1.1 PENDAHULUANLatar Belakang Dalam pembuatan sebuah jalan,
banyak hal yang harus diperhatikan. Hal tersebut mengenai fungsi
jalan, kondisi jalan, bentuk jalan dan lain sebagainya. Apabila hal
tersebut diabaikan, maka akan berdampak pada keamanan dan
kenyamanan pengguna jalan. Dasar pembuatan jalan harus dipahami
dengan baik dan benar. Geometrik Jalan merupakan dasar bagi
perencanaan membuat jalan. Dengan memahami dengan baik dan benar
dapat mempermudah merencanakan dalam kondisi apapun dan
bagaimanapun. Geometrik jalan harus diterapkan pada semua
pelaksanaan pembuatan jalan. Namun penerapanya tak selalu berjalan
baik.Dalam prakteknya, banyak jalan yang sudah dibuat dan digunakan
pengguna jalan tidak sesuai dengan yang seharusnya diterapkan.
Namun mengetauhi fungsi jalan yang digunakan setiap hari sebagai
sarana penunjang transportasi, praktek pembangunan jalan yang tidak
sesuai dengan geometric jalan akan sangat berbahaya pada masa akan
datang. Dampak tersebut akan muncul dalam jarak dekat maupun lewat.
Banyak faktor juga yang harus dipertimbangkan dalam kerusakan
jalan. Alangkah baiknya jika dalam pelaksanaan pembuatan jalan
mengikuti prosedur geometrik jalan agar dapat memperkecil faktor
yang membuat kerusakan jalan dan keamanan juga kenyamanan pengguna
jalan. Dalam makalah kali ini akan ditampilkan beberapa konstruksi
jalan yang tidak sesuai dengan dasar geometrik jalan. Berikut juga
ditampilkan solusi atau perbaikan konstruksi jalan yang seharusnya
digunakan dalam konstruksi yang tidak sesuai tersebut. Semoga
koreksi dari kelompok kami dapat berguna dalam bidang kosntruksi
jalan berikutnya
Rumusan Masalah1. Bagaimana kondisi konstruksi jalan yang tidak
sesuai dengan dasar geometric jalan?2. Bagaimana konstruksi yang
tepat untuk konstruksi yang tidak sesuai dengan dasar geometric
jalan?3. Dampak jika tetap menggunakan konstruksi jalam yang tidak
sesuai dengan dasar geometric jalan?
1.2 ISI I. 1. Lebar jalan pada 1 jalur tanpa pembatas pada
arteri pada umunya adalah 7 m. panjangnya, 3.5m untuk masing-masing
lajur. Namun, pada daerah yang dijumpai di perbatasan antara kota
malang dengan mojokerto, pacet. Jalan tersebut tidak membagi jalur
sebagaimana mestinya, jalur tersebut tidak dibagi rata
(perbandingan 1:1). Jalur tersebut sekilas terbagi menjadi
(1:0.75). berikut data yang diperoleh :
2. Kemiringan jalan di daerah perbukitan seharusnya antara
8-10%. Namun kosntruksi jalan didaerah yang sama kemiringan jalan
sekilas tampak 8-10% bahkan kurang dari 8% . Berikut data yang
diperoleh :
II.1. Membagi kedua jalur sama rata. Panjang 3.5 tiap jalur
tanpa pembatas2. Memiringkan pada kemiringan 8-10% III.1. Akan
membahayakan pengguna jalan 2. Menganggu kenyamanan berkendara 3.
Jalan cepat rusak
1.3 Penutup Kesimpulan Banyak hal yang dapat dipelajari dalam
dasar geometric jalan. Pemahaman tersebut dapat dijumpai pada jalan
yang digunakan. Menjadi suatu permasalahan jika jalan yang dijumpai
tidak sesuai dengan apa yang dipelajari dalam dasar geometric
jalan. Pengamatan yang dilakukan kelompok kami pada jalan arteri
penghubung 2 kota yaitu malang dan mojokerto dapat menjadi koreksi
dalam pembangunan jalan berikutnya. Pembangunan jalan pada daerah
perkotaan tentu akan sangat berbeda dengan daerah pedesaan dengan
kondisi perbukitan. Hal ini yang telah dipelajari pada dasar
geometric jalan. Perbedaan tersebut dapat berdampak bagi para
pengguna jalan. Dampak tersebut dapat berupa kurang nyamannya dan
bahkan mengganggu keamanan. Dampak tersebut yang dapat dikurangi
atau diatasi dengan menerapkan dasar geometric jalan dengan benar.
Banyak faktor juga yang dapat mengakibatkan jalan tersebut rusak
sehingga berdampak buruk. Dibutuhkan koreksi lebih lanjut mengenai
pengamatan yang telah dilakukan. Sekian pengaplikasian dasar
geometric jalan kelompok kami. Terima kasih.