(halam:S,®® Pikiran Rakyat (kOIOm)O@ o Senin o Se/as a o Rabu • Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu 12 3 4 5 6 78 9 10 11 12 13 @ 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 OJan OPeb o Mar OApr OMei OJun .Ju/ 0 Ags OSep OOkt ONov ODes Ekstr K PengusirNyamuk S IAPAyang tidak tabu durian? Ya, buah khas Indonesia ini merupakan salah satu favorit masyarakat kita. Baunya yang wangi dan rasanya yang enak memang mampu mengenyahkan tampilan luarnya yang menyeramkan karena banyak duri. Siapa menyangka, buah yang hanya diambil dagingnya untuk dimakan - terkadangjuga bijinya - ini memiliki kegu- naan lain sebagai pengusir nyamuk. "Keluarga sangat suka dengan durian. Sehabis dimakan, kulitnya dibuang begitu saja," kata Sofa Dewi Alfian, mahasiswa Fakultas Farmasi Unpad. Kulit durian yang sering dibuang sehabis dimakan buahnya, oleh Sofa lalu diteliti. Rupanya, ada zat tertentu yang tidak disukai oleh nyamuk. Salah satu zat yang dikandung kulit durian adalah minyak at- siri yang dapat merusak persarafan pada nyamuk. Selain itu, kulit durian juga me- ngandung sodium, karbohidrat, serat, pro- tein, fosfor, karoten, potasium, zat besi, vi- tamin C, thiamin, niacin, riboflavin. "Di masyarakat kita, tanaman durian memang telah lazim digunakan sebagai obat tradisional. Tanaman durian antara lain digunakan sebagai obat demam, malaria, obat cacing, lever, sakit perut, obat pencahar, obat penyakit kulit, bengkak, sariawan, infeksi, pelancar haid, abortivum, dan membantu memulihkan kesehatan setelah melahirkan," kata Sofa. Sofa memaparkan bahwa menurut para ahli, lotion antinyamuk biasa memi- liki efek samping yang berba- haya bagi tubuh. Lotion antinyamuk umum- nya mengandung zat aktif Di- ethyltolu- amide (DEET). Efeknya mengiritasi kulit, selain membahayakan kulit yang luka dan selaput lendir tubuh. Oleh karena itu, diharapkan lotion antinyamuk hasil penelitiannya ini bisa menjadi oba altematif. Mendapati khasiat dan kandungan dari tanaman durian yang sudah lazim itu, Sofa dan teman-temannya melakukan peneli- tian. Dengan terlebih dahulu mengetabui kandungannya, Sofa dan teman-temannya memproduksi lotion antinyamuk dari kulit durian. "Pembuatan lotion antinyamuk dari kuit durian terbilang simpel," kata Sofa, yang mengaku mendapatkan kulit durian dengan mengorek-ngorek tempat sampah karena sedang tidak musim buah durian saat itu. Pembuatannya pertama-tama tentu de- ngan mencari kulit durian yang bagus dan segar. Setelah itu, kulit durian dipisahkan dari duri-durinya dengan cara dikupas. Setelah dipisahkan daging kulit,dengan durinya, dilakukanlah penyortiran dengan menyisihkan kulit durian yang busuk. Sete- lah didapatkan kulit durian yang paling bagus, dilakukanlah pencucian. Kulit duri- an dicuci dengan maksud agar kotoran dan mikroba yang menempel pada kulit durian berkurang. Pencucian ini mesti dilakukan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya agar kandungan zat dalam kulit durian tidak terbuang. Selanjutnya, kulit durian yang sudah dicuci diiris-iris tipis lalu dijemur di bawah sinar matahari dengan ditutupi kain hitam. Karena kalau dijemur langsung, bisa mencemari kandungan yang ada dengan kandungan lainnya. Setelah kering, kulit durian lalu diekstraksi. Sofa mengakui, setelah dilakukan pengekstrakan, kulit durian sama sekali tidak beraroma sebagaimana lazim- nya durian. Oleh karena itu, hasil ekstraksi tersebut laiu ditam- bahkan campuran lain seper- ti pewangi. HasiInya, penelitian Sofa dan teman-temannya menjadi juara per- tama dalam kom- petisi penelitian ilmiah tingkat na- sional dan sekarang dalam proses pem- buatan hak paten, dengan nama pro- duk Durion. *** FatihZam kampus-pr@ya- hoo.com Kliplng Humas Unpad 2011