8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
1/35
1
IDENTIFIKASI KEGAWATAN DARURATAN
PADA SISTEM PENCERNAAN
TRAUMA ABDOMEN
KELOMPOK 1
KETUA : TITA ARPIANI (2012-33-013)
SEKERTARIS : SUN OTITA ANDREANI (2012-33-026)
ANGGOTA :
HAZERORI CENTURI (2012-33-06)
ANISSA LIZA HANIFAH (2012-33-00!)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNI"ERSITAS ESA UNGGUL
#AKARTA 201$
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
2/35
2
BAB I
PENDAHULUAN
1%1 L&'& B*&+&,Pelayanan gawat darurat merupakan bentuk pelayanan yang bertujuan untuk
menyelamatkan kehidupan penderita, mencegah kerusakan sebelum
tindakan/perawatan selanjutnya dan menyembuhkan penderita pada kondisi yang
berguna bagi kehidupan. Karena sifat pelayanan gawat darurat yang cepat dan
tepat, maka sering dimanfaatkan untuk memperoleh pelayanan pertolongan
pertama dan bahkan pelayanan rawat jalan bagi penderita dan keluarga yang
menginginkan pelayanan secara cepat. Oleh karena itu diperlukan perawat yang
mempunyai kemampuan yang bagus dalam mengaplikasikan asuhan keperawatan
gawat darurat untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan baik aktual atau
potensial mengancam kehidupan tanpa atau terjadinya secara mendadak atau tidak
di perkirakan tanpa atau disertai kondisi lingkungan yang tidak dapat
dikendalikan.
Asuhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek
keperawatan gawat darurat yang diberikan kepada klien oleh perawat yang
berkompeten di ruang gawat darurat. Asuhan keperawatan yang diberikan
meliputi biologis, psikologis, dan sosial klien baik aktual yang timbul secara
bertahap maupun mendadak, maupun resiko tinggi. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi asuhan keperawatan gawat darurat, yaitu : kondisi kegawatan
seringkali tidak terprediksi baik kondisi klien maupun jumlah klien yang datang
ke ruang gawat darurat, keterbatasan sumber daya dan waktu, adanya saling
ketergantungan yang sangat tinggi diantara profesi kesehatan yang bekerja di
ruang gawat darurat, keperawatan diberikan untuk semua usia dan sering dengan
data dasar yang sangat mendasar, tindakan yang diberikan harus cepat dan dengan
ketepatan yang tinggi !aryuani, "##$%.!engingat sangat pentingnya pengumpulan data atau informasi yang
mendasar pada kasus gawat darurat, maka setiap perawat gawat darurat harus
berkompeten dalam melakukan pengkajian gawat darurat. Keberhasilan
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
3/35
3
pertolongan terhadap penderita gawat darurat sangat tergantung dari kecepatan
dan ketepatan dalam melakukan pengkajian awal yang akan menentukan bentuk
pertolongan yang akan diberikan kepada pasien. &emakin cepat pasien ditemukan
maka semakin cepat pula dapat dilakukan pengkajian awal sehingga pasien
tersebut dapat segera mendapat pertolongan sehingga terhindar dari kecacatan
atau kematian.
Pengkajian pada kasus gawat darurat dibedakan menjadi dua, yaitu :
pengkajian primer dan pengkajian sekunder. Pertolongan kepada pasien gawat
darurat dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan sur'ei primer untuk
mengidentifikasi masalah(masalah yang mengancam hidup pasien, barulah
selanjutnya dilakukan sur'ei sekunder. )ahapan pengkajian primer meliputi : A:
Airway, mengecek jalan nafas dengan tujuan menjaga jalan nafas disertai kontrol
ser'ikal* +: +reathing, mengecek pernafasan dengan tujuan mengelola pernafasan
agar oksigenasi adekuat* : irculation, mengecek sistem sirkulasi disertai
kontrol perdarahan* -: -isability, mengecek status neurologis* : posure,
en'iromental control, buka baju penderita tapi cegah hipotermia 0older, "##"%.
Pengkajian primer bertujuan mengetahui dengan segera kondisi yang
mengancam nyawa pasien. Pengkajian primer dilakukan secara sekuensial sesuai
dengan prioritas. )etapi dalam prakteknya dilakukan secara bersamaan dalam
tempo waktu yang singkat kurang dari 1# detik% difokuskan pada Airway
+reathing irculation A+%. Karena kondisi kekurangan oksigen merupakan
penyebab kematian yang cepat. Kondisi ini dapat diakibatkan karena masalah
sistem pernafasan ataupun bersifat sekunder akibat dari gangguan sistem tubuh
yang lain. Pasien dengan kekurangan oksigen dapat jatuh dengan cepat ke dalam
kondisi gawat darurat sehingga memerlukan pertolongan segera. Apabila terjadi
kekurangan oksigen 2(3 menit akan menyebabkan kerusakan otak permanen,
lebih dari 1# menit akan menyebabkan kematian. Oleh karena itu pengkajian
primer pada penderita gawat darurat penting dilakukan secara efektif dan efisien
!ancini, "#11%.
Adapun yang disebut sebagai penderita gawat darurat adalah penderita yang
memerlukan pertolongan segera karena berada dalam keadaan yang mengancam
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
4/35
4
nyawa, sehingga memerlukan suatu pertolongan yang cepat, tepat, cermat untuk
mencegah kematian maupun kecacatan. 4ntuk memudahkan dalam pemberian
pertolongan korban harus diklasifikasikan termasuk dalam kasus gawat darurat,
darurat tidak gawat, tidak gawat tidak darurat dan meninggal. &alah satu kasus
gawat darurat yang memerlukan tindakan segera dimana pasien berada dalam
ancaman kematian karena adanya gangguan hemodinamik adalah trauma
abdomen di mana secara anatomi organ(organ yang berada di rongga abdomen
adalah organ(organ pencernaan. &elain trauma abdomen kasus(kasus
kegawatdaruratan pada system pencernaan salah satunya perdarahan saluran cerna
baik saluran cerna bagian atas ataupun saluran cerna bagian bawah bila hal ini
dibiarkan tentu akan berakibat fatal bagi korban atau pasien bahkan bisamenimbulkan kematian. Oleh karena itu kita perlu memahami penanganan
kegawatdaruratan pada system pencernaan secara cepat, cermat dan tepat
sehingga hal(hal tersebut dapat kita hindari.
1%2 T./.&,
1%2%1 T./.&, U.
!ahasiswa dapat mengetahui tentang konsep penatalaksanaan
kegawatdaruratan pada kasus trauma
1%2%2 T./.&, K..
1. !ahasiswa dapat memahami penanganan kegawatdaruratan pada
trauma abdomen
". !ahasiswa dapat memahami konsep pengkajian kegawatadaruratan
pada trauma abdomen
5. !ahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan kegawatdaruratan
pada trauma abdomen
BAB 2
TIN#AUAN TEORI
2%1 T&.& A45,
2%1%1 D7,77 T&.&
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
5/35
5
)rauma adalah cedera/rudapaksa atau kerugian psikologis atau emosional
-orland, "##"%. )rauma adalah luka atau cedera fisik lainnya atau cedera
fisiologis akibat gangguan emosional yang hebat +rooker, "##1%.
)rauma adalah penyebab kematian utama pada anak dan orang dewasa
kurang dari 66 tahun. )rauma abdomen adalah cedera pada abdomen,
dapat berupa trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau
tidak disengaja &melt7er, "##1%. )rauma perut merupakan luka pada isi
rongga perut dapat terjadi dengan atau tanpa tembusnya dinding perut
dimana pada penanganan/penatalaksanaan lebih bersifat kedaruratan dapat
pula dilakukan tindakan laparatomi 8K49, 1$$%.
2%1%2 E'75*57+erdasarkan mekanisme trauma, terbagi atas " yaitu :a% )rauma tembus trauma perut dengan penetrasi kedalam rongga
peritonium%. -isebabkan oleh : luka tusuk, luka tembak.
b% )rauma tumpul trauma perut tanpa penetrasi kedalam rongga
peritonium%. -isebabkan oleh : pukulan, benturan, ledakan, deselerasi,
kompresi atau sabuk pengaman set(belt%.
2%1%3 P&'5775*57
+ila suatu kekuatan eksternal dibenturkan pada tubuh manusia akibat
kecelakaan lalu lintas, penganiayaan, kecelakaan olahraga dan terjatuh
dari ketinggian%, maka beratnya trauma merupakan hasil dari interaksi
antara faktor ; faktor fisik dari kekuatan tersebut dengan jaringan tubuh.
+erat trauma yang terjadi berhubungan dengan kemampuan obyek statis
yang ditubruk% untuk menahan tubuh. Pada tempat benturan karena
terjadinya perbedaan pergerakan dari jaringan tubuh yang akan
menimbulkan disrupsi jaringan.
0al ini juga karakteristik dari permukaan yang menghentikan tubuh
juga penting. )rauma juga tergantung pada elastisitas dan 'iskositas dari
jaringan tubuh. lastisitas adalah kemampuan jaringan untuk kembali
pada keadaan yang sebelumnya.
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
6/35
6
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
7/35
7
1. &yok hipo'olemik ". ?angguan rasa nyaman* nyeri
5. ?angguan rasa aman* cemas
6. ?angguan pemenuhan nutrisi
. Perubahan pola eliminasi bab/bak 2. =esiko penyebaran infeksi
@. +ila disertai dengan adanya robekan pada diafragma maka masalah
keperawatan yang muncul disertai dengan gangguan oksigenasi.
2%2 P,&'&*&+&,&&, K&9&'4&.&'&, 8&4& K&. T&.&
Perawatan pada pasien yang mengalami injuri oleh tim trauma agak
berbeda dengan pengobatan secara tradisional, di mana penegakan diagnosa,
pengkajian dan manajemen penatalaksanaan sering terjadi secara bersamaan
dan dilakukan oleh dokter yang lebih dari satu. &eorang leader tim harus
langsung memberikan pengarahan secara keseluruhan mengenai
penatalaksanaan terhadap pasien yang mengalami injuri, yang meliputi
8ulde, "##$% :
1. Primary sur'ey
". =esuscitation
5. 0istory
6. &econdary sur'ey
. -efiniti'e care
2%2%1 P7& S.
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
8/35
8
mengancam kehidupan. Prioritas yang dilakukan pada primary survey
antara lain 8ulde, "##$% :
a% Airway maintenance dengan cervical spine protection
b% Breathing dan oxygenation
c% Circulation dan kontrol perdarahan eksternal
d% Disability(pemeriksaan neurologis singkat
e% Exposure dengan kontrol lingkungan
&angat penting untuk ditekankan pada waktu melakukan primary
sur'ey bahwa setiap langkah harus dilakukan dalam urutan yang benar
dan langkah berikutnya hanya dilakukan jika langkah sebelumnya telah
sepenuhnya dinilai dan berhasil. &etiap anggota tim dapat melaksanakan
tugas sesuai urutan sebagai sebuah tim dan anggota yang telah
dialokasikan peran tertentu seperti airway, circulation, dll, sehingga akan
sepenuhnya menyadari mengenai pembagian waktu dalam keterlibatan
mereka American College of Surgeons, 1$$@%. Primary sur'ey perlu terus
dilakukan berulang(ulang pada seluruh tahapan awal manajemen. Kunci
untuk perawatan trauma yang baik adalah penilaian yang terarah,kemudian diikuti oleh pemberian inter'ensi yang tepat dan sesuai serta
pengkajian ulang melalui pendekatan AIR assessment , intervention,
reassessment %.
Primary sur'ey dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain
?ilbert., -&ou7a., B Plet7, "##$% :
1 ?eneral 9mpressions
a% !emeriksa kondisi yang mengancam nyawa secara umum.
b% !enentukan keluhan utama atau mekanisme cedera
c% !enentukan status mental dan orientasi waktu, tempat, orang%
! Pengkajian Airway
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
9/35
9
)indakan pertama kali yang harus dilakukan adalah memeriksa
responsi'itas pasien dengan mengajak pasien berbicara untuk
memastikan ada atau tidaknya sumbatan jalan nafas. &eorang pasien
yang dapat berbicara dengan jelas maka jalan nafas pasien terbuka
)hygerson, "##2%. Pasien yang tidak sadar mungkin memerlukan
bantuan airway dan 'entilasi. )ulang belakang leher harus dilindungi
selama intubasi endotrakeal jika dicurigai terjadi cedera pada kepala,
leher atau dada. Obstruksi jalan nafas paling sering disebabkan oleh
obstruksi lidah pada kondisi pasien tidak sadar Cilkinson B &kinner,
"###%.
Dang perlu diperhatikan dalam pengkajian airway pada pasien antara
lain :
a. Kaji kepatenan jalan nafas pasien.
b. )anda(tanda terjadinya obstruksi jalan nafas pada pasien antara
lain:
1. A"anya snoring atau gurgling
". &tridor atau suara napas tidak normal
5. Agitasi hipoksia%
6. Penggunaan otot bantu pernafasan / para"oxical chest
movements
. &ianosis
c. #oo$ dan listen bukti adanya masalah pada saluran napas bagian
atas dan potensial penyebab obstruksi :
1. !untahan
". Perdarahan
5. ?igi lepas atau hilang
6. ?igi palsu
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
10/35
10
. )rauma wajah
d. Eika terjadi obstruksi jalan nafas, maka pastikan jalan nafas pasien
terbuka.
e. Findungi tulang belakang dari gerakan yang tidak perlu pada
pasien yang berisiko untuk mengalami cedera tulang belakang.
f. ?unakan berbagai alat bantu untuk mempatenkan jalan nafas
pasien sesuai indikasi :
1. Chin lift / %aw thrust
". Fakukan suction jika tersedia%
5. Oropharyngeal airway/nasopharyngeal airway, #aryngeal
&as$ Airway6. Fakukan intubasi
' Pengkajian +reathing Pernafasan%
Pengkajian pada pernafasan dilakukan untuk menilai kepatenan
jalan nafas dan keadekuatan pernafasan pada pasien. Eika pernafasan
pada pasien tidak memadai, maka langkah(langkah yang harus
dipertimbangkan adalah: dekompresi dan drainase tension
pneumothora/haemothora, closure of open chest in%ury dan 'entilasi
buatan Cilkinson B &kinner, "###%.
Dang perlu diperhatikan dalam pengkajian breathing pada pasien
antara lain :
a. #oo$ , listen dan feel * lakukan penilaian terhadap 'entilasi dan
oksigenasi pasien.
1. 9nspeksi dari tingkat pernapasan sangat penting. Apakah ada
tanda(tanda sebagai berikut : cyanosis, penetrating in%ury, flail
chest , suc$ing chest woun"s, dan penggunaan otot bantu
pernafasan.
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
11/35
11
". Palpasi untuk adanya : pergeseran trakea, fraktur ruling iga,
subcutaneous emphysema, perkusi berguna untuk diagnosis
haemothorax dan pneumotora$s.
5. Auskultasi untuk adanya : suara abnormal pada dada.
b. +uka dada pasien dan obser'asi pergerakan dinding dada pasien
jika perlu.
c. )entukan laju dan tingkat kedalaman nafas pasien* kaji lebih lanjut
mengenai karakter dan kualitas pernafasan pasien.d. Penilaian kembali status mental pasien.
e. -apatkan bacaan pulse o$simetri jika diperlukan
f. Pemberian inter'ensi untuk 'entilasi yang tidak adekuat dan / atau
oksigenasi : Pemberian terapi oksigen
1. +ag(
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
12/35
12
harus diidentifikasi melalui paparan pada pasien secara memadai dan
dikelola dengan baik Cilkinson B &kinner, "###%..
Fangkah(langkah dalam pengkajian terhadap status sirkulasi pasien,
antara lain :
a. ek nadi dan mulai lakukan P= jika diperlukan.
b. P= harus terus dilakukan sampai defibrilasi siap untuk
digunakan.
c. Kontrol perdarahan yang dapat mengancam kehidupan dengan
pemberian penekanan secara langsung.
d. Palpasi nadi radial jika diperlukan:
1. !enentukan ada atau tidaknya". !enilai kualitas secara umum kuat/lemah%
3. 9dentifikasi rate lambat, normal, atau cepat%
(* Regularity
e. Kaji kulit untuk melihat adanya tanda(tanda hipoperfusi atau
hipoksia capillary refill %.
f. Fakukan treatment terhadap hipoperfusi
+ Pengkajian Fe'el of onsciousness dan -isabilitiesPada primary survey, "isability dikaji dengan menggunakan skala
A
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
13/35
13
, Expose, Examine dan Evaluate
!enanggalkan pakaian pasien dan memeriksa cedera pada pasien.
Eika pasien diduga memiliki cedera leher atau tulang belakang,
imobilisasi in(line penting untuk dilakukan. Fakukan log roll ketika
melakukan pemeriksaan pada punggung pasien. Dang perlu
diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan pada pasien adalah
mengekspos pasien hanya selama pemeriksaan eksternal. &etelah
semua pemeriksaan telah selesai dilakukan, tutup pasien dengan
selimut hangat dan jaga pri'asi pasien, kecuali jika diperlukan
pemeriksaan ulang )hygerson, "##2%.-alam situasi yang diduga telah terjadi mekanisme trauma yang
mengancam jiwa, maka Rapi" -rauma Assessment harus segera
dilakukan:
1. Fakukan pemeriksaan kepala, leher, dan ekstremitas pada pasien
". Perlakukan setiap temuan luka baru yang dapat mengancam nyawa
pasien luka dan mulai melakukan transportasi pada pasien yang
berpotensi tidak stabil atau kritis.?ilbert., -&ou7a., B Plet7,
"##$%
2%2%2 S;5,4& S.
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
14/35
14
kesehatan sekarang, riwayat medis, riwayat keluarga, sosial, dan
sistem. mergency >ursing Association, "##@%. Pengkajian
riwayat pasien secara optimal harus diperoleh langsung dari
pasien, jika berkaitan dengan bahasa, budaya, usia, dan cacat atau
kondisi pasien yang terganggu, konsultasikan dengan anggota
keluarga, orang terdekat, atau orang yang pertama kali melihat
kejadian. Anamnesis yang dilakukan harus lengkap karena akan
memberikan gambaran mengenai cedera yang mungkin diderita.
+eberapa contoh:
a. )abrakan frontal seorang pengemudi mobil tanpa sabuk
pengaman: cedera wajah, maksilo(fasial, ser'ikal. )oraks,abdomen dan tungkai bawah.
b. Eatuh dari pohon setinggi 2 meter perdarahan intra(kranial,
fraktur ser'ikal atau 'ertebra lain, fraktur ekstremitas.
c. )erbakar dalam ruangan tertutup: cedera inhalasi, keracunan
O.
Anamnesis juga harus meliputi riwayat A!PF yang bisa
didapat dari pasien dan keluarga Emergency .ursing Association,
"##@%:
A : Alergi adakah alergi pada pasien, seperti obat(obatan, plester,
makanan%
! : !edikasi/obat(obatan obat(obatan yang diminum seperti
sedang menjalani
pengobatan hipertensi, kencing manis, jantung, dosis, atau
penyalahgunaan obat
P : /ertinent me"ical history riwayat medis pasien seperti
penyakit yang pernah diderita, obatnya apa, berapa dosisnya,
penggunaan obat(obatan herbal%
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
15/35
15
F : #ast meal obat atau makanan yang baru saja dikonsumsi,
dikonsumsi berapa jam sebelum kejadian, selain itu juga
periode menstruasi termasuk dalam komponen ini%
: Events, hal(hal yang bersangkutan dengan sebab cedera
kejadian yang menyebabkan adanya keluhan utama%
Akronim PG=&) ini digunakan untuk mengkaji keluhan nyeri
pada pasien yang meliputi :
1. /rovo$es0palliates : apa yang menyebabkan nyeriH Apa yang
membuat nyerinya lebih baikH apa yang menyebabkan
nyerinya lebih burukH apa yang anda lakukan saat nyeriHapakah rasa nyeri itu membuat anda terbangun saat tidurH
". uality : bisakah anda menggambarkan rasa nyerinyaHapakah
seperti diiris, tajam, ditekan, ditusuk tusuk, rasa terbakar, kram,
kolik, diremasH biarkan pasien mengatakan dengan kata(
katanya sendiri.
5. Ra"iates: apakah nyerinya menyebarH !enyebar kemanaH
Apakah nyeri terlokalisasi di satu titik atau bergerakH
6. Severity : seberapa parah nyerinyaH -ari rentang skala #(1#
dengan # tidak ada nyeri dan 1# adalah nyeri hebat
. -ime : kapan nyeri itu timbulH, apakah onsetnya cepat atau
lambatH +erapa lama nyeri itu timbulH Apakah terus menerus
atau hilang timbulHapakah pernah merasakan nyeri ini
sebelumnyaHapakah nyerinya sama dengan nyeri sebelumnya
atau berbedaH
&etelah dilakukan anamnesis, maka langkah berikutnya adalah
pemeriksaan tanda(tanda 'ital. )anda tanda 'ital meliputi suhu,
nadi, frekuensi nafas, saturasi oksigen, tekanan darah, berat badan,
dan skala nyeri.
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
16/35
16
!* Pemeriksaan 8isik
a. Kulit kepala
&eluruh kulit kepala diperiksa. &ering terjadi pada penderita
yang datang dengan cedera ringan, tiba(tiba ada darah di lantai
yang berasal dari bagian belakang kepala penderita. Fakukan
inspeksi dan palpasi seluruh kepala dan wajah untuk adanya
pigmentasi, laserasi, massa, kontusio, fraktur dan luka termal,
ruam, perdarahan, nyeri tekan serta adanya sakit kepala -elp
B !anning. "##6%.
b. Cajah9ngat prinsip loo$2listen2feel* 9nspeksi adanya kesimterisan
kanan dan kiri. Apabila terdapat cedera di sekitar mata jangan
lalai memeriksa mata, karena pembengkakan di mata akan
menyebabkan pemeriksaan mata selanjutnya menjadi sulit. =e
e'aluasi tingkat kesadaran dengan skor ?&.
1% !ata : periksa kornea ada cedera atau tidak, ukuran pupil
apakah isokor atau anisokor serta bagaimana refle
cahayanya, apakah pupil mengalami miosis atau midriasis,
adanya ikterus, ketajaman mata macies visus dan acies
campus%, apakah konjungti'anya anemis atau adanya
kemerahan, rasa nyeri, gatal(gatal, ptosis, eophthalmos,
subconjuncti'al perdarahan, serta diplopia
"% 0idung : periksa adanya perdarahan, perasaan nyeri,
penyumbatan penciuman, apabila ada deformitas
pembengkokan% lakukan palpasi akan kemungkinan
krepitasi dari suatu fraktur.
5% )elinga : periksa adanya nyeri, tinitus, pembengkakan,
penurunan atau hilangnya pendengaran, periksa dengan
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
17/35
17
senter mengenai keutuhan membrane timpani atau adanya
hemotimpanum
6% =ahang atas : periksa stabilitas rahang atas
% =ahang bawah : periksa akan adanya fraktur
2% !ulut dan faring : inspeksi pada bagian mucosa terhadap
tekstur, warna, kelembaban, dan adanya lesi* amati lidah
tekstur, warna, kelembaban, lesi, apakah tosil meradang,
pegang dan tekan daerah pipi kemudian rasakan apa ada
massa/ tumor, pembengkakkan dan nyeri, inspeksi amati
adanya tonsil meradang atau tidak tonsillitis/amandel%.
Palpasi adanya respon nyeri
c.
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
18/35
18
terpasang pace maker, frekuensi dan irama denyut jantung,
lombardo, "##%
P&*8&7= : seluruh dinding dada untuk adanya trauma
tajam/tumpul, emfisema subkutan, nyeri tekan dan krepitasi.
P+.7 : untuk mengetahui kemungkinan hipersonor
dan keredupan.
A.+.*'&7 : suara nafas tambahan apakah ada ronki,
whee7ing, rales% dan bunyi jantung murmur, gallop, friction
rub%.
e. Abdomen
edera intra(abdomen kadang(kadang luput terdiagnosis,
misalnya pada keadaan cedera kepala dengan penurunan
kesadaran, fraktur 'ertebra dengan kelumpuhan penderita
tidak sadar akan nyeri perutnya dan gejala defans otot dan
nyeri tekan/lepas tidak ada%. 9nspeksi abdomen bagian depan
dan belakang, untuk adanya trauma tajam, tumpul dan adanya
perdarahan internal, adakah distensi abdomen, asites, luka,
lecet, memar, ruam, massa, denyutan, benda tertusuk,
ecchymosis, bekas luka , dan stoma. Auskultasi bising usus,
perkusi abdomen, untuk mendapatkan, nyeri lepas ringan%.
Palpasi abdomen untuk mengetahui adakah kekakuan atau
nyeri tekan, hepatomegali,splenomegali,defans muskuler,,
nyeri lepas yang jelas atau uterus yang hamil. +ila ragu akan
adanya perdarahan intra abdominal, dapat dilakukan
pemeriksaan -PF 3Diagnostic peritoneal lavage) ataupun
4S5 34ltra Sonography* Pada perforasi organ berlumen
misalnya usus halus gejala mungkin tidak akan nampak dengan
segera karena itu memerlukan re(e'aluasi berulang kali.
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
19/35
19
Pengelolaannya dengan transfer penderita ke ruang operasi bila
diperlukan )im DA?- 113, "#1#%.
f. Pel'is perineum/rectum/'agina%
edera pada pel'is yang berat akan nampak pada pemeriksaan
fisik pel'is menjadi stabil%, pada cedera berat ini
kemungkinan penderita akan masuk dalam keadaan syok, yang
harus segera diatasi. +ila ada indikasi pasang PA&?/ gurita
untuk mengontrol perdarahan dari fraktur pel'is )im DA?-
113, "#1#%.
Pel'is dan perineum diperiksa akan adanya luka, laserasi ,ruam, lesi, edema, atau kontusio, hematoma, dan perdarahan
uretra. olok dubur harus dilakukan sebelum memasang
kateter uretra. 0arus diteliti akan kemungkinan adanya darah
dari lumen rectum, prostat letak tinggi, adanya fraktur pel'is,
utuh tidaknya rectum dan tonus musculo sfinkter ani. Pada
wanita, pemeriksaan colok 'agina dapat menentukan adanya
darah dalam 'agina atau laserasi, jika terdapat perdarahan
'agina dicatat, karakter dan jumlah kehilangan darah harus
dilaporkan pada tampon yang penuh memegang "# sampai 5#
mF darah%. Euga harus dilakuakn tes kehamilan pada semua
wanita usia subur. Permasalahan yang ada adalah ketika
terjadi kerusakan uretra pada wanita, walaupun jarang dapat
terjadi pada fraktur pel'is dan stra""le in%ury. +ila terjadi,
kelainan ini sulit dikenali, jika pasien hamil, denyut jantung
janin pertama kali mendengar dengan -oppler ultrasonografi
pada sekitar 1# sampai 1" kehamilan minggu% yang dinilai
untuk frekuensi, lokasi, dan tempat. Pasien dengan keluhan
kemih harus ditanya tentang rasa sakit atau terbakar dengan
buang air kecil, frekuensi, hematuria, kencing berkurang,
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
20/35
20
&ebuah sampel urin harus diperoleh untuk analisis.-iklat
=&4P -r. !.-jamil, "##2%.
g. ktremitas
Pemeriksaan dilakukan dengan loo$2feel2move. Pada saat
inspeksi, jangan lupa untuk memriksa adanya luka dekat
daerah fraktur fraktur terbuak%, pada saat pelapasi jangan lupa
untuk memeriksa denyut nadi distal dari fraktur pada saat
menggerakan, jangan dipaksakan bila jelas fraktur. &indroma
kompartemen tekanan intra kompartemen dalam ekstremitas
meninggi sehingga membahayakan aliran darah%, mungkinluput terdiagnosis pada penderita dengan penurunan kesadaran
atau kelumpuhan )im DA?- 113, "#1#%. 9nspeksi pula
adanya kemerahan, edema, ruam, lesi, gerakan, dan sensasi
harus diperhatikan, paralisis, atropi/hipertropi otot, kontraktur,
sedangkan pada jari(jari periksa adanya clubbing finger serta
catat adanya nyeri tekan, dan hitung berapa detik kapiler refill
pada pasien hypoia lambat s/d (1 detik.
Penilaian pulsasi dapat menetukan adanya gangguan 'askular.
Perlukaan berat pada ekstremitas dapat terjadi tanpa disertai
fraktur.kerusakn ligament dapat menyebabakan sendi menjadi
tidak stabil, keruskan otot(tendonakan mengganggu
pergerakan. ?angguan sensasi dan/atau hilangnya kemampuan
kontraksi otot dapat disebabkan oleh syaraf perifer atau
iskemia. Adanya fraktur torako lumbal dapat dikenal pada
pemeriksaan fisik dan riwayat trauma. Perlukaan bagian lain
mungkin menghilangkan gejala fraktur torako lumbal, dan
dalam keadaan ini hanya dapat didiagnosa dengan foto rongent.
Pemeriksaan muskuloskletal tidak lengkap bila belum
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
21/35
21
dilakukan pemeriksaan punggung penderita. Permasalahan
yang muncul adalah :
1% Perdarahan dari fraktur pel'is dapat berat dan sulit
dikontrol, sehingga terjadi syok yang dpat berakibat fatal
"% 8raktur pada tangan dan kaki sering tidak dikenal apa lagi
penderita dalam keadaan tidak sada. Apabila kemudian
kesadaran pulih kembali barulah kelainan ini dikenali.
5% Kerusakan jaringan lunak sekitar sendi seringkali baru
dikenal setelah penderita mulai sadar kembali -iklat
=&4P -r. !.-jamil, "##2%.
h. +agian punggung
!emeriksa punggung dilakukan dilakukan dengan log roll)
memiringkan penderita dengan tetap menjaga kesegarisan
tubuh%. Pada saat ini dapat dilakukan pemeriksaan punggung
)im DA?- 113, "#1#%. PeriksaIadanya perdarahan, lecet,
luka, hematoma, ecchymosis, ruam, lesi, dan edema serta
nyeri, begitu pula pada kolumna 'ertebra periksa adanya
deformitas.
i. >eurologis
Pemeriksaan neurologis yang diteliti meliputi pemeriksaan
tingkat kesadaran, ukuran dan reaksi pupil, oemeriksaan
motorik dan sendorik. Peubahan dalam status neirologis dapat
dikenal dengan pemakaian ?&. Adanya paralisis dapat
disebabakan oleh kerusakan kolumna 'ertebralis atau saraf
perifer. 9mobilisasi penderita dengan short atau long spine
boar" , kolar ser'ikal, dan alat imobilisasi dilakukan samapai
terbukti tidak ada fraktur ser'ikal. Kesalahan yang sering
dilakukan adalah untuk melakukan fiksasai terbatas kepada
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
22/35
22
kepala dan leher saja, sehingga penderita masih dapat bergerak
dengan leher sebagai sumbu. Eelsalah bahwa seluruh tubuh
penderita memerlukan imobilisasi. +ila ada trauma kepala,
diperlukan konsultasi neurologis. 0arus dipantau tingkat
kesadaran penderita, karena merupakan gambaran perlukaan
intra cranial. +ila terjadi penurunan kesadaran akibat gangguan
neurologis, harus diteliti ulang perfusi oksigenasi, dan 'entilasi
A+%. Perlu adanya tindakan bila ada perdarahan epidural
subdural atau fraktur kompresi ditentukan ahli bedah syaraf
-iklat =&4P -r. !.-jamil, "##2%.
Pada pemeriksaan neurologis, inspeksi adanya kejang,twitching , parese, hemiplegi atau hemiparese ganggguan
pergerakan%, "ista$sia kesukaran dalam mengkoordinasi otot%,
rangsangan meningeal dan kaji pula adanya 'ertigo dan
respon sensori.
2%2%3 F5;.4 A,'
6ocuse" assessment atau pengakajian terfokus adalah tahap
pengkajian pada area keperawatan gawat darurat yang dilakukan
setelah primary survey) secon"ary survey) anamnesis riwayat pasien
3 pemeriksaan subyektif dan pemeriksaan obyektif 7ea" to toe. -i
beberapa negara bagian Australia mengembangkan focuse"
assessment ini dalam pelayanan di Emergency Department , tetapi di
beberapa >egara seperti 4&A dan beberapa >egara ropa tidak
menggunakan istilah 6ocuse" Assessment tetapi dengan istilah
Definitive Assessment Okeefe et*al , 1$$3%.
6ocuse" assessment untuk melengkapi data secondary assessment
bisa dilakukan sesuai masalah yang ditemukan atau tempat dimana
injury ditemukan. Dang paling banyak dilakukan dalam tahap ini
adalah beberapa pemeriksaan penunjang diagnostik atau bahkan
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
23/35
23
dilakukan pemeriksaan ulangan dengan tujuan segera dapat dilakukan
tindakan definitif.
2%2% R&,'+eberapa komponen yang perlu untuk dilakukan pengkajian kembali
reassessment % yang penting untuk melengkapi primary survey pada
pasien di gawat darurat : Airway, +reathing, irculation, -isability,
posure.
2%2%$ P7+&&, D7&,5'7+
Pemeriksaan lanjutan hanya dilakukan setelah 'entilasi dan
hemodinamika penderita dalam keadaan stabil -iklat =&4P -r.
!.-jamil, "##2%. -alam melakukan secon"ary survey, mungkin akan
dilakukan pemeriksaan diagnostik yang lebih spesifik seperti :
1% ndoskopi
Pemeriksaan penunjang endoskopi bisa dilakukan pada pasien
dengan perdarahan dalam. -engan melakukan pemeriksaan
endoskopi kita bisa mngethaui perdarahan yang terjadi organ
dalam. Pemeriksaan endoskopi dapat mendeteksi lebih dari $J
pasien dengan hemetemesis, melena atau hematemesis melena
dapat ditentukan lokasi perdarahan dan penyebab perdarahannya.
Fokasi dan sumber perdarahan yaitu:
a. sofagus :
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
24/35
24
4ntuk kepentingan klinik biasanya dibedakan perdarahan karena
ruptur 'arises dan perdarahan bukan karena ruptur 'arises
'ariceal bleeding dan non 'ariceal bleeding% -jumhana, "#11%.
"% +ronkoskopi
+ronkoskopi adalah tindakan yang dilakukan untuk melihat
keadaan intra bronkus dengan menggunakan alat bronkoskop.
Prosedur diagnostik dengan bronkoskop ini dapat menilai lebih
baik pada mukosa saluran napas normal, hiperemis atau lesi
infiltrat yang memperlihatkan mukosa yang compang(camping.
)eknik ini juga dapat menilai penyempitan atau obstruksi akibatkompresi dari luar atau massa intrabronkial, tumor intra bronkus.
Prosedur ini juga dapat menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar
getah bening, yaitu dengan menilai karina yang terlihat tumpul
akibat pembesaran kelenjar getah bening subkarina atau intra
bronkus Parhusip, "##6%.
5% ) &can
)(scan merupakan alat pencitraan yang di pakai pada kasus(kasus
emergensi seperti emboli paru, diseksi aorta, akut abdomen,
semua jenis trauma dan menentukan tingkatan dalam stroke. Pada
kasus stroke, )(scan dapat menentukan dan memisahkan antara
jaringan otak yang infark dan daerah penumbra. &elain itu, alat ini
bagus juga untuk menilai kalsifikasi jaringan. +erdasarkan
beberapa studi terakhir, )(scan dapat mendeteksi lebih dari $#
J kasus stroke iskemik, dan menjadi baku emas dalam diagnosis
stroke Cidjaya, "##"%. Pemeriksaaan ). scan juga dapat
mendeteksi kelainan(kelainan seerti perdarahan diotak, tumor otak,
kelainan(kelainan tulang dan kelainan dirongga dada dan rongga
perur dan khususnya kelainan pembuluh darah, jantung koroner%,
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
25/35
25
dan pembuluh darah umumnya seperti penyempitan darah dan
ginjal ishak, "#1"%.
6% 4&?
4ltrasonografi 4&?% adalah alat diagnostik non in'asif
menggunakan gelombang suara dengan frekuensi tinggi diatas
"#.### hert7 "# kilohert7% untuk menghasilkan gambaran
struktur organ di dalam tubuh.!anusia dapat mendengar
gelombang suara "#("#.### hert7 .?elombang suara antara ",
sampai dengan 16 kilohert7 digunakan untuk diagnostik.
?elombang suara dikirim melalui suatu alat yang disebuttransducer atau probe. Obyek didalam tubuh akan memantulkan
kembali gelombang suara yang kemudian akan ditangkap oleh
suatu sensor, gelombang pantul tersebut akan direkam, dianalisis
dan ditayangkan di layar. -aerah yang tercakup tergantung dari
rancangan alatnya. 4ltrasonografi yang terbaru dapat
menayangkan suatu obyek dengan gambaran tiga dimensi, empat
dimensi dan berwarna. 4&? bisa dilakukan pada abdomen, thorak
Fyandra, Antariksa, &yaharudin, "#11%
% =adiologi
=adiologi merupakan salah satu pemeriksaan penunjang yang
dilakukan di ruang gawat darurat. =adiologi merupakan bagian
dari spectrum elektromagnetik yang dipancarkan akibat
pengeboman anoda wolfram oleh electron(elektron bebas dari
suatu katoda. 8ilm polos dihasilkan oleh pergerakan electron(
elektron tersebut melintasi pasien dan menampilkan film radiologi.
)ulang dapat menyerap sebagian besar radiasi menyebabkan
pajanan pada film paling sedikit, sehingga film yang dihasilkan
tampak berwarna putih. 4dara paling sedikit menyerap radiasi,
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
26/35
26
meyebabakan pejanan pada film maksimal sehingga film nampak
berwarna hitam. -iantara kedua keadaan ekstrem ini, penyerapan
jaringan sangat berbeda(beda menghasilkan citra dalam skala abu(
abu. =adiologi bermanfaat untuk dada, abdoment, sistem tulang:
trauma, tulang belakang, sendi penyakit degenerati'e, metabolic
dan metastatik tumor%. Pemeriksaan radiologi penggunaannya
dalam membantu diagnosis meningkat. &ebagian kegiatan seharian
di departemen radiologi adalah pemeriksaan foto toraks. 0al ini
menunjukkan betapa pentingnya pemeriksaan ini. 9ni karena
pemeriksaan ini relatif lebih cepat, lebih murah dan mudah
dilakukan berbanding pemeriksaan lain yang lebih canggih danakurat 9shak, "#1"%.
2% !=9 3&agnetic Resonance Imaging
&ecara umum lebih sensiti'e dibandingkan ) &can. !=9 juga
dapat digunakan pada kompresi spinal. Kelemahan alat ini adalah
tidak dapat mendeteksi adanya emboli paru, udara bebas dalam
peritoneum dan faktor. Kelemahan lainnya adalah prosedur
pemeriksaan yang lebih rumit dan lebih lama, hanya sedikit sekali
rumah sakit yang memiliki, harga pemeriksaan yang sangat mahal
serta tidak dapat diapaki pada pasien yang memakai alat
pacemaker jantung dan alat bantu pendengaran Cidjaya,"##"%.
2%3 T7,4&+&, K8&9&'&, P&4& K*7, D,&, T&.& A45,
Penanganan dari keadaan klien dengan trauma abdomen sebenarnya sama
dengan prinsip penanganan kegawatdaruratan, dimana yang pertama perlu
dilakukan primary sur'ey. Penilaian keadaan penderitadan prioritas terapi
dilakukan berdasarkan jenis perlukaan, tanda(tanda 'ital dan mekanisme
trauma pada penderita yang terluka parah terapi diberikan berdasarkan
prioritas. )anda 'ital penderita harus dinilai secara cepat dan efisien.
Pengelolaan primary sur'ey yang cepat dan kemudian resusitasi, secondary
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
27/35
27
sur'ey dan akhirnya terapi definitif. Proses ini merupakan A+;nya trauma
dan berusaha untuk mengenali keadaan yang mengancam nyawa terlebih
dahulu, dengan berpatokan pada urutan berikut:
A: Airway, menjaga airway dengan kontrol ser'ikal cer'ikal spine control%+:+reathing, menjaga pernafasan dengan 'entilasi control 'entilation
control%: irculation dengan control perdarahan bleeding control%
-: -isability : status neurologis tingkat kesadaran/?&, =espon Pupil%
: posure/en'ironmental control: buka baju penderita tetapi cegah
hipotermia.
&elama primary sur'ey, keadaan yang mengancam nyawa harus dikenali
dan resusitasinya dilakukan saat itu juga. Penyajian primary sur'ey di atas
dalam bentuk berurutan sekuensial%, sesuai prioritas dan agar lebih jelas,namun dalam praktek hal(hal di atassering dilakukan berbarengan simultan%.
)indakan keperawatan yang dilakukan tentu mengacu pada A+-.
Dakinkan airway dan breathing clear. Kaji circulation dan control perdarahan
dimana nadi biasanya lemah, kecil, dan cepat. )ekanan darah sistolik dan
diastole menunjukkan adanya tanda syok hipo'olemik, hitung !AP, =)
lebih dari 5 detik maka perlu segera pasang intra'enous line berikan cairan
kristaloid =inger Faktat untuk dewasa pemberian awal " liter, dan pada anak
"#cc/kgg, bila pada anak sulit pemasangan intra 'enous line bisa dilakukan
pemberian cairan melalui akses intraoseus tetapi ini dilakukan pada anak yang
umurnya kurang dari 2 tahun. &etelah pemberian cairan pertama lihat tanda(
tanda 'ital. +ila sudah pasti ada perdarahan maka kehilangan 1 cc darah harus
diganti dengan $ cairan kristaloid 5 cc atau bila kehilangan darah 1 cc maka
diganti dengan darah 1 cc sejumlah perdarahan%.
&etelah itu kaji disability dengan menilai tingkat kesadaran klien baik
dengan menilai menggunakan skala A
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
28/35
28
tekan atau segera untuk masuk ke kamar operasi untuk dilakukan laparotomy
eksplorasi. &econdary sur'ey dari kasus ini dilakukan kembali pengkajian
secara head totoe, dan obser'asi hemodinamik klien setiap 1;5# menit sekali
meliputi tanda(tanda 'ital )-, >adi, =espirasi%, selanjutnya bila stabil dan
membaik bisa dilanjutkan dengan obser'asi setiap 1 jam sekali.
Pasang cateter untuk menilai output cairan, terapi cairan yang diberikan
dan tentu saja hal penting lainnya adalah untuk melihat adanya perdarahan
pada urine.Pasien dipuasakan dan dipasang >?) >asogastrik tube% untuk
membersihkan perdarahan saluran cerna, meminimalkan resiko mual dan
aspirasi, serta bila tidak ada kontra indikasi dapat dilakukan la'age.
Obser'asi status mental, 'omitus, nausea, rigid/kaku/, bising usus, urin out put setiap 1;5# menit sekali. atat dan laporkan segera bila terjadi
perubahan secara cepat seperti tanda(tanda peritonitis dan perdarahan.
Eelaskan keadaan penyakit dan prosedur perawatan pada pasien bila
memungkinkan atau kepada penanggung jawab pasien hal ini dimungkinkan
untuk meminimalkan tingkat kecemasan klien dan keluarga.
Kolaborasi pemasangan entral
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
29/35
29
BAB 3
TIN#AUAN KASUS
3%1 K&.
>y. A datang dengan ke 9nstalasi ?awat -arurat 9?-% =&. + pukul 1#.1
dengan dibantu oleh )n. 0, menurut keterangan )n. 0 >y. A mengalami
kecelakaan kendaraan bermotor pukul 1#.## )n. A jatuh dan terseret sepeda
motornya hingga jarak 1# meter dengan perut bagian kiri atas tertekan stang
motor, >y. A segera dibawa ke =&, >y. A mengatakan sakit pada perut sebelah
kiri atas, klien mengatakan nyeri terasa saat banyak bergerak, nyeri hilangtimbul, nyeri tumpul, skala nyeri 6, &aat dilakukan pengkajian Airway : bebas
tidak ada sumbatan, tidak ada secret, +reathing : klien bernafas secara
spontan, == : "# /menit Peranfasan : regular, irculasi : )- : 15#/3# mm0g,
> : $" /menit, apilary reffil L " detik, -isability : ?& : M 6, ! M , < M
2, Kasadaran ompos !entis, posure : terdapat luka lecet pada bagian
ekstremitas dan abdomen, terdapat jejas dan hematoma pada abdomen sebelah
kiri atas.
1. Pengkajian
a. 9dentitas Klien
>ama : >y. A4mur : "" th
Pendidikan : !ahasiswa
Pekerjaan :(Agama : 9slam
Alamat : El. &ukabakti ( )angerang
b. 9dentitas Penanggung Eawab
>ama : )n. 04mur : 6@ th
0ubungan dengan Pasien : Ayah >y. APendidikan : (
Pekerjaan : (
Agama : 9slamAlamat : El. &ukabakti ( )angerang
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
30/35
30
c. =iwayat Penyakit
1% Keluhan 4tama
&akit pada perut sebelah kiri
"% =iwayat Penyakit &ekarang >y. A mengalami kecelakaan kendaraan bermotor pukul 1#.## >y.
A jatuh dan terseret sepeda motornya hingga jarak 1# meter
dengan perut bagian kiri atas tertekan stang motor, >y. A segera
dibawa ke =&, )n. A mengatakan sakit pada perut sebelah kiri. P :
klien mengatakan nyeri terasa saat banyak bergerak, nyeri hilang
timbul, skala nyeri 6 .
5% =iwayat Penyakit -ahulu : (6% =iwayat Kesehatan Keluarga : (
d. Primary &ur'ey1% Airway : bebas tidak ada sumbatan, tidak ada secret,
"% +reathing : klien bernafas secara spontan, == : "# /menit
Peranfasan : regular,5% irculasi : )- : 15#/3# mm0g, > : $" /menit, apilary reffil L "
detik,
6% -isability : ?& : M 6, ! M , < M 2, Kasadaran ompos !entis,% posure : terdapat luka lecet pada bagian ekstremitas dan
abdomen, terdapat jejas dan hematoma pada abdomen sebelah kiri
atas.
e. &econdary &ur'eyA : )idak ada riwayat alergi
! : )idak mengkonsumsi obat(obatan
P : +elum pernah dirawat sebelumnya
F : Klien mengkonsumi minuman teh
: Klien tinggal di daerah yang padat penduduk
f. Pemeriksaan 8isik
1. Kepala
+entuk simetris, rambut dan kulit kepala tampak cukup bersih.
Kepala dapat digerakkan kesegala arah, pupil isokor, sklera tidak
ikhterik, konjungti'a tidak anemis. 0idung simetris tidak ada
secret.
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
31/35
31
". Feher )idak ada kaku kuduk
5. Paru
a% 9nspeksi : bentuk simetris, gerakan antara kanan dan kiri
sama b% Palpasi : fremitus 'okal kanan dan kiri sama
c% Perkusi : sonor d% Auskultasi : 'esikuler
6. Abdomen
a% 9nspeksi : terdapat jejas dan hematoma pada abdomen
sebelah kanan
b% Auskultasi : peristaltik usus @/menit
c% Palpasi : tidak ada pembesaran hatid% Perkusi : pekak
. kstremitas
kstermitas atas dan bawah tidak ada oedem adanya lesi, turgor
kulit baik. Kekuatan otot ektermitas atas dan bawah dalam batas
normal.
". Analisa -ata
-ata 8okus !asalah Keperawatan-& :
( Klien mengatakan sakit perut bagian
kiri atas
( Klien mengatakan terseret dan perut
bagian kiri atas tertekan stang motor
( P : klien mengatakan nyeri terasa saat
banyak bergerak
( G : nyeri tumpul
( = : pada perut sebelah kiri atas
( & : skala nyeri 6( ) : nyeri hilang timbul
-O : Airway : bebas tidak ada sumbatan, tidak
ada secret, +reathing : klien bernafas secara
spontan, == : "# /menit Peranfasan : regular,
?angguan rasa nyaman* nyeri
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
32/35
32
irculasi : )- : 15#/3# mm0g, > : $" /menit,
apilary reffil L " detik, -isability : ?& : M
6, ! M , < M 2, Kasadaran ompos !entis,
posure : terdapat luka lecet pada bagian
ekstremitas dan abdomen, terdapat jejas dan
hematoma pada abdomen sebelah kiri atas.
5. -iagnose Keperawatan
a% ?angguan rasa nyaman* nyeri
6. 9nter'ensi Keperawatan1. Kaji A+-, kaji circulation dan control perdarahan dimana nadi
biasanya lemah, kecil, dan cepat. )ekanan darah sistolik dan diastole
menunjukkan adanya tanda syok hipo'olemik.". Kaji disability dengan menilai tingkat kesadaran klien baik dengan
menilai menggunakan skala A
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
33/35
33
dimungkinkan untuk meminimalkan tingkat kecemasan klien dan
keluarga.
1#. Kolaborasi pemeriksaan radiology
BAB
PENUTUP
%1 K78.*&,
)rauma abdomen merupakan kasus gawat darurat yang perlu penanganan
segera dikarenakan adanya ancaman kematian. Penanganan dari keadaan klien
dengan trauma abdomen sebenarnya sama dengan prinsip penanganan
kegawatdaruratan, dimana yang pertama perlu dilakukan primary sur'ey.
Penilaian keadaan penderita dan prioritas terapi dilakukan berdasarkan jenis
perlukaan, tanda(tanda 'ital dan mekanisme trauma pada penderita yang terluka
parah terapi diberikan berdasarkan prioritas. Pengelolaan primary sur'ey yang
cepat dan kemudian resusitasi, secondary sur'ey dan akhirnya terapi definitif.
Proses ini merupakan A+nya trauma dan berusaha untuk mengenali keadaan
yang mengancam nyawa terlebih dahulu, dengan berpatokan pada urutan berikut:
Airway, menjaga airway dengan kontrol ser'ikal cer'ikal spine control%,
+reathing, menjaga pernafasan dengan'entilasi control 'entilation control%,
irculation dengan control perdarahan bleedingcontrol%, -isability : status
neurologis tingkat kesadaran/?&, =espon Pupil%, posure/en'ironmental
control &econdary sur'ey dari kasus ini dilakukan kembali pengkajian secara
head totoe, dan obser'asi hemodinamk klien setiap 1;5# menit bila stabil dan
membaik bisa dilanjutkan dengan obser'asi setiap 1 jam sekali. Pemasangan
cateter pada klien ini untuk menilai output cairan, terapi cairan yang diberikan
dan tentu saja hal penting lainnya adalah untuk melihat adanya perdarahan pada
urine. Pasien dipuasakan dan dipasang >?) >asogastrik tube% untuk
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
34/35
34
membersihkan perdarahan saluran cerna, meminimalkan resiko mual dan aspirasi,
serta bila tidak ada kontra indikasi dapat dilakukan la'age. !onitoring status
mental klien perlu dilakukan untuk menilai efektifitas terapi dan tindakan
keperawatan yang dilakukan, bila tindakan yang dilakukan sudah cepat, tepat dan
cermat maka ancaman kematian dan kecacatan pada pasien dengan trauma
abdomen dapat dihindari.
DAFTAR PUSTAKA
American ollege of &urgeons* 31889* A"vance" trauma life support for "octors*
instructor course manual boo$ 1 2 sixth e"ition* hicago.
-elp B manning. "##6% . &a%or "iagnosis fisi$ . Eakarta: ?.
-iklat =&4P -r. !. -jamil Padang. "##2%. Pelatihan Penanggulangan Penderita
?awat darurat PP?-%. =&4P. -r.!.-jamil Padang.
-iklat =&0& +andung, )im PP?-, "##$%. Penanganan Penderita ?awat -arurat
PP?- +asic "%. =&0& +andung.-iklat Dayasan Ambulance ?awat -arurat 113. "#1#%. +asic )rauma Fife &upport
and +asic ardiac Fife &upport disi Ketiga. Dayasan Ambulance ?awat
-arurat 113.-jumhana, Ali. "#11%. Perdarahan Akut &aluran erna +agian Atas. 8K. 4>PA-.
-iakses dari http://pustaka.unpad.ac.id/ tanggal "3 &eptember "#1.
mergency >urses Association "##@%. Sheehy:s manual of emergency care , th
e"ition. &t. Fouis !issouri : lse'ier !osby.
8ulde, ?ordian. "##$%. Emergency me"icine +th e"ition. Australia : lse'ier.
?ilbert, ?regory., -&ou7a, Peter., Plet7, +arbara. "##$%. Patient assessment routine
medical care primary and secondary sur'ey. &an !ateo ounty !& Agency.
9shak, "#1". Pemeriksaan radiologi dan laboratorium untuk fisioterapis. -iakses dari
http://www.slideshare.net/9shak!ajid/radiologi(laboratorium(a6 tanggal "3
&eptember "#1
http://pustaka.unpad.ac.id/http://www.slideshare.net/IshakMajid/radiologi-laboratorium-a4%20tanggal%2028%20September%202015http://www.slideshare.net/IshakMajid/radiologi-laboratorium-a4%20tanggal%2028%20September%202015http://pustaka.unpad.ac.id/http://www.slideshare.net/IshakMajid/radiologi-laboratorium-a4%20tanggal%2028%20September%202015http://www.slideshare.net/IshakMajid/radiologi-laboratorium-a4%20tanggal%2028%20September%202015
8/19/2019 Gadar Traumma Abdomen
35/35
35
Fombardo, -. "##%. /atient asessment . 9n: >ewbury F., riddle F.!., ed. Sheehy;s
manual of emergency care, ed 2. Philadelphia: !osby.
Fyandra, april, +udhi, Antariksa, &yahrudin. "#11%. 4ltrasonografi )oraks.