MUHAMMAD RIO RIZKY SAPUTRA MECHANICAL ENGINEERING GUNADARMA UNIVERSITY STELL – CAST IRON - ALUMUNIUM
MUHAMMAD RIO RIZKY SAPUTRAMECHANICAL ENGINEERINGGUNADARMA UNIVERSITY
STELL – CAST IRON - ALUMUNIUM
Bahan Baja
Baja merupakan logam campuran antarabesi dan karbon
Steel Fe + C
Pada intinya baja terdiri atas besi dankarbon beserta beberapa campuran lain.
Diagram Fase
Transformasi fasa pada besi dan baja :Menurut bentuk kristal :
Baja Austenit ( ) f.c.cγ →Baja Ferrite ( ) b.c.cα →Baja Martensite ( ) b.c.t [baja larutan padat lewat jenuh]α →Baja Bainit ( ) b.c.cα →
Menurut komposisi – temperaturePerlite [lapisan Ferrite + Fe3C]Sementit
Jenis Phasa SolidFerrite
Pada 0% Campuran ini murni besi. Struktur kristalnya BCC. Daya larut maksimum karbon besi adalah 0.02% pada suhu 723°C. pada suhu 0°C daya larutnya menjadi 0.008%.
AusteniteStruktur kristalnya FCC dan memilki daya larut yang tinggi dari
pada Ferrite. Daya larutnya maksimum mencapai 2.08% pada suhu 1148°C.
Namun daya larut turun menjadi 0.8% pada suhu 723°C. Perbedaan daya larut antara austenite dan Ferrite adalah dasar untuk pengerasan baja.
CementiteCementite adalah campuran intermetallic yang mengandung
6.67% C dan 93.3% Fe. Cementite adalah suatu fasa yang bersifat antara keras dan rapuh dengan struktur crystal orthorhombic, setiap unit sel memiliki 12 atom Fe dab 4 atom C.
PearlitePearlite memilki struktur kristal BCC. Kelarutan maksimum
atom C di dalam Fe adalah 0.09% pada suhu 1945°C.
Pengaruh Campuran pada Baja
Unsur-unsur yang biasanya terdapat pada baja:1. Karbon (C)2. Sulfur (S)3. Silikon (Si) 4. Mangan (Mn)5. Pospor (P)
Carbon
Carbon Campuran Dasar
Merupakan unsur dasar dan penting dalam sebuah alloy baja.Dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan melalui
perlakuan pemanasan
SulfurSulfur adalah suatu zat yang biasanya terdapat pada baja tetapi
keberadaanya tidak begitu diinginkan karena membentuk besi sulfida yang mempunyai titik leleh rendah dan bersifat rapuh.
Kandungannya dijaga serendah mungkin yaitu di bawah 0,05%.
Sil icon (Si)
Silicon (Si) merupakan salah satu pokok deoxidizer yang digunakan dalam pembuatan baja.
Kandungan silicon menentukan jenis baja yang dihasilkan. Umumnya kurang dari 0,10%. Ketika kandungan silicon di bawah 0,30%, maka hal ini akan
meningkatkan kekuatan tanpa menurunkan elastisitas. Si yang melebihi 0,40%, ditandai penurunan elastisitas yang
perlu di perhatikan pada baja karbon plain. Jika digabungkan dengan Mn atau Mo, silicon bisa
menghasilkan peningkatan kekerasan dari baja.
Mangan (Mn)
Tidak membahayakan dan mengimbangi sifat jelek dari sulfurDitambahkan pada baja yang akan memperbaiki hot working
dan meningkatkan kekuatan, kekerasan dan ketangguhanBaja karbon mengandung mangan lebih 1 %Mangan (Mn) terdapat hampir pada semua baja dalam jumlah
dari 0.30% atau lebih. Mn mempunyai kecenderungan macrosegregasi yang lebih sedikit dibandingkan dengan elemen umum yang lain. Mangan mempunyai pengaruh baik untuk kemudahan tempa dan kemudahan pengelasan.
Fosfor (P)
Kadar Maksimum 0,05%Dapat meningkatkan kekuatan dan ketahanan korosi.Fosfor meningkatkan kekuatan baja. Apabila kandungan P meningkat, maka elastisitas dan
ketahanan terhadap benturan pada baja menurun, dan menaikkan cold-shortness.
Fosfor juga meningkatkan kemudahan-pengerasan. Kandungan P yang tinggi sering dijumpai pada baja low-
carbon free-machining
Secara umum, berikut diberikan tabel mengenai pengaruh berbagai unsur terhadap sifat baja :
NoNo Unsur Unsur Campuran Campuran
Efek Positif pada Baja Efek Positif pada Baja Efek Negatif pada Baja Efek Negatif pada Baja
11 Karbon (C) Karbon (C) Meningkatkan kekerasan, Meningkatkan kekerasan, kekuatan dan ketahanan abrasi kekuatan dan ketahanan abrasi
Meningkatkan Meningkatkan kegetasan kegetasan
22 Kromium Kromium (Cr) (Cr)
Ketahanan terhadap korosi Ketahanan terhadap korosi Menahan karbitMenahan karbit 33 Mangan Mangan
(Mn) (Mn) Meningkatkan kekuatan Meningkatkan kekuatan Mengurangi keplastisanMengurangi keplastisan
44 Nikel (Ni) Nikel (Ni) Meningkatkan kekuatan dan Meningkatkan kekuatan dan keuletan keuletan
55 Tungsten Tungsten (W) (W)
Tahan panas dan ketahanan Tahan panas dan ketahanan abrasi, kehalusan abrasi, kehalusan pengamplasanpengamplasan
Menahan karbit Menahan karbit
66 MolybdenuMolybdenum (Mo) m (Mo)
Ketahanan terhadap panas Ketahanan terhadap panas
77 Vanadium Vanadium (V) (V)
Ketahanan terhadap abrasi dan Ketahanan terhadap abrasi dan kehalusan pengamplasan kehalusan pengamplasan
Menahan karbit Menahan karbit
Klasif ikasi BajaA. Berdasarkan SAE
Society of Automotive Engineers (SAE) telah menetapkan standar khusus untuk analisis steels.
Pada seri 1XXX, angka pertama baja karbon. angka kedua perubahan dalam alloys. angka ketiga & keempat seperseratus dari persentase karbon
Pada seri ZXXX (Z≠1) angka pertama jenis campurannya angka kedua persentase campuran angka ketiga & keempat seperseratus dari persentase karbon
Standar Penomoran dan sifat-sifatnya 1XXX (Carbon steels)
Low carbon steels: 0 to 0.25 % CMedium carbon steels: 0.25 to 0.55 %C High carbon steels: Above 0.55 %
2XXX (Nickel steels)5% Nikel meningkatkan gaya tarik tanpa mengurangi elastisitas. 8 sampai 12% Nikel meningkatkan ketahanan terhadap dampak impak pada
suhu rendah 15-25% Nikel (bersama dengan Al, Cu dan Co) menyebabkan magnetic
properties yang tinggi. (Alnicometals) 25-35% Nikel meningkatkan ketahan terhadap korosi pada temperatur
ditinggikan. 3XXX (Nickel-chromium steels)
Steels ini bersifat tangguh dan elastis, tahan aus, dan tahan korosi. 4XXX (Molybdenum steels)
Molybdenum adalah karbida yang kuat. Molybdenum juga akan meningkatkan tensile strength pada low carbon steel
5XXX (Chromium steels)Kromium dapat memperkuat ferrite pada low carbon. Kromium akan
meningkatkan kekerasan dan ketahanan aus pada baja karbon.
B. Berdasarkan Kandungan
Baja karbon :1. Baja karbon rendah
Kandungan karbon kurang dari 0,3 persenDibuat dengan cold working, perendaman dalam larutan asam. Penggunaan sebagai mur baut, senjata, skrup, dll
1. Baja karbon sedangKandungan karbon 0,3 – 0,6 persenProsesnya dengan heat treatmnentPenggunaan pada alat mesin (roda gigi, poros hubungan,dll)
1. Baja karbon tinggiKandungan karbon 0,6 – 1,5 %Proses pembuatannya dengan giling panas.Penggunaan pada mesin berat yang kuat, pelas, pegas dll
Baja paduan1. Baja dengan kekuatan tarik tinggi
Mengandung mangan ,nikel, kromium,dan vanadium. Baja dengan mangan rendah
mengandung 0,35 % C dan 1,5% Mnmemiliki kekuatan baik.
Baja nikelmengandung 0,3 % C dan 3 % Ni serta 0,6 % Mnmemiliki kekuatan dan kekerasan yang baik.digunakan untuk proros enkol, batang penggerak
Baja Nikel Kromium- kandungan 0,3 % C, 3 % Ni, 0,8 % Cr dan0,6 % Mn(didinginkan dengan minyak) memiliki kekuatan dan keliatan yang baik digunakan untuk batang penggerak- kandungan 0,3 % C, 4,35 % Ni, 1,25 % Cr dan 0,05% Mn (didinginkan dengan udara dan distorsi kecil) bersifat liat digunakan untuk poros enkol dan batang penggerak.
Baja kromium Vanadium komposisinya sama dengan Nikel kromium ditambah 0,5 % Vanadium• memperbaiki ketahanan baja kromium trhadap getaran dan
guncangan.
2. Baja tahan aus (wear resistance steel)a. Baja mangan berlapis austenit
kandungan 1,2 % C, 12,5 % Mn dan0,75 % Simengandung unsur-unsur lain spt kromium dan vanadiumdigunakan untuk peralatan pemeceh batu ,ember keruk,lintasan dan penyebrangan jalan kereta api.
b. Baja kromiummenghasilkan kekerasan yang tinggi akibat percampuran 1% C, 1,4% Cr, 0,45% Mn yang didinginkan dengan minyak.Digunakan untuk peluru bulat, dan peralatang penggiling padi
3. Baja Tahan karat ( stainless steel )
4. Baja tahan panas a. Baja tahan panas ferit
Mengandung karbon rendah, tidak dapat dikeraskan melalui perlakuan panas
b. Baja tahan panas austenitmengandung kromium dan nikel yang sangat tinggitidak dapat dikeraskan melalui perlakuan panas
Pembuatan BajaKonvensional
Besi ditempa, kemudian dibungkus dengan serbur arang kayu(karbon) di dalam tromol yang dipanaskan selama beberapa hari.
ModernMenggunakan Konverter, besi dicairkan di dalam konverter
sambil disuplai udara dengan tekanan 1,4kg/cm² Proses dapur listrik, terdiri atas dapur listrik nyala dan dapur
induksi frekuensi tinggi. Hampir sama dengan konverter tetapi dapat diatur temperatur peleburan dan dapat memperkecil campuran-campuran di dalam baja.
Sifat Bahan SteelSifat Baja
Nondeforming Propeties, kemampuan bahan untuk menahan tidak terjadinya perubahan bentuk.
Deep of Hardening, kekerasan yang mencapai bagian dalam. Toughness, kemampuan menahan beban tanpa menyebabkan patah.Wear Resistance, tahan terhadap abrasi atau ausRed Hardness, Kekerasan pada temperatur tinggi.Machinability, mampu dipotong dan menghasilkan permukaan yang halus.Resistance of decarburization, tahan terhadap decarburasi.
KelemahanKekuatan/kekerasan tinggi, tetapi massa besarTidak tahan temperatur rendahTidak tahan korosi
Tabel perbandingan kekuatan
Aplikasi Penggunaan Steel
Baja digunakan sebagai bahan
dasar dalam membuat badan
tank karena baja memiliki
tingkat kekuatan yang tinggi
Dalam suatu
industri yang
memiliki bahan
yang harus
disimpan dalam
tangki, pembuatan
tangki ini bahan yang digunakan adalah baja, karena
baja (baja tahan karat) sangat kuat dan tidak bereaksi
dengan zat yang disimpan di dalam tangki.
Tangki Boiler dan Pressure Vessels yang digunakan di pabrik-pabrik
Pipa minyak dan pipa gas
Tabung gas LPG yang digunakan di rumah tangga
Baja juga dimanfaatkan dalam
bidang transportasi yaitu dalam
pembuatan infrastruktur yang
berupa jembatan penghubung
dan alat traspor-
tasi itu sendiri
karena bahannya
yang kuat
Baja digunakan dalam pembuatan pelat badan kapal
Baja digunakan dalam pembuatan bagian mesin dan rangka mobil
Baja dimanfaatkan dalam
pembuatan peralatan rumah
tangga, seperti panci pemanas
karena sifat bahannya yang tahan
panas dan kuat serta penghantar
panas yang baik. Baja juga
dimanfaatkan dalam teknologi
informasi.
STAINLESS STEEL
stainless steel is defined as a steel alloy with a minimum of 10% chromium content by mass. Stainless steel does not stain, corrode, or rust as easily as ordinary steel (it stains less), but it is not stain-proof. It is also called corrosion-resistant steel or CRES when the alloy type and grade are not detailed, particularly in the aviation industry.
PROPERTIESThe chromium forms a passivation layer of chromium(III)
oxide (Cr2O3)
Passivation :the layer quickly reforms when the surface is scratched
Galling : the welded material may be torn and pitted when disassembled
CHARACTERISTIC Higher work hardening rate Higher ductility Higher strength and hardness Higher hot strength Recyclable and reuse (100%
recyclable, 60% recycled material, 25% originating from end-of-life products and 35% coming from manufacturing processes)
Higher corrosion resistance Higher cryogenic toughness Lower magnetic response (austenitic
only) Must retain corrosion resistant
surface in the finished product.
How to make stainless steel ?Melting and castingFormingHeat treatmentDescalingCuttingFinishingManufacturing at the fabricator or
end user
STAINLESS STEEL FINISHES
A final finish can then be applied to achieve the desired aesthetic appearance:
No. 0: Hot rolled, annealed, thicker plates
No. 1: Hot rolled, annealed and passivated
No. 2D: Cold rolled, annealed, pickled and passivated
No. 2B: Same as above with additional pass-through highly polished rollers
No. 2BA: Bright annealed (BA or 2R) same as above then Bright annealed under Oxygen-free atmospheric conditions
No. 3: Coarse abrasive finish applied mechanically
No. 4: Brushed finish No. 5: Satin finish Etc.
APPLICATION
industrial equipmentautomotive and aerospace kitchens and food
processing plantssurgical instruments
jewellery and watchessculpture building facades and
structuresrevolvers and pistols
EXAMPLEThe Gateway Arch is clad entirely in stainless steel: 886 tons
(804 metric tonnes) of 0.25 in (6.4 mm) plate, #3 finish, type 304 stainless steel.
Type 316 stainless is used on the exterior of both the Petronas Twin Towers and the Jin Mao Building, two of the world's tallest skyscrapers.
BENEFITS OF STAINLESS STEELCorrosion resistance Fire and heat resistanceHygieneAesthetic appearanceStrength-to-weight advantageEase of fabricationImpact resistanceLong term value
TYPES OF STAINLESS STEELnickel is added, for instance, the austenite structure of
iron is stabilized. This crystal structure makes such steels non-magnetic and less brittle at low temperatures. For greater hardness and strength,
carbon is added, greater hardness and strengthWhen subjected to adequate heat treatment, these steels
are used as razor blades, cutlery, tools, etc.
CRYSTALLINE STRUCTUREAusteniticFerriticMartensitic Precipitation-hardening martensiticDuplex
AUSTENITICMax. 0.15% carbon, min. of 16% chromium and sufficient nickel,
manganesecomposition of 18% chromium and 10% nickel known as 18/10
stainlessEx. 316L or 304L, are used to avoid corrosion problem caused by
weldingSuperaustenitic, high molybdenum content (>6%) and nitrogen
additions, and the higher nickel contentFor Kitchen sinks, Doors and Windows, Ovens, Chemical tanks
etc
austenitic stainless steel NF709
FERRITICHighly corrosion-resistant, but less durable than austenitic
gradesContains 10.5%-27% chromium, nickel, molybdenum, and
some aluminium or titanium.Ex. 18Cr-2Mo, 26Cr-1Mo, 29Cr-4Moused in: Vehicle exhausts, Fuel lines, Cooking utensils
Ferritic stainless steel
MARTENSITICnot as corrosion-resistant,but extremely strong and
tough, highly machineable.It can be hardened by heat treatmentcontains chromium (12-14%), molybdenum (0.2-1%),
nickel (0-<2%), and carbon (about 0.1-1%).Quenched, magnetic. used for: Knife blades, Cutlery, Surgical instruments
martensitic stainless steel
PRECIPITATION-HARDENINGMARTENSITIC
corrosion resistance comparable to austenitic varieties, but can be precipitation hardened to even higher strengths than the other martensitic grades.
Ex. 17-4PH, uses about 17% chromium and 4% nickel.Application: The Lockheed-Martin Joint Strike Fighter
aircraft.
Precipitation Hardening Stainless Steel Strip
DUPLEXa mixed microstructure of austenite and ferrite. have improved strength over austenitic stainless steels
and also improved resistance to localised corrosion, particularly pitting, crevice corrosion and stress corrosion cracking
Ex. 2205 (22% Chromium, 5% Nickel), 2507 (25% Chromium, 7% Nickel, SuperDuplex, higher corrosion resistance). Used in Heat exchangers ,Marine applications
duplex stainless steel, 2205
Tipe Ductility High Temperature Ressistance
Low Temperature Resistance
Austenic high Very high Very high
Duplex Medium Medium Medium
Ferritic Medium low low
Martensit low low low
Precipitation Hardening
Medium low low
STAINLESS STEEL GRADES
100 Series—austenitic chromium-nickel-manganese alloys
200 Series—austenitic chromium-nickel-manganese alloys
300 Series—austenitic chromium-nickel alloys
400 Series—ferritic and martensitic chromium alloys
500 Series—heat-resisting chromium alloys
600 Series—martensitic precipitation hardening alloys
Type 2205— the most widely used duplex (ferritic/austenitic) stainless steel grade (excellent corrosion resistance and high strength)
ALLOYING ELEMENTS SUMMARY Chromium :Forms a passive film with
oxygen that prevent the further diffusion of oxygen into the surface.Composition needs to contain at least 10.5% to be a stainless steel.
Nickel :Increases ductility and toughness. Increase corrosion resistance to acids. Additon creates non-magnetic structure.
Molybdenum :Increases pitting and crevice corrosin resistance. Increase resistance to chlorides.
Copper :Increase corrosion resistance to sulfuric acid.
Manganese :Substitute for nickel (200 series).
Titinium/Niobium : Ties up carbon and prevents inter-granular corrosion in welded zone of ferritic grades.
Nitrogen :Increase strength and corrosion resistance in austenitic and duplex grades.
Silicon :Improves resistance to high temperature scaling.
SulfurUsually kept low excet for "free-machining" grades.
Carbon : Usually kept low. Used in martensitic grades to increase strength and hardness.
Cast iron
Cast Irona class of ferrous alloys with carbon contents above 2.00 wt
%.most cast irons contain between 3.0 and 4.5 wt% C and, in
addition, other alloying elements.For most cast irons, the carbon exists as graphite.both microstructure and mechanical behavior depend on
composition and heat treatment.
Cast irons may often be used in place of steel at considerable cost savings. The design and production advantages of cast iron include:
Low tooling and production cost Good machinability without burring Ability to cast into complex shapes Excellent wear resistance and high hardness (particularly white cast irons) High inherent damping capabilities
Classification Sceme
Phase Diagram
Variety of Heat Treatment
Types of Cast Iron
Gray IronCarbon: 2.5 – 4 wt%the graphite exists in the
form of flakes (similar to corn flakes)
The graphite surrounded by ferrite and pearlite
Chemical CompositionCarbon = 2.5 – 4.0 %Silicone = 1 – 3 %Manganese = 0.25 – 1.00 %Sulfur = 0.02 – 0.25 %Phosporus = 0.05 – 1.00 %
Gray IronProperties:weak and brittle in tensionStrength and ductility are much higher under compressive
loadsvery effective in damping vibrational energyexhibit a high resistance to weara high fluidity at casting temperature
Advantages of Gray Iron
Very Effective In Damping Vibrational Energy
Base structures for machines and heavy equipment that are
exposed to vibrations are frequently constructed of this material
APPLICATION
Ductile (or Nodular) IronGray Iron + Mg/Ce =
Ductile IronSimilar to steel (high
strength, toughness, ductility, and hardenability)
Chemical CompositionCarbon = 3.5 – 3.8 %Silicone = 2.0 – 2.8 %Magnesium = 0.05 %Nikel = <0.20 % Molybdenum = <0.10 %
PropertiesSimilar to steel:
high strengthToughnessDuctilityHardenability
Good fluidity and castabilityExcellent machinabilityGood wear resistance
ApplicationValvesCrankshaftsGearsautomotive and machine
componentspipe
White IronCarbon: 1.8 – 3.6 wt%Si: 0.5 – 1.9 wt%Solidification rate must be
high.extremely hard but also
very brittle.Excellence resistant to
wear and abrasion.
CompositionCarbon = 1.8 – 3.6 %Silicone = 0.5 – 1.9 %Manganese = 0.25 – 0.80 %Sulfur = 0.06 – 0.20 %Phosporus = 0.06 – 0.18 %
ApplicationRaw material for malleable
ironlimited to applications that
necessitate a very hard and wear-resistant surface, without a high degree of ductility (rollers in rolling mills)
Malleable IronMade by reheating white
iron between 800˚ – 900˚ C
Moderate strenght, toughness, corrosion resistance, and uniformity.
Irregular nodular aggregates called temper carbon.
CompositionCarbon = 2.00 – 2.60 %Silicone = 1.10 – 1.60 %Manganese = 0.20 – 1.00 %Sulfur = 0.04 – 0.18%Phosporus = 0.18 % (max)Nickel = 0.5 – 0.8 %Chromium = 0.01 – 0.03 %Molybdenum = 0.35 – 0.5 %
PropertiesCastabilityMachinabilityModerate strengthToughnessCorrosion resistance for certain applicationUniformity since all castings are heat-treated
Applicationconnecting rodstransmission gearspipe fittingsMarineother heavy-duty services
Alloying Another Element’s EffectsSilicone control the amount of carbonManganese increase the hardness and tensile strength of
the ironSulfure increase the strengthPhosporus lowering the melting point
There are 8 series of wrought alloys. These are designated by a 4 digit number that may be preceded or followed by letters
A prefix is used to designate the standard AA of the Aluminum Association or EN AW for the European standard. e.g. EN AW-1050;
The first digit indicates the series of the aluminum.
The second digit indicates alloy modifications of an already existing alloy.
The third and fourth digits have different meanings, depending on the first one: For 1xxx series, the 3rd and 4th digits indicate the 0.XX % of aluminium higher than 99.00%. e.g. Al99.80 → AA 1080
For the other series (2xxx to 8xxx) the 3rd and 4th digits identify a specific alloy without physical significance. They only serve to differentiate between various alloys. Note that the 8xxx series is not included in the diagram; this series contains all alloys with formulations that are special and fall out of the more standard formulations of the 1xxx to 7xxx series.
A suffix "A" indicates a national variation of the alloy, e.g. EN AW-6005A.
1xxx Series Alloys
Major Element
Minor Element
2xxx Series Alloys Major element
Minor element
3xxx Alloy
Elements
MajorMnMg,Ca,Feminor
Aplication
Beverage Can
Strength, high ductility, Castable
Used because of their strength, formability, corrosion perfomance
4xxx Series Alloys
Low ductileVery low formability
Major = SiMinor = Ca, P, Ni
5xxx Alloy
Elements
Mg Cr,Mnstrength
good formability, combined with the medium strength and excellent corrosion resistance
Electrical resistivity
Reduce intergranular corrosion
Used for body parts of car and ship building
major minor
6xxx Series Alloys
Major Element
Minor Element
Use For :automotive outer body-panels, railcars, building (doors, windows, ladders), marine (offshore structures, etc), heating (brazing sheet).
7xxx Series AlloysVery strong "heat treatable" alloys
Prone to stress corrosion
Superior strength
Tensile Strengh : ± 570 Mpa
Yield Strengh : ± 505 MPa
Ductility : ± 11 % in 50 mm
Aerospace
Space Exploration
Military
Nuclear applications
Sports attributes
8xxx Series Alloys