1 HADITS TARBAWI TENTANG IMPLIKASI PAEDAGOGIS FITRAH TERHADAP KOMPONEN PENDIDIKAN ISLAMI Oleh Sobar Al Ghazal ABSTRAK Pemikiran dan tindakan pendidikan dapat islami manakala bersumber dan digali dari ajaran agama Islam, yaitu Al-Qur’an dan Al- Hadits, sehingga produknya berupa Pendidikan Islami. Komponen- komponen pendidikan, yaitu tujuan, alat, lingkungan, pendidik, dan terdidik merupakan implikasi paedagogis dari penggalian dari beberapa hadits tentang fitrah; di mana esensi isi kandungan hadits-hadits tersebut menunjukkan bahwa ada perkembangan perilaku (perbuatan, tindakan) manusia, khususnya anak, yang hanya merupakan penjabaran dari fitrah (dasar) tanpa pengaruh sama sakali dari lingkungan (ajar); di sisi lain ada juga perilaku manusia (anak) merupakan hasil dari lingkungan (ajar) sebagai hasil tempaan dan penimpaan lingkungan kepadanya. Keseluruhan isi hadits itu menunjukkan bahwa perkembangan manusia merupakan perpaduan dari fitrah (dasar) dan lingkungan (ajar). Adapun komponen pendidikan Islami yang merupakan perolehan implikasi paedagogis dari hadits-hadits tadi,ialah, 1. Tujuan pendidikan Islami adalah terbinanya manusia muslim yang memperhatikan fitrah dan lingkungan secara seimbang; 2. terdidik diposisikan sebagai seseorang yang sedang berkembang, yang pengembangan perkembangannya perlu fithrah dan lingungan secara kerjasama; 3. pendidik hendaknya memperlakukan terdidik selaras dengan kemampuan dan kesiapannya, serta pendidikan hendaknya bersikap rendah hati, serta mengakui akan kekuasaan Allah Swt Awj; 4. Keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai lingkungan hendaknya mempertimbangan momen fitrah (dasar) dan lingkungan (ajar) secara seimbang dalam kerangka melangsungkan pendidikannya; dan 5. Teladan dan targhi b, termasuk penghargaan dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
HADITS TARBAWI TENTANG IMPLIKASI PAEDAGOGIS FITRAH TERHADAP
KOMPONEN PENDIDIKAN ISLAMI
Oleh Sobar Al Ghazal
ABSTRAK
Pemikiran dan tindakan pendidikan dapat islami manakala bersumber dan digali dari ajaran agama Islam, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits, sehingga produknya berupa Pendidikan Islami. Komponen-komponen pendidikan, yaitu tujuan, alat, lingkungan, pendidik, dan terdidik merupakan implikasi paedagogis dari penggalian dari beberapa hadits tentang fitrah; di mana esensi isi kandungan hadits-hadits tersebut menunjukkan bahwa ada perkembangan perilaku (perbuatan, tindakan) manusia, khususnya anak, yang hanya merupakan penjabaran dari fitrah (dasar) tanpa pengaruh sama sakali dari lingkungan (ajar); di sisi lain ada juga perilaku manusia (anak) merupakan hasil dari lingkungan (ajar) sebagai hasil tempaan dan penimpaan lingkungan kepadanya. Keseluruhan isi hadits itu menunjukkan bahwa perkembangan manusia merupakan perpaduan dari fitrah (dasar) dan lingkungan (ajar). Adapun komponen pendidikan Islami yang merupakan perolehan implikasi paedagogis dari hadits-hadits tadi,ialah, 1. Tujuan pendidikan Islami adalah terbinanya manusia muslim yang memperhatikan fitrah dan lingkungan secara seimbang; 2. terdidik diposisikan sebagai seseorang yang sedang berkembang, yang pengembangan perkembangannya perlu fithrah dan lingungan secara kerjasama; 3. pendidik hendaknya memperlakukan terdidik selaras dengan kemampuan dan kesiapannya, serta pendidikan hendaknya bersikap rendah hati, serta mengakui akan kekuasaan Allah Swt Awj; 4. Keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai lingkungan hendaknya mempertimbangan momen fitrah (dasar) dan lingkungan (ajar) secara seimbang dalam kerangka melangsungkan pendidikannya; dan 5. Teladan dan targhib, termasuk penghargaan dan hukuman merupakan alat pendidikan Islami yang dapat turut mengarahkan keberhasilan terdidik.
KATA KUNCI: Hadits Tarbawi: Tarbawi diartikan kata kerja yang merujuk kepada aktivitas refleksi paedagogis, sehingga Hadits Tarbawi, ialah Penelaahan dan Penarikan Implikasi Paedagogis terhadap Esensi Isi Hadits Nabi Saw; Implikasi Paedagogis: Penarikan nilai dan pesan moral yang terkandung dalam isi Hadits Nabi Saw tentang pendidikan; Fitrah: Potensi laten dan kekuatan terpendam yang ada di dalam diri manusia yang dibawanya sejak lahir; dan Komponen Pendidikan Islami: faktok-faktor yang menentukan kelangsungan pendidikan Islami, yaitu tujuan, lingkungan, alat, pendidik, dan terdidik.
2
PENDAHULUAN
Pemikiran dan tindakan pendidikan dapat islami manakala bersumber dan
digali dari ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits. Makalah ini memusatkan
kepada penggalian sisi penidikan dari esensi isi beberapa hadits tentang fitrah.
Dengan demikian konsep pendidikan Islami harus digali dari ajaran agama Islam
sendiri; manakala tidak demikian, maka sulit dapat dikatakan sebagai pendidikan
Tentu saja pengertian pendidikan Islami haruslah digali dari ajaran agama Islam sendiri. Kalau tidak demikian, maka tidaklah dapat dikatakan sebagai pendidikan Islami…Pemberian pengertian Pendidikan Islami merujuk ajaran agama Islam yang berhubungan dengan masalah pendidikan itu sendiri, yaitu hakikat manusia dilahirkan ke dunia telah dibekali dengan bermacam-macam fitrah (Shahih Muslim, Juz 17, hal. 187); Agama Islam a). diciptakan oleh Swt Awj bersesuaian dengan fitrah manusia (QSS. Ar-Rum, 30), b). diturunkan oleh Allah Swt Awj kepada manusia untuk mengembangkan atau memberi petunjuk kepada fitrahnya (QSS. Al-Baqarah, 185, An-Nahl, 89)…
Perolehan mengenai komponen-komponen pendidikan Islami pada
makalah ini adalah hasil penarikan (implikasi paedagogis) dari esesnsi isi hadits
tentang fitrah, dengan permasalahan, bahwa manusia (anak) yang terkandung
dalam hadits tentang fitrah, apakah ia kosong (polostomo) sebagaimana yang
dianggap oleh kaum empirisme dengan teori tabularasanya, sehingga peluang
untuk perlu dan dapat dididik sangat lebar, atau justru manusia (anak) telah
menbawa dasar atau bakat, bawaan, potensi semenjak lahir sehingga tidak ada
ruang untuk perlu dan dapat dididik, seperti yang dianggap oleh kaum nativisme;
atau justru isi hadits tentang fitrah itu identik dengan pandangan kaum
konvergensi, yang menyatakan bahwa keberhasilan manusia (anak) merupakan
perpaduan antara dasar dan ajar; atau justru esensi isi hadits tentang fitrah itu
3
merupakan suatu keunikan dari ajaran agama Islam tentang pendidikan termasuk
komponen-komponennya?
Permasalahan ini mendorong untuk penggalian esensi dari isi hadits
tentang fitrah dalam kerangka perolehan komponen-komponen pendidikan Islam.
Penggalian terhadap isi hadits tentang fitrah yang diorientasikan kepada
perolehan tentang hakikat atau karakter manusia (anak) yang nanti memungkin
untuk ditarik implikasi paedagogisnya terhadap komponen-komponen pendidikan
Islami, menggunakan pendekatan fenomenologi yang mencakup langkah redruksi
memuat: Ishaq menceriterakan kepada kami, ‘Abdurrazaq menginformasikan
kepada kami, Ma’mar dari Hammam dari Abu Hurairah menginformasikan
7
kepada kami, Abu Hurairah berkata: Rasulullah Saw bersabda, Tak ada anak yang
dilahirkan kecuali ia dilahirkan dalam keadaan suci bersih; dengan demikian
kedua orangtuanyalah yang menjadikan ia yahudi dan Kristen, sebagaimana
yang kalian dapatkan hewan melahirkan anaknya apakah kalian mendapatinya
terdapat kekurangan sehingga kalian adalah mendapatkannya dalam keadaan
kekurangan.
Imam Muslim pada bab qadar menuangkan bahwa Hajib bin Al-Walid
menceriterakan kepada kami, Muhammad bin Harb dari Al-Zunaid dari Al-Zuhri
menceriterakan kepada kami, Sa’id bin Al-Musayyab dari Abu Hurairah
menginformasikan kepadaku, sungguh Abu Hurairah adalah berkata, Rasulullah
Saw bersabda, Tak ada anak yang dilahirkan kecuali ia dilahirkan dalam keadaan
suci bersih; dengan demikian kedua orangtuanyalah menjadikan ia yahudi,
kristen, dan majusi, seperti halnya hewan yang melahirkan hewan pula secara
sempurna, apakah kalian mendapatkannya dalam keadaan kekurangan; lantas
Abu Hurairah menyatakan hendaklah kalian membaca bila kalian menghendaki
tentang …Fitrah Allah yang Dia menciptakan manusia selaras dengan fitrah
tersebut, tak ada perubahan pada penciptaan Allah (QSS. 30 : 30). Abu Bakr bin
Abi Syaibah menceriterakan kepada kami, Abdul’ala menceriterakan kepada
kami; dan ‘Abdu bin Humaid menceritakan kepada kami, ‘Abdurrazaq
menginformasikan kepada kami, di mana kedua duanya dari Ma’mar dari Al-
Zuhri melalui Isnad ini, seraya ia berkata sebagaimana hewan yang melahirkan
bayi hewan, namun ia tidak menyebutkan secara sempurna. Abu Al-Thahir dan
Ahmad bin Isa menceriterakan kepada kami dimana keduanya berkata, Ibnu Wahb
8
menceriterakan kepada kami, Yunus bin Yazin dari Ibnu Syihab
menginformasikan kepadaku, bahwasannya Abu Salamah bin Abdurrahman
menginformasikan kepadanya, bahwasannya Abu Hurairah berkata, Rasulullah
Saw bersabda, Tak ada anak yang dilahirkan kecuali ia dilahirkan dalam keadaan
suci bersih; kemudian Abu Hurairah menyatakan, hendaklah kalian membaca …
fitrah Allah yang mana Allah menciptakan manusia selaras dengan fitrah
tersebut, tak ada perubahan pada penciptaan Allah, itulah agama yang lurus
(QSS. 30 : 30). Zuhair bin Harb menceriterakan kepada kami, Jarir dari
Al-‘Amasy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah menceriterakan kepada kami, Abu
Hurairah berkata, Rasulullah Saw bersabda, Tak ada anak yang dilahirkan kecuali
ia dilahirkan dalam keadaan suci bersih, namun kedua orangtuanyalah yang
menjadikan ia yahudi, kristen, dan orang menyekutukan Allah (musyrik); lantas
seseorang bertanya kepada Rasulullah Saw, Wahai Rasulullah apakah pendapat
anda kalau anak tersebut meninggal sebelum itu, Beliau menjawab, Allah lebih
mengetahui kepada keadaan yang mereka kerjakan. Abu Bakr bin Abi Syaibah
dan Abu Kuraib menceriterakan kepada kami, seraya keduanya berkata, Abu
Muawiyah menceriterakan kepada kami, dan Abu Numair menceriterakan kepada
kami, ayah keduanya dari Al-‘Amasy melaui isnad ini dalam suatu hadits Ibnu
Numai menceriterakan kepada kami, Tidak ada anak yang dilahirkan kecuali ia
adalah dalam beragama; dan dalam riwayat Abu Bakr dari Abu Muawiyah,
kecuali dalam beragama ini, hingga lisan anak tersebut menjelaskannya; juga
dalam suatu riwayat Abu Kuraib dari Abu Muawiyah, Tidak ada anak yang
dilahirkan kecuali ia dilahirkan dalam keadaan suci bersih ini, sehingga lisannya
9
ia mahir berbicara dengan jelas. Muhammad bin Rafi’ menceriterakan kepada
kami, Abdurrazaq menceriterakan kepada kami, Ma’mar dari Hammam bin
Munabbih menceriterakan kepada kami, ia menyatakan ini yang Abu Hurairah
ceriterakan kepada kami dari Rasulullah Saw, lantas Abu Hurairah menyebutkan
beberapa hadits, salah satunya sebagaimana Rasulullah Saw bersabda, Anak yang
dilahirkan pasti dilahirkan atas fitrah ini, namun kedua orangtuanyalah
menjadikan ia yahudi dan kristen, sebagaimana halnya unta yang kalaian melihat
ia melahirkan anaknya, maka apakah kalian mendapatkan ia dalam kekurangan,
sehingga keadaan kalian adalah dalam keadaan kekurangan; mereka bertanya,
Wahai Rasulullah, apakah pendapat anda, yang meninggal dalam keadaan masih
kecil, Beliau menjawab Allah lebih mengetahui terhadap keadaan yang mereka
kerjakan. Qutaibah bin Sa’d menceriterakan kepada kami, Abdul Aziz, yaitu Al-
Darawardi, dari Al-‘Ala dari ayahnya dari Abu Hurairah menceriterakan kepada
kami, sungguh Rasulullah Saw telah bersabda, setiap manusia yang ibunya
melahirkannya dalam keadaan suci bersih, namun kedua orangtuanyalah setelah
itu menjadikan ia yahudi, kristen, dan majusi; namun demikian jika kedua
orangtuanya adalah Islam kedua-duanya, maka anaknya adalah Islam. Setiap
manusia yang ibunya melahirkannya dalam keadaan syetan menusuk pada kedua
dadanya, kecuali Mariam dan anaknya. (Shaih Muslim, hal.207-210).
Musnad Ahmad bin Hanbal (Juz, 18, hal. 321; Juz 22, hal. 43; dan Juz 2,
hal. 253) mengungkapkan, Abdullah menceriterakan kepada kami, Bapakku
menceriterakan kepada kami, ‘Affan menceriterakan kepada kami, Hammad bin
Salamah dari Qais dari Thawus dari Abu Hurairah menceriterakan kepada kami,
10
bahwasannya Rasulullah Saw bersabda, Tak ada anak yang dilahirkan kecuali ia
dilahirkan atas fitrah sehingga kedua orangtuanya adalah yang menjadikan ia
yahudi dan kristen; sebagaimana kalian mendapatkan binatang ternak
melahirkan bayi binatang ternak juga, apakah ia dalam keadaan sempurna
hingga kalian mendapatkannya dalam kekurangan? Seseorang bertanya, hah
dinama mereka, beliau menjawab, Allah lebih mengetahui terhadap keadaan yang
mereka kerjakan. Qais berkata, seseorang itu tidak berpendapat kecuali ia adalah
termasuk ke dalam ketetapan yang pasti. Abdullah menceriterakan kepada kami,
Bapakku menceriterakan kepada kami, Waki’ menceriterakan kepada kami, ia
berkata Al-‘Amasy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah menceriterakan kepada
kami, Abu Hurairah berkata, Rasulullah Saw bersabda, Tak ada anak yang
dilahirkan kecuali ia dilahirkan dalam keadaan beragama; dan Beliau bersabda
sekali lagi, Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci bersih; dengan
demikian kedua orangtuanyalah yang menjadikan ia yahudi, kristen, atau orang
musyrik; Rasulullah Saw ditanya, Wahai Rasulullah, Apakah pendapat anda yang
mati sebelum itu. Beliau menjawab, Allah lebih mengetahui yang ada padanya;
dan yang mereka kerjakan. Abdullah menceriterakan kepada kami, Bapakku
menceriterakan kepada kami, Abu Muawiyah dari Al-‘Amasy dari Abu Shalih
dari Abu Hurairah menceriterakan kepada kami, Abu Hurairah berkata, Rasulullah
Saw bersabda, Tak ada anak yang dilahirkan kecuali ia dilahirkan dalam keadaan
beragama ini, sehingga ia lisannya pasih berkata dalam menjelaskan; namun
kedua orangtuanyalah yang menjadikan ia yahudi, kristen, atau orang musyrik;
11
mereka bertanya, Wahai Rasulullah, Bagaimana yang berkeadaan sebelum itu;
Beliau menjawab, Allah lebih mengetahui terhadap yang mereka kerjakan.
Ibnu Katsir (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Adlim, III, hal. 432-433) menjelaskan
konsep fitrah yang terdapat dalam Surat Al-Rum, ayat 30 sebagai berikut.
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuatu) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (Al-Qur’an Terjemahan Dwibahasa Inggris dan Indonesia, 2010, hal. 707).
Agama Allah tak terkena perubahan. Al-Bukhari menyatakan, untuk
agama Allah, ia terciptakan pertama kali dan sebagai agama yang sejak pertama
kali penciptaannya, kemurniannya tak tercampuri apa dan siapa pun; karena itu
agama dan fitrah adalah Al-Islam. Abdan menceriterakan kepada kami, Abdullah
menginformasikan kepada kami, Yunus dari Al-Zuhri menceriterakan kepada
kami, Abu Salamah bin Abdurrahman menginformasikan kepadaku, bahwasannya
Abu Hurairah berkata, Rasulullah Saw bersabda, Tak ada anak yang dilahirkan
keculi dalam keadaan suci bersih, namun kedua orangtuanyalah yang menjadikan
ia yahudi, kristen, atau majusi; sebagaimana hewan melahirkan hewan pula
secara sempurna; apakah kalian mendapatinya dalam keadaaan kekurangan. Al-
Imam Ahmad bin Hanbal berkata: Setiap orang dilahirkan dalam keadaan suci
bersih sehinga ia lisannya fasih berbicara; namun kedua orangtuanyalah yang
menjadikan ia yahudi atau kristen. Nasa’i meriwayatkannya dalam Kitab Al-Sair
dari Ziyad bin Ayub dari Hasyim dari Yunus, dia Ibnu Abid dari Al-Hasan Al-
Bashri. Al-Imam Ahmad juga berkata, Hasyim Tsana Abu Ja’far dari Al-Rabi’ bin
Anas dari Al-Hasan dari Jabir bin Abdullah menceriterakan kepada kami, ia
12
berkata, Rasulullah Saw bersabda, Setiap anak yang dilahirkan, ia dilahirkan
dalam keadaan suci bersih, sehingga ia lisannya fasih berbahasa,, yakni
manakala lisannya mengekspresikan baik rasa bersyukur maupun kufur. Al-Imam
Ahmad juga berkata, Affan menceriterakan kepada kami, Abu ‘Awanah
menceriterakan kepada kami, Abu Basyar dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas
Ra menceriterakan kepada kami, bahwasannya Rasulullah Saw ditanya mengenai
anak-anak orang-orang musyrik, maka beliau menjawab, Allah lebih mengetahui
terhadap yang mereka perbuat pada saat Allah menciptakan mereka. Bukhari dan
Muslim mengeluarkannya sebagaimana terdapat dalam shahihnya masing-masing,
mengenai suatu hadits Abu Basyar Ja’far bin Iyas Al-Yasykari dari Sa’id bin
Jubair dari Ibnu Abbas, yang mana hadits tersebut berkeadaan marfu’. Dan Al-
Imam Ahmad menyatakan, Affan menceriterakan kepada kami, Hammad, yaitu
Ibnu Salamah menceriterakan kepada kami, Umar bin Abi Umar dari Ibnu Abbas
memberitakan kepada kami, ia berkata, Rasulullah Saw ditanya mengenai anak-
anak orang-orang musyrik, Beliau menjawab, Allah lebih mengetahui terhadap
keadaan yang mereka kerjakan.
B. Eksplanasi Isi Hadits tentang Fitrah
Teks hadits-hadits tentang fitrah yang dituangkan di muka bila dipilah,
maka terdiri atas dua Jumlah Mufidah pokok sebagaimana tergambar berikut.
BUKHARIMa min Mauwludin illa Yuwladu ‘alal Fithrah