Top Banner
193 Masail Fiqhiyah PENDAHULUAN B ayi tabung merupakan salah satu cara pengobatan yang dilakukan oleh seorang suami-isteri yang sulit memperoleh keturunan. Sehingga hukum praktek ini adalah dibolehkan. Bayi tabung pada hakikatnya adalah pembuahan yang secara tidak alami. Yaitu sel sperma suami dan isteri diambil dan diletakkan di sebuah tabung. Setelah itu disuntikkan ke dalam rahim isteri sehingga proses melahirkannya pun normal seperti biasanya. Kloning merupakan aktivitas keilmuan modern yang mampu mengcopi manusia serupa, namun praktek kloning manusia ini akan berdampak buruk bagi kehidupan, sehingga para ulama pun menghukumi haram praktek ini. Adapun kloning terhadap makhluk lain selain manusia adalah dibolehkan. Sedangkan mengawni wanita hamil di luar nikah dan status anak zina merupakan fenomena yang terjadi akhir-akhir ini, banyak wanita hamil di luar nikah diizinkan menikah, padahal ada ulama yang memberikan beberapa syarat, diantaranya adalah bertaubat dan istibra yakni menunggunya sampai wanita itu melahirkan. Dalam modul VI ini terdiri dari tiga kegiatan belajar. Kegiatan Belajar I : Masalah Bayi Tabung Kegiatan Belajar II : Masalah Kloning Kegiatan Belajar III : Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina) MASALAH BAYI TABUNG, KLONING DAN MENGAWINI WANITA HAMIL DAN STATUS ANAK ZINA :: :: :: 6 MODUL
37
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Arab Hadist

193Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

PENDAHULUAN

Bayi tabung merupakan salah satu cara pengobatan yang dilakukan oleh seorangsuami-isteri yang sulit memperoleh keturunan. Sehingga hukum praktek iniadalah dibolehkan. Bayi tabung pada hakikatnya adalah pembuahan yang secara

tidak alami. Yaitu sel sperma suami dan isteri diambil dan diletakkan di sebuah tabung.Setelah itu disuntikkan ke dalam rahim isteri sehingga proses melahirkannya punnormal seperti biasanya.

Kloning merupakan aktivitas keilmuan modern yang mampu mengcopi manusiaserupa, namun praktek kloning manusia ini akan berdampak buruk bagi kehidupan,sehingga para ulama pun menghukumi haram praktek ini. Adapun kloning terhadapmakhluk lain selain manusia adalah dibolehkan.

Sedangkan mengawni wanita hamil di luar nikah dan status anak zina merupakanfenomena yang terjadi akhir-akhir ini, banyak wanita hamil di luar nikah diizinkanmenikah, padahal ada ulama yang memberikan beberapa syarat, diantaranya adalahbertaubat dan istibra yakni menunggunya sampai wanita itu melahirkan.

Dalam modul VI ini terdiri dari tiga kegiatan belajar.Kegiatan Belajar I : Masalah Bayi TabungKegiatan Belajar II : Masalah KloningKegiatan Belajar III : Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina)

MASALAH BAYI TABUNG, KLONING DANMENGAWINI WANITA HAMIL DAN STATUS

ANAK ZINA

: :: :: :6

MODUL

Page 2: Arab Hadist

194

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Masail Fiqhiyah

MASALAH BAYI TABUNGINDIKATOR KOMPETENSI DASARSetelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan dapat:

1. menjelaskan hukum Islam tentang bayi tabung2. Menjelaskan proses pelaksanaan bayi tabung3. Menjelaskan bayi tabung yang dibolehkan dan diharamkan4. Menjelaskan bahaya bayi tabung yang diharamkan

PETUNJUK BELAJARUntuk mempelajari modul ini hendaknya diterapkan bebarapa langkah berikut ini:

1. Mahasiswa mendengarkan serta menyimak sebagian isi modul ini dengan baikdan dapat juga membaca secara keseluruhan isi modul.

2. Mahasiswa memperkaya pengetahuannya dengan membaca buku-buku lainyang berkaitan dengan isi modul.

3. Mahasiswa dapat memperbandingkan dan mendiskusikan isi modul dengandosen dan dengan sesama mahasiswa lainnya.

4. Mahasiswa mengambil kesimpulan serta membuat ringkasan tentang isi modul.5. Mahasiswa menjawab beberapa pertanyaan yang ada di akhir setiap kegiatan

belajar.6. Mahasiswa mengevaluasi pemahamannya pada isi modul dengan melihat kunci

jawaban yang sudah disediakan.7. Jika hasil evaluasi kurang dari yang semestinya, maka mahasiswa wajib

mempelajari kembali isi modul sampai benar-benar mengerti dan dapatmenjawab pertanyaan dengan benar.

PENGERTIAN

Istilah bayi tabung (tube baby) dalam bahasa kedokteran dikenal dengan sebutan'in vitro and embrio transfer' (IVF-ET) atau dalam khazanah hukum Islam dikenal

dengan 'thfl al anabib' atau 'athfal al-anbubah'. Secara teknis, kedua istilah ini memilikiperbedaan yang cukup signifikan, meskipun tujuan yang hampir sama untukmenangani masalah infertilitas atau kemandulan.

Secara umum, bayi tabung adalah proses pembuahan yang tidak secara alami,yaitu dengan mengambil sel sperma sang suami dan sel telur sang isteri yang kemudiandiletakan pada cawan pembuatan yang merupakan salah satu teknologi modern.

Page 3: Arab Hadist

195Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Sedangkan pengertian secara biologis yaitu proses pembuahan sperma dengan ovum,dipertemukan di luar kandungan pada satu tabung yang dirancang secara khusus.

Pada dasarnya pembuahan yang alami terjadi dalam rahim melalui cara yangalami (hubungan seksual), sesuai dengan fitrah yang telah ditetapkan Allah untukmanusia. Akan tetapi pembuahan alami sulit terwujud, misalnya dikarenakan rusaknyaatau tertutupnya saluran indung telur (tuba follopi) yang membawa sel telur kerahim, serta tidak dapat diatasi dengan membukanya atau mengobatinya. Ataukarena sel sperma suami lemah atau tidak mampu menjangkau rahim isteri untukbertemu dengan sel telur.

Kesulitan tersebut dapat diatasi dengan suatu upaya medis agar pembuahanantara sel sperma suami dengan sel telur isteri dapat terjadi di luar tempatnya yangalami. Setelah sel sperma suami dapat sampai dan membuahi sel telur isteri, makasel telur yang telah terbuahi lalu diletakkan pada tempatnya yang alami yakni rahimisteri.

Proses ini merupakan upaya medis untuk mengatasi kesulitan yang ada danhukumnya boleh menurut syara. Sebab upaya tersebut adalah upaya untukmewujudkan salah satu tujuan dasar dari pernikahan. Bayi tabung biasanya dilakukanpada wanita yang menderita kelainan sebagai berikut:1. Kerusakan pada saluran telurnya.2. Lendir rahim isteri yang tidak normal3. Adanya gangguan kekebalan dimana terdapat zat anti terhadap sperma di tubuh

isteri4. Tidak hamil juga setelah dilakukan bedah saluran telur atau setelah dilakukan

pengobatan endometriosis,5. Sindroma LUV (Luteinized unruptured follicle) atau tidak pecahnya gelembung

cairan yang berisi sel telur,6. Sebab-sebab lainnya yang belum diketahui.

Sedangkan pada suami, teknik bayi tabung diperuntukkan bagi mereka yangpada umumnya memiliki kelainan mutu sperma yang kurang baik, seperti oligospermiaatau jumlah sperma yang sangat sedikit sehingga secara alamiah sulit diharapkanterjadinya pembuahan.

HUKUM ISLAM TERHADAP BAYI TABUNGPandangan Islam mengenai bayi tabung tergambar dalam beberapa cara, tetapi

Islam juga menghalalkan dan mengharamkan hal tersebut dilihat dari bagaimana carapenyemaian benih itu dilakukan, adapun cara-cara penyemaian benih dalam tabunguji ada tujuh cara diantaranya:1. Disesuaikan antara benih si suami dengan telur yang diambil dari seorang

perempuan yang bukan isteri kepada lelaki itu kemudian dimasukkan semaianitu ke dalam rahim si isteri.

2. Disemaikan antaran benih seorang lelaki (bukan suami) dengan telur si isterikemudian dimasukkan semaian itu ke dalam rahim si isteri.

3. Disemaikan benih si suami dengan telur si isteri kemudian dimasukan semaianitu ke dalam rahim seorang perempuan lain yang bersetuju untuk mengandung(hamil) dengannya.

Page 4: Arab Hadist

196

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Masail Fiqhiyah

4. Disemaikan antara benih seorang lelaki (asing) dengan telur perempuan asingjuga kemudian dimasukkan semaian itu ke dalam rahim si isteri.

5. Disemaikan benih dengan telur dari sepasang suami isteri kemudian dimasukkanke dalam rahim isteri.

6. Diambil benih dari si suami dan telur si isteri dan disemaikan ditabung ujikemudian dimasukan ke dalam rahim isteri.

7. Diambil benih si suami kemudian disuntikkan di tempat yang sesuai dalam rahimisterinya sebagai semaian dari dalam. (Wiramandiri, wordpress.com.2007)

Dari cara-cara yang pertama sampai cara yang kelima hukumnya adalah haram,karena semua itu terlarang di sisi agama Islam karena dapat merusak perhubungandan mencampuradukkan keutuhan keturunan. Sedangkan cara yang keenam danketujuh diperbolehkan. Sehingga, umat Islam yang ingin mendapatkan anak bolehberusaha untuk mendapatkannya dengan dua cara ke 6 dan 7 dan hendaklahdipastikan dan berjaga-jaga agar tidak melakukan sesuatu yang lain daripadanya.

Dengan demikian ada bayi tabung yang dihalalkan dan ada yang diharamkan.Adapun bayi tabung yang dihalalkan adalah proses pembuahan di luar rahim antarasperma suami dan ovum isteri, setelah terjadi pembuahan dikembalikan ketempatnya yang alami di dalam rahim isteri agar terjadi kehamilan alami. Prosessemacam ini diperbolehkan oleh Islam, sebab berobat itu hukumnya sunnah(mandub).Adapun bayi tabung dihukumi haram adalah apabila sebagai berikut:1. sel telur isteri yang telah dibuahi diletakan dalam rahim perempuan lain yang

bukan isterinya, atau biasa kita sebut dengan ibu pengganti.2. Proses dalam pembuahan buatan tersebut terjadi antara sel sperma suami dengan

sel telur yang bukan isterinya, meskipun sel telur yang sudah dibuahi nantinyadiletakan dalam rahim isterinya.

3. Proses pembuahan tersebut terjadi antara sel sperma bukan suami dengan seltelur isteri, meskipun sel telur yang telah dibuahi nantinya diletakkan dalamrahim isteri.

Dari ketiga proses tersebut tidak dibenarkan oleh hukum Islam karena akanmenimbulkan percampuradukan dan penghilangan nasab yang telah diharamkan olehajaran Islam. Tampaknya ketiga proses yang diharamkan ini sesuai dengan yangdisabdakan oleh Rasulullah Saw:

"Siapa saja perempuan yang memasukkan kepada suatu kaum nasab (seseorang)yang bukan dari kalangan kaum itu, maka dia tidak akan mendapat apapundari Allah dan Allah tidak akan pernah memasukkannya ke dalam surga. Dansiapa saja laki-laki yang mengingkari anaknya sendiri padahal dia melihatkemiripannya, maka Allah akan tertutup darinya dan Allah akan membeberkanperbuatannya itu di hadapan orang-orang yang terdahulu dan kemudian padahari kiamat." (HR. Ad-Darimi).

Dikuatkan dari riwayat Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Saw telah bersabda:"Siapa saja yang menghubungkan nasab kepada orang yang bukan ayahnya,atau seorang budak bertuan (taat/loyal) kepada selain tuannya, maka dia akanmendapat laknat dari Allah, para malaikat, dan seluruh manusia. (HR. IbnuMajah).

Page 5: Arab Hadist

197Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Keharaman bayi tabung dengan tiga proses di atas karena ada kemiripan dengankehamilan dan kelahiran melalui perzinahan, hanya saja di dalam prosesnya tidakterjadi penetrasi penis ke dalam vagina. Oleh karena itu laki-laki dan perempuanyang menjalani proses bayi tabung dengan tiga proses di atas tidak dijathui sanksiseperti pezina, akan tetapi cukup dijatuhi sanksi berupa ta'zir, yang besarnyadiserahkan kepada kebijaksanaan hakim (qadhi).

Sebagaimana dikuatkan oleh pendapat Yusuf Qardhawi bahwa bayi tabungyang bukan dari air mani suami adalah suatu kejahatan yang sangat buruk sekali dansuatu perbuatan munkar yang lebih hebat. Bahkan Mahmud Syaltut juga berpendapathal yang sama bahwa hal itu merupakan pelanggaran yang tercela dan dosa besar.Perbuatan ini setaraf dengan zina, dan akibatnya pun sama.

Hukum Islam tentang bayi tabung ini telah difatwakan juga oleh MUI padatanggal 13 Juni 1979 sebagai berikut:1. Bayi tabung dengan sperma clean ovum dari pasangan suami isteri yang sah

hukumnya adalah mubah (boleh), sebab hak ini termasuk ihtiar berdasarkankaidah-kaidah agama.

2. Bayi tabung dari pasangan suami isteri dengan titipan rahim isteri yang lain(misalnya dari isteri ke dua dititipkan pada isteri pertama) hukumnya haramberdasarkan qaidah sadd adz-dzariah, sebab hal ini akan menimbulkan masalahyang rumit dalam kaitannya dengan masalah warisan, (khususnya antara anakyang dilahirkan dengan ibu yang mempunyai ovum dan ibu yang mengandungkemudian melahirkan dan sebaliknya).

3. Bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah meninggal duniahukumnya haram berdasarkan sadd adz-dzariah, sebab hal ini akan menimbulkanmasalah yang pelik, baik dalam kaitannya dengan penentuan nasab maupunkaitannya dengan hal kewarisan.

4. Bayi tabung yang sperma dan ovumnya diambil dari selain pasangan suami isteriyang sah hukumnya haram, karena itu statusnya sama dengan hubungan kelaminantar lawan jenis di luar pernikahan yang sah (zina), dan berdasarkan qaidahsadd adz dzariah, yaitu untuk menghindarkan terjadinya perbuatan zinasesungguhnya.

Fatwa MUI ini didasarkan kepada firman Allah Swt:

" Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut merekadi daratan dan di lautan, Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik dan Kamilebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhlukyang telah Kami ciptakan." (QS. al-Isra:70).

Berdasarkan ayat di atas, manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk mulia.Allah Swt telah berkenan memuliakan manusia, maka sudah seharusnya manusiamenghormati martabatnya sendiri serta menhormati martabat sesama manusia. Dalam

Page 6: Arab Hadist

198

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Masail Fiqhiyah

hal, ini inseminasi buatan dengan donor itu pada hakikatnya dapat merendahkanharkat manusia. Di samping itu, ada hadits Nabi Saw:

"Dari Ruwaifi' ibnu Tsabit al-Anshari ra ia berkata: Saya pernah bersamaRasulullah Saw telah perang Hunain, kemudian beliau bersabda: "Tidak halalbagi seseorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk menyiramkanairnya (sperma) pada tanaman orang lain (isteri orang lain)."

PROSES BAYI TABUNGAda dua metode dalam proses bayi tabung, yaitu konfensional dan injeksi

sperma intra sitoplasma ( intra cytoplasmic sperm injection/ICSI). Dua metode inidilakukan dengan metode yang berbeda.

Metode konvensional dilakukan jika berdasarkan pertimbangan medis, selsperma masih dapat berenang dan membuahi sendiri sel telur. Pada teknik ini pertamadilakukan perangsangan indung telur (super ovulasi). Perangsangan berlangsung 5-6minggu sampai sel telur dianggap cukup matang untuk dipetik. Selanjutnya sel telurdiambil dengan tuntunan alat ultra sonografi melalui vagina. Ketika sel telur tersebutdisimpan dalam incubator, sperma dikeluarkan, dibersihkan lalu diambil sekitar 50000-100.000 sperma. Sperma tersebut disebarkan di sekitaar sel telur dalam sebuah wadahkhusus. Dari sinilah kemungkinan nama bayi tabung berasal karena pembuahanberlangsung dalam sebuah tabung.

Sel telur yang telah dibuahi, ditandai dengan adanya dua sel inti, segeramembelah menjadi embrio. Maksimal empat embrio yang berkembang yangditanamkan ke rahim. Proses selanjutnya tak jauh beda dengan kehamilan biasa.Tingkat keberhasilan metode ini sekitar 15%.

Pada metode injeksi sperma intra sitoplasma (ICSI) hanya dibutuhkan 1 spermadengan kualitas terbaik. Seperti jagoan itu, melalui pipet khusus, akan disuntikanke dalam satu sel telur yang juga terbaik. Metode ini umumnya dilakukan terhadapsperma bermasalah, misalnya jika jumlah sperma motil setelah preparasi kurang darinormal (500.000 buah). Sel telur dibuahi oleh satu sel sperma yang disuntikkan olehjarum khusus. Sel sperma tak perlu bersusah payah berenang menembus dinding seltelur. Setelah pembuahan terjadi dan embrio terbentuk, dilakukan penanaman dalamrahim. Dengan teknik ini keberhasilan bayi tabung meningkt 30-40% terutama padapasangan usia subur.

Page 7: Arab Hadist

199Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Menerobos Kesuburan1. Sel sperma berada di sekitar sel

telur-siap untuk membuahi

Dalam proses di atas, dapat digambarkan proses bayi tabung sebagai berikut:Langkah-Langkah Proses Bayi Tabung dapat digambarkan sebagai berikut:

Perkembangan Sel telur2. Sel telur hampir siap untuk

dilepaskan dari ovarium si wanita.Selama masa subur, wanita akanmelepaskan satu atau dua sel teluryang akan berpindah ke bawah yanglalu akan bertemu sel sperma yangakan mengakibatkan terjadinyapembuahan.

Injeksi3. Dalam IVF, dokter akan

mengumpulkan sel telur sebanyak-banyaknya untuk memilih yangterbaik diantaranya. Untukmelakukannya, si pasien akandiberikan hormon untuk menambahjumlah produksi sel telur.Proses injeksi ini dapatmengakibatkan adanya efeksamping.

Sperma beku5.Sperma yang dibekukan disimpan

dalam nitrogen cair yang dicairkansecara sangat hati-hati oleh parateknisi

Pelepasan Sel telur4.Setelah hormon bekerja sepenuhnya

maka sel-sel telur siap untukdikumpulkan. Dokter bedah akanmenggunakan laparoskop untukmemindahkan sel-sel telur tersebut.

Page 8: Arab Hadist

200

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Masail Fiqhiyah

Untuk memantapkan pemahaman Anda terhadap materi ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:1. Jelaskan pengertian bayi tabung?2. Jelaskan hukum Islam tentang bayi tabung?3. Jelaskan fatwa MUI tentang bayi tabung?4. Jelaskan bahaya dari bayi tabung yang diharamkan?5. Jelaskan proses pelaksanaan bayi tabung?

1.Bayi tabung (tube baby) adalah bayi hasil pembuahan di luar tubuh(fertilisasi in-vitro). Sel telur diambil dari indung telur seorang wanita(isteri), kemudian ditempatkan pada suatu media dalam cawan petri.Selanjutnya, diberikan sperma dari pria pasangannya atau suaminya. Dicawan inilah diharapkan berlangsung pertemuan antara ovum dansperma. Bila diikuti pembuahan, maka akan dihasilkan satu ataubeberapa zigot. Selanjutnya zigot yang membelah menjadi embriodipindahkan ke dalam rahim atau uteris ibu kandungnya.

2. Bayi tabung biasanya dilakukan pada wanita yang menderita kelainansebagai berikut: (a) Kerusakan pada saluran telurnya, (b) Lendir rahimisteri yang tidak normal. (c) Adanya gangguan kekebalan dimana terdapatzat anti terhadap sperma di tubuh isteri. (d) Tidak hamil juga setelahdilakukan bedah saluran telur atau setelah dilakukan pengobatanendometriosis. (e) Sindroma LUV (Luteinized unruptured follicle) atautidak pecahnya gelembung cairan yang berisi sel telur, (f) Sebab-sebablainnya yang belum diketahui. Sedangkan pada suami, teknik bayi tabungdiperuntukkan bagi mereka yang pada umumnya memiliki kelainan mutusperma yang kurang baik, seperti oligospermia atau jumlah sperma yangsangat sedikit sehingga secara alamiah sulit diharapkan terjadinyapembuahan.

3. Hukum bayi tabung yang dibenarkan dalam Islam adalah teknik yang tidakmelibatkan pihak ketiga, seperti sperma bersumber dari pasangan suamiisteri dan dititipkan di rahim isteri yang menjadi sumber spermatersebut. Sedangkan bayi tabung yang sperma dan ovumnya diambil dariselain pasangan suami isteri hukumnya adalah haram.

4. Ada dua metode proses bayi tabung, yaitu konfensional dan injeksisperma intra sitoplasma. Pada metode konvensional dilakukan jikaberdasarkan medis, sel sperma masih dapat berenang dan membuahi

Page 9: Arab Hadist

201Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat!1. Dalam istilah kedokteran bayi tabung dikenal dengan:

A. In vitro fertilization and embrio transferB. In vivo fertilization and embrio transferC. In vitroD. In vivo

2. Upaya medis untuk memungkinkan sampainya sel sperma suami ke sel telur isteriyang akan membuahi sel telur bukan pada tempatnya disebut:A. Transplantasi C. EuthanasiaB. Baby tube D. Pencangkokan

3. Berikut ini perlu dilakukan bayi tabung bagi pasangan suami isteri:A. Terlalu banyak anak C. Untuk kesehatan ibuB. Untuk mensejahterahkan anak D. Tidak memiliki anak

4. Berikut ini salah satu metode dalam proses bayi tabung:A. Diletakan di tabung C. KonfensionalB. Disimpan di rahim D. ISCI

5. Berikut ini diharamkan proses bayi tabung:A. Sperma dari suami yang sah C. Disimpan di dalam rahimnyaB. Sel telur dari isterinya yang sah D. Sperma dari orang lain

6. Berikut ini dibolehkan proses bayi tabung.A. Sperma dari mayit yang telah dibekukanB. Disimpan dari isteri yang lainC. sel telur orang lainD. Tidak melibatkan pihak ketiga

7. Berikut ini singkatan dari ICSI:A. Intra Central Sperms Indication C. Intra Cytoplasm Sperm InjectionB. Intra Central Sperms Indication D. Intra Ceptic Sperm Injection

sendiri sel telur. Sedangkan ICSI dilakukan terhadap sperma bermasalah,misalnya jika jumlah sperma motil setelah preparasi kurang dari normal(500.000 buah).

Page 10: Arab Hadist

202

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Masail Fiqhiyah

8. Berikut ini perlu dilakukan metode ICSI:A. Jumlah sperma yang banyak C. Sel sperma masih berenangB. Sperma yang berkualitas D. Jumlah sperma yang kurang

9. Berikut ini alasan MUI mengharamkan bayi tabung yang dititipkan rahim isteriyang lain:A. Saddu ad-Dzariah C. TradisiB. Fatwa D. KUHP

10. Berikut ini pengertian dari LUV (Luteinized unruptured follicle).A. Pecahnya gelembung cairan sel telurB. Tidak pecahnya gelembung cairan sel telurC. lendir rahim isteri tidak normalD. Gangguan yang anti sperma

Cocokkan jawaban Anda dengan menggunakan kunci jawaban Tes Formatif 1yang terdapat di bagian akhir bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Andayang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkatpenguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Rumus : Jumlah jawaban Anda yang benarTingkat penguasaan = ______________________________ X 100 % 10Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :90 % - 100% = Baik sekali80 % - 89% = Baik70% - 79 % = Cukup

< 70% = Kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda telah mencapai 80 % atau lebih, Anda dapatmeneruskan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus ! Tetapi apabila nilai tingkatpenguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1,terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Page 11: Arab Hadist

203Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

MASALAH KLONINGINDIKATOR KOMPETENSI DASARSetelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan dapat:

1. Mengetahui pengertian kloning2. Mengetahui hukum Islam tentang kloning3. Menjelaskan proses kloning pada manusia, hewan dan tumbuhan4. Menjelaskan bahaya melakukan kloning pada manusia

PETUNJUK BELAJARUntuk mempelajari modul ini hendaknya diterapkan bebarapa langkah berikut ini:

1. Mahasiswa mendengarkan serta menyimak sebagian isi modul ini dengan baikdan dapat juga membaca secara keseluruhan isi modul.

2. Mahasiswa memperkaya pengetahuannya dengan membaca buku-buku lainyang berkaitan dengan isi modul.

3. Mahasiswa dapat memperbandingkan dan mendiskusikan isi modul dengandosen dan dengan sesama mahasiswa lainnya.

4. Mahasiswa mengambil kesimpulan serta membuat ringkasan tentang isi modul.5. Mahasiswa menjawab beberapa pertanyaan yang ada di akhir setiap kegiatan

belajar.6. Mahasiswa mengevaluasi pemahamannya pada isi modul dengan melihat kunci

jawaban yang sudah disediakan.7. Jika hasil evaluasi kurang dari yang semestinya, maka mahasiswa wajib

mempelajari kembali isi modul sampai benar-benar mengerti dan dapatmenjawab pertanyaan dengan benar.

Kloning berasal dari bahasa Yunani, yaitu klon atau twig yang didefinisikan sebagaiproses menciptakan suatu kopi mahluk hidup yang identik secara genetik dengan

tetuanya/aslinya/orisinalnya.Kloning terhadap makhluk biologis telah berhasil dibudidayakan oleh para

peneliti ahli genetika, untuk menghasilkan beberapa domba hasil kloning padabeberapa tahun lalu, kemudian diberi nama "dolly" yang setelah itu mempunyaiketurunan yang diberi nama "bonny".Pada saat itu dikenal dua macam kloning melalui DNA sel dewasa, yaitu:1. Teknik Roslin yang diperkenalkan oleh Ian Wilmut dari Institut Roslin di Skotlandia

untuk mengkonstruksi domba dolly.

Page 12: Arab Hadist

204

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Masail Fiqhiyah

2. Teknik Honolulu yang dikembangkan oleh kelompok peneliti kloning mencit diUniversitas Hawai.

Pada konstruksi domba dolly, satu sel kambing diambil dari domba yang berumur6 tahun (domba A), lalu sel ini difusikan (digabungkan) dengan sel telur domba lain(domba B) yang inti selnya telah dibuang. Proses penggabungan ini dibantu olehsengatan listrik, hingga terbentuk fusi antara sel telur tanpa nukleus dengan selkambing, lalu diproses dengan membelah (menggandakan), lalu ditanam dalam uterusdomba lain. Maka secara teoritis hal yang sama, bisa dipraktekkan pada manusia,untuk melakukan kloning; yaitu hasil reproduksi manusia tanpa hubungan seks antaralaki-laki dengan perempuan (reproduksi aseksual), dengan jumlah kelahiran yangdikehendaki.

Kloning (klonasi) adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yangsama dengan induknya pada makhluk hidup tertentu baik berupa tumbuhan, hewan,maupun manusia.

Kloning manusia adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yangsama dengan induknya yang berupa manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan caramengambil sel tubuh (sel somatik) dari tubuh manusia, kemudian diambil inti selnya(nukleusnya), dan selanjutnya ditanamkan pada sel telur (ovum) wanita -yang telahdihilangkan inti selnya- dengan suatu metode yang mirip dengan proses pembuahanatau inseminasi buatan. Dengan metode semacam itu, kloning manusia dilaksanakandengan cara mengambil inti sel dari tubuh seseorang, lalu dimasukkan ke dalam seltelur yang diambil dari seorang perempuan. Lalu dengan bantuan cairan kimiawikhusus dan kejutan arus listrik, inti sel digabungkan dengan sel telur. Setelah prosespenggabungan ini terjadi, sel telur yang telah bercampur dengan inti sel tersebutditransfer ke dalam rahim seorang perempuan, agar dapat memperbanyak diri,berkembang, berdiferensiasi, dan berubah menjadi janin sempurna. Setelah ituketurunan yang dihasilkan dapat dilahirkan secara alami. Keturunan ini akan berkodegenetik sama dengan induknya, yakni orang yang menjadi sumber inti sel tubuhyang telah ditanamkan pada sel telur perempuan.

Pembuahan dan inseminasi buatan dalam proses kloning manusia terjadi padasel-sel tubuh manusia (sel somatik), bukan sel-sel kelaminnya. Seperti diketahui,dalam tubuh manusia terdapat milyaran bahkan trilyunan sel. Dalam setiap selterdapat 46 kromosom (materi genetik yang mengandung seluruh sifat yangditurunkan pada manusia), kecuali sel-sel kelamin yang terdapat dalam buah zakar(testis) laki-laki dan dalam indung telur (ovary) perempuan. Sel-sel kelamin inimengandung 23 kromosom, yaitu setengah dari jumlah kromosom pada sel-sel tubuh.

Pada pembuahan alami, sel sperma laki-laki yang mengandung 23 kromosombertemu dengan sel telur perempuan yang juga mengandung 23 kromosom. Padasaat terjadi pembuahan antara sel sperma dengan sel telur, jumlah kromosom akanmenjadi 46 buah, yakni setengahnya berasal dari laki-laki dan setengahnya lagi berasaldari perempuan. Jadi anak yang dilahirkan akan mempunyai ciri-ciri yang berasaldari kedua induknya baik yang laki-laki maupun yang perempuan.

Adapun dalam proses kloning manusia, sel yang diambil dari tubuh seseorangtelah mengandung 46 buah kromosom, atau telah mengandung seluruh sifat-sifatyang akan diwariskan yang dimiliki seseorang. Dengan demikian, anak yang dihasilkan

Page 13: Arab Hadist

205Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

dari proses kloning ini akan mempunyai ciri-ciri hanya dari orang yang menjadi sumberpengambilan inti sel tubuh. Anak tersebut merupakan keturunan yang berkodegenetik sama persis dengan induknya, yang dapat diumpamakan dengan hasilfotokopi selembar kertas pada mesin fotokopi kilat yang berwarna; yakni berupaselembar gambar yang sama persis dengan gambar aslinya tanpa ada perbedaan sedikitpun.

Proses pembuahan yang alamiah tidak akan dapat berlangsung kecuali denganadanya laki-laki dan perempuan, dan dengan adanya sel-sel kelamin.

Sedang proses kloning manusia dapat berlangsung dengan adanya laki-laki atautanpa adanya laki-laki, dan terjadi pada sel-sel tubuh, bukan sel-sel kelamin. Prosesini dapat terlaksana dengan cara mengambil sel tubuh seorang perempuan -dalamkondisi tanpa adanya laki-laki- kemudian diambil inti selnya yang mengandung 46kromosom, atau dengan kata lain, diambil inti sel yang mengandung seluruh sifatyang akan diwariskan. Inti sel ini kemudian ditanamkan dalam sel telur perempuanyang telah dibuang inti selnya. Selanjutnya, sel telur ini dipindahkan ke dalam rahimseorang perempuan setelah terjadi proses penggabungan antara inti sel tubuhdengan sel telur yang telah dibuang inti selnya tadi.

Dengan penanaman sel telur ke dalam rahim perempuan ini, sel telur tadiakan mulai memperbanyak diri, berkembang, berdiferensiasi, dan berubah menjadijanin. Janin ini akan menjadi sempurna dan akhirnya dilahirkan ke dunia. Anak yangdilahirkan merupakan keturunan dengan kode genetik yang persis sama denganperempuan yang menjadi sumber asal pengambilan sel tubuh. Dengan demikian,proses kloning dalam kondisi seperti ini dapat berlangsung sempurna pada seluruhtahapnya tanpa perlu adanya seorang laki-laki.

Proses pewarisan sifat pada pembuahan alami akan terjadi dari pihak ayahdan ibu. Oleh karena itu, anak-anak mereka tidak akan mempunyai corak yang sama.Dan kemiripan di antara anak-anak, ayah dan saudara-saudara laki-lakinya, ibu dansaudara-saudara perempuannya, begitu pula kemiripan di antara sesama saudarakandung, akan tetap menunjukkan nuansa perbedaan dalam penampilan fisiknya,misalnya dari segi warna kulit, tinggi, dan lebar badan. Begitu pula mereka akanberbeda-beda dari segi potensi-potensi akal dan kejiwaan yang sifatnya asli (bukanhasil usaha). ( Farid Ma'ruf dalam www.hamlin.edu)

Prestasi ilmu pengetahuan yang sampai pada penemuan proses kloning,sesungguhnya telah menyingkapkan sebuah hukum alam yang ditetapkan Allah SWTpada sel-sel tubuh manusia dan hewan, karena proses kloning telah menyingkapfakta bahwa pada sel tubuh manusia dan hewan terdapat potensi menghasilkanketurunan, jika inti sel tubuh tersebut ditanamkan pada sel telur perempuan yangtelah dihilangkan inti selnya. Jadi, sifat inti sel tubuh itu tak ubahnya seperti selsperma laki-laki yang dapat membuahi sel telur perempuan.

HUKUM KLONINGSesungguhnya tujuan kloning pada tanaman dan hewan adalah untuk

memperbaiki kualitas tanaman dan hewan, meningkatkan produktivitasnya, danmencari obat alami bagi banyak penyakit manusia -terutama penyakit-penyakitkronis- guna menggantikan obat-obatan kimiawi yang dapat menimbulkan efeksamping terhadap kesehatan manusia.

Page 14: Arab Hadist

206

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Masail Fiqhiyah

Upaya memperbaiki kualitas tanaman dan hewan dan meningkatkanproduktivitasnya tersebut menurut syara' tidak apa-apa untuk dilakukan dan termasukaktivitas yang mubah hukumnya. Demikian pula memanfaatkan tanaman dan hewandalam proses kloning guna mencari obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakitmanusia -terutama yang kronis- adalah kegiatan yang dibolehkan Islam, bahkanhukumnya sunnah (mandub), sebab berobat hukumnya sunnah. Begitu pulamemproduksi berbagai obat-obatan untuk kepentingan pengobatan hukumnya jugasunnah. Imam Ahmad telah meriwayatkan hadits dari Anas RA yang telah berkata,bahwa Rasulullah SAW berkata :

"Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla setiap kali menciptakan penyakit, Diamenciptakan pula obatnya. Maka berobatlah kalian !"

Imam Abu Dawud dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Usamah bin Syuraik RA,yang berkata,"Aku pernah bersama Nabi, lalu datanglah orang-orang Arab Badui.Mereka berkata,'Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat ?' Maka Nabi SAW menjawab:

"Ya. Hai hamba-hamba Allah, berobatlah kalian, sebab sesungguhnya AllahAzza wa Jalla tidaklah menciptakan penyakit kecuali menciptakan pula obatbaginya…"

Oleh karena itu, dibolehkan memanfaatkan proses kloning untuk memperbaikikualitas tanaman dan mempertinggi produktivitasnya atau untuk memperbaiki kualitashewan seperti sapi, domba, onta, kuda, dan sebagainya. Juga dibolehkanmemanfaatkan proses kloning untuk mempertinggi produktivitas hewan-hewantersebut dan mengembangbiakannya, ataupun untuk mencari obat bagi berbagaipenyakit manusia, terutama penyakit-penyakit yang kronis.Demikianlah hukum syara' untuk kloning tanaman dan hewan.

Adapun kloning terhadap manusia terbagi kepada kloning embrio dan kloningmanusia. Kloning embrio (inseminasi buatan) yaitu terjadi pada sel embrio yangberasal dari rahim isteri, yang terbentuk dari pertemuan antara sel sperma suaminyadengan sel telurnya. Lalu sel embrio itu dibagi dengan suatu teknik perbanyakanmenjadi beberapa sel embrio yang berpotensi untuk membelah dan berkembang.Kemudian sel-sel embrio itu dipisahkan agar masing-masing menjadi embrio tersendiriyang persis sama dengan sel embrio pertama yang menjadi sumber pengambilan sel.Selanjutnya sel-sel embrio itu dapat ditanamkan dalam rahim perempuan asing (bukanisteri), atau dalam rahim isteri kedua dari suami bagi isteri pertama pemilik sel teluryang telah dibuahi tadi. Kedua bentuk kloning ini hukumnya haram. Sebab dalamhal ini telah terjadi pencampuradukan dan penghilangan nasab (garis keturunan).Padahal Islam telah mengharamkan hal ini.

Akan tetapi jika sel-sel embrio tersebut -atau satu sel darinya- ditanamkanke dalam rahim perempuan pemilik sel telur itu sendiri, maka kloning seperti inihukumnya mubah menurut syara', sebab kloning seperti ini adalah upayamemperbanyak embrio yang sudah ada dalam rahim perempuan itu sendiri, dengansuatu teknik tertentu untuk menghasilkan anak kembar. Inilah hukum syara' untukkloning embrio.

Adapun hukum kloning manusia, meskipun hal ini belum terjadi, tetapi parapakar mengatakan bahwa keberhasilan kloning hewan sesungguhnya merupakanpendahuluan bagi keberhasilan kloning manusia.

Page 15: Arab Hadist

207Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Kloning manusia dapat berlangsung dengan adanya laki-laki dan perempuandalam prosesnya. Proses ini dilaksanakan dengan mengambil sel dari tubuh laki-laki,lalu inti selnya diambil dan kemudian digabungkan dengan sel telur perempuan yangtelah dibuang inti selnya. Sel telur ini -setelah bergabung dengan inti sel tubuh laki-laki- lalu ditransfer ke dalam rahim seorang perempuan agar dapat memeperbanyakdiri, berkembang, berubah menjadi janin, dan akhirnya dilahirkan sebagai bayi. Bayiini merupakan keturunan dengan kode genetik yang sama dengan laki-laki yangmenjadi sumber pengambilan sel tubuh. Kloning manusia dapat pula berlangsung diantara perempuan saja, tanpa memerlukan kehadiran laki-laki. Proses ini dilaksanakandengan mengambil sel dari tubuh seorang perempuan, kemudian inti selnya diambildan digabungkan dengan sel telur perempuan yang telah dibuang inti selnya. Seltelur ini -setelah bergabung dengan inti sel tubuh perempuan- lalu ditransfer kedalam rahim perempuan agar memperbanyak diri, berkembang, berubah menjadijanin, dan akhirnya dilahirkan sebagai bayi. Bayi yang dilahirkan merupakan keturunandengan kode genetik yang sama dengan perempuan yang menjadi sumberpengambilan sel tubuh.

Hal tersebut mirip dengan apa yang telah berhasil dilakukan pada hewan domba(Dolly). Mula-mula inti sel diambil dari tubuh domba, yaitu dari payudara atauambingnya, lalu sifat-sifat khusus yang berhubungan dengan fungsi ambing inidihilangkan. Kemudian inti sel tersebut dimasukkan ke dalam lapisan sel telur domba,setelah inti selnya dibuang. Sel telur ini kemudian ditanamkan ke dalam rahim dombaagar memperbanyak diri, berkembang, berubah menjadi janin, dan akhirnya dihasilkanbayi domba. Inilah domba bernama Dolly itu, yang mempunyai kode genetik yangsama dengan domba pertama yang menjadi sumber pengambilan sel ambing.Kloning yang dilakukan pada laki-laki atau perempuan -baik yang bertujuan untuk

memperbaiki kualitas keturunan dengan menghasilkan keturunan yang lebihcerdas, lebih kuat, lebih sehat, dan lebih rupawan, maupun yang bertujuanuntuk memperbanyak keturunan guna meningkatkan jumlah penduduk suatubangsa agar bangsa atau negara itu lebih kuat- seandainya benar-benar terwujud,maka sungguh akan menjadi bencana dan biang kerusakan bagi dunia. Kloningini haram menurut hukum Islam dan tidak boleh dilakukan. Dalil-dalil keharamannyaadalah sebagai berikut :

1. Anak-anak produk proses kloning tersebut dihasilkan melalui cara yang tidakalami. Padahal justru cara alami itulah yang telah ditetapkan oleh Allah untukmanusia dan dijadikan-Nya sebagai sunnatullah untuk menghasilkan anak-anakdan keturunan. Allah SWT berfirman :

"dan Bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki danperempuan, dari air mani apabila dipancarkan." (QS. An Najm : 45-46)

Allah SWT berfirman :

"Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),

Page 16: Arab Hadist

208

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Masail Fiqhiyah

kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, danmenyempurnakannya." (QS. Al Qiyaamah :3)

2. Anak-anak produk kloning dari perempuan saja (tanpa adanya laki-laki), tidakakan mempunyai ayah. Dan anak produk kloning tersebut jika dihasilkan dariproses pemindahan sel telur -yang telah digabungkan dengan inti sel tubuh- kedalam rahim perempuan yang bukan pemilik sel telur, tidak pula akan mempunyaiibu. Sebab rahim perempuan yang menjadi tempat pemindahan sel telur tersebuthanya menjadi penampung, tidak lebih. Ini merupakan tindakan menyia-nyiakanmanusia, sebab dalam kondisi ini tidak terdapat ibu dan ayah. Hal ini bertentangandengan firman Allah SWT :

"Hai manusia, sesunguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-lakidan seorang perempuan." (QS. Al Hujuraat : 13)

Hal ini juga bertentangan dengan firman-Nya :

"Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka." (QS. Al Ahzaab : 5)

3. Kloning manusia akan menghilang nasab (garis keturunan). Padahal Islam telahmewajibkan pemeliharaan nasab. Diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas RA, yangmengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda :

"Siapa saja yang menghubungkan nasab kepada orang yang bukan ayahnya,atau (seorang budak) bertuan (loyal/taat) kepada selain tuannya, maka diaakan mendapat laknat dari Allah, para malaikat, dan seluruh manusia." (HR.Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Abu 'Utsman An Nahri RA, yang berkata,"Aku mendengar Sa'addan Abu Bakrah masing-masing berkata,'Kedua telingaku telah mendengar danhatiku telah menghayati sabda Muhammad SAW :

"Siapa saja yang mengaku-ngaku (sebagai anak) kepada orang yang bukanbapaknya, padahal dia tahu bahwa orang itu bukan bapaknya, maka surgabaginya haram." (HR. Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwasanya tatkala turun ayat li'an (QS. )dia mendengar Rasulullah SAW bersabda :

"Siapa saja perempuan yang memasukkan kepada suatu kaum nasab(seseorang) yang bukan dari kalangan kaum itu, maka dia tidak akan mendapatapa pun dari Allah dan Allah tidak akan pernah memasukkannya ke dalamsurga. Dan siapa saja laki-laki yang mengingkari anaknya sendiri padahal diamelihat (kemiripan)nya, maka Allah akan tertutup darinya dan Allah akanmembeberkan perbuatannya itu di hadapan orang-orang yang terdahulu dankemudian (pada Hari Kiamat nanti)." (HR. Ad Darimi)

Page 17: Arab Hadist

209Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Kloning yang bertujuan memproduksi manusia-manusia yang unggul -dalam halkecerdasan, kekuatan fisik, kesehatan, kerupawanan- jelas mengharuskan seleksiterhadap para laki-laki dan perempuan yang mempunyai sifat-sifat unggultersebut, tanpa mempertimbangkan apakah mereka suami-isteri atau bukan,sudah menikah atau belum. Dengan demikian sel-sel tubuh akan diambil darilaki-laki dan perempuan yang mempunyai sifat-sifat yang diinginkan, dan sel-seltelur juga akan diambil dari perempuan-perempuan terpilih, serta diletakkanpada rahim perempuan terpilih pula, yang mempunyai sifat-sifat keunggulan.Semua ini akan mengakibatkan hilangnya nasab dan bercampur aduknya nasab.

4. Memproduksi anak melalui proses kloning akan mencegah pelaksanaan banyakhukum-hukum syara', seperti hukum tentang perkawinan, nasab, nafkah, hakdan kewajiban antara bapak dan anak, waris, perawatan anak, hubungankemahraman, hubungan 'ashabah, dan lain-lain. Di samping itu kloning akanmencampur adukkan dan menghilangkan nasab serta menyalahi fitrah yang telahdiciptakan Allah untuk manusia dalam masalah kelahiran anak. Kloning manusiasungguh merupakan perbuatan keji yang akan dapat menjungkir balikkan strukturkehidupan masyarakat.

Berdasarkan dalil-dalil itulah proses kloning manusia diharamkan menurut hukumIslam dan tidak boleh dilaksanakan. Allah SWT berfirman mengenai perkataanIblis terkutuk, yang mengatakan :

"…dan akan aku (Iblis) suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya." (QS. An Nisaa' : 119)

Yang dimaksud dengan ciptaan Allah (khalqullah) dalam ayat tersebut adalah suatufitrah yang telah ditetapkan Allah untuk manusia. Dan fitrah dalam kelahirandan berkembang biak pada manusia adalah dengan adanya laki-laki danperempuan, serta melalui jalan pembuahan sel sperma laki-laki pada sel telurperempuan. Sementara itu Allah SWT telah menetapkan bahwa prosespembuahan tersebut wajib terjadi antara seorang laki-laki dan perempuan yangdiikat dengan akad nikah yang sah.

Dengan demikian kelahiran dan perkembangbiakan anak melalui kloning bukanlahtermasuk fitrah. Apalagi kalau prosesnya terjadi antara laki-laki dan perempuanyang tidak diikat dengan akad nikah yang sah.

Berikut ini, ada beberapa tanggapan negatif yang muncul berkaitan dengankekhawatiran tentang kloning manusia, antara lain1. Prof Dr Abdul Muti Bayyoumi dari Universitas al-Azhar Mesir mengatakan:

agar riset mengenai kloning manusia segera diakhiri.2. Bill Clinton, mantan Presiden Amerika mengatakan bahwan kloning dan

memberikan bantuan bagi upaya kloning manusia termasuk pelanggaran.3. Dr. Erwanto dari Universitas Lampung mengatakan bahwa kloning manusia

bila diterapkan di Indonesia, akan bersinggungan dengan aspek agama danetis.

Page 18: Arab Hadist

210

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Masail Fiqhiyah

Ungkapan di atas karena kloning manusia mengandung dampak negatif,seperti:n (1) Hasil kloning manusia tidak dapat dibedakan antara satu denganyang lain, karena kesamaan bentuk tubuh dan warna kulitnya, sikap danbawaannya, perangai dan tingkah lakunya serta garis telapak tangannya (sidikjarinya). (2) Dapat mempengaruhi tatanan moral tentang ke-Esaan Allah danmengubah sikap hidup dan budaya manusia bila kloning manusia dilakukan.

KEPUTUSAN PBB TENTANG DEKLARASI TERHADAP KLONING MANUSIA,Tertanggal 8 Maret 2005, Sidang Umum PBB ke 59, ialah: "Anggota PBB dimintauntuk mengadopsi semua tindakan yang diperlukan untuk melarang semuabentuk kloning manusia, karena tidak sesuai dengan derajat manusia danproteksi kehidupan manusia". Keputusan ini merupakan hasil voting: 84 negarasetuju, 34 negara menentang (termasuk Kanada), 37 negara abstain (termasukIndonesia), dan 32 negara tidak hadir [http://www.un.org/News/Press/docs/2005/ga10333.doc.htm].

Untuk memantapkan pemahaman Anda terhadap materi, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:1. Jelaskan pengertian kloning?2. Jelaskan hukum Islam tentang kloning terhadap manusia?3. Jelaskan hukum Islam tentang kloning terhadap hewan dan tumbuhan?4. Jelaskan bahya mengkloning manusia?5. Jelaskan pendapat para tokoh tentang kloning manusia?

1.Kloning berasal dari bahasa Yunani, yaitu klon atau twig yangdidefinisikan sebagai proses menciptakan suatu kopi mahluk hidup yangidentik secara genetik dengan tetuanya/aslinya/orisinalnya.

2. Kloning manusia adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetikyang sama dengan induknya yang berupa manusia. Hal ini dapat dilakukandengan cara mengambil sel tubuh (sel somatik) dari tubuh manusia,kemudian diambil inti selnya (nukleusnya), dan selanjutnya ditanamkanpada sel telur (ovum) wanita -yang telah dihilangkan inti selnya- dengansuatu metode yang mirip dengan proses pembuahan atau inseminasibuatan.

3. Proses kloning manusia dapat berlangsung dengan adanya laki-laki atautanpa adanya laki-laki, dan terjadi pada sel-sel tubuh, bukan sel-selkelamin. Proses ini dapat terlaksana dengan cara mengambil sel tubuh

Page 19: Arab Hadist

211Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat!1. Kata kloning berasal dari kata:

A. Indonesia C. InggrisB. Yunani D. Jerman

2. Berikut ini merupakan pengertian dari kloning:A. Proses menciptakan suatu kopi mahluk hidup yang identik secara genetik

dengan tetuanya/aslinya/orisinalnya.B. Proses menciptakan air mani yang akan menjadi makhluk hidupC. Proses menciptakan makhluk yang sama dengan apa yang diinginkannyaD. Proses menciptakan makhluk hidup yang lebih hebat.

3. Berikut ini hukum kloning manusia:A. Mubah C. SunnahB. Makruh D. Haram

4. Berikut ini hukum kloning hewan dan tumbuhan:A. Mubah C. SunahB. Makruh D. Haram

seorang perempuan -dalam kondisi tanpa adanya laki-laki- kemudiandiambil inti selnya yang mengandung 46 kromosom, atau dengan katalain, diambil inti sel yang mengandung seluruh sifat yang akan diwariskan.Inti sel ini kemudian ditanamkan dalam sel telur perempuan yang telahdibuang inti selnya. Selanjutnya, sel telur ini dipindahkan ke dalam rahimseorang perempuan setelah terjadi proses penggabungan antara intisel tubuh dengan sel telur yang telah dibuang inti selnya tadi.

4. Kloning yang dilakukan pada laki-laki atau perempuan -baik yangbertujuan untuk memperbaiki kualitas keturunan dengan menghasilkanketurunan yang lebih cerdas, lebih kuat, lebih sehat, dan lebih rupawan,maupun yang bertujuan untuk memperbanyak keturunan gunameningkatkan jumlah penduduk suatu bangsa agar bangsa atau negaraitu lebih kuat- seandainya benar-benar terwujud, maka sungguh akanmenjadi bencana dan biang kerusakan bagi dunia. Kloning ini harammenurut hukum Islam dan tidak boleh dilakukan.

5. Anggota PBB diminta untuk mengadopsi semua tindakan yang diperlukanuntuk melarang semua bentuk kloning manusia, karena tidak sesuaidengan derajat manusia dan proteksi kehidupan manusia.

Page 20: Arab Hadist

212

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Masail Fiqhiyah

5. Berikut ini proses kloning manusia:A. Mengambil sel dari tubuh laki-laki, lalu inti selnya diambil dan kemudian

digabungkan dengan sel telur perempuan yang telah dibuang inti selnya. Seltelur ini setelah bergabung dengan inti sel tubuh laki-laki- lalu ditransfer kedalam rahim seorang perempuan agar dapat memeperbanyak diri, berkembang,berubah menjadi janin, dan akhirnya dilahirkan sebagai bayi.

B. Mengambil sel tubuh laki-laki dan inti selnya, kemudian digabungkan dengansel telur perempuan yang belum dibuang inti selnya. Lalu ditransfer ke dalamrahim.

C. Mengambil sel dari tubuh perempuan, lalu inti selnya diambil dan kemudiandigabungkan dengan sel telur laki-laki. Sel telur ini digabungkankan danditransfer ke dalam rahim seorang perempuan agar dapat memperbanyak diri,berkembang dan melahirkan.

D. Mengambil inti sel laki-laki dan perempuan, dan ditransfer ke dalam rahimseorang perempuan lalu dilahirkan sebagai bayi.

6. Berikut ini dalil diharamkan kloning manusia, kecuali:A. QS. al-Nisa:119 C. QS. al-Qiyamah:3B. Al-Najm:45-46 D. QS. Al-Nur: 30

7. Berikut ini alasan dilarangnya kloning manusia:A. Menciptakan manusia hebatB. Menciptakan manusia yang sempurnaC. Merusak keturunanD. Merusak keilmuan.

8. Berikut ini perkataan Bill Clinton terhadap kloning manusia:A. Kloning merupakan pelanggaranB. Kloning merupakan penghinaaanC. Kloning merupakan pembuktian kehebatan ilmu manusiaD. Kloning merupakan perintah Tuhan

9. Berikut ini dalil bahwa Allah yang menciptakan laki-laki dan perempuan dari airmani apabila dipancarkan:A. QS. al-Nisa:119 C. QS. al-Qiyamah:3B. QS. al-Najm:45-46 D. QS. al-Nur:30

10. Berikut ini dalil bahwa Iblis telah menyuruh manusia untuk mengubah ciptaanAllah:A. QS. al-Nisa:119 C. QS. al-Qiyamah:3B. QS. al-Najm:45-46 D. QS. al-Nur:30

Page 21: Arab Hadist

213Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Cocokkan jawaban Anda dengan menggunakan kunci jawaban Tes Formatif 2yang terdapat di bagian akhir bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Andayang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkatpenguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Rumus : Jumlah jawaban Anda yang benarTingkat penguasaan = ______________________________ X 100 % 10Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :90 % - 100% = Baik sekali80 % - 89% = Baik70% - 79 % = Cukup

< 70% = Kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda telah mencapai 80 % atau lebih, Anda dapatmeneruskan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus ! Tetapi apabila nilai tingkatpenguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2,terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Page 22: Arab Hadist

214

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Masail Fiqhiyah

MASALAH WENGAWINI WANITA HAMIL DAN STATUSANAK ZINA

INDIKATOR KOMPETENSI DASARSetelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan dapat:

1. Mengetahui hukum Islam tentang status anak zina2. Menjelaskan hukum Islam tentang pewarisan anak zina3. Menjelaskan hukum Islam tentang mengawini wanita hamil4. Mengetahui pendapat para ulama tentang kesahan mengawini wanita hamil.

PETUNJUK BELAJARUntuk mempelajari modul ini hendaknya diterapkan bebarapa langkah berikut ini:

1. Mahasiswa mendengarkan serta menyimak sebagian isi modul ini dengan baikdan dapat juga membaca secara keseluruhan isi modul.

2. Mahasiswa memperkaya pengetahuannya dengan membaca buku-buku lainyang berkaitan dengan isi modul.

3. Mahasiswa dapat memperbandingkan dan mendiskusikan isi modul dengandosen dan dengan sesama mahasiswa lainnya.

4. Mahasiswa mengambil kesimpulan serta membuat ringkasan tentang isi modul.5. Mahasiswa menjawab beberapa pertanyaan yang ada di akhir setiap kegiatan

belajar.6. Mahasiswa mengevaluasi pemahamannya pada isi modul dengan melihat kunci

jawaban yang sudah disediakan.7. Jika hasil evaluasi kurang dari yang semestinya, maka mahasiswa wajib

mempelajari kembali isi modul sampai benar-benar mengerti dan dapatmenjawab pertanyaan dengan benar.

MENGAWINI WANITA HAMIL

Setiap manusia menghendaki menikah dalam keadaan suci, seorang suami tidakpernah menggauli seorang wanita, begitu juga seorang wanita harus mampu

menjaga dirinya dari pergaulan bebas yang saat ini semakin marak. Sehingga kitasaksikan mereka terpaksa kawin dalam keadaan hamil. Bagaimana Islam memandangpernikahan ini. Oleh karena itu permasalahan ini akan dibahas dalam pembahasanberikut ini:

Page 23: Arab Hadist

215Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Diantara sebab seorang lelaki mengawini wanita hamil adalah sebagai berikut:1. Pergaulan bebas yang telah dilakukan oleh sepasang lelaki dan perempuan yang

menyebabkan kehamilan, dan lelaki dituntut untuk bertanggung jawab atasperbuatannya melakukan hubungan seks sebelum terjadi akad nikah menurutajaran Islam.

2. Perkawinan harus dilakukan karena menutup malu keluarga wanita. Kehamilandi luar nikah adalah sebuah aib dan sulit untuk ditutup-tutupi. Sehingga harussegera dilakukan perkawinan agar tertutupi aib tersebut.

HUKUM MENGAWINI WANITA HAMILHukum mengawini wanita hamil karena diceraikan atau ditinggal mati oleh

suaminya adalah haram karena masih dalam keadaan iddah. Adapun yang dimaksuddisini adalah hukum mengawini wanita hamil karena zina, maka secara umum paraulama menetapkan bahwa wanita yang hamil karena perbuatan zina tidak bolehdinikahkan, baik dengan laki-laki yang menghamilinya atau pun dengan laki-laki lainkecuali telah memenuhi dua syarat :

Pertama; Dia dan si laki-laki telah bertaubat dari perbuatan zinanya. inimerupakan madzhab Imam Ahmad dan pendapat Qatadah, Ishaq dan Abu 'Ubaid.Sedangkan Imam Malik, Syafi'i dan Abu Hanifah tidak mensyaratkan taubat.

Dari kedua pendapat di atas yang benar dalam kedua perbedaan di atas adalahpendapat pertama yang mengatakan disyaratkan untuk bertaubat.

Pendapat pertama ini diperkuat dengan pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyahdalam Al Fatawa 32/109: "Menikahi perempuan pezina adalah haram sampai iabertaubat, apakah yang menikahinya itu adalah yang menzinahinya atau selainnya.Inilah yang benar tanpa keraguan."

Allah Swt pun telah menegaskan dalam firman-Nya:

"Laki-laki yang berzina tidak menikahi melainkan perempuan yang berzinaatau perempuan yang musyrik. Dan perempuan yang berzina tidak dinikahimelainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik. Dan telahdiharamkan hal tersebut atas kaum mu`minin." (QS. An-Nur: 3)

Dan dalam hadits 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya 'Abdullah bin'Amr bin 'Ash, beliau berkata:

Page 24: Arab Hadist

216

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Masail Fiqhiyah

Sesungguhnya Martsad bin Abi Martsad Al-Ghonawy membawa tawanan perangdari Makkah dan di Makkah ada seorang perempuan pelacur disebut dengan(nama) 'Anaq dan ia adalah teman (Martsad). (Martsad) berkata: "Maka sayadatang kepada Nabi shollallahu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam lalu saya berkata:"Ya Rasulullah, Saya nikahi 'Anaq?" Martsad berkata: "Maka beliau diam, makaturunlah (ayat): "Dan perempuan yang berzina tidak dinikahi melainkan olehlaki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik." Kemudian beliau memanggilkulalu membacakannya padaku dan beliau berkata: "Jangan kamu nikahi dia."(Hadits hasan, riwayat Abu Daud no. 2051, At-Tirmidzy no. 3177, An-Nasa`i6/66 dan dalam Al-Kubra 3/269, Al-Hakim 2/180, Al-Baihaqy 7/153, Ibnul Jauzydalam At-Tahqiq no. 1745 dan disebutkan oleh Syeikh Muqbil rahimahullahudalam Ash-Shohih Al-Musnad Min Asbabin Nuzul)

Ayat dan hadits ini tegas menunjukkan haram nikah dengan perempuan pezina.Namun hukum haram tersebut bila ia belum bertaubat. Adapun kalau ia telahbertaubat maka terhapuslah hukum haram nikah dengan perempuan pezina tersebutberdasarkan sabda Rasulullah shollallahu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam:

"Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak ada dosa baginya."(Dihasankan oleh Syeikh Al-Albany dalam Adh-Dho'ifah 2/83 dari seluruh jalan-jalannya)

Syaikh Al-Utsaimin berpendapat berkaitan dengan firman Allah Swt di atas(QS. Al-Nur:3) bahwa ayat tersebut menjelaskan bahwa haramnya menikahi wanitayang berzina dan haramnya menikahkan laki-laki yang berzina, dengan arti, bahwaseseorang tidak boleh menikahi wanita itu dan si laki-laki itu tidak boleh bagiseseorang (wali) menikahkannya kepada putri-nya.

Bila seseorang telah mengetahui, bahwa pernikahan ini haram dilakukan namundia memaksakan dan melanggarnya, maka pernikahannya tidak sah dan bila melakukanhubungan, maka hubungan itu adalah perzinah-an. Bila terjadi kehamilan, maka sianak tidak dinasabkan kepada laki-laki itu atau dengan kata lain, anak itu tidakmemiliki bapak. Orang yang menghalalkan pernikahan semacam ini, padahal dia tahubahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengharamkannya, maka dia dihukumi sebagaiorang musyrik.

Kedua : Dia harus beristibra. (menunggu kosongnya rahim) dengan satu kalihaidl, bila tidak hamil, dan bila ternyata hamil, maka sampai melahir-kankandungannya. Rasulullah bersabda:

"Tidak boleh digauli (budak) yang sedang hamil, sampai ia melahir-kan dan(tidak boleh digauli) yang tidak hamil, sampai dia beristibra? dengan satukali haid."

Di dalam hadits di atas, Rasulullah melarang menggauli budak dari tawananperang yang sedang hamil sampai melahirkan dan yang tidak hamil ditunggu satu kalihaidl, padahal budak itu sudah menjadi miliknya. Juga sabdanya : Artinya, "Tidak

Page 25: Arab Hadist

217Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

halal bagi orang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, dia menuangkan air(maninya) pada semaian orang lain."

Mungkin sebagian orang bertanya, bahwa yang dirahim itu adalah anak yangterbentuk dari air mani si laki-laki yang menzinainya yang hendak menikahinya.Kenapa tidak dibolehkan menyetubuhinya. Jawabnya adalah apa yang dikatakanoleh Al Imam Muhammad Ibnu Ibrahim Al Asyaikh, "Tidak boleh menikahi-nya sampaidia taubat dan selesai dari iddahnya dengan melahirkan kandung-annya, karenaperbedaan dua air (mani), najis dan suci, baik dan buruk dan karena bedanya statusmenggauli dari sisi halal dan haram."

Jawaban tersebut menjadi jelas bahwa sekalipun laki-laki yang menzinahinyatelah bertaubah dan mengawininya, tetapi laki-laki yang sudah menjadi suaminyaitu tidak dibolehkan menyetubuhinya sampai isteri yang dizinahinya itu melahirkan.Hal ini dikarenakan ada perbedaan dua air mani yang najis dan suci, baik dan burukdan dari sisi halal dan haram.

Syarat wajib iddah ini dipegang oleh Hasan Al-Bashry, An-Nakha'iy, Rabi'ah bin'Abdurrahman, Imam Malik, Ats-Tsaury, Imam Ahmad dan Ishaq bin Rahawaih.

Sedangkan Imam Syafi'i dan Abu Hanifah tidak wajib iddah. Artinya lelaki yangmengawini wanita hamil boleh menyetubuhinya tidak perlu menunggu sampaimelahirkan. Karena iddah hanya berlaku bagi mereka yang sudah menikah. Sedangkanhamil di luar nikah tidak disyaratkan secara khusus dalam nash ketentuan memilikiiddah. Namun ada perbedaan mendasar antara Imam Syafi'i dan Abu Hanifah. MenurutImam Syafi'iy boleh untuk melakukan akad nikah dengan perempuan yang berzinadan boleh ber-jima' dengannya setelah akad, apakah orang yang menikahinya ituadalah orang yang menzinahinya itu sendiri atau selainnya. Sedangkan Abu Hanifahberpendapat boleh melakukan akad nikah dengannya dan boleh ber-jima' dengannya,apabila yang menikahinya adalah orang yang menzinahinya itu sendiri. Tapi kalauyang menikahinya selain orang yang menzinahinya maka boleh melakukan akad nikahtapi tidak boleh ber-jima' sampai istibro` (telah nampak kosongnya rahim dari janin)dengan satu kali haid atau sampai melahirkan kalau perempuan tersebut dalamkeadaan hamil.

Dari kedua perbedaan pendapat di atas, tampaknya perlu untuk ditarjih(diunggulkan). Pendapat yang benar adalah pendapat yang wajib 'iddah berdasarkandalil-dalil sebagai berikut:1. Hadits Abu Sa'id Al-Khudry radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya Nabi shollallahu 'alaihi

wa 'ala alihi wa sallam bersabda tentang tawanan perang Authos:

"Jangan dipergauli perempuan hamil sampai ia melahirkan dan jangan (pula)yang tidak hamil sampai ia telah haid satu kali." (HR. Ahmad 3/62,87, AbuDaud no. 2157, Ad-Darimy 2/224 Al-Hakim 2/212, Al-Baihaqy 5/329, 7/449, Ath-Thobarany dalam Al-Ausath no. 1973 dan Ibnul Jauzy dalam At-Tahqiq no. 307dan di dalam sanadnya ada rowi yang bernama Syarik bin 'Abdullah An-Nakha'iydan ia lemah karena hafalannya yang jelek tapi hadits ini mempunyai dukungandari jalan yang lain dari beberapa orang shohabat sehingga dishohihkan dariseluruh jalan-jalannya oleh Syeikh Al-Albany dalam Al-Irwa` no. 187)

Page 26: Arab Hadist

218

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Masail Fiqhiyah

2. Hadits Ruwaifi' bin Tsabit radhiyallahu 'anhu dari Nabi shollallahu 'alaihi wa 'alaalihi wa sallam, beliau bersabda:

"Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka jangan ia menyiramkanairnya ke tanaman orang lain." (HR. Ahmad 4/108, Abu Daud no. 2158, At-Tirmidzi no. 1131, Al-Baihaqy 7/449, Ibnu Qoni' dalam Mu'jam Ash-Shohabah1/217, Ibnu Sa'ad dalam Ath-Thobaqot 2/114-115, Ath-Thobarany 5/no.4482dihasankan oleh Syeikh Al-Albany dalam Al-Irwa` no. 2137)

3. Hadits Abu Ad-Darda` riwayat Muslim dari Nabi shollallahu 'alaihi wa 'ala alihi wasallam:

Beliau mendatangi seorang perempuan yang hampir melahirkan di pintuPusthath. Beliau bersabda: "Barangkali orang itu ingin menggaulinya?" (Para sahabat)menjawab: "Benar." Maka Rasulullah shollallahu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam bersabda:"Sungguh saya telah berkehendak untuk melaknatnya dengan laknat yang dibawake kuburnya. Bagaimana ia mewarisinya sedangkan itu tidak halal baginya danbagaimana ia memperbudakkannya sedang ia tidak halal baginya."

Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah: "Dalam (hadits) ini ada dalil yang sangatjelas akan haramnya menikahi perempuan hamil, apakah hamilnya itu karenasuaminya, tuannya (kalau ia seorang budak-pent.), syubhat (yaitu nikah denganorang yang haram ia nikahi karena tidak tahu atau karena ada kesamar-samaran-pent.) atau karena zina."

Nampaklah dari sini kuatnya pendapat yang mengatakan wajib 'iddah danpendapat ini yang dikuatkan oleh Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim, Asy-Syinqithy, SyaikhIbnu Baz dan Al-Lajnah Ad-Daimah (Lembaga Fatwa Saudi Arabia). Wallahu A'lam.

Dari uraian di atas dapat diambil pelajaran bahwa manusia harus berpikir seribusekali untuk berbuat, jangan sampai perbuatan yang dilakukan adalah pelanggaranterhadap aturan-aturan Allah, termasuk pelanggaran tersebut itu adalah perzinahanyang mengakibatkan kehamilan di luar nikah. Padahal ancaman bagi para pelaku zinaadalah dirajam 80 - 100 kali dera.

Meskipun ada sebagian ulama yang menganggap sah pernikahan yangdilangsungkan pada saat hamil di luar nikah, bukan berarti mereka mengizinkan ataumembolehkan perzinahan. Pendapat para ulama yang membolehkan pernikahanwanita hamil karena zina ini tanpa ada syarat tertentu didasarkan kepada keterangan-keterangan sebagai berikut:1. Abu Bakar As-Shiddiq ra. dan Umar bin Al-Khattab ra. serta para fuqaha umumnya,

menyatakan bahwa seseorang menikahi wanita yang pernah dizinainya adalahboleh. Dan bahwa seseorang pernah berzina tidaklah mengharamkan dirinya darimenikah secara syah.

Page 27: Arab Hadist

219Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

2. Adanya Hadits Nabawi yang membolehkan hal ituDari Aisyah ra. berkata: Rasulullah SAW pernah ditanya tentang seseorang yangberzina dengan seorang wanita dan berniat untuk menikahinya, lalu beliaubersabda, Awalnya perbuatan kotor dan akhirnya nikah. Sesuatu yang haramtidak bisa mengharamkan yang halal.

3. Hadits lainnya

Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, Istriku ini seorang yang suka berzina.Beliau menjawab, Ceraikan dia. Tapi aku takut memberatkan diriku. Kalau begitumut`ahilah dia.

4. Pendapat Imam Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah menyebutkan bahwa bila yang menikahi wanita hamil itu adalahlaki-laki yang menghamilinya, hukumnya boleh. Sedangkan kalau yang menikahinyaitu bukan laki-laki yang menghamilinya, maka laki-laki itu tidak boleh menggaulinyahingga melahirkan.

5. Pendapat Imam Malik dan Imam Ahmad bin Hanbal Imam Malik dan Imam Ahmadbin Hanbal mengatakan laki-laki yang tidak menghamili tidak boleh mengawiniwanita yang hamil. Kecuali setelah wanita hamil itu melahirkan dan telah habismasa 'iddahnya. Imam Ahmad menambahkan satu syarat lagi, yaitu wanita tersebutharus sudah tobat dari dosa zinanya. Jika belum bertobat dari dosa zina, makadia masih boleh menikah dengan siapa pun.

6. Pendapat Imam Asy-Syafi'i Adapun Al-Imam Asy-syafi'i, pendapat beliau adalahbahwa baik laki-laki yang menghamili atau pun yang tidak menghamili, dibolehkanmenikahinya.

7. Undang-undang Perkawinan RI Dalam Kompilasi Hukum Islam dengan instruksipresiden RI no. 1 tahun 1991 tanggal 10 Juni 1991, yang pelaksanaannya diatursesuai dengan keputusan Menteri Agama RI no. 154 tahun 1991 telah disebutkanhal-hal berikut:1. Seorang wanita hamil di luar nikah, dapat dikawinkan dengan pria yang

menghamilinya.2. Perkawinan dengan wanita hamil yang disebut pada ayat dpat dilangsungkan

tanpa menunggu lebih duhulu kelahiran anaknya.3. Dengan dilangsungkannya perkawinan pada saat wanita hamil, tidak diperlukan

perkawinan ulang setelah anak yang dikandung lahir.

Ketentuan tersebut di atas, hendaknya tidak mengakibatkan bertambahnyapara wanita yang hamil di luar nikah. Karena banyak juga ulama selain empat madzhabdi atas, yang diharamkan menikahi wanita hamil di luar nikah sebagaimana telahdibahas di atas.

Lebih lanjut, Sayid Sabiq dalam Fiqh Sunnah dengan tegas mengatakan bahwaperbuatan zina yang mengakibatkan kehamilan di luar nikah merupakan tindak pidana,yang akan mengakibatkan sebagai berikut:1. Zina dapat menghilangkan nasab (keturunan) dan dengan sendirinya menyia-

nyiakan harta warisan ketika orang tuanya (tidak sah) meninggal dunia.

Page 28: Arab Hadist

220

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Masail Fiqhiyah

2. Zina mengakibatkan tidak ada saling mewarisi dengan laki-laki itu dan hanyamewarisi dengan ibunya saja.

3. Zina juga menjadi wali bagi anak perempuan, karena dia lahir akibat hubungandi luar nikah.

Selain itu, para ulama juga berpendapat tentang kebolehan menikahnyaseorang wanita yang berzinah dengan laki-laki yang bukan menzinahinya dalambeberapa hal:1. Fuqoha Hanafiyah menyatakan: Jika wanita yang berzina tidak hamil. Maka aqad

nikahnya dengan laki-laki yang bukan menzinahinya adalah sah. Demikian jugajika si wanita tersebut sedang hamil, demikian menurut Abu Hanifah. Akan tetapiia tidak boleh menggaulinya selama belum melahirkan. Dengan dalil sebagainberikut:a. Perempuan yang berzina tidak termasuk wanita yang haram dinikahi. Oleh

karena itu hukumnya mubah (boleh) dan termasuk dalam firman-Nya: Dankami menghalalkan bagi kalian selain dari itu (an-Nisaa: 24).

b. Tidak ada keharaman karena disebabkan air (sperma) hasil zina. Dengan dalilhal tersebut tidak bisa menjadi sebab penasaban anak tersebut kepadabapaknya. Oleh karena itu zina tidak bisa menjadi penghalang pernikahan.

Adapun sebab tidak bolehnya laki-laki tersebut menggauli wanita tersebut sampaiia melahirkan, adalah sabda Rasulullah SAW : Barang siapa yang beriman kepadaAllah dan hari akhir, janganlah ia menyirami dengan airnya ladang orang lain (HRAbu Daud dan at- Tirmidzy) yang dimaksud adalah wanita hamil disebabkan oranglain.

2. Abu Yusuf dan Zufar berpendapat: tidak bolah melakukan aqad nikah terhadapwanita yang hamil karena zina. Karena kehamilan tersebut menghalanginya untukmenggauli wanita tersebut dan juga menghalangi aqad dengannya. Sebagimanahalnya kehamilan yang sah, yaitu; sebagaimana tidak bolehnya melaksanakanaqad nikah dengan wanita yang hamil bukan karena zina maka dengan wanitayang hamil karena zina pun tidak sah.

3. Fuqoha Malikiyah menyatakan: tidak boleh melaksanakan aqad nikah denganwanita yang berzina sebelum diketahui bahwa wanita tersebut tidak sedanghamil (istibraa), hal tersebut diketahui dengah haid sebanyak tiga kali atauditunggui tiga bulan. Karena aqad dengannya sebelum istibra adalah aqad yangfasid dan harus digugurkan. Baik sudah nampak tanda-tanda kehamilan ataubelum karena dua sebab, pertama adalah kehamilannya sebagimana haditsjanganlah ia menyirami dengan airnya ladang orang lain atau dikhawtirkan dapattercampurnya nasab jika belum nampak tanda-tanda kehamilan.

4. Fuqoha Syafiiyah: Jika ia berzina dengan seorang wanita, maka tidak diharamkanmenikah dengannya, hal tersebut berdasar pada firman Allah: Dan kamimenghalalkan bagi kalian selain dari itu (an-Nisaa: 24) juga sabda Rasulullah SAW: sesuatu yang haram tidak dapat mengharamkan yang halal.

5. Fuqoha Hanabilah berpendapat jika seorang wanita berzinah maka tidak bolehbagi laki-laki yang mengetahu hal tersebut menikahinya, kecuali dengan duasyarat:

Page 29: Arab Hadist

221Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

a. Selesai masa iddahnya dengan dalil di atas, janganlah ia menyirami denganairnya ladang orang lain dan hadit shohih Wanita yang hamil tidak boleh digaulisampai ia melahirkan.

b. Wanita tersebut bertaubat dari zinanya berdasarkan firman Allah SWT: danhal tersebut diharamkan bagi orang-orang mumin (an-Nur: 3) dan ayat tersebutberlaku sebelum ia bertaubat. Jika sudah bertaubat hilanglah keharamanmenikahinya sebab Rasulullah SAW bersabda: Orang yang bertaubat daridosanya seperti orang yang tidak memiliki dosa

Oleh karena itu, meskipun di Indonesia ada undang-undang yang mengesahkanpernikahan di luar nikah, berpikirlah sebelum melakukan perzinahan danpikirkanlah dampak yang akan terjadi pada dirinya, anak keturunannya danhilangnya harga diri keluarga di masyarakat.

STATUS ANAK ZINAAnak zina itu menyimpan 3 keburukan" [Hadits Riwayat Ahmad dan Abu Daud]

Sebagian ulama menjelaskan, maksudnya dia buruk dari aspek asal-usul danunsur pembentukannya, garis nasab, dan kelahirannya. Penjelasannya, diamerupakan kombinasi dari sperma dan ovum pezina, satu jenis cairan yangmenjijikkan (karena dari pezina) sementara gen itu terus menjalar turun temurun,dikhawatirkan keburukan tersebut akan berpengaruh pada dirinya untuk melakukankejahatan. Dalam konteks inilah, Allah menepis potensi negative dari pribadi Maryamdengan firmaNya.Artinya :

“Ayahmu sekali-kali bukanlah seorang penjahat dan ibumu sekali-kali bukanlahseorang penzina" [Maryam : 28]

Walaupun demikian adanya, dia tidak dibebani dosa orang tuanya. AllahSubhanahu wa Ta'ala berfirman.Artinya :

“Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain" [Al-An'am :164]

Pada prinsipnya, dosa dan sanksi zina di dunia dan akhirat hanya ditanggungoleh orang tuanya. Tetapi dikhawatirkan sifat bawaan yang negative itu akanterwarisi dan akan membawanya untuk berbuat buruk dan kerusakan. Namun hal initidak selalu menjadi acuan, kadangkala Allah akan mempebaikinya sehingga menjadimanusia yang alim, bertakwa lagi wara', dengan demikian menjadi satu kombinasiyang terdiri atas tiga komponen yang baik.

Meskipun pernikahan wanita hamil karena zina dianggap sah dengan memenuhidua syarat utama di atas, tetapi pernikahan tersebut tidak membawa perubahanstatus terhadap anak yang dikandungnya, artinya anak tersebut tidak dinasabkankepada ayahnya tetapi hanya dinasabkan kepada ibunya. Karena Semua madzhabyang empat (Madzhab Hanafi, Malikiy, Syafi?i dan Hambali) telah sepakat bahwaanak hasil zina itu tidak memiliki nasab dari pihak laki-laki, dalam arti dia itu tidakmemiliki bapak, meskipun si laki-laki yang menzinahinya dan yang menaburkan benih

Page 30: Arab Hadist

222

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Masail Fiqhiyah

itu mengaku bahwa dia itu anaknya. Pengakuan ini tidak dianggap, karena anaktersebut hasil hubungan di luar nikah. Di dalam hal ini, sama saja baik si wanita yangdizinai itu bersuami atau pun tidak bersuami. Jadi anak itu tidak berbapak.

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam : Artinya "Anakitu bagi (pemilik) firasy dan bagi laki-laki pezina adalah batu (kerugian danpenyesalan)." (Al Mabsuth 17/154, Asy Syarhul Kabir 3/412, Al Kharsyi 6/101, AlQawanin hal : 338, dan Ar Raudlah 6/44. dikutip dari Taisiril Fiqh 2/828.)

Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah menjadikan kerugian danpenyesalan bagi si laki-laki pezina, yaitu maksudnya tidak ada hak nasab bagi si laki-laki pezina, sedangkan penafian (peniadaan) nasab itu adalah murni hak AllahSubhanahu wa Ta'ala.

Ibnu Abdil Barr berkata, Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, "Dan bagilaki-laki pezina adalah batu (kerugian dan penyesalan). Maka beliau menafikan(meniadakan) adanya nasab anak zina di dalam Islam".

Semua madzhab yang empat (Madzhab Hanafi, Malikiy, Syafi?i dan Hambali)telah sepakat bahwa anak hasil zina itu tidak memiliki nasab dari pihak laki-laki,dalam arti dia itu tidak memiliki bapak, meskipun si laki-laki yang menzinahinya danyang menaburkan benih itu mengaku bahwa dia itu anaknya. Pengakuan ini tidakdianggap, karena anak tersebut hasil hubungan di luar nikah. Di dalam hal ini, samasaja baik si wanita yang dizinai itu bersuami atau pun tidak bersuami. Jadi anak itutidak berbapak. (Al Mabsuth 17/154, Asy Syarhul Kabir 3/412, Al Kharsyi 6/101, AlQawanin hal : 338, dan Ar Raudlah 6/44. dikutip dari Taisiril Fiqh 2/828.) Hal iniberdasarkan sabda Rasulullah: "Anak itu bagi (pemilik) firasy dan bagi laki-laki pezinaadalah batu (kerugian dan penyesalan)." (HR: Al-Bukhari dan Muslim)

Firasy adalah tempat tidur dan di sini maksudnya adalah si istri yang pernahdigauli suaminya atau budak wanita yang telah digauli tuannya, keduanya dinamakanfirasy karena si suami atau si tuan menggaulinya atau tidur bersamanya. Sedangkanmakna hadits tersebut yakni anak itu dinasab-kan kepada pemilik firasy. Namunkarena si pezina itu bukan suami maka anaknya tidak dinasabkan kepadanya dan diahanya mendapatkan kekecewaan dan penyesalan saja. (Taudlihul Ahkam 5/103.)

Dikatakan di dalam kitab Al-Mabsuth, "Seorang laki-laki mengaku berzina denganseorang wanita merdeka dan (dia mengakui) bahwa anak ini anak dari hasil zina dansi wanita membenarkannya, maka nasab (si anak itu) tidak terkait dengannya,berdasarkan sabda Rasulullah: "Anak itu bagi pemilik firasy, dan bagi laki-laki pezinaadalah batu (kerugian dan penyesalan)" (HR: Al Bukhari dan Muslim)

Rasulullah telah menjadikan kerugian dan penyesalan bagi si laki-laki pezina,yaitu maksudnya tidak ada hak nasab bagi si laki-laki pezina, sedangkan penafian(peniadaan) nasab itu adalah murni hak Allah Subhanahu wa Ta'ala. (Al Mabsuth 17/154)

Ibnu Abdil Barr berkata, Nabi bersabda, "Dan bagi laki-laki pezina adalah batu(kerugian dan penyesalan)? Maka beliau menafikan (meniadakan) adanya nasab anakzina di dalam Islam." (At Tamhid 6/183 dari At Taisir)Oleh karena itu anak hasil zina itu tidak dinasabkan kepada laki-laki yang berzinamaka :• Anak itu tidak berbapak.

Page 31: Arab Hadist

223Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

• Anak itu tidak saling mewarisi dengan laki-laki itu.

Bila anak itu perempuan dan di kala dewasa ingin menikah, maka walinyaadalah wali hakim, karena dia itu tidak memiliki wali.

Rasulullah bersabda, "Maka sulthan (pihak yang berwenang) adalah wali bagiorang yang tidak memiliki wali?" (Hadits hasan Riwayat Asy Syafi\'iy, Ahmad, AbuDawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah.)

Satu masalah lagi yaitu bila si wanita yang dizinahi itu dinikahi sebelumberistibra dengan satu kali haidh, lalu digauli dan hamil terus melahirkan anak, ataudinikahi sewaktu hamil, kemudian setelah anak hasil perzinahan itu lahir, wanita ituhamil lagi dari pernikahan yang telah dijelaskan di muka bahwa pernikahan ini adalahharam atau tidak sah, maka bagaimana status anak yang baru terlahir itu ?

Bila si orang itu meyakini bahwa pernikahannya itu sah, baik karena taqlidkepada orang yang memboleh-kannya atau dia tidak mengetahui bahwapernikahannya itu tidak sah, maka status anak yang terlahir akibat pernikahan ituadalah anaknya dan dinasabkan kepadanya, sebagaimana yang diisyaratkan oleh IbnuQudamah tentang pernikahan wanita di masa iddahnya di saat mereka tidakmengetahui bahwa pernikahan itu tidak sah atau karena mereka tidak mengetahuibahwa wanita itu sedang dalam masa iddahnya, maka anak yang terlahir itu tetapdinisbatkan kepada-nya padahal pernikahan di masa iddah itu batal dengan ijmapara ulama, berarti penetapan nasab hasil pernikahan di atas adalah lebih berhak.(Al-Mughniy 6/455.)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan hal serupa, beliauberkata, "Barangsiapa menggauli wanita dengan keadaan yang dia yakini pernikahan(yang sah), maka nasab (anak) diikutkan kepadanya, dan dengannya berkaitanlahmasalah mushaharah (kekerabatan) dengan kesepakatan ulama, meskipun padahakikatnya pernikahan itu batil di hadapan Allah dan Rasul-Nya, dan begitu jugasetiap hubungan badan yang dia yakini tidak haram padahal sebenarnya haram, (makanasabnya tetap diikutkan kepadanya)." (Dinukil dari nukilan Al Bassam dalam TaudlihulAhkam 5/104)Dengan demikian, dari uraian di atas dapat diuraikan secara singkat adalah:

Pertama, perbuatan zina adalah perbuatan yang termasuk dalam al Kabaair,yakni dosa besar. Pelakunya, dikenai hukuman, jika ia belum menikah, maka diderasebanyak 100 deraan dan diasingkan dari negerinya selama satu tahun.Namun, jika ia sudah menikah, maka hukumannya dirajam sampai mati.

Selanjutnya, status anak yang lahir dari hubungan di luar pernikahan ini adalahsebagai berikut:1. Sebagai anak zina, maka ia tidak punya nasab kepada bapak (zina)nya. Nasab

atau garis keturunannya adalah dari ibunya. Jika bapak (zina)nya adalah A danibunya adalah B. Maka nasab anak tersebut adalah fulan/fulanah bin/binti B,dan bukan fulan/fulanah bin/binti A.

2. Dengan putusnya garis nasab, maka anak zina, tidak berhak memperoleh warisdari bapak (zina)nya. Begitu pula sebaliknya, yakni jika anak (zina) meninggalduluan, maka bapak (zina) tidak memperoleh bagian warisnya.

3. Dengan putusnya nasab, maka jika si anak (zina) menikah, yang menjadi waliadalah BUKAN bapak (zina)nya, melainkan sulthon/penguasa/KUA/penghulu.

Page 32: Arab Hadist

224

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Masail Fiqhiyah

4. Tidak wajib (yakni tidak berdosa) jika si bapak (zina) tidak menafkahi anak hasilzinanya ini.

5. Namun, tetap saja, karena si anak lahir dari benih bapaknya, maka statuskeduanya adalah MAHRAM (haram untuk dinikahi).

6. Jika anak zina ini lahir dari hasil selingkuhan, maka nasabnya tetap mengikutibapak yang ada hubungan pernikahan dengan ibunya, BUKAN nasab bapak yangberselingkuh.

PEMBAGIAN WARIS ANAK ZINASebagaimana dijelaskan, anak zina tidak dapat dinasabkan kepada ayahnya,

begitu juga jika anak itu wanita, ayahnya tidak dapat menikahkannya sebagai wali.Dengan demikian pembagian waris pun tidak berhak diberikan kepadanya karenatidak ada hubungan nasab dari perkawinan yang sah. Tetapi anak zina hanya dapatwaris dari ibunya. Pembagian warisnya sebagai berikut:

Seorang perempuan meninggalkan ahli waris sebagai berikut:Suami dan anak laki-laki hasil zina. Maka suami mendapat 1/4 karena ada anak.Sedangkan anak laki-laki hasil zina mendapat asobah (sisa) yaitu 3/4.

Atau kasus lain seorang perempuan meninggalkan ahli waris sebagai berikut:Suami dan anak perempuan hasil zina hasil zina. Maka suami berhak mendapat

1/4 karena mayit memiliki anak. Sedangkan anak perempuan hasil zina mendapat 1/2 karena sendirian. Sedangkan ibu mendapat 1/6 karena ada anak. Asal masalahnyaadalah 12. Suami mendapat 1/4 menjadi 3/12. Anak perempuan hasil zina 1/2 menjadi6/12. Dan ibu 1/6 menjadi 2/12. Adapun sisanya 1/12 adalah dibagikan buat anakperempuan dan ibu.

Tetapi jika yang meninggalnya itu adalah seorang laki-laki. Maka anak hasilzina itu tidak berhak mendapatkan waris. Tetapi dapat diberikan dengan cara hibahatau wasiat, tentunya dengan cara yang sesuai dengan ketentuan wasiat dan hibah.

Untuk memantapkan pemahaman Anda terhadap materi ini, jawablahpertanyaan-pertanyaan di bawah ini:1. Jelaskan hukum Islam menikahi wanita hamil?2. Jelaskan hukum Islam tentang status anak zina?3. Jelaskan pendapat para ulama tentang sah atau tidaknya menikahi wanita hamil?4. Jelaskan pembagian waris anak zina?5. Jelaskan hukum kompilasi Islam tentang menikahi wanita hamil?

Page 33: Arab Hadist

225Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat!1. Menurut ulama bahwa menikahi wanita hamil di luar nikah diharamkan kecuali

terpenuhi dua syarat, yaitu:A. Taubat dan ikhlas C. Ikhlas dan istibraB. Taubat dan istibra (iddah) D. Ikhlas dan menyesal

2. Syarat istibra terkandung pengertian:A. Boleh bersetubuh jika telah melahirkanB. Tidak boleh bersetubuh setelah melahirkanC. TaubatD. Ikhlas

1.Tidak boleh nikah dengan perempuan yang berzina kecuali dengan duasyarat yaitu, bila perempuan tersebut telah bertaubat dari perbuatannistanya dan telah lepas 'iddah-nya.

2. Ketentuan perempuan yang berzina dianggap lepas 'iddah adalah sebagaiberikut:Kalau ia hamil, maka 'iddahnya adalah sampai melahirkan.Kalau ia belum hamil, maka 'iddahnya adalah sampai ia telah haid satukali semenjak melakukan perzinahan tersebut. Wallahu Ta'ala A'lam.

3. Kompilasi Hukum Islam Bab VIII Pasal 53 ayat (1), (2) dan (3) dicantumkanbahwa: (a) Seorang wanita hamil di luar nikah, dapat dikawinkan denganpria yang menghamilinya. (b) Perkawinan dengan wanita hamil yangtersebut pada ayat (1) dapat dilangsungkan tanpa menunggu lebih dahulukelahiran anaknya. (c) Dengan dilangsungkannya perkawinan pada saatwanita hamil, tidak diperlukan perkawinan ulang setelah anak yangdikandungnya lahir.

4. Status anak zina tidak dapat dinasabkan kepada ayahnya, meskipun maniitu bersumber dari dirinya. Tetapi karena kehamilannya tidak didasarkankepada pernikahan yang sesuai syariat Islam. Maka status anak zina tidakdapat dinasabkan kepadanya tetapi hanya kepada ibunya.

5. Anak hasil zina juga tidak berhak mendapatkan waris dari ayahnyamelainkan hanya dari ibunya. Jika anak itu perempuan, maka ayahnyatidak berhak menjadi wali untuk menikahkannya.

Page 34: Arab Hadist

226

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Masail Fiqhiyah

3. Status anak zina hanya dinasabkan kepada:A. Ayahnya C. KakeknyaB. Ibunya D. Neneknya

4. Berikut ini dampak yang merugikan bagi anak hasil zina, yaitu:A. Mendapatkan waris dari ayahnya C. Dapat dinasabkan kepada ayahnyaB. Dapat dinikahkan oleh ayahnya D. Tidak mendapat waris dari ayahnya

5. Kompilasi Hukum Islam yang mengatur untuk segera menikahi wanita hamil diluar nikah adalah terdapat pada pasal:A. Pasal 35 C. Pasal 45B. Pasal 53 D. Pasal 54

6. Jika anak perempuan hasil zina, maka yang berhak menjadi wali untukmenikahkannya adalah:A. Ayahnya C. IbunyaB. Wali Hakim D. Saudar laki-lakinya

7. Maksud dari sabda Rasul berikut ini: A. Boleh bersetubuh dengan wanita hamilB. Tidak boleh bersetubuh dengan wanita hamilC. Wanita yang hamil di luar nikah boleh digauli (wathi')D. Wanita yang hamil di luar nikah tidak boleh digauli sampai ia melahirkan.

8. Jika seorang ibu meninggalkan anak laki-laki hasil zina, maka pembagian warisnyaadalah:A. Asobah C. 1/4B. 1/2 D. 1/6

9. Jika seorang ibu meninggalkan seorang anak perempuan hasil zina, makapembagian warisnya adalah:A. Asobah C. 1/4B. 1/2 D. 1/6

10. Berikut ini dalil tentang keharaman menikahi wanita hamil di luar nikah:A. QS. Al-Nur:3 C. QS. al-Nur:33B. QS.al-Nur:30 D. QS.al-Nur:35

Page 35: Arab Hadist

227Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Cocokkan jawaban Anda dengan menggunakan kunci jawaban Tes Formatif 3yang terdapat di bagian akhir bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Andayang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkatpenguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

Rumus : Jumlah jawaban Anda yang benarTingkat penguasaan = ______________________________ X 100 % 10Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :90 % - 100% = Baik sekali80 % - 89% = Baik70% - 79 % = Cukup

< 70% = Kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda telah mencapai 80 % atau lebih, Anda telahmenuntaskan bahan belajar mandiri ini. Bagus ! Tetapi apabila nilai tingkat penguasaanAnda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 3, terutamabagian yang belum Anda kuasai.

Page 36: Arab Hadist

228

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

Masail Fiqhiyah

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

TES FORMATIF 11. A2. B3. D4. C5. D6. D7. C8. D9. A10. B

TES FORMATIF 21. B2. A3. D4. A5. A6. D7. C8. A9. B10. A

TES FORMATIF 31. B2. B3. B4. B5. C6. B7. B8. A9. B10. A

Page 37: Arab Hadist

229Masail Fiqhiyah

Masalah Bayi Tabung, Kloning dan Mengawini Wanita Hamil dan Status Anak Zina

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, Terj. Jamaludin Miri, Jakarta:Pustaka Amani, 1999.

Asrorun Ni’am Sholeh, Fatwa-Fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga, Jakarta: Elsas,2008.

Dadang Hawari, Al-Quran: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, Yogyakarta:Dana Bhakti Prima Yasa, 1997.

Hisyam Tholbah, Ensiklopedia Mukjizat al-Quran dan Sunnah, jilid 3.Sapta Sentosa,2008.

Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, Jakarta: Toko Gunung Agung, 1997Sayid Qutb, Fi Zhilalil Quran,Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram, Terj. Tim Kuadran, Bandung: Jabal, 2007.www.un.orgwww.hamline.edu