LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL I Topik : Setting Expansion Bahan Tanam Gypsum Bonded berdasarkan W:P Ratio Grup : A4a Tgl. Praktikum : 29 Mei 2012 Pembimbing : Sri Yogyarti, drg., MS Penyusun : 1. Rizki Widyakartika Yuniarti 021111057 2. Nur Indah Metikasari 021111058 3. Rahmah Ayu D. 021111059 4. Erlina Rachmawati 021111060 5. Nia Pramais Octaviani 021111061 6. Jennifer Widjaja 021111062 7. Suryani 021111063 8. Nadya Soraya Auliyah 021111064 DEPARTEMEN MATERIAL KEDOKTERAN GIGI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL I
Topik : Setting Expansion Bahan Tanam Gypsum Bonded berdasarkan W:P Ratio
Grup : A4a
Tgl. Praktikum : 29 Mei 2012
Pembimbing : Sri Yogyarti, drg., MS
Penyusun :
1. Rizki Widyakartika Yuniarti 021111057
2. Nur Indah Metikasari 021111058
3. Rahmah Ayu D. 021111059
4. Erlina Rachmawati 021111060
5. Nia Pramais Octaviani 021111061
6. Jennifer Widjaja 021111062
7. Suryani 021111063
8. Nadya Soraya Auliyah 021111064
DEPARTEMEN MATERIAL KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2012
1. Tujuan
Mahasiswa dapat memanipulasi bahan tanam tuang dengan cara yang tepat dan dapat
membedakan setting expansion bahan tanam tuang gypsum bonded dengan variasi w/p
ratio.
2. Alat dan Bahan
2.1. Bahan :
a. Bahan tanam gypsum bonded (w:p = 15:43, 15:45, 18:43)
b. Air PAM
c. Vaselin
Gambar a. bubuk bahan Gambar b. Air PAM Gambar c. Vaselin
tanam gypsum bonded
2.2. Alat
a. Mangkuk karet
b. Spatula
c. Gelas ukur
d. Stopwatch
e. Timbangan analitik
f. Gelas Plastik
g. Dial indicator
h. Pisau gypsum
i. Pisau model
j. Pisau malam
k. Sonde
l. Ekstensometer
m. Sendok Plastik
n. Botol Plastik
o. Penggaris
Gambar a. Mangkuk karet Gambar b. Spatula Gambar c. Gelas ukur
Gambar d. Stopwatch Gambar e,f. Timbangan Analitik Gambar g. Dial indicator
dan gelas plastik
Gambar h. Pisau Gypsum Gambar i. Pisau Model Gambar j. Pisau Malam
Gambar k. Sonde Gambar l. Ekstensometer Gambar m. Sendok Plastik
Gambar n. Botol Plastik Gambar o. Penggaris
3. Cara Kerja
a. Alat dan bahan praktikum dipersiapkan terlebih dahulu.
b. Bagian dalam cetakan bahan tanam tuang gypsum bonded pada ekstensometer
diolesi vaselin secara merata.
c. Alat uji ekstensometer disiapkan, kemudian dial indicator dipasang pada posisi
yang tepat dengan jarum menunjuk ke angka nol.
d. Bubuk bahan tanam tuang gypsum bonded ditimbang seberat 43 gr dan air
sebanyak 15 ml disiapkan.
e. Air dituangkan ke dalam mangkuk karet, selanjutnya bahan tanam dituang sedikit
demi sedikit dan biarkan mengendap selama 30 detik untuk menghilangkan
gelembung udara.
f. Adonan bahan tanam tuang gypsum bonded dan air diaduk sampai homogen
selama 1 menit / 120 putaran bersamaan dengan itu mangkuk karet diputar
perlahan-lahan.
g. Adonan bahan tanam tuang gypsum bonded dituang ke dalam cetakan (tanpa
merubah posisi cetakan dan jarum dial indicator), kemudian permukaannya
diratakan dengan spatula gips/pisau malam.
h. Panjang awal cetakan bahan tanam tuang gypsum bonded diukur pada alat
ekstensometer.
i. Terjadinya ekspansi bahan tanam tuang gypsum bonded diamati dan dicatat pada
penujuk mikrometer pada dial indicator setiap interval 10 menit sampai menit ke
60.
j. Percobaan diatas diulangi sebanyak 2 kali dengan rasio yang berbeda, yaitu bahan
tanam gypsum bonded sebanyak 46 gr dengan air sebanyak 15 ml, dan bahan
tanam gypsum bonded sebanyak 43 gr dengan air sebanyak 18 ml.
Gambar b. Pengolesan vaselin pada cetakan Gambar d. Penimbangan bubuk bahan tanam tuang
Gambar e. Bubuk dibiarkan mengendap Gambar f. Saat pengadukan Gambar g. Penuangan adonan
ke cetakan
Gambar h. Pengukuran awal Gambar i. Pengamatan pada dial indicator
dengan interval 10 menit sampai menit ke 60
4. Hasil Praktikum
Tabel 1. Hasil Perhitungan Setting Expansion pada Bahan Tanam Tuang
W/P(ml/gr)
Jumlah putaran / menit
Panjang awal (mm)
Waktu (menit ke-) / pertambahan panjang (mm) Panjang
Akhir (mm)
Perubahan(%)
10 20 30 40 50 6015/46kental
68 137 0 0 0.15 0.28 0.34 0.36 137.360.263
15/43normal
120 133 0 0 0.13 0.27 0.34 0.38 133.380.286
18/43encer
112 135 0 0 0 0.01 0.03 0.05 135.050.037
Perubahan: Besar Setting Expansion Menit Ke−60
Panjang Awal× 100 %
Grafik Perbandingan Setting Expansion dengan variabel W/P Rasio
10 20 30 40 50 600
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
15/4615/4318/43
menit ke -
Keterangan :
- Expansi bahan tanam tuang diukur dengan : angka yang ditunjukkan pada jarum
indikator x 0,01. Hasil yang didapat merupakan pertambahan panjang dalam mm
- Pengukuran panjang awal dan akhir pada cetakan dengan menggunakan penggaris
5. Pembahasan
Bahan tanam adalah bahan yang dipakai untuk menanam model malam pada proses
pembuatan restorasi dari logam, sehingga setelah dilakukan burn out (buang malam)
didapatkan mould atau rongga tuang, selanjutnya rongga tersebut dituangi logam cair dan
akan menghasilkan tuangan logam dengan bentuk sama seperti model malam. Berdasarkan
titik cair logam, bahan tanam tuang terbagi menjadi beberapa jenis yaitu gypsum bonded,
phosphate bonded, dan silica bonded.
Gypsum bonded adalah bahan tanam yang paling umum digunakan dalam pengecoran
dental alloy emas dengan suhu liquidus tidak lebih tinggi dari 1.080°C, yang biasanya
digunakan untuk inlay emas, mahkota, dan gigi palsu sementara dan permanen sebagian.
Karena kecenderungannya untuk terurai pada suhu tinggi, bahan ini tidak cocok untuk
pengecoran alloy emas yang titik leburnya tinggi, alloy paladium (digunakan untuk copings
dalam alloy keramik restorasi), atau alloy logam paling dasar, seperti nikel-kromium dan
kobalt-krom. (O’Brian 2002, hal 89)
Gypsum bonded diklasifikasikan oleh International Standards Organization (1990)
menjadi 3 tipe, yaitu:
Tipe 1: jenis Ekspansi termal, untuk inlays casting dan mahkota
Tipe 2: Tipe ekspansi higroskopis, inlays untuk casting dan mahkota
Tipe 3: Untuk pengecoran basis gigi tiruan lengkap dan sebagian.
Beberapa bahan, diklasifikasikan oleh produsen sebagai produk "universal," yang diklaim
sebagai bahan yang cocok untuk casting semua restorasi alloy emas. (O’Brian 2002, hal 89)
Gambar 1. Klasifikasi gipsum bonded (O’Brian 2002, hal 89)
Tabel 1. Tipe gipsum bonded (O’Brian 2002, hal 90)
Tipe Contoh
Inlay investment, thermal expansion (ISO type 1)
Inlay investment, thermal expansion, rapid heat
(ISO type 1)
Inlay investment, hygroscopic expansion (ISO
type 2)
Denture investment (ISO type 3)
Cristobalite Inlay (Kerr/ Sybron)
Cristoquick (GC)
Beauty-Cast (Whip Mix)
R&R Gray (Dentsply/ Ransom and
Randolph)
Bahan tanam tuang gipsum bonded ini adalah bubuk yang dicampur dengan air dan
terdiri dari campuran silika (SiO2) dan kalsium sulfat hemihydrate (produk gipsum) bersama-
sama dengan komponen kecil lainnya termasuk grafit bubuk atau bubuk tembaga dan
berbagai modifikasi untuk mengontrol setting time. (Mc Cabe 2008, hal 47)
Semua gipsum bonded pada dasarnya terdiri dari bahan pengisi yang refraktori dan
binder. Kemungkinan juga terdapat sejumlah kecil (kurang dari 5%) bahan modifikasi yang
penting. Bahan refraktori yang terkandung pada gipsum bonded adalah polimorf dari silika
(SiO2). Persentase bahan refraktori dalam gipsum bonded biasanya berkisar antara 55%
sampai 75% (O’Brian 2002, hal 90). Bahan ini juga berfungsi sebagai substansi pengeras
(Oktavian Lubis 2003, hal 17). Silica mempunyai sususan kristal yang berbeda-beda, yaitu:
1. Cristobalite
2. Quarts (O’Brian 2002, hal 90).
Bahan refraktori juga dapat berbentuk campuran cristobalite dan quarts. (O’Brian 2002,
hal 90). Penambahan bahan refraktori akan memperbesar ekspansi sewaktu pemanasan.
Besarnya ekspansi dari masing-masing bentuk kristal berbeda, yaitu:
1. Cristobalite memberikan ekspansi sebesar 1,6% pada temperatur 400°C.
2. Quarts 1,4% pada temperatur 600°C.
Silica juga dapat mengatur thermal expansi dan mencegah pecahnya bahan investment
selama pemanasan (Oktavian Lubis 2003, hal 17).
Binder material yang dipergunakan untuk gipsum bonded adalah alpha kalsium sulfat
hemihydrat, dalam bentuk plester atau batu (O’Brian 2002, hal 90). Banyaknya binder dalam