perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA (Pada Mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan An – Nur Purwodadi) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama : Pendidikan Profesi Kesehatan OLEH : FITRIANI S540809310 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
86
Embed
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI … · ”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III KEPERAWATAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI
PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
(Pada Mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan An – Nur Purwodadi)
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Magister
Kesehatan
Program Studi Kedokteran Keluarga
Minat Utama : Pendidikan Profesi Kesehatan
OLEH :
FITRIANI
S540809310
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI
PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
(Pada Mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan An – Nur Purwodadi)
Disusun oleh :
Fitriani
S540809310
Telah Disetujui Oleh Tim Pembimbing :
Dewan pembimbing :
Jabatan Nama Tanda tangan Tanggal
Pembimbing I
Prof. Dr.Didik .G. Tamtomo,dr. MM, M.Kes, PAK ....................... ............
NIP. 19480313 197610 1 001
Pembimbing II
Dr. Nunuk Suryani, M,Pd ....................... ............
NIP. 19661108 1990032001
Mengetahui,
Ketua Program Kedokteran Keluarga
Prof. Dr.Didik .G. Tamtomo,dr. MM, M.Kes, PAK
NIP. 19480313 197610 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI
PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
(Pada Mahasiswa Program Studi D III Keperawatan Di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan An – Nur Purwodadi)
Disusun oleh :
Fitriani
S540809310
Telah disetujui dan disahkan oleh Tim penguji Tesis
Pada tanggal : 18 Januari 2011
Dewan penguji :
Jabatan Nama Tanda Tangan
Tanggal
Ketua Prof. Dr. Ambar Mudigdo, dr., Sp.PA(K) ................... ........... NIP. 194903171976091001 Sekretaris Ir. Ruben Dharmawan, dr.,M.Sc.,Ph.D .................. ............ NIP. 195111201986011001 Anggota Prof. Dr. Didik G Tamtomo, dr. PAK., MM. M.Kes ............ ............ Penguji NIP. 194803131976101001
Dr. Hj. Nunuk Suryani, M.Pd .................. .......... NIP. 196611081990032001
Surakarta, Januari 2011 Mengetahui,
Direktur PPs UNS Ketua Program Studi
Magister Kedokteran Keluarga
Prof. Drs. Suranto, M.Sc. Ph.D Prof. Dr. Didik G Tamtomo, dr. PAK., MM. M.Kes NIP. 195708201985031004 NIP. 194803131976101001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul
”HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DAN ORIENTASI
PASCA LULUS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D III
KEPERAWATAN STIKES AN NUR PURWODADI.”Tesis ini disusun dalam
rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S2, Minat
Utama Kedokteran Keluarga, Program Studi Pendidikan Profesi Kesehatan ,
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan rasa
terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Much. Syamsulhadi, dr. Sp.KJ (K), selaku Rektor Universitas
Sebelas Maret beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan dan
fasilitas untuk mengikuti pendidikan di Pascasarjana Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc. Ph.D, selaku Direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan dan dukungan
untuk mengikuti pendidikan di program pasca sarjana.
3. Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr. MM, M.Kes,PAK Selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Profesi Kesehatan, Sekolah Pascasarjana Universitas Sebelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Maret Surakarta beserta seluruh staf yang telah memberikan bantuan selama
proses pendidikan.
4. Ketua Program Studi, Dosen dan seluruh responden yang telah banyak
membantu dalam penelitian ini.
5. Suami dan putriku terkasih, M. Zainal Abidin, SH, Rifda Saqila Reifianza
Zain karena keikhlasan doa, dukungan dan segala pengorbanannya kepada
penulis.
6. Ayahanda dan Ibunda yang telah mengijinkan dan tidak pernah berhenti
mendoakan serta mendukung penulis dalam menjalani pilihan ini
7. Teman – teman seperjuangan angkatan 2009 dan semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan
dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.
Semoga segala amal kebaikan yang telah diberikan akan mendapatkan
pahala dari Allah SWT dan semoga proposal ini dapat memberikan sumbangan
pengetahuan dalam upaya peningkatan pembelajaran di Diploma Keperawatan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Purwodadi, September 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI ............................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iv
DAFTAR ISI ..........................................................................................vi
DAFTAR TABEL .................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................xi
ABSTRAK ............................................................................................ xii
Fitriani,S540809310. Hubungan Motivasi Belajar Mahasiswa dan Orientasi Pasca Lulus Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi D – III Keperawatan STIKES An – Nur Purwodadi. Tesis : Pogram Magister kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tahun 2010. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar, 2) hubungan orientasi pasca lulus dengan prestasi belajar mahasiswa, 3) hubungan secara bersama – sama antara motivasi belajar dan orientasi pasca lulus dengan prestasi belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan crossectional. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2010. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi D – III Keperawatan STIKES An – Nur Purwodadi. Sampel diambil dengan tehnik purposive random sampling pada mahasiswa tingkat II yang berjumlah 74 dan tingkat III sejumlah 45 orang. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah motivasi dan orientasi pasca lulus sedangkan variabel independen adalah prestasi belajar. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, kemudian analisa dilakukan dengan menggunakan uji korelasi ganda. Analisa : Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi 5% diperoleh 1) ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar karena diperoleh r hitung 0,297> r tabel 0,02 (ρ= 0.000), 2) ada hubungan yang signifikan antara orientasi pasca lulus dengan prestasi belajar dengan r hitung 0,264 > r tabel 0,02( p = 0.000 ), 3) ada hubungan motivasi dan orientasi pasca lulus dengan prestasi belajar dengan nilai F hitung 77,60 > F tabel 3,09. Hasil : Dengan melihat hasil tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa di tempat penelitian didapatkan bahwa mahasiswa dengan motivasi belajar sedang serta berorientasi untuk melanjutkan memiliki prestasi yang juga. Bagi mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah serta berorientasi untuk bekerja, prestasinya juga rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya minat mahasiswa untuk belajar tentang teori dikelas. Bagi institusi pendidikan, sebaiknya meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dengan cara memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, melengkapi sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang memadai. Kata Kunci : Motivasi, Orientasi Pasca Lulus, Prestasi Belajar ABSTRACT Fitriani, S540809310. Relations Student Learning Motivation and Orientation Post-Graduate Students With Learning Achievement Prodi D - III Nursing STIKES An - Nur Purwodadi. Thesis: Family Medicine Graduate Master Pogram Sebelas Maret University in Surakarta. Year 2010. Objective : This study aims to determine: 1) the relationship of learning motivation and academic achievement, 2) the orientation relationship with post-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
graduate students' learning achievement, 3) The existence of the relationship together - collaboration between learning motivation and orientation of post-graduate with academic achievement. Method : The method used in this research is descriptive and cross sectional correlational design. This experiment was conducted in August until December 2010. The population of this study are students d III study program student nursing colleges of health sciences An - Nur Purwodadi. Samples taken by stratified random sampling technique at second level students which amounted to 74 and level III of 45 people. In this study dependentnya variable is the motivation and orientation of post-graduate while dependentnya variable was academic achievement. Data was collected using questionnaires and documentation, and then analyzed by using multiple correlation test. Analysis : Based on data analysis and discussion conducted by using the significance level of 5% is obtained 1) there is a significant relationship between learning motivation and academic achievement because the count obtained r 0.297> r table 0.02 (ρ = 0.000), 2) there is a significant relationship between post-graduate orientation and academic achievement with count r 0.264> r Table 0.02 (p = 0.000), 3) there is a relationship of motivation and achievement orientation of post-graduate study with calculated F value 77,60 > F table 3.09. Result : By looking at these results can be concluded that the place was found that students with motivation to learn is well oriented to continue to have achievements as well. For students who have low learning motivation and orientation to work, his performance is also low. This is caused by a lack of student interest in learning about the theory in class. For educational institutions, should enhance students' learning achievements by improving and enhancing the quality of teaching and learning process, complete the facilities, infrastructure and adequate human resources. Key Words: Motivation, Post-Graduate Orientation, Academic Achievement
BAB I
PENDAHULUAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
A. Latar Belakang masalah Penelitian
Garis-garis Besar Haluan Negara (1999:52) menyebutkan bahwa
pembangunan nasional merupakan peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan
kemampuan nasional dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.
Dalam rangka menyukseskan pembangunan nasional, pendidikan di
rasa penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas untuk
pemanfaatan sumber daya alam agar tercapai kesejahteraan dan kemakmuran
kehidupan masyarakat. Seiring dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi dewasa ini, berbagai upaya peningkatan kualitas pendidikan
agar sesuai dengan tuntutan zaman telah banyak dilakukan karena maju
mundurnya kehidupan bangsa dan negara tergantung pada pendidikan yang
ada.
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan.
Tujuan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil
yang diharapkan siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajar (Sardiman
2001:55). Tercapai tidaknya tujuan pengajaran dapat dilihat dari prestasi
belajar yang diraih siswa. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi
siswa adalah motivasi. Dengan adanya motivasi, siswa akan belajar keras,
ulet, tekun dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar
pembelajaran. Motivasi dari dalam diri siswa yakni keinginan untuk bekerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
ataupun melanjutkan pendidikan merupakan faktor intrinsik yang
mempengaruhi pencapaian prestasi belajar.
Berdasarkan SK MenDikBud RI No. 239/U/1999 tentang kurikulum
nasional untuk D III Keperawatan yang berlaku secara nasional bahwa
Tujuan Program Diploma III Keperawatan adalah untuk menghasilkan
lulusan yang Mampu melaksanakan pelayanan keperawatan profesional
dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai kebijaksanaanumum
pemerintah yang berlandaskan Pancasila, khususnya pelayanan dan/atau
asuhan keperawatan kepada individu, keluarga dan komunitas berdasarkan
kaidah-kaidah keperawatan, Mampu menunjukkan sikap kepemimpinan dan
bertanggung jawab dalam mengelola asuhan keperawatan, Mampu berperan
serta dalam kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan dan menggunakan
hasil penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan / asuhan keperawatan, Mampu
berperan serta secara aktif dalam mendidik dan melatih pasien, Mampu
mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan
profesinya. Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam ayat diatas,
penyelenggara program Diploma III keperawatan berpedoman pada : tujuan
pendidikan nasional , kaidah moral dan etika ilmu pengetahuan, kepentingan
masyarakat, serta memperhatikan minat, kemampuan dan prakarsa pribadi.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka, motivasi belajar mahasiswa harus
selalu dipupuk agar lulusan dapat bersaing dalam dunia luar. Motivasi
mahasiswa untuk mempelajari bidang keperawatan haruslah terus dipupuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
sedemikian rupa baik motivasi intrinsik maupun pemberian motivasi
ekstrinsik dalam pembelajaran di kelas. Apabila mahasiswa memiliki
motivasi yang kuat untuk mendalaminya secara sungguh-sungguh maka
prestasi belajarnyapun akan meningkat.
Dari hasil studi pendahuluan terhadap mahasiswa tingkat II dan III
Prodi D III keperawatan STIKes An Nur Purwodadi yang berjumlah total
119, ditemukan bahwa sebagian besar motivasi belajar mahasiswa
dipengaruhi oleh orientasi mahasiswa setalah lulus D III keperawatan. Untuk
itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sejauhmana
orientasi mahasiswa ini dapat mempengaruhi hasil belajar atau prestasi
belajar pada mahasiswa D III keperawatan STIKes An Nur Purwodadi.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah motivasi
belajar. Khusus untuk mahasiswa D III keperawatn , mereka terdorong untuk
memperoleh prestasi belajar yang optimal karena adanya keinginan yang kuat
untuk melanjutkan pendidikan ataupun untuk memasuki dunia kerja.
Dari uraian diatas maka timbul permasalahan sebagai berikut :
Apakah ada hubungan secara bersama – sama antara Motivasi Belajar
Mahasiswa dan Orientasi pasca lulus dengan prestasi belajar mahasiswa D III
Keperawatan STIKes An Nur Purwodadi ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Mengetahui hubungan secara bersama – sama antara motivasi dan
orientasi pasca lulus dengan prestasi belajar mahasiswa Prodi D III
Keperawatan STIKes An Nur Purwodadi
Tujuan Khusus
1.Mengetahui hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar
mahasiswa yang ingin bekerja dan melanjutkan pendidikan pada
mahasiswa tingkat III Prodi D III Keperawatan
2.Mengetahui hubungan orientasi pasca lulus dengan prestasi belajar
mahasiswa yang ingin bekerja dan melanjutkan pendidikan pada
mahasiswa tingkat III Prodi D III Keperawatan
D. Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah :
1. Kegunaan teoritis
Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan sosial dan dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang
penelitian yang sejenis.
2. Kegunaan praktis
a. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan penulis dan dapat
menerapkan ilmu-ilmu yang telah di dapat dari bangku kuliah.
b. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan khususnya kepada
guru / dosen Keperawatan tentang pentingnya pemberian motivasi untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
belajar pada mahasiswa tingkat II dan tingkat III agar prestasi
belajarnya meningkat sehingga nantinya sebagai bekal untuk bekerja
ataupun melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
E. Ruang lingkup penelitian
Penelitian ini menggunakan metode crossectional dengan tujuan untuk
mengetahui hubungan antara motivasi, orientasi pasca lulus terhadap prestasi
belajar mahasiswa.Untuk mendapatkan hasil penelitian yang jelas, maka
lingkup penelitian ini adalah mahasiswa D III Keperawatan tingkat II dan
tingkat III STIKes An Nur Purwodadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
a. Definisi Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi adalah dorongan yang
timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan
dengan tujuan tertentu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1997: 666). Sedangkan
Menurut Gunarso (1996: 2) menyatakan motif sebagai daya penggerak dari dalam
dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu
tujuan. Motif berada dalam keadaan kesiapsiagaan sedangkan motivasi adalah
daya penggerak yang telah menjadi aktif. Sedangkan Donald (dalam Sardiman
2001:73) menyatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Dari batasan-batasan tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
motivasi adalah suatu dorongan yang menimbulkan siswa untuk melakukan
aktivitas belajar sehingga tujuan yang dikehendaki mahasiswa dapat tercapai.
b. Teori Motivasi
Berdasarkan beberapa pendekatan mengenai motivasi, Swansburg (
2001), mengklasifikasikan motivasi kedalam teori – teori isi motivasi dan
proses motivasi.
Teori – teori isi motivasi berfokus pada faktor – faktor atau kebutuhan dalam
diri seseorang untuk menimbulkan semangat, mengarahkan, mempertahankan
dan menghentikan perilaku. Berikut teori isi motivasi :
1) Teori Motivasi Kebutuhan ( Abraham Maslow )
Maslow menyusun suatu teori tentang kebutuan manusia secara hirarki,
yang terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok defisiensi dan kelompok
pengembangan. Kelompok defisiensi secara hirarki adalah fisiologis, rasa
aman, kasih sayang dan penerimaan serta kebutuhan akan harga diri.
Mangkunegara ( 2005 ), menjabarkan hirarki Maslow sebagai berikut :
a) Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan akan pemenuhan unsur
biologis. Kebutuhan ini berupa : kebutuhan makan, minum,
bernapas, seksual dan sebagainya. Kebutuhan ini merupakan
kebutuhan yang paling mendasar.
b) Kebutuhan akan rasa aman yaitu kebutuhan perlindungan dari
ancaman dan bahaya lingkungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
c) Kebutuhan akan kasih sayang dan cinta yaitu kebutuhan untuk
diterima dalam kelompok, berafuliasi, berinteraksi, dicintai dan
mencintai
d) Kebutuhan akan harga diri adalah kebutuhan untuk dihormati dan
dihargai.
e) Kebutuhan akan aktualisasi diri kebutuhan untuk menggunakan
kemampuan (skill) dan potensi serta berpendapat dengan
mengemukakan penilaian dan kritik terhadap sesuatu
2) Teori ERG ( Alderfer’s ERG Theory )
Teori ERG ( existence, relatedness, growth) dikembangkan oleh Clayton
Alerfer. Menurut teori ini komponen existence adalah mempertahankan
kebutuhan dasar dan pokok manusia. mempertahankan eksistensi
merupakan kebutuhan manusia untuk menjadi terhormat. Hampir sama
dengan teori Maslow, kebutuhan dasar manusia selain kebutuhan
fisiologis juga terdapat kebutuhan akan keamanan yang merupakan
komponen existence.Relatedness tercemin dari sifat manusia sebagai
makhluk sosial yang ingin berafiliasi, dihargai dan diterima oleh
lingkungan sosial. Growth lebih menekankan kepada keinginan
seseorang untuk tumbuh dan berkembang, mengalami kemajuan dalam
kehidupan, pekerjaan dan kemampuan serta mengaktualisasi diri (
Siagian, 2004 ).
3) Teori Motivasi Dua Faktor ( Frederick Herzbeg’s Two Factors Theory)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Herzberg seorang psikolog yang berusaha mengembangkan kebenaran
teorinya melakukan penelitian kepada sejumlah pekerja untuk
menemukan jawaban dari : Apakah yang sebenarnya diinginkan
seseorang dari pekerjaannya?”timbulnya keinginan Hezberg untuk
meneliti adalah karena adanya keyakinan bahwa terdapat hubungan yang
mendasar antara seseorang dengan pekerjaannya. Oleh karena itu, sikap
seseorang terhadap pekerjaannya akan sangat menentukan tingkat
keberhasilan dan kegagalannya ( Siagian, 2004 ).
Dalam teori motivasi terdapat dua faktor yang mendasari motivasi pada
kepuasan atau ketidakpuasan kerja dan faktor yang melatarbelakanginya.
Pertama faktor pemeliharaan. ( maintenance factors) yang juga disebut
dissatisfire, hygiene factors, job context dan extrinsic factors. Faktor
pemeliharaan meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan, hubungan
dengan subordinate, kualitas pengawasan, upah, kondisi kerja, dan status.
Faktor lainnya adalah faktor pemotivasi (motivational factors) yang
disebut pula satisfire, motivator, job content atau intrinsic factor yang
meliputi dorongan berprestasi, pengenalan, kemajuan, work it self,
kesempatan berkembang dan tanggungjawab ( Mangkunegara, 2005 ).
c. Motivasi berprestasi
Motivasi berprestasi menurut Heckhausen (dalam purwanto, 1993:
21) adalah batasan motivasi berprestasi sebagai usaha keras untuk
meningkatkan atau mempertahankan kecakapan diri setinggi mungkin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan sebagai
pembanding. Standar keunggulan dapat berupa tingkat kesempurnaan
hasil pelaksanaan tugas. Perbandingan dengan prestasi sendiri
sebelumnya dan perbandingan dengan prestasi orang lain. Hal ini dapat
dilihat dalam diri siswa yang selalu melakukan kegiatan belajar agar
tercapai suatu hasil yang lebih baik dari hasil-hasil yang pernah diperoleh
sebelumnya.
d. Perkembangan motivasi berprestasi
Teori kebutuhan yang dikemukakan Mc. Celland dalam Sudjana
(2000:169) membagi tiga jenis kebutuhan sebagai berikut :
a) Kebutuhan berprestasi
Kebutuhan ini berkaitan dengan kegiatan atau kehendak
seseorang untuk melaksanakan tugas, kegiatan, pekerjaan dengan
lebih baik dan lebih efisien baik dalam memecahkan permasalahan
maupun dalam melakukan tugas-tugas yang lebih kompleks.
b) Kebutuhan berafiliasi
Untuk memenuhi kebutuhan ini seseorang berkeinginan untuk
membina dan memelihara persahabatan dan hubungan akrab serta
saling membantu dengan orang lain.
c) Kebutuhan berkuasa
Kebutuhan ini berkaitan dengan keinginan seseorang untuk
menguasai orang lain, diterima dan didukung orang lain,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
mempengaruhi perilaku orang lain dan menunjukkan
tanggungjawabnya terhadap orang lain.
Perkembangan motivasi selanjutnya yakni siswa akan lebih giat
belajar untuk memperoleh tujuan yang diharapkan. Bagi siswa yang
ingin untuk melanjutkan pendidikan akan terus giat belajar agar
dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi Sedangkan bagi siswa yang
ingin bekerja akan lebih giat belajar agar prestasinya meningkat
sehingga memudahkan dalam memperoleh pekerjaan.
e. Jenis-jenis Motivasi
Menurut sifatnya, motivasi dibedakan menjadi dua yaitu motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik (Sardiman 2001:87) yaitu sebagai
berikut
a. Motivasi intrinsik
Motivasi adalah motif-motif yang menjadi aktif atau karena
dalam dirinya setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu, misalnya: kesadaran untuk belajar di rumah, kemauan
untuk mengerjakan tugas,menyimak keterangan guru dan
berfungsinya aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari
luar, kemauan untuk mengemukakan pendapat.
b. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar,misalnya peran
orang tua dan guru dalam pemberian motivasi agar ia giat belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
f. Fungsi motivasi belajar
Ada beberapa fungsi motivasi menurut Nasution (1999: 76) adalah:
1) Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi disini merupakan motor
penggerak dari kegiatan yang akan dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
Motivasi disini memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
sesuai dengan rumusan tujuannya.
3) Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan apa yang harus
dikerjakan, yang serasi dalam mencapai tujuan dengan menyisihkan
perubahan-perubahan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
g. Indikator Motivasi
Dalam Sardiman (2001:81), disebutkan bahwa motivasi yang ada pada
diri siswa, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) tekun menghadapi tugas
2) Ulet menghadapi kesulitan
3) menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
4) lebih senang bekerja mandiri
5) cepat bosan pada tugas-tugas rutin
6) dapat mempertahankan pendapatnya
7) tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya.
8) senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
h. Faktor–faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar (Max Darsono
dkk 2000:34) antara lain:
1) Cita-cita atau aspirasi
Cita-cita atau apirasi adalah suatu target yang ingin dicapai. Penentuan
target ini tidak sama bagi semua siswa. Target ini diartikan sebagai
tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna
bagi seseorang.
2) Kemampuan
Dalam belajar dibutuhkan kemampuan. Kemampuan ini meliputi
beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa, misalnya
pengamatan, perhatian dan daya pikir fantasi.
3) Kondisi siswa
Kondisi siswa meliputi kondisi fisik dan kondisi psikologis tetapi
biasanya guru lebih cepat melihat kondisi fisik karena jelas
menunjukkan gejalanya daripada kondisi psikologisnya.
4) Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan siswa meliputi lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiga unsur lingkungan tersebut
di atas dapat mendukung dan menghambat motivasi belajar.
5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang
keberadaannya dalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat,
kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali khususnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
kondisi-kondisi yang sifatnya kondisional misalnya emosi siswa, gairah
belajar, situasi belajar, situasi dalam keluarga.
6) Upaya guru membelajarkan siswa
Upaya yang dimaksud di sini adalah bagaimana guru mempersiapkan
diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaaan materi, cara
menyampaikannya, menarik perhatian siswa, mengevaluasi hasil belajar
siswa. Bila upaya tersebut dilaksanakan dengan berorientasi pada
kepentiangan siswa maka diharapkan upaya tersebut menimbulkan
motivasi belajar siswa.
i. Cara menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah
Pentingnya menjaga motivasi belajar dan kebutuhan minat serta
keinginannya pada proses belajar tak dapat dipungkiri, karena dengan
menggerakkan motivasi yang terpendam dan menjaganya dalam kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan siswa akan menjadikan siswa itu lebih giat
belajar. Siswa yang bekerja dengan motivasi yang kuat, ia tak akan merasa
lelah dan tidak cepat bosan. Oleh karena itu, guru perlu memelihara
motivasi pelajar dan semua yang berkaitan dengan motivasi seperti
kebutuhan, keinginan.Metode dan cara mengajar yang digunakan harus
mampu menimbulkan sikap positif belajar dan gemar membaca. Akibatnya
timbul keinginan yang besar untuk menuntut ilmu di kalangan para siswa.
Menurut Nasution (2000:78) ada beberapa cara menumbuhkan motivasi
belajar siswa yaitu :
1) Memberi angka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Dalam
proses belajar-mengajar perolehan nilai yang berupa angka bagi siswa
sangat penting artinya sebagai alat motivasi untuk terus meningkatkan
prestasi belajarnya.
2) Hadiah
Hadiah memang dapat membangkitkan motivasi bila motivasi setiap
orang mempunyai harapan untuk memperolehnya. Bagi siswa, hadiah
tidak selalu merupakan motivasi karena hadiah juga dapat merusak
sebab dapat menyimpangkan pikiran siswa dari tujuan belajar
sesungguhnya.
3) Saingan atau kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar siswa. Persaingan baik individual maupun persaingan
kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
4) Memberi ulangan
Siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan, oleh
karena itu memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.
5) Mengetahui hasil,
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan
mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Dalam hal ini guru perlu
membagikan hasil ulangannya kepada siswa, agar siswa mengetahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
perolehan nilai yang diraihnya. Ini penting sebagai upaya untuk terus
memacu prestasi belajar siswa.
6) Pujian
Apabila ada siswa yang sukses berhasil menyelesaikan tugas dengan baik
perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah reinforcement yang positif dan
sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu agar pujian ini
merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat.
7) Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar diartikan ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk
belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri siswa itu memang ada
motivasi untuk belajar sehingga diharapkan hasil belajarnya akan lebih
baik.
8) Minat
Motivasi muncul disebabkan adanya minat. Sehingga minat merupakan
alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan berjalan dengan lancar bila
disertai minat.
2. Orientasi pasca lulus
Orientasi adalah peninjauan atau pandangan untuk menentukan sikap
( arah,tempat dan sebagainya ) dengan arah yang benar, kecenderungan
pada pandangan atau menitikberatkan pada pandangan. ( nursalam, 2005 )
Diantara motivasi intrinsik mahasiswa D – III Keperawatan adalah
motivasi untuk bekerja dan motivasi untuk melanjutkan pendidikan.
a) Orientasi untuk bekerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Menurut White dalam Moekijat (2002:55) mengemukakan bahwa
pekerjaan adalah suatu gelanggang perlombaan dimana seseorang
dihadapkan pada kemampuan dan ketrampilan terhadap lingkungan
pekerjaan yang penuh dengan tantangan. Implikasi motivasi atas
pekerjaan adalah keinginan untuk mendapatkan penghasilan,
memproduksi barang dan jasa, berinteraksi dengan orang lain dan
sebagai simbol status sosial.
Motivasi untuk bekerja pada siswa D – III Keperawatan diartikan
sebagai dorongan yang kuat dari dalam mahasiswa guna meningkatkan
hasil belajar agar tujuan untuk memperoleh pekerjaan dapat tercapai.
Bagi siswa yang memiliki prestasi akademik yang tinggi mudah
diterima sebagai tenaga kerja yang baru di perusahaan tersebut. Karena
prestasi merupakan hasil belajar siswa yang menunjukkan bahwa ia
telah menguasai seluruh mata pelajaran yang diajarkan di sekolah baik
teori maupun praktek.
Harapan mahasiswa untuk bekerja setelah tamat belajar, merupakan hal
yang wajar karena kurikulum D – III Keperawatan sendiri sudah
menitikberatkan bahwa tujuan pengajarannya adalah mempersiapkan
tamatannya untuk bekerja. Diakui bahwa siswa D III Keperawatan
merupakan remaja usia produktif yang pantas diartikan sebagai usia
pencari kerja. Realitas dilapangan bahwa siswa D – III Keperawatan
merupakan siswa yang berasal dari golongan ekonomi menengah
kebawah sehingga sebagian mereka mengharapkan memperoleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
pekerjaan setelah lulus dari bangku kuliah untuk dapat sedikit
membantu ekonomi keluarga.
b) Orientasi untuk melanjutkan pendidikan
Menurut sardiman (2001:63) mengemukakan bahwa
pendidikan akademik mendidik siswa untuk memasuki lapangan
kerja atau mengikuti pendidikan keahlian pada tingkat yang lebih
tinggi. Pendidikan tinggi bertujuan untuk meneruskan,
mengembangkan dan melestarikan peradaban, ilmu, teknologi dan
seni serta harus ikut dalam pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya. Mahasiswa biasanya lebih termotivasi untuk meneruskan
ke tingkat lebih lanjut dengan berbagai keuntungan yang didapat
selain biaya kuliah mudah dijangkau dengan pengajaran yang
berkualitas juga banyaknya beasiswa yang ditawarkan oleh PT
kepada siswa yang prestasi akademiknya tinggi tetapi dari golongan
kurang mampu. Tentunya ini menarik bagi mahasiswa dari kalangan
ekonomi menengah ke bawah yang berkeinginan untuk melanjutkan
pendidikan sehingga nantinya dapat meringankan beban orang tua
dalam membiayai pendidikannya. Usaha pencapaian prestasi belajar
yang optimal bagi mahasiswa Prodi D – III Keperawatan merupakan
suatu yang tidak bisa ditunda lagi. Tingginya prestasi belajar
merupakan modal utama bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan
pendidikan ataupun untuk bekerja.Oleh karena itu siswa harus terus
belajar dengan menggerakkan motivasi yang terpendam agar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
nantinya dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Peranan
guru disini juga tidak kalah pentingnya yakni dengan pemberian
motivasi ekstrinsik sebagai rangsangan dari luar untuk terus
menggerakkan belajar siswa baik itu melalui pemberian motivasi,
pujian, kompetisi dan lain-lain.
3. Belajar
a. Pengertian belajar
Sudjana (2000:5) mengemukakan belajar adalah suatu proses
yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.Perubahan
sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk
seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
ketrampilan, kecakapan, kebiasaaan serta perubahan aspek-aspek lain
yang ada pada individu belajar. Dimyati dan Mudjiono (1999:7)
menyatakan bahwa belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang
kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya di alami oleh siswa
sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses
belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada
di lingkungan siswa.
Laindgren ( dalam Thulus, 1989 ) mengemukakan belajar adlah
menunjukkan beberapa perubahan didalam tingkah laku sebagai hasil
dari latihan atau beberapa jenis pengalaman atau interaksi dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
lingkungannya. Sesuai dengan pendapat tersebut, belajar merupakan
aktivitas individu untuk mengubah dan mengembangkan perilaku atau
membentuk perilaku baru.
The Liang Gie ( 1983 ) berpendapat bahwa belajar adalah
segenap kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang
mengakibatkan perubahan dalam dirinya, penambahan pengetahuan atau
kemahiran yang sifatnya sedikitbanyak permanen. Pada pendapat ini juga
menekankan adanya perubahan dari diri individu didalam belajar.
menurut pendapat ini berarti perubahan – perubahan tingkah laku akibat
pertumbuhan fisik atau kematangan, kelelahan, penyakit atau pengaruh
obat – obatan tidak termasuk pada proses belajar.
Secara umum belajar dikatakan juga sebagai suatu proses
interaksi antar diri manusia ( 1d – ego – superego )dengan lingkungannya
yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Dalam hal
ini terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi itu adalah proses
internalisasi dari suatu kedalam diri pebelajar dan dilakukan secara aktif
dengan segenap panca indera ikut berperan.
Nasution (1999:32) mengemukakan bahwa :
1) Belajar adalah perubahan-perubahan dalam sistem urat syaraf
Belajar adalah pembentukan “S-R bonds” atau hubungan-hubungan
tertentu dalam sistem urat syaraf sebagai hasil respon-respon terhadap
stimulus. Belajar adalah pembentukan saluran-saluran yang lancar dalam
sistem urat syaraf.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
2) Belajar adalah penambahan pengetahuan
3) Belajar adalah proses perubahan tingkah laku akibat pengalaman dan
latihan
Jadi, belajar diartikan sebagai suatu perubahan pada individu-individu yang
belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu
pengetahuan tetapi juga berbentuk kecakapan, ketrampilan, sikap, pengertian,
harga diri, minat, watak maupun penyesuaian diri.
b. Proses belajar
Menurut Uzer Usman (1992:1) proses belajar merupakan suatu proses
yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan
timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu
merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar.
Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas,
tidak sekadar hubungan antara guru dan siswa tetapi berupa interaksi
edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi
pelajaran melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang
belajar. Siswa mengalami suatu proses belajar. Dalam proses belajar tersebut,
siswa menggunakan kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar.
Kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik yang dibelajarkan
dengan bahan belajar menjadi semakin rinci dan menguat. Adanya informasi
tentang sasaran belajar, adanya penguatan-penguatan, adanya motivasi dan
keberhasilan belajar menyebabkan siswa semakin sadar akan kemampuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
dirinya. Hal ini akan memperkuat keinginan untuk semakin mandiri (Dimyati
dan Mudjiono 1999:42).
Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan
perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif
menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap
belajar sebab dengan minat, seseorang akan melakukan sesuatu yang
diminatinya. Keterlibatan siswa dalam belajar juga berkaitan dengan sifat-
sifat murid, baik yang bersifat kognitif seperti kecerdasan dan bakat maupun
yang bersifat afektif seperti motivasi, rasa percaya diri dan minatnya.
c. Jenis-jenis Belajar
Menurut Nasution (2000:57) menyebutkan ada beberapa jenis belajar yang
berhubungan dengan hal yang harus di pelajari antara lain :
1) Belajar berdasarkan pengamatan
Pengamatan sangat penting sebagai dasar untuk memperoleh pengertian
dan tanggapan yang jelas tentang sesuatu misalnya tanggapan visual dalam
ilmu hayat, ilmu alam, kimia, geografi dan sebagainya yang banyak
memerlukan pengamatan langsung.
2) Belajar berdasarkan gerak
Belajar berdasarkan gerak ini membutuhkan gerakan fisik seperti cara
menulis, membaca, gerakan olah raga. Oleh karena itu dalam belajar
berdasarkan gerak ini ada hal-hal yang perlu diperhatikan siswa yaitu
mengetahui tujuan, mempunyai tanggapan yang jelas tentang kecakapaaan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
pelaksanaan yang tepat pada taraf kecakapan itu dan latihan untuk
mempertinggi kecepatan.
3) Belajar berdasarkan menghafal
Belajar yang bersifat hafalan ini yang paling banyak digunakan di sekolah,
baik di sekolah dasar maupun di sekolah yang lebih tinggi sebab belajar
adalah menempuh ujian dan untuk itu di perlukan penguasaan sejumlah
pengetahuan.
4) Belajar berdasarkan pemecahan masalah
Metode pemecahan masalah dapat digunakan untuk memecahkan masalah-
masalah dalam berbagai mata pelajaran seperti
matematika,fisika,sejarah,biologi dan sebagainya. Selain itu, metode
pemecahan masalah ini diperlukan juga untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari.
5) Belajar berdasarkan emosi
Segi-segi pribadi seperti ketekunan, ketabahan menghadapi masalah,
ketelitian, kebersihan, kecakapan dalam bergaul dengan orang lain dan
sering dipelajari dalam setiap pelajaran sebab selalu tersimpul didalamnya,
akan tetapi belajar berdasarkan emosi ini sangat kurang mendapat
perhatian pendidik karena belajar jenis ini sukar sifatnya dan pelaksanaan
yang tidak mudah.
d. Prinsip-prinsip belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Ada beberapa prinsip belajar yang berlaku umum yang dipakai sebagai
dasar dalam upaya pembelajaran baik bagi siswa yang perlu meningkatkan
upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan
mengajarnya (Dimyati dan Mudjiono 1999:42), prinsip-prinsip itu antara
lain :
1) Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan
belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila
bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran
itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-
hari akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.
2) Keaktifan
Belajar hanya mungkin terjadi apabila siswa aktif mengalami sendiri.
John Dewey misalnya mengemukakan bahwa belajar adalah
menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri,
maka inisiatif harus datang dari siswa itu sendiri, guru sekadar
pembimbing dan pengarah (John Dewey, 1916 dalam Davies, 1973:31)
3) Keterlibatan langsung atau pengalaman
Keterlibatan siswa di dalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik
semata namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental
emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan
perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan juga pada saat
mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan ketrampilan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
4) Tantangan
Agar pada siswa timbul motif yang kuat mengatasi hambatan dengan
baik, maka bahan belajar haruslah menantang. Tantangan yang dihadapi
dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya.
Bahan belajar yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu
dipecahkan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya. Pelajaran
yang memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan konsep-
konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi akan menyebabkan siswa
berusaha mencari dan menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan
generalisasi prinsip-prinsip tersebut.
5) Balikan dan penguatan
Siswa akan belajar lebih semangat apabila mendapatkan hasil yang
baik. Hasil yang baik akan merupakan balikan yang menyenangkan dan
berpengaruh baik pada usaha belajar selanjutnya.
Format sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode
penemuan merupakan cara belajar mengajar yang memungkinkan
terjadinya balikan dan penguatan. Balikan yang segera diperoleh siswa
setelah belajar melalui penggunaan metode-metode ini akan membuat
siswa terdorong untuk lebih giat dan bersemangat.
6) Perbedaan individual
Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang
siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan
yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
dan sifat-sifatnya. Karenanya, perbedaaan individual perlu diperhatikan
oleh guru dalam upaya pembelajaran.
e. Tujuan Belajar
Dalam Sardiman (2001:26), di sebutkan ada tiga jenis tujuan belajar yakni
1) Untuk mendapatkan pengetahuan
Untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir diperlukan bahan
pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar
perkembangannya di dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan
guru sebagai pengajar lebih menonjol.
2) Penanaman konsep dan ketrampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu
ketrampilan. Ketrampilan di sini diartikan ketrampilan jasmani dan
rohani. Ketrampilan jasmani menitikberatkan pada ketrampilan gerak
dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar sedangkan