikutnya.
4.2.3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/32-36
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 menyebutkan bahwa RPJMD
Kabupaten/Kota harus mengacu pada RPJMD Provinsi. Amanah ini agar
terjadi sinkronisasi sehingga perencanaan pembangunan di tingkat bawah
dan yang lebih tinggi saling melengkapi satu sama lain agar ketercapaian visi
dan misi yang diemban dua dokumen perencanaan tersebut dapat
menunjang satu sama lain. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 merupakan salah satu acuan dalam
penyusunan RPJMD Kabupaten Nganjuk tahun 2013-2018, memiliki visi :
”Terwujudnya Jawab Timur yang makmur dan berakhlak dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Untuk mewujudkan visi
tersebut, misi pembangunan yang diusung adalah Mewujudkan Makmur
Bersama Wong Cilik Melalui APBD Untuk Rakyat dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Jawa Timur, bukan untuk orang
tertentu melalui empat strategi pokok pembangunan yaitu :
1. Pembangunan berkelanjutan berpusat pada rakyat (people centered
development) yang mengedepankan partisipasi rakyat (participatory
based development) dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengawasi program pembangunan yang menyangkut hajat hidup mereka
sendiri.
2. Keberpihakan pada masyarakat miskin (pro-poor)
3. Pengarusutamaan Gender;
4. Keseimbangan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
melalui terutama pengembangan agroindustri/agrobisnis.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Nganjuk Tahun 2014-2018 mendukung pencapaian visi, misi, tujan dan
sasaran yang telah ditetapkan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-
2014 dengan lebih menekankan pada pemberdayaan masyarakat sebagai
sumber kekuatan ekonomi yang berbasis potensi daerah.
4.2.4 Penelaahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/33-36
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Nganjuk Tahun 2005-2025 adalah dokumen perencanaan pembangunan
untuk masa 20 tahun ke depan mulai dari Tahun 2005 hingga Tahun 2025.
RPJPD Kabupaten Nganjuk Tahun 2005-2025 yang disusun mengacu pada
dikumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-
2020, dimaksudkan untuk memberikan arah bagi seluruh pelaku
pembangunan di Kabupaten Nganjuk (pemerintah, masyarakat dan dunia
usaha) dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan
dan pelayanan kepada masyarakat.
Tujuannya adalah agar dapat diwujudkan gambaran masa depan yang
diinginkan untuk setiap tahapan pembangunan secara berkesinambungan
dan berkelanjutan serta masa depan 20 tahun yang akan datang sehingga
secara bertahap dapat terwujud tujuan pembangunan daerah.
Visi yang ingin dicapai dalam masa 20 tahun mendatang dengan
memperhitungkan modal dasar yang dimiliki Kabupaten Nganjuk, adalah : “ NGANJUK YANG MAJU, ADIL, DAN SEJAHTERA”. Pencapaian Visi ini
ditempuh melalui 6 (enam) misi pembangunan sebagai berikut :
1. Mewujudkan masyarakat Nganjuk yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, beretika dan berbudaya;
2. Mewujudkan Nganjuk yang berdaya saing
3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pembangunan
yang berkeadilan;
4. Mewujudkan masyarakat yang demokratis, berlandaskan hukum yang
didukung oleh profesionalisme aparatur
5. Mewujudkan Nganjuk yang aman, tentram, tertib, dan damai,
6. Mewujudkan Nganjuk yang asri, nyaman dan lestari;
RPJMD Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018 merupakan tahap kedua
pencapaian RPJPD Kabupaten Ngajuk Tahun 2005-2025. Ditahap pertama
pelaksanaan RPJMD Tahun 2009-2013 fokus pembangunan diarahkan pada
meningkatnya kualitas hidup masyarakat dengan meningkatnya
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/34-36
perekonomian daerah melalui terselenggaranya pelayanan prima kepada
masyarakat yang dilandasi moral agama. Fokus pembangunan tahap yang
termuat dalam RPJMD Tahun 2014-2018 lebih diarahkan pada penguatan
capaian hasil yang telah dicapai dengan menitik beratkan pada :
1. Terselenggaranya pemerintahan dan pelayanan publik yang prima
berlandasakan Iman dan Taqwa
2. Meningkatkan daya saing produk sektor pertanian unggulan Kabupaten
Nganjuk;
3. Meningkatkan pelayanan bidang kesehatan dan pendidikan;
4. Memacu pertumbuhan ekonom melalui pembinaan ekonomi kerakyatan
dan perluasan kesempatan berusaha;
5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu penopang
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan.
4.2.5. Rencana Tata Ruang Wilayah (Nasional, Provinsi dan Kabupaten).
Penataan ruang sebagai suatu sistem perencanaan tata ruang, pemanfaatan
ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan antara yang satu dan yang lain dan harus dilakukan sesuai
dengan kaidah penataan ruang sehingga diharapkan (i) dapat mewujudkan
pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu
mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan; (ii) tidak
terjadi pemborosan pemanfaatan ruang; dan (iii) tidak menyebabkan
terjadinya penurunan kualitas ruang.
Peraturan Pemerintah Nomor 08 tahun 2008 tentang Tahapan, tata cara,
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah menyebutkan salah satu prinsip dalam penyusunan
RPJMD adalah bahwa RPJMD harus merupakan Integrasi dari rencana tata
ruang dengan rencana pembangunan daerah. Hal ini akan mendukung
terciptanya koordinasi antar pelaku pembangunan agar terjadi integrasi dan
sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu dan antar fungsi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/35-36
pemerintahan sehingga mampu menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan serta
optimalisasi partisipasi masyarakat dan akan menjamin tercapainya
penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.
Rencana Tata Ruang Kabupaten Nganjuk Tahun 2010-2030 yang telah
ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor : 02 tahun 2011, menjadi salah
satu acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Tahun 2014-2018. Sesuai ketentuan yang berlaku, penyusunan
dokumen ini telah mengacu pada ketentuan pasal 25 Undang-undang nomor
26 Tahun 2007 yaitu tentang Penataan Ruang, yang menyatakan bahwa
Penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten mengacu pada :
a. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan rencana tata ruang wilayah
provinsi;
b. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang; dan
c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Secara implisit menerangkan bahwa dokumen RPJMD yang mengacu pada
RTRW Kabupaten yang telah secara signifikan menjadikan RTRW provinsi
dan Nasional juga sebagai acuan penyusunan rencana pembangunan
jangka menengah tersebut.
Dengan memperhatikan ketentuan penyusunan pola ruang, kebijakan pola
ruang nasional dan provinsi, kebijakan pembangunan daerah, kondisi objektif
wilayah, daya tampung dan kebutuhan ruang untuk masa mendatang,
maka dapat dirumuskan Kebijakan dan Strategi serta rencana pola ruang
untuk Kabupaten Nganjuk.
4.3 ISU-ISU STRATEGIS KABUPATEN NGANJUK
Dari permasalahan dan isu-isu strategis pada masing-masing dan
disinergikan dengan hasil penelaahan isu strategis internasional, nasional
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/36-36
maupun regional akan dirumuskan dan disarikan isu-isu strategis utama
Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018, sebagai berikut:
1. Masih kurang representatifnya sarana dan prasarana kesehatan yang
berpengaruh pada kurangnya aksesibilitas dan kualitas pelayanan
bidang kesehatan;
2. Masih kurangnya aksesibilitas dan mutu pendidikan.
3. Masih kurangnya pendapatan petani/peternak dan daya saing produk
pertanian dalam arti luas;
4. Masih kurangnya sarana dan prasarana konservasi sumber daya air
untuk mengatasi permasalahan kelebihan dan kekurangan air baik air
baku, air irigasi dan air industri.
5. Kurang memadainya pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana
dasar permukiman serta belum terkelolanya sumber daya alam secara
optimal;
6. Masih kurang optimalnya pembinaan terhadap sektor usaha kecil,
menengah dan koperasi serta produk unggulan daerah;
7. Masih kurangnya investasi dan masih tingginya jumlah pengangguran
terbuka;
8. Masih lebarnya kesenjangan antara pelaksanaan agama secara
seremonial dengan perilaku dalam kehidupan serta semakin lunturnya
penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam kehidupan ;
9. Belum optimalnya pelaksanaan reformasi birokrasi dan peningkatan
pelayanan publik;
10. Masih kurang efektifnya penanggulangan kemiskinan dalam arti luas;
11. Masih kurangnya kemampuan dan kesiapan aparatur dan masyarakat
dalam penanganan bencana, pengurangan risiko bencana dan
pemberantasan penyakit menular;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab IV/37-36
12. Belum optimalnya upaya penanggulangan kerusakan lingkungan;
13. Masih minimnya kontribusi PAD terhadap APBD.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab V/1-7
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
1 Visi
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke arah mana dan
bagaimana Kabupaten Nganjuk akan dibawa dan berkarya agar konsisten
dan eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu gambaran
yang menantang tentang keadaan masa depan, berisikan cita dan citra yang
ingin diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali
dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen dan pemangku
kepentingan. Pernyataan Visi Kabupaten Nganjuk adalah :
“TERWUJUDNYA KEJAYAAN NGANJUK BERLANDASKAN IMAN DAN
TAQWA, DENGAN PRIORITAS SEKTOR UTAMA PEMBANGUNAN YANG BERTUMPU PADA PENGEMBANGAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI
BERBASIS POTENSI PERTANIAN UNTUK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT”
Pernyataan visi tersebut dilandasi pada nilai-nilai yang melekat didalam
perilaku kehidupan keseharian masyarakat Kabupaten Nganjuk. Secara
filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di
dalamnya, di mana nilai-nilai yang terkandung dalam visi tersebut saling
berkait satu sama lain. Secara filosofis visi tersebut dapat dijelaskan melalui
makna yang terkandung di dalamnya, yaitu :
• Terwujudnya, terkandung upaya dan peran Pemerintah Daerah dalam
mewujudkan Kejayaan Kabupaten Nganjuk yang berlandaskan iman dan
taqwa.
• Kejayaan, suatu keadaan/kondisi masyarakat yang memiliki nilai lebih
serta mempunyai daya saing yang tinggi sehingga menjadikan Kabupaten
Nganjuk besar dan unggul.
• Iman dan taqwa, bahwa masyarakat Kabupaten Nganjuk merupakan
masyarakat yang agamis. Senantiasa mendasari perikehidupan sehari-
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab V/2-7
hari dengan tuntunan agama untuk meningkatkan kualitas keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berkembangnya akhlak
mulia untuk mengukuhkan landasan spiritual, moral dan etika yang
berdampak terhadap etos kerja.
• Keadilan, yaitu bahwa upaya untuk pencapaian kesejahteraan
masyarakat Nganjuk dan mengurangi kesenjangan sosial harus dilakukan
secara menyeluruh, dengan dilandasi keberpihakan kepada masyarakat,
kelompok dan kelompok/wilayah yang masih lemah, dengan komitmen
yang sungguh-sungguh untuk menanggulangi kemiskinan dan
pengangguran secara drastis, dan menyediakan akses yang sama bagi
masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial, sarana dan prasarana
ekonomi; serta menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek
termasuk gender
• Kesejahteraan, yang bermakna bahwa pencapaian kesejahteraan
masyarakat sebagai sebuah keniscayaan akan kehilangan makna tatkala
tidak diikuti oleh nilai-nilai luhur keagamaan yang menjadi landasan.
Rakyat Nganjuk sebagai masyarakat yang agamis, maka untuk
mewujudkan masyarakat Nganjuk yang sejahtera yaitu kondisi kehidupan
individu dan masyarakat yang terpenuhi kebutuhan lahir dan batin, harus
dibarengi dengan penumbuhan kreatifitas masyarakat, dan peningkatan
ke-shaleh-an sosial masyarakat, dalam pengertian ada keseimbangan
dengan peningkatan kualitas pemahaman agama dan kehidupan
beragama. Kesejahteraan yang dilandasi dengan nilai-nilai keagamaan ini,
pada gilirannya akan mengarah pada kondisi masyarakat sejahtera yang
bermartabat.
2 Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu
gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara
pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab V/3-7
Misi yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk mencapai
Visi adalah sebagai berikut :
1. Terus mengembangkan penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik
dan pelayanan prima dengan nuansa kehidupan yang religius.
2. Meningkatnya pelayanan bidang kesehatan dan pendidikan bagi seluruh
lapisan masyarakat Kabupaten Nganjuk untuk peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) di Masa Depan.
3. Memacu pertumbuhan ekonomi melalui pembinaan ekonomi kerakyatan
yang bertumpu pada perdagangan dan industri yang berbasis potensi
pertanian.
4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap
mengedepankan aspek pelestarian lingkungan hidup.
5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu penopang
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan.
6. Mengembangkan pola kehidupan dan hubungan masyarakat yang adil,
berartabat, tertib dan tentram.
Misi pertama ditujukan untuk terselenggaranya pemerintahan dan
pelayanan publik yang prima berlandasakan Iman dan Taqwa.
Misi kedua ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan. Misi ketiga ditujukan untuk terwujudnya peningkatan perekonomian
daerah melalui pembinaan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada
perdagangan dan industri berbasis potensi pertanian dalam rangka
mendukung penciptaan dan perluasan kesempatan kerja dan berusaha.
Misi keempat ditujukan untuk Meningkatnya Meningkatnya
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk pembangunan
berkelanjutan.
Misi kelima ditujukan untuk Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
melalui pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Misi keenam ditujukan untuk terwujudnya rasa aman dan nyaman
dalam kehidupan bermasyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab V/4-7
3 Tujuan dan Sasaran
Untuk merealisasikan pelaksanaan Misi Pemerintah Kabupaten
Nganjuk perlu ditetapkan Tujuan pembangunan daerah (goal) yang akan
dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Tujuan pembangunan
daerah ini ditetapkan untuk memberikan arah terhadap program
pembangunan kabupaten secara umum. Di samping itu juga dalam rangka
memberikan kepastian operasionalisasi dan keterkaitan terhadap misi serta
program yang telah ditetapkan. Adapun Sasaran (objective) pembangunan
daerah merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam jangka waktu
pendek biasanya satu tahun. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan
(goal) yang telah ditetapkan.
1. Misi 1, “Terus mengembangkan penyelenggaraan tata pemerintahan
yang baik dan pelayanan prima dengan nuansa kehidupan yang religius” bertujuan untuk Terselenggaranya pemerintahan dan pelayanan publik
yang prima berlandasakan Iman dan Taqwa.
Sasaran yang akan dicapai :
1.1. Meningkatnya perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan
pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan RTRW.
1.2. Terwujudnya perencanaan pembangunan yang aspiratif,
partisipatif dan efektit.
1.3. Meningkatnya Kualitas Penelitian dan Pengembangan, untuk
menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur dengan
indikator Prosentase rekomendasi penelitian yang ditindak lanjuti.
1.4. Meningkatnya kualitas layanan administrasi kependudukan.
1.5. Meningkatnya kualitas layanan kepada legislatif
1.6. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab V/5-7
1.7. Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan
Pemerintahan yang Baik dan Bersih;
1.8. Meningkatnya kompetensi dan kapasitas pegawai serta layanan
kepegawaian
1.9. Meningkatnya fungsi kesekretariatan dan pengembangan
lembaga pemerintahan yang profesional, efektif dan efisien.
1.10. Terpenuhinya kebutuhan data statistik untuk penyusunan
dokumen perencanaan.
1.11. Meningkatnya tertib administrasi dan pengelolaan arsip
pemerintah daerah.
1.12. Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media masa;
1.13. Meningkatnya keberdayaan masyarakat dan desa.
1.14. Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak.
1.15. Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial.
1.16. Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah.
2. Misi 2, “Meningkatnya pelayanan bidang kesehatan dan pendidikan bagi
seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Nganjuk untuk peningkatan
kualitas Sumber Daya alam (SDM) di masa depan” bertujuan untuk
Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan
pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Sasaran yang ingin dicapai :
2.1. Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan
2.2. Meningkatnya Prestasi olah raga dan pemuda
2.3. Meningkatnya minat baca masyarakat
2.4. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
2.5. Terselenggaranya pelayanan keluarga berencana dan keluarga
sejahtera.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab V/6-7
3. Misi 3, “Memacu pertumbuhan ekonomi melalui pembinaan ekonomi
kerakyatan yang bertumpu pada perdagangan dan industri yang
berbasis potensi pertanian” bertujuan untuk terwujudnya peningkatan
perekonomian daerah melalui pembinaan ekonomi kerakyatan yang
bertumpu pada perdagangan dan industri berbasis potensi pertanian
dalam rangka mendukung penciptaan dan perluasan kesempatan kerja
dan berusaha.
Sasaran yang ingin dicapai :
3.1. Peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas produk pertanian
dan perkebunan. 3.2. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Peternakan. 3.3. Meningkatnya ketersediaan pangan daerah.
3.4. Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan.
3.5. Meningkatnya kualitas tenaga kerja, kesempatan kerja dan
perlindungan tenaga kerja.
3.6. Meningkatnya kualitas koperasi dan usaha kecil dan menengah
(UMKM).
3.7. Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan dan investasi di
daerah.
3.8. Meningkatnya jumlah kunjungan wisata.
3.9. Meningkatnya volume perdagangan barang-barang sektor
unggulan.
3.10. Meningkatnya produksi sektor industri.
3.11. Tersedianya calon transmigran yang siap diberangkatkan ke
tempat tujuan.
4. Misi 4, “Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap
mengedepankan aspek pelestarian lingkungan hidup” bertujuan untuk
Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
untuk pembangunan berkelanjutan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab V/7-7
Sasaran yang ingin dicapai :
4.1. Meningkatnya kualitas SDA dan lingkungan hidup.
4.2. Meningkatnya produksi hasil hutan dan perkebunan dengan
memperhatikan fungsi pelestarian hutan.
4.3. Meningkatnya ketaatan penggunaan air bawah tanah (ABT) dan
pengurangan jumlah pelanggaran penambangan liar.
5. Misi 5, “Meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu
penopang pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil
pembangunan” bertujuan untuk Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
melalui pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Sasaran yang ingin dicapai :
5.1. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan infrastruktur jalan dan
jembatan, gedung, pemerintah daerah, fasilitas umum dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/1-11
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif
tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran
RPJMD dengan efektif dan efisien. Perencanaan strategik tidak saja
mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang
mendukung dan menciptakan layanan masyarakat dapat dilakukan dengan
baik.
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi dijadikan salah satu
rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah. Rumusan
strategi menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana pemerintah daerah
menciptakan nilai tambah bagi stakeholder pembangunan daerah. Disini
penting untuk mendapatkan parameter utama yang menunjukkan bagaimana
strategi tersebut menciptakan nilai (strategy objective). Melalui parameter
tersebut, dapat dikenali indikasi keberhasilan atau kegagalan suatu strategi
sekaligus untuk menciptakan budaya “berpikir strategik” dalam menjamin
bahwa transformasi menuju pengelolaan pembangunan daerah yang lebih
baik, transparan, akuntabel, dan berkomitmen terhadap kinerja; strategi
harus dikendalikan dan dievaluasi (learning process).
Kebijakan adalah arah/tindakan yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kebijakan pada dasarnya
merupakan ketentuan-ketentuan yang dipergunakan untuk dijadikan
pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan program/kegiatan
guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan tujuan.
Strategi disajikan pada masing-masing misi dan arah kebijakan disajikan
untuk setiap sasaran. Strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka
menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018, adalah sebagai berikut :
Seperti diuraikan pada Bab sebelumnya bahwa terdapat 5 (lima) misi utama
yang harus dijalankan untuk mencapai visi pembangunan Kabupaten
Nganjuk, yaitu “Terwujudnya Kejayaan Nganjuk Berlandaskan Iman Dan
Taqwa, Dengan Prioritas Sektor Utama Pembangunan Yang Bertumpu Pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/2-11
Pengembangan Perdagangan Dan Industri Berbasis Potensi Pertanian Untuk
Keadilan Dan Kesejahteraan Masyarakat”.
Strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Nganjuk yang selaras
dengan misi pembangunan daerah dapat diuraikan sebagai berikut :
Misi pertama Terus Mengembangkan Penyelenggaraan Tata Pemerintahan Yang Baik Dan Pelayanan Prima Dengan Nuansa Kehidupan Yang Religius, dijabarkan dengan serangkaian strategi sebagai berikut : 1) Menjadikan RTRW sebagai dasar dalam perencanaan, pemanfaatan dan
pengendalian pemanfaatan ruang;
2) Meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi serta
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan
3) Meningkatkan peran litbang dalam pelaksanaan perencanaan
pembangunan
4) Meningkatkan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan untuk
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat
5) Meningkatkan layanan prima pada tugas dan fungsi DPRD sebagai
saluran aspirasi masyarakat.
6) Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan daerah untuk
mendorong terwujudnya pelaksanaan pembangunan yang lebih efisien
dan efektif;
7) Meningkatkan jumlah dan kemampuan aparatur pengawasan.
8) Meningkatkan kapasitas aparatur dan manajemen kepemerintahan
9) Meningkatkan pemantapan dan ketatalaksanaan;
10) Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketakwaan;
11) Menyusun database di seluruh bidang perencanaan;
12) Meningkatkan kualitas pengelolaan arsip daerah;
13) Memasyarakatkan teknologi informasi dan komunikasi;
14) Meningkatkan kreatifitas dan kemandirian masyarakat dan desa
15) Meningkatkan peran serta masyarakat dan penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender dan anak dalam perlindungan perempuan dan
anak;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/3-11
16) meningkatkan pelayanan penanganan dan rehabilitasi masalah-masalah
sosial;
17) terus memasyarakatkan seni dan budaya daerah
Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut : 1) Peningkatan kinerja perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
2) Pengalokasian anggaran Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) untuk masing-
masing kecamatan untuk mewujudkan keadilan dan pemerataan
pembangunan serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan dan konsistensi antara hasil prioritas Musrenbang dengan
alokasi APBD,
3) Peningkatan penelitian atas isu-isu strategis, mengembangkan
perencanaan pembangunan yang partisipatif serta pengendalian dan
evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan daerah;
4) Pelayanan dokumen kependudukan secara masal meliputi KTP, KK dan
akte catatan sipil;
5) Pendekatan pelayanan kependudukan kepada masyarakat
6) Peningkatan fungsi legislatif melalui pemberdayaan dan penampungan
aspirasi masyarakat;
7) Peningkatan pengelolaan keuangan daerah melalui penyempurnaan
sistem dan prosedur manajemen keuangan.
8) Peningkatan pengelolaan inventaris daerah melalui pengembangan
sistem informasi manajemen barang daerah.
9) Peningkatan penerimaan daerah melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan
peningkatan sumberdaya penerimaan daerah antara lain dengan
memperluas dan memperkuat kemitraan, mengoptimalkan peran
coorporate social responsibility (CSR) pendanaan pembangunan dengan
cost sharing antara pemerintah, pemerintah propinsi dan pemerintah
Kabupaten;
10) Optimalisasi melalui kerjasama pemerintah daerah dengan swasta;
11) Peningkatan efisiensi dan efektifitas belanja APBD.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/4-11
12) Peningkatan rasio belanja modal terhadap belanja langsung setiap
tahun;
13) Peningkatan mutu dan hasil pengawasan melalui peningkatan
profesionalisme aparatur pengawasan dan monitoring tindak lanjut.;
14) Peningkatan profesionalisme aparat melalui kediklatan dan memberikan
hak-hak pegawai sesuai ketentuan..
15) Peningkatkan efektifitas kelembagaan melalui pengembangan sistem
manajemen yang professional;
16) Mendorong percepatan pencapaian good governance melalui
pengembangan produk hukum;
17) Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketakwaan;
18) pemberdayaan instansi terkait dalam memenuhi kebutuhan data statistik;
19) Pengembangan sistem administrasi pemerintahan dan pengelolaan arsip
daerah;
20) Peningkatan pemberdayaan insan kominfo dan masyarakat melalui
kecukupan sarana dan prasarana komunikasi, pelatihan, pembinaan dan
dialog interaktif;
21) Meningkatkan pengelolaan informasi berbasis Teknologi Informasi (TI).
22) Meningkatkan usaha ekonomi masyarakat perdesaan yang didukung
dengan Teknologi Tepat Guna (TTG)
23) Mengoptimalkan fungsi aparatur pemerintahan desa
24) Memberdayakan pemerintahan desa dan kelurahan untuk mandiri;
25) Peningkatan peran serta ormas dan LSM pemerhati perempuan secara
optimal dalam pengambilan kebijakan terkait dengan peranan
perempuan
26) Peningkatan Kualitas SDM perempuan sehingga menjadi insan yang
mandiri
27) Perlindungan perempuan dan anak korban tindak kekerasan;
28) Meningkatkan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan
anak;
29) Meningkatkan kuantitas dan kualitas keterlibatan organisasi perempuan
dalam perlindungan perempuan dan anak;
30) Mengembangkan Nganjuk menjadi Kota Layak Anak (KLA).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/5-11
31) Pembinaan partisipasi sosial masyarakat;
32) Peningkatkan kualitas hidup bagi PMKS dengan peningkatan pelayanan
dan bantuan dasar kesejahteraan sosial melalui peningkatan PSKS
(Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial).
33) Penyediaan rumah singgah bagi anak jalanan dan lansia terlantar;
34) pelestarian dan pengembangan keragaman kekayaan budaya dengan
meningkatkan apresiasi dan peran serta komunitas budaya lokal;
35) Menyediakan sarana prasarana dan fasilitasi kegiatan seni dan budaya
MISI KEDUA
Meningkatnya pelayanan bidang kesehatan dan pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Nganjuk untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Masa Depan, dijabarkan dengan
Strategi pembangunan sebagai berikut :
1) Meningkatkan alokasi pembiayaan sesuai dengan kemampuan daerah
dalam rangka peningkatan akses dan mutu layanan;
2) Memasyarakatkan olahraga dan meningkatkan peran pemuda dalam
pembangunan;
3) Menjadikan perpustakaan sebagai sarana penambah pengetahuan
berbasis teknologi informasi;
4) meningkatkan manajemen mutu pelayanan kesehatan secara merata
dan terjangkau serta peningkatan kesadaran masyarakat berperilaku
hidup bersih dan sehat;
5) Meningkatkan kemudahan dan kulitas akses layanan KB kepada
masyarakat.
Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut : 1) Peningkatan dan pengembangan infrastruktur pendidikan
2) Perluasan dan pemberian kesempatan memperoleh pendidikan yang
murah
3) Peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/6-11
4) Pemerataan pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru
5) Meningkatkan kualitas pendidikan dengan melibatkan Perguruan Tinggi,
LSM dan Masyarakat
6) Pengembangan lembaga pendidikan usia dini
7) Meningkatkan prestasi olah raga melalui pembinaan melalui induk
organisasi dan komite olah raga
8) Peningkatan peran serta pemuda, ormas dan LSM yang peduli pemuda
dalam kebijakan yang berkaitan dengan peranan pemuda
9) Peningkatan dan pengembangan saarana dan prasarana perpustakaan
10) Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui
pemberdayaan unit pelayanan kesehatan
11) Peningkatan kompetensi tenaga pelayanan kesehatan minimal sesuai
standar.
12) Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
13) Peningkatan kualitas penggunaan bantuan sehingga lebih tepat sasaran
dan tindakan
14) Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai
15) Pengembangan pelayanan pada akseptor KB dan pasangan usia subur
16) Peningkatan mutu petugas penyuluh keluarga berencana.
MISI KETIGA
Memacu Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pembinaan Ekonomi Kerakyatan Yang Bertumpu Pada Perdagangan Dan Industri Yang Berbasis Potensi Pertanian, dijabarkan dengan Strategi Pembangunan :
1) Membangun sektor pertanian yang berorientasi pasar dan berwawasan
lingkungan melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan sentra-
sentra komoditas unggulan;
2) mengembangkan populasi ternak sebagai salah satu sumber
pendapatan masyarakat;
3) Menjaga dan meningkatkan ketersediaan pangan melalui peningkatan
mutu diversifikasi potensi pangan local;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/7-11
4) Menjadikan sektor perikanan sebagai salah satu sumber pendapatan
masyarakat.
5) menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas yang mempunyai daya saing
tinggi;
6) Memberikan kemudahan atas akses permodalan, bahan baku dan pasar
bagi koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
7) Menciptakan iklim usaha yang kondusif
8) Meningkatkan dan mengembangkan obyek daya tarik wisata;
9) Meningkatkan kualitas produk-produk unggulan dan pemasarannya;
10) Optimalisasi produksi industri kecil sektor unggulan;
11) Meningkatkan jaminan kesejahteraan di lokasi tujuan
Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut : 1) Mengembangkan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan
terpadu dan pendekatan konsep pengembangan agribisnis
2) Meningkatkan pengembangan komoditas unggulan daerah melalui
bantuan saprodi kepada petani, penerapan teknologi pasca panen dan
pengolahan hasil pertanian
3) Tempat pemasaran hasil pertanian secara terpadu berupa sentra
pengembangan agribisnis, kawasan terpadu agropolitan dan agrowisata
4) Mengembangkan komoditas perkebunan, melalui kimbun (kawasan
industri masyarakat perkebunan)
5) Meningkatkan wilayah pengembangan sentra-sentra produksi dan
populasi peternakan serta didukung oleh peningkatan sarana dan
prasarana produksi peternakan.
6) Meningkatkan produksi dan ketersediaan pangan secara berkelanjutan
serta meningkatkan produksi, ketersediaan dan konsumsi pangan
sumber karbohidrat non beras dan pangan sumber protein.
7) Peningkatan produksi perikanan melalui intensifikasi dan ektensifikasi
perairan budidaya dan perairan umum, serta penyediaan sarana dan
prasarana produksi;
8) Peningkatan pangsa pasar hasil produksi perikanan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/8-11
9) Meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui perbaikan sistem pelatihan
tenaga kerja
10) Meningkatkan peran lembaga penempatan kerja dan penciptaan
kegiatan produktif.
11) Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja melalui perbaikan syarat-syarat
kerja.
12) Mengembangkan UMKM yang dapat memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja.
13) Membangun koperasi dengan membenahi dan memperkuat tatanan
kelembagaan dan organisasi koperasi.
14) Meningkatkan investasi di daerah melalui promosi dan kemudahan
perijinan serta perbaikan infrastuktur ekonomi.
15) Mengembangkan jenis dan kualitas produk-produk wisata khususnya
wisata alam dengan meningkatkan efektivitas kelembagaan promosi
pariwisata.
16) Mengembangkan jaringan informasi produksi dan pasar serta perluasan
pasar lokal dan regional.
17) Mengembangkan industri kecil dan menengah dengan pembentukan
klaster-klaster industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan.
18) Meningkatkan kerjasama antar daerah tujuan transmigrasi dan
pemberangkatan calon transmigran yang sudah dilatih.
MISI KEEMPAT
Misi ke empat Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumberdaya Alam Dengan Tetap Mengedepankan Aspek Pelestarian Lingkungan Hidup, dijabarkan
dengan Strategi Pembangunan yang ditempuh sebagai berikut :
1) Meningkatkan daya dukung lingkungan melalui peningkatan
pembangunan infrastruktur lingkungan dan konservasi dengan
mengedepankan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat.
2) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan.
3) meningkatkan efektivitas pengelolaan sumber daya alam.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/9-11
Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut : 1) Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas fasilitas umum dan sistem
pengelolaan sampah;
2) Optimalisasi manfaat lahan sesuai dengan kaidah tata ruang wilayah
beserta konservasinya;
3) Pelaksanaan reboisasi, penghijauan, dan pengelolaan hutan bersama
masyarakat;
4) Pelaksanaan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan;
5) Penguatan institusi penegakan hukum lingkungan;
6) Meningkatkan kapasitas lembaga pengelolaan SDA dan lingkungan
hidup;
7) Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan
pembangunan;
8) Peningkatan jumlah dan kualitas RTH.
9) Optimalisasi pemanfaatan hutan dan lahan serta pengembangan hutan
tanaman secara berkelanjutan.
10) Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam
pengelolaan hutan dan lahan secara lestari;
11) Meningkatkan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
MISI KELIMA
Meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan,
dijabarkan dengan Strategi Percepatan pembangunan sebagai berikut :
1) Meningkatkan proporsi belanja modal sesuai dengan kemampuan
anggaran;
2) Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan
sumber daya air;
3) Mengembangkan penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman;
4) mewujudkan keterpaduan pelayanan sarana dan prasarana transportasi;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/10-11
Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut : 1) Peningkatan pembangunan jalan dan jembatan antar daerah, antar
kecamatan, antar desa, sentra-sentra produksi pertanian dan wilayah
tujuan wisata;
2) Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam rangka pengembangan
wilayah perbatasan dan potensi ekonomi daerah; 3) Peningkatan fasilitasi pembangunan gedung pemerintah daerah dan
fasilitas umum dan prasarana lingkungan;
4) Pengembangan bangunan pengelolaan sumber daya air dan optimalisasi
serta pemeliharaan jaringan irigasi dan pengendalian banjir.
5) Meningkatkan sarana dan parasarana dasar pemukiman yang layak dan
sehat dengan mendorong swadaya masyarakat
6) Meningkatkan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
MISI KEENAM
Mengembangkan Pola Kehidupan Dan Hubungan Masyarakat Yang Adil, Bermartabat, Tertib Dan Tentram, dijabarkan dengan Strategi
Percepatan pembangunan sebagai berikut :
1) menciptakan iklim kondusif dan komunikasi yang harmonis sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila;
2) Mengurangi dan meminimalisasi jumlah korban bencana alam.
Serangkaian Strategi tersebut di atas dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut : 1) Mengembangkan budaya masyarakat yang tertib dan patuh terhadap
peraturan.
2) Meningkatkan rasa aman dan nyaman dalam kehidupan bermasyarakat;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VI/11-11
3) Meningkatkan perlindungan masyarakat dan kerukunan hidup antar umat
beragama.
4) Peningkatan tindakan pencegahan mitigasi dan kesiapsiagaan,
kedaruratan dan logistik serta rehabilitasi dan rekonstruksi dalam
menghadapi bencana alam.
Rincian tujuan, sasaran strategi dan kebijakan pembangunan daerah
Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018 sebagaimana pada Lampiran 1.1
sampai dengan Lampiran 1.6.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/1-23
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Strategi merupakan upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Nganjuk
untuk mewujudkan keberhasilan Visi dan Misi yang hendak dicapai, yang
dijabarkan lebih lanjut ke dalam tujuan dan sasaran Pemerintah Kabupaten
Nganjuk selama 5 (lima) tahun periode RPJMD 2013-2018. Strategi
pencapaian Tujuan dan sasaran tersebut diwujudkan dalam bentuk
kebijakan dan program, yaitu sebagai berikut :
Kebijakan adalah arah/tindakan yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kebijakan pada dasarnya
merupakan ketentuan-ketentuan yang dipergunakan untuk dijadikan
pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan program/kegiatan
guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan tujuan.
Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk
mewujudkan tujuan yang hendak dicapai lima tahun kedepan adalah:
URUSAN WAJIB
7.1. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Pendidikan.
Kebijakan Umum urusan pendidikan difokuskan pada :
a. Peningkatan dan pengembangan infrastruktur pendidikan
b. Perluasan dan pemberian kesempatan memperoleh pendidikan
yang murah
c. Peningkatan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
d. Pemerataan pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru
e. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan melibatkan Perguruan
Tinggi, LSM dan Masyarakat;
f. Pengembangan lembaga pendidikan usia dini
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/2-23
Kebijakan umum urusan pendidikan dilaksanakan dengan program-
program pembangunan :
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini
b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
c. Program Pendidikan Menengah
d. Program Pendidikan Non Formal
e. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
f. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
7.2. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Kesehatan.
Sebagai kebutuhan dasar, urusan kesehatan menetapkan kebijakan
Umum dengan menitik beratkan pada :
a. Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui
pemberdayaan unit pelayanan kesehatan
b. Peningkatan kompetensi tenaga pelayanan kesehatan minimal
sesuai standar.
c. Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup
sehat
d. Peningkatan kualitas penggunaan bantuan sehingga lebih tepat
sasaran dan tindakan
e. Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai
Implementasi kebijakan umum urusan kesehatan tersebut
dilaksanakan melalui program Program Pembangunan :
a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;
b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
c. Program Pengawasan Obat dan Makanan;
d. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat;
e. Program Perbaikan Gizi Masyarakat;
f. Program Pengembangan Lingkungan Sehat;
g. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular;
h. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/3-23
i. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya;
j. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata;
k. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah
sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata;
l. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia;
m. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak;
n. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT);
o. Program Peningkatan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan
dan Penelitian Kesehatan;
p. Peningkatan Pelayanan Kesehatan BLUD;
q. Program Peningkatan Pelayanan Anak Balita;
r. Program pemberantasan penyakit tidak menular.
7.3. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Pekerjaan Umum.
Urusan pekerjaan umum meliputi bidang kebinamargaan dan
pengairan. Kebijakan Umum urusan ini selama 5 tahun ke depan
dititikberatkan pada :
a. Meningkatkan pembangunan jalan dan jembatan antar daerah,
antar kecamatan antar desa, sentra-sentra produksi pertanian
dan wilayah tujuan wisata;
b. Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam rangka
pengembangan wilayah perbatasan dan potensi ekonomi daerah
c. peningkatan fasilitasi pembangunan gedung pemerintah daerah,
fasilitas umum dan prasarana lingkungan;
d. Meningkatkan operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi,
pengendalian banjir dan pengembangan konservasi air tanah.
Implementasi kebijakan umum pada urusan pekerjaan umum ini
dilaksanakan melalui program-program pembangunan prioritas :
a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/4-23
b. Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan
c. Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan
d. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
e. Program pembangunan turap/talud/bronjong
f. Program rehabilitasi turap/talud/bronjong
g. Rehabilitasi, revitalisasi dan refungsionalisasi bangunan dan
gedung pemerintah
h. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
i. Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai,
bendungan, danau dan sumber daya air lainnya
j. Program pengendalian banjir
7.4. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Perumahan.
Kebijakan Umum urusan perumahan adalah peningkatkan sarana dan
parasarana dasar pemukiman yang layak dan sehat dengan
mendorong swadaya masyarakat dengan program- pembangunan
a. Program Lingkungan Sehat Perumahan
b. Program Pemberdayaan komunitas Perumahan
c. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya
kebakaran
d. Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
e. Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)
7.5. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib Penataan
Ruang.
Kebijakan umum urusan penataan ruang difokuskan pada
peningkatan kinerja perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan
pengendalian pemanfaatan ruang. Kebijakan ini mengarah pada
keinginan untuk mendasarkan urusan ruang sesuai dengan ketentuan
rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Kebijakan umum ini
diimplementasikan ke dalam program-program :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/5-23
a. Program Perencanaan Tata Ruang;
b. Program Pemanfaatan Ruang;
c. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang;
7.6. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Perencanaan Pembangunan.
Kebijakan umum perencanaan pembangunan diprioritaskan pada :
a. Pengalokasian anggaran Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) untuk
masing-masing kecamatan untuk mewujudkan keadilan dan
pemerataan pembangunan serta meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan dan konsistensi antara hasil
prioritas Musrenbang dengan alokasi APBD,
b. Peningkatan penelitian atas isu-isu strategis, mengembangkan
perencanaan pembangunan yang partisipatif serta pengendalian
dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan daerah
Kebijakan umum urusan Perencanaan Pembangunan ini
diimplementasikan ke dalam program-program prioritas :
a. Program kerjasama pembangunan.
b. Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat
tumbuh
c. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah
d. Program perencanaan pembangunan daerah
e. Program perencanaan pembangunan ekonomi
f. Program perencanaan Sosial Budaya
g. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam.
h. Program penelitian dan pengembangan
7.7. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Perhubungan.
Kebijakan umum urusan wajib perhubungan diprioritaskan pada
meningkatkan kondisi pelayanan prasarana jalan untuk kelancaran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/6-23
pelayanan angkutan orang, barang dan jasa serta peningkatan
keselamatan lalu lintas jalan. Kebijakan umum bidang perhubungan
diimplementasikan kedalam program prioritas :
a. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas
Lalu Lintas Angkutan Jalan.
b. Program peningkatan pelayanan angkutan
c. Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas
d. Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan
bermotor
e. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
7.8. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Lingkungan Hidup.
Penurunan daya dukung lingkungan merupakan fokus utama yang
harus diperhatikan sehingga wawasan pembangunan berkelanjutan
dalam setiap perencanaan pembangunan harus menjadi salah satu
dasar pertimbangan. Kebijakan umum urusan lingkungan hidup
diprioritaskan pada meningkatkan daya dukung lingkungan melalui
peningkatan pembangunan infrastruktur lingkungan dan konservasi
dengan mengedepankan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat.
Kebijakan ini diimplementasikan kedalam program-program
pembangunan prioritas yaitu :
a. Program pengembangan Kinerja pengelolaan persampahan
b. Program pembangunan dan pemeliharaan fasilitas umum
c. Program pengingkatan SDM dan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan SDA dan lingkungan hidup
d. Program percepatan pemulihan penanganan sumber daya air,
kawasan kritis dan rawan bencana
e. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup
f. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/7-23
g. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup
h. Program peningkatan sarana dan prasarana kebersihan
i. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
j. Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau perkotaan
7.9. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Kebijakan umum dalam menyediakan layanan umum urusan
kependudukan dan pencatatan sipil yaitu :
a. Pelayanan dokumen kependudukan secara masal meliputi KTP,
KK dan akte catatan sipil;
b. Pendekatan pelayanan kependudukan kepada masyarakat
Pelaksanaan kebijakan umum tersebut dilaksanakan melalui program-
program prioritas di bidang kependudukan dan pencatatan sipil
Program Penataan Administrasi Kependudukan
7.10. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Kebijakan umum pada urusan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak ini diprioritaskan pada :
a. Peningkatan peran serta ormas dan LSM pemerhati perempuan
secara optimal dalam pengambilan kebijakan terkait dengan
peranan perempuan;
b. Peningkatan Kualitas SDM perempuan sehingga menjadi insan
yang mandiri;
c. Perlindungan perempuan dan anak korban tindak kekerasan;
d. Meningkatkan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan
dan anak;
e. Meningkatkan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan
dan anak;
f. Mengembangkan Nganjuk menjadi Kota Layak Anak (KLA)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/8-23
Kebijakan-kebijakan umum tersebut akan diimplementasikan ke dalam
program-program pembangunan :
a. Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan
Perempuan
b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan
Anak
c. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan
d. Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam
pembangunan
7.11. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera.
Kebijakan umum prioritas urusan wajib keluarga berencana dan
keluarga sejahtera ditetapkan :
a. Pengembangan pelayanan pada akseptor KB dan Pasangan Usia
subur;
b. Peningkatan mutu petugas penyuluh Keluarga Berencana;
Kebijakan umum ini diimplementasikan ke dalam program-program :
a. Program Keluarga Berencana
b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
c. Program pelayanan kontrasepsi
d. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan
KB/KR yang madiri
e. Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok
kegiatan di masyarakat
f. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling
KRR
g. Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan
dan pembinaan tumbuh kembang anak
h. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/9-23
i. Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-
PADU
j. Program pendukung operasional KB
k. Program penguatan kelembagaan kemitraan kependudukan dan
KB
l. Program Kependudukan dan Keluarga Berencana
7.12 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib Sosial.
Kebijakan umum prioritas urusan wajib sosial ditetapkan :
a. Pembinaan partisipasi sosial masyarakat
b. Peningkatkan kualitas hidup bagi PMKS dengan peningkatan
pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial melalui
peningkatan PSKS (Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial)
c. Penyediaan rumah singgah bagi anak jalanan dan lansia terlantar
Implementasi kebijakan umum ini dilaksanakan melalui program-
program :
a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya
b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
c. Program pembinaan anak terlantar dan anak jalanan.
d. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
e. Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo
f. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
g. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
7.13. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Ketenagakerjaan;
Kebijakan umum urusan ketenagakerjaan diprioritaskan pada :
a. Peningkatan kualitas tenaga kerja melalui perbaikan sistem
pelatihan tenaga kerja
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/10-23
b. Peningkatan peran lembaga penempatan kerja dan penciptaan
kegiatan produktif.
c. Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja melalui perbaikan syarat-
syarat kerja.
Kebijakan tersebut ditindaklanjuti melalui program-program :
a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
c. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
d. Program informasi, monitoring, perencanaan ketenagakerjaan.
e. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
7.14. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah;
Kebijakan umum untuk meningkatkan kinerja koperasi dan usaha kecil
menengah :
a. Pengembangan UMKM yang dapat memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja
b. Membangun koperasi dengan membenahi dan memperkuat
tatanan kelembagaan dan organisasi koperasi
Implementasi kebijakan urusan wajib Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah dilaksanakan dengan program-program :
a. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
b. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah
c. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
d. Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
e. Program Pengembangan Pembinaan Perkoperasian
f. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT);
g. Program Pembinaan Industri (DBHC-HT)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab VII/11-23
7.15. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Urusan Wajib
Penenaman Modal;
Kebijakan umum di bidang penanaman modal diharapkan dapat
meningkatkan kinerja perekonomian daerah di lima tahun ke depan.
Kebijakan tersebut berupa peningkatan investasi di daerah melalui
promosi dan kemudahan perijinan serta perbaikan infrastuktur
Persentase perusahaan yang menerapkan normakeselamatan dan kesehatan kerjaPersentase kepatuhan perusahaan terhadap normajamsostek
Jumlah pemuda berprestasiJumlah cabang olah raga berprestasiPenyelenggaraan even seni dan budaya daerahPersen Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
% balita dengan gizi burukAngka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup
2014 2015 2016 2017 2018
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Pada Awal
Periode RPJMDSatuan Target Capaian Setiap TahunNo
1.2.3 % 40 60 65 70 75 851.2.4
a. Prevalensi HIV % <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5b % 85 85 85 85 85 85
Persentase sampah perkotaan yang terangkut ke TPACakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.
Persentase luas cakupan pemukiman perkotaan yang dilayani pengangkutan sampah
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPDPersentase Indikator Kinerja RPJMD yang mencapaitargetPersentase Program/Kegiatan Pembangunan dalamdokumen Perencanaan Hasil Musrenbang RKPDyang teranggarakan dalam APBDPersentase rekomendasi penelitian yang ditindaklanjuti
* Nganjuk Dalam Angka buku 1 1 1 1 1 1* Dokumen PDRB buku 1 1 1 1 1 1
1.17
1.17.1 % 100 100 100 100 100 100 100,00
1.17.2 % 70 70 70 70 70 70 70,00
1.17.3 % 100 100 100 100 100 100 100,00
1.17.4 % 100 100 100 100 100 100 100,00
1.17.5 % 100 100 100 100 100 100 100,00
Persentase pemenuhan kebutuhan data statistik daerah :
Urusan Koperasi dan UKM
Kenaikan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)
Persentase kelengkapan sarana dan prasarana penaggulangan bencana alam
Urusan Statistik
Urusan Penanaman Modal
Persentase Usaha menengahPersentase Usaha Mikro Kecil
Urusan Ketenagakerjaan
Persentase forum antar umat beragama yang difasilitasi
Persentase kepatuhan perusahaan terhadap normajamsostek
Persentase Koperasi aktif
Cakupan pelayanan penanggulangan bencana alam
Persentase perusahaan yang menerapkan norma keselamatan dan kesehatan kerja
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ke-tertiban, ketentraman, keindahan) di KabupatenCakupan Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten Nganjuk
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
2014 2015 2016 2017 2018
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Pada Awal
Periode RPJMDSatuan Target Capaian Setiap TahunNo
1.18
1.18.1 % 100 100 100 100 100 100 100,00
1.18.2 % 100 100 100 100 100 100 100,00 1.18.3 bulan Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret
Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diterapkan
Persentase kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah yang ditangani
Jenis Opini
Opini Laporan keuangan pemerinbtah daerah dengan predikat WTPPersentase kontrbusi PAD terhadap belanja Persentase temuan hasil pengawasan yang ditindak lanjuti
Persentase SKPD yang melaksanakan administrasi BMD (inventaris daerah) dengan baik
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan DesaPersentase BUM Desa AktifPersentase Lembaga Ekonomi Desa AktifPersen Posyandu Aktif
Persentase Pegawai yang mengikuti pendi-dikan dan latihan tek-nis dan fungsionalProsentase jabatan struktural yang terisi
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Jumlah unit kerja yang mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kategori baik
Persentase PKPT yang dilaksanakan.Persentase Pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan struktural
Penerbitan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tepat waktu
Persentase Raperda yang ditetapkan menjadi perda
Ketersediaan pangan utama
Rasio publikasi kegiatan legeslatif
2014 2015 2016 2017 2018
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Pada Awal
a Tanaman Pangan :- padi ton 575.065 578.241 580.163 581.167 582.420 582.838 582.838,00 - jagung ton 239.718 243.578 244.795 246.012 247.229 248.481 248.481,00 - kedelai ton 22.522 24.761 25.257 25.765 26.286 26.806 26.806,00 b Hortikultura : - - Bawang merah kw 1.226.100 1.234.625 1.290.140 1.305.560 1.320.980 1.336.400 1.336.400,00 - Cabe merah kw 53.550 68.750 74.250 81.925 87.575 94.875 94.875,00
Rata-rata publikasi kegiatan Pemerintah Kabupaten
Urusan KearsipanPersentase SKPD dan Desa yang memiliki tata kearsipan baku
Meningkatnya pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat
Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaanPersen jumlah desa yang telah melaksanakan Tata Kelola peme-rintahan yang baik ( Good Goverment) di bidang Admi-nistrasi,Keuangan dan per tanggung-jawaban
Urusan Komunikasi dan InformatikaIntensitas update website Pemkab Nganjuk per
Persentase SDM pengelola kearsipan yang telah mengikuti pelatihan kearsipan
Urusan Perpustakaan
Pelayanan Urusan Kewenangan PilihanUrusan PertanianPeningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura :
persentase peningkatan pengunjung per tahunKoleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
2014 2015 2016 2017 2018
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Pada Awal
- jumlah unit unit 16.267 16.161 16.363 16.575 16.773 16.941 16.941,00 - tenaga kerja org 59.800 61.594 63.442 65.345 67.305 69.324 69.324,00 - nilai investasi milyar 85,23 89,44 93,96 97,72 101,63 105,69 105,69 - nilai produksi milyar 4.461,72 4.873,81 5.117,50 5.322,20 5.535,09 5.756,49 5.756,49
2.7.2 % 25,42 30,51 35,59 38,98 44,07 49,15 49,15
Persentase pertambangan tanpa ijinRasio penggunaan AT yang berijinUrusan Energi dan Sumber Daya Mineral
Urusan IndustriPerkembangan IKM :
Persentase Peningkatan Jumlah Kunjungan WisatawanJumlah peningkatan PAD dari sektor pariwisata
Urusan Pariwisata
Poduksi perikanan :Urusan Kelautan dan Perikanan
Urusan PerdaganganJumlah Nilai ekspor daerahCakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
Persentase penggunaan uji ukur timbangan dan perlengka-pannya (UTTP) yang memenuhi ketentuan Tera
Persentase Luas Budidaya Tanaman di Bawah Tegakan
Cakupan bina kelompok budidaya perikanan
Cakupan bina kelompok pengrajin
2014 2015 2016 2017 2018
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH Pada Awal
Periode RPJMDSatuan Target Capaian Setiap TahunNo
2.8.2.81 % 100 100 100 100 100 100 100,00
2.8.2 % 100 100 100 100 100 100 100,00
C1
1.1. PDRB ADHB Juta Rp 15.036.353,82 16.870.617,03 18.928.639,38 21.237.716,92 23.828.475,52 26.735.277,04 26.735.277,04 1.2 PDRB ADHK Juta Rp 6.145.741,89 6.570.522,01 6.995.009,10 7.446.920,08 7.928.026,65 8.440.215,02 8.440.215,02 1.3 % 9,20 17,00 10,50 11,15 11,50 12,35 12,35
Tersedianya Sistem informasi Pelayanan Perijinan online
Persentase tersusunnya RDTR Perkotaan / Pedesaan
Tersedianya informasi mengenai Rencana TataRuang (RTR) wilayah kabupaten/kota besertarencana rincinya melalui peta analog dan petadigital.
Pelaksanaan operasi penegakan peraturan daerah
ASPEK DAYA SAING
Persentase pemenuhan kebutuhan jalan
Fokus Infrastruktur
Fokus Investasi
Fokus Sumber Daya Manusia
Persentase Kerjasama antar daerah kawasan transmigrasiPersentase Calon transmigran yang diberangkatkan
Urusan Ketransmigrasian
Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Persentase Jaringan Jalan dalam kondisi baik
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab X/1-2
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
10.1. Pedoman Transisi
Pedoman transisi dimaksudkan untuk menjembatani kekosongan dokumen
perencanaan pada Tahun 2019, sehingga Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) maupun Rencana Kerja SKPD Tahun 2019 yang harus
segera disusun pada Tahun 2018 mempunyai dasar acuan.
Program–program pembangunan pada masa transisi diarahkan untuk
menjaga kesinambungan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan,
maka program pembangunan pada Tahun 2019 tetap melanjutkan program–
program yang telah dilaksanakan pada tahun–tahun sebelumnya. Oleh
karena itu setiap SKPD dalam menyusun perencanaan pembangunan pada
Tahun 2019 tetap mengacu kepada program-program Kabupaten yang telah
ditetapkan dalam dokumen ini.
1 0 . 2 . Kaidah Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Nganjuk Tahun 2014-2018 merupakan penjabaran dari visi, misi dan
program Bupati Nganjuk selama 5 (lima) tahun mendatang sampai
berakhirnya masa jabatan Bupati, dengan memperhatikan RPJM Provinsi
Jawa Timur serta RPJM Nasional dalam kerangka sinkronisasi
pembangunan regional dan nasional.
Dengan adanya Dokumen RPJM ini, maka ditetapkan kaidah – kaidah
pelaksanaan sebagai berikut :
1. SKPD Pemerintah Kabupaten Nganjuk berkewajiban menyusun Renstra
SKPD Tahun 2014-2018 dengan berpedoman kepada RPJM Kabupaten
Nganjuk Tahun 2014-2018.
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018
Bab X/2-2
2. Renstra SKPD sebagai pedoman dalam menyusun rencana kerja
tahunan (RKT) yang selanjutnya dilaksanakan melalui program dan
kegiatan.
3. Program yang tercantum dalam dokumen ini adalah merupakan program
Kabupaten, sedangkan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam
menyusun Renstra SKPD menetapkan program tersendiri dengan
mengacu kepada program berdasarkan PerMendagri nomor 13 tahun
2006 yang telah diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Mendagri
nomor 21 Tahun 2011.
4. Sasaran dan indikator kinerja yang tercantum dalam Dokumen RPJM
Kabupaten Nganjuk adalah merupakan sasaran dan indikator kinerja
Kabupaten, Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai instansi pelaksana
wajib mendukung tercapainya sasaran yang telah ditetapkan dalam
dokumen tersebut, disamping merumuskan sasaran dan indikator kinerja
bagi kepentingan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018,
Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Nganjuk berkewajiban untuk
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penjabaran RPJM beserta
indikatornya ke dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Lampiran 1.1
V I S I :
M I S I 1 :
Urusan Penataan Ruang
1.1.1 1
1.1.2 1Terwujudnya perencana-an pembangunan yang aspiratif, partisipatif dan efektif
Pengalokasian anggaran Pagu IndikatifKewilayahan (PIK) untuk masing-masingkecamatan untuk mewujudkan keadilan danpemerataan pembangunan serta meningkatkanpartisipasi masyarakat dalam pembangunan dankonsistensi antara hasil prioritas Musrenbang
Meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi serta dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan
Peningkatan kinerja perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
Urusan Perencanaan Pembangunan
Menjadikan RTRW sebagai dasar dalam perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
TERUS MENGEMBANGKAN PENYELENGGARAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN PELAYANAN PRIMA DENGAN NUANSAKEHIDUPAN YANG RELIGIUS”.
Strategi Arah Kebijakan
Meningkatnya perenca-naan tata ruang, peman-faatan dan pengendalian pemanfaatan ruang se-suai dengan RTRW
PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK
Tujuan
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAHTAHUN 2014 - 2018
Terselenggaranya pemerintahan danpelayanan publik yangprima berlandasakanIman dan Taqwa
TERWUJUDNYA KEJAYAAN NGANJUK BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA, DENGAN PRIORITAS SEKTOR UTAMAPEMBANGUNAN YANG BERTUMPU PADA PENGEMBANGAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI BERBASIS POTENSI PERTANIANUNTUK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Sasaran
Lampiran 1.1
Strategi Arah KebijakanTujuan Sasaran
1.1.3 2
1.1.5 1
2
1.1.6 1
1.1.7 2
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Peningkatan fungsi legislatif melalui pemberdayaan dan penampungan aspirasi masyarakat
Peningkatan pengelolaan keuangan daerah melalui penyempurnaan sistem dan prosedur manajemen keuangan.
Meningkatnya kualitas layanan kepada legislatif.
Meningkatkan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat
Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan daerah untuk mendorong terwujudnya pelaksanaan pemba-ngunan yang lebih efisien dan efektif
Peningkatan penelitian atas isu-isu strategis, mengembangkan perencanaan pembangunan yang partisipatif serta pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan daerah
Meningkatkan peran litbang dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan
dengan alokasi APBD,
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
Pendekatan pelayanan kependudukan kepada masyarakat
Meningkatnya kualitas layanan administrasi kependudukan
Pelayanan dokumen kependudukan secara masal meliputi KTP, KK dan akte catatan sipil
Meningkatnya Kua-litas Penelitian dan Pengembangan
Meningkatkan layanan prima pada tugas dan fungsi DPRD sebagai saluran aspirasi masyarakat
Lampiran 1.1
Strategi Arah KebijakanTujuan Sasaran
3
4
5
6
7
Peningkatan pengelolaan inventaris daerah melalui pengembangan sistem informasi manajemen barang daerah.
Peningkatan rasio belanja modal terhadap belanja langsung setiap tahun
Peningkatan penerimaan daerah melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan peningkatan sumberdaya penerimaan daerah antara lain dengan memperluas dan memperkuat kemitraan, mengoptimalkan peran coorporate social responsibility (CSR) pendanaan pembangunan dengan cost sharing antara pemerintah, pemerintah propinsi dan pemerintah Kabupaten;
dan efektif
Peningkatan penerimaan daerah melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan peningkatan sumberdaya penerimaan daerah
Optimalisasi melalui kerjasama pemerintah daerah dengan swasta;
Peningkatan efisiensi dan efektifitas belanja APBD
Lampiran 1.1
Strategi Arah KebijakanTujuan Sasaran
1.1.8 1
1.1.9 1
1.1.10 1
2
3
1.1.13 1
1.1.14 1
Terpenuhinya kebutuhan data statistik untuk penyusunan dokumen perencanaan
Meningkatnya fungsi kesekre-tariatan dan pengem-bangan lembaga pemerintahan yang profesional, efektif dan efisien
Meningkatnya tertib administrasi dan pengelolaan arsip pemerintah daerah
Peningkatan mutu dan hasil pengawasan melalui peningkatan profesionalisme aparatur pengawasan dan monitoring tindak lanjut.
Meningkatnya kompetensi dan kapasitas pegawai serta layanan kepegawaian.
Meningkatkan kapasitas aparatur dan manajemen kepemerintahan
Meningkatkan jumlah dan kemampuan aparatur pengawasan
Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketakwaan
Peningkatan profesionalisme aparat melalui kediklatan dan memberikan hak-hak pegawai sesuai ketentuan.
Urusan Kearsipan
Meningkatkan kualitas pengelolaan arsip daerah
Menyusun database di seluruh bidang perencanaan
Urusan Statistik
Pengembangan sistem administrasi pemerintahan dan pengelolaan arsip daerah
pemberdayaan instansi terkait dalam memenuhi kebutuhan data statistik
Meningkatkan pemantapan dan ketatalaksanaan
Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyeleng-garaan Pemerintahan yang Baik dan Bersih
Peningkatkan efektifitas kelembagaan melalui pengembangan sistem manajemen yang profesional
Mendorong percepatan pencapaian good governance melalui pengembangan produk hukum
Meningkatkan pembinaan keimanan danketakwaan
Lampiran 1.1
Strategi Arah KebijakanTujuan Sasaran
1.1.15 1
2
1.1.17 1
2
3
1.1.18 1
Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media masa
Peningkatan peran serta ormas dan LSM pemerhati perempuan secara optimal dalam pengambilan kebijakan terkait dengan peranan perempuan
Urusan Komunikasi dan Informatika
Mengoptimalkan fungsi aparatur pemerintahan desa
Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak
Meningkatkan kreatifitas dan kemandirian masyarakat dan desa
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Meningkatnya keberdayaan masyarakat dan desa
Peningkatan pemberdayaan insan kominfo dan masyarakat melalui kecukupan sarana dan prasarana komunikasi, pelatihan, pembinaan dan dialog interaktif.
Meningkatkan pengelolaan informasi berbasis Teknologi Informasi (TI).
Memasyarakatkan teknologi informasi dan komunikasi
Meningkatkan peran serta masyarakat dan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak dalam perlindungan perempuan dan anak
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Memberdayakan pemerintahan desa dan kelurahan untuk mandiri
Meningkatkan usaha ekonomi masyarakat perdesaan yang didukung dengan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Lampiran 1.1
Strategi Arah KebijakanTujuan Sasaran
2
3
4
5
6
1.1.19 1
2
3
Peningkatkan kualitas hidup bagi PMKS dengan peningkatan pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial melalui peningkatan PSKS (Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial)
Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pela-yanan Sosial
Peningkatan Kualitas SDM perempuan sehingga menjadi insan yang mandiri
Penyediaan rumah singgah bagi anak jalanan dan lansia terlantar
Urusan Sosial
Pembinaan partisipasi sosial masyarakat
Perlindungan perempuan dan anak korban tindak kekerasan
Meningkatkan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
Mengembangkan Nganjuk menjadi Kota Layak Anak (KLA)
meningkatkan pelayanan penanganan dan rehabilitasi masalah-masalah sosial
Meningkatkan kuantitas dan kualitas keterlibatan organisasi perempuan dalam perlindungan perempuan dan anak
Lampiran 1.1
Strategi Arah KebijakanTujuan Sasaran
1.1.20 1
2 Menyediakan sarana prasarana dan fasilitasi kegiatan seni dan budaya
Urusan Kebudayaan
Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah
pelestarian dan pengembangan keragaman kekayaan budaya dengan meningkatkan apresiasi dan peran serta komunitas budaya lokal
terus memasyarakatkan seni dan budaya daerah
Lampiran 1.2
M I S I 2 :
3.1.1 1
2
3
4
5
6
3.1.2 1
Urusan Pendidikan
Peningkatan dan pengemba-ngan infrastruktur pendidikan
Meningkatnya Pemerataan dan Kualitas Pendidikan
Pemerataan pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru
Urusan Kepemudaan dan Olah Raga
Memasyarakatkan olahraga dan meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan
Peningkatan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
Pengembangan lembaga pendidikan usia dini
Meningkatnya prestasi olah raga dan pemuda
Tujuan
MENINGKATNYA PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI SELURUH LAPISAN MASYARAKATKABUPATEN NGANJUK UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DI MASA DEPAN
Meningkatnya kualitassumber daya manusiamelalui peningkatanpelayanan kesehatan danpendidikan
Peningkatan prestasi olah raga melalui pembinaan melalui induk organisasi dan komite olah raga
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan alokasi pembiayaan sesuai dengan kemampuan daerah dalam rangka peningkatan akses dan mutu layanan
Perluasan dan pem-berian kesempatan memperoleh pendi-dikan yang murah
Meningkatkan kualitas pendidikan dengan melibatkan Perguruan Tinggi, LSM dan Masyarakat
Lampiran 1.2
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
2
3.1.3 1
3.1.4 1
2
3
4
Peningkatan peran serta pemuda, ormas dan LSM yang peduli pemuda dalam kebijakan yang berkaitan dengan peranan pemuda
Peningkatan dan Pengembangan sarana dan prasarana perpustakaan
Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
Peningkatan kualitas penggunaan bantuan sehingga lebih tepat sasaran dan tindakan
Urusan Perpustakaan
Menjadikan perpustakaan sebagai sarana penambah pengetahuan berbasis teknologi informasi
meningkatkan manajemen mutu pelayanan kesehatan secara merata dan terjangkau serta peningkatan kesadaran masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
Urusan Kesehatan
Meningkatnya minat baca masyarakat
Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui pemberdayaan unit pelayanan kesehatan
Peningkatan kompetensi tenaga pelayanan kesehatan minimal sesuai standar.
Lampiran 1.2
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
5
3.1.5 1
2
Terselenggaranya pelayanan keluarga berencana dan keluarga sejahtera
Meningkatkan kemudahan dan kulitas akses layanan KB kepada masyarakat
Pengembangan pelayanan pada akseptor KB dan Pasangan Usia subur
Menyediakan sarana dan prasarana kesehatanyang memadai
Lampiran 1.3
M I S I 3 :
2.1.1 1
2
3
4
2.1.3 1Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Peternakan
Pengembangan komoditas perkebunan, melalui kimbun (kawasan industri masyarakat perkebunan)
mengembangkan populasi ternak sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat
Peningkatan pengembangan komoditas unggulan daerah melalui bantuan saprodi kepada petani, penerapan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Membangun sektor pertanian yang berorientasi pasar dan berwawasan lingkungan melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan sentra-sentra komoditas unggulan
Peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas produk pertanian dan perkebunan
Terwujudnya peningkatan perekonomian daerah melalui pembinaan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada perdagangan dan industri berbasis potensi pertanian dalam rangka mendukung penciptaan dan perluasan kesempatan kerja dan berusaha
MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI PEMBINAAN EKONOMI KERAKYATAN YANGBERTUMPU PADA PERDAGANGAN DAN INDUSTRI YANG BERBASIS POTENSI PERTANIAN
Tujuan
Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan terpadu dan pendekatan konsep pengembangan agribisnis
Tempat pemasaran hasil pertanian secara terpadu berupa sentra pengembangan agribisnis, kawasan terpadu agropolitan dan agrowisata
Peningkatan wilayah pengembangan sentra-sentra produksi dan populasi peternakan serta didukung oleh peningkatan sarana dan prasarana produksi peternakan
Urusan Pertanian
Lampiran 1.3
Sasaran Strategi Arah KebijakanTujuan
2.1.6 1
2.1.7 1
2
4.1.1 1
2
3 Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja melalui perbaikan syarat-syarat kerja
Peningkatan peran lembaga penempatan kerja dan penciptaan kegiatan produktif.
Urusan Kelautan dan Perikanan
Urusan Ketahanan Pangan
Urusan Ketenagakerjaan
Meningkatnya kualitas tenaga kerja, kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja
menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas yang mempunyai daya saing tinggi
Peningkatan kualitas tenaga kerja melalui perbaikan sistem pelatihan tenaga kerja
Meningkatnya ketersediaan pangan daerah
Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan
Menjaga dan meningkatkan ketersediaan pangan melalui peningkatan mutu diversifikasi potensi pangan lokal
Menjadikan sektor perikanan sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat
Peningkatan produksi perikanan melalui intensifikasi dan ektensifikasi perairan budidaya dan perairan umum, serta penyediaan sarana dan prasarana produksi
Peningkatan produksi dan ketersediaan pangan secara berkelanjutan serta meningkatkan produksi, ketersediaan dan konsumsi pangan sumber karbohidrat non beras dan pangan sumber protein.
Peningkatan pangsa pasar hasil produksi perikanan
Lampiran 1.3
Sasaran Strategi Arah KebijakanTujuan
4.1.2 1
2
4.1.3 1
4.1.5 1
4.1.6 1
Urusan Industri
Pengembangan jenis dan kualitas produk-produk wisata khususnya wisata alam dengan meningkatkan efektivitas kelembagaan promosi pariwisata
Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan
Urusan Perdagangan
Meningkatnya volume perdagangan barang-barang sektor unggulan
Meningkatkan kualitas produk-produk unggulan dan pemasarannya
pengembangan jaringan informasi produksi dan pasar serta perluasan pasar lokal dan regional
Urusan Penanaman Modal
Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan dan investasi di daerah
Menciptakan iklim usaha yang kondusif
Peningkatan investasi di daerah melalui promosi dan kemudahan perijinan serta perbaikan infrastuktur ekonomi
Urusan Pariwisata
Meningkatkan dan mengembangkani obyek daya tarik wisata
Urusan Koperasi dan UKM
Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Memberikan kemudahan atas akses permodalan, bahan baku dan pasar bagi koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Pengembangan UMKM yang dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja
Membangun koperasi dengan membenahi dan memperkuat tatanan kelembagaan dan organisasi koperasi
Lampiran 1.3
Sasaran Strategi Arah KebijakanTujuan
4.1.7 1
4.1.8 1
Urusan Ketransmigrasian
Tersedianya calon transmigran yang siap diberangkatkan ke tempat tujuan
Meningkat kan jaminan kesejahteraan di lokasi tujuan
Meningkatkan kerjasama antar daerah tujuan transmigrasi dan pemberangkatan calon transmigran yang sudah dilatih
Meningkatnya Produksi Sektor Industri
optimalisasi produksi industri kecil sektor unggulan
pengembangan industri kecil dan menengah dengan pembentukan klaster-klaster industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan
Lampiran 1.4
M I S I 4 :
4.1.4 1
2
3 Pelaksanaan reboisasi, penghijauan, dan pengelolaan hutan bersama masyarakat
5
6 Meningkatkan kapasitas lembaga pengelolaan SDA dan lingkungan hidup
7 Meningkatkan upaya pengendalian dampaklingkungan akibat kegiatan pembangunan
8 Peningkatan jumlah dan kualitas RTH
2.1.4 1
Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan
MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM DENGAN TETAP MENGEDEPANKAN ASPEK PELESTARIANLINGKUNGAN HIDUP
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan daya dukung lingkungan melalui peningkatan pembangunan infrastruktur lingkungan dan konservasi dengan mengedepankan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat
Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitasfasilitas umum dan sistem pengelolaan sampah
Urusan Lingkungan Hidup
Meningkatnya Kualitas SDA dan Lingkungan Hidup
Optimalisasi manfaat lahan sesuai dengan kaidah tata ruang wilayah beserta konservasinya
4 Pelaksanaan pembangunan daerah yang berwawasan lingkunganPenguatan institusi penegakan hukum lingkungan
Urusan Kehutanan
Optimalisasi pemanfaatan hutan dan lahan serta pengembangan hutan tanaman secara berkelanjutan
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan
Meningkatnya Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan dengan Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan
Lampiran 1.4
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
2
5.1.5 1 Meningkatkan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
Meningkatnya ketaatan penggunaan air bawah tanah (ABT) dan pengurangan jumlah pelanggaran penambangan liar
meningkatkan efektivitas pengelolaan sumber daya alam
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan hutan dan lahan secara lestari
Lampiran 1.5
M I S I 5 :
5.1.1 1
2
3
5.1.2 1pengembangan dan peningka-tan sarana dan prasaranapengelolaan sumber daya air
Tercapainya pemenuhan kebutuhan air baku, air irigasi dan air industri
Pengembangan bangunan pengelolaan sumber daya air dan optimalisasi serta pemeliharaan jaringan irigasi dan pengendalian banjir
Peningkatan pembangunan jalan dan jembatan antar daerah, antar kecamatan, antar desa, sentra-sentra produksi pertanian dan wilayah tujuan wisata;
Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam rangka pengembangan wilayah perbatasan dan potensi ekonomi daerah
MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEBAGAI SALAH SATU PENOPANG PERTUMBUHAN EKONOMI DANPEMERATAAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN.MASYARAKAT
StrategiStrategi Sasaran
peningkatan fasilitasi pembangunan gedungpemerintah daerah, fasilitas umum danprasarana lingkungan
Arah Kebijakan
Meningkatnya Pemenuhan kebutuhan Infrastruktur jalan dan Jembatan, gedung pemerintah daerah, fasilitas umum dan prasarana lingkungan
Urusan Pekerjaan Umum
Meningkatkan proporsi belanja modal sesuai dengan kemampuan anggaran
Lampiran 1.5
StrategiStrategi Sasaran Arah Kebijakan
5.1.3 1
5.1.4 1Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah yang Aman, Lancar, dan Terjangkau
Mengembangkan penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman
Urusan Perumahan
Meningkatkan kondisi pelayanan prasarana jalan untuk kelancaran pelayanan angkutan orang, barang dan jasa serta peningkatan keselamatan lalu lintas jalan
Urusan Perhubungan
mewujudkan keterpaduan pelayanan sarana dan prasarana transportasi
Peningkatkan sarana dan parasarana dasar pemukiman yang layak dan sehat dengan mendorong swadaya masyarakat
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana permukiman
Lampiran 1.6
M I S I 6 :
1
2
3
4
Tujuan
MENGEMBANGKAN POLA KEHIDUPAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT YANG ADIL, BERMARTABAT, TERTIB DANTENTRAM
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Terwujudnya rasa aman dannyaman dalam kehidupanbermasyarakat Meningkatnya suasana yang
aman, tertib dan tentram dalamkehidupan berma-syarakat,bernegara dan kerukunankehidupan beragama
Mengembangkan budaya masyarakat yang tertib dan patuh terhadap peraturan.
Meningkatkan kerukunan hidup antar umat beragama melalui fasilitasi kegiatan keagamaan
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan masyarakat
Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan
Terlaksananya penyeleng-garaan penanggulanganbencana alam
Mengurangi dan meminimalisirjumlah korban bencana alam
Peningkatan tindakan pencegahan mitigasi dan kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik serta rehabilitasi dan rekonstruksi dalam menghadapi bencana alam
menciptakan iklim kondusif dan komunikasi yang harmonis sesuai dengan prinsip demokrasi Pancasila
lampiran 2.1
V I S I :
M I S I 1 :
Urusan Penataan Ruang
1.1.1 1 1 25% 100% 1
2 ada ada
2 BAPPEDA
3 100% 100%
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan
Menjadikan RTRW sebagai dasar dalam perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
Program pemanfaatanRuang
Tersedianya informasimengenai Rencana TataRuang (RTR) wilayahkabupaten/kota besertarencana rincinya melaluipeta analog dan peta digital.
PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUKRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
TAHUN 2014 - 2018
Persentase rekomendasi ijinpemanfaatan ruang sesuaiPerda RTRW
Satuan Kerja Pelaksana
Persentase tersusunnya RDTR Perkotaan/Pedesaan
Arah Kebijakan Kondisi Akhir 2018
Program Perencanaan Tata Ruang
Peningkatan kinerja perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
Sasaran Strategi
Meningkatnya perencanaan tata ruang, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan RTRW
TERWUJUDNYA KEJAYAAN NGANJUK BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA, DENGANPRIORITAS SEKTOR UTAMA PEMBANGUNAN YANG BERTUMPU PADAPENGEMBANGAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI BERBASIS POTENSI PERTANIAN
TERUS MENGEMBANGKAN PENYELENGGARAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK DANPELAYANAN PRIMA DENGAN NUANSA KEHIDUPAN YANG RELIGIUS
Program PengendalianPemanfaatan Ruang
Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
1.1.2 1 1 Program kerjasamapembangunan
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD 100% 100%
1
2 Program Perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Persentase Indikator Kinerja RPJMD yang mencapai target
100% 100%
3 Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
100% 100%4 Program perencanaan
pembangunan daerah
5 Program perencanaan pembangunan ekonomi
6 Program Perencanaan Sosial budaya
7 Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
1.1.3 2 8 80% 100%
Persentase program kegiatan pembangunan daerah dalam dokumen perencanaan hasil musrenbang RKPD yang teranggarkan dalam APBD
Meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi serta dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan
Persentase rekomendasi penelitian yang ditindak lanjuti
Pengalokasian anggaran PaguIndikatif Kewilayahan(PIK) untuk masing-masing kecamatanuntuk mewujudkankeadilan danpemerataan pembangunan sertameningkatkan partisipasi masyarakat dalampembangunan dankonsistensi antarahasil prioritasMusrenbang denganalokasi APBD,
Urusan Perencanaan Pembangunan
Meningkatnya Kualitas Penelitian dan Pengembangan
Peningkatan penelitian atas isu-isu strategis, mengembangkan perencanaan pembangunan yang partisipatif serta pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan daerah
Terwujudnya perencanaan pembangunan yang aspiratif, partisipatif dan efektif
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Program penelitian dan pengembangan
Meningkatkan peran litbang dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
1.1.4. 1 1 Cakupan kepemilikan KTP 98,38% 100% 1
Cakupan kepemilikan akta kelahiran
75% 89%
92% 100%2
1.1.5. 1 1 100% 100% 1
2 100% 100%
1.1.6. 1 3 Maret Maret 1 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Penerbitan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tepat waktu
Meningkatkan layanan prima pada tugas dan fungsi DPRD sebagai saluran aspirasi masyarakat
Peningkatan fungsi legislatif melalui pemberdayaan dan penampungan aspirasi masyarakat
Persentase raperda yang ditetapkan menjadi perda
Program peningkatan komunikasi dan informasi lembaga legislatif dengan masyarakat
Sekretariat DPRD
Pelayanan dokumen kependudukan secara masal meliputi KTP, KK dan akte catatan sipil
Peningkatan penge-lolaan keuangan daerah melalui pe-nyempurnaan sistem dan prosedur manajemen keuangan.
Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan daerah untuk mendorong terwujudnya pelaksanaan pemba-ngunan yang lebih efisien dan efektif
Rasio publikasi kegiatan legeslatif
Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
Meningkatnya kualitas layanan kepada legislatif.
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Meningkatnya kualitas layanan administrasi kependudukan
Meningkatkan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat
Pendekatan pelayanan kependudukan kepada masyarakat
Cakupan Penerbitan KartuKeluarga
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Persentase SKPD yangmelaksanakan administrasiBMD (inventaris daerah)dengan baik
Persentase kenaikan kontribusi PAD terhadap Belanja
Opini Laporan keuangan pemerinbtah daerah dengan predikat WTP
Peningkatan penerimaan daerahmelalui intensifikasi,ekstensifikasi danpeningkatan sumberdaya penerimaan daerahantara lain denganmemperluas danmemperkuat kemitraan, mengoptimalkan peran coorporatesocial responsibility(CSR) pendanaanpembangunan dengan cost sharingantara pemerintah,pemerintah propinsidan pemerintahKabupaten;
Program Penyusunan dan Pendokumentasian Wajib Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Optimalisasi melaluikerjasama pemerintah daerahdengan swasta;
Program Pembinaan Penagihan Pajak dan Retribusi Daerah
Persentase peningkatan PAD
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Peningkatan Pengelolaan Asset Daerah
Persentase kenaikan kontribusi PAD terhadap Belanja
Peningkatan pengelolaan inventaris daerah melalui pengembangan sistem informasi manajemen barang daerah.
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
6
7
1.1.7. 1 8 100% 100% 1 Inspektorat
9 100% 100%
10 60% 75%
1.1.8. 1 11 71,35% 100,00% 1
12 24,00% 100,00%
13 72,00% 100,00%
Peningkatan rasio belanja modal terhadap belanja
Peningkatan mutu dan hasil pengawasan melalui peningkatan profesionalisme aparatur pengawasan dan monitoring tindak lanjut.
Peningkatan profesionalisme aparat melalui kediklatan dan memberikan hak-hak pegawai sesuai ketentuan.
% kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah yang ditangani
Program PeningkatanProfesionalisme tenagapemeriksa dan aparaturpengawasan
Program peningkatansistem pengawasaninternal danpengendalian pelaksanaan kebijakanKDH
Program Penataan danPenyempurnaan kebijakan sistem danprosedur pengawasan
Peningkatan penerimaan daerah melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan
Persentase temuan hasil pengawasan yang ditindak lanjuti
Meningkatkan kapasitas aparatur dan manajemen kepemerintahan
Badan Kepegawaian Daerah
Persentase Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang dilaksanakan.
Persentase Pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan strukturalPersentase Pegawai yang mengikuti pendi-dikan dan latihan teknis dan fungsional
Persentase jabatan struktural yang terisi
Meningkatnya kompetensi dan kapasitas pegawai serta layanan kepegawaian.
Program Pendidikan Kedinasan
Program pembinaan dan pengembangan aparatur
Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
Meningkatkan jumlah dan kemampuan aparatur pengawasan
Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik dan Bersih
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
1.1.9. 1 14 Program peningkatan kapasitas kelembagaan Pemerintah Kabupaten
Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diterapkan
13 SPM 15 SPM 1
10 unit 20 unit
Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketakwaan;
2 15 Program peningkatan kualitas pelayanan masyarakat
10 raperda 10 raperda
16100,00% 100,00%
17100,00% 100,00%
18 Program peningkatan SDM bidang teknologi informasi dan sandi
19 Program pelayanan peningkatan data dan informasi kepada masyarakat
20 Program pembinaan penye-lenggaraan pemerintahan umum
21 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah
22 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Sekretariat Daerah
Kegiatan keagamaan yang difasilitasi
Program Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal (DBHC-HT)
Meningkatnya fungsi kesekretariatan dan pengembangan lembaga pemerintahan yang profesional, efektif dan efisien
Persentase kasus hukum yang diselesaikan
Jumlah raperda yang disusun
Jumlah unit kerja yang mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kategori baik
Peningkatkan efektifitas kelembagaan melalui pengembangan sistem manajemen yang profesional
Mendorong percepatan pencapaian good governance melalui pengembangan produk hukum
Program Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai (DBHC-HT)
Meningkatkan pemantapan dan ketatalaksanaan
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
23 Program pembinaan/penyuluhan hukum
24 Program penyusunan dan penelitian produk hukum
25 Program Produk penerapan/penegakan hukum
26 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
27 Program Koordinasi Pelaksanaan Tugas Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah
28 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
29 Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Telekomunikasi
1.1.10 1 1 1 Bappeda
Nganjuk Dalam Angka 1 buku 1 bukuDokumen PDRB 1 buku 1 buku
1.1.11 1 1 8,95% 38,80% 1
Menyusun database di seluruh bidang perencanaan
pemberdayaan instansi terkait dalam memenuhi kebutuhan data statistik
Meningkatkan kualitas pengelolaan arsip daerah
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Urusan Statistik
Urusan Kearsipan
Terpenuhinya kebutuhan data statistik untuk penyusunan dokumen perencanaan
Persentase SKPD dan Desa yang memiliki tata kearsipan baku
Persentase pemenuhan kebutuhan data statistik daerah :
Pengembangan sistem administrasi pemerintahan dan pengelolaan arsip daerah
Meningkatnya tertib administrasi dan pengelolaan arsip pemerintah daerah
Program pemeliharaan sarana dan prasarana kearsipan.
Program pengembangandata/informasi/statistik daerah
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
2 26,17% 69,80%
3 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen dan arsip daerah
4 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi
5 Program pemeliharaanrutin/berkala sarana danprasarana kearsipan
1.1.12 1 1 1 kali 4 kali 1
2 12 kali 12 kali
2 3 225 kali 25 kali
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
Persentase SDM pengelolakearsipan yang telahmengikuti pelatihankearsipan
Memasyarakatkan teknologi informasi dan komunikasi
Peningkatan pemberdayaan insan kominfo dan masyarakat melalui kecukupan sarana dan prasarana komunikasi, pelatihan, pembinaan dan dialog interaktif.
Meningkatkan pengelolaan informasi berbasis Teknologi Informasi (TI).
Sekretariat Daerah
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Program kerjasama informasi dan media massa
Rata-rata publikasi kegiatan Pemerintah Kabupaten
Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi
Meningkatnya pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat
Intensitas update website Pemkab Nganjuk per
Urusan Komunikasi dan Informatika
Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media masa
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
4
5 Program penyebarluasan informasi
1.1.13. 1 1 Persentase BUM Des Aktif 100% 100% 1
2 2 82.50% 91.09%
33 Persen Posyandu Aktif 100% 100%
4 100% 100%
5 100% 100%
Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan
Jumlah desa yang telah melaksanakan Tata Kelola pemerintahan yang baik ( Good Goverment) di bidang Admi-nistrasi,Keuangan dan per tanggungjawaban
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Meningkatkan kreatifitas dan kemandirian masyarakat dan desa
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
Meningkatkan usaha ekonomi masyarakat perdesaan yang didukung dengan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Meningkatnya keberdayaan masyarakat dan desa
Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi
Mengoptimalkan fungsi aparatur pemerintahan desa
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
Persentase Lembaga Ekonomi Desa Aktif
Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Memberdayakan pemerintahan desa
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
Program Pembinaan Pemerintahan, Kelembagaan dan Masyarakat Desa
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
1.1.14 1 1 3,20% 3,65% 1
2 2 100% 100%
3 3
4 4 100% 100%
5
6
Program keserasian kebija-kan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Program Penguatan Kelem-bagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Meningkatkan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
Mengembangkan Nganjuk menjadi Kota Layak Anak (KLA)
Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
Persentase Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
Badan Pemberdayaan Perempuan
Peningkatan peran serta ormas dan LSM pemerhati perempuan secara optimal dalam pengambilan kebijakan terkait dengan peranan perempuan
Peningkatan Kualitas SDM perempuan sehingga menjadi insan yang mandiri
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Persentase KDRT yang difasilitasi
Perlindungan perempuan dan anak korban tindak kekerasan
Meningkatkan peran serta masyarakat dan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak dalam perlindungan perempuan dan anak
Meningkatkan kuantitas dan kualitas keterlibatan organisasi perempuan dalam perlindungan perempuan dan anak
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
1.1.15 1 1 16 unit 16 unit 1.
2 2 5,80% 5,57%
3 38,00% 60,00%
4
35
6
7
Jumlah sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo
Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
Program Pemberdayaan Fa-kir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyan-dang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Program pembinaan anak terlantar dan anak jalanan
Persen jumlah pe-nyandang masalah kesejahteraan Sosial
Pembinaan partisipasi sosial masyarakat
Peningkatkan kualitas hidup bagi PMKS dengan peningkatan pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial melalui peningkatan PSKS (Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial)
Urusan Sosial
Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pela-yanan Sosial
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah
meningkatkan pelayanan penanganan dan rehabilitasi masalah-masalah sosial
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Penyediaan rumah singgah bagi anak jalanan dan lansia terlantar
lampiran 2.1
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Kondisi
Akhir 2018Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
1.1.16 1 1 8 8 1
2 76,80% 100,00%
32
Penyelenggaraan even seni dan budaya daerah
Persen Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah
Menyediakan sarana prasarana dan fasilitasi kegiatan seni dan budaya
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Program Pengelolaan Keragaman Budaya
pelestarian dan pengembangan keragaman kekayaan budaya dengan meningkatkan apresiasi dan peran serta komunitas budaya lokal
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
MENINGKATNYA PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI SELURUH LAPISANMASYARAKAT KABUPATEN NGANJUK UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)DI MASA DEPAN
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Perluasan dan pemberian kesempatan memperoleh pendidikan yang murah
Peningkatan dan pengemba-ngan infrastruktur pendidikan
Urusan Pendidikan
Sasaran Strategi
Meningkatkan alokasi pembiayaan sesuai dengan kemampuan daerah dalam rangka peningkatan akses dan mutu layanan
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Daerah
Peningkatan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
Rata - Rata Nilai UN dan UASB
Meningkatnya Pemerataan dan Kualitas Pendidikan
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Program Pendidikan Non Formal
Meningkatkan kualitas pendidikan dengan melibatkan Perguruan Tinggi, LSM dan Masyarakat
Pemerataan pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Program Pendidikan Menengah
Kondisi Akhir 2018Arah Kebijakan Program
lampiran 2.2
Satuan Kerja Pelaksana
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013Sasaran Strategi Kondisi
Akhir 2018Arah Kebijakan Program
2.1.2 1 1 4 5 1
2 Program peningkatan peran serta kepemudaan
Jumlah cabang olah raga berprestasi
2 2
2 3
4
2.1.3 1 1 35.737 4% 1
58.409 10%
2.1.4 1 1 < 9 < 20 1.
2
3 % balita dengan gizi buruk < 0.7 < 0,5
2 Peningkatan kompetensi tenaga pelayanan kesehatan minimal sesuai standar.
4 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup
49,50% 42,30% 2
3 5 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Cakupan kunjungan ibu hamil K4
15,00% 15,00%
6 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
% penduduk miskin yang yang dilayani di Puskesmas
93,00% 98,00%
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Daerah
< 166 < 140
Dinas Kesehatan Daerah
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
Menjadikan perpustakaan sebagai sarana penambah pengetahuan berbasis teknologi informasi
Urusan Kepemudaan dan Olah Raga
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Urusan Perpustakaan
Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Meningkatnya minat baca masyarakat
RSUD Nganjuk
meningkatkan manajemen mutu pelayanan kesehatan secara merata dan terjangkau serta peningkatan kesadaran masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
Persentase peningkatan pengunjung per tahun
Urusan Kesehatan
Memasyarakatkan olahraga dan meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Jumlah pemuda berprestasi
prosen peningkatan Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
Peningkatan dan Pengembangan sarana dan prasarana perpustakaan
Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
Peningkatan peran serta pemuda, ormas dan LSM yang peduli pemuda dalam kebijakan yang berkaitan dengan peranan pemuda
Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk berrilaku hidup sehat
Peningkatan prestasi olah raga melalui pembinaan melalui induk organisasi dan komite olah raga
Meningkatnya prestasi olah raga dan pemuda
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Program Obat dan Perbekalan KesehatanProgram Upaya Kesehatan Masyarakat
Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui pemberdayaan unit pelayanan kesehatan
lampiran 2.2
Satuan Kerja Pelaksana
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013Sasaran Strategi Kondisi
Akhir 2018Arah Kebijakan Program
4 7 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
10 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
b. % penderita TBC BTA (+)yang sembuh setelah selesaipengobatan (CR)
85,00% 85,00%
11 < 1 % < 1 %
12
13 orang orangRSUD Nganjuk 102.652 119.002
14 RSUD Kertosono 45.041 47.000
Bed Occupancy Rate (BOR)RSUD Nganjuk 91,62% 105,52%
15 RSUD Kertosono 82,00% 74,50%
16 Turnover Interval (TOI)RSUD Nganjuk 0,36 hari - 0,09 hariRSUD Kertosono 1 hari 2,00 hari
Nett Dead Rate17 RSUD Nganjuk 2,90 ‰ 2,19 ‰
RSUD Kertosono 19 ‰ 9,50 ‰
18
2.1.5 1 1 Program Kependudukan dan Keluarga Berencana
Persen capaian peserta KB baru
100,00% 100,00%
2 Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Cakupan peserta KB aktif 80,26% 80,36%
3 58,09% 57,99%
Jumlah penduduk yangmemanfaatkan Rumah sakit :
Persen Keluarga Pra Sejah-tera dan Keluarga Sejahtera I
Program Peningkatan Pelayanan Anak Balita
Meningkatkan kemudahan dan kulitas akses layanan KB kepada masyarakat
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Program pelayanan kontrasepsi
Terselenggaranya pelayanan keluarga berencana dan keluarga sejahtera
Program pemberantasan penyakit tidak menular
Cakupan penemuan danpenanganan penderita penyakit:a. Prevalensi HIV
RSUD Kertosono
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah.
Pengembangan pelayanan pada akseptor KB dan Pasangan Usia subur
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mataProgram pemeliharaan saranadan prasarana rumahsakit/rumah sakit jiwa/rumahsakit paru-paru/rumah sakitmataPeningkatan Pelayanan Kesehatan RSUD
Program Peningkatan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan dan Penelitian Kesehatan
Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai
Peningkatan kualitas penggunaan bantuan sehingga lebih tepat sasaran dan tindakan
Program Pembinaan Lingku-ngan Sosial (DBHC-HT)
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan
c. Prevalensi Pene-muanPenderita Kusta (PB+MB)
lampiran 2.2
Satuan Kerja Pelaksana
Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013Sasaran Strategi Kondisi
Akhir 2018Arah Kebijakan Program
4 0,438% 0,422%
2 5
6
7
8
9
10
11
Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kesejahteraan keluarga
Peningkatan mutu petugaspenyuluh Keluarga Berencana
Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat
Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri
Program penguatan kelembagaan kemitraan kependudukan dan KB
Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRRProgram pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anakProgram penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluargaProgram pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADUProgram pendukung operasional KB
Lampiran 2.3
M I S I 3 :
3.1.1 1 1 1.
2 Tanaman Pangan : ton tonpadi 575.065 582.838
2 jagung 239.718 248.481kedelai 22.522 26.806
3 Hortikultura : kw kwBawang merah 1.226,10 1.336,40Cabe merah 53,55 94,875Cabe rawit 38.500 57.500
Tanaman Pangan kw/ha kw/hapadi 68,8 69,73jagung 68,94 71,46kedelai 18,61 22,15Hortikultura kw/ha kw/haBawang merah 122 130Cabe Merah 105 165Cabe Rawit 35 50Melon 260 290
Dinas Pertanian Daerah
Pengembangan komoditas perkebunan, melalui kimbun (kawasan industri masyarakat perkebunan)
Peningkatan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura :
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku (DBHC-HT)
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
Satuan Kerja Pelaksana
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura :
Urusan Pertanian
Peningkatan pengembangan komoditas unggulan daerah melalui bantuan saprodi kepada petani, penerapan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
Membangun sektor pertanian yang berorientasi pasar dan berwawasan lingkungan melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan sentra-sentra komoditas unggulan
Peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas produk pertanian dan perkebunan
Dinas Pertanian Daerah
MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI PEMBINAAN EKONOMI KERAKYATANYANG BERTUMPU PADA PERDAGANGAN DAN INDUSTRI YANG BERBASIS POTENSIPERTANIAN
Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan terpadu dan pendekatan konsep pengembangan agribisnis
Program Kondisi Akhir 2018
Indikator Kinerja
Kondisi Awal 2013Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Tempat pemasaran hasil pertanian secara terpadu berupa sentra pengembangan agribisnis, kawasan terpadu agropolitan dan agrowisata
Program peningkatan pene-rapan teknologi petemakan
Dinas Peternakan dan Perikanan Daerah
Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Peternakan
Peningkatan populasi ternak :
Peningkatan wilayah pengembangan sentra-sentra produksi dan populasi peternakan serta didukung oleh peningkatan sarana dan prasarana produksi peternakan
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Produksi perkebunan :
Peningkatan produksi peternakan :
mengembangkan populasi ternak sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat
Lampiran 2.3
Satuan Kerja PelaksanaProgram Kondisi
Akhir 2018Indikator Kinerja
Kondisi Awal 2013Sasaran Strategi Arah Kebijakan
- service per conception 1,04 kali 1,04- calving interval 14 kali 14- conception rate 95,95% 97,32%
3.1.3 1 1 3,28% 3,70% 1
3.1.4 1 1 ton ton 1.
2 9.650,00 13.812,00
655,76 824,30
2 3 75% 100%
3.1.5 1 1 32,39% 50,10% 1
2 2
Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
Cakupan bina kelompok budidaya perikanan
Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan
Ketersediaan pangan utama
Program pengembangan sistem Penyuluhan perikanan
Poduksi perikanan :
Peningkatan pangsa pasar hasil produksi perikanan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan
Peningkatan produksi dan ketersediaan pangan secara berkelanjutan serta meningkatkan produksi, ketersediaan dan konsumsi pangan sumber karbohidrat non beras dan pangan sumber protein.
Hasil perikanan budidaya
hasil perikanan non budidaya
Program pengembangan budidaya perikanan
Urusan Kelautan dan Perikanan
Meningkatnya ketersediaan pangan daerah
Menjaga dan meningkatkan ketersediaan pangan melalui peningkatan mutu diversifikasi potensi pangan lokal
Kantor Ketahanan Pangan Daerah
Dinas Peternakan dan Perikanan Daerah
Produktivitas peternakan program IB :
Menjadikan sektor perikanan sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat
Urusan Ketahanan Pangan
Meningkatnya kualitas tenaga kerja, kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja
menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas yang mempunyai daya saing tinggi
Peningkatan peran lembaga penempatan kerja dan penciptaan kegiatan produktif.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Persentase peru-sahaan yang mene-rapkan norma kese-lamatan dan kesehatan kerja
Urusan Ketenagakerjaan
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Peningkatan kualitas tenaga kerja melalui perbaikan sistem pelatihan tenaga kerja
Peningkatan produksi perikanan melalui intensifikasi dan ektensifikasi perairan budidaya dan perairan umum, serta penyediaan sarana dan prasarana produksi
Lampiran 2.3
Satuan Kerja PelaksanaProgram Kondisi
Akhir 2018Indikator Kinerja
Kondisi Awal 2013Sasaran Strategi Arah Kebijakan
3 3 96,50% 97,94%
4
5
3.1.6 1 1 Persentase Koperasi aktif 32,39% 50,10% 1
2 96,50% 97,94%
2 3 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
1,73% 2,14%
4
5
6
7
3.1.7 1 1 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Kenaikan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)
138,56 Milyar 152,27 milyar 1
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah;Persentase Usaha Mikro
Kecil
Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan dan investasi di daerah
Peningkatan investasi di daerah melalui promosi dan kemudahan perijinan serta perbaikan infrastuktur ekonomi
Membangun koperasi dengan membenahi dan memperkuat tatanan kelembagaan dan organisasi koperasi
Pengembangan UMKM yang dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja
Menciptakan iklim usaha yang kondusif
Persentase kepatuhan perusahaan terhadap norma jamsostek
Persentase Usaha menengah
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Program Pembinaan Ling-kungan Sosial (DBHC-HT)
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Program Informasi, monitoring, perencanaan tenaga kerja.
Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Memberikan kemudahan atas akses permodalan, bahan baku dan pasar bagi koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Program Pembinaan Industri (DBHC-HT)
Urusan Penanaman Modal
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Daerah
Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Urusan Koperasi dan UKM
Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja melalui perbaikan syarat-syarat kerja
Program PengembanganPembinaan Perkoperasian
Lampiran 2.3
Satuan Kerja PelaksanaProgram Kondisi
Akhir 2018Indikator Kinerja
Kondisi Awal 2013Sasaran Strategi Arah Kebijakan
2 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Tersedianya Sistem informasi Pelayanan Perijinan
Belum tersedia tersedia
3 Program penyediaan layanan perijinan
4 Program peningkatan pembinaan dan sosialisasi perijinan
5 Program Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah
6 Peningkatan terwujudnya strategi antara usaha besar, usaha menengah dan usaha kecil
3.1.8 1 1 5,00% 5,00% 1
2 Jumlah peningkatan PAD dari sektor pariwisata
37,91% 61,05%
3
3.1.9 1 1 Meningkatnya Nilai ekspor daerah
US.D. 1.128.013,14
US.D. 1.439.662,37
1
2 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
38,60% 56,87%
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Program Pengembangan Kemitraan
Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah
Persentase Peningkatan Jumlah Kunjungan
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah;
Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan
Meningkatnya volume perdagangan barang-barang sektor unggulan
Pengembangan jenis dan kualitas produk-produk wisata khususnya wisata alam dengan meningkatkan efektivitas kelembagaan promosi pariwisata
Urusan Perdagangan
Urusan Pariwisata
pengembangan jaringan informasi produksi dan pasar serta perluasan pasar lokal dan regional
Meningkatkan dan mengembangkani obyek daya tarik wisata
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Meningkatkan kualitas produk-produk unggulan dan pemasarannya
Lampiran 2.3
Satuan Kerja PelaksanaProgram Kondisi
Akhir 2018Indikator Kinerja
Kondisi Awal 2013Sasaran Strategi Arah Kebijakan
3 81,78% 92,52%
4
5
3.2.1 1 1 Perkembangan IKM : 1jumlah unit 16.267 16.941tenaga kerja 59.800 69.324
2 nilai investasi 85,23 105,69nilai produksi 4.461,72 5.756,49
3
4 25,42% 49,15%
5
3.2.2 1 1 100,00% 100,00% 1
2 Program Transmigrasi Lokal 100,00% 100,00%
Program Pembinaan Industri (DBHC-HT)
Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial
Program Penataan Struktur Industri
Cakupan bina kelompok pengrajin
Meningkatkan kerjasama antar daerah tujuan transmigrasi dan pemberangkatan calon transmigran yang sudah dilatih
Tersedianya calon transmigran yang siap diberangkatkan ke tempat tujuan
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah
Urusan Ketransmigrasian
Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
Meningkat kan jaminan kesejahteraan di lokasi tujuan
Persentase Calon transmigran yang diberangkatkan
Persentase Kerjasama antar daerah kawasan transmigrasi
optimalisasi produksi industri kecil sektor unggulan
Program Pengembangan Pemasaran
pengembangan industri kecil dan menengah dengan pembentukan klaster-klaster industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan
Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
Urusan Industri
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah;
Meningkatnya Produksi Sektor Industri
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Persentase penggu-naan uji ukur tim-bangan dan perleng-kapannya (UTTP) yang memenuhi ketentuan Tera
Lampiran 2.4
M I S I 4 :
4.1.1 1 1 59,18% 72,00% 1
2 2 65,75% 80,00%
3 Pelaksanaan reboisasi, penghijauan, dan pengelolaan hutan bersama masyarakat
3 Program peningkatan SDM dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA dan lingkungan hidup
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.
15,00% 25,00% 3 Dinas Kehutanan Daerah
4 Program percepatan pemulihanpenanganan sumber daya air,kawasan kritis dan rawanbencana
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air
2,50% 7,00%
5 Penguatan institusi penegakan hukum lingkungan
5 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Persentase peningkatan usaha/kegiatan yang menggunakan IPAL
7,05% 41,00%
6 Meningkatkan kapasitas lembaga pengelolaan SDA dan lingkungan hidup
6 Program Perlindungan dan
Konservasi Sumber Daya Alam
Persentase Ruang Terbuka Hijau Perkotaan
45,45% 45,80%
7 Meningkatkan upayapengendalian dampaklingkungan akibat kegiatanpembangunan
7 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
8 8
9Program Pembinaan LingkunganSosial (DBHC-HT)
10 Program pengelolaan dan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau perkotaan
4
Optimalisasi manfaat lahan sesuai dengan kaidah tata ruang wilayah beserta konservasinya
Pelaksanaan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan
Program Pembangunan, Pemeliharaan Fasilitas Umum
Peningkatan jumlah dan kualitas RTH
Program peningkatan sarana dan prasarana kebersihan
Meningkatnya Kualitas SDA dan Lingkungan Hidup
Urusan Lingkungan Hidup
2
PU Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah
Kantor Lingkungan Hidup Daerah
Persentase sampah perkotaan yang terangkut ke TPA
Persentase luas cakupan pemukiman perkotaan yang dila-yani pengangkutan sampah
Meningkatkan daya dukung lingkungan melalui peningkatan pembangunan infrastruktur lingkungan dan konservasi dengan mengedepankan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat
Program pengembangan Kinerja pengelolaan persampahan
Peningkatan cakupanpelayanan dan kualitasfasilitas umum dan sistempengelolaan sampah
Arah Kebijakan
MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM DENGAN TETAP MENGEDEPANKAN ASPEKPELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Urusan Kehutanan
Satuan Kerja Pelaksana
Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
Lampiran 2.4
Arah Kebijakan Satuan Kerja Pelaksana
Sasaran Strategi Program Indikator Kinerja
Kondisi awal 2013
Kondisi Akhir 2018
4.1.2 1 1 Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Persentase luas hutan yang direboisasi
1.
2m3 m3
* Hutan Rakyat 3.000 5.000 3 * Lahan Kering - 1.500
11,44% 25,70%4
5
6Di dalam Kawasan 2,49% 16,10%Di luar Kawasan 2,75% 4,76%
2
7
8
4.1.3 1 1 86,00% 100,00% 1
2 48,20% 14,29%
Program perencanaan dan pengembangan hutan
Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan
Dinas Kehutanan Daerah
Jumlah produksi
Optimalisasi pemanfaatan hutan dan lahan serta pengembangan hutan tanaman secara
Program peningkatan kualitas SDM dan peran serta masya-rakat dalam pengelolaan sumber daya alam
Program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau perkotaan
Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan hutan dan lahan secara lestari
Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
Persentase Luas Lahan Kritisyang Direhabilitasi
Persentase Luas Budidaya Tanaman di Bawah
Meningkatnya Produksi Hasil Hutan dan Perkebunan dengan Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan
Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup
Program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
Urusan Energi dan Sumber Daya MineralMeningkatnya ketaatan penggunaan air bawah tanah (ABT) dan pengurangan jumlah pelanggaran penambangan liar
meningkatkan efektivitas pengelolaan sumber daya alam
Meningkatkan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
Peningkatan penggunaan AT yang berijin
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Program pembinaan dan
pengembangan bidang ketenagalistrikan
Menurunnya pertam-bangan tanpa ijin
Lampiran 2.5
M I S I 5 :
5.1.1 1 1 47,38% 50,65% 1
2 81,41% 82,59%
23 81,30% 82,59%
4 64,99% 69,12%3
5
6
7 35,29% 29,41% 1
8
Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
Program pembangunanturap/talud/bronjong
Program rehabilitasi turap/talud/bronjong
Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam rangka pengembangan wilayah perbatasan dan potensi ekonomi daerah
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Program rehabilitasi / pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan
Peningkatan pembangun-an jalan dan jembatan antar daerah, antar kecamatan, antar desa, sentra-sentra produksi pertanian dan wilayah tujuan wisata;
Persentase pemenuhan kebutuhan jalanPersentase Jaringan Jalan dalam kondisi baik
Persentase pemenuhan kebutuhan jembatan
Persentase jembatan dalam kondisi baik
Persentase tercapainya pengelolaan danpembangunan Bangunan Gedung Negara
Rehabilitasi, revitalisasi dan refungsionalisasi bangunan dan gedung pemerintah
Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHC-HT)
peningkatan fasilitasipembangunan gedungpemerintah daerah, fasilitasumum dan prasaranalingkungan
Sasaran Strategi
Meningkatnya Pemenuhan kebutuhan Infrastruktur jalan dan Jembatan, gedung pemerintah daerah, fasilitas umum dan prasarana lingkungan
Urusan Pekerjaan Umum
Meningkatkan proporsi belanja modal sesuai dengan kemampuan anggaran
Dinas PU Bina Marga Daerah
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah
MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEBAGAI SALAH SATU PENOPANGPERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMERATAAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN
Program Kondisi awal 2013
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Indikator
KinerjaKondisi
Akhir 2018
Lampiran 2.5
Sasaran Strategi Program Kondisi awal 2013
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Indikator
KinerjaKondisi
Akhir 2018
5.1.2 1 9 70,00% 65,00% 1
10 70,00% 78,00%
70,00% 80,00%
11
5.1.3 1 1 10,87% 15,19% 1
2
3
4 66,12% 80,24%
Tercapainya pemenuhan kebutuhan air baku, air irigasi dan air industri
Persentase penduduk perkotaan dan pedesaan mendapatkan pelayanan air bersih dengan sistem perpipaan
Persentase ketersediaan drainase lingkungan
Mengembangkan penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman Program Pemberdayaan
komunitas Perumahan
Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang
Urusan Perumahan
Rasio ketersediaan airirigasi
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya
pengembangan danpeningkatan sarana danprasarana pengelolaansumber daya air
Pembangunan bangunan pengelolaan sumber daya air dan optimalisasi serta pemeliharaan jaringan irigasi dan pengendalian banjir
Persentase kelompok HIPPAyang aktif
Peningkatkan sarana dan parasarana dasar pemukiman yang layak dan sehat dengan mendorong swadaya masyarakat
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana permukiman
Persentase panjang jaringanirigasi yangberfungsi denganbaik
Dinas PU Pengairan Daerah
Program pengendalian banjir
Program Lingkungan Sehat Perumahan
Lampiran 2.5
Sasaran Strategi Program Kondisi awal 2013
Satuan Kerja PelaksanaArah Kebijakan Indikator
KinerjaKondisi
Akhir 20185 21,44% 22,25%
71,18% 77,30%
5.1.4 1 1 100,00% 100,00% 1
2 Program peningkatan pelayanan angkutan
Persentase Pemasangan Rambu-rambua. APILL 100,00%
3 b. Flash Light 100,00%c. Rambu 100,00%
4 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
Persentase pemenuhan prasarana lalu lintasd. Halte 100,00%
5 e Guardrail 100,00%f. Marka jalan 100,00%g. Delineator 100,00%h. Paku jalan 100,00%i. Terminal 100,00%j. Cermin tikungan
100,00%
Persentase sarana angkutan yang laik jalan
Persentase rumah layak huni
Persentase pemenuhan kebutuhan jalan lingkungan
Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah yang Aman, Lancar, dan Terjangkau
mewujudkan keterpaduan pelayanan sarana dan prasarana transportasi
Program Penanggu-langan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
Meningkatkan kondisi pelayanan prasarana jalan untuk kelancaran pelayanan angkutan orang, barang dan jasa serta peningkatan keselamatan lalu lintas jalan
Urusan Perhubungan
Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas
Dinas Perhu-bungan, Komu-nikasi dan In-formatika Daerah
Lampiran 2.6
M I S I 6 :
6.1.1 1 1 46 kali 62 kali 1
2 2 100% 100%
3
4
3 5 70% 70%
6
100% 100%
7 100% 100%
8
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Meningkatkan rasa aman dan nyaman dalam kehidupan bermasyarakat
Mengembangkan budaya masyarakat yang tertib dan patuh terhadap peraturan.
Meningkatnya suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan berma-syarakat, bernegara dan kerukunan kehidupan beragama
Sasaran ProgramStrategi Arah Kebijakan Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
Kantor Kesbangpolinmas Daerah
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindakan kriminal
program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Program pemeliharaan keamanan dan ketertiban umum
Pelaksanaan operasi penegakan peraturan daerah
Persentase forum antar umat beragama yang difasilitasi
MENGEMBANGKAN POLA KEHIDUPAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT YANG ADIL,BERMARTABAT, TERTIB DAN TENTRAM
Kondisi awal 2013
Indikator Kinerja
Kantor Satpol PP
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
Program pendidikanpolitik masyarakat
Program fasilitasi kegiatankeagamaan danpeningkatan sarana danprasarana ibadah
Prosentase pelaksanaan pendidikan wawasan kebangsaan danpendidikan politik
menciptakan iklim kondusif dan komunikasi yang harmonis sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten
Cakupan Potensi Perlindungan Masyarakat (Linmas) di
Program pengembanganwawasan kebangsaan
Program peningkatanpemberantasan penyakitmasyarakat (Pekat)
Meningkatkan perlindungan masyarakat dan kerukunan hidup antar umat beragama melalui fasilitasi kegiatan keagamaan
Lampiran 2.6
Sasaran ProgramStrategi Arah Kebijakan Kondisi Akhir 2018
Satuan Kerja Pelaksana
Kondisi awal 2013
Indikator Kinerja
9 100% 100%
10
6.1.2 1 1 100,00% 100,00%
2 100,00% 100,00%
3
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Mengurangi danmeminimalisasi jumlahkorban bencana alam
Program pelayananbantuan kegiatankeagamaan danpendidikan keagamaannon formal
Cakupan pelayanan penang-gulangan bencana alam
Kegiatan keagamaan yang difasilitasi
Peningkatan tindakan pencegahan mitigasi dan kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik serta rehabilitasi dan rekonstruksi dalam menghadapi bencana alam
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Persentase kelengkapan sarana dan prasarana penaggulangan bencana alam
Program Penanganan Pasca Bencana alam
Terwujudnya pelaksanaan penyelenggaraan penanggulangan bencana alam
Program kesiapsiagaan dan pencegahan bencana alam
Program peningkatanpelayanan bagi calonjamaah haji
3 jml ijin sesuai RTRW % 100 100 100 100 100 100 BappedaJml ijin yang masuk ke BKPRD dalam tahun n
1.1.2 1 Jumlah program RPJMD dalam RKPD tahun n % 100 100 100 100 100 100 1Jumlah program RPJMD
2 Jml indikator kinerja RPJMD yang mencapai target % 100 100 100 100 100 100
Jumlah indikator RPJMD3 Jml program kegiatan pembangunan RKPD yang teranggarkan di
APBD% 100 100 100 100 100 100
Jml program pembangunan dalam RKPD
1.1.3 1 Jumlah rekomendasi penelitian yang ditindaklanjuti tahun n % 80 100 100 100 100 100
Jumlah Rekomendasi penelitian Tahun n
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
100
Persentase tersusunnya RDTR Perkotaan/Pedesaan
Persentase Indikator Kinerja RPJMD yang mencapai target
Persentase Program/Kegiatan Pembangunan dalam dokumen Perencanaan Hasil Musrenbang RKPD yang teranggarakan dalam APBD
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah
Uraian
Urusan Perencanaan Pembangunan
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPDTerwujudnya perencanaan pembangunan yang aspiratif, partisipatif dan efektif
Meningkatnya perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan RTRW
Urusan Penataan Ruang
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital.
Persentase rekomendasi ijin pemanfaatanruang sesuai Perda RTRW
Jumlah Rencana Detail yang harus ada100
100
Keberadaan data
Th Dasar 2013Formula Indikator
PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUKRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
TAHUN 2014 - 2018
TERUS MENGEMBANGKAN PENYELENGGARAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN PELAYANAN PRIMA DENGAN NUANSA KEHIDUPAN YANG RELIGIUS”.
TERWUJUDNYA KEJAYAAN NGANJUK BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA, DENGAN PRIORITAS SEKTOR UTAMA PEMBANGUNAN YANG BERTUMPU PADA PENGEMBANGAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI BERBASIS POTENSI PERTANIAN UNTUK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Urusan Kependudukan dan Catatan SipilJml KTP yg diterbitkan s/d tahun x
1.1.5 1 Cakupan kepemilikan KTP Jml Penduduk wajib KTP s/d tahun x % 98,38 98,5 100 100 100 100
2 Cakupan kepemilikan akta kelahiran Jml aklta kelahiran yg diterbitkan s/d tahun x % 75,00 79,00 81,50 84,00 86,50 89,00 Jml kelahiran yang terjadi s/d tahun x
3 Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga Jml yang memiliki KK s/d tahun x % 92,00 92,50 100 100 100 100Jml wajib KK s/d tahun x
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1.1.6 1 Jumlah raoerda yang ditetapkan pada Tahun n % 100 100 100 100 100 100 1Jumlah Raperda yang masuk pada tahun n
2 Rasio publikasi kegiatan legeslatif Jumlah publikasi kegiatan tahun n % 100 100 100 100 100 100Jumlah semua kegiatan tahun n
1.1.7 1 Bulan LKPD diterbitkan bulan Maret Maret Maret Maret Maret Maret 1
2 Jumlah SKPD yang melaksanakan % 100 100 100 100 100 100administrasi inventaris daerah dengan baik
Jumlah SKPD yang ada
3 Opini yang diberikan BPK terhadap LKPD WTP WTP WTP WTP WTP WTP
4 Persentase peningkatan PAD Jumlah PAD tahun berjalan-PAD tahun lalu % 9,20 17,00 10,50 11,15 11,50 12,35Jumlah PAD tahun lalu
5 Jumlah PAD tahun berjalan % 7 7,82 7,86 7,90 7,93 7,97Jumlah belanja tahun berjalan
1.1.8 1 % 100 100 100 100 100 100 1 Inspektorat
Jumlah Rekomendasi
2 Jumlah kasus pengaduan yang ditangani % 100 100 100 100 100 100
Jumlah obyek pemeriksaan yang diperiksa dalam 1 tahun.
100
100
Jumlah pegawai yang telah mengikuti diklat PIM II, II, dan IV
100
Badan Kepegawaian Daerah
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
100
100
100
Opini Laporan keuangan pemerinbtah daerah dengan predikat WTP
Persentase Raperda yang ditetapkan menjadi perda
Persentase kontrbusi PAD terhadap belanja
Jumlah kasus pengaduan yang diterima dalam 1 tahun100
100
100
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Meningkatnya kualitas layanan administrasi kependudukan
Meningkatnya kompetensi dan kapasitas pegawai serta layanan kepegawaian.
Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik dan Bersih
Persentase SKPD yang melaksanakan administrasi BMD (inventaris daerah) dengan baik
Persentase temuan hasil pengawasan yang ditindak lanjuti
Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
Penerbitan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tepat waktu
100
Persentase kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah yang ditangani
Persentase Pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan struktural
Jumlah Tindak Lanjut Temuan Hasil Pengawasan yang selesai
Meningkatnya kualitas layanan kepada legislatif.
Lampiran 3.1
2014 2015 2016 2017 2018UraianTh Dasar
2013Formula Indikator Satuan Kerja Pelaksana
TargetIndikator Kinerja
SatuanSasaran
2. Jumlah Pegawai yang telah mengikuti diklat Jabatan % 24,00 33,00 49 66,00 83,00 100,00Teknis dan Fungsional
Jumlah Pegawai yang seharusnya mengikuti diklatTeknis dan Fungsional
3. Jumlah pejabat struktural yang ada % 72,00 100 100 100 100 100Jumlah jabatan struktural yang ada
1.1.10 1 unit 13 13 13 15 15 15 1
2 unit 10 10 12 14 18 20
3 Jumlah raperda yang disusun raperda 10 10 10 10 10 10
4 Persentase kasus hukum yang diselesaikan Jml Kasus Hukum yang terselesaikan tahun n % 100 100 100 100 100 100Jumlah kasus yang ada tahun n
Urusan Statistik
1.1.13 1 1 Bappeda
- Nganjuk Dalam Angka Data statistik daerah yang disusun buku 1 1 1 1 1 1- Dokumen PDRB buku 1 1 1 1 1 1
1.1.14 1 % 8,95 14,92 20,89 26,86 32,83 38,80 1
Jumlah SKPD yang ada
2 % 26,17 34,90 43,63 52,35 61,08 69,80
1.1.15 1. Intensitas update website Pemkab Nganjuk per minggu
Jml update perminggu kali 1 2 2 3 3 4 1 Sekretariat Daerah
22. Publikasi kegiatan kali 12 12 12 12 12 12
MajalahRadioPemutaran Film
3 jumlah KIM aktif kelompok 25 25 25 25 25 25Meningkatnya pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat
100
Jml personil yang mengikuti pelatihan kearsipan secara baku
Jumlah personil yang seharusnya mengikuti pelatihan kearsipan
Jumlah Raperda yang disusun minimal per tahun
Unit kerja dengan Nilai IKM "BAIK"
100
Jml SKPD yang menerapkan sistem kearsipan secara baku
100
100
Unit Kerja yang menerapkan SPM Sekretariat Daerah
100
Persentase Pegawai yang mengikuti pendi-dikan dan latihan tek-nis dan fungsional
Prosentase jabatan struktural yang terisi
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Persentase pemenuhan kebutuhan data statistik daerah :
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Urusan Kearsipan
Rata-rata publikasi kegiatan Pemerintah Kabupaten
Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diterapkan
Persentase SKPD dan Desa yang memiliki tata kearsipan baku
Meningkatnya sistem komunikasi,
Jumlah unit kerja yang mendapatkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kategori baik
Terpenuhinya kebutuhan data statistik untuk penyusunan dokumen perencanaan
Persentase SDM pengelola kearsipan yang telah mengikuti pelatihan kearsipan
Meningkatnya tertib administrasi dan pengelolaan arsip pemerintah daerah
Meningkatnya fungsi kesekret-ariatan dan pe-ngembangan lem-baga pemerinta-han yang profe-sional, efektif dan efisien
Urusan Komunikasi dan Informatika
Lampiran 3.1
2014 2015 2016 2017 2018UraianTh Dasar
2013Formula Indikator Satuan Kerja Pelaksana
TargetIndikator Kinerja
SatuanSasaran
1.1.17 1 Jumlah BUM Desa aktif % 100 100 100 100 100 100 1Jumlah seluruh BUM Desa
2 Persentase Lembaga Ekonomi Desa Aktif Jumlah Lembaga Ekonomi Desa Aktif % 82,5 84,15 85,83 87,55 89,30 91,09Jumlah Seluruh Lembaga Desa
3 Persen Posyandu Aktif Jumlah Posyandu Aktif % 100 100 100 100 100 100
Jumlah seluruh posyandu
4 % 100 100 100 100 100 100
5 % 100 100 100 100 100 100
Jumlah seluruh desa
1.1.18 1 Pekerjaan perempuan di lembaga pemerintah % 3,2 3,45 3,50 3,60 3,63 3,65 1Jumlah pekerja perempuan
2 Persentase KDRT yang difasilitasi Jumlah KDRT yang difasilitasi % 100 100 100 100 100 100 Jumlah kasus KDRT yang dilaporkan
3% 100 100 100 100 100 100
1.1.19 1 unit 16,00 16,00 16,00 16,00 16,00 16,00 1.
2 Jumlah PMKS tahun n % 5,80 5,88 5,80 5,73 5,65 5,57Jumlah penduduk tahun n
3 Jumlah PMKS yang ditangani % 38,00 40,00 45,00 50,00 55,00 60,00Jumlah PMKS yang ada
Urusan Kebudayaan
1.1.20 1 Kali kegiatan kali 8 8 8 8 8 8 1 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
jumlah sarana sosial
100
100
Jumlah desa yang telah melaksanakan tata kelola pemerintah baik
100
Jumlah Pengaduan perlindungan perempuan dan anak yangterselesaikan
Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah
100
100
Persen jumlah desa yang telah melaksanakan Tata Kelola peme-rintahan yang baik ( Good Goverment) di bidang Admi-nistrasi,Keuangan dan per tanggung-jawaban
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
persentase Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
Penyelenggaraan even seni dan budaya daerah
100
100
Persentase BUM Desa Aktif
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak
Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
Urusan Sosial
Meningkatnya keberdayaan masyarakat dan
Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Prosen jumlah pe-nyandang masalah kesejahteraan Sosial
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
100
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Daerah.
Jumlah Pengaduan perlindungan perempuan dan anak100
Lampiran 3.1
2014 2015 2016 2017 2018UraianTh Dasar
2013Formula Indikator Satuan Kerja Pelaksana
TargetIndikator Kinerja
SatuanSasaran
2 % 76,8 78,95 84,21 89,47 94,74 100
Seluruh situs dan cagar budaya
Persen Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
100
Jumlah situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
7 Jumlah Siswa jenjang TK/RA/Penitipan anak % 32,81 32,81 33,56 34,31 35,06 35,81Jumlah anak usia 4 - 6
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Daerah
100
100
Jumlah anak SD/SMP/SMA yang putus sekolah
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
100
Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjangSD/SMP/SMA
Meningkatnya Pemerataan dan Kualitas Pendidikan
Jumlah anak sekolah SD/SMP/SMA usia (7-12 / 13-15 / 16-18 )
100
Rata - Rata Nilai UN dan UASB
100
MENINGKATNYA PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI SELURUH LAPISAN MASYARAKAT KABUPATENNGANJUK UNTUK PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DI MASA DEPAN
Persentase guru sesuai kualifikasi:
Jumlah nilai X jumlah peserta ujian SD/SMP/SMA
100
Satuan Kerja PelaksanaSatuan Target
UraianFormula indikator
100Jumlah guru SD/MI SMP/MTs, SMA/SMK/MA
Indikator KinerjaTh Dasar
2013Sasaran
Lampiran 3.2
2014 2015 2016 2017 2018Satuan Kerja
PelaksanaSatuan TargetUraian
Formula indikatorIndikator Kinerja
Th Dasar 2013
Sasaran
Urusan Kepemudaan dan Olah Raga
3.1.2 1 org 4 5 5 5 5 5 1
2 jenis 2 2 2 2 2 2
Urusan Perpustakaan
3.1.3 1 % 58.409 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 1
2 % 35.737 4 4 4 4 4
Urusan Kesehatan
3.1.4 1 % < 9 < 24 < 23 < 22 < 21 < 20 1.
2 % < 166 < 160 <155 <150 <145 <140
3 Jumlah balita dengan gizi buruk % < 0.7 < 0,5 < 0,5 < 0,5 < 0,5 < 0,5Jumlah balita
4 %
Banyaknya kelahiran hidup pada periode yang sama
5 Jumlah Kunjungan Ibu Hamil K4 x 100 % %Jumlah Sasaran Ibu Hamil
6 2 RSUD Nganjuk
%
100
95
100
15 1515 15 15 15
48,61 47,09 45,57 44,05 42,3
Jumlah kelahiran hidup
% penduduk miskin yang yang dilayani di Puskesmas
Jumlah kunjungan baru rawat jalan penduduk miskin dan hampir miskin ke pelayanan kesehatan di satu wilayah pada kurun waktu
tertentu x 100 %
Cakupan kunjungan ibu hamil K4
100
Jumlah penduduk miskin dan hampir miskin di wilayah dan pada kurun waktu yang sama
100
Jumlah bayi yang lahir meninggal x 1.000Jumlah kelahiran hidup
Dinas Kesehatan Daerah
96
Jumlah buku tahun n - jumlah buku tahun n-1Jumlah seluruh buku tahun n-1
94 97
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
% balita dengan gizi buruk
93
Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
Jumlah cabang olah raga berprestasi
Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup
Banyaknya penduduk yang meninggal pada usia kurang dari 5 tahun dalam tahun tertentu x 1.000
Jumlah ibu meninggal karena kehamilan, persalinan dan nifas x 100.000
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Jumlah pengunjung tahun n - jumlah pengunjung tahun n-1Jumlah pengunjung tahun n-1
Meningkatnya prestasi olah raga dan pemuda
Meningkatnya minat baca masyarakat
Jumlah pemuda berprestasi tahun n
Jumlah cabang olah raga berprestasi tahun n
Jumlah pemuda berprestasi
persentase peningkatan pengunjung per tahun
49,5
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Daerah
98
Lampiran 3.2
2014 2015 2016 2017 2018Satuan Kerja
PelaksanaSatuan TargetUraian
Formula indikatorIndikator Kinerja
Th Dasar 2013
Sasaran
7 Jumlah desa dengan cakupan UCI %Jumlah desa yang ada
8 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit :
%
a. Prevalensi HIV
Jumlah penderita baru BTA (+) yang sembuh %Perkiraan jumlah penderita baru BTA (+)
Jumlah Penemuan penderita PB +MB x10.000 %Jumlah penduduk
%
9
- RSUD Nganjuk orang 102.652 105.732 108.904 112.171 115.536 119.002 - RSUD Kertosono orang 45.041 46.000 46.250 46.500 46.750 47.000
10 Bed Occupancy Rate (BOR)
Jumlah hari perawatan x 100%
- RSUD Nganjuk (%) Jumlah tempat tidur x 365 % 91,2 92,00 92,50 93,00 93,50 94,00- RSUD Kertosono % 82 72,50 73,00 73,50 74,00 74,50
11 Turnover Interval (TOI) (Jumlah tempat tidur x 365) - Hari perawatan- RSUD Nganjuk Jumlah pasien keluar hidup dan mati hari 0,36 0,24 0,13 0,03 -0,09 -0,09- RSUD Kertosono hari 1 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
12 Nett Dead Rate Jumlah pasien mati < 48 jam dalam satu tahun- RSUD Nganjuk Jumlah pasien keluar dalam satu tahun ‰ 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4- RSUD Kertosono ‰ 19 11,50 11,00 10,50 10,00 9,50
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
3.1.5 1 Jumlah peserta KB baru 100,00 100 100 100 100 100 1Jumlah perencanaan peserta KB baru
100
85 85 85
Jumlah kunjungan pasien ke RSUD
100
x 1000‰
x 100
<0,5 <0,5
85
<1 <1 <1 <1
85
<1 <1
40 70
b. % penderita TBC BTA(+) yang sembuh setelahselesai pengobatan (CR)
100
85
<0,5 <0,5Jumlah orang dengan HIV + x 100.000Jumlah penduduk
a Daging ton 2.155,00 2.198 2.198 2.242 2.286 2.332 Pdt = Produksi Daging waktu ke-tKo = Karkas plus (dengan edibel offal)St = Pemotongan ternak pada tahun yang bersangkutan
b Telur ton 3.736,27 7.258,00 7.367,00 7.478,00 7.590,00 7.704,00 Ptt = Produksi Telur waktu ke-tPo = Populasi Ternak Unggas dewasa p = Parameter produktifitas telur unggas (kg/ekor/th)Bp = Prosentase Betina Produktif
c Susu ton 9,44 5,20 5,20 5,20 5,20 5,20 Pst = Produksi susu waktu ke-tm = Parameter produksi susu (kg/laktasi)Ps = Populasi Betina Perah Bp = Prosentase Betina Produktif dalam populasi1 liter = 1.028 kg
2
a Ternak besar dan kecil- sapi potong ekor 169.539 172.930 176.389 176.469 179.917 183.515 - kambing ekor 187.726 194.858 202.262 209.952 217.934 226.222
2.1.6 1 Jumlah produksi beras tahun n % 3,28 3,37 3,51 3,66 3,69 3,70 1Jumlah konsumsi beras tahun n
Urusan Perikanan dan Kelautan
2.1.7 1 Poduksi perikanan : 1.
a Hasil perikanan budidaya Produksi ton 9.650 10.945 11.821 12.531 13.158 13.812 b Tangkapan ton 655,76 678,31 712,20 747,80 785,10 824,30
2 Jumlah pembinaan kelompok tahun n % 75 80 85 90 95 100Jumlah seluruh kelompok
Urusan Ketenagakerjaan
4.1.1 1 Jumlah perusahaan yang menerapkan K3 % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 1Jumlah Perusahaan yang wajib
Jumlah perusahaan yang menerapkan K3 % 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00Jumlah Perusahaan yang wajib
2
Urusan Koperasi dan UKM
4.1.2 1 Persentase Koperasi aktif Persentase koperasi yang melaksanakan RAT
100 % 32,39 45,96 47,09 48,00 49,05 50,10 1
Jumlah seluruh koperasi
2 jumlah usaha mikro dan kecil % 96,5 98,26 98,18 98,1 98,02 97,94jumlah UMKM
3 jumlah usaha menengah % 1,73 1,81 1,89 1,98 2,06 2,14jumlah UMKM
Urusan Penanaman Modal
4.1.3 1 Kenaikan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)
Jumlah realisasi penanaman modal tahun n
milyar 138,56 140,66 143,48 146,35 149,27 152,27
1 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Daerah
2 ada / tidak Tersedia Belum Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan dan investasi di daerah
Tersedianya Sistem informasi Pelayanan
Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah;
Persentase Usaha Mikro Kecil
x 100
Persentase Usaha menengah
x 100
Meningkatnya kualitas tenaga kerja, kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja
Persentase perusahaan yang menerapkan norma keselamatan dan kesehatan kerja
100 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi100
Persentase kepatuhanperusahaan terhadap normajamsostek
Kantor Ketahanan Pangan Daerah
Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan dan kelautan
Dinas Peternakan dan Perikanan Daerah hasil perikanan non
budidaya
Cakupan bina kelompok budidaya perikanan
100
C = conception, IB pertama buntingR = Rate, angka kebuntingan
Urusan Ketahanan Pangan
Meningkatnya ketersediaan
Ketersediaan pangan utama 100
Lampiran 3.3
Realisasi2013 2014 2015 2016 2017 2018
Satuan Kerja PelaksanaUraian Indikator Kinerja
SasaranFormula Indikator Satuan Th Dasar 2013 Target
Urusan Pariwisata
4.1.5 1 Jumlah kunjungan tahun n - tahun (n-i) % 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 1Jumlah seluruh pengunjung (n-1)
2 % 37,91 41,70 45,87 50,46 55,50 61,05
Jumlah penerimaan PAD tahun (n-i)
Urusan Perdagangan
4.1.6 1 jumlah nilai ekspor USD 1.128.013,14 1.184.413,80 1.243.634,49 1.305.816,21 1.371.107,02 1.439.662,37
2 jumlah kelompok pedagang/usahainformal yg dibina tahun n
%38,60 42,25 45,91 49,56 53,22 56,87
jumlah kelompok pedagang/usaha informal
3 % 81,78 83,82 85,92 88,06 90,27 92,52
jumlah seluruh UTTP yang ada
Urusan Industri
4.1.7 1 Perkembangan IKM : 1a jumlah unit Jumlah dalam tahun n unit 16.267 16.161 16.363 16.575 16.773 16.941 b tenaga kerja Jumlah dalam tahun n org 59.800 61.594 63.442 65.345 67.305 69.324 c nilai investasi Jumlah dalam tahun n milyar 85,23 89,44 93,96 97,72 101,63 105,69 d nilai produksi Jumlah dalam tahun n milyar 4.461,72 4.873,81 5.117,50 5.322,20 5.535,09 5.756,49
2 jumlah kelompok pengrajin yang dibina % 25,42 30,51 35,59 38,98 44,07 49,15jumlah kelompok pengrajin
Urusan Ketransmigrasian
4.1.8 1. Jumlah kerja sama yang dilakukan tahun n
%100 100 100 100 100 100
1
Jumlah rencana kerjasama yang dilakukan
2 Jumlah Calon transmigrasi yang diberangkatkan
%100 100 100 100 100 100
Jumlah calon transmigrasi
Tersedianya calon transmigran yang siap diberangkatkan ke tempat tujuan
Persentase Kerjasama antar daerah kawasan transmigrasi
x 100
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah
Persentase Calon transmigran yang diberangkatkan
x 100
Persentase penggunaan uji ukur timbangan dan perlengka-pannya (UTTP) yang memenuhi ketentuan Tera
jumlah alat ukur, takaran, timbangan, dan perlengkapannya(UUTP) yang ditera
ulang x 100
Meningkatnya Produksi Sektor Industri
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan
Cakupan bina kelompok pengrajin
x 100
Jumlah peningkatan PAD dari sektor pariwisata
Jumlah penerimaan PAD tahun n - Jumlah penerimaan PAD tahun (n-i)
100
Peningkatan perlindungan konsumen dan pelayanan
Jumlah Nilai ekspor daerah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah;
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
Meningkatnya Jumlah
Persentase Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan
100 Dinas Kebudayaan
Lampiran 3.4
M I S I 4 :
2014 2015 2016 2017 2018
Urusan Lingkungan Hidup
4.1.4 1 luas wilayah perkotaan yang dilayani angkutan sampah % 59,18 65,58 72,00 72,00 72,00 72,00luas wilayah perkotaan
2 Jumlah sampah perkotaan yang terangkut % 65,75 72,87 80,00 80,00 80,00 80,00jumlah sampah perkotaan yang dihasilkan
3 Jumlah usaha/kegiatan wajib AMDAL/UKL-UPL yang diawasi % 15,00 17,00 19,00 21,00 23,00 25 Kantor LHJumlah seluruh usaha/kegiatan wajib AMDAL/UKL-UPL
4% 2,50 3,00 4,00 5,00 6,00 7 Kantor LH
5 Jumlah usaha/kegiatan yang telah menggunakan IPAL % 7,05 12,00 19,00 27,00 36,00 41 Kantor LHJumlah usaha/kegiatan wajib IPAL
6 Jumlah luas RTH saat ini % 45,45 45,52 45,59 45,66 45,73 45,8Luas seluruh wilayah perkotaan
Dinas KehutananKantor LH
Urusan Pariwisata
4.1.5 1 Jumlah kunjungan tahun n - tahun (n-i) % 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 1Jumlah seluruh pengunjung (n-1)
2 % 37,91 41,70 45,87 50,46 55,50 61,05
Jumlah penerimaan PAD tahun (n-i)
2.1.4 1 Luas hutan yang direboisasi % 7,92 9,2391 10,3508 11,4771 12,6687 13,732 1.Luas hutan Kabupaten Nganjuk 4.043 4.717 5.284 5.859 6.467 7.010
7 Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
608,13 661,79 721,40 787,71 854,73
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
KONDISI AKHIR 20182014 2015
Persentase tersusunnya RDTR Perkotaan/Pedesaan
SKPD PENANGGUNGJ
AWAB2018
Urusan Perencanaan Pembangunan
PROGRAM INDIKATOR KINERJAKONDISI
AWAL 2013
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah
PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUKRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
TAHUN 2014 - 2018
2016 2017
TERWUJUDNYA KEJAYAAN NGANJUK BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA, DENGAN PRIORITAS SEKTOR UTAMA PEMBANGUNAN YANG BERTUMPU PADA PENGEMBANGAN PERDAGANGAN DAN INDUSTRI BERBASIS POTENSI PERTANIAN UNTUK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
TERUS MENGEMBANGKAN PENYELENGGARAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN PELAYANAN PRIMA DENGAN NUANSA KEHIDUPAN YANG RELIGIUS”.
Persentase Program/Kegiatan Pembangunan dalam dokumen Perencanaan Hasil Musrenbang RKPD yang teranggarakan dalam APBD
Lampiran 4.1
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)
KONDISI AKHIR 20182014 2015
SKPD PENANGGUNGJ
AWAB2018PROGRAM INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN2016 2017
8 Program penelitian danpengembangan
Persentase rekomendasipenelitian yang ditindak lanjuti
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN KONDISI AKHIR 2018
20182017
Rata - Rata Nilai UN dan UASB
MENINGKATNYA PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI SELURUH LAPISAN MASYARAKAT KABUPATEN NGANJUK UNTUKPENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DI MASA DEPAN
2015 2016No PROGRAMINDIKATOR
KINERJA2014
KONDISI AWAL
2013
Lampiran 4.2
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN KONDISI AKHIR 2018
201820172015 2016No PROGRAMINDIKATOR
KINERJA2014
KONDISI AWAL
2013
Urusan Kepemudaan dan Olah Raga
1 Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
Jumlah pemuda berprestasi
4 orang 5 orang 7,14 5 orang 7,85 5 orang 21,42 5 orang 27,84 5 orang 36,19 5 orang
2 Program peningkatan peran serta kepemudaan
345,01 362,26 380,37 399,39 419,36
3 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Jumlah cabang olah raga
2 jenis 2 jenis 670,94 2 jenis 902,31 2 jenis 738,03 2 jenis 992,54 2 jenis 811,83 2 jenis
4 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
2.000,00 499,88 2.000,00 2.600,00 3.380,00
Urusan Perpustakaan
1 Program PengembanganBudaya Baca danPembinaan Perpustakaan
5 Produktivitas peternakan program IB : 622,16 653,27 1.244,32 1.617,62 2.102,90 - service per conception 1,04 kali 1,04 kali 1,04 kali 1,04 kali 1,04 kali 1,04 kali 1,04 kali - calving interval 1,4 bulan 1,4 bulan 1,4 bulan 1,4 bulan 1,4 bulan 1,4 bulan 1,4 bulan - conception rate (%) 94,95 96,03 96,33 96,63 96,93 97,23 1,4 bulan
6 234,60 246,33 469,19 609,95 792,93
1 Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan
Ketersediaan pangan utama (%) 3,28 3,37 254,18 3,51 266,89 3,66 508,36 3,69 660,87 3,70 859,13 3,70 Kantor Ketahanan Pangan Daerah
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Dinas Peternakan dan Perikanan Daerah
Urusan Ketahanan Pangan
Peningkatan produktivitas tanaman perkebunan (kg/ha)
Peningkatan populasi ternak :
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Program peningkatan penerapan teknologi petemakan
Lampiran 4.3
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)1 2 3 4 5 6 8 10 12 15 16
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN2014
INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL 2013
2015 2016 2017 2018
No PROGRAM KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
Urusan Perikanan dan Kelautan
1 Program pengembangan budidaya perikanan
Produksi perikanan : 1.705,69 1.790,98 3.411,39 3.752,53 4.127,78 -
Hasil perikanan budidaya (ton) 9.650 10.945 11.821 12.531 13.158 13.812 13.812,00 2 Program pengembangan
sistem Penyuluhan perikananhasil perikanan non budidaya (ton)
655,76 678,31 126,33
712,20 145,28
747,80 252,66
785,10 277,93
824,30 305,72 824,30
3 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
Persentase sampah perkotaan yang terangkut ke TPA (%)
65,75 72,87
178,69
80,00
196,56
80,00
216,22
80,00
237,84
80,00
261,63
80,00 Dinas Kehutanan
3 Program peningkatan SDM dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA dan lingkungan hidup
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.(%)
15,00 17,00
397,38
19,00
437,11
21,00
480,83
23,00
528,91
25,00
555,35
25,00
4 Program percepatan pemulihan penanganan sumber daya air, kawasan kritis dan rawan bencana
Cakupan peng-hijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air (%)
2,50 3,00
448,82
4,00
471,26
5,00
494,82
6,00
519,56
7,00
545,54
7,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,005 Program Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Persentase peningkatan usaha/kegiatan yang menggunakan IPAL
7,05 12,00
503,86
19,00
554,25
27,00
609,67
36,00
670,64
41,00
737,70
41,00
6 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Persentase Ruang Terbuka Hijau Perkotaan
45,45 45,52 519,08
45,59 570,98
45,66 628,08
45,73 690,89
45,8759,98
45,80
7 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
336,79 370,46 407,51 448,26 493,09
8 Program peningkatan sarana dan prasarana kebersihan
1.277,04 1.340,89 1.407,94 1478,34 1552,25
9 Pembinaan lingkungan sosial (DBHC HT) 151,84 170,00 175,00 185,00 200,00
10 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan
2014
DPU Cipta Karya dan Tata Ruang
2016
MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM DENGAN TETAP MENGEDEPANKAN ASPEK PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Persentase luas cakupan pemuki-man perkotaan yang dilayani pe-ngangkutan sampah (%)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAANKONDISI
AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG
JAWABNo 2015
KONDISI AWAL 2013 2017 2018
INDIKATOR KINERJAPROGRAM
Program pengembangan
kinerja pengelolaan
persampahan
Lampiran 4.4
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)1 2 3 4 5 6 8 10 12 15 16
2014 2016CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN
KONDISI AKHIR 2018
SKPD PENANGGUNG
JAWABNo 2015
KONDISI AWAL 2013 2017 2018
INDIKATOR KINERJAPROGRAM
1 336,22 353,03 370,69 389,22 408,68
• Hutan rakyat 3000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 • Lahan Kering 0 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Prosentase Luas Budidaya Tanaman di Bawah Tegakan
Di dalam Kawasan 2,49 5,55 10,99 14,79 15,54 16,11.000
Di luar Kawasan 2,75 2,95 3,4 3,86 4,31 4,76 1.000
3 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
304 319 335 352 370
4 Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
5.616 5.897 6.192 6.501 6.826
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAAN
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnyaProgram pengendalian banjir
PROGRAM INDIKATOR KINERJAKONDISI
AWAL 2013NO
MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEBAGAI SALAH SATU PENOPANG PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMERATAAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN.MASYARAKAT
SKPD PENANGGUNGJA
WAB2014 2015 2016 2017 2018
KONDISI AKHIR
2018
Lampiran 4.5
Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta) Target Rp (juta)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN PREDIKSI KERANGKA PENDANAANPROGRAM INDIKATOR KINERJA
KONDISI AWAL 2013
NOSKPD
PENANGGUNGJAWAB
2014 2015 2016 2017 2018KONDISI AKHIR
2018
5 Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)