Tugas Desain Geometrik dan Perencanaan JalanData yang
diketahui:1. Posisi ketinggian masing-masing titik:
TitikKetinggian (m) dpl
A+ 550
B+ 540
C+ 560
D+ 575
2. Jarak antar titik:
TitikJarak (m)
A-B2000
B-C1000
C-D2500
3. Sudut:
Nama SudutBesar Sudut
11050
2600
Data yang akan dicari:1. Lebar Jalan yang Dibutuhkan2. Jumlah
Lajur yang Dibutuhkan3. Tikungan Alinyement Horizontal dengan Tipe
Spiral-Spiral (S-S)4. Tikungan Alinyement Vertikal5. Semua
Perangkat Geometrik Jalan Perlengkapannya
SKETS GAMBAR JALAN
DCBA
RENCANA GEOMETRIK JALAN
1. Menentukan Lebar Jalur yang dan Jumlah Lajur yang
DibutuhkanLebar jalan berdasarkan hasil survei counting yang
dilakukan di jalan Admodirono, Kota Semarang yaitu sebesar 7 meter
yang terdiri dari 3,5m x 2 lajur.Dengan: C = 2726 smp/jamQ2014 =
1423,9 smp/jamDS= 0,52Sedangkan kita merencanakan jalan untuk 10
tahun yang akan datang:Jumlah kendaraan di Kota Semarang
Sumber: Semarang dalam angka 2011, kerjasama Bappeda dan Badan
Pusat Statistik Kota SemarangDengan mengetahui jumlah kendaraan di
Kota Semarang dari tahun 2007 hingga 2011 kita dapat menghitung
angka pertumbuhan lalu-lintas rata-ratanya:TahunkendaraanSmpangka
pertumbuhan (%)
200715307395752
20081614911001734,617
20091671591080567,869
20101671591080560,000
20111901071150406,463
rata rata4,737
Sehingga dapat dicari LHR rencananya sebagai berikut:LHR2024 =
LHR2014 (1 + i)10 LHR2024 = 1423,9 (1+0,04737)10LHR2024 = 2262
smp/jamJika kita menggunkan data jalan hasil survai yang telah
dilakukan, yaitu dengan tipe jalan 2/2 UD, lebar jalan 7 m, bahu
jalan 1 m, maka didapatkan:DS= Q2024 / C= 2262 / 2726= 0.83 (
Tingkat pelayanan D)Maka, untuk kenyamanan pengguna jalan, maka
jalan harus diubah dengan melebarkan jalan menjadi 9 m, bahu jalan
menjadi 2 m, pemisah arah 50-50 dengan hambatan samping rendah dan
Tipe jalan 2/2 UD. Sehingga didapat:C= 2900 x 1,25 x 1 x 1 x 1=
3625 smp/jamQ2024= 2262 smp/jamDS= 2262/3625= 0,62 ( Tingkat
layanan B)Tipe jalan yang direncanakanadalah tipe jalan kolektor
dengan ketentuan:
Sumber: RSNI 2004, Geometri Jalan Perkotaan
Menghitung Kecepatan Rencana VR:
Sumber: RSNI 2004, Geometri Jalan PerkotaanKarena jalan yang
digunakan adalah jalan kolektor sekunder, maka VR yang digunakan
adalah 30-50 km/jam. Kita menganbil kecepatan rencana sebesar 50
km/jam.Kecepatan arus bebas:FV = (FVO + FVW) x FFVSF x FFVCS = (44
+ 3) x 1 x 1 = 47 km/jam
Dengan ketentuan tersebut, maka digunakan:1. Jalan yang
digunakan 2 lajur 2 arah tak terbagi (2/2 UD)2. Lebar jalan yaitu 9
m, dengan masing-masing lajur 4,5 m.3. Menggunakan pembagi arah
dengan tipe 50-504. Jalan yang direncanakan tidak menggunakan
trotoar, maka bahu jalan yang digunakan adalah bahu jalan minimum
yaitu sebesar 2 m.5. Hambatan samping termasuk dalam kategori
rendah.6. Kecepatan Rencana sebesar 50 km/jam.7. Kecepatan Arus
Bebas 47 km/jam.
2. Menghitung Tikungan Alinyemen Horizontal tipe Spiral Spiral
(SS)Data yang dibutuhkan untuk merencanakan alinemen horisontal
antara lain: Kecepatan rencana (VR) Sudut Sudut spiral (s) Panjang
Lengkung Peralihan (Ls) Panjang Lengkung Total (Lt) Panjang P
Panjang K Panjang Es Panjang Ts Panjang Xs Panjang Ys Jari-jari
tikungan (Rc)
Tikungan 1 Mencari Jari-jari minimum dengan V rencana 50km/jam
dan jalan tipe Kolektor Skunder:Sumber: RSNI 2004, Geometri Jalan
PerkotaanDengan Vrencana 50, maka didapat Rc minimum 90 m, tetapi
Rc direncanakan sebesar 120 dengan alasan menambah kenyamanan
pengguna jalan.
Menghitung besar sudut diambil dari gambar: = 180 - = 180 105=
75
Menghitung besar sudut spiral s:= = 75= 37,5
Menghitung panjang lengkung peralihan (Ls)Ls = = = 157 m
Dimana:= Sudut spiral= Jari jari lingkaran= Panjang lengkung
peralihan, untuk Vr 50 km/jam, Rc minimum = 90 m, diambil 120 m
Menghitung panjang lengkung total (Lt)Lt = 2 x Ls= 2 x 157= 314
m
Menghitung panjang PP = = = 9,44 m
Menghitung panjang KK = Ls - - Rc sin = 157 - 120 sin = 77,23
m
Menghitung TsTs = (Rc + P) tan + K = (120 + 9,44) tan 75 + 77,23
= 176,55 m
Menghitung EsEs = (Rc + P) sec = (120 + 9,44) sec 75 120 = 43,15
m
Menghitung XsXs = Ls ( 1 - )= 157 ( 1 - )= 150,28 m
Menghitung XsYs = = = 34,23 m
(Tikungan 1)
(sketsa Tikungan 1 dengan lebar jalan 9 m) Tikungan 2 Mencari
Jari-jari minimum dengan V rencana 50km/jam dan jalan tipe Kolektor
Skunder:Sumber: RSNI 2004, Geometri Jalan PerkotaanDengan Vrencana
50, maka didapat Rc minimum 90 m, tetapi Rc direncanakan sebesar
150 dengan alasan menambah kenyamanan pengguna jalan.
Menghitung besar sudut diambil dari gambar: = 180 - = 180 60=
120
Menghitung besar sudut spiral s:= = 120= 60
Menghitung panjang lengkung peralihan (Ls)Ls = = = 314 m
Dimana:= Sudut spiral= Jari jari lingkaran= Panjang lengkung
peralihan, untuk Vr 50 km/jam, Rc minimum = 90 m, diambil 150 m
Menghitung panjang lengkung total (Lt)Lt = 2 x Ls= 2 x 314= 628
m
Menghitung panjang PP = = = 34,55 m
Menghitung panjang KK = Ls - - Rc sin = 314 - 150 sin = 149,70
m
Menghitung TsTs = (Rc + P) tan + K = (150 + 34,55) tan 120 +
149,70 = 469,35 m
Menghitung EsEs = (Rc + P) sec = (150 + 34,55) sec 120 150 =
219,10 m
Menghitung XsXs = Ls ( 1 - )= 314 ( 1 - )= 279,60 m
Menghitung XsYs = = = 109,55 m
(Tikungan 2)
(Sketsa tikungan 2 dengan lebar 9 m)
Menghitung Pelebaran Di Tikungan1. Tikungan 1Direncanakan bahya
yang lewat di tikungan 1 adalah Bus Sekolah:
Diketahui: Lebar Jalan: 9 m Jumlah jalur (n): 2 Kecepatan
rencana (Vr): 50 km/jam Jari-jari rencana (Rc): 120 m Lebar
kendaraan (b): 2,4 m Panjang tonjolan (A): 0,8 m Kebebasan samping
(c): 2,1 m Jarak Antar roda (p): 6,4 m
Menghitung bb : Rc - : 120 - : 0,17 m
Menghitung bb: b + b: 2,4 + 0,17: 2,57
Menghitung TdTd: Rc: 120: 0,05 m
Menghitung ZZ: 0,105 x : 0,105 x : 0,5 m
Menghitung BB: n (b + c) + (n 1) Td + Z: 2 (2,57 + 2,1) + (2 1)
0,05 + 0,5: 9,87 m
Menghitung Lebar Perkerasan JalanLebar Perkerasan jalan : B - W:
9,86 9: 0,86 m
Menghitung Lebar Perkerasan Per LajurPerkerasan Per lajur :
Lebar perkerasan jalan : n: 0,86 : 2: 0,43 m
2. Tikungan 2Direncanakan bahya yang lewat di tikungan 2 adalah
Bus Sekolah:
Diketahui: Lebar Jalan: 9 m Jumlah jalur (n): 2 Kecepatan
rencana (Vr): 50 km/jam Jari-jari rencana (Rc): 150 m Lebar
kendaraan (b): 2,4 m Panjang tonjolan (A): 0,8 m Kebebasan samping
(c): 2,1 m Jarak Antar ban (p): 6,4 m
Menghitung bb : Rc - : 150 - : 0,14 m
Menghitung bb: b + b: 2,4 + 0,14: 2,54
Menghitung TdTd: Rc: 150: 0,04 m
Menghitung ZZ: 0,105 x : 0,105 x : 0,5 m
Menghitung BB: n (b + c) + (n 1) Td + Z: 2 (2,54 + 2,1) + (2 1)
0,04 + 0,4: 9,74 m
Menghitung Lebar Perkerasan JalanLebar Perkerasan jalan : B - W:
9,74 9: 0,74 m
Menghitung Lebar Perkerasan Per LajurPerkerasan Per lajur :
Lebar perkerasan jalan : n: 0,74 : 2: 0,37 m
3. Menghitung Tikungan Alinyemen VertikalLengkung vertikal harus
disediakan pada setiap lokasi yang mengalami perubahan kelandaian
dengan tujuan:a) mengurangi goncangan akibat perubahan kelandaian;
dan b) menyediakan jarak pandang henti.Alinyemen vertikal terdiri
atas bagian lurus dan bagian lengkung ; Ditinjau dari titik awal
perencanaan, bagian lurus dapat berupa landai positif (tanjakan),
atau landai negatif (turunan), atau landai nol (datar). Bagian
lengkung vertikal dapat berupa lengkung cekung atau lengkung
cembung.
Jarak Pandang Henti (Jh)Adalah jarak minimum yang diperlukan
pengemudi untuk menghentikan kendaraannya dengan aman begitu
melihat adanya halangan di depan. Setiap titik di sepanjang jalan
harus memenuhi Jh. Jarak pandang diukur dari tinggi pandangan mata
ke puncak sebuah obyek. Untuk jarak pandang henti, tinggi mata 100
cm dan tinggi obyek 10 cm.
Keterangan:Karena Vr menggunakan 50 jadi Ss minimumnya adalah
65, tetapi Ss direncanakan sebesar 80 dengan alasan menambah
kenyamanan pengguna jalan.Jarak Pandang Menyiap (Jd)Jarak pandang
menyiap harus ditentukan pada bagian jalan yang dipilih, pada jalan
dua jalur dua arah. Jarak pandang menyiap standar dan minimum
dinyatakan dalam tabel 6.2. (Dalam Tata Cara Perencanaan Geometrik
Jalan Perkotaan, Dirjen Bina Marga.) berikut:
Jarak pandang diukur dari tinggi pandangan mata ke puncak sebuah
obyek. Untuk jarak pandang henti, tinggi mata 100 cm dan tinggi
obyek 10 cm, untuk jarak pandang menyiap, tinggi mata 100 cm dan
tinggi obyek 100 cm.Dari tabel diatas didapat jarak pandang menyiap
dengan kecepatan 50 km/jam sebesar 250 m.Alajabar landai (%)1)
Mencari kelandaian:a. Titik A-BKetinggian A= 550 mKetinggian B= 540
mKetinggian A-B= -10 mJarak A-B= 2000 mKelandaian= = 0,005Nilai
Ekuivalen (g1) = -0,5 % (turun)
b. Titik B-CKetinggian B= 540 mKetinggian C= 560 mKetinggian
B-C= 20 mJarak B-C= 1000 mKelandaian= = 0,02Nilai Ekuivalen (g2) =
2 % (naik)
c. Titik C-DKetinggian C= 560 mKetinggian D= 575 mKetinggian C-D
= -15 mJarak C-D= 2500 mKelandaian= = 0,006Nilai Ekuivalen (g3)=
0,6 % (naik)
Tabel Klasifikasi Menurut Medan Jalan NoJenis
MedanNotasiKemiringan Medan (%)
1DatarD< 3
2PerbukitanB3 - 25
3PegununganG> 25
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (Jalan
No. 038/TBM/1997)
Berdasarkan tabel klasifikasi medan jalan, maka jenis medan
jalan yang direncanakan adalah datar karena kemiringan medan yang
didapat berdasarkan hitungan < 3 %.
Perencanaan Alinyemen Vertikal1. Tikungan A-B-CGambarJika
dilihat pada gambar terjadi penaikan jalan, maka alinyemen yang
digunakan yaitu alinyemen vertikal cekung.Data yang diketahui :Vr
(Kecepatan Rencana)= 50 km/jamJarak Pandang Henti= 80 mJarak
Pandang Menyiap= 250 mg1= -0,5 %g2= 2 %a. Perbedaan Aljabar Landai
(A)A= g1-g2= -0,5 2= -2,5 %= 2,5 % (cekung)b. Perhitungan Lv
(Panjang Lengkung Vertikal) Berdasarkan syarat keamanan Jarak
Pandang Hentia) Untuk S < LLv= Lv= Lv= 40 m < S = 60 m (Tidak
memenuhi)b) Untuk S > LLv= 2 x S - Lv= 2 x 80 - Lv= -7,2 m, Lv
negative (Tidak memenuhi) Berdasarkan syarat kenyamananLv= Lv= Lv=
16,07 m Berdasarkan syarat keluasan bentukLv= 0,6 xVr= 0,6 x 50= 30
m Berdasarkan syarat drainaseLv= 50 x ALv= 50 x 2,5Lv= 125 mDari
syarat-syarat Lv di atas, dipilih yang terpanjang dan memenuhi,
maka diambil Lv = 125 meter.c. Perhitungan EE= E= E= 0,39
d.Menghitung Yy= x 2= x 2= 2 x 10-4 m
2. Tikungan B-C-DGambarJika dilihat pada gambar terjadi
penurunan dari jalan C menuju ke Jalan D, maka alinyemen yang
digunakan yaitu alinyemen vertikal cembung.Data yang diketahui :Vr
(Kecepatan Rencana)= 50 km/jamJarak Pandang Henti= 80 mJarak
Pandang Menyiap= 250 mg2= 2 %g3= 0,6 %a. Perbedaan Aljabar Landai
(A)A= g2-g3= 2 0,6= 1,4% (cembung)b. Perhitungan Lv (Panjang
Lengkung Vertikal) Berdasarkan syarat keamanan Jarak Pandang
Hentia) Untuk S < LLv= Lv= Lv= 22,46 m < S = 60 m (Tidak
memenuhi)b) Untuk S > LLv= 2 x S - Lv= 2 x 80 - Lv= -125 m, Lv
negative (Tidak memenuhi) Berdasarkan syarat keamanan jarak pandang
menyiapa) Untuk S < LLv= Lv= Lv= 108,7 m < S = 200 m (Tidak
memenuhi)b) Untuk S > LLv= 2 x S - Lv= 2 x 250 - Lv= -185,71 m,
Lv negative (Tidak memenuhi) Berdasarkan syarat kenyamananLv= Lv=
Lv= 9,72 m Berdasarkan syarat drainaseLv= 40 x ALv= 40 x 1,4Lv= 56
m Berdasarkan syarat kenyamanan mengemudi ( 3 detik perjalanan )Lv=
Lv= Lv= 41,67 mDari syarat-syarat Lv di atas, dipilih yang
terpanjang dan memenuhi, maka diambil Lv = 56 meter.c. Perhitungan
EE= E= E= 9,8 x 10-2
d.Menghitung Yy= x 2= x 2= 2,5 x 10-5 m
4. Perlengkapan Jalan1. Marka JalanPengertian / definisi Marka
Jalan adalah suatu tanda yang berupa garis, simbol angka, huruf
atau tanda lainnya yang digambarkan. Marka jalan berfungsi sebagai
penuntun / pengarah pengemudi selama perjalanan.Warna marka jalan
umumnya putih, terdiri dari :1. Marka garis2. Marka huruf3. Marka
simbolPemakaian warna marka jalan selain warna putih harus sesuai
petunjuk / ijin pembina jalan.
Page | 15