BAB IV STUDI KASUS 1. LATAR BELAKANG PROYEK Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang diteliti adalah proyek pembangunan tangki elpiji. Pada proyek ini dibangun 2 buah tangki berbentuk bola dengan dimensi dan kapasitas yang sama, yaitu : 18,57 meter dan 1500 M Ton (Gambar 4.1). Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 2 buah tangki adalah 30 bulan, dimulai bulan Juni 1992 sampai bulan November 1994. Sebenarnya waktu penyelesaian 2 buah tangki
30
Embed
Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B Proyek yang ... · Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IV
STUDI KASUS
1. LATAR BELAKANG PROYEK
Gambar 4.1. Gambar Tangki Elpiji A dan B
Proyek yang diteliti adalah proyek pembangunan tangki elpiji. Pada
proyek ini dibangun 2 buah tangki berbentuk bola dengan dimensi dan
kapasitas yang sama, yaitu : 18,57 meter dan 1500 M Ton (Gambar 4.1).
Tangki elpiji ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan gas
elpiji sementara, sebelum di kirim ke tempat lain. Waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan 2 buah tangki adalah 30 bulan, dimulai bulan Juni 1992
sampai bulan November 1994. Sebenarnya waktu penyelesaian 2 buah tangki
ini dapat dipersingkat, hal ini tidak dapat dilakukan karena keterbatasan jam
kerja. Keterbatasan jam kerja disebabkan pada lokasi proyek bersebelahan
dengan tangki elpiji yang harus beroperasi. Der.gan beroperasinya tangki
elpiji, maka pelaksanaan proyek harus dihentikan, sebab sangat berbahaya
khususnya bila dilakukan pengelasan.
Perencanaan pada proyek ini dilakukan oleh konsultan perencana
dari Korea, dimana standar jaminan kualitas yang digunakan adalah ASME
(American Society of Mechanical Engineer) seksi VIII divisi 2. Perencanaan
tersebut, pada tahap pelaksanaan ditinjau ulang oleh kontraktor Indonesia
dengan menyewa konsultan jaminan kualitas, disamping itu kontraktor juga
menyewa konsultan inspeksi yang berdiri sendiri.
2. SISTEM JAMINAN KUALITAS
Didalam pelaksanaan jaminan kualitas pada kontraktor diperlukan
statu sistem. Untuk melakukan evaluasi terhadap sistem jaminan kualitas
yang telah diterapkan di proyek, maka dilakukan perbandingan antara
komponen-komponen sistem jaminan kualitas dan pelaksanaannya. Hal ini
dilakukan dengan cara mengadakan survey dengan menyebarkan kuesioner
kepada para manajer, supervisor dan kepala bagian proyek pada waktu itu
(Lampiran 2). Komponen sistem jaminan kualitas yang dievaluasi pada
proyek ini, antara lain: (1) Perencanaan kualitas, (2) Tanggung jawab mana-
jemen, (3) Tinjauan kontrak, (4) Tinjauan ulang perencanaan, (5) Pelatihan,
(6) Kontrol proses, (7) Pemeriksaan supplier dan subkontraktor, (8) Peme-
riksaan alat uji, (9) Pemeriksaan material dan alat yang disediakan pemilik,
31
(10) Pemeriksaan alat dan material, (11) Inspeksi dan tes, (12) Kontrol
inspeksi dan tes, (13) Persetujuan, (14) Perbaikan atau pekerjaan ulang,
(15)Tes dan inspeksi ulang, (16) Kontrol perbaikan atau pekerjaan ulang,
(17)Dokumentasi. Hasil kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.1.
label 4.1. Hasil Kuesioner
Komponen Sistem
Jaminan kualitas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Resoonden
1
100
80
80
80
80
80
60
80
60
80
60
100
80
80
60
100
2
100
100
80
100
100
80
60
100
80
100
60
100
100
100
100
80
3
80
80
80
80
60
60
80
100
60
100
80
100
80
100
80
80
4
100
80
80
100
80
80
60
80
80
80
60
80
80
80
60
80
5
80
60
80
80
60
60
60
80
80
80
60
100
80
80
60
100
6
100
80
80
80
80
80
60
100
60
80
60
80
80
80
60
100
7
100
80
80
100
80
80
80
80
60
80
80
80
80
80
60
80
8
100
80
80
80
60
80
80
100
60
80
60
100
80
80
80
100
Mean
95,0
S0,0
80,0
87,5
75,0
75,0
67,5
90,0
67,5
85,0
65,0
92,5
82,5
85,0
70,0
90,0
Berdasarkan hasil kuesioner, komponen yang paling tinggi adalah
"Perencanaan Kualitas" dengan mean 95 dan unsur yang paling rendah adalah
"Kontrol Inspeksi dan Tes" dengan mean 65 (Gambar 4.2). Evaluasi masing-
masing komponen sistem jaminan kualitas pada proyek ini dibagi menjadi 5
kelompok, yaitu: mean 81-100 adalah "sangat baik", mean 61-80 adalah
"baik", mean 41-60 adalah "kurang baik", mean 21-40 adalah "jelek" dan
32
mean 0-20 adalah "sangat jelek" (Tabel 4.2). Secara keseluruiian , 21%
responden menyatakan "cukup baik", 56% responden menyatakan "baik",
23% responden menyatakan "sangat baik" terhadap komponen-komponen
jaminan kualitas. Jadi terlihat adanya kecenderungan distribusi kc arah kiri,
ini berarti secara keseluruhan komponen sistem jaminan kualitas ini sudah
dijalankan dengan baik (Tabel 4.3 dan Gambar 4.3), tetapi dari hasil yang
sudah baik ini perlu dilakukan suatu analisa untuk mengetahui komponen
yang masih perlu ditingkatkan.
Analisa ini dilakukan dengan membagi hasil kuesioner menjadi tiga
kelompok. Kelompok pertama yang mempunyai mean 87,5-95 disebut sangat
baik, kelompok yang mempunyai mean 80-85 disebut baik, sedangkan yang
mempunyai mean 65-75 disebut kurang baik (Gambar 4.2).
100
80
<5 60 8 5
40
20
0
95 92.5 rT~- 9 0 80 8 7 ^ 8 5 - 8 5 82.5 80 80
f I I | | |
s
i l l s f i t * (-- = a. I 3
Komponen Sistem Jaminan Kual i tas
Gambar 4.2. Diagram Mean Setiap Komponen Sistem Jaminan Kualitas
33
Tabel 4.2. Hasil Evaluasi Komponen Sistem Jaminan Kualitas
Prosedur Perencanaan
Pelaksanaan
Inspeksi
Tindakan
Komponen sistem jaminan kualitas -Perencanaan Kualitas -Tanggung jawab manajemen -Tinjauan kontrak -Tinjauan ulang perencanaan -Pelatihan •Dokumentasi -Kontrol proses -Dokumentasi
-Pemeriksaan suplayer -Pemeriksaan alat uji -Pemeriksaan material, alat yang disediakan pemilik
-Pemeriksaan alat dan material -Inspeksi dan pengujian -Kontrol inspeksi dan pengujian -Persetujuan -Dokumentasi -Perbaikan atau pekerjaan ulang -Tes dan inspeksi ulang -Kontrol perbaikan atau pekerjaan ulang
-Dokumentasi
Pelaksanaan pada proyek ada ada ada ada * ada ada ada ada
ada ada
tidak ada
ada ada ada ada ada ada nda ada
ada
Evaluasi Sangat baik
Baik Baik
Sangat baik Baik
Sangat baik Baik
Sangat baik
Baik Sangat baik
Baik Sangat baik
Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
Baik
Sangat baik
1
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi
Komponen
1
2
3 4
5
6
7 8 9
10
11 12 13
14
15 16 17
Total
NILAI
1
6
1
0 3
1
0
0 4 0
0
2 0 5
1
2 1 4
30
(%)
4.688
0.781
0.000
2.344
0.781
0.000
0.000
3.125
0.000
0.000
1.563
0.000
3.906
0.781
1.563
0.781
3.125
23A38
2
2
6
8 5
4 6
3 4
0
3
6 2 3
7 6 2 4
71
(%)
1.563
4.688
6.250
3.906
3.125
4.688
2.344
3.125
0.000
2.344
4.688
1.563
2.344
5.469
4.688
1.563
3.125
SSA73
3
0
1
0 0
3
2
5 0 0
5
0 6
0
0 0 5 0
27
(%)
0.000
0.781
0.000
0.000
2.344
1.563
3.906
0.000
0.000
3.906
0.000
4.688
0.000
0.000
0.000
3.906
0.000
21.094
4
0
0
0 0
0
0
0 0
0
0 0 0 0
0 0 0 0
0
(%)
0
0
0 0
0
0
0 0
0
0
0 0 0
0 0 0
0
0
5
0
0
0 0
0
0
0 0
0
0 0 0
0
0 0 0
0
0
(%)
0
0
0 0
0
0
0 0
0
c 0 0
0
0 0 0
0
0
6
0
0
Q 0
0
0
0 0
0
0
0 0 0
0
0 0
0
0
(%)
0
0
0 0
0
0
0 0
0 0 0 0
0
0 0 0
0
0
34
CO 5 6
DU 50
"i 1 40 i 30
1 20 -10
n
2 3 /
n \ £ 1
^ " \ 0
1 2 3 4
Nilai
*
0
5
0
6
Gambar 4.3. Diagram Distribusi Komponen Sistem Jaminan Kualitas
Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan saran-saran dari para
responden yang menyangkut sistem manajemen kualitas. Saran-saran ini
berguna untuk meningkatkan kualitas pada proyek tangki elpiji yang akan
datang. Saran-saran yang diperoleh adalah sebagai berikut:
a Efisiensi penggunaan peralatan (alat-alat berat) lebih ditingkatkan e
a Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, kemampuan tukang las
yang lebih merata, jumlah fitter yang qualified diperbanyak.
a Meskipun telah dibuat jadwal material procurement, kebutuhan material
yang kecil-kecil masih sering tidak tepat waktu, sehingga mengganggu
kelancaran pekerjaan. Berdasarkan pengalaman diketahui bahwa
kelancaran material procurement masih bisa ditingkatkan.
a Peralatan las, kompresor, genset, trafo las agar dalam kondisi prima
a Meningkatkan kemampuan tukang las dan fitter agar memiliki kemampuan
dan hasil kerja yang lebih baik.
a Ketergantungan waktu dan personel dari MIGAS yang sangat
mempengaruhi kelancaran pelaksanaan, yang sulit diatasi.
35
3. BIAYA KUALITAS PROYEK
3 . \ Pendahuluan
Berdasarkan informasi biaya proyek yang diperoleh dari laporan
biaya proyek, biaya total yang digunakan untuk pembangunan proyek ini
adalah 12 milyar. Komponen biaya terbesar adalah pada pekerjaan 2
buah tangki dan tes, yaitu 64% dari total biaya proyek senilai 7,8 milyar
(Gambar 4.4), sehingga penelitian biaya kualitas ditekankan pada
pekerjaan 2 buah tangki dan tes.
'
'roy
Lira
rhad
ap B
ia
70% -I
60% '
50% '
40%-'
30%
20%
10%
0% —
63.9%
fM— """"
9.9%
111
1 2
6.5%
a a a M^Eswas 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jenis Pekerjaan
%
Keterangan 1 -Pekerjaan 2 buah tangki dan tes 3=Pekerjaan fasilitas pengisian LPG curah 5=Instalasi listrik bangunan penunjang 7=Pemadam kebakarun 9-Ka/ve
\]=Pipe Fillings
2=Pekerjaan sub-struktur 4=Pekerjaan persiapan 6=Pembangunan bangunan penunjang 8=Pekerjaan pipa
10=Pengecatan
Gambar 4.4. Diagram Penyebaran Biaya Proyek.
3.2. Perhitungan Biaya Kualitas
Untuk mengetahui proporsi biaya kualitas pada proyek ini, maka
langkah-langkah yang dapat diambil adalah menentukan biaya kualitas
36
dengan cara mengelompokkan komponen-komponen jaminan kualitas
pada proyek menjadi jenis aktivitas biaya kualitas, setelah didapat jenis
aktivitas biaya kualitas, maka dibagi menjadi tiga bagian menurut konsep
biaya kualitas (Tabel 4.4).
Tabel 4.4. Pengelompokan Biaya Kualitas
Sis< Prosedur
Perencanaan
Pelaksanaan
Inspeksi
Tindakan
em Jaminan Kualitas Komponen
-Perencanaan kualitas -Tanggung jawab manajemen -Tinjauan kontrak -Tinjauan ulang perencanaan -Pelatihan -Dokumentasi -Kontrol proses -Dokumentasi
-Pemeriksaan supplier -Pemeriksaan alat uji -Pemeriksaan material, alat yang disediakan pemilik
-Pemeriksaan alat dan material -Inspeksi dan tes -Kontrol inspeksi dan tes -Persetujuan -Dokumentasi -Perbaikan atau pekerjaan ulang
-Tes dan inspeksi ulang -Kontrol perbaikan atau pekerjaan ulang
-Dokumentasi
Biava kualitas Jenis Aktivitas
-Pelaksanaan -Pelaksanaan -Pelaksanaan -Tinjauan ulang desain -Pelatihan -Dokumentasi -Pelaksanaan -Dokumentasi
-Inspeksi penerimaan -Kalibrasi alat uji -Pemeliharaan alat
-Inspeksi penerimaan -Inspeksi dan tes -Inspeksi dan tes -Persetujuan -Dokumentasi -Pekerjaan perbaikan pada pengelasan
-Inspeksi dan tes ulang -Inspeksi dan tes ulang
-Dokumentasi
Jenis biaya Pencegahan Pencegahan Pencegahan Pencegahan Pencegahan Pencegahan Pencegahan Pencegahan